Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“MATERI”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
PENDALAMAN SAINS (IPA) SD
Dosen Pengampu : M. Hafiz Fathoni, M.Pd
Di Susun
SITI RAUDAH
NIM 2011102108110
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pendalaman
SAINS SD tentang “MATERI”.
Salawat dan salam tak lupa pula saya haturkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW yang mana telah membawa dan menuntun saya dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang ini.
Terimakasih pula saya haturkan kepada semua pihak yang membantu dalam
penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen pengampu mata kuliah Pendalaman
SAINS SD, M. Hafiz Fathoni, M.Pd
Tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak maka makalah ini tidak dapat
mencapai proses akhir penulisan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Siti Raudah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. Pengertian Materi...............................................................................................3
B. Sifat-sifat Materi.................................................................................................3
C. Perubahan Materi................................................................................................4
D. Klasifikasi / Penggolongan Materi.....................................................................6
BAB III PENUTUP......................................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................................9
B. Saran...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Materi dan perubahannya merupakan objek kajian dari ilmu kimia. Ilmu
kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang materi dan perubahannya. Ilmu
kimia juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang susunan (komposisi
dan struktur) zat, sifat zat, perubahan susunan atau sifat zat dan perubahan
energi yang menyertainya. Jadi, yang menjadi objek ilmu kimia adalah zat
atau materi. Secara garis besar wujud materi dikelompokkan menjadi padat,
cair dan gas. Semua bahan kimia yang ada disekitar kita merupakan contoh
materi atau zat. Benda-benda disekitar kita yang tergolong materi contohnya
yaitu kursi, buku, air, awan dan udara. Benda-benda tersebut tergolong materi
karena selain menempati ruang juga mempunyai massa.
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Materi
Materi (matter) adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan
mempunyai massa, dan ilmu kimia adalah ilmu tentang materi dan
perubahannya. Pada prinsipnya, semua materi dapat berada dalam tiga wujud
yaitu padat, cair, dan gas. Padatan adalah benda yang rigid (kaku) dengan
bentuk yang pasti. Cairan tidak serigid padatan dan bersifat fluida, yaitu dapat
mengalir dan mengambil bentuk sesuai wadahnya. Seperti cairan, gas bersifat
fluida, tetapi tidak seperti caira, gas dapat mengembang tanpa batas. Ketiga
wujud materi ini dapat berubah dari wujud yang satu menjadi wujud yang
lain. Dengan pemanasan, suatu padatan akan meleleh dan menjadi cairan.
Pendinginan lebih lanjut akan membuatnya menjadi padat.
B. Sifat-sifat Materi
Sifat adalah kekhasan yang dimiliki oleh suatu objek. Materi atau zat
diidentifikasi dari sifat-sifatnya dan dari susunanya. Sifat materi adalah
seperangkat sifat atau ciri atau karakteristik atau kekhasan yng dimiliki materi
tetentu. Sifat fisika adalah sifat atau karakteristik suatu zat yang
memperbedakan dari zat-zat lain dan tidak melibatkan perubahan apapun ke
zat lain. Contoh dari sifat fisika yaitu titik didih, titik leleh, kerapatan,
viskositas, kalor jenis, kekerasan. Sifat fisika dapat diukur dan diamati tanpa
mengubah susunan atau identitas suatu zat. Sebagai contoh, kita dapat
mengukur titik leleh es dengan memanaskan es balok dan mencatat suhunya
ketika es berubah menjadi air. Air berbeda dengan es hanya dari
penampilannya dan tidak dari susunanya, sehingga perubahan itu merupakan
perubahan fisika; kita dapat membekukan air untuk memperoleh esnya
kembali. Jadi, titik leleh suatu zat adalah sifat fisika. Demikian pula, ketika
3
kita mengatakan bahwa gas helium lebih ringan dibandingkan udara, kita
sedang berbicara tentang sifat fisika.
Sifat kimia adalah kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan
zat itu berubah, baik sendirian maupun dengan berantaraksi dengan zat lain,
dan dengan berubah itu membentuk bahan-bahan yang berlainan. Pernyataan
“gas hidrogen terbakar dalam gas oksigen menghasilkan air” menggambarkan
salah satu sifat kimia hidrogen karena untuk mengamati sifat ini, kita harus
melakukan perubahan kimia, yang dalam kasus ini adalah pembakaran.
