Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERPIPAAN DAN SEAL

Dosen Pengampu :
Prasetyo, M.Eng.

Disusun Oleh :
Hilman Dwi Adityo
191211049

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


JURUSAN TEKNIK MESIN
D3 TEKNIK MESIN
2021
I. PERPIPAAN

1.1 Pengertian

Pipa pada umumnya berguna untuk mengalirkan suatu fluida baik itu


cair maupun gas dari suatu tempat ke tempat yang lain tranpa bantuan mesi
ataupun pompa. Pipa dapat diartikan sebagai tabung yang terbuat dari logam,
plastic, kayu, beton atau fiberglass.

Terdapat tiga (3) istilah terkait perpipaan yang ada dalam bahasa inggris yaitu:

1. Plumbing, secara umum menggambarkan alat pengangkut air, gas, dan


cairan pekat tanpa ada spesifikasi kondisi tertentu, sehingga biasanya
tanpa dibantu alat lainnya seperti pompa.

2. Piping, secara umum menggambarkan alat pengangkut air, gas, dan cairan
pekat yang dibantu oleh alat lainnya seperti pompa karena adanya tekanan
yang tinggi, laju alir yang besar, dan peningkatan suhu yang tinggi atau
adanya material berbahaya (hazardous).

3. Tubing, secara umum menggambarkan piping dalam bentuk yang jauh


lebih kecil dan ringan karena kemampuannya yang bersifat lentur dan
fleksibel.
Antara istilah plumbing dan piping kadang disamakan karena aplikasinya yang
banyak digunakan dirumah tangga dan lingkungan sekitarnya.

1.2 Jenis-jenis Pipa

Berdasarkan fungsi zat yang dialirkan, jenis pipa dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:

1. Pipa Air
2. Pipa Minyak
3. Pipa Gas
4. Pipa Uap
5. Pipa Udara
6. Pipa Lumpur
7. Pipa Drainase, dan sebagainya.

Berdasarkan proses pembuatannya secara umum ada 3 jenis pipa besi, yaitu:

1. Pipa baja seamless (pembuatan pipa tanpa pengelasan), dibentuk dengan


menusuk batang besi silinder untuk menghasilkan lubang pada diameter
pipa.

2. Pipa baja welded (pembuatan pipa dengan pengelasan), dibentuk dengan


pelengkungan plat baja hingga ujung sisinya saling bertemu untuk
kemudian dilakukan pengelasan.
3. Pipa besi ductile, dibentuk dengan cara casting sentrifugal logam dan
campuran panas.

Berdasarkan struktur bahan baku yang digunakan secara umum, diantaranya:

1. Pipa Carbon Steel


2. Pipa Carbon Moly
3. Pipa Stainless Steel
4. Pipa Duplex
5. Pipa Galvanis
6. Pipa Ferro Nikel
7. Pipa Chrom Moly
8. Pipa PVC
9. Pipa HDPE (High Density PolyEthylene)
Selain itu terdapat jenis pipa dari bahan khusus, antara lain:

1. Pipa Vibre Glass


2. Pipa Aluminium
3. Pipa Wrought Iron (besi tanpa tempa)
4. Pipa Cooper (tembaga)
5. Pipa Nickel Cooper (timah tembaga)
6. Pipa Nickel Chrom Iron (besi timah chrom)
7. Pipa Red Brass (kungingan merah)

1.3 Material Pipa

Karakteristik pipa berdasarkan material

1. Metal
Berdasarkan kandungannya dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Logam Ferro
Logam ferro disebut juga besi karbon atau baja karbon. Bahan
dasarnya unsur besi (Fe) dan karbon (C), tetapi sebenarnya juga
mengandung unsul lain seperti silisium, mangan, fosform belerang dan
sebagainya yang kadar relatifnya rendah. Unsur-unsur dalam campuran
itulah yang memengaruhi sifat-sifat besi atau baja pada umumnya.
Macam-macam bahan ferro diantaranya Cast steel, Steel dan Cast Iron.
b. Logam Non-Ferro
Logam Non-Ferro merupakan jenis logam yang secara kimiawi tidak
memiliki unsur besi (Fe), oleh karena itu logam jenis ini disebut
sebagai logam bukan besi. Macam-macam bahan non-ferro, yaitu
Almuminium (Al). Tembaga (Cu) dan Non Metal.
2. Non Metal
Macam-macam bahan non metal diantaranya:
a. PVC
PVC adalah polimer termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah
pemakaian du dunia, setelah polietilena dan polipropilena. Di seluruh
dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dan dipakai dalam
konstruksi.
b. Composite
Jenis material komposit yang paling banyak digunakan dalam system
perpipaan adalah Glass Reinforcement Plastics (GRP). Hal ini
dikarenakan dalam penggunaanya pipa komposit GRP memiliki
beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan pipa baja. Kelebihannya
antara lain tidak mengalami korosi, metode penyambungannya lebih
mudah dan relative lebih ringan.

