Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Muh.

Rayyan Yunar Hidayat

NIM : C011181004

1. Konsep Sehat dan Sakit


Definisi SEHAT menurut WHO
terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, psikis (jiwa) atau emosional,intelektual,
dan sosial.
Definisi SAKIT menurut WHO
suatu kondisi cacat atau kelainan yang disebabkan oleh gangguan penyakit,emosional,
intelektual, dan sosial.
Pada Siswa SD yang menderita asma bronkial yang tidak menderita serangan. Gejala
asma bersifat kambuh dan dapat muncul secara tiba-tiba. Apabila tidak ada serangan
artinya siswa ini dikatakan sehat. Dikatakan sakit apabila siswa tersebut mengeluh
tentang sesuatu yang membuatnya tidak nyaman akibat adanya gejala yang timbul.

Riwayat Alamiah Penyakit


Masa prepatogenesis
Telah terjadi infeksi antara host dengan bibit penyakit atau agent tetapi masa ini
terjadi diluar tubuh dan belum masuk dan menginfeksi kedalam jaringan tubuh. Pada
tahap ini individu berada dalam keadaan normal/sehat tetapi mereka pada dasarnya
peka terhadap kemungkinan terganggu oleh serangan agent penyakit
Masa Patogenesis
a. Tahap Inkubasi
Suatu tahap dimana agent sudah masuk ke dalam tubuh tetapi belum memberikan
gejala.
b. Tahap Penyakit Dini
ini mulai di hitung dari munculnya gejala-gejala penyakit asma. Pada tahap ini
penjamu sudah jatuh sakit tetapi masih ringan dan masih bisa melakukan aktifitas
sehari-hari. Tahap ini mulai dengan munculnya gejala penyakit yang kelihatannya
ringan.
Tanda-tanda:
1. Perubahan pola pernapasan
2. Bersin-bersin
3. Batuk
4. Gatal-gatal pada tenggorokan
5. Merasa capek
6. Susah tidur
c. Tahap Penyakit lanjut
Pada tahap ini host sudah dikatakan sakit dan penyakit asmanya sudah parah
akibat tidak adanya penaganan pada tahap dini. Selain itu, akibat penyakit yang
parah maka aktifitas berkurang dan membutuhkan penanganan dan pengobatan
yang intensif.
Tanda-tanda :
1. Napas berat yang berbunyi “mengi”
2. Batuk-batuk
3. Napas pendek tersengal-sengal
4. Sesak dada
d. Tahap Penyakit Akhir
Pada tahap ini penderita mengalami gejala Kronis yaitu penyakit tampak terhenti
tapi gejala penyakitnya tidak berubah seperti sesak napas. Dapat juga Sembuh
sempurna, sembuh cacat, meninggal dunia, dan carrier.
2. Sistem Penetapan Kebijakan kesehatan
A. Penyusunan Agenda
Pembuat kebijakan menyusun agenda dan memasukkan masalah-masalah prioritas
yang akan dibahas. Masalah-masalah ini akan dikumpulkan dan diseleksi.

B. Formulasi Kebijakan
Masalah yang telah diseleksi tadi dibahas oleh pembuat kebijakan di tahap ini.
Ditentukan lagi masalah-masalah yang layak dijadikan fokus kebijakan

C. Adopsi Kebijakan
Dikenal juga dengan tahap legitimasi kebijakan ( policy legitimation ), masalah tadi
yang telah ditentukan telah ditemukan solusinya berupa kebijakan dan akan
diimplementasikan.
D. Implementasi Kebijakan
Kebijakan tadi seringkali terdapat kendala karena berbagai faktor yang sering
mempengaruhi pelaksanaan kebijakan yang berbeda di lapangan. Masalah-masalah ini
harus segera diatasi.
E. Evaluasi Kebijakan
Kebijakan yang dibuat akan dievaluasi untuk melihat apakah kebijakan sudah berjalan
dengan baik. Penilaian tidak hanya menilai implementasi dari kebijakan tetapi
menentukan perubahan terhadap kebijakan

F. Analisis Kebijakan
Disusun secara sistematis agar dapat diketahui secara jelas informasi tentang masalah-
masalah yang telah dituntaskan oleh kebijakan yang telah dibuat dan masalah-masalah
yang mungkin timbul sebagai akibat dari penerapan kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai