Anda di halaman 1dari 11

Nama : I Putu Dicky Septiawan Dadri

NIM : 1705541097
Mata Kuliah : Energi Terbarukan (B)

UAS (Ujian Akhir Semester)

Jelaskan dengan singkat, lengkap dan detil proses konversi energi matahari, energi
air, energi angin dan energi biomassa menjadi bentuk enenrgi lain (listrik, panas,
atau lainnya)!
1. Konversi energi matahari

Gambar 1 Skema Kerja Sel Surya

Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu


junction antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari
ikatan-ikatan atom yang dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar.
Semikonduktor tipe-n mempunyai kelebihan elektron (muatan negatif) sedangkan
semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan hole (muatan positif) dalam struktur
atomnya. Kondisi kelebihan elektron dan hole tersebut bisa terjadi dengan
mendoping material dengan atom dopant. Sebagai contoh untuk mendapatkan
material silikon tipe-p, silikon didoping oleh atom boron, sedangkan untuk
mendapatkan material silikon tipe-n, silikon didoping oleh atom fosfor. Ilustrasi
dibawah menggambarkan junction semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Peran dari p-n
junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron (dan hole)
bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika
semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak
dari semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada
semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe-p.
Akibat dari aliran elektron dan hole ini maka terbentuk medan listrik yang mana
ketika cahaya matahari mengenai susuna p-n junction ini maka akan mendorong
elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang selanjutnya
dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju kontak positif
menunggu elektron datang. Elektron-elektron yang terkena tumbukan energi foton
akan terlepas dari atom, membuat mereka mengalir secara bebas dan dengan
demikian menciptakan arus listrik. Komposisi dan desain khusus pada sel-sel PV
mengarahkan elektron-elektron tersebut agar mengalir sesuai jalur yang
dikehendaki. Selanjutnya kontak/penghubung logam pada bagian atas dan bawah
sel-sel surya menyalurkan keluaran listrik arus searah (direct current(DC)) yang
dihasilkan untuk digunakan sesuai kepentingan.
2. Konversi energi air

Gambar 2 Skema Pembangkit Listrik Tenaga Air

Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah pembangkit listrik yang mengubah


energi potensial air menjadi energi listrik. Alat yang digunakan adalah turbin air
untuk mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis poros yang akan
memutar rotor generator untuk menghasilkan energi listrik.
Pertama-tama, ada air yang masuk dari sungai/ waduk/ bisa juga disebut
dengan tandonke turbin melalui suatu alat yang dinamakan penstock. Kemudian
ada suatu katup pengaman yang berguna untuk memberikan atau mengatur aliran
air dari tempat semula dan masuk ke headrace di tunnel yang berfungsi juga untuk
menghentikan aliran dari air tersebut.
Kedua, energi yang dihasilkan dari air potensial tersebut mampu
menggerakkan turbin dan menghasilkan suatu energi gerak yang dikonversikan
juga menjadi energi listrik oleh bantuan generator. Cara kerja pembangkit listrik
tenaga air sederhana yang selanjutnya yaitu energi listrik dari generator tersebut
kemudian diatur lalu ditransfer dengan alat yang dinamakan main transformer
supaya sesuai dengan kapasitas dari transmission line yang meliputi tegangan, daya
dan lainya untuk didistribusikan ke rumah-rumah warga.
Proses konversi dari energi air menjadi energi listrik :
i. Aliran sungai dengan jumlah debit air sedemikian besar ditampung dalam
waduk yang di tunjang dalam bentuk bangunan bendungan
ii. Air tersebut dialirkan melalui saringan power intake
iii. Kemdian masuk ke dalam pipa pesat (Penstock)
iv. Untuk mengubah energi potensial menjadi energi kinetic. Pada ujung pipa
dipasang katup utama (main inlet valve)
v. Untuk mengalirkan air ke turbin, katub utama akan ditutup secara optomatis
apabila terjadi gangguan atau distop atau dilakukan perbaikkan turbin. Air
yang telah mempnyai tekanan dan kecepatan tinggi (energi kinetik) dirubah
menjadi energi mekanik dengan dialirkan melalui sirip – sirip pengarah
akan mendorong sudu jalan yang terpasang pada turbin.
vi. Pada turbin, gaya jatuh air yang endorong baling – baling menyebabkan
turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan
menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling – baling
digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi
kinetic yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
vii. Generator dihubungkan dengan turbin melalui gigi- gigi putar sehingga
ketika baling – baling turbin berputar maka generator ikut berputar.
Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi
elektrik. Listrik pada generator terjadi karena kumparan tembaga yang
diberi inti besi digerakkan electron pada kumparan tembaga sehingga pada
ujung – ujung kawat tembaga akan keluar listriknya yang kemudian
menghasilkan tenaga listrik.
viii. Setelah itu dikembalikan kembali ke sungai
ix. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator masih rendah, maka dari itu
tegangan tersebut terlebih dahulu dinaikan dengan trafo utama
x. Untuk efisiensi penyaluran dari pembangkit ke pusat beban tegangan tinggi
tersebut kemudian diatur di switch yard dan selanjutnya disalurkan
/interkoneksi ke sistem tenaga listrik melalui kawat saluran tegangan tinggi.
3. Konversi energi angin
Adapun proses koneversi dari pemanfaatan energi angin ini adalah
mengubah energi dari angin menjadi energi putar pada kincir angin, lalu kincir
angin digunakan untuk memutar generator yang akhirnya akan menghasilkan
listrik.
Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi
angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin
(bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan listrik, namun menggunakan
angin untuk menghasilkan listrik). Kemudian angin akan memutar sudut turbin,
lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin
angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan
elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan material
ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk
fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros
generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang
akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik
tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel
jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus
listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current) yang
memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini biasanya
akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan. Secara sederhana
proses pembangkitan listrik dengan kincir angin adalah sebagai berikut :
Gambar 3. Proses Konversi Energi Angin ke Energi Listrik

