Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Syahroni

NIM : 1810312210064
Mata Kuliah : Bisnis Internasional
Kelas : Manajemen A 2018

Google’s Steep Learning Curve in China


(Pembelajaran Singkat dan Curam Google di China)

Terjemahan dan Ringkasan:

Menurut penulis The World Is Flat, Thomas Friedman, internet berkembang secara pesat
di dunia dan membuat dunia seakan menjadi lebih kecil atau menjadi “rata”. “Perataan” ini
menyebabkan bisnis internet secara cepat melintasi batasan-batasan dan meningkatkan
keuntungan dengan sedikit usaha. Meski begitu, perjalanan melintasi batasan bisnis ini disertai
dengan adanya persaingan dengan orang lain, baik yang berbasis di internet maupun yang tidak.
Ada beberapa yang perjalanan bisnisnya sukses, namun lebih banyak orang-orang yang gagal.
Contohnya seperti perusahaan Google dalam pembelajaran singkat dan curamnya di China.
Google Inc. mencoba berbagai cara untuk memperluas bisnis di China, salah satunya
dengan membuat website dengan bahasa China/Mandarin. Ketika Google memerlukan akses ke
Pasar China, google.com yang pada saat itu merupakan situs baru, menambah kekuatan
perusahaan dan memberikan jalan langsung untuk memasuki 94 juta rumah tangga yang dapat
mengakses internet di China. Sayangnya, untuk pengguna Google China yang mengakses dari
luar China, layanan ini tidak dapat diandalkan dan sangat lambat. Meskipun ada kesukaran ini,
pemerintah me-notice operasi dari perusahaan dan mereka mendapatkan perhatian lebih banyak
dari publik.
Google percaya bahwa kepemimpinan yang memberdayakan anggotanya untuk menuntut
bekerja lebih keras lagi. Produk dan pelayanan mereka tidak didiktekan oleh penemunya
melainkan oleh kebutuhan pelanggan, hal ini tercipta untuk membuat pelanggan mereka merasa
bisa menguasai apa yang mereka inginkan.
Ketika Google memasuki China, mereka mendapatkan akses untuk pasar yang lebih
besar, namun hal ini kemudian menghasilkan beberapa masalah etik. Pihak berwenang di China
terkenal dengan keketatannya terhadap penyensoran internet. Untuk dapat akses lebih dalam
terhadap pasar di China, Google menunjuk Dr. Kai-Fu Lee untuk mengepalai perusahaan untuk
mengadakan upaya baru di China. Dr. Lee pernah bekerja untuk perusahaan Apple di California
lalu untuk perusahaan Microsoft di China dimana dia mendirikan research and development lab
untuk perusahaan Microsoft di Beijing. Oleh karena itu, Dr. Lee memiliki pengetahuan yang luas
dan diyakini mampu menangani bisnis Google dan mengatasi tantangan kultural di China.
Google merencanakan strategi untuk diaplikasikan agar jasa/layanan mereka dapat
tumbuh dan diterima di China. Google akhirnya dapat berdamai dengan pemerintah lokal dengan
menghilangkan semua situs yang tidak diperkenankan. Dengan adanya pihak berwenang di sisi
mereka, Google memiliki keunggulan jika dibandingkan perusahaan lain yang menyediakan jasa
yang sama.Ketika tidak ditetapkan secara tepat, kasus resesi pasar akan muncul karena sebagian
besar layanan tidak terjual. Memajukkan internet adalah cara yang digunakan Google untuk
menjangkau lebih banyak orang di China seperti menggunakan bahasa China/Mandarin.
Google memiliki moto kasual ‘Jangan menjadi jahat’ dan memiliki kode etik yang
bertujuan untuk mencapai standar tertinggi etika bisnis. Ketika pemerintah China meminta untuk
mengetahui makna dari logo yang digunakan, para petinggi Google menjawab bahwa itu
hanyalah buatan untuk representasi kantor di Beijing dan tidak memiliki arti lebih.
Ketertarikan/kepentingan utama Google adlaah untuk mempelajari struktur pasar di Chna agar
mereka dapat beroperasi secara efektif. Pada suatu waktu, perusahaan mengadakan konferensi
pers dimana mereka ditanya mengenai operasi mereka dimana mereka menghindari pertanyaan
berkaitan dengan etik dan bersikeras bahwa mereka akan menjawab pernyataan tersebut ketika
mereka sudah beroperasi secara penuh di China (Bensoussan, 2013).
Dr. Lee mendukung moto utopis oleh perusahaan Google dengan mengadakan bisnis di
China terlihat kurang idealis pada saat itu. Agar orang-orang menyukai logo perusahaan, para
petinggi memutuskan untuk menghapus semua situs yang tidak diperkenankan oleh pemerintah
China. Contohnya, Falun Gong yang merupakan Gerakan spiritual. Dengan adanya pemerintah
