Anda di halaman 1dari 125

PENGARUH INTENSITAS MELAKSANAKAN SHALAT

DZUHUR DAN DHUHA SECARA BERJAMA’AH TERHADAP


PERILAKU SOSIAL SISWA DI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN NEGERI 3 SALATIGA
TAHUN 2012

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh :
Fitriyani Widyayanti
11108084
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : -
Hal : Pengajuan Skripsi
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka
bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswi:
Nama : FITRIYANI WIDYAYANTI
NIM : 11108084
Jrusan/Progdi : Tarbiyah/ PAI
Judul : PENGARUH INTENSITAS
MELAKSANAKAN SHALAT DZUHUR
DAN DHUHA SECARA BERJAMA’AH
TERHADAP PERILAKU SOSIAL
SISWA DI SMK NEGERI 3 SALATIGA
TAHUN 2012
Untuk diajukan dalam sidang munaqasyah.
Demikian untuk menjadi periksa.
Wassalamu’alaikum.Wr. Wb. Salatiga, 11 Agustus 2012
Pembimbing

Dra. Lilik Sriyanti, M.Si


NIP. 196608141991022003
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang betanda tangan dibawah ini:

Nama : Fitriyani widyayanti

NIM :11108084

Jurusan :Tarbiyah

Progam studi :Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, 11 Agustus 2012

Penulis

FITRIYANI WIDYAYANTI
NIM. 11108084
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

MOTTO

 
  
 
 
 
   
   
   
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan. (At- Tahrim : 6)
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

PERSEMBAHAN

Atas rahmat dan ridho Allah SWT, karya skripsi ini penulis

persembahkan untuk:

1. Ayahku Mugiyono dan ibuku Sugiyarti yang selalu memberikan

do’a, mencurahkan kasih sayang, perhatian, motivasi dan materi

yang tulus kepada penulis, hormat dan baktiku kan selalu tertuju

untukmu.

2. Kakak-kakakku, semua saudaraku dan seluruh keluarga yang

telah mendukungku.

3. Semua teman-temanku PAI C yang telah melukis begitu banyak

kenangan.
4. Para dosen yang telah memberikan begitu banyak ilmu kepadaku.

5. Semua teman angkatan 2008

ABSTRAK

Sugiyanti. 2012. 11108082. Pengaruh kepedulian keluarga terhadap perilaku


sosial keagamaan remaja pada keluarga Tenaga Kerja Indonesia
(TKI) Desa Krandon lor Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun 2012.
Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama
Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

Kata Kunci: Kepedulian keluarga dan perilaku sosial keagamaan remaja


pada keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Adakah Pengaruh Antara


Kepedulian Keluarga Terhadap Perilaku sosial Keagamaan Remaja Desa Krandon
Lor Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menitik
beratkan pada data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka-angka. Sampel
penelitian ini diambil dari remaja Desa Krandon lor yang berjumlah 160, dalam
pengambilan sampel berdasarkan patokan Suharsimi Arikunto, Karena populasi
lebih dari 100 remaja maka peneliti mengambil 20% dari 160 sehingga sampelnya
adalah 32 responden. Pengambilan sampel menggunakan proportional stratified
random sampling.
Pengumpulan data dengan menggunakan instrument penelitian berupa
daftar pertanyaan yang terangkum dalam angket. Angket terdiri dari dua yaitu
yang pertama kepedulian keluarga dan yang kedua perilaku sosial keagamaan.
Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal ang berupa
transkrip, catatan, buku, dan lain sebagainya dan melengakapi data yang diperoleh
dari hasil angkket. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan rumus
prosentase dan rumus korelasi statistik produk moment. Pengujian hipotesis
menunjukkan bahwa: Kepedulian keluarga Desa Krandon lor Tahun 2012 berada
pada kategori rendah, hal ini dapat dilihat dari data 15 responden dengan
prosentase 47%, dan pada kategori tinggi mencapai angka frekuensi sedang yakni
10 responden dengan prosentase 31%, sesangkan pada kategori sedang hanya
terjadi pada 7 responden dengan prosentase 22%. Perilaku sosial keagamaan
remaja desa Krandon lor tahun 2012 berada pada kategori buruk yakni mencapai
angka frekuensi 12 responden dengan prosentase 37,5%, kategori sedang
mencapai angka frekuensi 11 responden dengan prosentase 34,4%, sedangkan
kategori tinggi hanya mencapai angka frekuensi 9 responden dengan prosentase
28,1%. Uji hipotesis menunjukkan adanya pengaruh antara kepedulian keluarga
terhadap perilaku sosial keagamaan remaja pada keluarga TKI Desa Krandon lor
tahun 2012, hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi (rhitung ) sebesar
0,509 lebih besar dari rtabel pada taraf signifikan 1% (0,449) dan pada taraf
signifikansi 5% (0,349).
Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara kepedulian keluarga terhadap perilaku sosial
keagamaan remaja pada keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Desa Krandon
lor Kec. Suruh Kab. Semarang tahun 2012.
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

KATA PENGANTAR

‫ميحرلا نمحرلا هللا‬ ‫بسم‬


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “

Pengaruh Intensitas Melaksanakan Shalat Dzuhur dan Dhuha secara Berjama‟ah

Terhadap Perilaku Sosial Siswa di SMK Negeri 3 Salatiga Tahun 2012 “. Skripsi

ini merupakan salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan Islam di

Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan

segala kerendahan hati penulis megucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr.Imam Sutomo,M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga

2. Ibu Dra.Lilik Sriyanti, M.Si, selaku dosen pembimbing yang bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dengan sabar telah memberikan

pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

3. Bapak dan ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya

kepada penulis.
4. Bapak Drs. Kamaruddin,M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 3

Salatiga yang telah memberikan ijin penelitian sehingga penelitian ini

dapat selesai.

5. Ibu Mariati, S.Pd selaku waka kurikulum yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Semua staf dan karyawan perpustakaan yang telah melayani peminjaman

buku demi kelancaran penulis dalam menyelesaikan karya tulis yang

sederhana ini.

7. Kedua orang tuaku, kakak-kakakku, semua saudaraku serta seluruh

keluarga yang telah memberikan dukungan moral dan materi dalam

penyusunan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9. Seluruh siswa SMK Negeri 3 Salatiga pada khususnya yang telah bekerja

sama dalam penelitian ini.

10. Semua pihak yang terkait dengan ikhlas telah memberikan bantuan baik

materiil maupun spiritual dalam penulisan skripsi ini.

Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa

berdo‟a semoga bantuan dan bimbingan dari semua pihak dapat diterima oleh

Allah SWT sebagai amal ibadah.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan

pengetahuan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untk kesempurnaan

skripsi ini.

Salatiga, 11 Agustus 2012

Penulis

FITRIYANI
WIDYAYANTI
NIM 11108084
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii
DEKLARASI .................................................................................................. iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7
D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 8
E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 8
F. Definisi Operasional ..................................................................... 9
1. Intensitas melaksanakan shalat dzuhur secara berjama‟ah ... 10
2. Intensitas melaksanakan shalat dhuha secara berjama‟ah ..... 10
3. Perilaku sosial ....................................................................... 11
G. Metode Penelitian ......................................................................... 11
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian .................................. 12
2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 12
3. Populasi dan Sampel ............................................................. 12
4. Metode Pengumpulan Data ................................................... 13
5. Instrumen Penelitian ............................................................. 15
6. Metode Analisis Data ............................................................ 15
H. Sistematika Penulisan ......................................................................... 18
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 20
A. Shalat Dzuhur dan Berjama‟ah ................................................ 20
1. Pengertian shalat dzuhur ..................................................... 20
2. Dasar dan tujuan melaksanakan shalat secara berjama‟ah 20
3. Dalil mengenai keutamaan melaksanakan shalat dzuhur
secara berjama‟ah ............................................................... 24
4. Keistimewaan melaksanakan shalat dzuhur secara
berjama‟ah .......................................................................... 27
B. Shalat Dhuha ........................................................................... 29
1. Pengertian shalat dhuha ...................................................... 29
2. Dasar dan tujuan melaksanakan shalat dhuha .................... 29
3. Hikmah shalat dhuha .......................................................... 30
4. Keistimewaan melaksanakan shalat dhuha secara berjama‟ah 31
C. Perilaku Sosial Siswa .............................................................. 37
1. Pengertian dari perilaku sosial siswa .................................. 37
2. Pembentukan perilaku sosial .............................................. 41
3. Aspek-aspek perilaku sosial ................................................ 46

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN .......................................... 49


A. Gambaran Lokasi dan Objek Penelitian .................................. 49
1. Identitas Sekolah ................................................................. 49
2. Letak Geografis .................................................................. 49
3. Sejarah singkat berdirinya SMK N 3 Salatiga .................... 50
4. Visi Misi SMK N 3 Salatiga ............................................... 52
5. Struktur Organisasi SMK Negeri 3 Salatiga ....................... 54
6. Keadaan Siswa dan Fasilitas Sekolah ................................. 55
B. Penyajian Data ......................................................................... 57

BAB IV ANALISIS DATA ....................................................................... 89


A. Analisis Deskriptif (tiap-tiap variabel) .................................... 89
B. Pengujian Hipotesis ................................................................. 95
C. Pembahasan ............................................................................. 106
BAB V PENUTUP .................................................................................... 108
A. Kesimpulan .............................................................................. 108
B. Saran ........................................................................................ 110
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 112
DAFTAR TABEL

TABEL I Data Jumlah Siswa SMK Negeri 3 Salatiga Menurut Agama


Tahun Pelajaran 2011 / 2012 .................................................... 56
TABEL II Fasilitas Gedung dan Perlengkapan SMK N 3 .......................... 58
TABEL III Intensitas Shalat Dzuhur Berjama‟ah ........................................ 60
TABEL IV Intensitas Shalat Dhuha Berjama‟ah .......................................... 62
TABEL V Perilaku Sosial ........................................................................... 64
TABEL VI Distribusi Jawaban Siswa mengenai Sholat Dzuhur,
Dhuha dan Perilaku Siswa ......................................................... 66
TABEL VII Tabel Hasil Intensitas Shalat Dzuhur Berjama‟ah di
SMK N 3 Salatiga ...................................................................... 70
TABEL VIII Tabel Hasil Angket Intensitas Shalat Dhuha Berjama‟ah di SMK N 3
Salatiga ....................................................................................... 76
TABEL IX Tabel Hasil Angket Perilaku Sosial di SMK N 3 Salatiga ........ 83
TABEL X Rekapitulasi Shalat Dzuhur Berjama‟ah di SMK Negeri 3 Salatiga 92
TABEL XI Rekapitulasi Shalat Dhuha Berjama‟ah di SMK Negeri 3 Salatiga 94
TABEL XII Rekapitulasi Perilaku Sosial Siswa di SMK Negeri 3 Salatiga .. 95
TABEL XIII Tabel Kerja Koefisien Pengaruh Antara Shalat Dzuhur Dan
Dhuha Secara Berjama‟ah Terhadap Perilaku Sosial Siswa ...... 97
TABEL XIV Ringkasan Statistik X1 dan Y .................................................... 101
TABEL XV Ringkasan Statistik X2 dan Y .................................................... 102
TABEL XV Ringkasan Statistik X2 dan Y .................................................... 104
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Shalat dalam istilah syari‟at Islam adalah termasuk rukun Islam, bahkan

menjadi sendi Islam yang paling utama. Dengan menjalankan shalat lima waktu

adalah sebagai bukti bahwa ia adalah seorang muslim yang taat atau patuh terhadap

agama.

Kita mengetahui bahwa shalat itu termasuk rukun Islam, ialah dari sabda Nabi,

yang bahwasannya engkau bersaksi, tidak ada Tuhan melainkan Allah dan

sesungguhnya Nabi Muhammad saw itu menjadi pesuruh Allah, dan engkau

mendirikan shalat dan memberikan zakat dan berpuasa di bulan Ramadhan dan

melaksanakan haji bagi engkau yang mampu menjalankanya.

Jadi, teranglah bahwa shalat itu menjadi tiang agama. Jika kita mengabaikan

atau tidak menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh agama berarti kita telah

kafir dan mendustakan Allah SWT. Tetapi melihat keadaan yang terjadi di

masyarakat ada sebagian orang Islam yang tidak mengerjakan kewajiban shalat

tersebut, dan keadaan tersebut dikarenakan kurangnya kesadaran untuk menjalankan

shalat.

Pengertian dari shalat itu sendiri menurut bahasa adalah do‟a, sedangkan

menurut Istilah adalah ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan tindakan yang

di mulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (Bakhri Mokh Syaiful, 2006:55).

Shalat merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap

muslim. Oleh karena itu, orang yang memeluk agama Islam haruslah ia mengetahui

rukun Islam, dan setelah mengetahuinya kita harus mengamalkannya,


menjalankannya dengan ikhlas, dan sabar untuk menjadikan diri kita sebagai muslim

yang baik.

Shalat dzuhur merupakan shalat yang dimulai pada saat condongnya

matahari sampai bila bayang-bayang suatu benda telah sama panjangnya dengan

benda itu.(Bakhri Mokh Syaiful, 2006:140). Dan disini shalat dzuhur dapat dilakukan

berjama‟ah ataupun sendiri. Namun alangkah lebih baik jika dilakukan berjama‟ah

karena pahalanya akan lebih besar.

Shalat dhuha adalah waktu shalat pada saat mulai naiknya matahari

sekitar pukul 07.00 WIB sampai waktu menjelang shalat dzuhur.(Bakhri Mokh

Syaiful, 2006:202). Dan shalat ini bisa dilakukan paling sedikit dua rakaat, boleh juga

empat atau delapan rakaat. Shalat dhuha memiliki makna atau keistimawaan, banyak

rahasia yang tersimpan di dalam pelaksanaan shalat dhuha. Melalui contoh dari

teladan rasulullah saw pula kita akan mendapatkan salah satu kunci kesuksesan dalam

berbisnis atau belajar yang tak lain melalui pelaksanaan shalat dhuha, selain itu juga

untuk memohon rizki dari Allah agar dilancarkan rezekinya, akan di ampuni dosa-

dosanya, jiwanya akan memperoleh ketenangan, akan dipermudah segala urusannya,

ada juga untuk mendapatkan jodoh yang baik.

Selanjutnya yang dimaksud dengan shalat berjama‟ah adalah shalat yang

dikerjakan secara bersama-sama yang paling sedikitnya dilakukan dengan dua orang

atau lebih yaitu imam dan makmum secara bersama-sama. (Bakhri Mokh Syaiful,

2006:142)

Shalat berjama‟ah memiliki nilai 27 derajat lebih baik daripada shalat sendiri.

Shalat berjama‟ah hukumnya sunnah muakkad, yang penting untuk dikerjakan karena

memiliki nilai yang jauh lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan shalat seorang

diri. Begitu pula sebaliknya dengan shalat dhuha dapat dilakukan secara berjama‟ah
untuk dapat meningkatkan kualitas keimanan yang ada pada diri seseorang, akan

terjalin ikatan batin sesama muslim, dan terjalin ukhuwah Islamiyah.

Dengan dilaksanakannya shalat dzuhur dan shalat dhuha secara berjamaah hal

ini merupakan suatu bentuk upaya untuk dapat membiasakan melaksanakan shalat

tepat waktu. Apabila sudah masuk waktunya shalat maka mereka yang sedang

melakukan aktifitas akan berhenti sejenak dan melaksanakan shalat berjama‟ah.

Sehingga dapat menimbulkan perubahan pola pikir maupun perubahan perilaku

mereka. Dan juga dapat menjadi pendorong agar mereka selalu hidup rukun dan

saling tolong menolong, hormat menghormati, dengan demikian akan membawa

berkah bagi kita, apabila didalam melaksanakan shalat itu tanpa ada paksaan dari

siapapun namun terdorong oleh kata hati kita sendiri disertai dengan rasa ikhlas.

Dengan shalat kita juga akan dihindarkan dari pikiran ataupun perbuatan yang tidak

baik.

Firman Allah swt :

ّ ‫ٔ ِ ِ ِ ِ اَ ْ٘ َ ِهيَ ْا ِ خ َ ِ َّ َقِ ِن ا‬ ُ
َ َِٔ ٌْ َ ‫صلَ ْٰةَح‬
‫ع ِي‬ َّ ‫صلَ ْٰة َ ۖ َ ِ َّى ا‬ َ ‫ َها ّْ ِح‬ُ ْ‫ُح‬

)٥٤:‫( اعٌ بْث‬ ْ َ ‫َاء َّ ْا ُو ٌْ َ ِۗ ِز َّ اَ ِذ ْك ُز ﷲِ َ ْك َب ِۗ ُز َّ ﷲُ َٗ ْعلَ ُن َهاح‬


َ‫صٌَعُ ْْى‬ ِ ‫ْافَ ْحش‬
artinya “Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan munkar.” QS. Al-Ankabut 45.

Dalam surat ini menjelaskan bahwa apabila shalat itu dapat menghindarkan kita dari

perbuatan yang tercela, membangun akhlaqul karimah. Dan juga akan membuat

pikiran kita menjadi lebih cerdas atau tergolong bukan orang yang pelupa.

Orang yang taat beribadah akan terkesan pada amal perbuatan dan tingkah laku

kesehariannya tenang, sabar, yakin dan akan berpengaruh juga dengan bagaimana ia

bertutur kata maupun berperilaku di sekolah. Oleh karena itu, dilaksanakan shalat

dzuhur dan dhuha secara berjama‟ah memiliki keterkaitan terhadap diri siswa,
membentuk kebersamaan, jiwa sosial dan juga melatih menanamkan nilai-nilai

keagamaan. Seperti halnya mereka dapat saling bertegur sapa, bertukar pikiran, maka

hal ini akan menjadi wadah atau tempat untuk bersosialisasi.

Dengan begitu siswa menjadi terbiasa melakukan shalat berjama‟ah dan

menghargai ataupun menggunakan waktu mereka ke hal yang lebih positif dan

bermanfaat. Selain itu juga memberikan kesadaran pada diri siswa untuk

melaksanakan shalat tepat pada waktunya tanpa meninggalkan kewajiban belajarnya.

Sebagai seorang muslim harus melakukan apa yang sudah menjadi kewajiban kita,

sehingga dapat mewujudkan suatu perilaku atau pribadi yang baik.

Siswa SMK merupakan berada pada fase usia yang identik dengan emosi yang

masih labil, karena mereka berada pada masa peralihan dari anak menjadi remaja,

yang batas usianya dari 12-19 tahun. Pada masa peralihan ini membawa banyak

kesulitan dalam penyesuaian dengan lingkungannya. (Hollingsworth,1947:13).

Tentunya kesadaran untuk melaksanakan shalat dengan berjama‟ah itu masih sering

mengalami kesulitan karena antara siswa yang satu dengan yang lain berbeda-beda.

Berdasarkan hal ini perlu adanya perhatian khusus terhadap diri seorang siswa untuk

diberikan sebuah kesejukan ruhani, karena merupakan sebuah komunikasi dengan

Tuhannya. Sehingga terbentuk generasi muda yang berkepribadian baik dan berbudi

pekerti luhur.

Namun yang sering kita temui dilingkup sekolah adalah masih banyak siswa

yang mengabaikan shalat dzuhur dan dhuhanya demi pekerjaan ataupun sesuatu yang

kurang begitu penting. Mereka masih sering mendahulukan pergi ke kantin untuk

makan ataupun bermain dengan teman-temannya.

Sehingga jika dilakukan setiap hari shalat dzuhur dan dhuha dengan

berjama‟ah, maka semakin lama akan menjadi kebutuhan para siswa untuk
melakukan shalat dzuhur dan shalat dhuha dalam kesehariaannya. Selain itu

memberikan kebiasaan positif, dan juga mempengaruhi emosional para siswa karena

setelah mengikuti berbagai mata pelajaran yang sebelumnya telah dilaksanakan, maka

seorang siswa terkadang mengalami stres dan shalat dzuhur serta dhuha ini sebagai

penawar tekanan otak mereka. Dengan begitu, pikiran akan terasa jernih dan rileks

kembali. Sementara itu siswa juga akan terdorong untuk melaksanakan shalat dzuhur

dan dhuha dengan berjama‟ah. Sehingga akan meningkatkan kualitas ibadahnya.

Berdasarkan permasalahan dan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti

seberapa besarkah pengaruh siswa melaksanakan shalat dzuhur secara berjama‟ah

dan shalat dhuha secara berjama‟ah serta kaitannya dengan perilaku sosial. Maka

judul dalam penelitian ini adalah ”Pengaruh Intensitas Melaksanakan Shalat Dzuhur

dan Dhuha secara Berjama‟ah terhadap Perilaku Sosial Siswa di SMK 3 Salatiga

Tahun 2012”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka ada beberapa hal yang menjadi permasalahan

dan akan dikaji melalui penelitian ini,oleh karena itu penulis membuat rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah intensitas melaksanakan shalat dzuhur secara berjama‟ah di SMK

Negeri 3 Salatiga tahun 2012?

2. Bagaimanakah intensitas melaksanakan shalat dhuha secara berjama‟ah di SMK

Negeri 3 Salatiga tahun 2012?

3. Bagaimanakah perilaku sosial siswa SMK Negeri 3 Salatiga tahun 2012?

4. Adakah pengaruh intensitas melaksanakan shalat dzuhur secara berjama‟ah

terhadap perilaku sosial siswa tahun 2012?


5. Adakah pengaruh intensitas melaksanakan shalat dhuha secara berjama‟ah

terhadap perilaku sosial siswa tahun 2012?

6. Adakah pengaruh intensitas melaksanakan shalat dzuhur dan dhuha secara

berjama‟ah terhadap perilaku sosial siswa di SMK Negeri 3 Salatiga tahun 2012?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian, maka penulis

memiliki tujuan, antara lain:

1. Untuk mengetahui intensitas melaksanakan shalat dzuhur secara berjama‟ah di

SMK Negeri 3 Salatiga tahun 2012.

2. Untuk mengetahui intensitas melaksanakan shalat dhuha secara berjama‟ah di

SMK Negeri 3 Salatiga tahun 2012.

3. Untuk mengetahui perilaku sosial siswa di SMK Negeri 3 Salatiga tahun 2012.

4. Untuk mengetahui pengaruh intensitas melaksanakan shalat dzuhur secara

berjama‟ah terhadap perilaku sosial siswa di SMK Negeri 3 Salatiga tahun 2012.

5. Untuk mengetahui pengaruh intensitas melaksanakan shalat dhuha secara

berjama‟ah terhadap perilaku sosial siswa di SMK Negeri 3 Salatiga tahun 2012.

6. Untuk mengetahui pengaruh intensitas melaksanakan shalat dzuhur dan dhuha

secara berjama‟ah terhadap perilaku sosial siswa di SMK Negeri 3 Salatiga tahun

2012.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang kebenarannya

masih perlu dibuktikan melalui kegiatan penelitian di lapangan (Arikunto, 1984: 64).

Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah :


1. Ada pengaruh melaksanakan shalat dzuhur secara berjama‟ah terhadap perilaku

sosial siswa di SMK Negeri 3 Salatiga tahun 2012.

2. Ada pengaruh melaksanakan shalat dhuha secara berjama‟ah terhadap perilaku

sosial siswa di SMK Negeri 3 Salatiga tahun 2012.

3. Ada pengaruh melaksanakan shalat dzuhur dan dhuha secara berjama‟ah terhadap

perilaku sosial siswa di SMK Negeri 3 Salatiga tahun 2012.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan adanya manfaat yang dapat kita ambil,

Manfaat praktis yang dapat kita peroleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa adalah : dapat menjadi acuan para siswa untuk meningkatkan

intensitas dalam melaksanakan shalat Dzuhur dan Dhuha dengan berjama‟ah ,

melatih kebiasaan yang positif disela-sela jam istirahat.

2. Bagi orang tua adalah: dapat menjadi acuan pemikiran orang tua agar lebih

memperhatikan putra-putrinya dalam melaksanakan kewajibannya yaitu ibadah

terutama shalat lima waktu. Dan orang tua juga dapat memberikan bimbingan

dan pembinaan dalam membangkitkan sikap positif pada putra-putrinya.

3. Bagi sekolah adalah: dengan diadakanya shalat dzuhur dan dhuha berjama‟ah

maka hal ini akan membiasakan siswa untuk melaksanakan shalat secara

berjama‟ah, dan penelitian ini di anggap penting dalam memberikan kebiasaan

shalat berjama‟ah dalam melaksanakan ibadah shalat, sumbangan pemikiran

terhadap ketekunan dalam melaksanakan shalat siswa di SMK Negeri 3 salatiga.

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah :


1. Dapat memberikan manfaat berkaitan dengan pengembangan ilmu pendidikan

agama Islam khususnya pada pembentukan perilaku atau kepribadian pada diri

siswa.

2. Untuk mengembangkan nilai-nilai keagamaan dan menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Untuk meningkatkan mutu pendidikan agama Islam dalam bidang kerohaniannya

sehingga menjadi siswa yang imtaq nya baik.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul skripsi ini serta sebagai

langkah awal penyatuan persepsi terhadap pembahasan ini, maka penulis akan

menegaskan istilah-istilah dari judul yang diambil dari kamus besar bahasa Indonesia

edisi ketiga sebagai berikut :

4. Intensitas melaksanakan shalat dzuhur secara berjama’ah

Intensitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah tingkatan atau

ukuran (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 438). Shalat dzuhur adalah

apabila telah tergelincirnya matahari hingga terjadilah bayangan seseorang itu

sama dengan panjangnya selama belum lagi datang waktu ashar. (Dr. T.M.Hasbi

Ash-shiddieqy,1951:118).

Berdasarkan pengertian di atas,intensitas melaksanakan shalat dzuhur yang

penulis maksudkan adalah tingkat keseringan atau frekuensi dalam melaksanakan

shalat dzuhur secara berjama‟ah di sekolah. Sehingga penulis fokus terhadap

intensitas pelaksanaannya.

Adapun indikatornya sebagai berikut :

a. Selalu mengikuti ketentuan atau jadwal shalat dzuhur disekolah.


b. Tidak pernah meninggalkan shalat dzuhur dengan alasan apapun.

c. Tepat waktu dalam melaksanakan shalat dzuhur disekolah.

5. Intensitas melaksanakan shalat dhuha secara berjama’ah

Shalat dhuha adalah waktu shalat pada saat mulai naiknya matahari sekitar

pukul 07.00 WIB sampai waktu menjelang shalat dzuhur.(Bakhri Mokh Syaiful,

2006:202).

Berdasarkan pengertian diatas yang penulis maksudkan adalah tingkat atau

frekuensi dalam melaksanakan shalat dhuha secara berjama‟ah disekolah.

Adapun indikatonya sebagai berikut :

a. Selalu mengikuti atau jadwal shalat dhuha di sekolah.

b. Tidak pernah meninggalkan shalat dhuha dengan alasan apapun.

6. Perilaku sosial

Perilaku biasanya disamakan dengan istilah sikap (attitude) yang artinya

perbuatan yang berdasar pendirian (Poerwadarminta, 1999:731). Sedangkan

sosial artinya suka memperhatikan kepentingan umum

(Poerwadarminta,1999:731). Sehingga perilaku soaial adalah ingin melihat

perilaku individu dimana adanya hubungan antara individu yang satu dengan

yang lain yang dikaitkan dengan situasi sosial (Hartley, 1961:1).

Indikator variabel perilaku sosial yang penulis ajukan adalah

a. Memiliki toleransi dengan teman lainnya

b. Memiliki kerjasama

c. Sopan dan bertutur kata yang baik

d. Menghormati orang tua dan guru


e. Peduli kepada orang lain

f. Tidak melakukan perbuatan yang tercela

G. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data peneltiaannya (Arikunto, 1998:151). Adapun langkah-langkah

yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

7. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik

objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau

penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survey untuk

menentukan frekuensi dan prosentase tanggapan mereka. Adapun rancangan

penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Melakukan observasi awal terhadap kondisi riil obyek penelitian.

2. Menyiapkan fasilitas pendukung berupa angket.

3. Melaksanakan penelitian.

4. Melakukan analisa dan membuat laporan hasil penelitian.

8. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3

Salatiga, Jl. Ja‟far Shodiq Kalibening, kecamatan tingkir. Dipilihnya lokasi

tersebut karena di sekolah tersebut belum pernah diangkat problem mengenai hal

tersebut, sehingga peneliti tertarik untuk menelitinya. Adapun waktu penelitian


akan dimulai ketika proposal penelitian diajukan pada bulan April 2012 sampai

dengan juli 2012.

9. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Arikunto (1998:115), populasi adalah keseluruhan subyek

penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK

Negeri 3 salatiga yang berjumlah 744siswa. Seluruh siswa SMK N 3 Salatiga

dimulai dari kelas X sampai dengan kelas XII.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan

diteliti(Arikunto:117). Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

purposive dengan mengambil sampel memilih kelas tertentu untuk dijadikan

sampel. Arikunto (1998: 117) menyatakan bahwa apabila jumlah populasi

lebih dari 100, maka sampel dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau

lebih. Adapun sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 114

orang. Dari keseluruhan jumlah siswa kelas X sampai dengan kelas XI.

10. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data

sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi atau disebut dengan pengamatan atau merupakan kegiatan

pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat

indra. Metode ini digunakan sebagai pelengkap dari penelitian ini. Dalam metode

ini diharapkan dapat membantu peneliti untuk mengumpulkan sebuah data


ataupun melengkapi data dan sebagai bentuk pengamatan di dalam kehidupan

sehari-harinya atau kesehariannya di sekolah.

b. Angket

Metode ini disebut interview secara tertulis dengan berbagai perbedaan.

Angket yang biasa disebut quesioner. Daftar pertanyaan yang dikirimkan oleh

seseorang peneliti kepada responden tentang data pribadi sendiri atau orang lain

(Hadi,1981:158). Angket yang penulis gunakan adalah angket tertutup, sehingga

responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Angket

yang penulis susun digunakan untuk mencari informasi dari siswa, berkaitan

dengan intensitas melaksanakan shalat dzuhur, intensitas melaksanakan shalat

dhuha, dan perilaku sosial siswa.

Adapun penyusunan angket yang penulis buat mengacu pada variabel-variabel di

bawah ini:

1. Variabel pengaruh (X1) adalah “intensitas melaksanakan shalat dzuhur secara

berjama‟ah”

2. Variabel pengaruh (X2) adalah “intensitas melaksanakan shalat dhuha secara

berjama‟ah”

3. Variabel terpengaruh (y) adalah “perilaku sosial siswa”

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,transkip, buku, surat kabar,

majalah, notulen rapat,agenda dan sebagainya (Arikunto,1998:7).

Metode ini digunakan untuk mencari informasi mengenai gambaran

umum lokasi penelitian.


11. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa angket yang

terdapat dalam lampiran. Angket terdiri dari tiga yaitu untuk mengetahui

bagaimana intensitas melaksanakan shalat dzuhur secara berjama‟ah atau variabel

X1, intensitas melaksanakan shalat dhuha secara berjama‟ah atau X2 dan perilaku

sosial atau y.

Oleh karena itu untuk memberikan penafsiran selanjutnya terdapat tinggi

dan rendah dari ketiga variabel tersebut yaitu V X1, V X2, VY maka data

dikategorikan sebagai berikut:

A = tinggi dengan skor 3

B = sedang dengan skor 2

C = Rendah dengan skor 1

12. Metode Analisis Data

Analisis data adalah suatu metode dengan cara menganalisis data yang di

peroleh untuk mencari ada tidaknya pengaruh melaksanakan shalat dzuhur dan

dhuha secara berjama‟ah terhadap perilaku sosial siswa.

Penulis menggunakan analisis persentase menggunakan rumus:

F
P  100%
N

Keterangan :

P : Angka presentase

F : Frekuensi yang sedang di cari prosentasenya

N : jumlah siswa atau siswi

100%: Bilangan Konstan


Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh intensitas melaksanakan shalat

dzuhur terhadap perilaku sosial dan pengaruh intensitas melaksanakan shalat

dhuha terhadap perilaku sosial adalah menggunakan rumus product moment,

sedangkan untuk mengetahui adakah pengaruh antara intensitas melaksanakan

shalat dzuhur dan dhuha secara berjama‟ah terhadap perilaku sosial siswa

digunakan rumus regresi ganda, karena dalam penelitian ini penulis

menggunakan 3 variabel yang terbagi dalam 2 kategori meliputi variabel

dependent atau variabel terikat yaitu variabel pertama dan variabel kedua yakni

intensitas shalat dzuhur (X1),shalat dhuha (X2) Sementara variabel ketiga perilaku

sosial (Y) merupakan variabel independent atau variabel bebas.

Adapun rumus product moment, berdasar ini Sugiono (2010: 255)

memberikan teknik analisis melalui rumus :

a) Mencari pengaruh X1 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:

𝑁∙ 𝑥 1 𝑦− 𝑥1 𝑦
rx1y =
𝑁 𝑥12− 𝑥1 2 𝑁 𝑦 2− 𝑦 2

Keterangan:
r
x1 y = Angka indek Korelasi “r” Product Moment

N = Number of Cases

X1Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X1 dan skor Y

X1 = Jumlah seluruh skor X1

Y = Jumlah seluruh Y

b) Mencari pengaruh X2 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:


N∙ x 2 y− x2 y
rx2y =
N x22− x2 2 N y2− y 2

Keterangan:

r
x 2y = Angka indek Korelasi “r” Product Moment

N = Number of Cases

X2Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X2 dan skor Y

X2 = Jumlah seluruh skor X1

Y = Jumlah seluruh Y

c) Mencari korelasi X1 dan X2

𝑁∙ 𝑥 2 𝑥 2 − 𝑥1 𝑥2
rx1x2 =
𝑁 𝑥12− 𝑥1 2 𝑁 𝑥22− 𝑥2 2

d) Untuk menguji regresi ganda dengan mengkorelasikan ketiga variabel

dengan rumus sebagai berikut :

r 2 x 1 y+r 2 x 2 y−2rx 1 y.rx 2 y.rx 1 x 2


Rx1x2y =
1−r 2 x 1 x 2

Keterangan :

Ryx1x2 = Korelasi ganda antara X1 X2 dan Y


r r
x1y = Korelasi antara x1y
r r
x2y = Korelasi antara x2y
r r
x1x2 = Korelasi antara x1x2

Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima tidaknya hipotesa yang

telah diajukan berdasarkan analisa hipotesa. Setelah diperoleh hasil koefisien

korelasi antara X dan Y atau diperoleh nilai Ha (hipotesis alternative)

dikonsultasikan pada tabel pada taraf 5%.


Apabila nilai Ho diperoleh sama atau lebih besar dari nilai Ha maka

hasilnya tidak ada signifikan, dengan demikian hipotesis dapat ditolak.

H. Sistematika Penulisan

Sebagai landasan dalam penyusunan dan mempermudah dalam pemahaman

skripsi ini, maka akan dikemukakan sistematika penulisan skripsi yang secara garis

besar dapat dilihat sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,rumusan

masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi

operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

D. Intensitas Melaksanakan Shalat Dzuhur Secara Berjama‟ah

5. Pengertian shalat dzuhur

6. Dasar dan tujuan melaksanakan shalat secara berjama‟ah

7. Dalil mengenai keutamaan melaksanakan shalat dzuhur secara berjama‟ah

8. Keutamaan atau keistimewaan melaksanakan shalat dzuhur secara

berjama‟ah

E. Intensitas Melaksanakan Shalat Dhuha Secara Berjama‟ah

5. Pengertian shalat dhuha

6. Dasar dan tujuan melaksanakan shalat dhuha

7. Hikmah shalat dhuha

8. Keistimewaan melaksanakan shalat dhuha secara berjama‟ah

F. Perilaku Sosial Siswa

4. Pengertian dari perilaku sosial siswa


5. Pembentukan perilaku sosial

6. Aspek-aspek perilaku social

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

7. Sejarah Berdirinya SMK N 3 Salatiga.

8. Letak Geografis

9. Penyajian Data

BAB IV ANALISIS DATA

D. Analisis Deskriptif (tiap-tiap variabel)

E. Pengujian Hipotesis

F. Pembahasan

BAB V PENUTUP

C. Kesimpulan

D. Saran
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Shalat dzuhur dan berjama’ah

1. Pengertian shalat dzuhur

Adapun pengertian dari shalat dzuhur itu sendiri adalah shalat yang

dimulai pada saat condongnya matahari sampai bila bayang-bayang suatu benda

telah sama panjangnya dengan benda itu (Mokh. Syaifulbakhri, 2006:140)

2. Dasar dan tujuan melaksanakan shalat secara berjama’ah

a) dasar melaksanakan shalat secara berjama’ah

 
 
 
 
“ Dan dirikanlah olehmu akan shalat, dan keluarkanlah olehmu akan
zakat, dan ruku‟lah kamu beserta orang-orang yang ruku‟.” ( Q.S al-
Baqarah:43)

   


    
    
    
    
   
“Dan berpegang teguhlah kamu dengan tali Allah (Agama Islam) dan
janganlah kamu bercerai-berai” (Q.S ali-imran:103)

    


   
  
   
   
   
 
   
   
 
    
     
      
   
    
   
“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu
kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka
hendakah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan
menyandang senjata…(QS. An-Nisa:102)
Pada ayat diatas kita diperintahkan untuk melaksanakan shalat bersama-

sama dengan berjama‟ah, karena hal ini dapat memperkokoh jalinan tali

silaturahim, menanamkan kepekaan sosial untuk menumbuhkan solidaritas antara

sesama manusia. Inilah yang menjadi dasar bahwa di dalam mengerjakan shalat

alangkah baiknya jika kita kerjakan bersama-sama.

Dengan berjama‟ah para siswa akan dapat saling mengenal dan hubungan

yang erat antara siswa satu dengan yang lainnya. Sedangkan pengertian dari

jama‟ah itu sendiri adalah kumpulan kelompok, dan menurut istilah adalah

kumpulan kaum muslimin yang menaati Allah dan rasul-Nya yang dipimpin oleh

seorang imam (Ahmad Warson Munawwir : 2009)

Jadi dapat disimpulkan bahwa shalat berjama‟ah adalah suatu ikatan

makmum dan imam dalam shalat dengan syarat-syarat yang ditentuksn atau

dikhususkan.

Allah SWT memerintahkan kaum mukmin untuk melaksanakan shalat

berjama‟ah. Seorang hamba yang berkewajiban berkumpul dengan umat islam

yang lainnya untuk mengerjakan shalat. Bagi muslim yang telah melaksanakan

maka itu termasuk ketaatan dan mengerjakan kewajiban dari perintah Allah.

b) Tujuan melaksanakan shalat berjama’ah

1). Untuk mengingat Allah SWT


Manusia adalah hamba Allah yang tidak pernah luput dari kekurangan

serta keterbatasan, sehingga dalam menempuh perjalanan hidupnya yang

kompleks itu, ia tidak luput dari kesulitan dan problema. Namun, dengan hati

yang selalu ingat kepada Allah, siswa akan mendapatkan kekuatan batin dalam

menghadapi segala problema hidupnya maupun masalah-masalah yang mereka

alami di sekolah. Agar ketenangan dan ketentraman hati selalu menemani dalam

hidupnya, maka hatinya harus selalu ingat kepada Allah dan kontinyuitas dan

kualitas shalat (berjamaah) harus dijaga. Dengan mendirikan shalat berjamaah

yang setiap hari dilakukan oleh siswa di sekolah maka hal itu dapat memberikan

ketenangan dalam diri mereka.

