MAKALAH Bola Voli
MAKALAH Bola Voli
D
I
S
U
S
U
N
Oleh : Cristian Totti Roniasi Pangaribuan
Kelas : X MIA 3
Abstrak
Bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam satu lapangan yang
dipisahkan oleh sebuah net. Terdapat versi yang berbeda tentang jumlah pemain, jenis /
ukuran, lapangan, angka kemenangan yang digunakan, untuk keperluan tertentu. Namun
pada hakekatnya permainan bola voli bermaksud menyebarluaskan kemahiran bermain
kepada setiap orang yang meminatinya. Tujuan dari permainan adalah melewatkan bola
di atas net agar dapat jatuh menyentuh lantai lapangan lawan dan untuk mencegah usaha
yang sama dari lawan. Setiap tim dapat memainkan tiga pantulan untuk mengembalikan
bola (di luar perkenaan blok). Pengupayaan ini menjadi acuan seberapa efektif
pembinaan dari sekolah, klub olahraga, dan berbagai pelatihan daerah lainnya dalam hal
mendidik dan menghasilkan bibit-bibit muda yang berkualitas. Semua faktor harus
dipersiapkan agar setiap remaja dan siswa semakin bersemangat dalam berkompetisi di
olahraga ini.
Permainan Bola Voli termasuk salah satu olahraga yang diminati oleh banyak orang,
termasuk masyarakat Indonesia. Di Indonesia sendiri sudah terbentuk organisasi
Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia yang bertanggung jawab memantau
perkembangan olahraga ini di dalam negeri.
Permainan yang satu ini bisa di mainkan oleh siapa saja, secara umum untuk bisa
bermain bola voli memerlukan 2 regu masing-masing 6 orang, dan juga lapangan voli,
bola beserta net-nya.
Permainan Bola Voli merupakan olahraga yang menggunakan bola berbahan karet atau
kulit dan dimainkan secara berkelompok oleh dua tim. Setiap tim terdiri dari 6 orang
pemain yang area permainannya dipisahkan oleh net. Tujuan olahraga ini adalah
memukul bola hingga melewati net sekaligus menjatuhkannya ke lantai lapangan di area
lawan. Cara memukul bolanya pun tidak boleh sembarangan, karena ada teknik-teknik
tertentu yang harus dikuasai para pemain. Permainannya sendiri dibagi menjadi 2–3
babak. Tim yang mendapatkan skor 25 terlebih dahulu akan dinyatakan sebagai
pemenang di babak tersebut. Pemenang pertandingan adalah tim yang berhasil
memenangkan dua babak.
Olahraga bola voli diciptakan pertama kali oleh William G. Morgan di sekitar akhir abad
19. William G. Morgan dahulunya bekerja di Young Men’s Christian Association
(YMCA) di Massachusetts, khususnya di bidang pendidikan jasmani. William G. Morgan
awalnya terinspirasi dari basket yang diciptakan oleh James Naismith. William rupanya
ingin menciptakan sebuah permainan untuk orang-orang tua, sebuah olahraga yang tidak
terlalu menuntut kekuatan fisik seperti berlari. Olahraga bola voli diciptakan pertama kali
oleh William G. Morgan di sekitar akhir abad 19. William G. Morgan dahulunya bekerja
di Young Men’s Christian Association (YMCA) di Massachusetts, khususnya di bidang
pendidikan jasmani. William G. Morgan awalnya terinspirasi dari basket yang diciptakan
oleh James Naismith. William rupanya ingin menciptakan sebuah permainan untuk
orang-orang tua, sebuah olahraga yang tidak terlalu menuntut kekuatan fisik seperti
berlari.
Bermain voli membutuhkan teknik-teknik tertentu, jadi pemain pun tidak bisa memukul
bola seenaknya. Setidaknya ada empat teknik dasar yang harus dikuasai oleh para
pemain, yaitu servis, passing, smash, dan juga blocking.