di sisi perusahaan akan mempermudah menjalankan bisnis (Steiber, 2014).
Berbagai strategi telah dicoba, strategi pertama yang digunakan Google adalah
memperkerjakan Dr. Kai-Fu Lee sebagai pimpinan perusahaan di China. Tumbuh besar dan
menempuh studi di China, Dr. Lee mengetahui tren pasar dan mampu mengarahkan perusahaan
menuju kesuksesan. Dengan pengalaman yang ia milikii seperti bekerja dengan Perusahaan
Apple dan Perusahaan Microsoft di China semakin menambah keunggulan Dr. Lee, ia
mengetahui bagaimana cara mengembangkan perusahaan dalam suatu wilayah, dan ini sangatlah
menguntungkan Google. Dia bahkan mendirikan research and development lab untuk perusahaan
Microsoft yang berarti dia cukup berpengetahuan dalam wilayah tersebut. Google yakin mereka
dapat mempercayakan Dr. Lee untuk mengembangkan perusahaan di wilayah tersebut.
Strategi lain yaitu berupa motto perusahaan dimana mereka menggunakan frasa yang
akan membuat pemerintah melihat bahwa perusahaan setuju dengan syarat yang diajukan
mereka. Motto “jangan menjadi jahat” sangat penting karena pihak berwenang tidak mendukung
ketidak etisan dan perbuatan tidak bermoral di internet. Untuk membuktikan keseriusan mereka,
perusahaan bahkan menghapus beberapa situs yang tidak diperkenankan pemerintah. Dalam
kasus ini, pemerintah China menjadi lebih yakin bahwa Google tidak memiliki tujuan yang
buruk dan mendukung bisnis mereka.
Struktur organisasi menguntungkan dalam hal menarik lebih banyak pelanggan ketika
mereka merasa yakin dengan layanan yang akan diberikan oleh Google. Sisi buruknya adalah
ketika perusahaan kehilangan kontrol terhadap apa yang mereka produksi, mereka dapat
membuat pemerintah kehilangan kepercayaan yang kemudian akan berujung pada kehancuran
dari perusahaan.
Pihak berwenang di China terkenal akan keketatan mereka dalam aturan penyensoran
terhadap internet. Mereka memiliki prinsip yang tegas terhadap konten yang bersifat tidak
senonoh dan menentang adanya gim computer Sims karena ditakutkan akan menodai/merusak
kaum muda di China. Google menghadapi beberapa larangan dari layanan mereka karena
layanan tersebut memiliki kemungkinan untuk menjadi ancaman terhadap keamanan negara, dan
akan menghancurkan kejayaan suatu negara, menyebabkan gangguan pada tatanan sosial, dan
melanggar berbagai hak. Ketatnya peraturan yang diterapkan ini memaksa Google untuk
membuat sebuah logo yang tujuannya bukan untuk memasarkan layanan mereka namun untuk
membuat pemerintah senang dan menyetujui aktivitas mereka di China (Pride, 2010).
Penjatuhan larangan terhadap beberapa situs oleh Google adalah sebuah tantangan
tersendiri bagi mereka kendati dilakukan untuk membuat pemerintah senang, mereka tetaplah
perusahaan yang menjalankan bisnis. Penjatuhan larangan atas beberapa situs ini berarti mereka
kehilangan kostumer terhadap perusahaan pesaing. Meski situs-situs ini masih dapat diakses
pada negara lain, di China situs tersebut tidak dapat diakses karena pemerintah mengontrl
penggunaan dan jalannya internet (Nehls, 2011).
Dalam hal menghentikan operasi bisnis, ini berarti mereka akan kehilangan pelanggan
terhadap perusahaan pesaing. Perusahaan tidak akan lagi menyediakan layanan di internet seperti
penggunaan bahasa China/Mandarin, dan para pengguna internet akan mencari layanan lain yang
lebih dapat diandalkan dan tahan lama. Perusahaan juga akan kehilangan kepercayaan negara-
negara lain selain China, karena kostumer merasa takut bahwa operasi bisnis akan dihentikan di
negara mereka juga dan kemudian mereka beralih pada perusahaan lain yang menyediakan
layanan yang sama namun lebih tahan lama (Chow, 1999).
Perusahaan mengalami kerugian dalam hal yang berbeda, seperti kerugian finansial yaitu
pegeluaran terkait proses penjalanan bisnis. Mereka menanamkan begitu banyak dana untuk
mendirikan layanan ini di China, seperti penggunaan bahasa China/Mandarin, dan ini harus
dihentikan sepenuhnya karena tidak ada negara lain yang memerlukan layanan ini. Dalam proses
untuk keluar dari negara, alat-alat kerja berkemungkinan rusak dan alat tersebut memakan uang
yang banyak karena mayoritas berupa mesin. Oleh karena itu, menutup operasi bisnis sepenihnya
akan sangat merugikan (Eftimiades, 1994).

Anda mungkin juga menyukai