2) Untuk menunjukkan kepada persamaan yang benar.

memperkuat persatuan dan kesatuan. Pada pelaksanaan shalat berjamaah

terlihat adanya suatu persamaan, yakni persamaan sebagai hamba Allah yang

beribadah kepada Sang Pencipta, dan tidak adanya perbedaan antara seorang

dengan orang lainnya. Mereka masing-masing berhak untuk berdiri sejajar dalam

satu barisan, atau shaff tanpa membedakan usia, baju, jabatan, dan status. Hal ini

berlaku juga pada siswa di sekolah dengan adanya persamaan tidak ada

perbedaan di antara mereka yaitu sama-sama menjadi hamba Allah SWT.

3) Menjaga kita dari perbuatan keji dan munkar

Syetan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. Ia akan berusaha

menyesatkan manusia untuk berbuat yang tidak baik. Dengan kita melakukan

shalat maka kita akan terhidar oleh perbuatan yang munkar karena shalat

merupakan suatu sarana seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4) Sarana pembentuk kepribadian


Kepribadian siswa perlu dibentuk sepanjang hayatnya, shalat merupakan

kegiatan harian yang sering mereka lakukan setiap harinya. Maka hal ini dapat

sebagai sarana pembentukan kepribadian, yaitu siswa yang menjadi disiplin, taat

waktu, bekerja keras, mencintai kebersihan, senantiasa berkata yang baik, hal ini

dapat terbentuk pada diri siswa.

5) Selamat dari kelalaian

Dengan melaksanakan shalat berjama‟ah siswa akan terhindar dari

kelalaian. Hal ini dikarenakan Allah senantiasa membukakan hati orang-orang

yang menegakkan shalat berjama‟ah. Allah akan mengunci hati mereka dan

mereka termasuk orang-orang yang lalai.

6) Disiplin, taat waktu

Dalam hal ini dengan dilaksanakan shalat berjama‟ah di sekolah untuk

senantiasa dapat mengajarkan kepada siswa agar taat waktu, disiplin, sekaligus

menghargai waktu itu sendiri. Sehingga tidak hanya terbentuk kedisiplinan

dalam melaksanakan shalat berjama‟ah di sekolah saja, melainkan di rumahpun

juga dapat dapat menerapkan kedisiplinan.

3. Dalil yang berkenaan dengan keutamaan melaksanakan shalat dzuhur

berjama’ah sebagai berikut :

Dalam firman Allah swt

  

  

  

“Tegakkanlah Shalat. Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban atas orang-orang


yang beriman dengan ditentukan waktunya“ (Q.S.An-Nisa:10).
ُ‫ ﺻَﻼَﺓِ ﺍﻟﹾﺟَﻣَﺎ ﻋَﺔِ َﻓﹾﻀَﻝ‬:َ‫ﻋَﻥﹾ ﻋَﺑﹾﺩِ ﺍﷲِ ﺑﹾﻥِ ﻋُﻣَﺭَ ﺭَﻀِﻰَ ﺍﷲُ ﻋَﻧﹾﻪُ َﻥَّ ﺭَﺳُﻭ ﻝَ ﺍﷲِ ﺻَﻟَّﻰ ﺍﷲُ ﻋَﻟﭘﹾﻪِ ﻭَﺳَﻟﻡَ ﻖَﺎﻝ‬
)‫ﻣِﻥﹾ ﺻَﻼَﺓِ ﺍﻟﹾﻔَﺫَّ ﺑِﺳَﺑﹾﻊِ َو ﻋِﺳﹾﺭِﻳﹾﻥَ ﺩَﺭَﺟَﺔً (ﻣﺗﻓﻕ ﻋﻟﻳﻪ‬

Riwayat hadist yang berasal Abdullah bin Umar, bahwasanya Rasulullah s.a.w.
pernah bersabda: “ Shalat berjama‟ah nilainya lebih tinggi 27 derajat (tingkatan)
ketimbang shalat sendirian”.
Ibadah shalat itu merupakan kewajiban bagi setiap muslim maka salah

satu dari rangkaian ibadah 5 waktu yang harus kita laksanakan salah satunya

adalah shalat dzuhur oleh karena itu kita diwajibkan untuk melaksanakan shalat

dzuhur. Agar ibadah kita lebih baik lagi maka dalam melaksanakan shalat itu

dapat dilakukan dengan cara berjama‟ah. Hal ini dapat dipertegas dalam firman

Allah swt sebagai berikut :

َ ِ‫ ًِِّٔ َ َر كَ ح ُ ِح ُّ َ ْاغٌَ ََن َّ ْابَا ِدَٗتَ فَ ِاذَ ُك ٌْجَ فِٔ َغٌ َِو َ َ ّْ َا ِدَٗخ‬:ِ‫ازحْ َو ِي ِ ِْي َع ْب ِ ﷲ‬ َّ ِ ‫ط ِع ْ٘ ٍ قَا َا ِاعَ ْب‬ َ ِٔ َ ‫َع ْي‬
‫ش ِِ َ اََُ َٗ ْْ َم‬َ َّ‫ش ْٖ ٌء َال‬ َ َ‫ض َّال‬
ُ ْ
ً ِ َ ‫ال‬ّ ‫ي‬ٌّ ‫ج‬
َ ِ ِ ُ ‫ِى‬ ّ ‫ذ‬ ‫ؤ‬
َ ‫و‬ ْ
‫ا‬ ‫ث‬
ِ ْ ‫ص‬
َْ ٓ َ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫و‬
َ ُ َ ‫ظ‬
ْ ٗ
َ َ ‫ال‬ ُ َ َّ ً‫ا‬ِ َ ‫ف‬ ‫ء‬ِ َ ّ ٌ
ِ ‫اا‬ ِ َ َ ‫ح‬ ْ ‫ص‬
َْ ‫ع‬ْ َ ‫ف‬ ‫ار‬
ْ َ ‫ف‬ ‫ة‬
ِ َ ‫ال‬ ‫ص‬
َّ ‫فَاَذَّ ًْجَ ِاا‬
َ.ََِّ َِ‫ﷲ‬ ْ َ ُ ‫طْ ُا‬ ْ ُ
ُ ‫ط ِو ْعخَُ ِهي َر‬ َ ٍ ْ٘ ‫ط ِع‬َ ُْ ‫ قَا َا‬.‫ْا َِ٘ا َه ِت‬
َ
.

“tak ada bagi seorang makhluk Allah SWT, di kota dan di dusun mendapat izin
untuk meninggalkan jama‟ah, apabila ia medengar seruannya (suara adzan).”
Ayat di atas menunjukkan bahwa kewajiban shalat berjama‟ah meskipun dalam

situasi apapun. Maka jelaslah bahwa seorang muslim tidak boleh meninggalkan

shalat berjama‟ah kecuali ada halangan ( Hasan Asyraf bin Muhammad numair :

2005,108), maka akan terasa sempurnalah ibadah seseorang jika dilaksanakan

dengan berjama‟ah, karena ibadah yang dilaksanakan dengan bersama-sama akan

lebih diutamakan dan mendapatkan pahala yang lebih banyak.

Sesuai dengan tata cara mendirikan shalat berjama‟ah ada beberapa ketentuan

yang perlu diperhatikan berkaitan dengan shalat berjama‟ah yakni :

a. Makmum hendaklah mengikuti imam

adapun imam tidak diisyaratkan berniat menjadi imam, hal itu hanyalah

sunnah, agar ia mendapatkan ganjaran berjama‟ah. Kemudian makmum


hendaklah membaca takbiratul ikhram sesudah imamnya. Begitu pula juga

permulaan segala perbuatan makmum hendaknya kemudian diikut pula oleh

makmumnya.

b. Mengetahui gerak-gerik perbuatan imam

umpamanya dari berdiri ke rukuk, dari rukuk ke i’tidal, dari I‟tidal ke sujud,

dan seterusnya baik dengan melihat imam sendiri, melihat shaf (barisan) di

belakang imam,maupun mendengar suara imam.

c. Keduanya (imam dan makmum) berada dalam satu tempat.

Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat tidak satu tempat tidak menjadi

syarat, tetapi yang penting mengetahui perpindahan gerak-gerik imamnya.

d. Tempat berdiri makmum tidak boleh lebih depan dari pada imam.

Yang dimaksud disini adalah lebih depan dari arah kiblat. Bagi orang yang

shalat berdiri diukur tumitnya, dan bagi yang shalat duduk diukur dengan

pinggulnya.

e. Imam hendaklah jangan mengikuti yang lain

Imam hendaklah berpendirian, tidak terpengaruh oleh yang lain. Kalau ia

makmum maka ia akan mengikuti imamnya.

f. Aturan shalat makmum dengan shalat imam hendaklah sama

Artinya, tidak sah salat fardu yang lima mengikuti shalat gerhana atau shalat

mayat, karena aturan (cara) shalat tersebut tidak sama.

g. Laki-laki tidak sah mengikuti perempuan.

Berarti laki-laki tidak boleh menjadi makmum jika imamnya perempuan, tetapi

kalau perempuan makmum dengan perempuan tidak berhalangan atau boleh.

h. Keadaan imam tidak ummi, sedangkan makmum qari.

Artinya imam hendaklah yang baik bacaannya


i. Jumlah dalam Shalat berjama‟ah Paling sedikit dua orang, keduanya laki-laki,

keduanya perempuan, atau satu laki-laki satunya lagi perempuan.

4. Keistimewaan melaksanakan shalat dzuhur secara berjama’ah

Dengan melaksanakan shalat akan memperoleh banyak keistimewaan.

Dibandingkan dengan melaksanakan ibadah wajib yang lainnya. Keistimewaan

yang dapat kita peroleh dengan melaksanakan ibadah shalat dzuhur secara

berjama‟ah sebagai berikut :

1. Shalat adalah tiang agama

‫ﷲ َ ُّي َ ﻰ ٍءا‬ ِ ‫ ﺟﺎا رﺟﻝ ﻓَﻗَﺎﻝ ﻳﺎ رﺳوﻝ‬: ‫ﻋن ﻋﻣر ﻖَﺎﻝ‬


ْ َ ُ َ َ َ ‫َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ ُ ٌل‬
‫ك‬ ِ ِ َّ َ‫ﷲ ِﻓﻰ اإلﺳﻼَِم ﻖَﺎﻝ اﻟ‬ ِ ‫ب ِﻋ ْﻧد‬
َ ‫ﺻﻼَةُ ﻟ َوْﻖﺗهَﺎ َو َﻣ ْن ﺗََر‬ َ ْ َ ‫َح ُّي‬ َ
)‫ن (اﻟﺑﻳهﻗﻰ ﻓﻰ ﻌب اإلﻳﻣﺎن‬ ِ ‫اﻟﺻﻼَةُ ِﻋﻣ‬
ِ ‫اﻟد ْﻳ‬ َّ ‫اﻟﺻﻼَةَ ﻓَﻼَ ِد ْﻳ َن ﻟَﻪُ َو‬
ّ ‫ﺎد‬َُ َّ
]21618 ‫[كﻧز اﻟﻌﻣﺎﻝ‬

Dari sahabat Umar beliau berkata : Seorang laki-laki mendatangi


Rasulullah SAW dan bertanya "Sesuatu apakah yang lebih dicintai
Alloh di dalam Islam?". Maka Rasulullah SAW menjawab "Yaitu
melaksanakan sholat pada waktunya, barangsiapa meninggalkan
shalat maka sama dengan tidak beragama, Shalat adalah tiang
agama" (Diriwayatkan oleh Imam Baihaqi)

2. Mendidik dan melatih kita untuk menjadi orang yang tenang, orang yang

dapat menghadapi segala kesusahan dengan hati yang tetap tenang. Shalat itu

menghilangkan pikiran yang tidak baik. Orang yang benar-banar telah

mendirikan shalat, tidak takut akan kemiskinan dan kepapanan karena

banyak mengeluarkan harta di jalan Allah SWT. Shalat itu menghasilkan


ketetapan pendirian, mengekalkan kita dalam mengerjakan suatu kebajikan

dengan memberikan kekuatan kemauan,menyuruh kita memelihara

kedisiplinan, berhati-hati dan tidak bergegas-gegas.

3. Shalat menghapus Dosa

   

    

   

   

“ Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada
bagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu
menghapus (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi
orang-orang yang ingat.” (QS. Huud :114)

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa jika seseorang baik laki-laki maupun

perempuan melakukan dosa maka lakukanlah shalat karena dengan demkian

itu akan dapat menghapuskan dosa yang telah mereka perbuat. Dan bacaan-

bacaan dalam shalat dapat menghidupkan di dalam perasaan kita rasa

kebesaran Allah SWT. Sesungguhnya Allah itu maha pengampun bagi

umatnya.

4. Shalat merupakan anugerah robbani

Shalat mempunyai keistimewaan yang tak terhitung jumlahnya dibanding

ibadah-ibadah lainnya. Allah sendiri yang langsung menyampaikan

kewajiban shalat untuk menunjukkan betapa agung dan mulia

kedudukannya. Sedangkan rasulullah SAW menerima perintah shalat dari

Allah SWT secara langsung tanpa perantara pada malam isra‟.


Dengan shalat berjama‟ah yang dilakukan setiap hari diharapkan kita sebagai

makhluk ciptaan Allah selalu mengingat Allah sebagai pencipta dan Tuhan

semesta alam. Agar kita tidak hanya memikirkan kehidupan dunia saja tetapi

kita juga harus ingat akan ada kehidupan akhirat, dengan begitu kita harus

menyeimbangkan antara kepentingan dunia juga akhirat.

Orang yang rajin melaksanakan shalat niscaya akan lebih bisa mengontrol

segala perbuatannya, karena telah dijelaskan diatas juga bahwa shalat dapat

mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Ini berarti kekuatan shalat

sangat besar manfaatnya terhadap kepribadian seseorang.

B. Shalat dhuha

1. Pengertian shalat dhuha

Shalat dhuha adalah waktu shalat pada saat mulai naiknya matahari

sekitar pukul 07.00 WIB sampai waktu menjelang shalat dzuhur.(Bakhri Mokh

Syaiful, 2006:202).

2. Dasar melaksanakan shalat dhuha secara berjama’ah

a) dasar melaksanakan shalat dhuha

Shalat Dhuha adalah Salat Shalat sunnah yang dilakukan seorang muslim

ketika waktu Duha.

َ ِّ ‫ص َ٘ ِام ثَالَث َ ِت أَٗ ٍَّام ِه ْي ُك‬


َٔ‫ش ِْ ٍز َّ َر ْك َعخ‬ ٍ َ‫صأًِ َ ِل ُْ٘ ِ َل ْٔ َََِّ ِ َال‬
ِ ِ :‫د‬ َ ّْ َ :‫ٔ ﷲُ َع ٌَُْ قَا َا‬َ ِ ‫َع ْي َ ِٔ ُ َُزٗ َْزة َ َر‬
ُ َ
)158 /2 ‫ض َحٔ َّ َ ْى ُ ّْحِ َز قَ ْب َ ْى أ ْرق َ (م‬
َ ُّ ‫ا‬

Artinya: “Kekasihku Saw. Telah berwasiat kepadaku dengan tiga perkara:


puasa tiga hari pada setiap bulan, sholat dhuha dua raka‟at dan sholat witir
sebelum tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

‫ع ْي ِعخْ َباى ْي َها ِا‬ َ ‫از ِ٘ع‬ َّ َ ‫ع ْي َهحْ ُوْد ْي‬َ ٕ ُّ َ ‫ط ِزٗق‬
ّ ‫اش ُْ ِز‬ َ ‫طْ َا َ ََّّللِ " َها َر َّ ٍُ أَحْ َو ِه ْي‬ُ ‫أ َ َّى َر‬
َ ِ ْْ َّ‫صل‬
َِ ِ‫ص َالح‬ ُ َِ ِ‫صلَّٔ فِٖ َ ْ٘خ‬
ُّ ‫ط ْب َحت َا‬
َ َ‫ض َحٔ فَ َا ُهْ َّ َر َءٍُ ف‬ َ ‫طلَّ َن‬ َ ُ‫صلَّٔ َ ََّّلل‬
َ َّ َِ ْ٘ َ‫عل‬ َ "
Dalam kitab Fathul Bari (Syarah Shahih Bukhari) karya Imam Ibnu Hajar
Al-‟Asqalani, dinukilkan hadis „Itban bin Malik RA tersebut, bahwa
Rasulullah SAW telah melakukan sholat Dhuha (subhata adh-dhuha) di
rumahnya [rumah 'Itban bin Malik], lalu orang-orang berdiri di belakang
beliau dan mereka pun sholat dengan sholat beliau. (fa-qaamuu waraa`ahu
fa-shalluu bi-shalaatihi). (Ibnu Hajar Al-‟Asqalani, Fathul Bari, 4/177).

Yang terkandung dalam hadist ini menginformasikan pada kita

anjuran untuk melakukan shalat dhuha dengan berjama‟ah

3. Hikmah melaksanakan shalat Dhuha

a. Mengurangi dosa-dosa yang telah kita perbuat di tahun lalu

banyak dosa-dosa kecil yang kita perbuat baik disengaja maupun

tidak disengaja dalam aktivitas sehari-hari. Dengan membiasakan diri

melakukan shalat sunnah (dhuha), dosa-dosa tersebut dapat dapat

terkurangi. Hal ini dijelaskan dalam hadist sebagai berikut :

َ َ‫ع ْ َواى‬
ُ‫طوِ ْعج‬ َ َُْ َُّ ِ‫ص ِز ِع ٌْ َ ْا ُو َؤ ِذّىُ فَ َ ا َءٍُ ْا َو ْظ ِ ِ ِ ِفٌَاء‬
ُ َ‫عفَّاىَ ْي‬ ْ َ‫عا ْاع‬
َ َ َ‫قَا َا ث ُ َّن فَخ ََْ َّ َ ِ َْ ُْءٍ ف‬

ِ‫ا فِٔ َٗتٌ اَ ْْالَ َح ِٗ ًا ُ َح ِ ّثٌََّ ُ ْن َّ ََّّلل‬


ِ ‫طوِ ْعجُ إًِِّٔ َح َّثْخ ُ ُ ْن َها ََّّللِ ِكخ َا‬ ُ ‫ ََّّللِ َر‬-ٔ‫ّطلن علَ٘ ﷲ صل‬-
َ ‫طْ َا‬

‫صلِّٔ ْا ُْ ُْ َء فَُ٘حْ ِظيُ ُه ْظ ِل ٌن َر ُج ٌ َٗخ ََْ َّ ُ الَ « َٗ ُْ ُا‬ َ َّ‫غف ََز إِال‬
َ َُ٘‫صالَة ً ف‬ َّ ‫اَّخِٔ ا‬
َ ُ‫صالَةِ َّ َْ٘يَ َ ٌََُْ٘ َها اََُ ََّّلل‬

‫حَلِ٘ َِا‬

Artinya: Dari Zaid bin Khalid bahwa rasulullah saw bersabda: Siapa yang
berwudhu dan ia membaguskan wudhunya kemudian shalat (sunnah) dua
rekaat, ia tidak lupa/ lalai akan keduanya maka Allah ampuni dosa-dosanya
yang telah lalu. (H.R Ahmad)

b. Mengangkat derajat

dalam hal ini maksudnya apabila kita menyempurnakan shalat lima

waktu kita dengan melaksanakan shalat sunnah (dhuha) secara kontinyu


atau terus menerus dan niat ikhlas hanya untuk beribadah dengan Allah swt

maka, Allah akan memberikan yang terbaik bagi diri kita.

c. Mendapatkan rumah disurga

َ‫ص ِلّٔ هللِ ُك َّ َٗ ْْ ٍم ثِ ٌْخ َٔ َع ْش َزة‬ َ ُٗ ‫ " َها ِه ْي َع ْب ٍ ُه ْظ ِل ٍن‬:‫ﷲَِ َََِّ َٗ ُ ْْ ُا‬ ْ َ ُ ‫ط ْْ ُا‬ َ ‫َع ْي ُ ِ ّم َح ِب ْ٘بَتَ سَ ّْ ِ اٌَُّ َِب ْٔ َََِّ ًََّ َِا‬
ُ ‫ط ِو ْعجُ َر‬
ْ َ‫ٖ اََُ َْ٘جُ ِفٔ ْا َ ٌَّتَ" قَاا‬
‫ فَ َوا‬:َ‫ج ُ ُّم َح ِب ْ٘ َبت‬ َ ٌِ ُ َّ‫ض ٍت ِالَّ ٌََٔ ﷲُ اََُ َ ْ٘خًا ِفٔ ْا َ ٌَّ ِت" َ ّْ " ِال‬ َ ْٗ ‫َر ْك َعتً ح َ َ ُّْعًا َغ٘ َْز فَ ِز‬
َ َ‫ (َٗ ْعٌِٔ ِ ْي‬، ُ‫ َّقَا َا ًُ ْع َواى‬،ُ ‫ص ِل ْ٘ ِِ َّي َ ْع‬
)‫طا ِا ْن‬ ّ َ ُ ُ‫ َها َ ِزحْ ج‬:)‫ َّقَا َا َع ْو ٌزّ (َٗ ْعٌِٔ ِ ْيَ َ ّْ ٍص‬،ُ ‫ص ِلّ ْ٘ ِِ َّي َ ْع‬ َ ُ ُ‫َ ِزحْ ج‬
)162 /2 ‫ " ِفٔ َٗ ْْ ٍم َّاَ ْ٘لَ ٍت" (م‬:َ‫ َّ ِفٔ ِر َّ َٗت‬. ْ ‫ِه ُ َ ذَ ِا‬
Artinya: diriwayatkan dari Ummu Habibah r.a, istri Nabi Saw, bahwa dia
pernah mendengar Rasulullah Saw. Bersabda, “ Setiap orang Muslim yang
mengerjakan shalat sunnah setiap hari sebanyak dua belas rekaat semata-
mata karena Allah, Allah membangunkan baginya sebuah rumah di surga.”