1. Servis
Servis adalah memukul bola dari luar garis lapangan untuk memulai permainan. Servis
bisa sangat menentukan jalannya permainan, karena itu pukulan bola harus dilakukan
dengan kuat dan tepat. Melakukan servis pun tidak boleh sembarangan dan ada
tekniknya.
Macam-macam servis sebagai berikut.
a. Servis Bawah
Servis ini cocok dilakukan oleh pemula, langkah awalnya dengan memegang bola di
tangan kiri, posisikan agak di depan badan dan sejajar pinggang. Tangan kanan (posisi
mengepal) kemudian berayun dari belakang ke depan dan memukul bola dari arah bawah.
b. Servis Atas
Servis ini dilakukan dengan posisi bola berada di atas. Servis ini pun bisa dilakukan
dengan beberapa jenis teknik, misalnya floating dan jumping service.
c. Floating Service
Floating atau mengapung, artinya pemain melambungkan bola hingga ke atas kepala.
Setelah itu, pemain langsung memukulnya hingga bola melesat ke depan dan melewati
net.
d. Jumping Service
Sesuai namanya, servis ini dilakukan dengan cara melompat. Pemain melambungkan bola
ke atas lalu melompat sambil melakukan pukulan dengan kuat.
2. Passing
Teknik passing dilakukan untuk mengendalikan permainan. Pemain dapat
melakukan passing untuk menerima bola, menangkis, sekaligus mengembalikan
serangan lawan. Passing juga berguna untuk mengoper bola atau memberikan umpan
kepada rekan satu tim.
Sama seperti servis, passing juga dilakukan dengan dua macam cara.
a. Passing Atas
Teknik ini biasanya dilakukan untuk memberikan umpan kepada rekan setim yang akan
melakukan smash. Passing atas dilakukan dengan kedua tangan. Bola diterima dengan
kedua telapak tangan lalu melambungkannya lagi ke atas atau ke arah yang diinginkan .
b. Passing Bawah
Teknik ini dilakukan ketika bola sudah berada di posisi rendah (di bawah kepala). Teknik
inipun dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu satu dan dua tangan.
c. Passing Bawah Satu Tangan
Passing ini dilakukan saat posisi pemain terlalu jauh dari bola. Pemain harus
membungkuk dan mengulurkan satu tangan untuk memukul/mengembalikan bola. Tak
jarang pemain harus sambil melompat dan terjatuh demi menyelematkan bola.
3. Smash atau Spike
Smash termasuk dalam teknik menyerang yang membutuhkan insting, kekuatan tangan,
dan juga keakuratan tinggi. Smash bertujuan untuk mematahkan serangan lawan
sekaligus untuk mencetak poin.
Teknik melakukan smash pun hampir mirip seperti jumping service, yaitu dengan cara
melompat dan memukul bola dengan sangat kuat. Setidaknya, ada empat tahap gerakan
dalam melakukan smash, yaitu berlari, melompat, memukul bola, lalu mendarat.
Smash sebenarnya cukup sulit untuk dipelajari, tetapi teknik ini bisa menjadi penentu
kemenangan apabila tembakannya bagus dan tepat sasaran. Ada beberapa
teknik smash yang bisa Anda pelajari bila ingin menekuni voli, contohnya sebagai
berikut
a. Open Smash
Setelah ada pemain yang memberikan umpan, pemukul (spiker) akan melakukan gerakan
awalan, yaitu melangkah lebar lalu melompat ke arah bola. Saat berada di posisi puncak
loncatan, spiker langsung memukul bola dengan sangat keras.
b. Quick Smash
Spiker melompat lebih dulu dan siap dalam posisi melakukan smash. Di waktu yang
bersamaan, pemain lain langsung memberikan umpan kepada spiker. Teknik ini harus
dilakukan dengan cermat karena membutuhkan timing yang tepat.
c. Semi Smash
Spiker berjalan perlahan menuju arah jatuhnya bola. Saat bola berada di posisi sekitar 1
meter di atas net, spiker langsung melompat dan memukul bola ke arah tim lawan.
4. Blocking
Teknik ini berguna untuk menahan serangan sekaligus mencegah agar lawan gagal
mencetak poin. Cara melakukan blocking adalah berdiri di dekat net dan harus dalam
posisi siap melompat.
