5794 12522 1 PB
5794 12522 1 PB
Jurnal Pharmascience, Vol 05, No. 02, Oktober 2018, hal: 126-133
ISSN-Print. 2355-5386
ISSN-Online. 2460-9560
http://jps.unlam.ac.id/
Research Article
ABSTRAK
Penyakit hipertensi merupakan penyakit menahun yang membutuhkan pengobatan
jangka panjang, seringkali seumur hidup. Banyak pasien kemudian mengeluhkan mengenai
biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian dan pengobatan penyakit ini. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa pengobatan yang paling cost minimal pada pasien hipertensi
yang dirawat di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Penelitian ini merupakan penelitian
obsevasional dengan desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan
pengambilan data dilakukan secara prospektif. Data dikumpulkan pada periode bulan April
sampai dengan September, Data yang dihimpun kemudian dianalisa secara farmakoekonomi.
Total jumlah pasien yang bersedia untuk mengikuti penelitian ini sebanyak 100 orang pasien,
namun yang termasuk dalam criteria inklusi sebanyak 32 pasien. Hasil analisa cost effective
analysis untuk obat golongan ACEI sebesar 1,320.397.5, untuk golongan CCB 435,230.5,
untuk golongan ARB 1,113.380.5, dan untuk golongan B-Bloker sebesar 556,411.5. Oleh
karena itu, pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa golongan obat Calcium Channel
Blocker merupakan obat yang paling cost minimal terhadap golongan obat hipertensi yang
lain.
Kata kunci : Farmakoekonomi, Cost Minimalize Analysis, Obat Antihipertensi
satunya dipengaruhi oleh masih baiknya al, 2018). Kemudian dapat menurunkan
fungsi dari estrogen dan progesterone resiko efek samping bila konsumsi malam
didalam tubuh. Fungssi dari estrogen hari (Tiwaskar et al, 2018; Zhang dan
diantaranya dapat menurunkan kadar Hintze, 1998) . penelitian lain menunjukan
renin, menurunkan efek dari angiotensin CCB mampu menurukan resiko
converting enzyme, menurunkan kadar aterosklerosis dengan cara menghambat
aldosteron (Gudmunsdottir et al, 2012; terjadinya kerusakan lipid bilayer
Fischer et al, 2002), dan menurunkan pembuluh darah oleh oksidan (TIwaskar et
potensi terjadinya kerusakan pembuluh al, 2018; Zhang dan Hintze, 1998).
darah akibat stress oksidative, serta Obat terbanyak kedua adalah
menurunkan resiko inflamasi (Dubey et al, golongan Angiotensin Converting
2002). Enzyme, yaitu ramipril. Obat ini
Profil Obat merupakan pro-drug, dan dimetabolisme di
pada table penggunaan obat dapat hepar menjadi ramiprilat.
dilihat bahwa obat yang paling banyak Ramipril terbukti lebih menguntungkan
digunakan adalah golongan calcium bila diberikan pada pasien dengan
channel blocker yaitu amlodipine, diikuti komplikasi diabetes mellitus. Penelitian
oleh golongan angiotensin converting yang dilakukan oleh Lal dan Guta (1999)
enzyme yaitu ramipril, dan golongan yang dipresentasikan pada International
angiotensin reseptor blocker yaitu Congress on Frontiers in Pharmacology
candesartan. and Therapeutics on 21st Century
Penggunaan obat hipertensi ini menunjukan bahwa ramipril secara
selaras dengan hasil penelitian lain, bahwa signifikan membantu mengontrol gula
saat ini yang paling banyak digunakan darah pasien pada pemeriksaan gula darah
adalah golongan calcium channel blocker acak dan 2 jam post prandial, namun tidak
(Priatmojo et al, 2014; Juwita et al, 2018; berpengaruh terhadap kadar serum insulin
Khotimah dan Musnelina, 2016; Rustiani dan kadar lipid darah secara signifikan.
et al 2014). Kelebihan dalam penggunaan Golongan obat ketiga tertinggi
obat golongan ini dibandingkan dengan penggunaannya adalah golongan
golongan lain diantaranya adalah angiotensin reseptor blockers yaitu
penggunaan hanya 1 kali sehari sehingga candesartan. Dari beberapa penelitian
meningkatkan kepatuhan pasien dalam membuktikan bahwa candesartan
konsumsi obat dan mampu mengontrol meruapakan obat dengan benefit tinggi
tekanan darah selama 24 jam (Tiwaskar et bila diberikan kepada pasien hipertensi
Serum Insulin, and Lipid Profile in Rustiani, Erni., Retnosari Andrajati., Liana
Hypertensive Patients. Abstract on Arsyanti. 2014. Analisis
pada International Congress on Penggunaan Obat Antihipertensi di
Frontiers in Pharmacology and Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit
Therapeutics on 21st Century PMI Kota Bogor : Perbandingan
Cost Effectiveness dan Kualitas
McMurray, J. 1999. The Health
Hidup Pasien. Jurnal Ilmu
Economics of the Treatment of
Kefarmasian Indonesia. Vol. 12 No.
Hyperlipidemia and Hypertension.
2 Hal : 209-215
American Journal of Hypertension
Vol 12 : 99–104 Saito,Ikuo. Makoto Kobayashi. Yasuyuki
Matshusita. Takao Saruta. 2005.
Okura, T., Kojima M., Machida H.,
Pharmacoeconomical Evaluation of
Sugiyama M., Kato T., Komada T.,
Combination for Lifetime
Miyazaki T., Ninomiya T., Ichikawa
Hypertension Treatment in Japan.
T., Nakatani K., Watanabe Y., Dohi
Japan Medical Assocciation Journal
Y., Ido M., Kimura G. 2012. Effects
Vol 48 No 12 : 574-585
of up-titration of candesartan versus
candesartan plus amlodipine on Shaifali, Iram. H.K. Singh. 2017.
kidney function in type 2 diabetic Pharmacoeconomic Comparison of
patients with albuminuria. Journal of Losartan and Amlodipine in Patients
Human Hypertension. Vol. 26 No. 4. of Hypertension in a Tertiary Care
Hal : 214-219 Teaching Hospital. International
Priatmojo, Panji. A., R. Anita. A., M. Journal of Basic and Clinical
Rizki. A. 2014. Gambaran Pharmacology Vol 6 No 3 : 552-558
Pemberian Obat Antihipertensi pada
Theodoratou, Dorina. Nikos Maniadakis.
Lansia dengan dan Tanpa
Vasilis Fragoulakis. Eugenia
Komplikasi di RS Dustira Cimahi
Stamouli. 2009. Analysis of
2014. Prosiding Pendidikan Dokter
Published Economic Evaluations of
Hal 607-615
Angiotensin Receptor Blockers.
Raharjeng E, Tuminah S. 2009. Prevalensi Hellenic Journal of Cardiology Vol
Hipertensi dan Determinannya di 50 : 105-118
Indonesia. Majalah Kedokteran
Tiwaskar, Mangesh., Amit Langote.,
Indonesia Vol. 59 No. 12. Hal 581.
Resham Kashyap., Archana Toppo.