1.4 Komponen Perpipaan

Komponen system perpipaan terdiri atas beberapa bagian :

1. Pipa (Pipe)
Ukuran pipa berbeda beda, maka perlu diperhatikan ukuran diameter
bagian luar pipa, ukurang diameter dalam pipa dan ketebalan pipa.
2. Sambungan pipa (Pipe Fittings)
Pipe Fittings merupakan beberapa komponen yang digunakan untuk
menyambung pipa yang terdiri dari 5 bagian, yaitu Elbow, Tee, Reducer,
Couplings dan Swage Nipples. Dan berdasarkan jenisnya pipa dibagi
menjadi 2, yaitu Welded Component dan Threaded Component.
3. Alat penggabung ke komponen lain (Flanges)
Flanges merupakan sambungan baut antara dua buah pipa atau lebih,
equipment fitting dan valve yang dihubungkan bersama. Terdapat
beberapa tipe flange diantaranya Welding-neck, Threaded, Slip-on, Socket
weld, Lap-joint, Blind, Orifice flange and plate dan Spectable blind
4. Lapisan sambungan antar komponen (Gasket)
Gasket merupakan lapisan material yang dipasang diantara dua permukaan
benda yang didalamnya terdapat fluida bertekanan untuk mencegah
terjadinya kebocoran. Gasket biasanya terbuat dari material metal dan non-
metal. Contoh gasket metal, yaitu terbuat dari tembaga, aluminium dan
kuningan. Sedangkan gasket non-metal terbuat dari abses, kertas, karet,
rami, kulit, silicon, gabus, neoprene, karet nitril, fiberglass, dan
sebagainya. Berdasarkan bentuknya terdapat 6 jenis gasket, yaitu Flat
gasket, Spiral wound gasket, Metal O-ring gasket, Metal U-ring gasket,
Metal C-ring gasket dan Metal spring-energizing rings.
5. Baut (Bolting)
Bolting atau baut memiliki alur heliks penguat (tgreaded fastener) disertai
dengan tabung dengan alur heliks
6. Katup (Valves)
Valves atau katup merupakan alat untuk mengatur, mengarahkan atau
mengontrol fluida dengan cara membuka, menutup atau mengahalangi
sebagian. Terdapat banyak jenis katup diantaranya
a. Gate valve (katup pintu), berfungsi untuk membuka dan menutup
sepenuhnya.
b. Ball valve (katup bola), berfungsi untuk membuka, menutup dan
mengatur aliran fluida secara lebih cepat.
c. Globe valve, berfungsi untuk mengatur besar kecilnya aliran dan
tekanan.
d. Check valve, berfungsi untuk mencegah aliran mengalir ke satu arah.
e. Butterfly valve, berfungsi untuk membuka dan menutup aliran lebih
cepat
II. SEAL

1.1 Pengertian
Seal dapat diartikan sebagai benda yang dipasangkan atau direkatkan pada dua
permukaan objek. Objek tersebut bersi tekanan fluida untuk mencegah
terjadinya kebocoran. Adanya gasker berguna untuk merapatkan kedua objek
agar bisa menahan tekanan yang berada didalamnya.

Fungsi Seals :
1. Menjaga kebocoran pelumas (lubrikasi)
2. Menjaga kotoran dan material lain masuk ke system
3. Memberikan Batasan cairan supaya tidak tercampur
4. Melapisi permukaan yang tidak rata
5. Menjaga agar komponen tidak cepat rusak
1.2 Jenis Seals
Berdasarkan perapatannya seal dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Seal Statis
Seal statis merupakan seal yang digunakan untuk merapatkan antar
permukaan yang relative tidak terdapat gerakan, seperti sambungan antara
blok silinder dengan kepala silinder, sambungan antara intake manifold
dan kepala silinder serta sambungan lain yang sejenis.
2. Seal Dinamis
Seal dimanis merupakan seal yang digunakan untuk merapatkan antar
permukaan yang terjadi gerakan relative, seperti perapat pada water pump,
system pendingin, seal pada sock absorber dan lain sebagainya.

