PENDAHULUAN
bayi hingga ia berusia enam bulan. ASI adalah makanan bernutrisi dan berenergi
tinggi, yang mudah untuk dicerna. ASI memiliki kandungan yang dapat
membantu penyerapan nutrisi. Pemberian ASI secara Eksklusif adalah bayi hanya
diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti air putih, susu formula, air teh,
jeruk, madu, dan tanpa tambahan makanan padat seperti bubur susu, bubur nasi,
tim, biskuit, pepaya, dan pisang mulai lahir sampai usia enam bulan (Nurjanah
dkk, 2013).
yang terdiri dari delapan pokok bahasan, salah satunya adalah menurunkan Angka
Kematian Bayi (AKB). Cakupan ASI Eksklusif di Negara ASEAN seperti India
sudah mencapai 46%, di Philipina 34%, di Vietnam 27% dan di Myanmar 24%,
penurunan sebesar 23 untuk angka kematian bayi dan balita dalam kurun waktu
angka kematian bayi dari 68/1.000 kelahiran hidup menjadi 23/1.000 kelahiran
hidup dan angka kematian balita dari 97/1.000 kelahiran hidup menjadi 32/1.000
kelahiran hidup. Salah satu rangka menurunkan AKB, dapat dilakukan dengan
Dari 136,7 juta bayi lahir diseluruh dunia dan hanya 32,6% dari mereka
industri, bayi yang tidak diberi ASI Eksklusif lebih besar meninggal dari pada
bayi yang diberi ASI Eksklusif. Sementara di negara berkembang hanya 39% Ibu-
bulan dapat mencegah kematian 1,3 juta anak berusia dibawah 5 tahun. Suatu
kesehatan agar menginformasikan kepada semua Ibu yang baru melahirkan untuk
Secara nasional cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif 0-6
bulan di Indonesia berfluktuasi dalam enam tahun terakhir, menurut data Susenas
cakupan ASI Eksklusif sebesar 34,3% pada tahun 2009, tahun 2010 menunjukkan
bahwa baru 33,6% bayi kita mendapatkan ASI, tahun 2011 angka itu naik menjadi
42% dan menurut SDKI tahun 2012 cakupan ASI Eksklusif sebesar 27%.
Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan tahun 2013 adalah sebanyak 41,3% (Dinkes
Sumut, 2013).
mulai berkurang. Jumlah terendah kurang dari 40% yang memilih ASI, dan pada
kepada bayinya. Sejak itu ada kecenderungan untuk memberi ASI, khususnya
wanita kelas menengah, dan sekarang sekitar 75% wanita mulai menyusui 3 bulan
akibat yang tidak baik bagi kesehatan bayi. Menurut Kemenkes 2010, menyusui
karena itu sangat dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi usia 0-6
bulan. Demikian juga yang diungkapkan oleh WHO (2005) bahwa hampir 90%
kematian anak balita terjadi di negara berkembang dan 40% lebih kematian
disebabkan oleh diare dan infeksi saluran pernafasan akut yang sebernarnya dapat
diberikan seorang ibu kepada bayinya. Bayi dalam keadaan sakit atau kurang gizi
menyusui mungkin sangat baik diberikan. ASI sejenis makanan lezat, manis,
dapat dibawa kemana-mana, siap pakai pada suhu yang tepat, mudah dicerna,
benilai gizi tinggi, dan komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan bayi
Manfaat pemberian ASI Eksklusif sangat luas dan beragam terutama bagi
ibu dan bayi serta keluarga. Bagi Ibu dan bayi, pemberian asi eksklusif akan
menumbuhkan jalinan kasih sayang yang mesra antara ibu dan bayi baru lahir.
Hal ini merupakan awal dari keuntungan menyusui secara Eksklusif. Bagi
keluarga, pemberian ASI Eksklusif akan membawa manfaat dari aspek ekonomi,
Berdasarkan Data dari Dinkes Kota Medan pada bulan Februari tahun
2015 Jumlah bayi yang mendapat ASI Eksklusif adalah 5.687 dari 20.297 bayi
yang terdata, dalam persentasi yaitu sebesar (39,8%) . Hal ini menunjukkan
bahwa cakupan bayi yang mendapat ASI Eksklusif sangat rendah (belum
Puskesmas Sentosa Baru (10,10%), Puskesmas Sei Agul (10,8%), dan yang paling
kerja Puskesmas Kota Matsum Kecamatan Medan Area, Cakupan ASI Eksklusif
pada bulan Februari tahun 2015 adalah 11,8 % dan pada bulan Agustus tahun
dengan salah satu pegawai bagian Gizi mengatakan bahwa penyebab cakupan ASI
pengetahuan Ibu yang masih rendah dan masih banyak bidan atau praktek
melahirkan yang masih memberikan susu formula pada saat bayi lahir. Upaya
Penyuluhan tentang ASI Eksklusif pada Ibu hamil, Penyuluhan pada Wanita Usia
penelitian untuk mengetahui bagaimana perilaku Ibu yang memiliki bayi usia 6-11
bulan dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum
tahun 2015.
dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku Ibu yang memiliki bayi usia 6-11
bulan dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum
tahun 2015.
Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku Ibu
yang memiliki bayi usia 6-11 bulan dalam pemberian ASI Eksklusif di
tahun 2015.
memiliki bayi usia 6-11 bulan dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah
2. Mengetahui pengetahuan Ibu yang memiliki bayi usia 6-11 bulan dalam
2015.
3. Mengetahui sikap Ibu yang memiliki bayi umsia 6-11 bulan dalam
2015.
4. Mengetahui tindakan Ibu yang memiliki bayi usia 6-11 bulan dalam
2015.
6. Mengetahui faktor pendorong Ibu yang memiliki bayi usia 6-11 bulan
tahun 2015.
dalam pengetahuan,sikap dan tindakan Ibu yang memiliki bayi usia 6-11