Ketika serangan bola datang, pemain harus langsung melompat sambil mengangkat
kedua tangan untuk menghalau bola. Teknik ini memang terlihat lebih mudah ketimbang
yang lainnya, tetapi blocking tetap membutuhkan latihan agar pemain bisa menguasainya.
UPAYA PENINGKATAN JUMLAH BIBIT-BIBIT MUDA
Setiap ingin penigkatan harus ada usaha dan pengorbanan yang besar yang harus
dilakukan. Peningkatan prestasi dalam olahraga bola voli, agar dapat mendapatkan
prestasi harus butuh banyak perubahan dan pengorbanan.
Pembinaan adalah usaha kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk
memperoleh hasil yang lebih baik (KBBI, 2008 :193). Pembinaan atlet harus dilakukan
secara bertahap, continue, meningkat dan berkesinambungan dengan tahapan sebagai
berikut : 1) Pemassalan, 2) Pembibitan, 3) Pemanduan Bakat (Said Junaedi, 2003:49).
Pembibitan adalah suatu pola yang ditetapkan dalam upaya menyaring atlet berbakat
yang diteliti secara ilmiah. Beberapa pertimbangan penting untuk memperoleh bibit atlet
unggul dalah sebagai berikut : 1)Bakat dan potensi tinggi yang dibawa sejak lahir
mempunyai andil lebih dominan dibandingkan dengan proses pembinaan dan penunjang
lainnya. 2) Menghindari pemborosan dalam pembinaan apabila atlit yang dibina memiliki
potensi yang tinggi yang dibawa sejak lahir. 3) Perlunya di Indonesia digalakan pencarian
bibit-bibit atlet unggul pada usia dini. Cara pencarian bibit atlet unggul antara lain
melalui pendekatan observasi pengamatan, angket, wawancara, tes pengukuran
kemampuan fisik.
Pemanduan bakat adalah usaha yang dilakukan untuk memperkirakan peluang seorang
atlet berbakat, agar dapat berhasil dalam menjalani program latihan sehingga mampu
mencapai prestasi puncak (Said Junaedi, 2003 :51). Pemanduan bakat olahraga
merupakan upaya untuk mencari bibit olahragawan yang diperkirakan dapat berprestasi
tinggi dikemudian hari. Dengan demikian proses pemanduan bakat tidak berhenti, sampai
dengan ditemukannya bibit-bibit calon olahragawan, akan tetapi harus dilanjutkan
pembinaan yang terprogram terhadap para calon olahragawan tersebut. Oleh karena itu,
pemanduan dan pembinaan calon olahragawan berbakat harus dilihat sebagai suatu
proses yang berkesinambungan, yang secara garis besar terdiri dari empat 10 tahap yaitu :
1) Tahap identifikasi bakat olahraga, 2) Tahap pemilihan cabang olahraga, 3) Tahap
pembinaan ketrampilan dasar olahraga dan 4) Tahap pembinaan olahraga prestasi
( KONI, 2000 B :53). Adapun langkang-langkah yang dapat di tempuh dalam pemanduan
bakat seperti yang dipaparkan Said Junaedi (2003 :51) adalah sebagai berikut : 1) Analis
lengkap dari fisik dan mental sesuai dengan karakteristik cabang olahraga. 2) Seleksi
umum dan khusus dengan instrumen dari cabang olahraga yang bersangkutan. 3) Seleksi
berdasarkan karakteristik, atropometrik dan kemampuan fisik, serta disesuaikan dengan
tahapan perkembangan fisiknya. 4) Evaluasi berdasarkan data komprehensif dengan
memperhatikan sikap anak terhadap olahraga di dalam dan di luar sekolah. Untuk
melakukan seleksi dengan tepat, dapat digunakan evaluasi tes dan pengukuran
kemampuan fisik, motorik dan psikologis yang dilakukan secara khusus, kemudian
dianalisis faktor penentunya.
