Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENJASORKES

D
I
S
U
S
U
N
Oleh : Cristian Totti Roniasi Pangaribuan
Kelas : X MIA 3

SMA NEGERI 3 MEDAN


Upaya Meningkatkan Prestasi Bola Voli di Kalangan Remaja dan Siswa
Indonesia
Cristian Totti Roniasi Pangaribuan
X MIA - 3

Abstrak

Bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam satu lapangan yang
dipisahkan oleh sebuah net. Terdapat versi yang berbeda tentang jumlah pemain, jenis /
ukuran, lapangan, angka  kemenangan yang digunakan, untuk keperluan tertentu. Namun
pada hakekatnya permainan bola voli bermaksud menyebarluaskan kemahiran bermain
kepada setiap orang yang meminatinya. Tujuan dari permainan adalah melewatkan bola
di atas net agar dapat jatuh menyentuh lantai lapangan lawan dan untuk mencegah usaha
yang sama dari lawan. Setiap tim dapat memainkan tiga pantulan untuk mengembalikan
bola (di luar perkenaan blok). Pengupayaan ini menjadi acuan seberapa efektif
pembinaan dari sekolah, klub olahraga, dan berbagai pelatihan daerah lainnya dalam hal
mendidik dan menghasilkan bibit-bibit muda yang berkualitas. Semua faktor harus
dipersiapkan agar setiap remaja dan siswa semakin bersemangat dalam berkompetisi di
olahraga ini.

Kata Kunci : bola voli, kompetisi, pengupayaan

Trying to improve volleyball achievements among teenagers and


Indonesian students
Abstract
Volleyball is a sport played by two teams on one field separated by a net. There are
different versions of the number of players, types/sizes, squares, winning Numbers used,
for certain purposes. But in essence a game of volleyball intended to promote skill to
everyone who desired it. The purpose of the game is to miss the ball over the net in order
to fall to the ground floor of the opponent and to prevent the same effort from the
opponent. Each team can play three reflections to return the ball (out of the blocks). This
preparation serves as a model for how effective the coaching of schools, sports clubs, and
other area training in educating and producing quality young seeds. All factors must be
prepared in order for each youth and student to compete more vigorously in the games.
Keywords : volleyball, competition, enrichment
PENDAHULUAN

Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan jasmani sebagai


alat perantaranya. Pendidikan jasmani tidak lepas dari usaha pendidikan pada umumnya.
Pendidikan jamani merupakan usaha mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak ke arah kehidupan jasmani atau fisik yang diprogram secara ilmiah, terarah dan
sistematis, yang disusun oleh lembaga pendidikan yang berkompeten. Kegiatan olah raga
juga merupakan salah satu bentuk dari kependidikan. Pendidikan jasmani merupakan
rangkaian aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga, untuk membangun peserta didik
yang sehat dan kuat sehingga dapat menghasilkan prestasi akademik yang tinggi. Selain
itu, pendidikan jasmani yang dilakukan sejak dini merupakan awal pengembangan
prestasi olah raga. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pembinaan pendidikan
jasmani, baik melalui jalur sekolah maupun luar sekolah, yang harus dilakukan sejak usia
muda. Perkembangan fisik anak-anak terbina oleh aktivitas fisik serta pengalaman dalam
hidupnya sesuai dengan bertambah usia anak tersebut. Perkembangan fisik yang diikuti
oleh perkembangan fungsi organ tubuh, peningkatan keterampilan gerak dan kemampuan
berpikir serta kemandirian mental, merupakan perkembangan anak menuju ke
kedewasaan jasmani dan rohani. Untuk mendukung perkembangan psikomotor, kongitif
dan afektif maka perlu adanya aktifitas positif. Salah satu contohnya adalah dengan
melakukan kegiatan olahraga. Olahraga yang bersifat fisik sangat membantu ketiga
perkembangan tersebut. Contohnya olahraga bola voli. Perkembangan psikomotor
didapat dari gerakan-gerakan bola voli yang sangat membutuhkan kekuatan fisik.
Perekembangan kongitif didapatkan dari taktik yang diterapkan untuk mengalahkan
lawan, dan perkembangan afektif didapat dari kemampuan mengendalikan sifat egois
agar mengutamakan kerjasama dalam tim tersebut. Pertumbuhan tubuh pada manusia
normal akan terjadi seiring dengan bertambahnya umur. Pertumbuhan tubuh adalah salah
satu tanda perkembangan psikomotor. Perkembangan psikomotor akan tampak dari fisik
seseorang. Menurut Bloom dan Krathwohl (Arma Abdoellah dan Agusmanaji, 1994)
“aspek psikomotor menyangkut jasmani, keterampilan motorik yang mengintegrasikan
secara harmonis sistem syaraf dan otot-otot”. Lebih lanjut, Wuest dan Lombardo (1994)
menyatakan bahwa perkembangan aspek psikomotor siswa SMP ditandai dengan
perubahan jasmani dan fisiologis secara luar biasa. Salah satu perubahan luar biasa yang
dialami siswa adalah pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Siswa mengalami
akselerasi kecepatan proses pertumbuhan, yang biasanya disebut dengan pertumbuhan
cepat (growth spurt). Perubahan tinggi badan akan diikuti dengan perubahan cepat dalam
berat badan. Perubahan berat badan menggambarkan perubahan ukuran tulang, otot, dan
organ tubuh, dan juga proporsi lemak tubuh. Selain perkembangan psikomotor ada juga
perkembangan kongitif. Perkembangan kongitif lebih kearah perkembangan intelektual.
Perkembangan kongitif yang baik akan membuat seseorang semakian cerdas. Bloom dan
Krathwohl (Arma Abdoellah dan Agusmanaji, 1994) menyatakan bahwa aspek kognitif
meliputi fungsi intelektual, seperti pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan berpikir.
Untuk siswa SMP, perkembangan kognitif utama yang dialami adalah operasional formal
yaitu kemampuan berpikir. Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh
dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula
variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang
pemain. Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Bola voli".

Semangat bertanding dan pembentukan mental dapat dikembangkan melalui


pertandingan antar kelompok, antar kelas dan antar sekolah. Sekolah juga dilengkapi
dengan kurikulum pendidikan jasmani di dalamnya memuat pembelajaran olahraga bola
voli sebagai kurikulum wajib. Faktor-faktor kelengkapan yang harus dimiliki seseorang
bila ingin mencapai prestasi yang optimal yaitu: 1) peningkatan dan penjagaan kondisi
fisik, 2) pembentukan teknik bermain, 3) peningkatan taktik bermain, 4) pembentukan
mental dan sikap, 5) kematangan bertanding dan juara (Suharno H.P, 1981 : 11-12). 3
Menurut Suharno H.P, (1981 : 13) ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar
kondisi puncak dapat dicapai sebaik-baiknya adalah: 1. Melatih unsur-unsur gerak
secara kontinyu, sistematis dan metodis. 2. Pengaturan waktu istirahat, tidur dan gizi
maknan yang tertib. 3. Penjagaan kesehatan fisik dan mental agar tidak terserang
penyakit. 4. Menjaga lingkungan hidup agar tetap segar, tenteram, dan menyenangkan.
Kemampuan atlet bola voli terkait unsur-unsur yang meliputi kondisi fisik, teknik, taktik,
kematangan mental, kerjasama dan pengalaman dalam bertanding perlu ditingkatkan.
Sebagai faktor pendukung untuk mempercepat tercapainya tujuan permainan bola voli
antara lain, faktor endogen dan pemain yang terdiri dari: 1) kesehatan fisik dan mental,
2) bentuk tubuh sesuai cabang olahraga yang diikuti, untuk cabang bola voli diharapkan
yang tinggi dan atletis, 3) punya bakat untuk bermain bola voli yang meliputi
kemampuan fisik, teknik, dan taktik, 4) memiliki sikap mental yang baik seperti sosial,
disiplin, tekun, kreatif bertanggung jawab dan berkemauan keras (M. Yunus, 1992: 61).
Teknik dasar bermain bola voli harus dikuasai oleh pemain. Tenik-teknik dasar dalam
permainan bola voli terdiri atas service, passing bawah, passing atas, block dan smash.
Teknik tersebut dibagi lagi menjadi 3 macam yaitu teknik dasar, teknik menengah, dan
teknik tinggi. Peran pelatih sangat dibutuhkan dalam memberikan latihan yang tepat
dan berkelanjutan agar teknik dasar bola voli cepat dikuasai (Nuril Ahmadi, 2007: 20). 4
Teknik dasar dalam permain bola voli mempunyai peranan yang sangat penting, hal ini
disebabkan karena untuk menjaga kualitas permainan dan mengembangkan prestasi
pemain. Penguasaan teknik dasar bola voli merupakan salah satu unsur yang ikut
menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam pertandingan di samping unsur-
unsur kondisi fisik, taktik dan mental (Suharno HP, 1981: 35). Mata pelajaran pendidikan
jasmani merupakan bagian yang integral dari pendidikan secara keseluruhan dan
bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan motorik atau
gerak, keterampilan berfikir kritis, kemampuan sosial, penalaran, stabilitas, emosional,
tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional (Harsuki, 2003: 5). Pendidikan
jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan
pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup.
Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam
aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang
dilakukan secara sistematis, terarah, dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar itu
diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang
hayat.
PENDALAMAN METODE TEORITIS

