Anda di halaman 1dari 5

PAPER PKN

PERTEMUAN II

Oleh:

Muhammad Rizky Trimulya Putra

NIM : C031211047

FKH A

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN
IDENTITAS DAN INTEGRASI NASIONAL

Identitas Nasional
Kata identitas berasal dari bahasa Inggris yaitu “identity” yang memiliki pengertian
yaitu tanda-tanda, ciri-ciri, atau jati diri yang melekat pada individu yang dapat
membedakannya dengan yang lain, dengan kata lain berupa simbol atau hal-hal yang
menonjol dan unik hingga orang yang melihat dapat mengetahui, mengakui, dan mengenal
suatu identitas dalam diri seseorang.

Identitas memiliki pengertian sebagai sifat khas yang menerangkan sebuah kesadaran
diri pribadi, golongan sendiri, kelompok, komunitas atau negara sendiri sehingga identitas itu
tidak terbatas pada individu semata, tetapi berlaku juga pada suatu kelompok.

Sedangkan kata “nasional” itu sendiri merupakan identitas yang melekat pada
kelompok-kelompok yang lebih besar yang di ikat oleh kesamaan-kesamaan fisik yang
mencangkup kebudayaan, agama dan bahasa maupun non-fisik seperti cita-cita, keinginan
dan tujuan. Himpunan kelompok inilah yang kemudian disebut dengan identitas bangsa yang
mencirikan identitas nasional dan melahirkan tindakan bersama untuk mewujudkan berbagai
organisasi atau penggerakan-penggerakan nasional yang berguna untuk bangsa dan negara.

Identitas nasional secara umum yaitu, suatu jati diri yang khas yang dimiliki oleh
suatu bangsa dan tidak dimiliki oleh bangsa lain, dengan demikian dapat mengacu pada setiap
individu dan kelompok.

Identias nasional ialah kumpulan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang
dalam berbagai aspek kehidupan dan dari ratusan suku yang dihimpun dalam suatu kesatuan
indonesia yang menjadi kebudayaan nasional yang berlandaskan pancasila dan semboyan
“Bhineka Tunggal Ika” sebagai suatu arah pengembangannya.
Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional

Suku bangsa
Setiap negara tentunya memiliki suku bangsanya masing-masing yang menjadi identitas
nasional di mata dunia hingga negara lain juga dapat mengenalnya. Suku bangsa merupakan
golongan sosial yang khusus dan askriptif yaitu ada sejak lahir, maksudnya yaitu suku bangsa
tersebut dapat di artikan sebagai suatu kelebihan atau keunikan yang permanen dan melekat
dalam tubuh bangsa, sama halnya dengan golongan umur, golongan darah dan jenis kelamin
pada manusia. Adapun di indonesia khususnya terdapat banyak sekali suku bangsa atau
berbagi kelompok etnis yang jumlahnya tidak kurang dari 300 dialek pada populasi penduduk
di Indonesia saat ini.

Bahasa
Unsur pendukung identitas nasional yang terakhir yaitu Bahasa, bahasa merupakan
kemampuan seseorang untuk berinteraksi satu sama lain baik secara lisan (langsung) maupun
secara tulisan (media) ataupun gerakan isyarat. Bahasa dipandang sebagai system pelambang
yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi maupun ucapan manusia yang digunakan
untuk berkomunikas dengan berbagai tujuan dan kebutuhan.

Agama
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) agama adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada tuhan yang maha esa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dengan manusia serta manusia dengan
lingkungannya.

Kebudayaan
Kebudayaan adalah gaya hidup manusia sebagai mahluk sosial yang berisi tentang
seperangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-
pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan
sebagai rujukan atau sebagai pedoman untuk bertindak sesuai lingkungan yang di hadapi.
Kebudayaan juga merupakan suatu patokan dari nilai-nilai etika dan moral, baik yang
tergolong ideal atau yang seharusnya, maupun yang opeasional dan aktual didalam kehidupan
sehari-hari dan diperoleh secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Integrasi Nasional
Integrasi nasional mempunyai dua pengertian dasar, yakni “integrasi” dan “nasional”.
Integrasi berasal dari kata Latin yakni integrate yang berarti memberi tempat dalam suatu
keseluruhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi berarti proses pembauran
hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh.
Kata Nasional berasal dari kata nation yang berarti bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, nasional mempunyai pengertian, bersifat kebangsaan, berkenaan atau berasal dari
bangsa sendiri, dan meliputi suatu bangsa misalnya cita-cita nasional, tarian nasional,
perusahaan nasional dan lain sebagainya.

Menurut seorang ahli sosiologi dari Perancis yang bernama Ernest Renant, proses perpaduan
itu timbul akibat adanya kesadaraan, hasrat dan kemauan untuk bersatu. Kemauan untuk
bersatu atau to be come together itu muncul akibat adanya berbagai kesamaan, antara lain
nasib yang sama dalam perjalanan sejarah.

Dalam kamus besar bahasa indonesia Integrasi Nasional itu sendiri dibagi menjadi dua bagian
yaitu :
i. Secara politis, integrasi berarti proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan
sosial ke dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
ii. Secara antropologis, integrasi berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan masyarakat.

Faktor-faktor pendorong Integrasi Nasional sebagai berikut :


i. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
ii. Rasa cinta tanah air dikalangan bangsa Indonesia baik golongan tua maupun muda,
sebagaimana dibuktikan oleh para pahlawan yang gugur di medan perjuangan.
iii. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan proklamasi kemerdekaan,
pancasila dan UUD 1945, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan
bahasa kesatuan yaitu bahasa Indonesia.
iv. Rasa rela berkorban untuk mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
dibandingkan dengan kepentingan pribadi.
v. Pengembangan budaya semangat gotong royong sebagai ciri khas kepribadian bangsa
Indonesia secara turun temurun.
Faktor-faktor penghambat Integrasi Nasional sebagai berikut :
i. Masyarakat Indonesia yang heterogen atau beragam jumlahnya dan mencangkup
faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerah, bahasa, ras,
agama dan lain sebagainya, tentu dapat menimbulkan terjadinya konflik jika tidak
adanya pengembangan rasa saling menghargai atau toleransi.
ii. Adanya paham “etnosentrisme” yang dianut oleh beberapa suku bangsa yang
kemudian menonjolkan kelebihan-kelebihan kebudayaannya dan meremehkan atau
merendahkan kebudayaan bangsa lain.
iii. Besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan yang dapat menimbulkan
berbagai rasa tidak puas atau kecemburuan sosial yang berdampak pada perpecahan
SARA (suku, agama, ras dan antar-golongan).
iv. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa baik secara kontak langsung misalnya melalui
unsur-unsur pariwisata, maupun melalui media lain seperti media cetak (majalah,
tabloid) dan media elektronik (televisi, radio, internet, dan telepon seluler yang
semakin canggih).

Hubungan Identitas Nasional Dengan Integrasi Nasional


Antara Integrasi Nasional dan Identitas nasional negara indonesia memang saling berkaitan,
hal itu terjadi karena adanya berbagai macam suku bangsa yang disatukan melalui persatuan
“Bhineka Tunggal Ika”, melalui proses ini terjadilah proses integrasi nasional dimana
perbedaan yang ada di persatukan sehingga tercipta keselarasan dan persatuan nasional yang
kompleks, dari kemajmukan suku inilah yang kemudian menjadi salah satu ciri khas bangsa
indonesia. Setiap negara juga harus memiliki rasa nasionalisme sebagai wujud integrasi
nasional.

Anda mungkin juga menyukai