Pelatih menjadi aspek paling penting dalam semua usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan prestasi. Berbagai peraturan dalam bola voli juga menjadi bagian yang
diperhatikan oleh pelatih,berbagai aktifitas pelatihan harus diperhatikan agar
mendapatkan tingkat kebugaran yang pas, pelatih bertugas membantu, membimbing,
membina dan mengarahkan atlet berbakat untuk merealisasikan prestasi maksimal dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya. Pelatih berperan penting dalam sistem pembinaan dari
latihan yang diadakan, melatih dasarnya hingga ke tingkat paling tinggi untuk bisa
bertanding, sehingga bisa menghasilkan bibit-bibit potensial. Atlet dibina oleh pelatih
dari proses penseleksian tim inti agar mendapat bibit-bibit potensial, melatih anak muda
juga menjadi perhatian bagi pelatih supaya bisa menghasilkan tujuan pengupayaan ini
agar Indonesia selalu menghasilkan bibit-bibit potensial agar bisa mewakilkan Indonesia
ke kancah internasional. Setiap orang yang ingin berhasil dalam bola voli pasti akan
masuk ke dalam klub yang dapatt mengembangkan potensi dan mentalnya dalam
bertanding. Dengan fasilitas dari setiap klub, meskipun di Indonesia fasilitas di setiap
klub belum memadai tetapi itu sudah cukup dalam menggembangkan potensinya.
SIMPULAN DAN SARAN
Efektivitas bisa membangun fondasi agar selalu adanya bibit mudah, mengatasi
keterbatasan sarana dan prasarana dengan memberi dana ke Departemen Olahraga dan
Kebudayaan daerah di Indonesia agar dapat membantu pembangunan gedung olahraga
cabang lompat tinggi ini. Pemerintah harus memperhatikan setiap atlet juga dalam
pelatnas agar prestasi tetap terjaga dan menjaga sportifitas dalam bertanding.
Pembimbingan pelatih harus juga dilakukan guna mendapatkan bibit muda hasil latihan
sang pelatih. Jika pelatih bisa melatih dengan baik meski dengan minim pengalaman
tidak usah khawatir karena kita sedang membangun dan berharap anak didiknya harus
bisa melebihi kita dan dia bisa menjadi pelatih dan memotivasi generasi berikutnya.
Pembahasan ini diharapkan dapat memperkuat teori yang sudah ada, sehingga pelatih
dapat menjadikannya sebagai acuan dalam merencanakan dan melaksanakan program
latihan. Bagi Penulis Penelitian ini sangat bermanfaat untuk memperluas pengetahuan
dan wawasan baru sebagai bekal masa depan yang baik. Bagi Guru Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memotivasi guru untuk merancang model pembelajaran, model latihan,
yang mampu meningkatkan keterampilan teknik dasar bola voli serta dapat digunakan
sebagai acuan untuk membentuk tim bola voli sekolah. Bagi Siswa pengefektivitas ini
diharapkan setelah mengetahui tingkat keterampilan dasar bermain bola voli siswa dapat
meningkatkan keterampilannya untuk berprestasi. Bagi Pihak Sekolah, ini diharapkan
dapat digunakan sebagai masukan dan bahan evaluasi bagi guru pendidikan jasmani
dalam proses belajar mengajar. Pengupayaan ini diharapkan dapat digunakan sebagai
acuan sekolah untuk membuat program terkait dengan cara meningkatan prestasi bola
voli sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya siswa, khususnya dalam olahraga
permainan bola voli.
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/258161-upaya-peningkatan-teknik-permainan-bola-
4272a5d6.pdf
http://digilib.unila.ac.id/1827/7/BAB%20I.pdf
http://eprints.uny.ac.id/30650/5/BAB%20I%20edit.pdf
https://lib.unnes.ac.id/7754/1/10468.pdf
https://moondoggiesmusic.com/permainan-bola-voli/#Peraturan_permainan_bola_voli_lengkap
https://salamadian.com/permainan-bola-voli/
https://lib.unnes.ac.id/7754/1/10468.pdf
https://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/olahraga/article/view/184