Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

LAPORAN
DI SUSUN
DI SUSUN
O
O
L
L
E
E
H
H
Kelompok I
Kelompok I
NAMA : 1. Pipin vemilia
NAMA : 1. Pipin vemilia
2. Susan merduwanti riniati
2. Susan merduwanti riniati
3. NUR NOVIYANTI
3. NUR NOVIYANTI
KELAS : XI IPA 1 1
KELAS : XI IPA
PEMBINA : ZUBAIR AN, ST
PEMBINA : ZUBAIR AN, ST

SMA NEGERI
SMA NEGERI 11 SAPE
SAPE
2010/2011
2010/2011
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini di sahkan oleh Guru Pembina Fisika

Penguji

SUBAIR. AN, ST
Nip.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penyusun
dapat menyelesaikan Hasil Laporan Praktikum tentang “Hukum Archimedes “

Dalam penyusunan laporan ini, penyusun tidak lupa mengucapkan banyak


terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan
ini,sehinggga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini. Dan tidak lupa
juga kami ucapkan terima kasih kepada Guru Pembimbing Bapak Subair AN, ST yang
telah membimbing kami.

Dalam penyusunan Laporan ini, penyusun berharap semoga Laporan ini


dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca umumnya.

Sape,3 April 2011

Penyusun
DAFTAR ISI

 Halaman sampul
 Halaman Pengesahan
 Kata Pengantar
 Daftar isi

Pendahuluan………………………………………….

 Latar Belakang…………………………………………………
 Tujuan Pengamatan……………………………………….

Landasan Teori……………………………………………………………..

 Pengertian………………………………………………………
 Teori…………………………………………………………………

Proses Penelitian…………………………………………………………..

 Alat dan Bahan …………………………………………………


 Cara kerja………………………………………………………….

Data pengamatan…………………………………

Pembahasan…………………………………..

Penutup………………………………………….

 Kesimpulan
 Saran……………………………………………….

 Daftar Pustaka…………………………………………………………..
PENDAHULUAN

 Latar Belakang
Pada era modern seperti saat ini,teknologi pun semakin berkembang.Hal ini tidak
terelepas dari majunya ilmu pengetahuan.Penemuan-penemuan para ilmuwan pada zaman
dahulupun semakin terasa manfaatnya untuk dunia pendidikan.

Seperti halnya dengan “Archimedes” semua pokok permasalahan telah di


rampungkannya berdasarkan hasil penelitian dan penalaran.Hasil penalarannyalah yang sampai
sekarang ini masih kita gunakan.

Perkembangan Fisika (termasuk Astronomi) terjadi lebih cepat setelahPola pemikiran


para ilmuwan itu berubah,yaitu mempelajari lewat pengamatan yang teliti secara
kuantitatif,percobaan yang teratur,dan penalaran yang matematis.

Tujuan
Adapun tujuan dari makalah penelitian ini adalah agar pembaca dan peneliti dapat:

1. Mempelajari dan memahami pengertian Hukum Archimedes.


2. Mengidentifikasi kasus-kasus yang berhubungan dengan Hukum Archimedes
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membandingkan massa jenis suatu fluida cair dengan fluida cair lainnya dan
mengetahui pengaruhnya bagi benda yang dicelupkan ke dalamnya.
4. Membandingkan benda yang mengapung karena disebabkan oleh gaya
apung atau gaya Archimedes dengan tegangan permukaan zat cair.
5. Mengetahui manfaat-manfaat dari kasus-kasus dalam hukum Archimedes.
6. Menerapkan kasus-kasus hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari.
LANDASAN TEORI
HUKUM ARCHIMEDES

Pengertian
Kita telah mengetahui bahwa suatu benda yang di celupkan dalam zat

cair mendapat gaya ke atas sehingga benda kehilangan sebagian beratnya

(beratnya menjadi berat semu). Gaya ke atas ini disebut sebagai gaya apung (buoyancy), yaitu
suatu gaya ke atas yang dikerjakan oleh zat cair pada benda. Munculnya gaya apung adalah
konsekuensi dari tekanan zat cair yang meningkat dengan kedalam. Dengan demikian berlaku:

Gaya apung = berat benda diudara – berat benda dalam air

Ketika kita mengangkat benda diudara maka akan terasa lebih berat jika dibandingkan
saat kita mengangkat benda didalam zat cair. Hal ini terjadi karena pada saat benda berada
didalam zat cair mendapat gaya ke atas yang disebut Gaya Archimedes.