4. Keistimewaan melaksanakan shalat dhuha

Keistimewaan yang kita dapatkan dalam melaksankan shalat Dhuha :

a. Dapat memperoleh ketenangan dan penurunan stress

Apabila siswa sedang mengalami kegoncangan dalam kehidupan,

mungkin dalam pendidikan, dengan melakukan shalat dhuha dapat

menurunkan tingkat kegelisahan kita itu. Karena hal itu dapat kita lakukan

diwaktu sela-sela jam istirahat di sekolah.(Notosoedirjo, 1995)

Dijelaskan pula dalam sebuah firman Allah SWT,sebagai berikut

  

    

  

 

“Tegakkan shalat untuk mengingat-Ku. Orang yang beriman, hati


mereka akan tenang, karena mengingat-Ku, karena hanya dengan
mengingat-Ku hati mereka menjadi tenang”.( QS. Ar-Ra‟d ; 28)

b. Sebagai pendekatan mengubah perilaku


Seseorang menjalankan gerakan shalat, dari berdiri, ruku‟, sujud

dan duduk akan menimbulkan beberapa perubahan baik perubahan

fisiologis maupun distribusi cairan darah. Perubahan fisiologis terutama

adalah perubahan posisi jantung. Posisi jantung dibawah kepala ketika kita

berdiri dan duduk kemudian berubah sejajar dengan kepala ketika ruku‟

dan jantung berposisi sedikit lebih tinggi dari kepala ketika sujud.

Sedangkan perubahan distribusi cairan tubuh, sebagian cairan tubuh akan

mengalir ke tungkai atau bagian tubuh yang belum teraliri saat duduk atau

berbaring. Kedua perubahan tersebut akan merangsang refleksi

peningkatan aktifitas, dan akan meningkatkan aktivitas jantung, kemudian

jumlah darah yang mengalir ke otak menjadi normal. Hal ini akan

memberikan dampak yang baik dalam pikiran dan aktivitas kita. Apabla

shalat dhuha dilakukan dengan ikhlas dan khusyu‟ akan dapat memperbaiki

tingkat emosional dan mudah menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi

yang berubah dengan cepat ( Rehatta, 1999).

5. Pengertian Intensitas

Adalah keadaan tingkatan atau ukuran intensnya. (KBBI edisi ketiga

tahnun 2002) yang dimaksud intensitas melaksanakan shalat dzuhur

adalah suatu ukuran atau tingkatan seseorang melaksanakan shalat

dzuhur dengan berjama‟ah, begitu juga dengan shalat dhuha yaitu

tingkatan atau ukuran seseorang dalam melaksanakan shalat dhuha

dengan berjama‟ah. Dimana tingkatan atau ukuran itu dapat

dijelaskan dengan sering atau tidaknya melaksanakan shalat dzuhur

maupun dhuha dengan berjama‟ah.


Dalam hal ini dapat kita lihat pada anak usia SMA, yang pada usia

tersebut anak baru mengalami masa puber yang masih suka

mencoba-coba hal yang baru dan memiliki rasa penasaran yang

sangat besar terhadap sesuatu yang belum diketahui.

Dengan mengikuti rutinitas di sekolah seperti shalat berjama‟ah

merupakan suatu keteraturan tertentu dalam perilaku manusia dan

memberinya suatu sasaran tertentu yang sekaligus juga

membatasinya. Dengan adanya ketentuan jadwal akan mengatur dan

memaksa. Hal ini menjawab segala sesuatu yang selalu terulang dan

bertahan lama dalam hubungan antar manusia. Dengan berawal dari

keterpaksaan ini diharapkan anak bisa tahu batasan-batasan dari

perbuatannya, sehingga membiasakan diri dalam melakukan aktifitas

ibadah, terutama shalat.

Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan bisa memberi pengaruh

positif terhadap perilaku siswa. Dengan penerapan disiplin mengikuti

kegiatan shalat dzuhur dan dhuha akan membentuk kepribadian yang

baik yang dapat dipercaya dan tanggung jawab dalam berperilaku.

C. Perilaku sosial

1. Pengertian perilaku sosial

Menurut bahasa perilaku adalah “Tanggapan atau reaksi individual yang

terwujud di gerak (sikap) tidak saja badan atau ucapan.(W.J.S. Purwadarminta,

Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1985 hlm. 671).

Perilaku biasanya juga disamakan dengan istilah sikap (attitude). Berikut ini

beberapa definisi tentang perilaku yang dikemukakan oleh para ahli:


Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan

keharusan untuk menjamin keberadaan manusia (Rusli Ibrahim, 2001). Sebagai

bukti bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi

tidak dapat melakukannya sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang

lain.Ada ikatan saling ketergantungan diantara satu orang dengan yang lainnya.

Artinya bahwa kelangsungan hidup manusia berlangsung dalam suasana saling

mendukung dalam kebersamaan. Untuk itu manusia dituntut mampu bekerja

sama, saling menghormati, tidak menggangu hak orang lain, toleran dalam hidup

bermasyarakat.

Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain

(Baron & Byrne, 1991 dalam Rusli Ibrahim, 2001). Perilaku itu ditunjukkan

dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap

orang lain. Perilaku sosial seseorang merupakan sifat relatif untuk menanggapi

orang lain dengan cara-cara yang berbeda-beda. Misalnya dalam melakukan kerja

sama, ada orang yang melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu

mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadinya. Sementara di

pihak lain, ada orang yang bermalas-malasan, tidak sabaran dan hanya ingin

mencari untung sendiri. Sesungguhnya yang menjadi dasar dari uraian di atas

adalah bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Sedangkan

menurut pendapat (W.A.Gerungan,1978) pembentukan perilaku sosial seseorang

dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang bersifat internal maupun yang bersifat

eksternal. Pada aspek eksternal situasi sosial memegang peranan yang cukup

penting. Dimana setiap situasi sosial terdapat terdapat hubungan antara manusia

misalnya dalam lingkungan sekolah dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu

menurut pendapat (Hurlock,1960) perilaku sosial menunjukkan terdapatnya


perilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial dan kemampuan untuk menjadi orang

yang bermanfaat.

Sedangkan menurut (Bar-tal,1976) perilaku yang dilakukan yang secara

sukarela yang dapat menguntungkan atau menyenangkan tanpa antisipasi

eksternal.

Menurut (Raven dan Rubin,1983), suatu perilaku yang secara sukarela

dilakukan dengan maksud atau tujuan agar dapat bermanfaat bagi orang lain.

Husain yusuf,1984, perilaku yang sudah merupakan suatu pola yang

relative menetap yang diperlihatkan oleh individu di dalam interaksinya dengan

orang lain. Misalnya siswa dalam lingkungan sekolahnya akan berhubungan

dengan teman sebaya, guru-guru, dan segala sesuatu yang menyangkut proses

kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, sosialisasi yang dilakukan oleh siswa

akan terlihat dari pertisipasi siswa dari kegiatan di sekolah.

Beberapa pengertian di atas perilaku sosial dapat diartikan sebagai

perilaku atau gerakan-gerakan yang tampak dan ditampilkan dalam interaksinya

dengan lingkngan sosialnya. Dalam interaksi tersebut terdapat proses saling

merespon, saling mempengaruhi, serta saling menyesuaikan diri dengan

lingkungan sosilanya. Dalam hal ini individu akan mengembangkan pola respon

tertentu yang sifatnya cenderung konsisten dan stabil sehingga respon dapat

ditampilkan dalam situasi sosial yang berbeda-beda.

Proses sosialisasi yang dilakukan individu tidak terlepas dari satu

lingkungan saja. Melainkan dapat terjadi dalam lingkungan yang beraneka ragam.

Bagi individu yang termasuk dalam lingkungan sekolahnya, sosialnya juga

dilakukan di lingkungan sekolah karena lembaga pendidikan formal tersebut


merupakan salah satu lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi perilaku sosial

siswa.

Dengan demikian perilaku sosial siswa di sekolah dapat diartikan sebagai

suatu perbuatan atau perilaku yang dilakukan individu dalam situasi sosial

disekolah dengan teman sebaya baik secara individu ataupun kelompok.

2. Pembentukan perilaku sosial

Manusia merupakan makhluk hidup yang paling sempurna dibandingkan

dengan makhluk hidup yang lainnya. Karena manusia memiliki akal sebagai

pembeda dan merupakan kemampuan yang lebih dibanding makhluk yang

lainnya. Akibat adanya kemampuan inilah manusia mengalami perkembangan

dan perubahan baik dalam psikologis maupun fisiologis. Perubahan yang terjadi

pada manusia akan menimbulkan perubahan pada perkembangan pribadi manusia

atau tingkah lakunya. Pembentukan perilaku tidak dapat terjadi dengan

sendirinya atau tanpa adanya proses tetapi pembentukannya senantiasa

berlangsung dalam interaksi manusia, dan berkenan dengan objek tertentu.

Menurut (Djalaluddin Rakhmat,1996) tentang perkembangan perilaku manusia

yaitu Perilaku manusia bukan sekedar respon pada stimuli, tetapi produk berbagai

gaya yang mempengaruhinya secara spontan, seluruh gaya psikologis yang

mempengaruhi manusia sebagai ruang hajat (life space). Ruang hajat terdiri dari

tujuan dan kebutuhan individu, semua faktor yang disadarinya dan kesadaran diri.

Adapun mengenai faktor-faktor yang mampu untuk mempengaruhi perilaku

sosial secara garis besar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal.

Kedua faktor inilah yang bisa menciptakan perilaku sosial seseorang.

1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam diri manusia itu sendiri

atau segala sesuatu yang telah dibawa oleh anak sejak lahir yaitu fitrah suci

yang merupakan bakat bawaan. Keyakinan bahwa manusia itu mempunyai

fitrah atau kepercayaan kepada Tuhan didasarkan kepada firman Allah Q.S.

Ar-Rum : 30.

    

    

      

   

    

bahwa ayat ini merupakan perintah untuk mempertahankan dan

meningkatkan dalam upaya untuk menghadap kepada Allah secara sempurna,

yang mana pada diri manusia telah diberi potensi dasar (fitrah) untuk

mengesakan Allah (Quraish Shihab,2000).

Faktor-Faktor yang ada dalam diri manusia adalah:

a. Pengalaman pribadi

Menurut Zakiah Darajat,1980, sebelum anak masuk sekolah telah banyak

pengalaman yang diterima di rumah dari teman sepermainan. Menurut

penelitian ahli juga terbukti bahwa semua pengalaman yang dilalui orang

sejak lahir maupun unsur dalam pribadinya.

b. Ilmu pengetahuan

Memiliki pengetahuan dan mencari pengetahuan merupakan kewajiban

bagi orang yang beriman karena untuk mencapai pemenuhan dan

perealisasian diri tidak terlepas dari pengetahuan. Dengan ilmu


pengetahuanlah kita dapat mencari kebenaran dalam hidup. Ilmu

pengetahuan adalah merupakan faktor esensial dalam pendidikan.

Keterbatasan ilmu pengetahuan umat manusia dalam memecahkan

berbagai masalah umat manusia sangat mempengaruhi moralitas bangsa.

Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat diperlukan untuk meningkatkan

kualitas manusia. Ilmu pengetahuan dalam hal ini selain pengetahuan

umum juga pengetahuan tentang nilai-nilai yang terdapat dalam shalat

berjamaah sehingga dapat membuat mengamalkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan segala sesuatu yang ada di luar manusia yang

dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian dan keagamaan seseorang.

Adapun faktor-faktor tersebut adalah:

a. Lingkungan Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang peranannya besar

sekali terhadap perkembangan sosial terlebih pada awal perkembangannya

yang menjadi landasan bagi perkembangan kepribadian selanjutnya. Ketika

dalam keluarga sudah diajarkan tentang shalat berjama‟ah dan perilaku

sosial anak maka akan menberi kontribusi yang sangat baik bagi

pembentukan perilaku seseorang. Pendidikan keluarga merupakan pendidik

dasar bagi pembentukan jiwa pendidikan yang pertama dan pendidiknya

adalah kedua orang tua. Pada dasarnya, peranan orang tua sangat

dibutuhkan pada perkembangan nilai-nilai moral anak, karena tingkah laku

anak dipengaruhi oleh sikap dan cara hidupnya, yang akan mempunyai
pengaruh besar dalam pendidikan anak (Singgih D Gunarso,1995) Dalam

keluarga, haruslah tercipta hubungan timbal balik dalam pendidikan,

mengingat bahwa keluarga dalam hal ini yaitu orang tua berperan penting

dalam menentukan keberhasilan anak-anaknya dan dapat juga orang tua

dijadikan suri tauladan bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, orang tua

haruslah bersungguh-sungguh dalam mendidik anak, selain agama juga

mendidik bersosialisasi, dan menanamkan nilai-nilai sosial, yang akan

berpengaruh pada perilaku sosial anak tersebut. Sebagai orang tua

hendaknya juga memperlakukan anaknya dengan baik, memelihara

hubungan yang harmonis antar anggota keluarga (ayah dengan ibu, orang

tua dengan anak dan anak dengan anak). Hubungan yang harmonis, penuh

pengertian dan kasih sayang akan membuahkan perkembangan perilaku

anak yang baik.

b. Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan pendidikan kedua sebagai kelanjutan dari

pendidikan keluarga. Sekolah bukanlah sekedar tempat menuangkan ilmu

pengetahuan ke dalam otak murid (transfer of knowledge), tetapi sekolah

juga harus mendidik dan membina kepribadian anak (transfer of value).

Hurlock, dalam bukunya Syamsu Yusuf mengatakan bahwa pengaruh

sekolah terhadap perkembangan kepribadian anak (Syamsu Yusuf

LN,2001)

Sedangkan menurut Husain Yusuf,!995 bentuk perilaku sosial di sekolah

dapat dilihat berdasarkan tujuh dimensi yaitu:


a. kemampuan bergaul secara sosial ; kemampuan dalam menjalin

hubungan sosial dengsn teman sebaya di sekolah

b. keterbukaan sikap ; kemampuan siswa untuk mengekspresikan diri secara

terbuka kepada orang lain.

c. Kepemimpinan ; siswa memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk

memimpin.

d. Inisiatif sosial ; kemampuan siswa untuk mengorganisir kelompoknya,

segera mengambil inisiatif dalam penyelesaian tugas kelompok serta

member saran untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh kelompok.

e. Partisipasi dalam kegiatan kelompok ; keikutsertaan siswa dalam

berbagai kegiatan kelompok baik dalam kegiatan akademis maupun

kesiswaan.

f. Tanggung jawab dalam tugas ; kesediaan siswa untuk menyelesaikan

tugas kelompok sampai selesai dan sebaik mungkin, serta memiliki rasa

tanggung jawab terhadap tugas kelompok.

g. Toleransi terhadap teman ; siswa mau menerima dan memperlakukan

dengan baik semua teman di dalam kelompoknya dan mau

mempertimbangkan dengan baik pendapat teman-temannya di sekolah.

3. Aspek-aspek perilaku sosial

1) Toleransi

Selain manusia menjadi mahluk individu, manusia juga merupakan mahluk

sosial yang didalam kehidupan tidak dapat hidup sendirian melainkan harus

bisa hidup berdampingan dengan orang lain secara baik. Yang termasuk

dalam toleransi adalah antara lain:


a) Menghargai pendirian atau pendapat orang lain.

Menurut Yusuf al-Qardlawiy dalam bukunya sunnah, ilmu pengetahuan

dan peradapan yaitu, bahwa menghargai pendapat orang lain dapat

dibedakan menjadi dua (2) hal yaitu:

1. Perbedaan manusia dalam agama merupakan buah realitas yang

dikehendaki Allah, yang tidak akan terlepas dari hikmah di baliknya,

dan tidak bisa ditampik lagi

2. Putusan akhir antara orang-orang yang berbeda pendapat, dan memberi

putusan akan benar atau tidaknya keyakinan yang selama ini

dipedomani, bukanlah dilakukan oleh manusia sekarang (di dunia

ini), tetapi semua berpulang kepada Allah nanti pada hari

kiamat.(Yusuf al-Qardlawiy, 2001).

b) Kerukunan

Hormat menghormati sangat di anjurkan oleh agama Islam, karena

dengan saling menghormati akan tercapai suatu kerukunan antar sesama

manusia. Perdamain dan kerukunan yang didambakan Islam, bukanlah

yang bersifat semu, tetapi yang memberi rasa aman pada jiwa setiap

insan. Karena itu, langkah pertama yang dilakukan adalah mewujudkan

dalam jiwa setiap pribadi, dapat terwujud hubungan harmonis dan

toleransi dengan semua pihak.

