Anda di halaman 1dari 151

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA RSUD

TANGERANG SELATAN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Strata Satu

FAIZ RAMADHAN
11140930000104

Dosen Pembimbing:
1. Nur Aeni Hidayah, MMSI
2. Elvi Fetrina, MIT

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441H/2019
i
ii
iii
ABSTRAK

Faiz Ramadhan 11140930000104, Perencanaan Strategis Sistem Informasi


Pada RSUD Tangerang Selatan. Dibawah bimbingan Nur Aeni Hidayah,
MMSI, dan Elvi Fetrina, MIT.

RSUD Tangerang Selatan adalah salah satu fasilitas penyedia pelayanan


kesehatan dibawah Dinas Kesehatan pemerintah kota Tangerang Selatan. Dalam
menyediakan pelayanan kesehatan, RSUD Tangerang Selatan memiliki pelayanan
kesehatan yang lengkap dari berbagai poli kesehatan. Dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya, masalah muncul mulai dari lingkup integrasi data rumah
sakit, sumber daya manusia serta gangguan pada aplikasi dan website rumah sakit.
Data yang tidak terintegrasi berdampak pada performa pelayanan rumah sakit
yang terganggu diantaranya menyebabkan antrian pasien yang panjang, duplikasi
data serta registrasi ulang pasien yang sudah mendaftar. Sumber daya manusia di
rumah sakit yang masih belum banyak berkompeten dalam bidang IT
menyebabkan pengembangan riset dalam bidang IT menjadi terhambat. Semua
permasalahan yang terjadi mengakibatkan dampak negatif diantaranya adalah
menurunkan performa kepuasan pasien sampai menurunkan daya saing rumah
sakit diantara penyedia pelayanan kesehatan lainnya di kota Tangerang Selatan.
Untuk itu, dilakukan sebuah penelitian berupa perencanaan strategis sistem
informasi menggunakan metode Tozer sebagai solusi terhadap permasalahan yang
berhasil diidentifikasi. Metode PSSI versi Tozer yang terdiri dari fase 0 hingga
fase 4 mampu mengurai permasalahan yang terjadi serta dapat menghasilkan
solusi berupa portofolio serta roadmap pengembangan strategi sistem informasi
yang sesuai untuk kegiatan operasional di RSUD Tangerang Selatan.

Kata kunci: RSUD Tangerang Selatan, pelayanan, kesehatan, integrasi data,


daya saing, perencanaan strategis, roadmap, portofolio, Tozer.

V Bab + 147 Halaman + 11 Gambar + 43 Tabel + Daftar Pustaka (1990;2016) +


Lampiran.

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada RSUD

Tangerang Selatan”. Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar sarjana

strata satu pada program studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah mendapat banyak bantuan dan

bimbingan serta semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

Terkhusus juga kepada bapak Dr. Agus Salim mantan Dekan FST 2014-2018,

guru sekaligus sahabat berpetualang saya.

2. Bapak A’ang Subiyakto, PhD, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi, dan Ibu Nidaul Hasanati, MMSI selaku

Sekretaris Program Studi yang saya banggakan.

3. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI dan Ibu Elvi Fetrina, MIT selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan kritik dan saran bagi isi konten skripsi

serta kesabaran, ilmu dan waktunya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Orang tua penulis, Ibu Mina Triana dan Bapak Uripto yang menjadi motivasi

saya selama ini serta selalu memberikan semangat dan doa yang tiada henti.

Penulis tidak akan lelah untuk membuat bangga dikemudian hari.

v
5. Keluarga saya para staff FST bagian akademik yang banyak membantu,

kepada mba Ria, mba Ani, mba Oke, bang Kacu, dan kepada mama Istianah

Wachid. Terima kasih sudah mau direpotkan dan banyak sekali membantu.

6. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu

selama masa studi di UIN Jakarta.

7. Dinas Pariwisata Tangerang Selatan khususnya kepada ibu Maya Elsera

selaku kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Tangerang Selatan.

8. Pihak RSUD Tangerang Selatan yang membantu pengembangan skripsi

khususnya kepada ibu dr. Allin Hendalin Mahdaniar selaku Direktur RSUD

Tangerang Selatan dan ibu Dewi Juvinta selaku Staff IT RSUD.

9. Teman-teman satu angkatan prodi Sistem Informasi yang sudah merangkai

cerita di bangku perkuliahan.

10. Tim Kambing Racing Evolution selaku kawan-kawan.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

hingga terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itu kiranya

pembaca dapat memaklumi atas kekurangan dalam karya. Akhir kata penulis

berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

para pembaca pada umumnya.

Jakarta, Agustus 2019

FAIZ RAMADHAN

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................... Error! Bookmark not defined.


PENGESAHAN UJIAN ......................................... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN ................................... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR............................................................................................. v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah .......................................................... 9
1.3. Batasan Masalah ..................................................................................... 10
1.4. Tujuan Penelitian .................................................................................... 10
1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................. 11
1.6. Metodologi Penelitian ............................................................................ 12
1.6.1. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 12
1.6.2. Metode Perencanaan Strategis Sistem Informasi ............................ 13
1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................. 14
BAB II ................................................................................................................... 15
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 15
2.1. Konsep Dasar Perencanaan Strategis ..................................................... 15
2.1.1. Definisi Perencanaan ....................................................................... 15
2.1.2. Definisi Strategi .............................................................................. 16
2.1.3. Tingkatan Strategi ........................................................................... 17
2.1.4. Definisi Perencanaan Strategis ........................................................ 19
2.2. Konsep Dasar Sistem Informasi ............................................................. 21
2.2.1. Pengertian Sistem ............................................................................ 21
2.2.2. Pengertian Informasi ....................................................................... 22

vii
2.2.3. Definisi Sistem Informasi ............................................................... 22
2.3. Perencanaan Strategis Sistem Informasi ................................................ 24
2.3.1. Definisi Perencanaan Strategis Sistem Informasi ........................... 24
2.3.2. Lingkup Perencanaan Strategis Sistem Informasi........................... 25
2.4. Metodologi Dalam Perencanaan Strategis SI/TI .................................... 26
2.4.1. Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI versi Wetherbe ............... 26
2.4.2. Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI versi James Martin ......... 27
2.4.3. Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI versi Ward and Peppard 28
2.4.4. Perencanaan Strategis SI/TI versi Tozer ......................................... 29
2.5. Metode Analisis ...................................................................................... 31
2.5.1. Analisis SWOT ............................................................................... 32
2.5.2. Analisis PESTEL ............................................................................ 32
2.5.3. Analisis McFarlan Strategic Grid.................................................... 36
2.5.4. Analisis Critical Success Factors (CSF) ........................................ 36
2.5.5. Analisis Value Chain....................................................................... 37
BAB III .................................................................................................................. 39
METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 39
3.1. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 39
3.2. Metodologi Perencanaan Strategis versi Tozer ...................................... 44
3.2.1. Fase 0 - Menentukan konteks dan ruang lingkup ........................... 45
3.2.2. Fase 1 – Menentukan informasi bisnis dan kebutuhan pendukungnya
45
3.2.3. Fase 2 – Mengevaluasi kesesuaian sistem dengan kebutuhan bisnis
saat ini dan mengindentifikasikan pilihan solusi. ....................................... 45
3.2.4. Fase 3 – Menentukan solusi strategis. ............................................. 46
3.2.5. Fase 4 – Menyiapkan dan menentukan rencana implementasi. ...... 46
3.3. Kerangka Penelitian ............................................................................... 48
BAB IV ................................................................................................................. 49
PEMBAHASAN ................................................................................................... 49
4.1. Gambaran Umum Institusi ..................................................................... 49
4.1.1. Sejarah Singkat................................................................................ 49
4.1.2. Logo Institusi .................................................................................. 51

viii
4.1.3. Struktur Organisasi ......................................................................... 52
4.2. Hasil dan Pembahasan PSSI ................................................................... 55
4.2.1. Fase 0 – Menentukan Konteks dan Ruang Lingkup ....................... 55
4.2.2. Fase 1 – Menentukan Informasi Bisnis dan Kebutuhan Pendukung70
4.2.3. Fase 2 – Mengevaluasi Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Bisnis
Saat ini dan Mengidentifikasi SI/TI .............................................................. 79
4.2.4. Fase 3 – Menentukan Solusi Strategis ............................................ 83
4.2.5. Fase 4 – Menyiapkan dan melakukan rencana implementasi ....... 116
BAB V ................................................................................................................. 131
PENUTUP ........................................................................................................... 131
5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 131
5.2. Saran ..................................................................................................... 132
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 134
LAMPIRAN ........................................................................................................ 137

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1: Google Review RSUD Tangerang Selatan .................................................... 5

Gambar 2. 1: Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI ..................... 26

Gambar 2. 2: The Generic Value Chain (Ward & Peppard, 2003) ................................... 38

Gambar 3. 1: Kerangka Penelitian .................................................................................... 48

Gambar 4. 1: Logo RSUD Tangerang Selatan .................................................................. 51

Gambar 4. 2: Struktur Organisasi RSUD Tangerang Selatan ........................................... 52

Gambar 4. 3: Analisis Value Chain .................................................................................. 67

Gambar 4. 4: Arsitektur Informasi RSUD Tangerang Selatan ......................................... 81

Gambar 4. 5: Skema jaringan sistem berjalan saat ini ...................................................... 81

Gambar 4. 6: Usulan Skema Jaringan Komputer ............................................................ 115

Gambar 4. 7: Usulan Struktur Organisasi ....................................................................... 128

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1: Jumlah pengguna aplikasi fasilitas RSUD Tangerang Selatan tahun 2018

(sumber: Arsip bagian IT RSUD Tangerang Selatan) ........................................................ 4

Tabel 2. 1: Fase Perencanaan Strategis SI/TI versi Tozer ................................................ 29

Tabel 2. 2: McFarlan Strategic Grid ................................................................................ 36

Tabel 3. 1: Studi Literatur Sejenis .................................................................................... 41

Tabel 4. 1: Tahapan Penelitian.......................................................................................... 55

Tabel 4. 2: Matriks SWOT................................................................................................ 64

Tabel 4. 3: CSF Tujuan Utama RSUD Tangerang Selatan ............................................... 72

Tabel 4. 4: Penjelasan Tujuan Kelompok Fungsional ...................................................... 73

Tabel 4. 5: CSF Bagian Kelompok Fungsional ................................................................ 74

Tabel 4. 6: Penjelasan Tujuan Bagian Tata Usaha............................................................ 75

Tabel 4. 7: CSF Bagian Tata Usaha .................................................................................. 75

Tabel 4. 8: Penjelasan Tujuan Bidang Pelayanan Medis .................................................. 76

Tabel 4. 9: CSF Bidang Pelayanan Medis ........................................................................ 76

Tabel 4. 10: Penjelasan Tujuan Bidang Keperawatan ...................................................... 77

Tabel 4. 11: CSF Bidang Keperawatan ............................................................................. 77

Tabel 4. 12: Penjelasan Tujuan Bidang Penunjang........................................................... 78

Tabel 4. 13: CSF Bidang Penunjang ................................................................................. 78

Tabel 4. 14: Spesifikasi Hardware RSUD Tangerang Selatan .......................................... 79

Tabel 4. 15: Portfolio Aplikasi SI ..................................................................................... 82

Tabel 4. 16: Kebutuhan Informasi Kelompok Fungsional ................................................ 84

Tabel 4. 17: Kebutuhan Informasi Bagian Tata Usaha ..................................................... 85

xi
Tabel 4. 18: Kebutuhan Informasi Bidang Pelayanan Medis ........................................... 87

Tabel 4. 19: Kebutuhan Informasi Bidang Keperawatan .................................................. 89

Tabel 4. 20: Kebutuhan Informasi Bidang Penunjang ...................................................... 91

Tabel 4. 21: Solusi strategi aplikasi dan database ............................................................ 93

Tabel 4. 22: Tabel Usulan Portofolio SI ........................................................................... 99

Tabel 4. 23: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi Kelompok Fungsional

........................................................................................................................................ 104

Tabel 4. 24: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi Bagian Tata Usaha .. 105

Tabel 4. 25: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi bidang Pelayanan Medis

........................................................................................................................................ 106

Tabel 4. 26: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi bidang Keperawatan 108

Tabel 4. 27: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi bidang Penunjang .... 111

Tabel 4. 28: Tabel Usulan Perangkat Keras .................................................................... 113

Tabel 4. 29: Rencana Implementasi SI/TI ...................................................................... 116

Tabel 4. 30: Rencana Implementasi SI/TI ...................................................................... 117

Tabel 4. 31: Biaya Tim Pelaksanaan proyek Website ..................................................... 118

Tabel 4. 32: Biaya Tim Pelaksanaan proyek Mobile Application ................................... 119

Tabel 4. 33: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Pelayanan Medis .................................. 120

Tabel 4. 34: Biaya Tim Pelaksanaan proyek Mobile Clinical Assistant ......................... 121

Tabel 4. 35: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Tata Usaha ........................................... 122

Tabel 4. 36: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Keperawatan ........................................ 123

Tabel 4. 37: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Penunjang ............................................ 124

Tabel 4. 38: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Research & Development .................... 125

Tabel 4. 39: Rencana implementasi jaringan komputer usulan ...................................... 127

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebutuhan informasi pada era globalisasi adalah hal yang mutlak karena

pada era ini teknologi diterapkan pada seluruh aspek kehidupan dan arus

informasi bergulir sangat cepat dan sebab itu kebutuhan informasi yang akurat

(precision) dan dapat dipercaya (reliable) adalah hal yang diperlukan dalam

berorganisasi atau menjalankan usaha. Sistem teknologi informasi juga

berfungsi sebagai alat untuk berkompetisi dengan pesaing lainnya, yaitu

membuat organisasi mampu mendapatkan keunggulan kompetitif. Sistem

teknologi informasi yang digunakan untuk mengunggulkan persaingan ini

disebut dengan sistem informasi strategik (Jogiyanto, 2005). Ada tiga sasaran

utama dari upaya penerapan SI/TI dalam suatu organisasi/perusahaan yaitu

memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang

mengelola informasi, meningkatkan efektifitas manajemen dengan memenuhi

kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan serta memperbaiki daya

saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan merubah

cara berbisnis (Ward and Peppard, 2002).

Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portofolio

aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam

pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya. Perencanaan

strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis dan

kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain

1
itu, perencanaan strategis SI/TI juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan

kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan

strategi bisnis, bahkan mencari peluang bisnis baru melalui penerapan

teknologi yang inovatif (Ward & Peppard, 2002).

Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom terbentuk pada akhir

tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang,

berdasarkan Undang-undang nomor 51 tahun 2008 tentang pembentukan Kota

Tangerang Selatan di Provinsi Banten tertanggal 26 November 2008. Dilansir

dari situs resmi pemerintah, Kota Tangerang Selatan memiliki visi

terwujudnya Tangsel Kota Cerdas, Berkualitas dan Beradaya Saing Berbasis

Teknologi dan Inovasi melalui penerapan Kota berkonsep SMART CITY yaitu

Kota yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata

kelola sehari-hari, dengan tujuan untuk memperbaiki pelayanan publik.

Dalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan dan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat, pemerintah Kota Tangerang Selatan telah

memperbanyak dan memperbaiki fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah

Kota Tangerang Selatan, salah satunya adalah pembangunan Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) untuk mewujudkan pelayanan kesehatan bagi warga

Kota Tangerang Selatan. RSUD Tangerang Selatan memiliki tujuan untuk

memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal sesuai dengan visi misi kota

Tangerang Selatan serta untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Ini menjadi suatu tantangan bagi RSUD Kota Tangerang Selatan agar bisa

2
menjadi lembaga penunjang yang dipercaya oleh masyarakat dalam hal

peningkatan pelayanan kesehatan.

Berdasarkan wawancara pada tanggal 5 Januari dengan pihak RSUD

Tangerang Selatan, saat ini rumah sakit tersebut memiliki aplikasi SMS

Gateway dan pendaftaran Online melalui website yang digunakan pasien

untuk mendaftar layanan berobat, aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit

(SIMRS) untuk petugas di rumah sakit, dan juga website untuk media

informasi. Pihak RSUD menyatakan belum ada portofolio tentang

Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang dapat mengintegrasikan

aplikasi-aplikasi yang ada saat ini sehingga masih terdapat banyak

permasalahan dalam implementasi aplikasi-aplikasi layanan rumah sakit

tersebut. Contohnya adalah duplikasi data akibat belum terintegrasinya

pelayanan SMS dan pendaftaran online melalui website yang mengakibatkan

kuota pasien berkurang sehingga mengganggu kegiatan operasional pelayanan

karena harus kembali mengecek ulang data pasien. Kendala lainnya yaitu

sering terjadinya human error dalam penginputan, seperti kesalahan

penginputan data, ataupun penginputan data yang double yang dilakukan oleh

pegawai rumah sakit dan juga adanya bugs/kesalahan seperti aplikasi secara

tiba-tiba mengalami hang yang menyababkan aplikasi tidak dapat diakses. Hal

ini terjadi karena belum adanya sistem informasi yang dapat mengintegrasikan

data antar bidang di rumah sakit.

Permasalahan lain terjadi pada hosting website yang masih berada di

Kominfo Tangerang Selatan sehingga seringkali website tersebut tidak dapat

3
diakses ketika terjadi perpindahan server secara tiba-tiba serta Content

Mangement System dari website yang tidak kompatibel. Jaringan Internet pada

RSUD juga terkadang mengalami down yang mengakibatkan terganggunya

proses operasional keseluruhan di RSUD. Tidak jelasnya tugas pokok dan

fungsi dari SDM di bagian TI juga mengakibatkan kurang maksimalnya

proses kerja karena bagian TI tidak memiliki tujuan kerja yang berfokus pada

pengembangan SI/TI dirumah sakit.

Permasalahan-permasalahan tersebut berpengaruh terhadap penilaian

masyarakat terhadap kinerja RSUD karena pengguna aplikasi tersebut

sangatlah banyak baik dari pasien maupun dari pegawai rumah sakit yang

mana bertujuan memudahkan kegiatan pelayanan dan operasional.

Tabel 1. 1: Jumlah pengguna aplikasi fasilitas RSUD Tangerang Selatan


tahun 2018 (sumber: Arsip bagian IT RSUD Tangerang Selatan)
Data jumlah penggunaan Aplikasi di RSUD Tangerang Selatan
(Per 2018)
SIMRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) 449
SMS Gateaway 20.368
Online Registration 921

Dilansir dari artikel di Metrotvnews.com yang membahas tentang

pelayanan di RSUD Tangerang Selatan, banyaknya masyarakat yang datang

untuk berobat secara murah tidak didukung dengan kualitas layanan, sarana,

dan prasarana yang memadai dari pihak RSUD. Banyak pasien yang berobat

mengeluhkan masalah layanan yang buruk, serta tenaga ahli yang terbatas

yang mengakibatkan penumpukan pasien. Hal ini berdampak pada tingkat

kepuasan dan kepercayaan pasien yang menyebabkan banyak pasien lebih

memilih untuk berobat di rumah sakit lain yang dirasa memiliki kualitas

4
pelayanan dan infrastruktur yang lebih baik. Hal ini juga dibuktikan dengan

masih kurangnya RSUD Tangerang Selatan mendapatkan ulasan yang positif

lewat media google review (diakses tanggal 21 Juli 2019) dengan hanya

mendapatkan bintang 3.1 dari total 5 keseluruhan.

Gambar 1. 1: Google Review RSUD Tangerang Selatan

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk membuat suatu

perencanaan strategis sistem informasi untuk diimplementasikan pada RSUD

Tangerang Selatan. Rencana strategis ini bisa dijadikan acuan untuk

menguraikan permasalahan yang terjadi dan juga sebagai rencana jangka

panjang pengembangan bisnis dan SI/TI di RSUD Tangerang Selatan

sehingga mampu meningkatkan nilai kompetitif melalui pemanfaatan SI/TI.

Dalam ajaran Islam, konsep perencanaan terdapat dalam firman Allah

SWT yang memerintahkan manusia untuk memperhatikan (merencanakan)

5
apa yang akan diperbuatnya untuk hari esok agar manusia dapat menjadi lebih

baik dari waktu ke waktu serta tetap bertakwa kepada Nya. Dalam surat Al

Hasyr ayat 18 Allah SWT berfirman :

(١٨)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr : 18 )

Terdapat beberapa manfaat yang diperoleh dengan melakukan

perencanaan sistem informasi, diantaranya adalah akan dihasilkan portofolio

aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing unit di RSUD

sehingga investasi yang akan dikeluarkan oleh pihak manajemen dapat

memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kelangsungan bisnis.

Manfaat lain yang didapat dengan adanya penelitian ini adalah implementasi

sistem informasi akan sesuai dengan visi, misi dan tujuan dari RSUD

Tangerang Selatan, selain itu dengan perencanaan sistem informasi dapat

membantu perusahaan menyelesaikan permasalahan saat ini dan

mengantisipasinya di masa depan. Perencanaan kedepan akan membantu

institusi untuk mendapatkan sumber daya, serta kemampuan untuk dapat

melayani masyarakat secara lebih baik.

Ada banyak metode dalam membuat suatu perencanaan strategis sistem

informasi, salah satunya adalah metode Tozer. Metode Tozer menurut Noran

6
(2006) memiliki kelebihan dengan konsep pemikiran yang berisi pendekatan

secara praktis dan formal yang ditujukan pada skala manajemen menengah

dan cocok diterapkan untuk segala bidang bisnis, baik perdagangan,

organisasi, industri, keuangan, ataupun pelayanan umum. Dalam

penggunaannya langkah-langkah yang dibuat ini didasarkan pada konsep

strategi bisnis yang menentukan perencanaan yang baik agar sistem informasi

dan teknologi informasi yang nanti akan digunakan mampu meningkatkan

kinerja RSUD Kota Tangerang Selatan.

Penelitian tentang perencanaan strategi SI/TI pada suatu masalah

sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa penulis lain diantaranya

Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pada

Perusahaan Otomotif Dengan Metodologi Tozer oleh Dani Wijaya. Penelitian

tersebut menghasilkan output berupa perancangan perencanaan strategis

sistem informasi secara sederhana dan cocok sebagai sarana penunjang bisnis

pada perusahaan otomotif. Penelitian tentang PSSI juga sudah dilakukan oleh

oleh Andri Wijaya dan Arif Aliyanto dengan judul Penerapan Metodologi

Tozer Dalam Perencanaan Strategis SI/TI Pada Sekolah Tinggi Teknik Musi

yang membahas model perencanaan strategis yang bisa diterapkan pada

institusi pendidikan tinggi. Penelitian lain di sektor pelayanan publik

menggunakan metode Tozer pernah dilakukan oleh Muhammad Firdaus

dengan judul Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Studi Kasus PDAM

Jaya). Penelitian ini berfokus pada perencanaan strategis yang bisa membantu

perusahaan daerah dalam melakukan pelayanan public. Penelitian yang

7
menggunakan metode Tozer ini merupakan upaya untuk membuat

perencanaan strategis sistem informasi beserta portofolio aplikasi yang sangat

praktis dan formal per tahapan fase dengan metode tersebut yang bisa

memberikan dampak maksimal yang bisa menyatukan seluruh aspek

pendukung dalam pencapaian strategi bisnis untuk meningkatkan nilai

kompetitif. Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap

kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah

strategis.

Referensi jurnal Internasional yang mendukung penelitian sejenis

diantaranya adalah Steps Towards Effective IT Governance: Strategic IT

Planning, Evaluation and Benefits Management by Judy McKay, Peter

Marshall, and Lisa Smith. Jurnal tersebut membahas evaluasi penerapan

perencanaan strategis sistem informasi yang sudah berjalan di pemerintahan.

Dijelaskan pada jurnal tersebut bahwa perencanaan strategis SI/TI

mempelajari pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi

organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan

strategis SI/TI juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja

bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis,

bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan membuat penelitian

skripsi dengan judul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada RSUD

Tangerang Selatan”.

8
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka didapat beberapa

identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Terdapat duplikasi data yang terjadi di sistem informasi RSUD

Tangerang Selatan.

2. Permasalahan dalam mengintegrasikan informasi dari satu unit ke unit

lain di RSUD Tangerang Selatan.

3. Sering terjadi human error pada aplikasi Sistem Informasi Rumah

Sakit yang mengakibatkan kesalahan penyajian data.

4. Adanya bugs yang terjadi pada aplikasi RSUD Tangerang Selatan.

5. Permasalahan hosting dan penyajian konten informasi di RSUD

Tangerang Selatan.

6. Kurang jelasnya tugas pokok dan fungsi bagian TI rumah sakit.

7. Menganalisis strategi sistem informasi yang akan dirancang pada

RSUD Tangerang Selatan, kemudian menilai apakah dengan strategi

sistem informasi yang akan dirancang tersebut dapat mengatasi

masalah yang terjadi serta mendukung RSUD Tangerang Selatan untuk

bersaing dengan penyedia jasa di bidang pelayanan kesehatan lainnya.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka dapat dirumuskan

permasalahan yang akan dibahas yaitu bagaimana merancang perencanaan

strategis SI/TI yang dapat memaksimalkan proses bisnis pada RSUD

Tangerang Selatan dengan metode Tozer?

9
1.3. Batasan Masalah
Pada rumusan masalah di atas, maka didapat batasan masalah pada

penelitian ini yaitu:

1. Penelitian dilakukan hanya dalam lingkup RSUD Tangerang Selatan.

2. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Tozer sebagai metode

penelitian.

3. Hasil dari pembahasan analisis ini adalah portofolio perencanaan strategis

SI/TI untuk RSUD Tangerang Selatan.

4. Tools perencanaan strategis SI/TI yang digunakan adalah analisis SWOT,

PESTEL, Value Chain, Critical Success Factors (CSF), dan McFarlan

Strategic Grid.

1.4. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan dari penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat solusi melalui portofolio Perencanaaan Strategis Sistem Informasi

agar data di rumah sakit dapat terintegrasi dengan baik dan mencegah

duplikasi atau salah penginputan data.

2. Memperbaiki penyajian konten rumah sakit melalui pengelolaan website

rumah sakit dan penambahan fitur aplikasi untuk memperbaiki kualitas

pelayanan yang lebih baik.

3. Menjabarkan tugas pokok dan fungsi bagian TI di rumah sakit agar

pengembangan SI/TI di rumah sakit dapat lebih efektif dan efisien.

4. Meningkatkan nilai kompetitif rumah sakit melalui penerapan PSSI.

10
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang bisa didapatkan oleh penulis, universitas dan

organisasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Penulis

1. Penulis dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah dipelajari

selama di perkuliahan.