Dalam menemukan hukumnya, mula-mula Archimedes memahami arti dari “volum air
yang dipindahkan”. Jika kita celupkan batu kedalam sebuah bejana berisi air, permukaan air
akan naik. Ini karena batu menggantikan volume air. Dan jika anda celupkan batu pada bejana
penyh yang berisi air, maka sebagian air akan tumpah dari bejana. Volume air yang tumpah
tetap sama dengan volum batu yang menggantikan air.

Jadi:

Suatu benda yang dicelupkan seluruhnya dalam zat gair selalu

menggantikan volum zat cair yang sama dengan volum benda itu sendiri.
Kedua, Archimedes mengaitkan antara gaya apung yang dirasakannya dengan volum zat
cair yang dipindahkan benda. Dari sinilah Archimedes (287-212 SM), ilmuwan Yunani Kuno,
berhasil menemukan hukumnya, yaitu Hukum Archimedes yang berbunyi:

Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan

sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan

berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.

Besarnya gaya ke atas menurut Hukum Archimedes ditulis dalam persamaan:

FaFa= =ρ.v.g
ρ.v.g
Keterangan :
Fa = gaya ke atas (N)
V = volume benda yang tercelup (m3)

ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)


g = percepatan gravitasi (N/kg)

Teori
HukumArchimedes bukanlah suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari

hukum newton juga.

1. Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya =0
dan benda melayang .
2. Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang
3. Bila FA<W maka benda akan terdorong kebawah dan tenggelam

Fa =  v g
Peristiwa tenggelam, mengapung, dan melayang merupakan penerapan dari hokum
archimedes. Aplikasinya banyak kita temukan dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti kpal laut, kapal
selam, galangan kapal dan lain-lain. Benda dapat tenggelam, melayang, dan mengapung dengn syarat-
syarat seperti massa jenis, berat benda, volume, dan gaya grafitasi. (paul tippler. 2001.425)

Hidrostatiska ialah ilmu zat alir ataua fluida yng diam tidak bergerakdan hidrodinamika
yaiut perihal zat alir yabg bergerak,.Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan
sedikit hambatan terhadap perubahan nbentuk ketika di tekan.

(zemansky. 1982.234)

Akibat lain dari hokum-kukum static fluida adalah hokum Archimedes. Jika sebuah
benda berada dalam suatu fluida yang diam, setip bagian permukaan benda mendaoatkann
tekanan yang dilakukan oleh fulida. Tekanan ini lebih besar pada bagian yang lebih dalam. Gaya
resultan ynag bekerja pada benda mempunyai arah keatas , dan disebut gaya apung. Dapat
dirumuskan :

Ket
B = gaya apung
ρF = massa jenis fluida
Vb = volme benda

Takanan yang bekerja pada tiap bagian permukaan benda titik bergantung pada bahn
benda tersebut, karena tekanan ini hanya bergantung pada posisi dan rapat masa fluida pada
posisi ini. Jadi besar gaya resultan akan sama jika benda atau bagian benda yang terendam air
kita ganti dengan fluida dinamika yang berbeda.Fulida ini akan mendapat gaya tekanan seperti
hal nya benda tadi, dan berada dalam keadaan diam. Sehingga gya resultan keatas akan
mempunyai besar sama dengan berat zat cair, dan bekerja pada titik berat zat cair pengganti
benda tersebut.Peristiwa ini dinyatakan sebagai prinsip archimesdes yang bebunyi sebagai
berikut :

“ setiap benda yung terendam seluruhya atau sebagian didalam


fluida mendapat gaya apung berarah keatas, yang besarnya sama dengan berat
fluida yang dipindahkan oleh benda itu”.
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air
daripada di udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara
ketika di udara, benda memiliki berat yang sesungguhnya.
wu = mg

Ketika dalam air, benda dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan:

ws = wu - Fa

Keterangan:
ws =berat semu (N)
wu =berat sesungguhnya (N)
Fa =gaya angkat ke atas (N)

Gaya angkat ke atas ini disebut juga gaya apung.