2) Kebersamaan
Termasuk dalam aspek kebersamaan dalam perilaku sosial adalah

persatuan atau kekompakan, kerjasama, gotong royong atau tolong

menolong.

a) Persatuan atau kekompakan. Menurut M. Quraish Shihab, persatuan

itu tidak hanya terhadap sesama muslim saja, melainkan dengan yang

bukan muslim juga. Namun sesuai al-Qur‟an bahwa persatuan

diutamakan bagi sesama agama Islam.

b) Kerjasama

Kerjasama berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang

sama. Ia adalah suatu proses sosial yang paling dasar. Biasanya kerja

sama melibatkan pembagian tugas, di mana setiap orang mengerjakan

setiap pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya demi

tercapainya tujuan yang sama.

c) Tolong menolong

Salah satu perilaku sosial yang di anjurkan oleh agama Islam adalah

peduli terhadap orang lain, peduli terhadap orang di sekitarnya,

peduli terhadap sesama muslim. Hal ini dapat dilakukan dengan cara

membantu orang lain yang membutuhkan bantuan, tolong menolong

dalam hal kebajikan. Dijelaskan bahwa wajib bagi orang-orang

mukmin tolong menolong sesama mereka dalam mengerjakan

kebajikan dan bertaqwa, dan dilarang tolong menolong dalam

berbuat dosa dan pelanggaran

3) persaudaraan
Dalam hal ini persaudaraan tidak hanya keluarga sekandung saja

melainkan hubungan dengan orang lain misalnya, dengan teman, guru

ataupun dengan yang lainnya. Sehingga dapat terjalin hubungan yang

harmonis antar satu denganyang lainnya, mewujudkan hubungan yang

baik dan dapat hidup saling berdampingan.

D. Pengaruh shalat dzuhur dan dhuha terhadap perilaku sosial siswa

Shalat dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk berfikir positif dan

optimis dalam hidupnya. Sehingga dapat memberikan ketenangan jiwa yang salah

satunya sebagai bentuk ibadah dan penopang dalam hidupnya. Karena dengan shalat

manusia bisa mencapai keyakinan beserta ketenangan.

Seseorang yang telah mencapai ketenangan jiwa tidak akan mudah guncang dalam

menghadapi berbagai liku-liku kehidupan. Shalat merupakan hubungan antara sang

khaliq dengan makhluk-Nya. Sehingga hubungan itu akan menentukan arah

kehidupan. Dengan kita tekun melaksanakan shalat maka akan menjadikan kita

selalu berada disisi Allah SWT dan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang tidak

baik. Karena kita dekat dengan Allah sehingga jiwa kita bersih dan berperilaku yang

baik pula. Dijelaskan pula dalam firman Allah SWT bahwa :

   

   

  

 

   

 
“Apabila dia ditimpa kesusahan, dia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan
(harta), dia menjadi kikir. Kecuali orang-orang yang melaksanakan shalat. Mereka
yang tetap setia melaksanakan shalatnya. (QS. Al-Ma‟arij:20-23).

oleh karena itu, orang yang shalat akan memperoleh ketenangan jiwa

karena hubungannya yang langgeng kepada Allah SWT. Sesungguhnya

waktu- waktu shalat merupakan urat nadi ruhani dan hubungan yang

tinggi serta suci. Dengan kita shalat maka akan menjauhkan kita dari rasa

dendam, iri hati, dan kegelisahan. Dalam hal ini shalat yang dilakukan di

sekolah dengan berjama‟ah ini sangat berpengaruh dan memberikan

pengaruh yang positif terhadap perilaku siswa. Karena shalat

membersihkan jiwa kita dari pikiran yang tidak baik. Apabila jiwa dan

pikiran kita baik maka perbuatan ataupun perilaku juga akan baik pula,

begitupun sebaliknya. Karena di dalam tubuh manusia tiga unsur yaitu

akal, jiwa, dan raga dan semua itu harus seimbang.

Shalat ada kaitannya dengan kebiasaan, dan kebiasaan itu dapat kita

peroleh dari lingkungan. Dengan kebiasaan shalat berjama‟ah di sekolah

maka hal itu akan menentukan sebagian besar perbuatan, karena

perbuatan itu suatu gerakan, mentalitas, etika. Seperti kebiasaan

mengontrol diri, berkonsentrasi, berfikir, dan kebiasaan lainnya. Jadi

dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa shalat dzuhur dan dhuha sangat

berpengaruh dan memberikan pengaruh yang positif terhadap perilaku

sosial.
BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi dan Obyek penelitian

1. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMK NEGERI 3 SALATIGA

Alamat Sekolah : jl. Ja‟far Shodiq, RT: 01 RW: 07,

Desa : Kalibening,

Didirikan : 21 Mei 2007

Diresmikan :25 Mei 2007

Status Sekolah : Negeri

Luas Tanah : 52.000 m2

NSS : 321036202008

Bidang Keahlian :

1. Teknik Mekatronika

2. Teknik Ototronika

3. Teknik Las

4. Agribisnis Tanaman Pangan Dan Holtikultura

Kepala Sekolah : Drs. Kamaruddin,M.pd

2. Letak Geografis

Pada penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 yang

bertempat di jalan ja‟far Kalibening kecamatan Tingkir, dan menempati gedung

yang dibangun diatas tanah 52.000 m2. Sekolahan ini pun dekat dengan
penduduk desa sehingga sebagian dari masyarakat yang tinggal disitu banyak

yang menyekolahkan anaknya di sekolahan itu, selain dekat, mudah dijangkau

juga sekolah itu tergolong baru dan strategis dengan di batasi oleh :

a. Sebelah Utara : arena persawahan

b. Sebelah Selatan : TK dan RA Masyitoh

c. Sebelah Barat : Jalan dan rumah penduduk

d. Sebelah Timur : arena persawahan

3. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Negeri 3 Salatiga

Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang efisien dan efektif, sangat

diharapkan oleh setiap intitusi penyelengara pendidikan. Untuk

mewujudkannya diperlukan kemampuan kerja yang maksimal, disiplin, dan

moralitas yang tinggi di kalangan anggota/ personal sekolah, perencanaan yang

memadai menjadi suatu acuan agar kemampuan optimal siswa dapat terwujud.

Bertitik tolak dari pandangan dan keinginan di atas, SMK Negeri 3 Salatiga

sebagai salah satu intitusi penyelenggara pendidikan, telah merumuskan konsep

sebagai landasan atau acuan penyelenggaraan proses belajar mengajar dalam

benruk visi dan misi.

Keberadaan Unit sekolah Baru (USB) SMK Negeri 3 Salatiga telah lama

diharapkan oleh masyarakat khususnya kota Salatiga, untuk menjawab

kebutuhan pendidikan yang betagam dan berkualitas. Keberadaan SMK Negeri

3 Salatiga dituangkan dengan surat keputusan operasional penyelenggara

program keahlian No. 420.5/1510 Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga.


Kegiatan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMK Negeri 3 Salatiga

menggunakan dana APBN, APBD dan Komite Seklah. Kegiatan tersebut tidak

akan terwujud tanpa dukungan pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu,

sesuai kesepakatan bersama antara direktur pembinaan SMK dan Walikota

Salatiga, Nomor : 0507 bf/C 5.4/Kep./KU/2007 tanggal 25 Mei 2007. Dengan

pemilihan lokasi di daerah kelurahan Kalibening karena pertimbangan

keinginan masyarakat terhadap akan adanya sebuah sekolah menengah negeri

dan keinginan pemerintah kota Salatiga untuk mengembangkan potensi daerah

yang ada. Dengan demikian keberadaan sekolah diharapkan akan mewujudkan

terjadinya pengembangan potensi daerah yang berdampak positif bagi

peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Mulai tahun pelajaran 2008/2009 oleh Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan, SMK Negeri 3 Salatiga ditunjik sebagai sekolah aliansi

dari sekolah model SMK Negeri 2 Salatiga dalam program pengembangan

SMK SBI INVEST.

Dan sekolah ini memberikan pendidikan teknologi dengan penguatan di bidang

agama, sehingga lulusan yang dihasilkan akan memiliki kemampuan secara

teknis berkompeten diikuti kematangan mental keagamaan yang kuat.

Diharapkan setiap lulusan akan lebih siap menghadapi kehidpan dunia kerja

yang nyata dengan dihadapkan pada persaingan yang rapat.

Sekolah yang didirikan di Jl. Ja‟far Shodiq ini sejak didirikan sekolah ini

mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik mengenai tenaga pengajar,

jumlah murid, maupun fasilitas sarana dan prasarana yang digunakan dalam

proses belajar mengajar. Sekolah ini juga suah terakreditasi A,


4. Visi dan Misi SMKN 3 Salatiga

a. Visi

Menyelenggarakan sekolah unggul dengan maksud mencetak tenaga siap

kerja diperusahaan dan atau siap berwirausaha.

b. Misi

1. Menyiapkan tamatan yang mempunyai keseimbangan antara soft

kompetensi dan hard kompetensi.

2. Menyiapkan tamatan yang siap bersaing di pasar global

3. Menyiapkan tamatan yang mampu menerapkan sikap wirausaha

4. Menyelenggarakan sekolah dengan suasana aman, indah, bersih dan teratur

5. Menyelenggarakan sekolah sebagai pusat kegiatan masyarakat kecil yang

indah sebagai sumbangan menjadi masyarakat madan


5. Struktur Organisasi SMK Negeri 3 Salatiga

STRUKTUR ORGANISASI SMK NEGERI 3 SALATIGA


TAHUN PELAJARAN / 2011 / 2012
Kepala Sekolah
Koordinator BP / BK Drs. Kamarudin, M.Pd Koordinator Tata Usaha
Drs. Paulus Hau Pita Sugimin

Waka Kurikulum Waka Kesiswaan Waka Humas Waka. Sarpras Waka Ketenagaan
Mariati, S.Pd Hendrik Ade Putra, Hery Ridawati, S.Pd Nanan Eko N., S.Pd Dra. Sri Hartati
S.Pd

Ketua Progli Welding Ketua Progli Mekatronik Ketua Progli Ototronik Ketua Progli Agribisnis
Indaryanto, S.Pd Zainal Arifin, S.Pd.T Siswanto, S.Pd Devi Listyowati, S.P.

WALI KELAS WALI KELAS WALI KELAS


TK. X TK. XI TK. XII

GURU DAN
KARYAWAN
Suatu lembaga dapat dikatakan sebagai lembaga pendidikan haruslah terdapat dua

unsur pokok dalam proses pembelajaran yaitu pendidikan peserta didik. Adapun jumlah

tenaga pengajar SMKN 3 Salatiga tahun 2011/2012 berjumlah

NO KETERANGAN JUMLAH
1 JUMLAH GURU CPNS 37
2 JUMLAH GTT 17
3 JUMLAH PT/ CPNS 1
4 JUMLAH PTT 9
TOTAL 64

6. Keadaan Siswa dan Fasiitas Sekolah

a. Keadaan Siswa

TABEL I
Data Jumlah Siswa Menurut Agama
SMK Negeri 3 Salatiga
Tahun Pelajaran 2011/2012

No Kelas Jml Siswa Islam Kristen Katholik Budha

L P L P L P L P L P

1 X Mekatronik A 26 9 25 9 - - 1 - - -

2 X Mekatronik B 27 9 25 9 1 - 1 - - -

3 X Ototronik A 34 - 32 - 2 - - - - -

4 X Ototronik B 34 - 33 - 1 - - - - -

5 X Ototronik C 31 - 29 - 3 - - - - -

6 X Ototronik D 28 1 29 1 - - - - - -

7 X Ototronik E 29 2 28 2 1 - - - - -

8 X Welding A 34 - 33 - 1 - - - - -

9 X Welding B 34 - 33 - 1 - - - - -

10 X Agriculture 13 14 11 13 1 1 1 - - -

11 XI Mekatronika A 27 3 27 3 - - - - - -
12 XI Mekatronika B 30 3 29 3 1 - - - - -

13 XI Ototronik A 30 - 27 - 3 - - - - -

14 XI Ototronik B 27 - 27 - - - - - - -

15 XI Ototronik C 28 1 26 1 1 1 - - - -

16 XI Welding 29 - 28 1 - - - - - -

17 XI Agriculture 8 8 5 7 1 1 - - 2 -

18 XII Mekatronika A 33 2 30 2 1 - 2 - - -

19 XII Mekatronika B 28 3 23 3 3 - 1 - 1 -

20 XII Mekatronik C 27 3 26 3 1 - - - - -

21 XII Ototronik A 35 1 31 1 3 - 1 - - -

22 XII Ototronik B 30 1 28 1 2 - - - - -

23 XII Welding 30 - 30 - - - - - - -

24 XII Agriculture 20 12 18 13 1 - - - - -

JUMLAH 672 72

b. Keadaan Fasilitas Sekolah

SMK N 3 Salatiga menempati tanah seluas 52.000 m2 dengan luas bangunan 2.213

m2. Fasilitas pendidikan merupakan syarat-syarat yang sangat penting bagi

kelancaran proses belajar mengajar. Adapun fasilitas gedung atau ruang dan alat-alat

pelajaran yang dimiliki oleh SMK N 3 Salatiga adalah sebagi berikut :

TABEL II
FASILITAS GEDUNG DAN PERLENGKAPAN SMK N 3
No Fasilitas Gedung Jumlah Luas m2
1 Ruang kepala Sekolah 2 24

2 Ruang guru 1 108

3 Ruang TU 1 40

4 BP/BK 1 12

5 Ruang ibadah 1 45
6 Ruang kantin sekolah 1 51

7 Toilet 5 30

8 Ruang gudang 1 8

9 Ruang penjaga sekolah 1 8

10 Tempat parker 1 231

11 Green House 1 120

12 Ruang kelas 16 1008

13 Ruang Lab. Fisika 1 63

14 Ruang Lab. Bahasa 1 93

15 Ruang Lab. Computer 1 100

16 Ruang Perpustakaan 1 64

17 R. praktek T. Mekatronik 2 200

18 R. praktek T. Ototronik 1 100

19 R. praktek T. Las 2 200

B. Penyajian Data

Setelah melalui penyebaran angket, pengumpulan data melalui data observasi dan

dokumentasi di lapangan, terlebih dahulu disajikan bentuk data guna memperlancar

langkah suatu penelitian.

Untuk memperoleh data tentang pengaruh shalat dzuhur dan dhuha secara berjama‟ah

terhadap perilaku sosial siswa di SMK Negeri 3 Salatiga mempergunakan angket yang

berisi indikator tentang shalat dzuhur secara berjama‟ah sebanyak 7 pertanyaan dengan

pilihan jawaban a, b, dan c kepada siswa di SMK Negeri 3 Salatiga. Dan angket yang berisi

indikator tentang shalat dhuha secara berjama‟ah sebanyak 14 pertanyaan dengan pilihan

jawaban a, b, dan c. Dan mengisi jawaban angket yang berisi indikator tentang perilaku
sosial siswa sebanyak 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban yang telah disediakan yaitu a,

b, dan c kepada siswa SMK Negeri 3 Salatiga sebanyak 114 siswa.

DATA TENTANG INTENSITAS SHALAT DZUHUR, INTENSITAS SHALAT DHUHA,

DAN PERILAKU SOSIAL SISWA DI SMK N3 SALATIGA

1. Data intensitas shalat dzuhur secara berjama‟ah di smk negeri 3 salatiga sebagai berikut :
TABEL III
INTENSITAS SHALAT DZUHUR BERJAMA’AH
FREKUENSI PROSENTASE
NO ITEM SOAL
A B C A B C
1 Apa yang anda lakukan jika sedang 68 31 15 59,6 27,2 13,2
beraktivitas di sekolah kemudian
mendengar suara adzan?
a. segera pergi ke masjid untuk
melaksanakan shalat berjama‟ah
b. menunggu iqomat baru pergi ke
masjid
c. menunggu setelah shalat di mulai
lalu pergi ke masjid

2 Apakah anda mengikuti 43 54 17 37,7 47,4 14,9


ketentuan/jadwal shalat dzuhur
berjama‟ah di sekolah dengan tepat
waktu?
a. Selalu tepat waktu, sesuai dengan
jadwal kelas saja
b. Kadang-kadang, karena
mengerjakan tugas dahulu
/berhalangan
c. Selalu terlambat, karena pergi ke
kantin dahulu
3 Bagaimana kebiasaan anda dalam 77 25 12 67,5 21,9 10,5
mendirikan shalat dzuhur berjama‟ah?
a. Selalu awal waktu ketika imam akan
memulai shalat
b. Pada waktu imam selesai membaca
Al-fatihah
c. Setelah imam selesai rekaat pertama
4 Pernahkah anda meninggalkan shalat 19 79 16 16,7 69,3 14,0
dzuhur berjama‟ah disekolah tanpa
alasan?
a. Tidak pernah, karena sudah jadwal
kelas
b. Kadang-kadang, apabila ada
keperluan/berhalangan
c. Sering, karena sedang ada kegiatan
di luar sekolah
5 Apakah anda sering ijin dalam 42 67 5 36,8 58,8 4,4
melaksanakan shalat dzuhur berjama‟ah
di sekolah?
a. Tidak pernah, karena jadwal kelas
b. Kadang-kadang, karena ada
keperluan/sakit
c. Sering, karena sedang mengikuti
kegiatandi luar sekolah
6 Ketika bukan jadwal kelas anda, apakah 19 46 49 16,6 40,4 43
anda selalu mengikuti shalat dzuhur
berjama‟ah di sekolah?
a. Sering, karena menjadi terbiasa
shalat berjama‟ah
b. Kadang-kadang, apabila pulang
sore/tidak berhalangan
c. Tidak pernah, karena bukan jadwal
kelas
7 Dalam 1 bulan seberapa seringkah anda 34 64 16 29,8 56,1 14,0
tidak mengikuti shalat dzuhur
berjama‟ah di sekolah?
a. 0-1
b. 2-4
c. 5 >
TABEL IV
INTENSITAS SHALAT DHUHA BERJAMA’AH
FREKUENSI PROSENTASE
NO ITEM SOAL
A B C A B C
1 Apakah anda mengikuti ketentuan 47 57 10 41,2 50 8,8
shalat dhuha berjama‟ah disekolah
dengan tepat waktu?
a. Selalu tepat waktu, sesuai dengan
jadwal kelas
b. Kadang-kadang terlambat, lupa
apabila jadwal kelas
c. Sering terlambat, bila pergi
kekantin dahulu

2 Ketika jam istirahat, pernahkah anda 38 37 39 33,3 32,5 34,2


membolos tidak mengikuti shalat
dhuha berjama‟ah?
a. Tidak pernah, karena harus absen
b. Kadang-kadang, karena pergi
kekantin
c. Pernah, bila ada tugas yang belum
dikerjakan
3 Apakah anda sering mengikuti shalat 15 40 59 13,2 35 51,8
dhuha berjama‟ah ketika bukan
jadwal kelas?
a. Sering, karena membiasakan
kebiasaan yang positif
b. Kadang-kadang, karena memiliki
waktu senggang/tidak berhalangan
c. Tidak pernah, karena bukan jdwal
kelas
4 Apakah anda sering ijin dalam 50 53 11 43,9 46,5 9,6
mengikuti shalat dhuha berjama‟ah di
sekolah?
a. Tidak pernah, karena sudah jadwal
kelas
b. Kadang-kadang bila ada
keperluan/berhalangan
c. Sering, bila sedang mengikuti
kegiatan diluar sekolah
5 Ketika banyak tugas, apakah anda 33 58 23 28,9 50,9 20,2
masih menyempatkan shalat dhuha
berjama‟ah?
a. Ya, Karena sudah menjadi
kebiasaan
b. Kadang-kadang, bila tugas sudah
terselesaikan
c. Tidak pernah, karena pada saat
bukan jadwal kelas
6 Apakah anda sering meninggalkan 46 65 3 40,4 57 2,6
shalat dhuha pada jadwal kelas tanpa
alasan?
a. Tidak pernah, karena di absen dan
sudah jadwal kelas
b. Kadang-kadang, lupa kalau jadwal
kelas
c. Sering, bila ada kegiatan diluar
sekolah
7 Bagaimana kebiasaan anda dalam 67 32 15 58,8 28 13,2
mendirikan shalat dhuha berjama‟ah?
a. Selalu awal ketika imam akan
memulai shalat
b. Setelah makan dikantin kemudian
shalat
c. Selalu terlambat karena makan dan
main dulu dengan teman
TABEL V
PERILAKU SOSIAL
FREKUENSI PROSENTASE
NO ITEM SOAL
A B C A B C
1 Bagaimana anda membiasakan diri 93 17 4 81,6 14,9 3,5
berbicara dengan orang yang lebih
tua?
a. Berbicara dengan sopan,
mendengarkan nasehat, segera datang
bila dipanggil, dan menjalankan
perintah
b. Berbicara dengan sopan,
mendengarkan nasehat
c. Melihat-lihat orang yang diajak
berbicara dahulu