Permainan Bola Voli termasuk salah satu olahraga yang diminati oleh banyak orang,
termasuk masyarakat Indonesia. Di Indonesia sendiri sudah terbentuk organisasi
Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia yang bertanggung jawab memantau
perkembangan olahraga ini di dalam negeri.

Permainan yang satu ini bisa di mainkan oleh siapa saja, secara umum untuk bisa
bermain bola voli memerlukan 2 regu masing-masing 6 orang, dan juga lapangan voli,
bola beserta net-nya.

Permainan Bola Voli merupakan olahraga yang menggunakan bola berbahan karet atau
kulit dan dimainkan secara berkelompok oleh dua tim. Setiap tim terdiri dari 6 orang
pemain yang area permainannya dipisahkan oleh net. Tujuan olahraga ini adalah
memukul bola hingga melewati net sekaligus menjatuhkannya ke lantai lapangan di area
lawan. Cara memukul bolanya pun tidak boleh sembarangan, karena ada teknik-teknik
tertentu yang harus dikuasai para pemain. Permainannya sendiri dibagi menjadi 2–3
babak. Tim yang mendapatkan skor 25 terlebih dahulu akan dinyatakan sebagai
pemenang di babak tersebut. Pemenang pertandingan adalah tim yang berhasil
memenangkan dua babak.

Olahraga bola voli diciptakan pertama kali oleh William G. Morgan di sekitar akhir abad
19. William G. Morgan dahulunya bekerja di Young Men’s Christian Association
(YMCA) di Massachusetts, khususnya di bidang pendidikan jasmani. William G. Morgan
awalnya terinspirasi dari basket yang diciptakan oleh James Naismith. William rupanya
ingin menciptakan sebuah permainan untuk orang-orang tua, sebuah olahraga yang tidak
terlalu menuntut kekuatan fisik seperti berlari. Olahraga bola voli diciptakan pertama kali
oleh William G. Morgan di sekitar akhir abad 19. William G. Morgan dahulunya bekerja
di Young Men’s Christian Association (YMCA) di Massachusetts, khususnya di bidang
pendidikan jasmani. William G. Morgan awalnya terinspirasi dari basket yang diciptakan
oleh James Naismith. William rupanya ingin menciptakan sebuah permainan untuk
orang-orang tua, sebuah olahraga yang tidak terlalu menuntut kekuatan fisik seperti
berlari.
Bermain voli membutuhkan teknik-teknik tertentu, jadi pemain pun tidak bisa memukul
bola seenaknya. Setidaknya ada empat teknik dasar yang harus dikuasai oleh para
pemain, yaitu servis, passing, smash, dan juga blocking.