Definisi I gaya apung:

Gaya yang dikerjakan fluida pada benda yang timbul karena selisih gaya hidrostatik yang
dikerjakan fluida antara permukaan bawah dnegan permukaan atas.Bila tekanan fluida pada sisi
atas dan sisi bawah benda yang mengapung masing-masing p1 dan p2, maka gaya yang
dikerjakan pada balok pada sisi atas dan bawah adalah:

F1 = ρ1 A

F2 = ρ2 A

Gaya ke atas yang bekerja pada balok merupakan resultan gayaF1 danF2.

Fa = ρ F
Fa = F2 - F1
Fa = p2 A - p1 A
Fa = (p2A - p1)A
Fa = (h2 - h1) gA
Fa = ρ gV
Keterangan:
ρ = Massajenis air (1000kg/
V = Volume air di dasar balok (m3)
ρ gV = mg berat air (N)
Fa = berat zat cair yang di i ndahkan oleh benda (N)

Definisi II gaya apung:

Selisih berat benda di udara dengan berat benda di fluida yang memiliki gaya apung
tersebut

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Hukum Archimedes dalam kehidupan
sehari-hari.

Penerapan Hukum Archimedes dalam bidang teknik adalah sebagai berikut:

a) Kran otomatis pada penampungan air


Jika di rumah kita menggunakan mesin pompa air, maka dapat kita lihat bahwa tangki
penampungnya harus diletakkan pada ketinggian tertentu. Tujuannya adalah agar
diperoleh tekanan besar untuk mengalirkan air. Dalam tangki tersebut terdapat
pelampung yang berfungsi sebagai kran otomatis. Kran ini dibuat mengapung di air
sehingga ia akan bergerak naik seiring dengan ketinggian air. Ketika air kosong,
pelampung akan membuka kran untuk mengalirkan air. Sebaliknya, jika tangki sudah
terisi penuh, pelampung akan membuat kran tertutup sehingga secara otomatis kran
tertutup.
b) Kapal selam
Pada kapal selam terdapat tangki yang jika di darat ia terisi udara sehingga ia dapat
mengapung di permukaan air. Ketika kapal dimasukkan ke dalam air, tangki ini akan
terisi air sehingga kapal dapat menyelam.

c) Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Alat ini
berbentuk tabung yang berisi pemberat dan ruang udara sehingga akan terapung
tegak dan stabil seketika. Hidrometer bekerja sesuai dengan prinsip Archimedes.

d) Bejana Berhubungan
Bejana berhubungan adalah suatu wadah atau bejana yang tidak memiliki sekat atau
saling berhubungan. Jika bejana ini diisi zat cair yang sejenis, maka permukaan zat cair
ini akan sama tinggi. Namun, jika zat cair yang diisikan berbeda jenis, maka
permukaannya tidak akan sama tinggi.

e) Galangan kapal
Galangan kapal adalah tempat untuk memperbaiki kapal terutama bagian bawahnya.
Ketika galangan berisi penuh dengan air, kapal laut bias masuk kedalamnya.Ketika
kapal sudah berada di galangan ,air dalam galangan bias di keluarkan sehingga
galangan kapal naik dan kapal bias diperbaiki.

f) Balon udara
Ketika balon diudara diisi gas yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara,
berat diudara yang dipindahkan sama dengan gaya keatas pada balon. Oleh karena itu,
balon terangkat keatas.

g) Jembatan ponton
Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum kosong yang dibuat sebagai jembatan.
Drum-drum harus tertutup rapat sehingga tida ada air yang masuk didalamnya.
Jembatan ponton digunakan untuk keperluan darurat.
PROSES PENELITIAN
 Alat dan Bahan
 Alat:

a. Neraca pegas, yang akan dipakai untuk mengukur gaya berat benda (W) di
udara maupun di air .
b. Mistar, untuk membuat tabel
c. Gelas ukur, untuk menaruh air
d. Pulpen

 Bahan :

a. Air, yang akan digunakan sebagai media untuk mengukur/menghitung gaya


apung
b. Balok Kayu
c. Besi yang beratnya 50 gr dan 100 gr sebagai benda yang akan digunakan
dalam percobaan untuk mendapatkan daya gaya apung yang diterimanya
dari air .