2 Ketika ada temanmu yang terkena 87 24 3 76,3 21 2,6


musibah apa yang anda lakukan?
a. Mendekatinya dan mencarikan
jalan keluar dengan rasa ikhlas
b. Mendekatinya dan menghiburnya
c. tak mau terlibat karena bukan
urusannya

3 Apa yang anda lakukan jika ada 100 8 6 87,7 7 5,3


teman satu kelas yang sakit?
a. Menjenguk dan mendo‟akan
semoga cepat sembuh
b. Hanya menjenguk
c. Tidak menjenguk karena tidak ada
waktu dan banyak tugas
4 Bagaimana sikap anda dalam kerja 103 8 3 90,4 7 2,6
kelompok?
a. Melakukan pembagian tugas
b.Mengerjakan sendiri supaya cepat
selesai
c. Tidak ikut dalam mengerjakan
tugas kelompok
5 Ketika menemukan sebuah dompet di 84 11 19 73,7 9,6 16,7
sekolah, apa yang anda lakukan?
a. Mengambilnya dan berusaha
menyerahkan kepada pemiliknya
b.Dibiarkan saja karena bukan
miliknya
c. Digunakan untuk beli makanan
karena tak jelas pemiliknya
6 Ketika sedang berjalan di depan guru, 50 61 3 43,9 53,5 2,6
apakah yang anda lakukan?
a. Tersenyum, menyapa, dan berjabat
tangan
b. Tersenyum dan menyapa
c. Menghindar karena takut dan malu
7 Ketika guru sedang menjelaskan 84 25 5 73,7 21,9 4,4
materi pelajaran, apa yang anda
lakukan?
a. Mendengarkan dan memperhatikan
serta mencatat materi yang penting
b. hanya mendengarkan saja
c. Tidak mendengarkan, berbicara
sendiri dengan teman
8 Apa yang anda lakukan jika dalam 106 7 1 93 6,1 0,9
diskusi dikelas terjadi perbedaan
pendapat?
a. Menghargai pendapat teman
walaupun berbeda pendapat
b. Tidak menerima pendapat yang
buruk
c. Menganggap bahwa pendapatnya
yang paling benar
9 Apabila ada jum‟at bersih (kerja 73 26 15 64 22,8 13,2
bakti) apa yang anda lakukan?
a. Bekerja sama dengan teman dan
membagi tugas
b. Bekerja sekedarnya saja
c. Hanya melihat dan duduk-duduk
saja
10 Apabila temanmu sedang berpuasa 98 10 6 86 8,7 5,3
sunnah, apa yang kamu lakukan untuk
menghormatinya?
a. Tidak makan didepan teman yang
sedang puasa
b. Makan didepan teman yang
berpuasa dengan tidak sengaja
c. Menyengaja makan dan menggoda
teman yang sedang puasa
Adapun jawaban yang diperoleh dari siswa ditunjukkan pada tabel berikut ini:

TABEL VI
DISTRIBUSI JAWABAN SISWA MENGENAI
SHALAT DZUHUR BERJAMA’AH

No No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 a a a a a a A a a c c c c c a b c a c b a a c a
2 a a b b b b B b b b b b b b b a a a a a a a a a
3 a a b b b b C b c c a b b b b a a a a b a a b b
4 b b b b b b C b c c b c b c b a a a a b b a a b
5 a a a a b b B b a b a c a b b a b a b b a a b a
6 a a a a b b B b b b b b b a a a a a a a a a a a
7 a a a b b b C a a a b b b b a b a a a b a a a a
8 a b b c c c C a b b b b b b a a a a c b b a b a
9 a a b b b b C a a a a a b c a a a a a a a a a a
10 b b b b b b C b a b b b b b a a a a a a a a a a
11 a a a a a b B a a a a a a a a a a a a a a a a a
12 a a b b b b C b c c b b b b b b a a c b a a a c
13 b b b c c c C b c c b b b b b b a a c b a a a c
14 a a b b c c C b b c a b b b a a a a c b b a b a
15 a a a a b c C a b c a b b a a b c a a b b b a a
16 a a a a b b C a c c a a a b a a a a a a a a a a
17 a a a a b b C a a c a b a a a a a a a a a a a a
18 a a a b c c C c a c c c c c c c c c c c c c c b
19 a a a a b b B b b a b a a a a a a a a a a a a a
20 a a a a a a C a a c a c b a a a a c a a b a a a
21 a a a b b c C a b b b b b b a a a a c b a a a a
22 a a b b b c C a a a b b b c a a c a a a a a b a
23 a a b b b b C a a a b b b c b a b a c a a b c a
24 a a a b b b C a b a b b c c a b b b a b a a a a
25 a a b b b c C b b c b a a c a b a a a b a a a b
26 c a b b b b A c a a b b b c a b a a a a b a a a
27 c a a a a c C a a b c a b c a a a b b b a a b a
28 b b c b b b B b c b b b b b a a a a a a a a a a
29 a b a c b b B b b c a c c b c a c b c c a b c b
30 a a a b a a A a c a a b b b a a a a a a a a a a
31 b a a a b b B a a c b b a a a a a a a a a a a a
32 a b a c b b B b b b b b b a a a a a a b b a b a
33 a a a a a a A a b a a b a a a a a a a a a a a a
34 a b a b b c B b b c b c b a a a a a b a a a a a
35 a b a c b b B a c b c a b a a a a a a a a a a a
36 a b a b c b B b c c b b b c b a a a a a a a a a
37 a b a b a c B a a c b a b a a a a a a a a a a a
38 a b a b b c B b a c b c b a a a a a a b b a b a
39 a b a b b b B b c c b b b a a a a a a a a a a a
40 a b a b b b C a a a a a b b a a a a a a a a a a
41 a b a b a c B b b b b b c c a a a a a a a a c c
42 a a b b b b B b c b a b b a a a a a a b b a b a
43 a a a b b b C b b b c b b a a a a a a a b a a a
44 b b a b b c B b b b a c b b a a a a c b c a c a
45 b b b b b c B b b b a b b b a a a a a b b a c a
46 b a a b a a B b c b b b a a b a a a a b a a a a
47 a b a b b c A b b c a b a a a a a b b b b a a a
48 c b a b a a C b b b a b b a a b b a a b b a b a
49 b b b c b c B b c c b c b b a a b b a b b a a a
50 c b a a a a A a a c a c a a a a c a a a a a a a
51 b b b b b b B a a a a a a a a a a a b b b a b a
52 a a a b a b A a a c a b b a a a a a c a a a a c
53 a a a b a b B a c b b b b b b a a a a b a a a a
54 a b a b a b A a a b a a a b a a a b a b a a a a
55 b b c b b c B b c c b c b c a a a a a a a c a a
56 a a a a b c A c a b a a a a a a a a a a a a a a
57 b a b b b c B a c b b b b c a a a a a a a a b a
58 a c c c b c B b b c a b b c b b a a a b a a c b
59 a c c c b c B b b c a b b c b b a a a b a a c b
60 b b c b b c A b c c b c c c a a a a a b a a a a
61 b a a b a c A b b b b b b b a a a a c a b a b a
62 a b a b b c C a b a a a b b b b a c c b c a c c
63 b a c c c c C b b b c b b c c b b a c b c a c b
64 a a a a b a A b b c b b b b a a a a a b b a a a
65 b b a b b b B b c c b b b c a a a a a a b a a a
66 b b c b b b A a b a a b a a b b a a a b a a b a
67 b a a b a c A b b a a b a a b b a a a b a a b a
68 c c b c c c C a a b a a a a a a a b c b b a b a
69 b c c a b b A a b a b c c c b a a a a b a a a a
70 a b a b b b B b b a c c b c a a a a a a a a a a
71 b a a b a a A a b b c b b b a a a a a a a a a a
72 b a a a a a A b b b c b c c a a a a a a a a a a
73 c c c b b c A a b a c a a b a b a a a b a a a a
74 c c b b b c B a b b c b b b a a a a a b a a a a
75 a a a b b b A a b b b a b b a a a a a b a a a a
76 a b a a a b B a b a c a a b a a a a a a a a a a
77 a b a b b b B a b a c a a b a b b a a b a a b a
78 a b a a b b B a a b c a a b a a a a a a a a a a
79 a b a b b b B b a b b a a a a a a a a a a a a A
80 a b a b b c B a a a a b b b a a a a a a a a a A
81 a a a b c c B b a b a a a a a b a a b b b a b A
82 a c a c c c B a b a a c b a a a a a b a a a c A
83 a a a b b a A b a a a a a a b b a a c b b a c C
84 a a a b b a B b a b a a a b a a a a a b b b c A
85 a b a b b a B c b b c b c c a b a a a b a a a A
86 a a a b b b A a c a a b b b a a a a a b a a a A
87 b a a b b b B a c a a b b a a a a a a b a a a A
88 b b b c a c B a c a a b a a a a a a c b b a b A
89 a a a b a b B a b b c b b b a b a a a b a a a A
90 a a a b a b B a b b a a a a a a a a a b a a b A
91 a a b b a b B b a a a b b b a a a a a a a a a A
92 a a b b a b B a b a a c a a a a a a a a a a a A
93 a a a b a a b a b b c a c c a a a a a b a a a A
94 a a a b a b b c b c c b b c a a a a a a a a a A
95 a b a b b c b a b c a a b b a a a a a b b a b A
96 a b a b b c b b b a a b a a a a a a a b a a b A
97 a b a b a c b a a a b c a b a a a a a a a a a A
98 a b a a a b a a a b b b b b a a a a a a a a a A
99 a b a b b b c b a a a b a a a b a a c b a a b A
100 b b b a b b b b c c b c b c a c a A b c a b c A
101 a a a a a a a a a a b a c a a b a A a a a a a A
102 a b a b b b b a c c b b b b a a a a a b a a a A
103 a b a b a b a b b a c b c b a a a a b b a b a A
104 c b a c b b b a b b b b c c a a a a a a a a a A
105 c c c b b c c b b b c b c c c a b a c b c a b B
106 a c a b b b c a a a b c a a a a a a a a a a a A
107 b b b b b c c b c c b b c b a b a a b b b a a A
108 a a b b b c b c b c c c b b a a a a a b a a a A
109 a b c b b c c b a a a b a a a a a a a a a a a B
110 b a a b b a a b a a b b b b a b a a a a a a a A
111 b a a b b a a a b a a c c c a a b a a b b a b A
112 a b a b b c c a b c a a b a a a a a b a a b b B
113 a c a b a a b a c b c c b b c c c c c c c c c C
114 a c a b b b b c b b c b b b a a b a a b a a a A

1. Data Hasil Angket

a. Data Hasil Angket Tentang Intensitas Shalat Dzuhur dan Dhuha secara Berjama‟ah

Terhadap Perilaku Sosial Siswa

Untuk mengetahui intensitas shalat dzuhur dan dhuha secara berjama‟ah terhadap

perilaku sosial siswa di SMK N 3 Salatiga Penulis memperoleh data dari hasil angket

yang telah diberikan kepada responden, yang berisi 24 item pertanyaan yang setiap item

pertanyaan terdapat 3 alternatif jawaban yaitu A, B, Dan C dengan bobot penilaian

sebagai berikut:

1) Alternatif jawaban A dengan nilai 3

2) Alternatif jawaban B dengan nilai 2

3) Alternatif jawaban C dengan nilai 1

Adapun hasil angket yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada tabel

berikut dibawah ini:

TABEL VII
TABEL HASIL ANGKET INTENSITAS SHALAT DZUHUR BERJAMA’AH DI
SMK N 3 SALATIGA

Jawaban
No Kelas A B C Nilai Nominasi

1 X MB - 6 1 13 A

2 X MB 2 5 - 16 B
3 X MB 2 4 1 15 B

4 X MB - 6 1 13 B

5 X MB 4 3 - 18 A

6 X MB 4 3 - 18 A

7 X MB 3 3 1 16 B

8 X MB 1 2 4 11 C

9 X MB 2 4 1 15 B

10 X MB - 6 1 13 B

11 X MB 5 2 - 19 A

12 X MB 2 4 1 15 B

13 X MB - 3 4 10 C

14 X MB 2 2 3 13 B

15 X OE 4 1 2 16 A

16 X OE 4 2 1 17 B

17 X OE 4 2 1 17 A

18 X OE 3 1 3 14 B

19 X OE 4 3 - 18 A

20 X OE 6 - 1 19 A

21 X OE 3 2 2 15 B

22 X OE 2 3 2 14 B

23 X OE 2 4 1 15 B

24 X OE 3 3 1 16 B

25 X OE 2 3 2 14 B

26 X OE 2 4 1 15 B

27 X OE 4 - 3 15 B
28 XA - 6 1 13 B

29 XA 2 4 1 15 B

30 XA 6 1 - 20 A

31 XA 3 4 - 17 A

32 XA 2 4 1 15 B

33 XA 7 - - 21 A

34 XA 2 4 1 15 B

35 XA 2 4 1 15 B

36 XA 2 4 1 15 B

37 XA 3 3 1 16 B

38 XA 2 4 1 15 B

39 XA 2 5 - 16 B

40 XA 2 4 1 15 B

41 XA 3 3 1 16 B

42 X WA 2 5 - 16 B

43 X WA 3 3 1 16 B

44 X WA 1 5 1 14 B

45 X WA - 6 1 13 B

46 X WA 4 3 - 18 A

47 X WA 3 3 1 16 B

48 X WA 3 2 2 15 B

49 X WA - 5 2 12 B

50 X WA 5 1 1 18 A

51 X WA - 7 - 14 B

52 X WA 5 2 - 19 A
53 X WA 4 3 - 18 A

54 X WA 4 3 - 18 A

55 XI MB 1 6 - 15 B

56 XI MB 7 - - 21 A

57 XI MB 2 5 - 16 B

58 XI MB 4 3 - 18 A

59 XI MB 1 4 2 13 B

60 XI MB - 2 5 9 C

61 XI MB 2 3 2 14 B

62 XI MB - 5 2 12 B

63 XI MB 2 4 1 15 B

64 XI MB 1 3 3 9 C

65 XI MB 4 3 - 18 A

66 XI MB 4 3 - 18 A

67 XI MB 2 3 2 14 B

68 XI MB 4 2 1 17 A

69 XI MB 2 4 1 15 B

70 XI OA 2 4 1 15 B

71 XI OA 3 2 2 15 B

72 XI OA 2 1 4 12 B

73 XI OA 5 2 - 19 A

74 XI OA 4 3 - 18 A

75 XI OA 3 4 - 17 A

76 XI OA 4 3 - 18 A

77 XI OA 2 5 - 16 B
78 XI OA 1 4 2 13 B

79 XI OA 4 3 - 18 A

80 XI OA 4 3 - 18 A

81 XI OA 3 4 - 17 A

82 XI OA 3 4 - 17 A

83 XI OA 5 2 - 19 A

84 XI OA 4 3 - 18 A

85 XI OA 2 4 1 15 B

86 XI OA 2 4 1 15 B

87 XI OA 3 3 1 16 B

88 XI OA 5 2 - 19 A

89 XI OA 2 4 1 15 B

90 XI A 2 5 - 16 B

91 XI A 5 2 - 19 A

92 XI A 6 1 - 20 A

93 XI A 1 2 4 11 C

94 XI A - 4 3 11 C

95 XI A 4 3 - 18 A

96 XI A 4 3 - 18 A

97 XI A 2 5 - 16 B

98 XI A 3 4 - 17 A

99 XI A 2 5 - 16 B

100 XI W - 5 2 12 B

101 XI W 5 1 1 18 A

102 XI W 1 5 1 14 B
103 XI W 1 2 4 11 C

104 XI W 1 2 4 11 C

105 XI W 1 4 2 13 B

106 XI W 4 2 1 17 A

107 XI W 2 3 2 14 B

108 XI W 1 1 5 10 C

109 XI W 6 1 - 20 A

110 XI W 1 6 - 15 B

111 XI W 1 5 1 14 B

112 XI W 4 2 1 17 A

113 XI W - - 7 7 C

114 XI W 2 3 2 14 B

Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari masing-masing

responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori tinggi , sedang, dan

rendah. Adapun untuk menentuka kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai

berikut:

𝑇−𝑅 + 1
i=
3
21−7 + 1
i=
3
14+ 1
i=
3
15
i=
3
i=5
Setelah diketahui lebar interval , maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai

berikut:

a) Nominasi A adalah nilai 17-21 intensitas tinggi

b) Nominasi B adalah nilai 12-16 intensitas sedang

c) Nominasi C adalah nilai 7-11 intensitas rendah

Dari data tersebut diatas intensitas shalat dzuhur secara berjama‟ah dapat dikategorikan

menjadi 3, sesuai dengan intervalnya:

1. Intensitas shalat dzuhur tinggi ada 40 orang dengan prosentase 35%

2. Intensitas shalat dzuhur sedang ada 64 orang dengan prosentase 56%

3. Intensitas shalat dzuhur rendah ada 10 orang dengan presentase 9%

TABEL VIII
TABEL HASIL ANGKET INTENSITAS SHALAT DHUHA BERJAMA’AH
DI SMK N 3 SALATIGA

Jawaban
No Kelas A B C Nilai Nominasi

1 X MB 2 - 5 11 C

2 X MB - 7 - 14 B

3 X MB 1 4 2 13 B

4 X MB - 3 4 10 C

5 X MB 3 3 1 13 B

6 X MB 1 6 - 15 B

7 X MB 4 2 1 17 A

8 X MB 1 4 2 13 B

9 X MB 3 4 - 17 A

10 X MB 1 6 - 15 B
11 X MB 5 1 1 18 A

12 X MB - 5 2 12 C

13 X MB - 5 2 12 C

14 X MB 1 5 1 14 B

15 X OE 3 3 1 16 B

16 X OE 4 1 2 16 B

17 X OE 5 1 1 18 A

18 X OE 1 - 6 9 C

19 X OE 4 3 - 18 A

20 X OE 4 1 2 16 B

21 X OE 1 6 - 15 B

22 X OE 3 3 1 16 B

23 X OE 3 3 1 16 B

24 X OE 2 3 2 14 B

25 X OE 2 3 2 14 B

26 X OE 2 3 2 14 B

27 X OE 3 2 2 15 B

28 XA - 6 1 13 B

29 XA 1 3 3 12 C

30 XA 3 3 1 16 B

31 XA 4 2 1 17 A

32 XA 1 6 - 15 B

33 XA 5 2 - 19 A

34 XA 1 4 2 13 B

35 XA 3 2 2 15 B
36 XA - 4 3 11 C

37 XA 4 2 1 17 A

38 XA 2 3 2 14 B

39 XA 1 4 2 13 B

40 XA 5 2 - 19 A

41 XA - 5 2 12 C

42 X WA 2 4 1 15 B

43 X WA 1 5 1 14 B

44 X WA 1 5 1 14 B

45 X WA 1 6 - 15 B

46 X WA 2 4 1 15 B

47 X WA 3 3 1 16 B

48 X WA 2 5 - 16 B

49 X WA - 4 3 11 C

50 X WA 5 - 2 17 A

51 X WA 6 1 - 20 A

52 X WA 4 2 1 17 A

53 X WA 1 5 1 14 B

54 X WA 5 2 - 19 A

55 XI MB 1 3 3 12 C

56 XI MB 4 - 3 15 B

57 XI MB 5 2 - 19 A

58 XI MB 6 1 - 20 A

59 XI MB 2 3 2 14 B

60 XI MB - 2 5 9 C
61 XI MB - 7 - 14 B

62 XI MB 4 3 - 18 A

63 XI MB - 5 2 12 C

64 XI MB - 6 1 13 B

65 XI MB - 4 3 11 C

66 XI MB 5 2 - 19 A

67 XI MB 3 4 - 17 A

68 XI MB 6 1 - 20 A

69 XI MB 2 2 3 13 B

70 XI OA 1 3 3 12 C

71 XI OA 1 5 1 14 B

72 XI OA - 4 3 11 C

73 XI OA 4 2 1 19 A

74 XI OA 1 5 1 14 B

75 XI OA 2 5 - 16 B

76 XI OA 4 2 1 19 A

77 XI OA 4 2 1 19 A

78 XI OA 4 1 2 16 B

79 XI OA 4 3 - 18 A

80 XI OA 4 3 - 18 A

81 XI OA 5 2 - 19 A

82 XI OA 4 2 1 17 A

83 XI OA 6 1 - 20 A

84 XI OA 4 3 - 18 A

85 XI OA - 3 4 10 C
86 XI OA 3 3 1 16 B

87 XI OA 4 2 1 17 A

88 XI OA 5 1 1 18 A

89 XI OA 1 5 1 14 B

90 XI A 5 2 - 19 A

91 XI A 4 3 - 18 A

92 XI A 5 1 1 18 A

93 XI A 2 2 3 13 B

94 XI A - 3 4 10 C

95 XI A 3 3 1 16 B

96 XI A 4 3 - 18 A

97 XI A 4 2 1 17 A

98 XI A 2 5 - 16 B

99 XI A 5 2 - 19 A

100 XI W - 3 4 10 C

101 XI W 5 1 1 18 A

102 XI W 1 4 2 13 B

103 XI W 1 4 2 13 B

104 XI W 1 4 2 13 B

105 XI W - 4 3 11 C

106 XI W 5 1 1 18 A

107 XI W - 4 3 11 C

108 XI W - 3 4 10 C

109 XI W 5 2 - 19 A

110 XI W 2 5 - 16 B
111 XI W 3 1 3 14 B

112 XI W 4 2 1 17 A

113 XI W 1 3 3 12 C

114 XI W - 5 2 12 C

Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari masing-masing

responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori tinggi , sedang, dan

rendah. Adapun untuk menentuka kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai

berikut:

𝑇−𝑅 + 1
i=
3

20−9 + 1
i=
3

11+ 1
i=
3

12
i=
3

i=4

Setelah doketahui lebar interval , maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai

berikut:

a. Nominasi A adalah nilai 17-20 intensitas tinggi

b. Nominasi B adalah nilai 13-16 intensitas sedang

c. Nominasi C adalah nilai 9-12 intensitas rendah


Dari data tersebut diatas intensitas shalat dhuha secara berjama‟ah dapat dikategorikan

menjadi 3, sesuai dengan intervalnya:

1. Intensitas shalat dhuha tinggi ada 40 orang dengan prosentase 35%

2. Intensitas shalat dhuha sedang ada 51 orang dengan prosentase 45%

3. Intensitas shalat dhuha rendah ada 23 orang dengan prosentase 20%

TABEL IX
TABEL HASIL ANGKET PERILAKU SOSIAL
DI SMK N 3 SALATIGA
Jawaban

No Kelas A B C Nilai Nominasi

1 X MB 5 2 3 22 B

2 X MB 9 1 - 29 A

3 X MB 6 4 - 26 A

4 X MB 6 4 - 26 A

5 X MB 5 5 - 25 A

6 X MB 10 - - 30 A

7 X MB 8 2 - 28 A

8 X MB 6 3 1 25 A

9 X MB 10 - - 30 A

10 X MB 10 - - 30 A

11 X MB 10 - - 30 A

12 X MB 5 3 2 23 B

13 X MB 5 3 2 23 B

14 X MB 6 3 1 25 A

15 X OE 5 4 1 24 A
16 X OE 10 - - 30 A

17 X OE 10 - - 30 A

18 X OE - - 10 10 C

19 X OE 10 - - 30 A

20 X OE 8 1 1 27 A

21 X OE 8 1 1 27 A

22 X OE 8 1 1 27 A

23 X OE 5 3 2 23 B

24 X OE 6 4 - 26 A

25 X OE 7 3 - 27 A

26 X OE 8 2 - 28 A

27 X OE 6 4 - 26 A

28 XA 10 - - 30 A

29 XA 2 3 5 17 B

30 XA 10 - - 30 A

31 XA 10 - - 30 A

32 XA 7 3 - 27 A

33 XA 10 - - 30 A

34 XA 9 1 - 29 A

35 XA 10 - - 30 A

36 XA 9 1 - 29 A

37 XA 10 - - 30 A

38 XA 7 3 - 27 A

39 XA 10 - - 30 A

40 XA 10 - - 30 A
41 XA 8 - 2 26 A

42 X WA 7 3 - 27 A

43 X WA 9 1 - 29 A

44 X WA 6 1 3 23 B

45 X WA 7 2 1 28 A

46 X WA 8 2 - 28 A

47 X WA 6 4 - 26 A

48 X WA 5 5 - 25 A

49 X WA 6 4 - 26 A

50 X WA 9 - 1 28 A

51 X WA 6 4 - 26 A

52 X WA 8 - 2 26 A

53 X WA 8 2 - 28 A

54 X WA 8 2 - 28 A

55 XI MB 5 2 3 22 B

56 XI MB 9 1 - 29 A

57 XI MB 9 1 - 29 A

58 XI MB 7 3 - 27 A

59 XI MB 10 - - 30 A

60 XI MB - - 10 10 C

61 XI MB 10 - - 30 A

62 XI MB 6 4 - 26 A

63 XI MB 9 1 - 29 A

64 XI MB 10 - - 30 A

65 XI MB 7 3 - 27 A
66 XI MB 8 2 - 28 A

67 XI MB 7 3 - 27 A

68 XI MB 10 - - 30 A

69 XI MB 9 1 - 29 A

70 XI OA 10 - - 30 A

71 XI OA 5 5 - 25 A

72 XI OA 8 1 1 27 A

73 XI OA 3 4 3 20 B

74 XI OA 6 3 1 25 A

75 XI OA 8 2 - 28 A

76 XI OA 9 1 - 29 A

77 XI OA 9 1 - 29 A

78 XI OA 6 3 1 25 A

79 XI OA 8 2 - 28 A

80 XI OA 8 2 - 28 A

81 XI OA 10 - - 30 A

82 XI OA 10 - - 30 A

83 XI OA 9 1 - 29 A

84 XI OA 10 - - 30 A

85 XI OA 7 3 - 27 A

86 XI OA 8 2 - 28 A

87 XI OA 10 - - 30 A

88 XI OA 10 - - 30 A

89 XI OA 6 3 1 25 A

90 XI A 10 - - 30 A
91 XI A 10 - - 30 A

92 XI A 10 - - 30 A

93 XI A 8 2 - 28 A

94 XI A 9 1 - 29 A

95 XI A 9 1 - 29 A

96 XI A 10 - - 30 A

97 XI A 6 4 - 26 A

98 XI A 10 - - 30 A

99 XI A 10 - - 30 A

100 XI W 9 - 1 28 A

101 XI W 10 - - 30 A

102 XI W 9 1 - 29 A

103 XI W 5 4 1 24 A

104 XI W 5 4 1 24 A

105 XI W - - 10 10 C

106 XI W 7 2 1 26 A

107 XI W 2 3 5 17 B

108 XI W - - 10 10 C

109 XI W 8 2 - 28 A

110 XI W 9 1 - 29 A

111 XI W 6 4 - 26 A

112 XI W 6 4 - 26 A

113 XI W - - 10 10 C

114 XI W 8 2 - 28 A
Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari masing-masing

responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada kategori tinggi , sedang, dan

rendah. Adapun untuk menentuka kategori tersebut digunakan rumus interval sebagai

berikut:

𝑇−𝑅 + 1
i=
3

30−10 + 1
i=
3

20+ 1
i=
3

21
i=
3

i=7

Setelah doketahui lebar interval , maka ditetapkan klarifikasi dalam kategori sebagai

berikut:

a. Nominasi A adalah nilai 24-30 intensitas tinggi

b. Nominasi B adalah nilai 17-23 intensitas sedang

c. Nominasi C adalah nilai 10-16 intensitas rendah

Dari data tersebut diatas perilaku sosial dapat dikategorikan menjadi 3, sesuai dengan

intervalnya:

a. Perilaku sosial tinggi ada 100 orang dengan prosentase 88%

b. Perilaku sosial sedang ada 9 orang dengan prosentase 8%

c. Perilaku sosial rendah ada 5 orang dengan prosentse 4%


BAB IV

ANALISI DATA

Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul sehingga diketahui ada

tidaknya pengaruh antara intensitas shalat dzuhur dan dhuha secara berjama‟ah terhadap perilaku

sosial siswa di SMK Negeri 3 Salatiga. Analisis ini diperlukan untuk mengetahui tujuan

penelitian.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh intensitas melaksanakan shalat dzuhur dan

dhuha secara berjama‟ah terhadap perilaku sosial siswa, maka data yang diperoleh akan dianalisis

statistik dan analisa kuantitatif. Dalam menganalisa data tersebut penulis menggunakan teknik

product moment dan regresi ganda sebagai berikut :

A. Analisis Deskriptif (Tiap-tiap variabel)

Analisis pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui shalat dzuhur dan dhuha secara

berjama‟ah dan perilaku sosial dengan menggunakan rumus prosentase yaitu:

𝐹
P= × 100%
𝑁

Keterangan:

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah responden

1. Shalat dzuhur berjama‟ah


Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang shalat dzuhur

berjama‟ah terhadap perilaku sosial siswa diketahui rekapitulasi shalat dzuhur adalah

sebagai berikut:

a. Untuk kategori tinggi tentang shalat dzuhur berjama‟ah ada 40 responden:

𝐹
P= × 100%
𝑁

40
P= × 100%
114

P = 0,35087 × 100

P = 35,087

P = 35%

b. Untuk kategori sedang tentang shalat dzuhur berjama‟ah ada 64 responden:

𝐹
P= × 100%
𝑁

64
P= × 100%
114

P = 0,56140 × 100

P = 56,140

P = 56%

c. Untuk kategori rendah tentang shalat dzuhur berjama‟ah ada 10 responden:


𝐹
P= × 100%
𝑁

10
P= × 100%
114

P = 0,08771 × 100

P = 8,771
P = 9%

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

tentang shalat dzuhur berjama‟ah

TABEL X
REKAPITULASI SHALAT DZUHUR BERJAMA’AH
DI SMK NEGERI 3 SALATIGA

NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASE


1 Tinggi 17-21 40 35%
2 Sedang 12-16 64 56%
3 Rendah 7-11 10 9%
Jumlah 114 100%

Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa shalat dzuhur

berjama‟ah pada taraf tinggi mencapai 35%, pada taraf sedang mencapai 56% dan pada

taraf rendah mencapai 9%. Dengan demikian,shalat dzuhur berjama‟ah di SMK Negeri 3

Salatiga tergolong dalam kategori sedang sebanyak 64 siswa

2. Shalat dhuha berjama‟ah

a. Untuk kategori tinggi tentang shalat dhuha berjama‟ah ada 40 responden:

𝐹
P= × 100%
𝑁

40
P= × 100%
114

P = 0,35087 × 100

P =35,087

P = 35%

b. Untuk kategori sedang shalat dhuha berjama‟ah ada 51 responden:


𝐹
P= × 100%
𝑁

51
P= × 100%
114

P = 0,44736 × 100

P =44,736

P = 45%

c. Untuk kategori rendah shalat dhuha berjama‟ah ada 23 responden:

𝐹
P= × 100%
𝑁

23
P= × 100%
114

P = 0,20175 × 100

P = 20,175

P = 20%

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

tentang shalat dhuha berjama‟ah.

TABEL XI
REKAPITULASI SHALAT DHUHA BERJAMA’AH
DI SMK NEGERI 3 SALATIGA

NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASE


1 Tinggi 17-20 40 35%
2 Sedang 13-16 51 45%
3 Rendah 9-12 23 20%
Jumlah 114 100%

Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa shalat dhuha

berjama‟ah yang tinggi yaitu 35% sebanyak 40 siswa, yang sedang yaitu 45% sebanyak
51 dan shalat dhuha yang rendah 20% sebanyak 23 siswa. Sehingga dengan demikian

,intensitas shalat dhuha berjama‟ah di SMK Negeri 3 salatiga tergolong dalam kategori

sedang yaitu sebesar 45% atau 51 siswa.

3. Perilaku sosial

a. Untuk kategori tinggi perilaku sosial ada 100 responden:

𝐹
P= × 100%
𝑁

100
P= × 100%
114

P = 0,87719 × 100

P = 87,719

P = 88%

b. Untuk kategori sedang perilaku sosial ada 9 responden:


𝐹
P= × 100%
𝑁

9
P = 114 × 100%

P = 0,07894 × 100

P = 7,894

P = 8%

c. Untuk kategori rendah perilaku sosial ada 5 responden:


𝐹
P = 𝑁 × 100%

5
P = 114 × 100%

P = 0,04385 × 100

P = 4,385

P = 4%
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

tentang perilaku sosial siswa.

TABEL XII
REKAPITULASI PERILAKU SOSIAL SISWA DI SMK NEGERI 3 SALATIGA

NO KATEGORI INTERVAL FREKUENSI PROSENTASE


1 Baik 24-30 100 88%
2 Sedang 17-23 9 8%
3 Buruk 10-16 5 4%
Jumlah 114 100%

Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku sosial

siswa yang baik yaitu 88% sebanyak 100 siswa, yang sedang yaitu 8% sebayak 9 dan

yang buruk 4% sebanyak 5 siswa. Sehingga dengan demikian ,perilaku sosial siswa di

SMK Negeri 3 salatiga tergolong dalam kategori baik yaitu sebesar 88% atau 100 siswa.

B. Pengujian Hipotesis

Analisis uji hipotesis digunakan untuk menganalisis diterima tidaknya hipotesis yang

diajukan dalam skripsi ini, tentang pengaruh intensitas melaksanakan shalat dzuhur dan

dhuha secara berjama‟ah terhadap perilaku sosial siswa di SMK negeri 3 salatiga. Maka

dibuktikan dengan mencari nilai koefisian regresi ganda antara variabel shalat dzuhur

berjama‟ah (X1) dan shalat dhuha berjama‟ah (X2) terhadap perilaku sosial siswa (Y), yang

dalam statistik lebih dikenal dengan sebuah uji regresi ganda.

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi antara X1 dan X2 terhadap Y ditentukan dengan

rumus F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel.

Adapun untuk mencari nilai koefisien regresi ganda tersebut, maka peneliti menempuh

langkah-langkah sebagai berikut:


TABEL XIII
TABEL KERJA KOOFESIEN PENGARUH ANTARA SHALAT DZUHUR
DAN DHUHA SECARA BERJAMA’AH TERHADAP PERILAKU SOSIAL
SISWA

NO Y X1 X2 X1.Y X2.Y X12 X22 Y2 X1.X2


1 22 13 11 286 242 169 121 484 143
2 29 16 14 464 406 256 196 841 224
3 26 15 13 390 338 225 169 676 195
4 26 13 10 338 260 169 100 676 130
5 25 18 13 450 325 324 169 625 234
6 30 18 15 540 450 324 225 900 270
7 28 16 17 448 476 256 289 784 272
8 25 11 13 275 325 121 169 625 143
9 30 15 17 450 510 225 289 900 255
10 30 13 15 390 450 169 225 900 195
11 30 19 18 570 540 361 324 900 342
12 23 15 12 345 276 225 144 529 180
13 23 10 12 230 276 100 144 529 120
14 25 13 14 325 350 169 196 625 182
15 24 16 16 384 384 256 256 576 256
16 30 17 16 510 480 289 256 900 272
17 30 17 18 510 540 289 324 900 306
18 10 14 9 140 90 196 81 100 126
19 30 18 18 540 540 324 324 900 324
20 27 19 16 513 432 361 256 729 304
21 27 15 15 405 405 225 225 729 225
22 27 14 16 378 432 196 256 729 224
23 23 15 15 345 345 225 225 529 225
24 26 16 14 416 364 256 196 676 224
25 27 14 14 378 378 196 196 729 196
26 28 15 14 420 392 225 196 784 210
27 26 15 15 390 390 225 225 676 225
28 30 13 13 390 390 169 169 900 169
29 17 15 12 255 204 225 144 289 180
30 30 20 16 600 480 400 256 900 320
31 30 17 17 510 510 289 289 900 289
32 27 15 15 405 405 225 225 729 225
33 30 21 19 630 570 441 361 900 399
34 29 15 13 435 377 225 169 841 195
35 30 15 15 450 450 225 225 900 225
35 29 15 11 435 319 225 121 841 165
37 30 16 17 480 510 256 289 900 272
38 27 15 14 405 378 225 196 729 210
39 30 16 13 480 390 256 169 900 208
40 30 15 19 450 570 225 361 900 285
41 26 16 12 416 312 256 144 676 192
42 27 16 15 432 405 256 225 729 240
43 29 16 14 464 406 256 196 841 224
44 23 14 14 322 322 196 196 529 196
45 28 13 15 364 420 169 225 784 195
46 28 18 15 504 420 324 225 784 270
47 26 16 16 416 416 256 256 676 256
48 25 15 16 375 400 225 256 625 240
49 26 12 11 312 286 144 121 676 132
50 28 18 17 504 476 324 289 784 306
51 26 14 20 364 520 196 400 676 280
52 26 19 17 494 442 361 289 676 323
53 28 18 14 504 392 324 196 784 252
54 28 18 19 504 532 324 361 784 342
55 22 15 12 330 264 225 144 484 180
56 29 21 15 609 435 441 225 841 315
57 29 16 19 464 551 256 361 841 304
58 27 18 20 486 540 324 400 729 360
59 30 13 14 390 420 169 196 900 182
60 10 9 9 90 90 81 81 100 81
61 30 14 14 420 420 196 196 900 196
62 26 12 18 312 468 144 324 676 216
63 29 15 12 435 348 225 144 841 180
64 30 9 13 270 390 81 169 900 117
65 27 18 11 486 297 324 121 729 198
66 28 18 19 504 532 324 361 784 342
67 27 14 17 378 459 196 289 729 238
68 30 17 20 510 600 289 400 900 340
69 29 15 13 435 377 225 169 841 195
70 30 15 12 450 360 225 144 900 180
71 25 15 14 375 350 225 196 625 210
72 27 12 11 324 297 144 121 729 132
73 20 19 19 380 380 361 361 400 361
74 25 18 14 450 350 324 196 625 252
75 28 17 16 476 448 289 256 784 272
76 29 18 19 522 551 324 361 841 342
77 29 16 19 464 551 256 361 841 304
78 25 13 16 325 400 169 256 625 208
79 28 18 18 504 504 324 324 784 324
80 28 18 18 504 504 324 324 784 324
81 30 17 19 510 570 289 361 900 323
82 30 17 17 510 510 289 289 900 289
83 29 19 20 551 580 361 400 841 380
84 30 18 18 540 540 324 324 900 324
85 27 15 10 405 270 225 100 729 150
86 28 15 16 420 448 225 256 784 240
87 30 16 17 480 510 256 289 900 272
88 30 19 18 570 540 361 324 900 342
89 25 15 14 375 350 225 196 625 210
90 30 16 19 480 570 256 361 900 304
91 30 19 18 570 540 361 324 900 342
92 30 20 18 600 540 400 324 900 360
93 28 11 13 308 364 121 169 784 143
94 29 11 10 319 290 121 100 841 110
95 29 18 16 522 464 324 256 841 288
96 30 18 18 540 540 324 324 900 324
97 26 16 17 416 442 256 289 676 272
98 30 17 16 510 480 289 256 900 272
99 30 16 19 480 570 256 361 900 304
100 28 12 10 336 280 144 100 784 120
101 30 18 18 540 540 324 324 900 324
102 29 14 13 406 377 196 169 841 182
103 24 11 13 264 312 121 169 576 143
104 24 11 13 264 312 121 169 576 143
105 10 13 11 130 110 169 121 100 143
106 26 17 18 442 468 289 324 676 306
107 17 14 238 11 187 196 121 289 154
108 10 10 100 10 100 100 100 100 100
109 28 20 560 19 532 400 361 784 380
110 29 15 435 16 464 225 256 841 240
111 26 14 364 14 364 196 196 676 196
112 26 17 442 17 442 289 289 676 289
113 10 7 70 12 120 49 144 100 84
114 28 14 392 12 336 196 144 784 168
Jumlah 3043 1764 1721 47712 46646 28096 26899 83461 27166

r r
Dari tabel diatas kita dapat menghitung nilai koefisien antara X1Y( x 1y ), X2Y( x2y), dan
r
antara koefisien X1X2( x 1x2) sebagai berikut:

a. Korelasi antara X1 dengan Y

Untuk mengetahui pengaruh shalat dzuhur berjama‟ah terhadap perilaku sosial siswa

maka menggunakan rumus:

𝑁∙ 𝑥 1 𝑦 − 𝑥 1 𝑦
rx1y =
𝑁 𝑥12− 𝑥1 2 𝑁 𝑦 2− 𝑦 2

Keterangan:

r
x1y = Angka indek Korelasi “r” Product Moment

N = Number of Cases

X1Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X1 dan skor Y

X1 = Jumlah seluruh skor X1

Y = Jumlah seluruh Y

TABEL XIV
Ringkasan Statistik X1 dan Y

Simbol Statistik Nilai Statistik

N 114
X1 1764

Y 3043

X12 28096

Y2 83461

X1Y 47712

𝑁∙ 𝑥 1 𝑦 − 𝑥1 𝑦
rx1y =
𝑁 𝑥12− 𝑥1 2 𝑁 𝑦 2− 𝑦 2
114 × 47712 − 1764 3043
rx1y =
114 ×28096− 1764 2 114×83461 − 3043 2
5439168 −5367852
=
3202944 − 3111696 9514554 −9259849
71316
=
91248 254705
71316
=
2315132184
71316
= 48209 ,25

= 1,479

Jadi r = 1,479, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Untuk df = N – nr =

114, dengan N = 114 dan variabel yang penulis cari korelasinya adalah vairiabel X dan

Y, maka nr = 2. Dengan mudah dapat diperolah df-nya yaitu df = 114-2 = 112, pada

kesalahan 5% maka r tabel = 0,176, sedangkan untuk r hitung adalah 1,479. Ketentuan

bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima, dan Haditolak. Tetapi

sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt ) maka Ha diterima. Dari hasil

tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan demikian

hasil dari 1,479 itu signifikan. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

shalat dzuhur dengan perilaku sosial siswa.


b. Korelasi X2 dengan Y

Untuk mengetahui pengaruh shalat dhuha terhadap perilaku sosial siswa maka,

menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑁∙ 𝑥 2 𝑦 − 𝑥2 𝑦
rx2y =
𝑁 𝑥22− 𝑥2 2 𝑁 𝑦 2− 𝑦 2

Keterangan:
r
x2y = Angka indek Korelasi “r” Product Moment

N = Number of Cases

X2Y = Jumlah hasil Perkalian antara skor X2 dan skor Y

X2 = Jumlah seluruh skor X1

Y = Jumlah seluruh Y

TABEL XV
Ringkasan Statistik X2 dan Y

Simbol Statistik Nilai Statistik

N 114

X2 1721

Y 3043

X22 26899

Y2 83461

X2Y 46646

𝑁∙ 𝑥 2 𝑦 − 𝑥2 𝑦
rx2y =
𝑁 𝑥22− 𝑥2 2 𝑁 𝑦 2− 𝑦 2
114 × 46646 − 1721 3043
rx1y =
114 ×26899− 1721 2 114×83461 − 3043 2
5317644 −5237003
=
3066486 − 2961841 9514554 −9259849
80641
=
104645 254705
80641
= 2665360472
80641
= 51627 ,13

= 1,561

Jadi r = 1,561, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Untuk df = N – nr = 114, dengan N

= 114 dan variabel yang penulis cari korelasinya adalah variabel X dan Y, maka nr = 2. Dengan

mudah dapat diperoleh df-nya yaitu df = 114 – 2 = 112, pada kesalahan 5% maka r tabel = 0,176,

sedangkan untuk r hitung adalah 1,561. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho

diterima, dan Ha diolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (r h > rt ) maka

Ha diterima. Dari hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan

demikian hasil dari 1,561 itu signifikan. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

shalat dhuha dengsn perilaku sosial siswa.

c. Korelasi X1 dengan X2

untuk mengetahui korelasi antara shalat dzuhur dan dhuha dengan berjama‟ah, maka

menggunakan rumus:

𝑁∙ 𝑥 2 𝑥 2 − 𝑥 1 𝑥2
rx1x2 =
𝑁 𝑥12− 𝑥1 2 𝑁 𝑥22− 𝑥2 2

Keterangan:

r
x1x2 = Angka indek Korelasi “r” Product Moment

N = Number of Cases

X1X2 = Jumlah hasil perkalian antara skor X1 dan skor X2

X1 = Jumlah seluruh skor X1

X2 = jumlah seluruh skor X2


TABEL XVI
Ringkasan Statistik X1 dan X2

Simbol Statistik Nilai Statistik

N 114

X1 1764

X2 1721

X12 28096

X22 26899

X1X2 27166

𝑁∙ 𝑥 2 𝑥 2 −𝑥1 𝑥2
rx1x2 =
𝑁 𝑥12− 𝑥1 2 𝑁 𝑥22− 𝑥2 2
114 × 27166 − 1764 1721
rx1x2 =
114 ×28096− 1764 2 114×26899− 1721 2
3096924 −3035844
=
3202944 − 3111696 3066486 −2961841
61080
=
91248 104645
61080
= 9548646960
61080
= 97717 ,18

= 0,625
Jadi r hitung = 0,625, selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Untuk df = N –

nr = 114, dengan N = 114 dan variabel yang penulis cari korelasinya adalah variabel X

dan Y, maka nr = 2. Dengan mudah dapat diperoleh df-nya yaitu df = 114 – 2 = 112,

pada kesalahan 5% maka r tabel = 0,176, sedangkan untuk r hitung adalah 0,625.

Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima, dan Ha diolak.

Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt ) maka Ha diterima.
Dari hasil tampak bahwa r hitunglebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan

demikian korelasi 1,561 itu signifikan.

d. Mencari nilai koefisien korelasi ganda

Untuk mencari nilai koefisien korelasi ganda shalat dzuhur dan dhuha terhadap

perilaku sosial siswa maka menggunakan rumus:

𝑟 2 𝑥 1 𝑦+𝑟 2 𝑥 2 𝑦−2𝑟𝑥 1 𝑦.𝑟𝑥 2 𝑦.𝑟𝑥 1 𝑥 2


Rx1x2y = 1−𝑟 2 𝑥 1 𝑥 2

Keterangan :

Ryx1x2 = Korelasi ganda antara X1 X2 dan Y

r r
x1y = Korelasi antara x1y

r r
x2y = Korelasi antara x2y

r r
x1x2 = Korelasi antara x1x2

𝑟 2 𝑥 1 𝑦+𝑟 2 𝑥 2 𝑦−2𝑟𝑥 1 𝑦.𝑟𝑥 2 𝑦.𝑟𝑥 1 𝑥 2


Rx1x2y = 1−𝑟 2 𝑥 1 𝑥 2

1.479 2 +1.5612 −2×1.479×1.561×0,625


= 1−0,625 2

2.187441 +2.436721 −2.288589875


= 1−0.390625

1,738263125
= 0.609375

= 2,852
Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka didapat hasil bahwasannya

terdapat pengaruh antara shalat dzuhur dan dhuha secara berjama‟ah terhadap perilaku
sosial siswa di SMK negeri 3 Salatiga sebesar 2,852 hubungan ini secara kuantitatif

dapat dinyatakan sangat kuat, dan besarnya lebih dari korelasi individual antara X1

dengan Y, maupun X2 dengan Y. korelasi sebesar 2,852 itu baru berlaku untuk sampel

yang diteliti. Apakah koefisien korelasi itu dapat digeneralisasikan atau tidak, maka

harus diuji signifikansinya dengan rumus sebagai berikut:

𝑅 2 /𝑘
Fh = 1−𝑅 2 / 𝑛−𝑘−1

2,852 2 /2
= 1−2,852 2 / 114−2−1
8,133904 /2
= 7,133904 /111
4,066952
= 0,0642

= 63,348

Setelah diuji nilai korelasi ganda (R) yang dihitung melalui uji F diatas adalah 63,358

maka selanjutnya penulis melakukan uji signifikan yaitu dengan cara membandingkan

antara F hitung dengan F tabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

F tabel regresi dari sampel 114 adalah 3,07. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila Fh

lebih besar dari Ft, maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan. Jadi

F hitung > F tabel atau 63,358 > 3,07 hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan

antara shalat dzuhur dan dhuha secara berjama‟ah terhadap perilaku sosial siswa di

SMK Negeri 3 Salatiga tahun 2012.

C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

Setelah data berhasil di uji dengan menggunakan product moment dan regresi

ganda, langkah awal kita mencari df (derajat kebebasan) dengan rumus df = N – nr.

Responden (N) yang di teliti sebanyak 114 siswa. Variabel yang dicari korelasinya
adalah variabel X dan Y, jadi nr = 2. Dengan mudah dapat diperoleh df-nya = 114 – 2=

112. Setelah diketahui df-nya kemudian dilihat pada tabel “r” product moment, maka

diperoleh “r” product moment pada taraf signifikansi 5% = 0,176.

Hal ini menunjukkan bahwa korelasi positif dan sangat kuat antara rx1,y (1,479)

merupakan korelasi yang positif dan signifikan pada taraf 5% (1,479 > 0,176), maka

dapat disimpulkan bahwasannya shalat dzuhur berjama‟ah dapat mempengaruhi

perilaku sosial siswa di SMK Negeri 3 Salatiga.

Selanjutnya korelasi antara rx2y (1,561) merupakan korelasi yang positif dan

sangat kuat yang signifikan pada taraf 5% (1,561 > 0,176), maka dapat disimpulkan

bahwasanya shalat dhuha berjama‟ah dapat mempengaruhi perilaku sosial siswa di

SMK Negeri 3 Salatiga.

Demikian halnya korelasi antara rx1x2 diperoleh hasil 0,625 merupakan korelasi

positif yang signifikan pada taraf 5% (0,625 > 0,176) maka dapat disimpulkan

bahwasnnya shalat dzuhur dan dhuha secara berjama‟ah dapat mempengaruhi perilaku

sosial siswa di SMK Negeri 3 Salatiga.

Begitu pula dengan korelasi Rx1x2,y diperoleh hasil 2,852 merupakan korelasi

positif dan sangat kuat yang signifikan pada taraf 5% (2,852 > 0,176). Hal ini berarti

hipotesa alternatif (Ha) diterima dan terbukti kebenarannya karena “ro” lebih besar dari

“rt” dan hipotesa nol (Ho) ditolak kebenarannya. Maka dapat disimpulkan

bahwasannya shalat dzuhur dan dhuha dapat mempengaruhi perilaku sosial siswa di

SMK Negei 3 Salatiga.

Selanjutnya untuk F hitung sebesar 63,348 sedangkan untuk F tabel yang

diperoleh 3,07. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi berganda tersebut antara shalat
dzuhur (X1) dan shalat dhuha (X2) terhadap perilaku sosial (Y) terdapat korelasi yang

signifikan. Sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima karena F hitung lebih besar dari

F tabel (63,348 > 3,07) sedangkan hipotesis nol ditolak karena tidak terbukti

kebenarannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya intensitas

shalat dzuhur dan dhuha secara berjama‟ah di SMK Negeri 3 Salatiga sangat

mempengaruhi perilaku sosial siswa.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada Bab III dan IV, dapat diambil kesimpulan

sebagai jawaban untuk mengetahui tujuan penelitian sebelumnya yakni: untuk

mengetahui pengaruh yang positif antara pelaksanaan shalat dzuhur secara berjamaah

(X1), shalat dhuha secara berjama‟ah (X2) aplikasinya terhadap perilaku sosial siswa (Y)

di SMK Negeri 3 Salatiga, maka setelah diadakan perhitungan menunjukkan:

1. Berdasarkan tabel distribusi pelaksanaan shalat dzuhur berjamaah, dapat diketahui

bahwa prosentase pelaksanaan shalat dzuhur berjama‟ah siswa SMK Negeri 3 Salatiga

adalah sebesar 56% termasuk dalam kategori cukup atau sedang, karena berada pada

interval 12-16 dengan siswa berjumlah 64.

2. Sedangkan berdasarkan tabel distribusi pelaksanaan shalat dhuha secara berjama‟ah

siswa, dapat diketahui prosentasenya adalah sebesar 45% termasuk dalam kategori

cukup atau sedang, karena berada pada interval 13-16 dengan siswa berjumlah 51.
3. Kemudian berdasarkan tabel distribusi perilaku sosial prosentasenya adalah 88%

termasuk dalam kategori baik, karena berada pada interval 24-30 dengan siswa

berjumlah 100.

4. Berdasarkan analisis data, ada pengaruh pelaksanaan shalat dzuhur secara berjama‟ah

terhadap perilaku sosial siswa.

5. Berdasarkan analisis data, ada pengaruh pelaksanaan shalat dhuha secara berjama‟ah

terhadap perilaku sosial siswa.

6. Dari penelitian yang dianalisis secara statistik diperoleh hasil yang menjadi kesimpulan

bahwa ada hubungan antara shalat dzuhur dan dhuha secara berjama‟ah terhadap

perilaku sosial siswa. Hal ini terbukti dengan koefesien korelasi regresi ganda dari

r
hasil x1x2y hitung sebesar 2,852 dan selanjutnya dikonsultasikan dengan r table regresi

ganda dengan N=114, pada taraf signifikasi 5% diperoleh nilai = 0, 179

Setelah data dianalisis dengan menggunakan rumus teknik korelasi regresi ganda

r
diperoleh nilai x1x2y lebih besar daripada nilai r tabel atau (2,852 >0,179)

Diketahui dari perhitungan statistik, dimana terdapat hubungan yang positif

antara shalat dzuhur secara berjama‟ah (x1), shalat dhuha secara berjama‟ah (x2),

terhadap perilaku sosial siswa (y) di SMK Negeri 3 Salatiga Tahun 2012. Karena hasil

analisis regresi diperoleh hasil 2,852. Hasil tersebut diuji keberartiannya menggunakan

uji F dan diperoleh Fh sebesar 63.348. Pada taraf signifikansi 5% dengan df (2,114)

diperoleh Ftabel = 3,07 dan pada taraf signifikansi 5% dengan df (2,114). Karena Fhitung

> Ftabel, yang berarti persamaan regresi tersebut signifikan. Jadi hipotesis yang peneliti

ajukan bahwa ada pengaruh positif antara melaksanakan shalat dzuhur dan dhuha secara
berjama‟ah terhadap perilaku sosial siswa di SMK Negeri 3 Salatiga dapat diterima.

Artinya: bahwa semakin tinggi shalat dzuhur dan dhuha secara berjama‟ah maka semakin

baik pula perilaku sosial siswa.

B. Saran-Saran

Sesuai dengan tujuan penulisan skripsi ini, penulis menaruh harapan terhadap

semua pihak agar dapat mengambil manfaat dari pikiran-pikiran yang tertuang dalam

skripsi ini. Terlebih bagi Guru dan siswa di SMK Negeri 3 Salatiga pada khususnya dan

di sekolah-sekolah lainnya.

1. Bagi siswa, Agar lebih meningkatkan kedisiplinan dalam shalat berjamaah tidak hanya

ketika berada di lingkungan sekolah saja melainkan ketika berada diluar lingkungan sekolah

dan menjadikan shalat berjama‟ah sebagai rutinitas keseharian siswa. Dengan begitu akan

tercipta prilaku sosial yang baik.

2. Bagi pengajar, hendaknya lebih meningkatkan kedisiplinan dalam shalat berjamaa‟ah dan

menumbuhkan kesadaran bagi siawa dalam melaksanakan shalat berjamaah serta memberikan

penjelasan pentingnya atau manfaat shalat berjamaah yang berpengaruh baik terhadap perilaku

sosial siswa.

3. Bagi kepala sekolah dan orang tua, tidak ada kata terlambat bagi kita semua untuk

menanamkan perilaku sosial kepada siswa, walaupun dalam kenyataanya mengajarkan

perilaku yang baik kepada siswa mengalami banyak kendala. Hal ini sudah menjadi tanggung

jawab bersama.
C. Penutup

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Pengasih dan

Penyayang akhirnya penulisan skripsi ini bisa terselesaikan, semua ini tidak lain hanyalah

karunia dan hidayah dari Allah SWT semata. Semoga karya yang sederhana ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak oleh karena itu penulis menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan kepada penulis. Semoga Allah SWT berkenan membalasnya. Amin.

Akhirnya dengan usaha yang maksimal ini, penulis yakin bahwa skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat demi

kesempurnaan skripsi ini.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Hamid, Buku Pintar Shalat, Aqwam,Solo, 2008

Al-Jazairi Jabir Abu Bakar, Fiqh Ibadah, Media Insani Publishing, Surakarta, 2006.

Al-Khuly Hilmy, Mukjizat Kesembuhan Gerakan Shalat, Hikam Pustaka, 2007

Ash Shiddieqy Hasbi, Pedoman Shalat, PT.Bulan Bintang, Jakarta, 1989

Firdaus Wajdi, Shalat Sunnah Faforit Nabi, Alifbata, Jakarta, 2006

Jalaluddin Rahkmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset,


1996.

Khalil. M.S, Tata Cara Shalat Nabi, „Izzan Pustaka, Wirokerten Banguntapan Bantul, 2006

Muhammad Bin Ahmad Bin Ismail Al-Muqadim, Mengapa Kita Harus shalat?, Media
Hidayah

Muhammad Mahmud Ash-shawaf, Sempurnakan Shalatmu, Mitra Pustaka, Yogyakarta,


2007

Musbikin Imam, Rahasia Shalat Dhuha, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 2007

Numair Muhammad bin Asyraf Hasan, Fiqh Shalat Lengkap, Pustaka Azzam, Jakarta, 2005.

Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah: Pesan Kesan dan keserasian al-Qur’an, Jakarta:
Lentera Hati, 2000

Sentot Haryanto,Msi, Psikologi Shalat, Mitra Pustaka, Yogykarta, 2002

Singgih D Gunarso, Psikologi Praktis: Anak Remaja dan Keluarga, Jakarta: Gunung
Mulia, 1995

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, ALFABETA, Bandung: 2010

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,


Jakarta, 1998.

Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2001

Wadji Firdaus, Shalat Sunnah Favorit Nabi, Alifbata, Jakarta, 2006


Yusuf al-Qardlawiy, Sunnah, Ilmu Pengetahuan dan Peradaban, (Yogyakarta: Tiara
Wacana, 2001
Zakiah Darajat, Kepribadian Guru, Jakarta: Bulan Bintang, 1980

Anda mungkin juga menyukai