1. Servis
Servis adalah memukul bola dari luar garis lapangan untuk memulai permainan. Servis
bisa sangat menentukan jalannya permainan, karena itu pukulan bola harus dilakukan
dengan kuat dan tepat. Melakukan servis pun tidak boleh sembarangan dan ada
tekniknya.
Macam-macam servis sebagai berikut.
a. Servis Bawah
Servis ini cocok dilakukan oleh pemula, langkah awalnya dengan memegang bola di
tangan kiri, posisikan agak di depan badan dan sejajar pinggang. Tangan kanan (posisi
mengepal) kemudian berayun dari belakang ke depan dan memukul bola dari arah bawah.
b. Servis Atas
Servis ini dilakukan dengan posisi bola berada di atas. Servis ini pun bisa dilakukan
dengan beberapa jenis teknik, misalnya floating dan jumping service.
c. Floating Service
Floating atau mengapung, artinya pemain melambungkan bola hingga ke atas kepala.
Setelah itu, pemain langsung memukulnya hingga bola melesat ke depan dan melewati
net.
d. Jumping Service
Sesuai namanya, servis ini dilakukan dengan cara melompat. Pemain melambungkan bola
ke atas lalu melompat sambil melakukan pukulan dengan kuat.

2. Passing
Teknik passing dilakukan untuk mengendalikan permainan. Pemain dapat
melakukan passing  untuk menerima bola, menangkis, sekaligus mengembalikan
serangan lawan. Passing juga berguna untuk mengoper bola atau memberikan umpan
kepada rekan satu tim.
Sama seperti servis, passing juga dilakukan dengan dua macam cara.
a. Passing Atas
Teknik ini biasanya dilakukan untuk memberikan umpan kepada rekan setim yang akan
melakukan smash. Passing atas dilakukan dengan kedua tangan. Bola diterima dengan
kedua telapak tangan lalu melambungkannya lagi ke atas atau ke arah yang diinginkan .
b. Passing Bawah
Teknik ini dilakukan ketika bola sudah berada di posisi rendah (di bawah kepala). Teknik
inipun dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu satu dan dua tangan.
c. Passing Bawah Satu Tangan
Passing ini dilakukan saat posisi pemain terlalu jauh dari bola. Pemain harus
membungkuk dan mengulurkan satu tangan untuk memukul/mengembalikan bola. Tak
jarang pemain harus sambil melompat dan terjatuh demi menyelematkan bola.

d. Passing Bawah Dua Tangan


Cara melakukannya dengan menjatuhkan kedua tangan untuk menerima bola yang jatuh
tepat di depan pemain. Ada dua teknik yang bisa dilakukan, yaitu the dig dan thumb over
palm. Cara melakukan the dig adalah dengan tangan kanan diletakkan pada telapak kiri.
Setelah itu, ibu jari kiri menggenggam jari-jari tangan kanan. Sedikit berbeda dari the
dig, thumb over palm dilakukan dengan cara mengepalkan tangan. Tangan kiri mengepal
lalu diletakkan pada telapak kanan. Jari-jari sebelah kanan lalu menggenggam seolah
menutup kepalan tangan kiri. Sementara itu, kedua ibu jari berada di bagian atas.