2. Penulis dapat mengambil manfaat praktek langsung dalam dunia

profesional.

3. Penelitian ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas

analisis penulis.

b. Bagi Universitas

1. Dengan adanya penelitian ini, dapat melengkapi penelitian-

penelitian yang ada sebelumnya.

2. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi akademisi yang ingin

membuat penelitian serupa.

3. Penelitian ini diharapkan bisa membantu pihak universitas dalam

pengambilan keputusan untuk mengembangkan diri menjadi

universitas riset dan mewujudkan visi misi universitas.

c. Bagi Organisasi

1. Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan saran, pemikiran dan

sebagai referensi untuk selanjutnya dapat digunakan pada lingkup

RSUD Tangerang Selatan.

11
2. Hasil rancangan strategi diharapkan bisa bermanfaat dalam

pengambilan keputusan dalam jangka panjang kedepan.

3. Penelitian ini dapat menjadi referensi organisasi untuk

menghasilkan kinerja lebih unggul.

1.6. Metodologi Penelitian


Metodologi penelitian merupakan sebuah cara untuk mengetahui hasil

dari sebuah permasalahan yang spesifik, dimana permasalahan tersebut

disebut juga dengan permasalahan penelitian.

1.6.1. Metode Pengumpulan Data

Berikut adalah metode yang dilakukan dalam pengumpulan data:

a. Observasi

Metode observasi dilakukan peneliti dengan cara mengamati secara

langsung permasalahan serta proses bisnis yang terjadi pada objek

penelitian yaitu di RSUD Tangerang Selatan yang beralamat di Jl.

Raya Pajajaran No. 101, Pamulang Barat, Kec. Pamulang, Kota

Tangerang Selatan, Banten terhitung sejak bulan November 2018

sampai dengan Februari 2019 sehingga dapat tersaji data dan

konten penelitian yang dapat membantu tersajinya laporan

penelitian.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan langsung dengan dr. Allin Hendalin

Mahdaniar selaku pelaksana tugas direktur RSUD Tangerang

12
Selatan serta dengan ibu Dewi Justa selaku staff bidang TI RSUD

Tangerang Selatan.

c. Studi Pustaka

Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana

setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah

selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori

yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam pencarian teori,

peneliti mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari

kepustakaan yang berhubungan. Sumber-sumber kepustakaan

diperoleh dari buku, jurnal, hasil-hasil penelitian (skripsi dan tesis),

dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet, koran dll).

1.6.2. Metode Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Metode perencanaan strategis sistem informasi menggunakan

metode versi Tozer dengan tahapan :

1. Fase 0 – Menentukan konteks dan ruang lingkup.

2. Fase 1 – Menentukan informasi mengenai bisnis dan kebutuhan

pendukung.

3. Fase 2 – Mengevaluasi kesesuaian sistem dengan kebutuhan

bisnis

4. Fase 3 – Menentukan solusi strategis.

5. Fase 4 – Menyiapkan dan melakukan Rencana Implementasi.

13
1.7. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh terhadap masalah yang

sedang diteliti, maka sistematika penulisan dapat dibagi dalam beberapa bab

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metodologi penlitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini terdiri dari landasan teori yang digunakan penulis dalam

penelitian ini agar pembaca dapat mengerti dasar pada perencanaan

strategi SI/TI.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan serta menjelaskan tentang objek penelitian,

metode yang digunakan khususnya metode pengumpulan data,

metode penelitian, metode perencanaan strategis, waktu dan tempat

penelitian beserta kerangka.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan hasil pembahasan mengenai perancangan

perencanaan strategis yang akan dikembangkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari apa yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya serta saran-saran terhadap hasil penelitian.

14
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Perencanaan Strategis

2.1.1. Definisi Perencanaan

Perencanaan menurut Rustiadi (2008), merupakan suatu

proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan

datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk

mencapainya. Sebagian kalangan berpendapat bahwa perencanaan

merupakan suatu aktivitas yg dibatasi oleh lingkup waktu tertentu,

sehingga perencanaan, lebih jauh diartikan sebagai kegiatan

terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam waktu

tertentu. Artinya perencanaan merupakan suatu proses menentukan

apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan

tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dengan

demikian, proses perencanaan dilakukan dengan menguji berbagai

arah pencapaian serta mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada,

mengukur kemampuan (kapasitas) kita untuk mencapainya

kemudian memilih arah-arah terbaik serta memilih langkah-

langkah untuk mencapainya.

Sedangkan langkah-langkah membuat perencanaan

menurut McLeod (2001) terdiri dari:

a. Menyadari masalah

15
b. Mengidentifikasi masalah

c. Menentukan tujuan sistem

d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem

e. Membuat studi kelayakan

f. Mempersiapkan usulan penelitian sistem

g. Menyetujui atau menolak penelitian proyek

h. Menetapkan mekanisme pengendalian

2.1.2. Definisi Strategi

Asal kata “strategi” adalah turunan dari kata dalam bahasa

Yunani, strategos. Pengertian strategi menurut Robinson (2007),

adalah suatu rencana dari perusahaan, yang mencerminkan

kesadaran suatu perusahaan tentang kapan, dimana serta

bagaimana mereka harus bersaing dalam menghadapi lawan

dengan tujuan dan maksud tertentu. Sedangkan menurut Syafrizal

(2009), strategi merupakan suatu cara untuk dapat mencapai tujuan

berdasarkan analisa terhadap faktor internal dan eksternal.

Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut:

a. Pengertian Umum

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa

strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber

daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu

16
di perang dan damai, atau rencana yang cermat mengenai

kegiatan untuk mencapai sasaran (Saputra 2015).

b. Pengertian Khusus

Strategi secara khusus menurut Anshori (2014), adalah

penempatan misi keagenan, yang menargetkan organisasi

dengan identifikasi eksternal dan internal, merumuskan

kebijakan dan cara-cara spesifik untuk mencapai tujuan dan

memastikan implementasi yang tepat, sehingga tujuan dan

sasaran utama organisasi akan tercapai. Jadi dapat

disimpulkan secara singkat bahwa strategi adalah rencana

jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang

dimulai dengan mengumpulkan berbagai sumber daya yang

ada baik eksternal maupun internal yang ditujukan untuk

mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya

berdasarkan analisis dan pengamatan.

2.1.3. Tingkatan Strategi

Dengan merujuk pada pandangan Schendel dan Higgins

(2009), strategi dibagi menjadi empat tingkatan dimana

keseluruhan empat tingkatan itu disebut dengan:

a) Enterprise Strategy

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap

organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat.

17
Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi

yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak

terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain

seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok

sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi

antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan

dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi

itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh

bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik

terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

b) Corporate Strategy

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga

sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang

digeluti oleh suatu organisasi.

c) Business Strategy

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut

pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan

organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor

dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat

memperoleh keuntungan-keuntungan yang sekaligus mampu

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih

baik.

18
d) Functional Strategy

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk

menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi

functional yaitu:

• Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-

fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai

satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang

berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya,

penelitian dan pengembangan.

• Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-

fungsi manajemen yaitu planning, organizing,

implementating, controlling, staffing, leading,

motivating, communicating, decision making,

representing, dan integrating.

• Strategi isu strategis, fungsi utamanya ialah

mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang

sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui

atau yang selalu berubah.

2.1.4. Definisi Perencanaan Strategis

Berikut ini beberapa pengertian perencanaan strategis menurut

para ahli. Menurut Texas Workforce Commission (2005),

perencanaan strategis memungkinkan organisasi untuk membuat

keputusan mendasar yang memandu mereka ke visi

19
mengembangkan masa depan. Pengertian perencanaan strategis

juga dikemukakan oleh Umar (2003), yang menyatakan bahwa

perencanaan strategis merupakan perencanaan yang dilakukan oleh

pimpinan organisasi dengan fokus pada visi, misi, falsafah, dan

strategi organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dalam jangka

waktu menengah antara 3-5 tahun. Pendapat lain dikutip dari

Stoner (1996) yang menyatakan bahwa perencanaan strategis

adalah suatu proses untuk memilih sasaran organisasi, menentukan

kebijaksanaan dan program-program strategis yang diperlukan

untuk mencapai tujuan khusus dalam rangka mencapai sasaran, dan

menetapkan metoda yang diperlukan untuk menjamin bahwa

kebijaksanaan dan program strategi itu dilaksanakan. Sedangkan

menurut Bryson & Alston (2005), perencanaan strategis adalah

upaya kuat untuk menghasilkan keputusan dan tindakan mendasar

yang membentuk dan membimbing seperti apa sebuah organisasi

(atau entitas lainnya), apa yang dilakukannya, dan mengapa

melakukannya. Dari beberapa pengertian di atas, dapat

disimpulkan bahwa perencanaan strategis adalah suatu keputusan

fundamental yang akan mengarahkan organisasi pada percapaian-

pencapaian strategis sesuai visi organsisasi di masa depan.

Perencanaan strategis berkaitan dengan apa visi, misi, tujuan,

sasaran dan pencapaian organisasi di masa depan serta berkaitan

20
dengan bagaimana organisasi bisa menggerakan sumber daya yang

ada untuk mencapai tujuan tersebut.

2.2. Konsep Dasar Sistem Informasi

2.2.1. Pengertian Sistem

Menurut Kristanto (2008) Sistem merupakan elemen-elemen

yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan

(input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah

masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang

diinginkan.

Sedangkan menurut Jogiyanto (2005) Sistem adalah suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan menurut

McLeod (2011) Sistem adalah sekelompok elemen yang

terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu

tujuan. Pendapat lain dikutip dari Moekijat (2011) bahwa Sistem

adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur,

atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata

hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur

tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan

yang tertentu.

21
2.2.2. Pengertian Informasi

Menurut Yusup (2009) informasi adalah suatu rekaman

fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan

yang dibuat seseorang. Sebuah fenomena akan menjadi informasi

jika ada yang melihatnya atau menyaksikannya atau bahkan

mungkin merekamnya. Hasil kesaksian atau rekaman dari orang

yang melihat atau menyaksikan peristiwa atau fenomena itulah

yang dimaksud informasi. Jadi dalam hal ini informasi lebih

bermakna berita.

McLeod (2009) menyatakan informasi adalah data yang telah

diproses atau data yang mempunyai arti sedangkan data itu sendiri

dikatakan terdiri atas kenyataan dan gambaran yang biasanya

belum memiliki arti bagi pemakainya. Dapat ditarik kesimpulan

bahwa informasi adalah sekumpulan data/fakta yang diorganisasi

atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi

penerimanya. Data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna

bagi penerima maksudnya yaitu dapat memberikan keterangan atau

pengetahuan. Dengan demikian yang menjadi sumber informasi

adalah data. Informasi dapat juga di katakan sebuah pengetahuan

yang diperoleh dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.

2.2.3. Definisi Sistem Informasi

Menurut Laudon (2010) sistem informasi merupakan

komponen yang saling bekerja sama untuk mengumpulkan,

22
mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk

mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian,

analisis masalah dan visualisasi dalam sebuah organisasi.

Waspodo (2008) menyatakan sistem informasi adalah suatu

sistem yang terdiri atas beberapa komponen utama yang saling

bekerja sama atau berkaitan atau terhubung satu dengan yang

lainnya, yaitu manusia, hardware, software, jaringan komunikasi,

dan sumber data, dalam proses kegiatan mengumpulkan,

mengolah, menyimpan, menganalisa data, dan menyebarkan untuk

mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Menurut Satzinger (2010), sistem informasi merupakan

kumpulan yang saling berhubungan, yang mengumpulkan,

memproses, menyimpan dan mendistibusikan informasi sebagai

hasil dari informasi.

Sedangkan menurut Sutabri (2012) sistem informasi adalah

suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengelolaan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan

strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-

laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.

Jika diambil kesimpulan dari pengertian-pengertian diatas

maka sistem informasi dapat didefinisikan sebagai perangkat lunak

yang membantu mengatur dan menganalisa data. Jadi, tujuan

23
sistem informasi adalah mengubah data mentah menjadi informasi

bermanfaat yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan

dalam suatu organisasi. Selain itu, merupakan seperangkat

komponen terpadu untuk mengumpulkan, menyimpan, dan

memproses data dan untuk menyediakan informasi, pengetahuan,

dan produk digital.

2.3. Perencanaan Strategis Sistem Informasi

2.3.1. Definisi Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Martin (1990) menyatakan bahwa perencanaan strategi

SI/TI merupakan periode pada daur hidup sistem ketika sebuah

arsitektur informasi, arsitektur sistem bisnis, dan arsitektur teknikal

pertama kali dibuat dan ketika sekumpulan sistem bisnis yang

konsisten dan terintegrasi akan dikembangkan. Perencanaan

Strategi SI/TI merupakan salah satu langkah dalam information

engineering yang berhubungan dengan sasaran dan target bisnis

serta bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menuciptakan

kesempatan baru atau keuntungan kompetitif.

Ward and Peppard (2002) mengungkapkan bahwa

perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portfolio

aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi

dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan

bisnisnya. Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI

terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam

24
memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan

strategis SI/TI juga menjelaskan berbagai alat, teknik, dan

kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi

SI/TI dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru

melalui penerapan teknologi yang inovatif.