Sesudah perubahan, zat-zat awalnya, yaitu gas hidrogen dan gas oksigen akan
menghilang dan senyawa yang secara kimia berbeda yaitu air akan
menggantikannya. Kita tidak dapat memperoleh kembali hidrogen dan
oksigen dari air dengan perubahan fisika seperti pendidihan atau pembekuan.
Semua sifat materi yang dapat diukur dibagi dalam dua golongan yaitu
sifat ekstensif dan intensif. Nilai sifat ekstensif yang terukur bergantung pada
seberapa banyak materi yang diukur. Massa, panjang, dan volume adalah
sifat-sifat ekstensif. Semakin banyak materi, semakin besar massanya. Nilai-
nilai dari sifat ekstensif yang sama dapat dijumlahkan. Misalkan dua keping
uang logam mempunyai massa gabungan yang merupakan jumlah dari massa
masing-masing keping uang itu, dan volume yang ditempati air dalam dua
buah gelas merupak jumlah dari volume air di tiap gelas tersebut.
Nilai terukur dari suatu sifat intensif tidak bergantung pada jumlah materi
yang diukur. Suhu adalah sifat intensif. Misalnya kita memlilikidua gelas air
yang suhunya sama. Jika kita mencampurkan air itu, maka suhu air akan tetap
sama dengan suhunya ketika masih terpisah, tidak seperti massa dan volume,
suhu dan sifat-sifat intensif lainnya seperti titik leleh, titik didih dan kerapatan
tidak bersifat aditif.
4
C. Perubahan Materi
Bahan atau zat di sekitar kita dapat berubah. Perubahan tersebut dapat
tejadi secara alami; misalnya berkaratnya besi, namun dapat juga terjadi karena
intervensi manusia, seperti reaksi kimia yang dikerjakan di laboratorium.
Perubahan materi dapat dikategorikan menjadi perubahan fisika dan perubahan
kimia.
Perubahan fisika adalah suatu proses perubahan penampilan fisis dari suatu
objek dengan identitas dasar tak berubah. Dalam perubahan fisika, sifat-sifat
kimia zat tersebut masih tetap sama, yang terjadi adalah perubahan wujud dari
zat tersebut. Contohnya adalah air bersih, dalam suhu kamar air berbentuk cair
dapat diminum dan tidak beracun. Jika didinginkan akan mengalami perubahan
fisika sehingga bentuknya menjadi padat yang disebut es. Es dapat diminum,
tidak beracun dan jika mencair akan kembali menjadi air yang wujudnya cair.
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang tidak hanya mencakup
keadaan fisis, tetapi juga identitas dasarnya. Perubahan kimia disebut juga
disebut reaksi kimia. Perubahan materi ada yang dikehendaki (menguntungkan)
ada pula yang tidak dikehendaki (merugikan) manusia. Pada peristiwa perubahan
kimia disertai terjadinya perubahan warna, tejadinya endapan, timbulnya gas,
tejadinya perubahan kalor. Tanda-tanda perubahan itu merupakan gejala fisis
yang dapat diamati yang menunjukkan berlangsungnya perubahan kimia.
Contohnya jika kayu dibakar, maka sebenarnya yang terjadi adalah kayu bereaksi
dengan gas oksigen yang ada di udara dan menjadi gas karbon dioksida (CO 2)
dan uapa air (H2O) dan menhasilkan panas. Gas karbon dioksida dan uap air hasil
pembakaran kayu tidak dapat berubah menjadi kayu dan gas oksigen lagi.
Contoh lain perubahan kimia adalah:
5
1) Daging ayam yang dimasak (dibakar, digoreng, direbus) akan terjadi
perubahan warna dari semula berwarna putih menjadi berwarna lebih gelap,
berarti terjadi perubahan kimia pada proses memasak tersebut.
2) Makanan ketika basi atau membusuk akan timbul bau yang tidak sedap (bau
busuk). Hal ini terjadi karena pada peristiwa pembusukan terjadi perubahan
kimia dan terbentuknya gas yang bebau busuk.