Listrik dialirkan melalui kabel transmisi dan didistribusikan ke rumah-


rumah, kantor, sekolah, dan sebagainya. Turbin untuk pemakaian umum berukuran
50-750 kilowatt. Sebuah turbin kecil, kapasitas 50 kilowatt, digunakan untuk
perumahan, piringan parabola, atau pemompaan air. Terdapat berbagai macam sub-
sisterm yang dapat meningkatkan safety dan efesiensi dari turbin angin, saat proses
terjadinya konversi energi angin berdasarkan pada prinsip kerja dari turbin angin
melalui beberapa tahapan, yaitu :
i. Gearbox
Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi
putaran tinggi.
ii. Brake System
Brake System digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox
agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu
dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam
pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal
pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin
diluar dugaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros
generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak
generator.
iii. Generator
Merupkan salah satu komponen terpenting dalam pembuatan energi turbin
angin. Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan menggunakan teori medan
elektromagnetik. Singkatnya, (mengacu pada salah satu cara kerja
generator) poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik
permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya
adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros
generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator
yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan
dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini
disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh
masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini
berupa AC(alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang
lebih sinusoidal.
iv. Penyimpan Energi
Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari
angin akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu.
Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai
back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat
meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka
kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena
itu kita perlu menyimpan sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi
kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang atau saat
penggunaan daya pada masyarakat menurun. Penyimpanan energi ini
diakomodasi dengan menggunakan alat penyimpan energi. Contoh dari alat
ini adalah aki. Kendala dalam menggunakan alat ini adalah alat ini
memerlukan catu daya DC(Direct Current) untuk meng-charge/mengisi
energi, sedangkan dari generator dihasilkan catu daya AC(Alternating
Current). Oleh karena itu diperlukan rectifier-inverter untuk
mengakomodasi keperluan ini.
v. Rectifier-inverter rectifier
Dapat menyearahkan gelombang sinusoidal (AC) yang dihasilkan oleh
generator menjadi gelombang DC. Inverter berarti pembalik. Ketika
dibutuhkan daya dari penyimpan energy (aki/lainnya) maka catu yang
dihasilkan oleh aki akan berbentuk gelombang DC. Karena kebanyakan
kebutuhan rumah tangga menggunakan catu daya AC , maka diperlukan
inverter untuk mengubah gelombang DC yang dikeluarkan oleh aki menjadi
gelombang AC, agar dapat digunakan oleh rumah tangga
4. Konversi energi biomassa
Sistem pembakaran biomassa lebih kompleks daripada sistem pembakaran
bahan bakar fosil dan umumnya memerlukan komponen-komponen sistem
pembakaran biomassa harus terintegrasi dengan hati-hati untuk memastikan
keberhasilan pembangkit. Bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil, penggunaan
bahan bakar biomassa memiliki beberapa tantangan, yaitu :
a. Keandalan bahan bakar biomassa termasuk kadar air, nilai kalor,
konsistensi, dimensi, isi dan kotoran lainnya
b. Kompleksitas ruang penyimpanan bahan bakar dan distribusi
c. Kompleksitas sistem pembakaran
d. Pembentukan kerak