2.3.2. Lingkup Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Dalam membuat Strategic application tidak boleh hanya

memfokuskan pada analisa terhadap teknologi saja (Ward and

Peppard, 2016). Menurut Earl (2016), disarankan bahwa jalur yang

efektif untuk menghasilkan keuntungan dari SI/TI adalah dengan

mengkonsentrasikan pada pemikiran tentang bisnis yaitu dengan

menganalisa problem bisnis yang ada dan perubahan

lingkungannya, dan menyadari bahwa SI/TI adalah hanya salah

satu bentuk solusi yang ditawarkan.

Earl menyarankan agar strategi SI fokus dalam

mengidentifikasi kebutuhan perusahaan terhadap sistem informasi

(application set) dan strategi TI fokus dalam mengidentifikasi

kebutuhan perusahaan terhadap teknologi informasi dan

infrastrukturnya. Hubungan ini dapat digambarkan seperti pada

gambar 2.1 (Ward dan Peppard, 2016).

25
Gambar 2. 1:Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI

2.4. Metodologi Dalam Perencanaan Strategis SI/TI


Ada beberapa jenis metodologi yang dipakai oleh para peneliti

dalam melakukan sebuah perencanaan sistem. Untuk lebih jelasnya akan

di jelaskan pada uraian dibawah ini.

2.4.1. Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI versi Wetherbe

Menurut Turban (1999), penekanan metodologi ini lebih

menuju ke sisi teknologi dan kegiatan perencanaan strategis SI dan

TI dibagi menjadi empat aktivitas, yaitu:

1. Business System Planning (BSP), yang berorientasi pada proses

bisnis dan kelas data.

2. Analisis Kebutuhan Informasi atau Information Requirement

Analysis (IRA)

3. Alokasi Sumber Daya SI dan TI

4. Perencanaan Proyek.

26
2.4.2. Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI versi James Martin

Martin (1990) menyusun metodologi perencanaan strategis

SI dan TI yang berbasis Information Engineering. Dalam

metodologi ini, perencanaan strategis SI dan TI ini dilakukan

melalui dua tahapan, yaitu tahap analisis dan tahap perancangan.

Pada tahap analisis, terdapat beberapa proses yang dilakukan

dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Tinjauan Model Perusahaan

2. Analisis Strategi Bisnis

3. Analisis Sasaran dan Masalah

4. Analisis CSF

5. Analisis Dampak Teknologi

6. Evaluasi Sistem saat ini.

Sedangkan tahap perancangan, penjelasan mengenai proses-proses

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan Arsitektur Informasi

2. Pembuatan Matriks Fungsional

3. Pembuatan jaringan komunikasi infrastruktur guna kepentingan

implementasi saat ini dan mendatang.

27
2.4.3. Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI versi Ward and
Peppard

Metodologi versi ini terdiri dari tahapan masukan dan

tahapan keluaran (Ward dan Peppard 2016). Tahapan masukan

terdiri dari:

1. Analisis lingkungan bisnis internal yang mencakup aspek-aspek

strategi bisnis saat ini, sasaran, sumber daya, proses, serta budaya

nilai-nilai bisnis organisasi.

2. Analisis lingkungan bisnis eksternal yang mencakup aspek-

aspek ekonomi, industri, dan iklim bersaing perusahaan.

3. Analisis lingkungan SI/TI internal yang mencakup kondisi SI/TI

organisasi dari perspektif bisnis saat ini, bagaimana

kematangannya (maturity), bagaimana kontribusi terhadap bisnis,

keterampilan sumber daya manusia, sumber daya dan infrastruktur

teknologi.

4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal mencakup tren teknologi

dan peluang pemanfaatannya, serta penggunaan SI/TI oleh

kompetitor, pelanggan dan pemasok.

Sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang

dilakukan untuk menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategi

digital yang isinya terdiri dari:

28
1. Strategi SI bisnis yang mencakup bagaimana setiap unit/fungsi

bisnis akan memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya,

portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasi.

2. Strategi TI yang mencakup kebijakan dan strategi bagi

pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia SI/TI.

3. Strategi Manajemen SI/TI mencakup elemen-elemen umum

yang diterapkan melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi

penerapan kebijakan SI/TI yang dibutuhkan.

2.4.4. Perencanaan Strategis SI/TI versi Tozer

Tozer (1996) membuat sebuah inovasi metode perencanaan

strategis berupa pendekatan yang praktis dan formal berdasarkan pada

konsep strategi bisnis yang menentukan cara mengeksploitasi sumber daya

SI dan TI beserta pemanfaatannya. Menurutnya, perencanaan strategis

sistem informasi mencakup data store (data yang tersimpan), user

interface, serta cara untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Hal tersebut dapat

diperoleh melalui strategi bisnis dengan proses manual.

Azad (2000) memperlihatkan fase/tahapan perencanaan strategis

SI/TI menurut Tozer.

Tabel 2. 1: Fase Perencanaan Strategis SI/TI versi Tozer


Fase Langkah Deskripsi
0 Menentukan konteks dan Ruang Untuk memastikan keberadaan ruang
lingkup lingkup yang berhubungan dengan bisnis,
perencanaan tahapan penelitian, dan analisis
bisnis.
1 Menentukan informasi bisnis Persiapan pengumpulan informasi dan

29
dan kebutuhan pendukung menentukan informasi bisnis dan
pendukung.
2 Mengevaluasi kesesuaian sistem Mengevaluasi aplikasi dan kondisi teknis
dengan kebutuhan bisnis saat ini saat ini dan identifikasi arsitektur informasi.
3 Menentukan solusi strategis Membuat analisa kebutuhan informasi,
menetapkan rekomendasi SI/TI, menentukan
solusi aplikasi dan database dan menetapkan
solusi TI.
4 Mempersiapkan dan melakukan Mempersiapkan rencana pengembangan
rencana implementasi perencanaan strategis dan mengatur
implementasinya.

Penjelasan mengenai fase-fase metodologi perencanaan strategis SI/TI

versi Tozer adalah sebagai berikut:

1. Fase 0 – Menentukan konteks dan ruang lingkup. Tujuan dari fase ini

adalah menentukan rencana penelitian, serta menganalisis lingkup

kegiatan bisnis. Keluaran yang dihasilkan dari fase ini berupa tahapan-

tahapan penelitian, identifikasi lingkup bisnis organisasi, dan analisis

bisnis internal dan eksternal.

2. Fase 1 – Menentukan informasi mengenai bisnis dan kebutuhan

pendukung. Tujuan dari fase ini untuk mencari dasar membuat strategi,

Kegiatan dalam fase ini yaitu persiapan pengumpulan informasi dan

menentukan informasi bisnis dan pendukungnya. Keluaran yang

dihasilkan adalah informasi dasar organisasi dan menentukan faktor

keberhasilan masing-masing bagian.

3. Fase 2 – Mengevaluasi kesesuaian sistem dengan kebutuhan bisnis saat

ini dan mengidentifikasi pilihan solusi. Kegiatan dalam fase ini meliputi

evaluasi aplikasi dan kondisi teknis dalam organisasi, dan

mengidentifikasi arsitektur informasi yang berjalan.

30
4. Fase 3 – Menentukan solusi strategis. Pada fase ini terdapat empat

kegiatan yaitu analisis solusi untuk SI/TI, menentukan solusi aplikasi dan

database, pengembangan kasus bisnis melalui metode Information

Requirements Analysis (IRA) atau analisa kebutuhan informasi serta

menetapkan rekomendasi TI dan jaringan.

5. Fase 4 – Menyiapkan dan melakukan rencana implementasi. Tujuan dari

fase ini adalah untuk menyelesaikan dan melaksanakan perencanaan

strategis SI/TI, dimana terdapat beberapa kegiatan yaitu menentukan skala

prioritas, menampilkan rencana implementasi strategi, dan menetapkan

rekomendasi manajemen usulan.

Dari berbagai macam metodologi dalam menyusun perencanaan

strategis SI/TI, metode Tozer memiliki kelebihan dibanding metode

lainnya yaitu penyusunan metode dilakukan secara bertahap atau yang

disebut fase dalam metodologi ini, dengan masing-masing tahapan saling

memberi masukan (input) membuat penyusunan perencanaan menjadi

lebih praktis, dan terarah.

2.5. Metode Analisis


Pada penelitian perencanaan strategi sistem informasi

menggunakan metodologi Tozer, teknik analisa yang digunakan adalah

analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT), analisis

Political, Economic, Social, Technology, Environment, Legal (PESTEL),

analisis McFarlan Strategy Grid, analisis Critical Success Factor’s, dan

31
analisis Rantai Nilai (Value Chain). Penjelasan mengenai teori teknik

analisis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.5.1. Analisis SWOT

Fredi Rangkuti (2004) menjelaskan bahwa Analisis SWOT

adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada

logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan

peluang (opportunity), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (weakness), dan ancaman (threats).

Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan.

Dengan demikian, perencanaan strategi harus menganalisa faktor-

faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman) dalam kondisi yang saat ini. Analisis SWOT

membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunity) dan

ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strength) dan

kelemahan (weakness).

2.5.2. Analisis PESTEL

Analisis PESTEL (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi,

Lingkungan, dan Hukum) menurut Ward and Peppard (2016)

analisis PESTEL adalah analisis terhadap faktor lingkungan

eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial,

teknologi, lingkungan, dan hukum. PESTEL digunakan untuk

32
menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah

analisis PESTEL adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi,

dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana

pemasaran atau ide. Dimana analisis ini dapat diambil suatu

peluang atau ancaman baru bagi perusahaan yaitu :

a. Faktor Politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah

hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari

lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatan.

b. Faktor Ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya

pembeli dari pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis suatu

perusahaan. Contoh: pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga,

standar nilai tukar, tingkat inflasi, harga-harga produk dan jasa.

Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan di masa yang

akan datang dapat mempengaruhi kemajuan dan strategi

perusahaan. Faktor-faktor ekonomi yang spesifik yang dianalisis

dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan termasuk:

• Pertumbuhan ekonomi

• Kebijakan moneter

• Pengeluaran pemerintah

• Gejala inflasi dan deflasi dalam harga barang-barang dan jasa.

Kalau inflasi sangat tajam, mungkin diadakan pengendalian

upah dan harga.

33
• Kebijaksanaan keuangan, tingkat bunga dan devaluasi atau

revaluasi uang dalam hubungannya dengan uang asing.

• Kebijaksanaan fiskal: tingkat pajak atau perusahaan dan

perorangan.

c. Faktor Sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi

kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya

pangsa pasar yang ada. Faktor-faktor sosial yang dianalisis dan

didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan antara lain:

• Demografi

• Tenaga kerja / mobilitas sosial.

• Perubahan gaya hidup

• Sikap kerja

• Pendidikan

• Kesehatan dan kesejahteraan

• Kondisi kehidupan (polusi, perumahan, dsb).

d. Faktor Teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam

menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses

bisnis. Perencana strategi yang efektif meneliti lingkungan untuk

mencari perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi bahan

baku, operasi, dan produk serta jasa perusahaan, karena perubahan

teknologi dapat memberikan peluang besar untuk meningkatkan

hasil, tujuan atau mengancam kedudukan perusahaan. Dorongan

pemerintah melalui kebijaksanaan pajak dan undang-undang juga

34
memainkan peranan dalam perubahan teknologi. Kemauan untuk

melakukan inovasi dan mengambil resiko merupakan komponen

yang penting.

Faktor-faktor yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan

perusahaan antara lain:

• Fokus pemerintah dan industri pada kemajuan teknologi

• Penemuan dan pengembangan baru

• Kecepatan dari transfer teknologi

• Rates of technology obsolescence

• Biaya dan penggunaan teknologi

• Perubahan dalam ilmu pengetahuan

• Dampak dari perubahan teknologi

e. Faktor lingkungan meliputi aspek ekologi dan lingkungan seperti

cuaca, iklim dan perubahan iklim yang mempengaruhi banyak

industri, terutama pada pariwisata, pertanian dan asuransi. Dengan

adanya perubahan iklim yang terjadi akibat pemanasan global,

maka perusahaan sekarang ini harus bertanggung jawab kepada

lingkungan dengan meminimalisir kerusakan yang terjadi.

f. Faktor hukum berkaitan dengan lingkungan hukum dimana

perusahaan beroperasi. Pengenalan diskriminasi usia, peningkatan

upah minimum dan persyaratan yang lebih besar bagi perusahaan

untuk mendaur ulang adalah contoh hukum yang relatif baru dalam

mempengaruhi tindakan yang diambil oleh perusahaan. Hukum

35
perusahaan dapat mempengaruhi permintaan dan biaya sebuah

perusahaan, misalnya jika sistem baru dan prosedur harus

dikembangkan.

2.5.3. Analisis McFarlan Strategic Grid

McFarlan strategic grid digunakan untuk memetakan

aplikasi SI berdasarkan kontribusinya terhadap organisasi.

Pemetaan dilakukan pada empat kuadran (strategic, high potential,

key operation, and support). Dari hasil pemetaan tersebut didapat

gambaran konstribusi sebuah aplikasi SI terhadap organisasi dan

pengembangan dimasa mendatang (Ward and Griffith 1996),

keempat kuadran tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Tabel 2. 2: McFarlan Strategic Grid


STRATEGIC HIGH POTENTIAL
Applications that are critical to Applications that may be importnant
sustaining future business strategy in achieving future success
Applications on which the organization Applications that are valuable but not
currently depends for success critical to success
KEY OPERATIONAL SUPPORT

2.5.4. Analisis Critical Success Factors (CSF)

Menurut Dobbins (2000), faktor penentu keberhasilan

organisasi dapat diidentifikasi dari visi organisasi. Suatu organisasi

harus unggul dalam faktor-faktor penentu keberhasilan CSF

(Critical Success Factor’s) untuk bisa bertahan. Dengan kata lain,

CSF’s merupakan faktor yang sangat penting bagi kesuksesan

organisasi. Faktor-faktor strategis itu bersifat unik bagi setiap

36
organisasi pada umumnya. Faktor-faktor yang menunjukkan

strategi organisasi dan daya saingnya.