3. Smash atau Spike
Smash termasuk dalam teknik menyerang yang membutuhkan insting, kekuatan tangan,
dan juga keakuratan tinggi. Smash bertujuan untuk mematahkan serangan lawan
sekaligus untuk mencetak poin.
Teknik melakukan smash pun hampir mirip seperti jumping service, yaitu dengan cara
melompat dan memukul bola dengan sangat kuat. Setidaknya, ada empat tahap gerakan
dalam melakukan smash, yaitu berlari, melompat, memukul bola, lalu mendarat.
Smash sebenarnya cukup sulit untuk dipelajari, tetapi teknik ini bisa menjadi penentu
kemenangan apabila tembakannya bagus dan tepat sasaran.  Ada beberapa
teknik smash yang bisa Anda pelajari bila ingin menekuni voli, contohnya sebagai
berikut
a. Open Smash
Setelah ada pemain yang memberikan umpan, pemukul (spiker) akan melakukan gerakan
awalan, yaitu melangkah lebar lalu melompat ke arah bola. Saat berada di posisi puncak
loncatan, spiker langsung memukul bola dengan sangat keras.
b. Quick Smash
Spiker melompat lebih dulu dan siap dalam posisi melakukan smash. Di waktu yang
bersamaan, pemain lain langsung memberikan umpan kepada spiker. Teknik ini harus
dilakukan dengan cermat karena membutuhkan timing yang tepat.
c. Semi Smash
Spiker berjalan perlahan menuju arah jatuhnya bola. Saat bola berada di posisi sekitar 1
meter di atas net, spiker langsung melompat dan memukul bola ke arah tim lawan.

4. Blocking
Teknik ini berguna untuk menahan serangan sekaligus mencegah agar lawan gagal
mencetak poin. Cara melakukan blocking adalah berdiri di dekat net dan harus dalam
posisi siap melompat.
Ketika serangan bola datang, pemain harus langsung melompat sambil mengangkat
kedua tangan untuk menghalau bola. Teknik ini memang terlihat lebih mudah ketimbang
yang lainnya, tetapi blocking tetap membutuhkan latihan agar pemain bisa menguasainya.
UPAYA PENINGKATAN JUMLAH BIBIT-BIBIT MUDA

Setiap ingin penigkatan harus ada usaha dan pengorbanan yang besar yang harus
dilakukan. Peningkatan prestasi dalam olahraga bola voli, agar dapat mendapatkan
prestasi harus butuh banyak perubahan dan pengorbanan.

Pembinaan adalah usaha kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk
memperoleh hasil yang lebih baik (KBBI, 2008 :193). Pembinaan atlet harus dilakukan
secara bertahap, continue, meningkat dan berkesinambungan dengan tahapan sebagai
berikut : 1) Pemassalan, 2) Pembibitan, 3) Pemanduan Bakat (Said Junaedi, 2003:49).

Pemassalan adalah mempolakan keterampilan dan kebugaran jasmani atlet secara


multilateral dan spesialisasi. Tujuan pemassalan adalah melibatkan sebanyak-banyaknya
atlet dalam olahraga prestasi sehingga timbul kesadaran terhadap pentingnya olahraga
prestasi sebagai bagian dari upaya peningkatan prestasi olahraga secara nasional. Salah
satu upaya awal dalam rangka peningkatan prestasi olahraga di Tanah Air adalah dengan
strategi pemassalan, maka akan semakin besar peluang untuk mencetak atlet–atlet yang
dapat berprestasi. Startegi pemassalan dapat disebutkan antara lain: 1) Mempolakan
peningkatan keterampilan maupun kebugaran pada sekolah dasar (usia dini) dan
spesialisasi pada sekolah lanjutan serta perkumpulan untuk mencapai prestasi optimal. 2)
Menyediakan dan meningkatkan prasarana serta tenaga pelatih atau pendidik secara
kualitatif. 3) Memberikan penghargaan kepada para penggerak upaya pemassalan
olahraga prestasi. Pemasalan olahraga akan sangat baik apabila dilakukan pada anak usia
dini, karena dengan pemasalan olahraga di pendidikan dasar diharapkan tersedianya bibit
atlet unggul untuk pencapaian yang maksimal. Menurut Said Junaedi (2003) pemasalan
olahraga usia dini adalah upaya menggerakkan anak usia dini untuk melakukan aktifitas
olahraga secara menyeluruh. Strategi pemasalan olahraga usia dini antara lain sebagai
berikut :1) Menyiapkan sarana dan prasarana olahraga yang memadai di sekolah dasar. 2)
Menyiapkan pengadaan tenaga pengajar olahraga yang mampu menggerakkan olahraga
di sekolah. 3) Mengadakan pertandingan antar kelas. 4) Memberikan motivasi, baik dari
dari dalam maupun dari luar. 5) Mengadakan demonstrasi pertandingan atlet-atlet yang
berprestasi. 6) Merangsang minat anak melalui media masa, televisi, video, dan lain-lain.
7) Melakukan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat khususnya orang tua. Untuk
menciptakan suatu sasaran prestasi olahraga yang berkualitas, maka diperlukan suatu
kerja keras, Keterikatan dan keserasian dari semua pihak untuk membantu serta
bekerjasama, berfikir secara ilmiah untuk mendukung atau memadukan ilmu pengetahuan
dan pengalaman di dalam memberi pengertian dan dorongan kepada atlet guna berlatih
secara keras dan dapat mencapai prestasi secara maksimal.