Cara kerja
Adapun langkah kerja yang dilakukan yaitu sebagai berikut :

1. Gelas ukur di isi dengan air sebanyak 850 ml.


2. Tentukan berat jenis benda yang akan kita ukur.
3. Letakan semua jenis benda yang akan di ukur,secara satu per satu pada pengait Neraca
pegas yang memiliki ukuran stabil.Hal ini bertujuan untuk mengetahui berat benda di
udara.
4. Kemudian celupkan benda pada gelas ukur yang berisi air dengan kedalaman tertentu
tanpa menyentuh dasar air.Hal ini bertujuan untuk mengetahui berat benda di air.
5. Setelah itu catatlah semua hasil Pengamatan pada table Pengamatan.
DATA PENGAMATAN

N JENIS MASSA BERAT BENDA GAYA


O BENDA BENDA DI UDARA DI AIR APUNG
1 Balok kayu 1,3 N 1,3 N 0,6 N 0,7 N
2 Besi (50 gr) 1N 1N 0,9 N 0,1 N
3 Besi (100 gr) 1,5 N 1,5 N 1,4 N 0,1 N

Gaya apung dapat dihitung dengan rumus:

FA= Wf – Wo

Ket: FA= gaya apung/gaya archimedes (N)

Wf= berat benda di udara (N)

Wo= berat benda dalam zat cair (N)


PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan,dapat di tentukan besar masing-
masing Gaya Archimedes di setiap benda yang kita teliti.

Misalkan

1. Balok Kayu
Diketahui :
Wf = 1,3 N
Wo = 0,6 N
Di Tanya :
FA =…….?

Jawab

FA= Wf – Wo

FA= 1,3-0,6

= 0,7 N
2. Besi 50 gr 3. Besi 100 gr
Diketahui : Diketahui :
Wf = 1 N Wf = 1,5 N
Wo = 0,9 N Wo = 1,4 N
Di Tanya :
Di Tanya :
FA =…….? FA =…….?
Jawab Jawab
FA= Wf – Wo FA= Wf -Wo
FA= 1-0,9 FA= 1,5-
= 0,1 N 1,4

= 0,1 N
Maka besar zat cair yang di pindahkan :

Fa = ρ.vt.g

Vt = p . l . t
Di ketahui :
= 4,3 x 2,5 x 5,3
p = 4,3cm
l = 2,3 cm 3
= 52,417 m
t = 5,3 cm

 Fa kayu = ρ.vt.g  Fa Besi 50 gr = ρ.vt.g

= 1000.52,417.10 0,1= 1000.Vt.10

= 53417 N Vt = 0,1
10.000
-5
= 10 N
 Fa Besi 100 gr = ρ.vt.g

0,1= 1000.Vt.10

Vt = 0,1
10.000
-5
= 10 N

Ket: FA= gaya apung/gaya archimedes (N)


Wf= berat benda di udara (N)
Wo= berat benda dalam zat cair (N)
Fa = gaya ke atas (N)
V = volume benda yang tercelup (m3)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (N/kg)
PENUTUP

 Kesimpuan
Dari hasil penelitian yang kami lakukan,dapat di simpulkan bahwa berat jenis
benda apapun yang di timbang pada Neraca pegas mengalami perbedaab berat.Hal ini
sesuai dengan bunyi hukum archimedes yang berbunyi “ benda dalam zat cair baik
sebagian ataupun seluruhnya akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair yang
di pinadahkan benda tersebut”.

 Saran
Demi terciptanya laporang yang berbobot,penyusun membutuhkan Kritik yang
membangun dari semua pihak/kalangan.Khususnya Rekan Pelajar dan Guru
Pembimbing.

Serta,kami selaku Penyusun menyarankan agar kegiatan semacam ini dapat lebih
di tingkatkan lagi agar materi yang di sampaikan lebih mudah di pahami oleh para
siswa-siswi.Karena dalam proses belajar mengajar ,seorang guru tidak hanya
mengandalkan teori namun harus di barengi pula dengan Praktek secara langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Gie Lk Tan,dkk.1999.Mekanika.Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ir.Slamet.2006.Modul Fisika Kelas XI.Surakarta : CV.HTS
Marten Kanginan. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Setya Nurachmandani. 2007. Fisika 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Grahadi.
http://www.scribd.com/doc/29077365/LAPORAN-ARCHIMEDES
http://www.aliciakomputer.co.cc/2009/10/misteri-hukum-archimedes-dalam.html
(http://www.forumsains.com/biografi-dan-buku/archimedes/)
(zemansky. 1982.234)
(sutrisno. 1996. 238-239)
(paul tippler. 2001.425)

Anda mungkin juga menyukai