CSF tidak dirumuskan secara kuantitatif. Beberapa

pertanyaan-pertanyaan yang penting bagi perumusan CSF

organisasi yaitu apa dasar keunggulan daya saing kita? Dengan apa

kita menghasilkan keuntungan? Keterampilan dan kemampuan apa

yang membuat kita unik dan unggul? Apa pendapat stakeholder

tentang kita? Bagaimana caranya agar kita tetap berhasil di masa

depan?.

Tujuan-tujuan strategis merupakan hasil-hasil terukur yang

diambil dari faktor penentu keberhasilan dalam rangka

mewujudkan visi organisasi. Dengan menggunakan kata kerja

tindakan, tujuan strategis secara singkat menggambarkan hasil

yang dibayangkan sehingga bisa diwujudkan.

2.5.5. Analisis Value Chain

Analisa Value Chain menurut Ward and Peppard (2003)

dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi

dalam organisasi menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas

utama dan aktivitas pendukung. Mengacu pada dokumen

organisasi yang menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja

berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap proses kerja

37
yang terjadi di masing-masing unit kerja, secara diagram value

chaindapat terlihat seperti dibawah ini:

Gambar 2. 2: The Generic Value Chain (Ward & Peppard, 2003)

38
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini diperlukan data-data serta informasi yang

lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian

dan pembahasan. Oleh karena itu sebelum penyusunan penulisan ini

dipersiapkan terlebih dahulu informasi atau bahan materi yang diperlukan.

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Data Primer

1. Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan Ibu

dr. Allin Hendalin Mahdaniar yang menjabat sebagai pelaksana tugas

direktur RSUD Tangerang Selatan dan Ibu Dewi Justa yang

merupakan IT Staff RSUD Tangerang Selatan. Hasil yang didapat

adalah data informasi mengenai TI di rumah sakit, identifikasi

permasalahan di bidang TI, profil dan sejarah rumah sakit, tugas

masing-masing bidang di rumah sakit serta analisis SWOT dan

PESTEL dari rumah sakit.

2. Observasi

Penulis mengumpulkan data dan informasi dengan melakukan

pengamatan secara langsung ke lapangan terhadap beberapa kegiatan-

kegiatan yang sedang berjalan untuk memperoleh data yang

39
dibutuhkan untuk pembuatan perencanaan strategis sistem informasi.

Observasi ini bertempat di RSUD Tangerang Selatan yang beralamat

di Jl. Raya Pajajaran No. 101, Pamulang Barat, Kec. Pamulang, Kota

Tangerang Selatan, Banten terhitung sejak bulan November 2018

sampai dengan Februari 2019. Informasi yang dikumpulkan

berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan operasional di RSUD Tangerang Selatan.

b. Struktur organisasi dan tugas pokok tiap bidang di rumah sakit.

c. Infrastruktur SI dan TI RSUD Tangerang Selatan.

d. Identifikasi permasalahan yang terjadi.

b. Data Sekunder

1. Studi Pustaka

Pada metode ini, penulis mengumpulkan dan mempelajari buku-

buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

Diantaranya Strategic IS/IT planning By Edwin E Tozer, Dalam

perencanaan strategis sistem informasi ini yang merupakan bagian

dari data-data pustaka.

2. Studi Literatur Sejenis

Penulis membandingkan apakah literatur sebelumnya dapat

membantu dalam mengusulkan sebuah perencanaan strategis

sistem informasi. Selain itu penulis juga membandingan apakah

memiliki masukan untuk sistem yang dibuat berdasarkan literatur

40
sejenis atau sebelumnya ditempat lain. Berikut ini merupakan tabel

literatur sejenis yang digunakan oleh penulis yaitu:

Tabel 3. 1: Studi Literatur Sejenis


Tools yang
No Sumber Judul dan Peneliti Deskripsi Kekurangan digunakan

1 Jurnal Magister Perencanaan Strategis Penelitian Tidak ada usulan Five Forces
Teknologi Sistem Informasi dan tentang biaya rencana Competitive
Informasi Teknologi Informasi perencanaan migrasi dan Model, CSF,
Universitas Pada Perusahaan strategis sistem analisis tools Value Chain,
Indonesia Otomotif Dengan informasi yang kurang Mc Farlan
Salemba, Metodologi Tozer sebagai sarana lengkap pada Strategic,
Jakarta, 2011, oleh Dani Wijaya, penunjang bisnis tiap fase. SWOT.
(ISSN : 1907- Dana Indra Sensuse. pada perusahaan
5022) otomotif.
2 Jurnal Sistem Perencanaan Strategis Perencanaan Tools analisis Five Forces
Informasi SI/TI Dengan Strategis SI/TI yang digunakan Competitive
STMIK Antar Menggunakan yang digunakan sedikit untuk Models,
Bangsa VOL. III Metodologi Tozer pada BMT menentukan analisis Value
NO.2 Pada BMT Salsabila Salsabila ini solusi strategis Chain, dan
AGUSTUS 2014 Jakarta oleh Dewi dapat sesuai metode McFarlan
Ayu Nur Wulandari menciptakan Tozer. strategic Grid
peluang baru dan
meningkatkan
kemampuan
bersaing.
3 Researchgate Penerapan Model Pembahasan Value Chain,
Journal Metodologi Tozer perencanaan hanya memuat Critical
DOI: 10.21609 Dalam Perencanaan strategis SI/TI analisis hingga Success
/jsi.v9i2.357 Strategis SI/TI Pada yang mendukung fase ke 3 saja. Factor,
Available online Sekolah Tinggi strategis bisnis SWOT, CSF.
at: https://www. Teknik Musi oleh yang sudah ada Five Forces
researchgate.net/ Andri Wijaya dan pada STT musi Competitive
Arif Aliyanto. dan diahrapakan Model.
menjawab
kebutuhan SI/TI
yang diperlukan
oleh STT Musi
baik pada saat ini
dan masa yang
akan datang.
4 Jurnal String Perencanaan Strategis Hasil penelitian Tidak ada SWOT,
Vol. 1 No. 3 Sistem Informasi ini berupa rencana biaya PEST, Value
April 2017 (Studi Kasus PDAM strategi Sistem / migrasi serta Chain, CSF,
p-ISSN: 2527 – Jaya) oleh Teknologi hasil penelitian Mc Farlan

41
9661 Muhammad Firdaus. Informasi yang tidak dilakukan Strategic.
e-ISSN: 2549 – disertai dengan rencana
2837 dukungan teknis imlementasi
atas infrastruktur yang detail.
TI yang sesuai
untuk diterapkan
di perusahaan
PDAM Jaya.
Skripsi, Program Perencanaan Strategis Penelitian Penelitian ini SWOT,
5 Studi Teknik Teknologi Informasi tentang analisis lebih PEST, Mc
Informatika Pondok Pesantren Al- strategi bisnis mengarahkan Farlan,
Fakultas Sains Ishlah Bondowoso yang terdapat kepada hasil Analisis
dan Teknologi Dengan Metode pada objek usulan arsitektur Manfaat.
Universitas Tozer oleh Azizah penelitian Teknologi
Islam Negeri Zahratul Firdausi pesantren yang Informasi serta
Malang, 2013. menyajikan hasil sedikit
portofolio bagi menggunakan
institusi tools PSSI.
pendidikan.
6 Jurnal Program Perencanaan Strategis Analisa bisnis Tidak ada usulan SWOT, Mc
Studi Jurusan Sistem Informasi portofolio yang biaya migrasi ke Farlan
Teknik Perguruan Tinggi dapat digunakan portofolio sistem Strategic
Komputer (Studi Kasus di sebagai dasar yang baru serta Grid, CSF,
Fakultas Teknik Universitas acuan tidak Analisis
Universitas Diponegoro perencanaan menggunakan Manfaat.
Diponegoro Semarang) oleh sistem informasi fase Tozer secara
Semarang , 2007. Adian Fatchur di Undip keseluruhan.
Rochim. Semarang.

7 Skripsi, Program Perencanaan Master Implementasi Portofolio yang Value Chain,


Jurnal Teknik Plan Metodologi master plan dihasilkan pada SWOT,
dan Ilmu Tozer Pada Lembaga usulan kerangka penelitian ini PEST, Mc
Komputer Pendidikan kerja belum maksimal Farlan, CSF.
Akademi Teknologi Informasi perencanaan karena tidak ada
Manajemen dan dan Komunikasi strategis sistem rencana biaya
Informatika Bina (Studi Kasus PT informasi yang migrasi pada
Sarana Pesona Edu Solution dapat digunakan objek penelitian.
Informatika Jakarta) oleh Tri pada PT Pesona
2016. Hartati. Edu Solution.
8 Journal Speed – Perencanaan Strategis Pembahasan Strategi PSSI Five Force
Sentra Penelitian SI/TI Pada Dinas perencanaan kurang selaras Competitives
Engineering dan Cipta Karya, Tata strategis SI/TI dengan strategi Model, Value
Edukasi – Ruang Dan yang ditujukan bisnis yang ada Chain,
Volume 8 No 1 Kebersihan untuk pada dinas SWOT, CSF.
- 2016 - Kabupaten Kubu mendukung pemerintahan
(speed.web.id) Raya Dengan strategi bisnis karena tidak
Menggunakan pada Dinas Cipta adanya
Metodologi Tozer Karya, Tata kompetitor yang

42
oleh Windi Irmayani. Ruang dan dapat dijadikan
Kebersihan tolak ukur dalam
Kabupaten Kubu peningkatan nilai
Raya. daya saing.

9 Jurnal Sistem Penerapan Penelitian ini Tools yang SWOT,


Informasi Metodologi Tozer bertujuan digunakan belum Value Chain,
STMIK Antar Pada Penyusunan membuat usulan maksimal untuk Mc Farlan
Bangsa VOL. III Rencana Strategis penyusunan dan menentukan Strategic
NO.2 Sistem Informasi dan bentuk rencana solusi strategis Grid, CSF,
AGUSTUS 2014 Teknologi Informasi strategis SI/TI serta tidak ada Five Forces
Perusahaan Dagang yang mampu rencana migrasi Porter
Studi Kasus : PD. menunjang yang jelas.
STB Motor kegiatan
Pandeglang oleh pelayanan
Entin Sutinah kepada
konsumen dan
manajemen serta
strategi bisnis
pada PD.STB
Motor.
10 Long Range Developing Plans for Jurnal oleh Jurnal yang CSF, IRA
Planning, Vol. Information Systems Edwin E.Tozer membahas
19, No. 5, pp. 63 by Edwin E. Tozer yang membahas strategi Tozer
to 75, 1986 tahapan secara umum
0024-6301/86 membuat strategi
Printed in Great dari pendekatan
Britain teknologi
Pergamon informasi dalam
Journals Ltd. perencanaan
bisnis,
11 AISEL Steps Towards Pembahasan Pembahasan IT Penggunaan
Information Effective IT tentang secara umum fase-fase
Systems Governance: perencaaan dengan dalam
Electronic Strategic IT strategis mengambil merencanaka
Library, 10-13 Planning, Evaluation teknologi beberapa metode n strategi
July 2003, and Benefits informasi untuk sesuai dengan
Adelaide, South Management by Judy menunjang metode Tozer
Australia. McKay, Peter pelaksanaan
Marshall, and Lisa pemerintahan
Smith

Dari studi literatur sejenis diatas dapat membantu penulis dalam

memecahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Penulis dapat lebih

43
memahami kekurangan masing-masing penelitian dan dapat membantu

menyempurnakan penelitian selanjutnya yang penulis akan rancang

diantaranya banyak daripada penelitian sebelumnya yang kurang

memanfaatkan tools-tools PSSI sesuai dengan fase pada metode Tozer, tidak

adanya usulan biaya migrasi pada tahap terakhir serta penyelarasan solusi

sesuai dengan visi misi organisasi atau perusahaan.

3.2. Metodologi Perencanaan Strategis versi Tozer


Pendekatan metodologi versi Tozer ini merupakan upaya untuk membuat

perencanaan strategis sistem informasi beserta portofolio aplikasi yang sangat

praktis dan formal per tahapan fase dengan metode tersebut yang bisa

memberikan dampak maksimal yang bisa menyatukan seluruh aspek

pendukung dalam pencapaian strategi bisnis untuk meningkatkan nilai

kompetitif. Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap

kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah

strategis (Tozer 1996). Keunggulan metode ini adalah tahapan perencanaan

strategis yang digunakan dibagi menjadi beberapa fase dimana tiap-tiap fase

saling memberi masukan (input) untuk kemudian dirumuskan satu

kesimpulan berupa solusi bagi perencanaan strategis sistem informasi yang

memuat strategi bisnis dan SI/TI bagi objek penelitian. Berikut adalah

tahapan-tahapan yang penulis sesuaikan pada objek penelitian sesuai dengan

metode Tozer.