Pembibitan adalah suatu pola yang ditetapkan dalam upaya menyaring atlet berbakat
yang diteliti secara ilmiah. Beberapa pertimbangan penting untuk memperoleh bibit atlet
unggul dalah sebagai berikut : 1)Bakat dan potensi tinggi yang dibawa sejak lahir
mempunyai andil lebih dominan dibandingkan dengan proses pembinaan dan penunjang
lainnya. 2) Menghindari pemborosan dalam pembinaan apabila atlit yang dibina memiliki
potensi yang tinggi yang dibawa sejak lahir. 3) Perlunya di Indonesia digalakan pencarian
bibit-bibit atlet unggul pada usia dini. Cara pencarian bibit atlet unggul antara lain
melalui pendekatan observasi pengamatan, angket, wawancara, tes pengukuran
kemampuan fisik.

Pemanduan bakat adalah usaha yang dilakukan untuk memperkirakan peluang seorang
atlet berbakat, agar dapat berhasil dalam menjalani program latihan sehingga mampu
mencapai prestasi puncak (Said Junaedi, 2003 :51). Pemanduan bakat olahraga
merupakan upaya untuk mencari bibit olahragawan yang diperkirakan dapat berprestasi
tinggi dikemudian hari. Dengan demikian proses pemanduan bakat tidak berhenti, sampai
dengan ditemukannya bibit-bibit calon olahragawan, akan tetapi harus dilanjutkan
pembinaan yang terprogram terhadap para calon olahragawan tersebut. Oleh karena itu,
pemanduan dan pembinaan calon olahragawan berbakat harus dilihat sebagai suatu
proses yang berkesinambungan, yang secara garis besar terdiri dari empat 10 tahap yaitu :
1) Tahap identifikasi bakat olahraga, 2) Tahap pemilihan cabang olahraga, 3) Tahap
pembinaan ketrampilan dasar olahraga dan 4) Tahap pembinaan olahraga prestasi
( KONI, 2000 B :53). Adapun langkang-langkah yang dapat di tempuh dalam pemanduan
bakat seperti yang dipaparkan Said Junaedi (2003 :51) adalah sebagai berikut : 1) Analis
lengkap dari fisik dan mental sesuai dengan karakteristik cabang olahraga. 2) Seleksi
umum dan khusus dengan instrumen dari cabang olahraga yang bersangkutan. 3) Seleksi
berdasarkan karakteristik, atropometrik dan kemampuan fisik, serta disesuaikan dengan
tahapan perkembangan fisiknya. 4) Evaluasi berdasarkan data komprehensif dengan
memperhatikan sikap anak terhadap olahraga di dalam dan di luar sekolah. Untuk
melakukan seleksi dengan tepat, dapat digunakan evaluasi tes dan pengukuran
kemampuan fisik, motorik dan psikologis yang dilakukan secara khusus, kemudian
dianalisis faktor penentunya.