Gambar 4 Proses konversi Biomassa menjadi Listrik

Pembangkit listrik tenaga biomassa di sini tetap masih menggunakan air.


Air yang digunakan dalam siklus ini disebut air demin, yakni air yang mempunyai
kadar conductivity (Kemampuan untuk menghantarkan listrik) sebesar 0.2 us
(mikro siemen). Sebagai perbandingan air mineral yang kita minum sehari-hari
mempunyai kadar conductivity Sekitar 100 – 200 us. Untuk mendapatkan air demin
ini, setiap sistem biasanya dilengkapi dengan Desalination Plant dan
Demineralization Plant yang berfungsi untuk memproduksi air demin ini. Tapi
disini tidak dibahas tentang Desalination Plant maupun Demineralization Plant.
Jika kita melihat proses memasak air, maka secara sederhana itulah bagaimana
siklus pada pembangkit tenaga biomassa ini. Air dimasak hingga menguap dan uap
ini lah yang digunakan untuk memutar turbin dan generator yang nantinya akan
menghasilkan energi listrik.
i. Pertama-tama air demin ini berada di sebuah tempat bernama Hotwell.
ii. Air mengalir menuju Condensate Pump kempudian dipompa ke derator.
Lokasi hotwell dan condensate pump terletak di lantai paling dasar dari
pembangkit atau biasa disebut Ground Floor. Sedangkan letak dearator yang
akan dituju oleh si air ini berada di lantai atas (bukan yang paling atas).
iii. Di derator air mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang masih
tersisa di air. Agar proses pelepasan ini berlangsung sempurna, suhu air
harus memenuhi suhu yang disyaratkan. Oleh karena itulah selama
perjalanan menuju Dearator, air mengalamai beberapa proses pemanasan
oleh peralatan yang disebut LP (Low Pressure) Heater.
iv. Dari derator, air turun lagi ke Ground Floor.
v. Sesampainya di Ground Floor, air langsung dipompakan oleh Boiler Feed
Pump / BFP (Pompa air pengisi) menuju Boiler.
vi. Air masuk boiler paling atas. Di Boiler inilah terjadi proses memasak air
agar menjadi uap. Untuk memasak air diperlukan api. Dan untuk membuat
api diperlukan udara panas dan bahan bakar. Bahan bakar di sini tentu saja
menggunakan biomassa yang berasal dari bahan-bahan alami seperti kayu,
limbah pertanian, perkebunan, hutan, komponen organik dari industri dan
rumah tangga serta kotoran hewan dan manusia. Sedangkan udara di
produksi oleh Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan mengambil udara luar
untuk membantu proses pembakaran di boiler. Dalam perjalananya menuju
boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya oleh air heater (pemanas udara)
agar proses pembakaran bisa terjadi di boiler.
vii. Setelah pembakaran, air berubah menjadi uap.
viii. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di keringkan di super
heater sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap kering. Dan digunakan
untuk memutar turbin.
ix. Turbin berputar untuk memutar generator dan menghasilkan listrik. Energi
listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah tegangannya dan kemudian
disalurkan melalui saluran transmisi PLN.
x. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun kembali ke
lantai dasar. Uap tersebut mengalami proses kondensasi didalam kondensor
sehingga pada akhirnya berubah wujud kembali menjadi air dan masuk
kedalam hotwel

Anda mungkin juga menyukai