44
3.2.1. Fase 0 - Menentukan konteks dan ruang lingkup

Tahapan yang dilakukan yaitu:

a. Penetapan Ruang Lingkup SI/TI

b. Analisis Lingkungan Eksternal (PESTEL)

c. Analisis Lingkungan Internal (SWOT, Value Chain)

3.2.2. Fase 1 – Menentukan informasi bisnis dan kebutuhan


pendukungnya

Ada 2 kegiatan dalam fase ini yaitu:

a. Identifikasi informasi organisasi

Identifikasi visi, misi, dan tujuan RSUD Tangerang Selatan.

b. Identifikasi faktor kunci keberhasilan.

Identifikasi strategi berdasarkan analisis CSF yang diselaraskan

dengan tujuan rumah sakit yang digunakan untuk menentukan

kebutuhan informasi pada tiap bidang di RSUD Tangerang

Selatan.

3.2.3. Fase 2 – Mengevaluasi kesesuaian sistem dengan kebutuhan


bisnis saat ini dan mengindentifikasikan pilihan solusi.

Pada fase ini kegiatan yang dilakukan yaitu:

a. Analisis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Pada tahap ini SI/TI yang terdapat pada setiap divisi saat ini

dianalisis meliputi hardware, software, dan jaringan yang

digunakan.

45
b. Identifikasi kondisi arsitektur SI/TI rumah sakit

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memahami arsitektur SI/TI

menggunakan metode Mc. Farlan Strategic Grid.

3.2.4. Fase 3 – Menentukan solusi strategis.

Dalam tahapan ini kegiatan yang dilakukan yaitu :

a. Menentukan kebutuhan informasi dari tiap bidang di RSUD,

b. Menentukan Solusi Strategis Aplikasi dan database rumah

sakit,

c. Melakukan pemetaan Strategi SI tiap bidang di rumah sakit,

d. Menetapkan rekomendasi TI rumah sakit.

Kegiatan ini bertujuan menentukan aplikasi dan database sebagai

solusi untuk rencana strategis disertai dengan analisis kebutuhan

informasi.

3.2.5. Fase 4 – Menyiapkan dan menentukan rencana implementasi.

Dalam tahapan terakhir ini kegiatan yang dilakukan yaitu :

a. Menetapkan Skala Prioritas

b. Menyiapkan rencana implementasi SI/TI

c. Menampilkan rencana implementasi jaringan komputer

d. Menetapkan Strategi Manajemen Usulan

Kegiatan ini merupakan analisis akhir dari fase-fase sebelumnya

yang menghasilkan solusi aplikasi serta menganalisis rencana

46
migrasi beserta biaya-biaya yang dijadikan investasi

pengembangan rencana strategis SI.

47
3.3. Kerangka Penelitian

Gambar 3. 1: Kerangka Penelitian

48
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Institusi

4.1.1. Sejarah Singkat

Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk

pada akhir tahun 2008, berdasarkan Undang-undang nomor 51 tahun 2008

tentang pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten

tertanggal 26 November 2008. Pembentukan daerah otonom tersebut yang

merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang.

Dalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kota Tangerang Selatan,

pemerintah kota Tangerang Selatan melalui Dinas Kesehatan melakukan

berbagai upaya, salah satunya adalah dengan memperbanyak fasilitas

pelayanan kesehatan di wilayah Kota Tangerang Selatan. Kota Tangerang

Selatan memiliki 29 puskesmas terdiri dari 21 puskesmas perawatan (24

jam) dan 8 puskesmas non perawatan (non 24 jam) yang memberikan

pelayanan kesehatan khususnya masyarakat Kota Tangerang Selatan

namun dirasakan belum sepenuhnya masyarakat Kota Tangerang Selatan

namun dirasakan belum sepenuhnya memadai, dimana kasus rujukan ke

Rumah Sakit cukup tinggi, sementara jarak Rumah Sakit Pemerintah dari

Kota Tangerang Selatan relatif jauh (RSUP Fatmawati, RSCM, dll).

49
Berdasarkan kondisi tersebut Pemerintah Kota Tangerang Selatan

pada awal beroperasi (07 April 2010) sampai dengan Maret 2012, RSU

Kota Tangerang Selatan menggunakan bangunan sementara di wilayah

Puskesmas Pamulang Jalan Surya kencana No 01 Pamulang yang

diresmikan oleh Gubernur Banten, Hj.Ratu Atut Chosiyah pada tanggal 07

April 2010 yang bertepatan dengan Hari Kesehatan Sedunia dengan nama

RSUD As-Sholihin. Pada akhirnya, terhitung sejak tanggal 29 Maret 2012

RSU Kota Tangerang Selatan menempati bangunan baru di Jalan Raya

Pajajaran No 101 Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan dengan

bangunan 5 lantai.

Pada tahun 2015 Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan

melakukan proses persiapan Akreditasi sesuai dengan standar Akreditasi

Versi Tahun 2012. Tanggal 15 Mei 2015 Rumah Sakit Umum Kota

Tangerang Selatan ditetapkan sebagai Rumah Sakit tipe C melalui

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.03/I/1319/2015 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Kota

Tangerang Selatan.

Pada tanggal 08 Juli 2015 Rumah Sakit Umum Kota Tangerang

Selatan mendapatkan izin Operasional sesuai Keputusan Walikota

Tangerang Selatan Nomor 445/Kep.130-Huk/2015 tentang Izin

Operasional Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan

50
4.1.2. Logo Institusi

Gambar 4. 1: Logo RSUD Tangerang Selatan

Logo yang digunakan oleh RSUD Tangerang Selatan terdiri atas 2

lambang yang menjadi satu kesatuan yaitu lambang kota Tangerang

Selatan dan lambang rumah sakit. Gabungan 2 lambang menandakan

bahwa rumah sakit tersebut dikelola oleh pemerintah daerah kota

Tangerang Selatan melalui Dinas Kesehatan kota Tangerang Selatan serta

lambang rumah sakit memiliki gambar berbentuk hati yang memiliki arti

bahwa rumah sakit kota Tangerang Selatan siap untuk melayani pasien

yang berobat dengan sepenuh hati. Ini dibuktikan dengan motto rumah

sakit tersebut yaitu “melayani dengan sepenuh hati”. Simbol palang merah

yang merupakan simbol pertolongan kesehatan di dunia menandakan

simbol rumah sakit untuk melayani masyarakat sebagai bentuk

pertolongan medis dan kesehatan pada masyarakat yang memerlukan.

Gambar 2 tangan yang saling merangkul menggambarkan sifat gotong

royong dan saling tolong menolong dalam memberikan bantuan berupa

pemberian pertolongan kesehatan kepada sesama manusia.

51
4.1.3. Struktur Organisasi

Berikut adalah bagan struktur organisasi RSUD Tangerang Selatan :

Gambar 4. 2: Struktur Organisasi RSUD Tangerang Selatan


Pada bagan diatas, dapat diketahui terdapat enam divisi bagian yang

masing-masing membawahi beberapa posisi. Berikut adalah penjabaran tugas dan

fungsi tiap unit kerja.

a. Direktur

1. Direktur memiliki tugas memimpin penyelenggaraan RSUD Kota

Tangerang Selatan.

2. Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis

terkait pengelolaan administrasi umum dan keuangan serta satuan

pemeriksaan internal.

52
3. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan rumah sakit secara berkala.

b. Bagian Tata Usaha

1. Bagian Tata Usaha memiliki tugas membantu Direktur dalam

memberikan pelayanan administratif dan teknis yang meliputi

pengelolaan tata usaha umum, kepegawaian dan pengembangan

sumber daya manusia, rumah tangga dan logistik rumah sakit,

perencanaan dan informasi serta keuangan.

2. Penyelenggaraan dan pengawasan perencanaan pada Subbagian,

Umum, Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan, dan Subbagian

Keuangan.

3. Penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan

ketatausahaan.

c. Kelompok Fungsional

1. Kelompok Fungsional adalah wadah non struktural yang terdiri dari

tenaga ahli atau profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan

strategis kepada Direktur dalam rangka peningkatan dan

pengembangan pelayanan rumah sakit.

2. Pembentukan komite ditentukan oleh Direktur sesuai kebutuhan rumah

sakit, saat ini terdiri dari Komite Medik, Staf Medik Fungsional, serta

Komite Keperawatan.

3. Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis komite ditetapkan oleh

Direktur.

53
d. Bidang Pelayanan Medis

1. Bidang Pelayanan Medis memiliki tugas membantu Direktur dalam

menyelenggarakan pelayanan medis dan pelayanan non medis pada

fasilitas Kesehatan di RSU Kota Tangerang Selatan.

2. Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas

pegawai di lingkup Bidang Pelayanan Medis.

3. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup

Bidang Pelayanan Medis.

e. Bidang Keperawatan

1. Bidang Keperawatan memiliki membantu Direktur dalam

menyelenggarakan pelayanan Keperawatan pada Fasilitas kesehatan di

RSU Kota Tangerang Selatan.

2. Perumusan pengembangan pelayanan keperawatan pada RSU Kota

Tangerang Selatan.

3. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup

Bidang Keperawatan.

f. Bidang Penunjang

1. Bidang Penunjang memiliki tugas membantu Direktur dalam

menyelenggarakan pemeliharaan fasilitas dan pengembangan

pelayanan penunjang medis dan non medis di lingkup RSU Kota

Tangerang Selatan.

2. Perumusan dan pelaksanaan pengembangan pelayanan penunjang pada

Kota Tangerang Selatan.

54
3. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup

Bidang Penunjang.

4.2. Hasil dan Pembahasan PSSI


Dengan adanya kerangka kerja perencanaan strategis SI/TI yang

diusulkan, maka dilakukan implementasi kerangka kerja tersebut untuk

membuat perencanaan strategis SI/TI pada RSUD Tangerang Selatan.

Adapun tahapan kerangka kerja perencanaan strategis SI/TI yang

diusulkan adalah sebagai berikut:

4.2.1. Fase 0 – Menentukan Konteks dan Ruang Lingkup

4.2.1.1. Menentukan Rencana Tahapan Penelitian

Program kerja selama penelitian dilakukan berurutan sesuai dengan

metode Tozer yang juga meliputi wawancara dan observasi pada objek

penelitian sebagai dasar untuk menentukan solusi PSSI.

Tabel 4. 1: Tahapan Penelitian

55
4.2.1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan

secara langsung di tempat penelitian, maka permasalahan yang

diidentifikasi pada RSUD Tangerang Selatan saat ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana mengatasi duplikasi data di sistem informasi RSUD

Tangerang Selatan.

2. Data pelayanan pasien yang belum terintegrasi.

3. Sering terjadi human error dalam penginputan data oleh pegawai

rumah sakit pada aplikasi SIMRS.

4. Adanya bugs pada fitur tertentu,

5. Permasalahan hosting website rumah sakit.

6. Permasalahan penyajian konten web rumah sakit.

7. Kurangnya SDM di divisi TI rumah sakit.

4.2.1.3. Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal Organisasi

Identifikasi Analisis Lingkungan Eksternal pada RSUD

Tangerang Selatan menggunakan analisis PESTEL.

A. Analisis Politic, Economy, Social, Technology, Environment,

Law (PESTEL)

56
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan pada faktor politik,

faktor ekonomi, faktor sosial, perkembangan teknologi, landasan

hukum dan faktor lingkungan dari RSUD Tangerang Selatan, diketahui

faktor-faktor eksternal yang digunakan untuk menentukan dan

mempengaruhi lingkungan bisnis organisasi. Analisis PESTEL

digunakan untuk melihat kondisi eksternal saat ini pada lingkungan

perusahaan berada, analisis ini dapat diidentifikasi dalam enam sudut

pandang yaitu politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan dan

hukum. Kondisi dan perubahan yang terjadi pada keenam hal tersebut

dapat mempengaruhi kondisi bisnis perusahaan, berikut hasil analisis

PESTEL yang telah dilakukan pada rumah sakit.

1. Faktor Politik

Landasan politik yang menjadi faktor eksternal bagi RSUD

Tangerang Selatan dalam menetapkan visi, misi, tujuan dan dalam

rangka menetapkan rencana strategis jangka pendek/panjang yaitu

didasarkan pada peraturan perundang-undangan nomor 44 tahun

2009 yang disetujui oleh DPR RI dan Presiden RI tentang rumah

sakit. UU tersebut menyatakan bahwa rumah sakit adalah institusi

pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik

tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi

masyarakat. Rumah sakit harus mampu meningkatkan pelayanan

yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud

57
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan dalam rangka

peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan rumah sakit serta

pengaturan hak dan kewajiban masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan. Landasan ini menjadi juga menjadi dasar

terhadap penerapan standar pelayanan di rumah sakit.

2. Faktor Ekonomi

Dari sisi ekonomi, bantuan dana dari pemerintah pusat dan

pemerintah daerah sangat berpengaruh signifikan terhadap

keberlangsungan proses bisnis di RSUD Tangerang Selatan.

Bantuan dana tersebut dapat digunakan sebagai untuk menggaji

para pegawai rumah sakit, dan dalam hal pemeliharaan dan

pembelian alat-alat medik untuk menunjang pelayanan di rumah

sakit RSUD Tangerang Selatan.

RSUD Tangerang Selatan memberlakukan peraturan

pemerintah tentang subsidi silang dan berobat gratis bagi peserta

BPJS dan warga ber KTP Tangerang Selatan sebagaimana

peraturan presiden Indonesia tentang nomor 82 tahun 2018 tentang

jaminan kesehatan, menyatakan bahwa jaminan berupa

perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat

pemeiiharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi

kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang

yang telah membayar iuran jaminan kesehatan atau iuran jaminan

58
kesehatannva dibayar oleh pemerintah pusat atau pemerintah

daerah.