Jenis gasket berdasarkan penggunaannya :

Selain fungsi utamanya sebagai perekat dua buah benda, kegunaan gasket
sebenarnya lebih spesifik lagi. Hal ini karena jenis-jenis gasket pun cukup
beraneka ragam. Berikut beberapa jenis komponen perekat ini berdasarkan fungsi
dan kegunaannya:

1. Metal C-Ring Gasket


Gasket jenis ini seringkali digunakan pada low pressure dan low vacuum.
Alat ini memiliki kelebiham utama sebagai penyimpan energi.
Penggunannya pun cocok sebagai tempat duduk obejek berukuran kecil.
2. Metal Sprng Energizing Ring Gasket
Gasket metal spring energizing ring memili sifat yang mirip dengan gasket
metal c-ring. Namun yang membedakannya adalah penggunaannya karena
benda ini cenderung self energizing. Komponen ini hanya digunakan pada
media berukuran besar.
3. Metal U-Ring Gasket
Jenis gasket ini umumnya dipasang pada sambungan objek rata. Tidak
hanya itu, komponen ini juga mumpuni untuk menyatukan dua benda
sejajar. Hasil perekatannya pun sangat maksumak jika diberi gaya dan
tekanan yang tinggi. Misalnya pada rangkaian bertekanan hingga 828 bar.
4. Metal O-Ring Gasket
Jenis gasket ini bersifat reusable namun juka terjadi kerusakan pada bagian
tertentu, gasket ini pun tidak dapat digunakan kembali. Gasket ini
memiliki fungsi yang baik dalam menahan tekanan dan temperatur yang
tinggi.
5. Spiral Wound Gasket
Gasket ini bersifat fleksibel karena dapat dilepas pasang. Oleh karena itu,
peletakannya tidak selalu pada sambungan dua buah objek. Jenis spiral
wound ini cukup mumpuni pada tekanan tinggi. Hal ini karena bahan dasar
yang menyusunnya memang khusus. Gasket ini tersusun dari campuran
bahan graphite, ceramic paper, asbestos, dan mika.
6. Flat Gasket
Sesuai dengan namanya, gasket ini berfungsi untuk mencegah kebocoran
pada permukaan objek yang rata. Pemasangan alat ini bisa pada bagian
luar maupun dalam sesuai dengan kebutuhan. Meski terkena temperatur
dan tekanan tinggi, gasket ini masih termasuk yang tahan lama.

Jenis-jenis Gasket berdasarkan Material

Jenis-jenis material gasket yang digunakan dalam pembuatan gasket akan


disesuaikan dengan kondisi operasi (tekanan, temperatur) dan karakteristik bahan
kimia yang kontak dengan gasket.
Gasket ini memang sangat berperan sebagai penghubung dua buah benda.
Meningkat fungsinya tersebut, material yang digunakan pun bersifat khusus dan
beragam. Berikut beberapa jenis gasket berdasarkan material yang menyusunnya:

1. Rubber Gasket
Gasket rubber terbuat dari material plastik. Komponen ini berperan
sebagai penghubung dari gabungan beberapa objek. Oleh sebab itu,
fungsinya tidak langsung menyatukan, melainkan sebagai pelapis atau
pelindung.
2. Viton Gasket
Komponen ini juga digunakan untuk melindungi objek. Terutama pada
bagian yang berkaitan langsung dengan beberapa zat kimia yang bersifat
asam, minyak, dan cairan kental berkonsentrasi tinggi. Jenis viton ini juga
digunakan untuk menanggulangi kerusakan akibat lelehan.
3. Graphite Gasket
Gasket jenis ini memiliki keunggulan utama, yaitu ketahanan terhadap
temperatur tinggi. Jenis graphite ini bahkan tahan terhadap berbagai jenis
cairan kimia asam dan basa yang berkonsentrasi tinggi.
4. PTFE Material
Gasket PTFE atau juga dikenal dengan teflon gasket merupakan salah satu
jenis gasket yang bersifat multi fungsi. Teflon yang memiliki ketahanan
yang baik terhadap berbagai bahan kimia (misalnya  hidrogen peroksida)
membuat jenis gasket ini banyak dikenal di pasaran.
5. Gasket EPDM Material
Gasket dengan material EPDM ini memiliki ketahanan yang baik terhadap
ozon, sinar UV, minyak alami dan berbagai jenis bahan kimia.
DAFTAR PUSTAKA

The Process Piping, Introduction to Piping System, Introduction to Piping System


- The Process Piping, diakses: 11 Mei 2021.

Dunia Migas, 2010, Pengetahuan Perpipaan, (sungaibataleke.blogspot.com),


diakses: 11 Mei 2021

Project Team, 2015, Ilmu Pipa - Mengenal Fungsi, Jenis-jenis Pipa dan
Komponennya, (cnzahid.com), diakses: 11 Mei 2021

Pablo Purba, 2017, Tipe, Karakteristik, dan Material Pipa


(pablopurba.blogspot.com), diakses: 11 Mei 2021

Anugerah Jaya Bearing, 2019, Jenis Seal atau Gasket Yang Digunakan pada
Mobil, Anugerahjayabearing.com, diakses: 11 Mei 2021

Rahmah Nidaur, Pengertian Gasket dan Jenis-jenisnya, Pengertian Gasket dan


Jenis-jenisnya - Pengadaan Barang dan Jasa, diakses: 11 Mei 2021

Anda mungkin juga menyukai