Pelatih menjadi aspek paling penting dalam semua usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan prestasi. Berbagai peraturan dalam bola voli juga menjadi bagian yang
diperhatikan oleh pelatih,berbagai aktifitas pelatihan harus diperhatikan agar
mendapatkan tingkat kebugaran yang pas, pelatih bertugas membantu, membimbing,
membina dan mengarahkan atlet berbakat untuk merealisasikan prestasi maksimal dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya. Pelatih berperan penting dalam sistem pembinaan dari
latihan yang diadakan, melatih dasarnya hingga ke tingkat paling tinggi untuk bisa
bertanding, sehingga bisa menghasilkan bibit-bibit potensial. Atlet dibina oleh pelatih
dari proses penseleksian tim inti agar mendapat bibit-bibit potensial, melatih anak muda
juga menjadi perhatian bagi pelatih supaya bisa menghasilkan tujuan pengupayaan ini
agar Indonesia selalu menghasilkan bibit-bibit potensial agar bisa mewakilkan Indonesia
ke kancah internasional. Setiap orang yang ingin berhasil dalam bola voli pasti akan
masuk ke dalam klub yang dapatt mengembangkan potensi dan mentalnya dalam
bertanding. Dengan fasilitas dari setiap klub, meskipun di Indonesia fasilitas di setiap
klub belum memadai tetapi itu sudah cukup dalam menggembangkan potensinya.
SIMPULAN DAN SARAN

Berbagai pengupayaan harus dilakukan dalam meningkatkan dan merealisasikan target


prestasi. Pembangunan sarana dan prasarana yang banyak, pelatihan lebih tinggi bagi
para pelatih, pencarian bibit-bibit muda, dan perkembangan semua aspek dalam klub.

Efektivitas bisa membangun fondasi agar selalu adanya bibit mudah, mengatasi
keterbatasan sarana dan prasarana dengan memberi dana ke Departemen Olahraga dan
Kebudayaan daerah di Indonesia agar dapat membantu pembangunan gedung olahraga
cabang lompat tinggi ini. Pemerintah harus memperhatikan setiap atlet juga dalam
pelatnas agar prestasi tetap terjaga dan menjaga sportifitas dalam bertanding.
Pembimbingan pelatih harus juga dilakukan guna mendapatkan bibit muda hasil latihan
sang pelatih. Jika pelatih bisa melatih dengan baik meski dengan minim pengalaman
tidak usah khawatir karena kita sedang membangun dan berharap anak didiknya harus
bisa melebihi kita dan dia bisa menjadi pelatih dan memotivasi generasi berikutnya.

Pembahasan ini diharapkan dapat memperkuat teori yang sudah ada, sehingga pelatih
dapat menjadikannya sebagai acuan dalam merencanakan dan melaksanakan program
latihan. Bagi Penulis Penelitian ini sangat bermanfaat untuk memperluas pengetahuan
dan wawasan baru sebagai bekal masa depan yang baik. Bagi Guru Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memotivasi guru untuk merancang model pembelajaran, model latihan,
yang mampu meningkatkan keterampilan teknik dasar bola voli serta dapat digunakan
sebagai acuan untuk membentuk tim bola voli sekolah. Bagi Siswa pengefektivitas ini
diharapkan setelah mengetahui tingkat keterampilan dasar bermain bola voli siswa dapat
meningkatkan keterampilannya untuk berprestasi. Bagi Pihak Sekolah, ini diharapkan
dapat digunakan sebagai masukan dan bahan evaluasi bagi guru pendidikan jasmani
dalam proses belajar mengajar. Pengupayaan ini diharapkan dapat digunakan sebagai
acuan sekolah untuk membuat program terkait dengan cara meningkatan prestasi bola
voli sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya siswa, khususnya dalam olahraga
permainan bola voli.
DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/258161-upaya-peningkatan-teknik-permainan-bola-
4272a5d6.pdf

http://digilib.unila.ac.id/1827/7/BAB%20I.pdf

http://eprints.uny.ac.id/30650/5/BAB%20I%20edit.pdf

https://lib.unnes.ac.id/7754/1/10468.pdf

https://moondoggiesmusic.com/permainan-bola-voli/#Peraturan_permainan_bola_voli_lengkap

https://salamadian.com/permainan-bola-voli/

https://lib.unnes.ac.id/7754/1/10468.pdf

https://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/olahraga/article/view/184

Anda mungkin juga menyukai