3. Faktor Sosial

Program pendidikan dan penyuluhan kesehatan berjangka

yang dilaksanakan oleh pemerintah melalui dinas kesehatan

memiliki tujuan utama untuk meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan serta bagaimana

agar masyarakat lebih peduli sesama lingkungan untuk

meningkatkan derajat kesehatan di wilayah Tangerang Selatan.

Kegiatan ini dapat dilihat pada website RSUD Tangerang Selatan.

(https://rsu.tangerangselatankota.go.id/category/berita-kegiatan/)

4. Faktor Teknologi

Dorongan pemerintah melalui kebijakan implementasi

teknologi dalam sektor pelayanan publik dan undang-undang juga

memainkan peranan dalam implementasi teknologi. Alhasil

dorongan tersebut membuat rumah sakit untuk melakukan inovasi

dalam pelayanan kesehatan. Pesatnya perkembangan ilmu

teknologi didunia pada umumnya dan di indonesia khususnya

dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan yang

ditawarkan oleh rumah sakit kepada masyarakat. Hal ini akan

berdampak dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Indonesia khususnya. Permintaan akan pelayanan kesehatan yang

canggih, bahkan setara dengan pelayanan kesehatan luar negeri.

59
Dalam menunjang pelayanan yang lebih baik dan untuk kegiatan

operasional rumah sakit, implementasi tren teknologi saat ini

menjadi prioritas utama.

5. Faktor Lingkungan

Analisis mengenai dampak lingkungan atau AMDAL

menjadi acuan penting dalam pembangunan RSUD Tangerang

Selatan. Rumah sakit dalam hal ini bekerjasama dengan Dinas

Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) dalam rangka penerapan

peraturan daerah tentang lingkungan hidup. Kondisi lingkungan

sangat berpengaruh terhadap kegiatan di RSUD Tangerang Selatan

terlebih ketika terjadi bencana alam yang bisa menyebabkan

kerugian terhadap rumah sakit.

6. Faktor Hukum

Dalam menjalankan kegiatan operasional RSUD tidak

mungkin terlepas dari aspek hukum karena hukum sangat berperan

penting didalam mengatur kegiatan operasional agar rumah sakit

bisa berjalan dengan lancar, tertib, aman sehingga kegiatan

penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat dapat berjalan

dengan lancar dan tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat

adanya kegiatan tersebut. Adapun beberapa peraturan perundang-

undangan yang terkait dengan kesehatan di Indonesia, diantaranya

yakni:

1. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

60
2. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 27 Tahun 2017.

3. Kebijakan tentang penggunaan BPJS.

4.2.1.4. Analisis Lingkungan Bisnis Internal Organisasi

Identifikasi Analisis Internal pada RSUD Tangerang

Selatan menggunakan analisis SWOT dan analisis Value Chain

yang bersumber dari hasil wawancara dengan pelaksana tugas

direktur RSUD Tangerang Selatan, dr Allin Hendalin Mahdaniar

dan pengamatan langsung.

A. Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, diketahui faktor-

faktor yang menjadi kekuatan (strength), kelemahan (weakness),

peluang (opportunity), ancaman (threat). Analisis ini adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan

strategi sebuah perusahaan atau institusi.

Analisis kekuatan dilakukan untuk mengetahui kekuatan apa saja

yang dimiliki perusahaan sehingga dapat meneruskan dan

mempertahankan bisnis, dengan mengetahui letak kekuatan, maka

perusahaan akan dapat memaksimalkan potensi perusahan sehingga

dapat memajukan bisnis serta lebih siap dalam menghadapi pesaing.

Analisis kelemahan dilakukan untuk mengetahui kelemahan apa saja

yang dimiliki oleh perusahaan, dengan begitu perusahaan dapat

memperbaiki kelemahan tersebut. Analisis peluang dilakukan untuk

61
melihat peluang yang dapat dipergunakan perusahaan bagi keuntungan

perusahaan baik peluang masa kini maupun peluang dimasa yang akan

datang, dengan begitu perusahaan dapat menyiapkan strategistrategi

baru demi menafaatkan peluang tersebut. Analisis ancaman dilakukan

untuk mengetahui ancaman seperti apa yang akan dihadapi

perusahaan, dengan begitu perusahaan dapat sesegera mungkin

meminimalisir ataupun mempersiapkan diri dalam menghadapi

ancaman tersebut.

Berikut analisis SWOT berdasarkan wawancara dan pengamatan

yang dilakukan:

a. Kekuatan (strength)

1. Mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah Kota Tangerang

Selatan.

2. Mempunyai SDM yang menguasai bidang pelayanan kesehatan.

3. Memiliki lokasi yang strategis.

4. Mampu mengadakan kegiatan berupa penyuluhan dan pendidikan

kesehatan secara intensif.

5. Memiliki pelayanan kesehatan yang lengkap.

6. Biaya berobat gratis untuk warga tangsel.

b. Kelemahan (weakness)

1. Kurangnya tenaga medis spesialis.

2. Memiliki SDM yang kurang dalam bidang IT.

3. Lahan parkir rumah sakit yang belum memadai.

62
4. Antrian pasien yang sangat panjang untuk berobat.

5. Tidak mempunyai rencana strategis dalam pengembangan IT.

6. Data setiap departemen belum terintegrasi.

7. Belum berstandar internasional.

c. Peluang (opportunity)

1. Besarnya dukungan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan di

bidang pelayanan kesehatan.

2. Minat masyarakat yang tinggi untuk berobat di rumah sakit.

3. Jumlah tenaga medis baru yang terus meningkat.

4. Tren teknologi informasi di bidang pelayanan kesehatan.

5. Wilayah rumah sakit yang akan diperluas.

d. Ancaman (threat)

1. Munculnya pesaing-pesaing baru di bidang pelayanan kesehatan.

2. Pemerintah daerah menentukan rekrutmen pegawai di rumah sakit.

3. Pengadaan alat-alat kesehatan yang semakin mahal.

4. Minat dokter spesialis yang mau bekerja di rumah sakit umum

berkurang.

Setelah itu, SWOT dari RSUD Tangerang Selatan akan ditelaah

dalam bentuk matriks beserta hasil kesimpulan dari analisis SWOT

berupa Strength Opportunity (SO), Strength Threat (ST), Weakness

Opportunity (WO) dan Weakness Threat (WT). Dalam matriks ini

atribut-atribut dalam SWOT di gabungkan satu dengan yang lainnya.

Empat kategori perumusan tersebut adalah sebagai berikut:

63
1. Strategi SO

Dengan menganlisa kekuatan yang ada, RSUD Tangerang Selatan

dapat meraih peluang yang ada atau bahkan menciptakan peluang baru.

2. Strategi WO

Dengan memanfaatkan peluang yang ada, maka RSUD Tangerang

Selatan dapat meminimalkan bahkan menghapus kelemahan-

kelemahan yang dimiliki.

3. Strategi ST

Dengan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki, RSUD

Tangerang Selatan dapat menghadapi ancaman yang muncul dan akan

muncul di waktu mendatang.

4. Strategi WT

Dengan strategi ini, RSUD Tangerang Selatan dapat

meminimalkan kelemahan dan ancaman yang timbul dengan

menyusun strategi untuk menghadapinya.

Tabel 4. 2: Matriks SWOT


Kekuatan (strength) Kelemahan (weakness)
1. Mendapat dukungan dari 1. Kurangnya tenaga medis
Pemerintah Daerah Kota spesialis. (W1)
Tangerang Selatan. (S1) 2. Memiliki SDM yang
2. Mempunyai SDM yang kurang dalam bidang IT.
menguasai bidang (W2)
pelayanan kesehatan. (S2) 3. Lahan parkir rumah sakit
3. Memiliki lokasi yang yang belum memadai.
strategis. (S3) (W3)
4. Mampu mengadakan 4. Tidak mempunyai rencana
kegiatan berupa strategis dalam
penyuluhan dan pendidikan pengembangan IT. (W4)
kesehatan secara intensif. 5. Antrian pasien yang sangat
(S4) panjang untuk berobat.

64
5. Memiliki pelayanan (W5)
kesehatan yang lengkap. 6. Data setiap departemen
(S5) belum terintegrasi. (W6)
6. Biaya berobat gratis untuk 7. Belum berstandar
warga Tangsel. (S6) Internasional. (W7)

Peluang (opportunity) Strategi SO Strategi WO


1. Besarnya dukungan dana 1. Memanfaatkan bantuan 1. Membuka perekrutan
pemerintah daerah dalam pemerintah untuk tenaga ahli spesialis (W1,
mencapai tujuan di bidang meningkatkan O3)
pelayanan kesehatan. (O1) pembangunan 2. Mengadakan pelatihan
2. Minat masyarakat yang infrastruktur penunjang khusus tentang
tinggi untuk berobat di pelayanan kesehatan di pemanfaatan teknologi di
rumah sakit. (O2) rumah sakit (S1, O1) rumah sakit untuk seluruh
3. Jumlah tenaga medis yang 2. Menetapkan standar mutu pegawai (W2, O1)
terus meningkat. (O3) pelayanan tinggi bagi 3. Perluasan dan penataan
4. Tren teknologi informasi pegawai untuk lahan parkir (W3, O5)
yang berkembang pesat. meningkatkan 4. Mengembangkan
(O4) kenyamanan di rumah perancangan strategis
5. Wilayah rumah sakit sakit (S2, O2) sistem informasi di rumah
yang akan diperluas. (O5) 3. Mensosialisasikan sakit (W4, O4)
program di bidang 5. Pengembangan sistem
kesehatan di seluruh pelayanan pendaftaran
kecamatan dan kelurahan berobat yang terintegrasi
di wilayah Tangerang (W5, O4)
Selatan (S4, O2)
4. Mengimplementasikan 6. Pengembangan fasilitas
teknologi informasi untuk pengorganisasian data
menunjang pelayanan di yang tersentral agar dapat
rumah sakit (S5, 04) dipergunakan disetiap
bidang yang
membutuhkan. (W6, O4)
7. Mengadakan program
peningkatkan mutu dan
standar pelayanan rumah
sakit (W6,01)
Ancaman (threat) Strategi ST Strategi WT
1. Munculnya pesaing- 1. Membuat inovasi dalam 1. Menjaga performa dan
pesaing baru di bidang pelayanan kesehatan (S1, konsistensi isi informasi
pelayanan kesehatan. (T1) T1) (W4, T3)
2. Pemerintah daerah 2. Berkoordinasi dengan 2. Mengganggarkan dana
menentukan rekrutmen pemda untuk untuk pencegahan
pegawai di rumah sakit. meningkatkan kuantitas kriminalitas siber (W2,T4)
(T2) dan kualitas pegawai
3. Pengadaan alat-alat rumah sakit sesuai
kesehatan yang semakin kebutuhan (S1, T2)
mahal. (T3) 3. Menambah alokasi
4. Minat dokter spesialis anggaran di bidang

65
yang mau bekerja di rumah pengadaan alat rumah
sakit umum berkurang. sakit (S1, T3)
(T4) 4. Menambah fasilitas bagi
tenaga medis spesialis
(S1, T4)

Matriks diatas menggambarkan strategi yang akan digunakan

untuk mencapai tujuan perusahaan. Hasil perumusan dari SWOT

tersebut dapat digunakan perusahaan sebagai bahan untuk

memecahkan masalah, meningkatkan kinerja perusahaan dan

memanfaatkan peluang untuk mengembangkan perusahaan.

Selanjutnya, akan dilakukan pembahasan analisis Value Chain.

Dalam analisis ini didapatkan berbagai bahan informasi dari

pengamatan langsung pada objek penelitian. Informasi yang dihasilkan

berupa hasil pengamatan dan pemetaan tugas dan fungsi dari masing-

masing bagian pekerjaan yang mengacu pada dokumen organisasi

yang menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja pada suatu proses

kerja yang dilakukan masing-masing. Kemudian informasi itu

digolongkan menjadi aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas

pendukung (supportive activities).

66
Infrastructure Hukum dan keuangan
Human Resource Pelatihan dan Perekrutan
Product & Technology Penggunaan SI/TI
Development
Procurement Obat-obatan, Peralatan Medis
Inbound Operations: Outbound Sales & Services:
Logistics: Logistics: Marketing:
Alat Medis,
Value
Tenaga Spesifikasi Katalog, Website, Kenyamanan, Margin
Medis, Kamar, Jaminan Email, Keramahan,
Gedung, Keahlian Kesehatan, Media Kebersihan,
Ruang Dokter, Kartu sosial. Layanan
Perawatan, Jenis Obat, Berobat Pengaduan
Laboratorium, Menu Pasien, Pasien.
Vendor Makanan, Apotik,
Kebersihan. Ambulans. Hasil
Diagnosa.
Gambar 4. 3: Analisis Value Chain
Analisis value chain dilakukan untuk merinci suatu rangkaian dari

alur kerja atau proses kerja yang digunakan menjadi kegiatan strategi

yang relevan untuk memahami dari proses bisnis awal hingga akhir.

Berikut adalah penjelasan dari klasifikasi aktivitas diatas.

a. Aktivitas Utama (Primary Activities)

Berikut adalah adalah daftar aktivitas utama RSUD Tangerang

Selatan:

a. Alat Medis, Tenaga Medis, Gedung, Ruang Perawatan,

Laboratorium, Vendor Kebersihan.