3) Susu sapi segar jika didiamkan beberapa hari akan menjadi basi. Pada
kejadian ini terlihat susu segar yang mula-mula putih terlihat memisah
menjadi dua bagian. Bagian atas telihat seperti air yang lebih jernih
sedangkan bagian bawah terligat gumpalan padatan (endapan) yang
berwarna putih keruh. Pada peristiwa basi terjadi peubahan kimia.
Zat adalah materi yang memiliki susunan tertentu atau tetap sifat-sifat
yang tertentu pula. Contohnya adalah air, perak, etanol, garam dapur (natrium
klorida), dan karbon dioksida. Zat yang satu berbeda susunannya dari zat
6
lainnya dan dapat diidentifikasi dari penampilannya, baunya, rasanya, dan
sifat-sifat yang lain. Saat ini telah dikenal lebih dari 13 juta zat, dan
jumlahnya terus bertambah dengan cepat.
Campuran (mixture) adalah penggabungan dua atau lebih zat dimana
dalam penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya
masing-masing. Beberapa contoh diantaranya adalah udara, minuman ringan,
dan susu. Suatu campuran tidak mempunyai sifat yang unik atau khas,
sifatnya adalah sifat dari zat-zat penyusunnya. Campuran juga tidak memiliki
susunan yang tetap. Udara di sekitaar kita merupakan contoh campuran.
Udara terutama tersusun dari nitrogen, oksigen, argon, uap air, dan karbon
dioksida. Masing-masing penyusun ini menunjukkan sifat-sifatnya yang unik
dalam campuran tersebut. Jadi, sampel-sampel udara yang diperoleh dari kota
yang berbeda bisa berbeda susunannya karena perbedaan ketinggian,
pencemaran, dan lain-lain.
Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan
campuran heterogen. Campuran homogeny adalah campuran yang
mempunyai komposisi dan sifat-sifat yang sama untuk keseluruhan contoh.
Campuran homogen disebut juga larutan. Contoh campuran homogen yaitu
ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah pengadukan yang cukup
lama, susunan dari campurannya diseluruh bagian larutan akan sama. Contoh
garam dapur dalam air atau larutan garam. Sedangkan campuran heterogen
adalah campuran zst dimana komposisi dan sifat-sifat fisisnya berbeda dari
satu bagian campuran terhadap yang lain. Ketika pasir dicampurkan dengan
serbuk besi, butir pasir dan serbuk besi akan tetap terlihat dan terpisah. Jenis
campuran ini, dimana susunannya tidak seragam, disebut campuran heterogen.
Penambahan minyak ke dalam air juga menghasilkan campuran heterogen
karena cairannya tidak memiliki susunan yang konstan.
Zat murni adalah zat yang memiliki komposisi dan sifat sama dalam
keseluruhan contoh. Yang termasuk zat murni yaitu unsur dan senyawa.
7
Unsur adalah zat-zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih
sederhana oleh reaksi kimia. Contoh dari unsur yaitu besi, tembaga, perak,
emas. Pada saat ini telah diketahui sekitar 113 unsur. Sedangkan senyawa
kimia adalah zat murni yang terbentuk oleh kombinasi kimia dari dua atau
lebih unsur. Senyawa dapat didefinisikan pula sebagai suatu zat yang tersusun
atas atom-atom dari dua unsur atau lebih yang terikat secara kimia dengan
perbandingan yang tetap. Senyawa kimia yang telah diketahui dewasa ini
jumlahnya jutaan, mulai dari senyawa sederhana seperti H2O sampai senyawa
yang lebih kompleks seperti protein. Sebagai contoh, gas hidrogen terbakar
dalam gas oksigen membentuk air, suatu senyawa yang sifat-sifatnya sangat
berbeda dengan sifat dari unsur-unsur pembentuknya. Air tersusun atas dua
bagian hidrogen dan satu bagian oksigen. Susunan ini tidak berubah,
darimanapun air itu berasal. Tidak seperti campuran, senyawa hanya dapat
dipisahkan dengan cara kimia menjadi unsur-unsur murninya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka simpulan yang dapat penulis
berikan adalah sebagai berikut.
9
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael & Sunardi. 2012. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Subagia, I W. Et al. 2005. Buku Penuntun Belajar Kimia Dasar I. Singaraja: Jurusan
Pendidikan Kimia IKIP Negeri Singaraja
10