05 Sujarwo Mapnj
05 Sujarwo Mapnj
05 Sujarwo Mapnj
Abstrak — Kontribusi koperasi terhadap perekonomian di Indonesia masih rendah yang disebabkan karena kinerja
yang rendah dan tata kelola koperasi tidak berdasarkan good cooperative governance. Koperasi sulit berkembang
karena tidak mampu mengikuti perubahan lingkungan bisnis. Pada era revolusi gelombang ke-4 koperasi dituntut
melakukan transformasi agar tidak ditinggal oleh anggota dan masyarakat. Koperasi kampus terdiri dari Kopma dan
Kopkar mempunyai potensi melakukan perubahan karena kualitas SDM lebih baik dibandingkan dengan koperasi
lainnya. Koperasi harus membangun karakter kreatif dan inovatif bagi insan penggerak koperasi melalui pendidikan
dan pelatihan. Koperasi pada era digital dengan menerapkan Jejaring informasi, penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi. Penggunaan medsos untuk mempromosikan produk dan jasa, penggunaan fintech dan platform digital
transaksi online. Pengembangan jalur koperasi kampus berupa Student Co-Op dan Worker Co-Op. Untuk menerapkan
tata kelola koperasi yang baik dibutuhkan sistem akuntansi yang real time yang setiap saat dapat diketahui indikator
keuangan secara cepat. Laporan keuangan yang dibuat harus mudah dan sistematis, akuntabel, akurat. Aplikasi harus
user friendly, fitur dan modul lengkap berbasis web.
Abstract-Cooperative contribution to the economy in Indonesia is still low due to low performance and cooperative
governance is not based on good cooperative governance. Cooperatives are difficult to develop because they are unable
to keep up with changes in the business environment. In the revolutionary era, the 4th wave of cooperatives was
demanded to transform so that members and society would not be left behind. Campus cooperatives consisting of
Kopma and Kopkar have the potential to make changes because the quality of human resources is better than other
cooperatives. Cooperatives must build creative and innovative characters for people who drive cooperatives through
education and training. Cooperatives in the digital era by implementing information networks, the use of information
and communication technology. The use of social media to promote products and services, the use of fintech and digital
platforms for online transactions. Development of campus cooperative paths in the form of Student Co-Op and Worker
Co-Op. To implement good cooperative governance, a real-time accounting system is needed that can be quickly
identified by financial indicators. The financial statements that are made must be easy and systematic, accountable,
accurate. The application must be user friendly, features and complete web-based modules.
Ketersediaan Ketersediaan
Informasi Teknologi
Gambar 3. Daya Saing Koperasi
Gambar 4. Tahap Pengembangan Koperasi
Rebranding Koperasi
Koperasi agar diminati oleh mahasiswa sebagai Pengembangan jalur koperasi kampus selanjutnya
kaum milenial harus melakukan rebranading. Persepsi dapata berupa.
mahasiswa harus dirubah bahwa menjadi anggota • Student Co-Op, koperasi kampus yang
koperasi adalah “keren”. Oleh karena itu diperlukan memanfaatkan kemampuan kewirausahaan
perencanaan strategis agar koperasi diminati oleh mahasiswa menjadi anggota sehingga akan tumbuh
mahasiswa. Bisnis koperasi harus mengikuti kewirakoperasi kampus sebagai wadah
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berhimpunnya mahasiswa yang mempunai jiwa
yang sudah masuk era digital. Transaksi melalui kewirausahaa.
media sosial harus mulai dilakukan dengan • Worker Co-Op, koperasi kampus dapat
memanfaatkan platform digital. memanfaatkan alumni yang mempunyai jiwa
Rebranding dengan menjalankan fungsi-fungsi kewirausahaan atau yang bekerja tetapi
manajemen mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan mempunyai minat tetap menjadi anggota koperasi.
pengawasan. Efisiensi bisnis agar memberikan
keuntungan pada anggota. Langkah strategis yang Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi dan
harus ditempuh: Keuangan
Menerapkan prinsip tata kelola koperasi yang Untuk menerapkan tata kelola koperasi yang baik
baik: dibutuhkan sistem akuntansi yang real time yang
Akuntabilitas setiap saat dapat diketahui indikator keuangan secara
Pertanggungjawaban cepat. Laporan keuangan yang dibuat harus mudah
Kemandirian dan sistematis, akuntabel, akurat. Diperlukan software
Keadilan akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan yang
akuntabel, akurat, yang setiap saat dapat disajikan dan
Inovatif dan kreatif dengan ide dan konsep brilian
mudah melakukan penilaian dan evaluasi kinerja
yang dapat dieksekusi.
koperasi.
Jejaring informasi, penggunaan teknologi
PT Jamkrida Jakarta menawarkan software laporan
informasi dan komunikasi, penggunaan medsos
keuangan koperasi berbasis android. Software
untuk mempromosikan produk dan jasa,
diberikan secara cuma-cuma kepada koperasi untuk
penggunaan fintech dan platform digital transaksi
diinstal dan diberikan pelatihan mulai dari input data,
on-line.
migrasi data, dan output laporan keuangan.
Aplikasi dapat diakses secara mudah oleh banyak
Pengembangan Koperasi Kampus
pengguna dalam komputer yang berbeda. Pengguna
Undang-Undang (UU) No. 25 Tahun 1992 sudah
bisa melihat neraca keuangan melalui aplikasi.
tidak memadai untuk memberikan stimulasi daya tarik
Pengguna bisa melihat laporan laba rugi yang bisa
koperasi bagi generasi milenial. Setiap orang
digunakan mempermudah akses permodalan kepada
mempunyai hak satu suara, keanggotaan koperasi
bank dan lembaga keuangan bukan bank. Koperasi
minimal 20. Mahasiswa sulit mengembangkan
yang menggunakan aplikasi ini dapat menghitung
koperasi mahasiswa pada saat aktif kuliah, oleh karena
dengan mudah pembagian SHU beserta laporannya.
itu tahapan pengembangannya dapat dimulai dari
Manfaat bagi koperasi yang menggunakan aplikasi
program PKM sehingga menghasilkan kewirausahaan
ini dapat mendukung kegiatan koperasi antara lain
mahasiswa yang selanjutnya akan menumbuhkan
modul anggota, modul simpan pinjam, neraca, dan
kewirakoprasi kampus.
laporan SHU. Aplikasi juga mendukung usaha
perdagangan dalam hal penginputan barang hingga
pencatatan laba/rugi sebuah toko/unit usaha.
Keunggulan aplikasi ini dirancang dengan
memperhatikan aspek kemudahan pengguna dalam
mengoperasionalkannya sehingga pengguna bisa
menggunakan aplikasi tanpa harus mengetahui teori
akuntansi.
REFERENSI