67
Aktivitas ini terdiri dari unit-unit penunjang kegiatan utama

di rumah sakit.

b. Spesifikasi Kamar, Keahlian Dokter, Jenis Obat, Menu

Makanan, Ambulans.

Aktivitas ini merupakan aktivitas utama dalam menunjang

kegiatan operasional rumah sakit.

c. Katalog, Jaminan Kesehatan, Kartu Berobat Pasien, Apotik,

Hasil Diagnosa.

Aktivitas ini merupakan aktivitas keluaran utama yang

disediakan oleh rumah sakit.

d. Website, Email, Media Sosial.

Website dan Media Sosial adalah media utama yang

digunakan untuk penyebaran informasi dan untuk promosi

rumah sakit. Email digunakan oleh pihak rumah sakit

sebagai sarana surat menyurat elektronik dengan mitra

rumah sakit dan juga dengan pasien.

e. Kenyamanan, Keramahan, Kebersihan, Layanan Pengaduan

Pasien.

RSUD Tangerang Selatan juga menerapkan pelayanan

prima bagi pasien yang mengutamakan aspek kenyamanan,

keramahan, kebersihan serta layanan pengaduan bagi

pasien yang ingin memberi kritik dan saran.

68
b. Aktivitas Pendukung (Supportive Activities)

1. Hukum dan Keuangan

Aktivitas pendukung pada RSUD Tangerang Selatan seperti

keuangan, perencanaan dan hukum. Hal ini penting agar

RSUD Tangerang Selatan dapat terus berkembang sesuai

visi, misi, dan tujuan serta dapat terus bersaing dengan

rumah sakit lain.

2. Pelatihan dan Perekrutan

Pelatihan dan perekrutan dilakukan untuk tenaga pegawai

baru dan juga peserta magang agar mereka mempunyai

kompetensi dan kemampuan sesuai tugas pokok dan

fungsinya. Merekrut SDM yang kompeten juga dilakukan

untuk menjaga dan menambah kualitas rumah sakit.

3. Penggunaan SI/TI

Dengan adanya TI dan SI dapat membantu serta

mempermudah pekerjaan seperti absensi pegawai dan

pendaftaran pasien menggunakan aplikasi rumah sakit,

pencatatan laporan harian, dan lain lain. Selain itu, agar

rumah sakit juga mengikuti perkembangan teknologi dan

tidak menurunkan daya saing dengan rumah sakit lain.

Melakukan pengembangan terhadap TI dan SI untuk

menjaga dan menambah kualitas TI dan SI yang digunakan.

4. Obat-obatan dan Peralatan Medis

69
Rumah Sakit memasok obat-obatan dan peralatan medis

penunjang pelayanan kesehatan dengan bekerja sama

dengan vendor lain yang bertujuan mempermudah rumah

sakit melakukan berbagai kegiatan.

4.2.2. Fase 1 – Menentukan Informasi Bisnis dan Kebutuhan


Pendukung

4.2.2.1. Identifikasi Informasi Organisasi

Analisis dan identifikasi visi, misi, dan tujuan organisasi

diketahui berdasarkan hasil wawancara dan melalui media

informasi resmi rumah sakit. Analisis ini digunakan sebagai suatu

cara untuk mengetahui keterkaitan antara visi, misi dengan tujuan

organisasi yang ingin dicapai.

 Visi

Menjadi Rumah Sakit pilihan yang bermutu dan amanah (aman,

nyaman, mandiri, ramah) di Kota Tangerang Selatan.

 Misi

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu, modern

dan terstandarisasi;

2. Meningkatkan SDM kesehatan yang profesional dan religius;

3. Meningkatkan sistem informasi yang terbuka dan menerima

globalisasi sesuai kebutuhan masyarakat yang bermartabat;

4. Berupaya mengikuti perkembangan IPTEK, serta sarana

pendukung yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.

70
 Tujuan

1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna sesuai dengan standar

dan profesionalisme.

2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan

rumah sakit.

4.2.2.2. Identifikasi Faktor Kunci Keberhasilan

Berdasarkan hasil wawancara yaitu pendalaman visi dan

misi yang dijabarkan ke dalam tujuan RSUD Tangerang Selatan

kemudian akan diaplikasikan menggunakan CSF yang

berhubungan dengan strategi bisnis organisasi dalam bentuk

sasaran, serta dilakukan measure atau ukuran tingkat keberhasilan

organisasi dalam bentuk indikator sasaran. Berikut ini adalah

tujuan dari RSUD Tangerang Selatan dan CSF di identifikasi

berdasarkan data hasil wawancara yang dapat dilihat pada lampiran

yang berhubungan dengan proses bisnis yang sedang berlangsung

serta diperoleh dari peraturan walikota Tangerang Selatan nomor

27 tahun 2017 tentang tugas dan pokok fungsi dari RSUD

Tangerang Selatan. Dari hasil wawancara tersebut menghasilkan

informasi berupa penjabaran tujuan utama perusahaan serta

masing-masing bagian, dan akan dianalisa menggunakan tools

analisis CSF yang akan disajikan melalui tabel dibawah ini.

71
Tabel 4. 3: CSF Tujuan Utama RSUD Tangerang Selatan
Tujuan Utama CSF Measure
Memberikan pelayanan Memberikan secara lengkap Fasilitas pelayanan medis
kesehatan paripurna sesuai pelayanan medis kepada rumah sakit yang lengkap.
dengan standar dan masyarakat
profesionalisme. Melayani pasien dengan Pasien merasakan kenyamanan
Standar Operasional Prosedur dan keramahan di rumah sakit
yang tinggi
Meningkatkan derajat Menjamin pengobatan pasien Pasien rumah sakit terjamin
kesehatan masyarakat. yang membutuhkan dari awal atas pelayanan kesehatan yang
berobat hingga mencapai diberikan termasuk bagi
kesembuhan pasien tidak mampu.
Memberi akses kesehatan Pelayanan pasien tidak dibeda-
secara keseluruhan tanpa bedakan berdasarkan agama,
membeda-bedakan pasien ras, budaya, mampu atau tidak
mampu dalam pelayanan
rumah sakit
Mengadakan program Meningkatnya kesadaran
sosialisasi tentang kesehatan tentang pola hidup sehat dan
dan penyuluhan di bidang meningkatnya tingkat
kesehatan kepada masyarakat partisipasi masyarakat
terhadap kegiatan yang
dilakukan.

Membantu pembangunan Perbaikan sarana dan


sarana dan prasarana prasarana seperti puskesmas,
kesehatan di luar lingkungan posyandu, dan pelayanan
rumah sakit kesehatan lainnya
Meningkatkan mutu dan Pengukuran kepuasan Melakukan evaluasi terhadap
mempertahankan standar terhadap kegiatan operasional kinerja operasional rumah
pelayanan rumah sakit. pelayanan rumah sakit sakit secara berkala
Meningkatkan nilai standar Peningkatan Mutu dan
dan akreditasi rumah sakit Keselamatan Pasien (PMKP),
fasilitas, serta sarana
prasarana.
Menerapkan standar Meningkatnya tingkat
pelayanan prima terhadap kepuasan pasien rumah sakit
pasien rumah sakit

Pada tabel di atas terdapat tiga kolom yaitu: tujuan, sasaran,

serta measure/indikator sasaran program. Tujuan dari RSUD

Tangerang Selatan dijabarkan pada kolom pertama, lalu

72
disesuaikan dan dicari poin penting yang harus berjalan dengan

baik agar tujuan tersebut berhasil pada kolom kedua CSF.

Kemudian, pada kolom ketiga dijelaskan measure atau indikator

sasaran program mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari tujuan

rumah sakit yang sesuai dengan strategi bisnis perusahaan tersebut.

Setelah itu dilakukan penjabaran tujuan dan penjelasan tiap

bagian yang ada di RSUD Tangerang Selatan. Bagian pertama

adalah tujuan bagian Kelompok Fungsional yang dijabarkan pada

gambar bawah ini.

Tabel 4. 4: Penjelasan Tujuan Kelompok Fungsional


Tujuan Utama RSUD Tujuan Bagian Kelompok Penjelasan
Fungsional
Meningkatkan mutu dan Memberikan pertimbangan Kelompok fungsional
mempertahankan standar strategis terhadap rumah sakit memberikan pertimbangan
pelayanan rumah sakit. strategis kepada Direktur
rumah sakit dalam rangka
peningkatan dan
pengembangan standar
pelayanan rumah sakit

Pada tabel di atas terdapat tiga kolom yaitu: tujuan utama,

tujuan bagian, serta penjelasan. Tujuan utama RSUD Tangerang

Selatan dijabarkan pada kolom pertama, lalu pada kolom kedua

penulis menginterpretasikan tujuan bagian Kelompok Fungsional

sesuai tugas pokok dan fungsi dari Kelompok Fungsional untuk

mengidentifikasi Tujuan Utama bagian ini yang disesuaikan

dengan Tujuan Utama dari RSUD. Hasil dari tujuan utama bagian

ini akan digunakan pada tabel selanjutnya untuk penjabaran CSF

73
dan Measure. Pada kolom ketiga dijabarkan penjelasan mengenai

tujuan utama bagian Kelompok Fungsional guna mengetahui cara

kerja bagian ini.

Setelah itu dilakukan penjabaran CSF dan Measure di

bagian Kelompok Fungsional RSUD. CSF dan Measure bagian

Kelompok Fungsional yang dijabarkan digambar bawah ini.

Tabel 4. 5: CSF Bagian Kelompok Fungsional


Tujuan Bagian Kelompok CSF Measure
Fungsional
Memberikan pertimbangan Mengirim rekomendasi Rekomendasi kebijakan
strategis terhadap rumah sakit kebijakan strategis kepada sebagai dasar pertimbangan
direktur rumah sakit direktur untuk membuat
kebijakan strategis di rumah
sakit

Pada tabel di atas terdapat tiga kolom yaitu: tujuan, CSF,

serta measure/indikator sasaran program. Tujuan dari bagian

Kelompok Fungsional dijabarkan pada kolom pertama, lalu penulis

menyesuaikan dan mencari poin penting yang harus berjalan

dengan baik agar tujuan tersebut berhasil pada kolom kedua CSF.

Kemudian, pada kolom ketiga dijelaskan measure/indikator

sasaran program mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari tujuan

bagian Kelompok Fungsional yang sesuai dengan strategi bisnis

perusahaan tersebut.

74
Selanjutnya langkah-langkah diatas di ulang kembali untuk

bagian lain yaitu Tata Usaha, Pelayanan Medis, Keperawatan, dan

Penunjang. Berikut adalah hasil analisa CSF pada bagian-bagian

tersebut.

Tabel 4. 6: Penjelasan Tujuan Bagian Tata Usaha


Tujuan Utama RSUD Tujuan Bagian Tata Usaha Penjelasan
Memberikan pelayanan Memberikan pelayanan Bagian Tata Usaha rumah
kesehatan paripurna sesuai administratif dan teknis secara sakit memberikan pelayanan
dengan standar dan umum di rumah sakit. yang meliputi pengelolaan tata
profesionalisme. usaha umum, kepegawaian dan
pengembangan sumber daya
manusia, rumah tangga dan
logistik rumah sakit,
perencanaan dan informasi
serta keuangan.

Meningkatkan mutu dan Menyusun rencana dan Bagian Tata Usaha


mempertahankan standar program kerja pengelolaan merencanakan, menyusun, dan
pelayanan rumah sakit. pelayanan ketatausahaan di mengevaluasi rencana
rumah sakit. pengelolaan tata usaha rumah
sakit.

Tabel 4. 7: CSF Bagian Tata Usaha


Tujuan Bagian Tata Usaha CSF Measure

Memberikan pelayanan Bagian tata usaha mengatur Urusan administratif,


administratif dan teknis secara pelayanan umum dan kepegawaian, keuangan,
umum di rumah sakit. mengelola keuangan rumah logisitik, dan informasi rumah
sakit. sakit berjalan lancar.

Menyusun rencana dan Membuat laporan dan evaluasi Hasil laporan dan evaluasi
program kerja pengelolaan pelaksanaan tugas dan fungsi dijadikan sebagai landasan
pelayanan ketatausahaan di di lingkup Bagian Tata Usaha. penetapan kebijakan lingkup
rumah sakit. tata usaha rumah sakit
kedepan.

75
Tabel 4. 8: Penjelasan Tujuan Bidang Pelayanan Medis
Tujuan Utama RSUD Tujuan Bidang Pelayanan Penjelasan
Medis

Memberikan pelayanan Menyelenggarakan pelayanan Bidang Pelayanan Medis


kesehatan paripurna sesuai medis dan pelayanan non melakukan pelayanan
dengan standar dan medis pada layanan Kesehatan pengobatan kepada pasien
profesionalisme. di RSUD Kota Tangerang rumah sakit yang bersifat
Selatan. pengobatan medis maupun non
medis sesuai dengan standar
operasional yang berlaku.
Meningkatkan derajat Mengadakan dan Bidang Pelayanan Medis
kesehatan masyarakat. mengkoordinasikan program berpartisipasi dalam program-
penyuluhan kesehatan kepada program sosialisasi dan
masyarakat. penyuluhan kesehatan
masyarakat.
Meningkatkan mutu dan Meningkatkan mutu pelayanan Bidang Pelayanan Medis
mempertahankan standar medis dan non medis di RSUD membuat perencanaan dan
pelayanan rumah sakit. Tangerang Selatan. evaluasi laporan tentang
kegiatan di lingkup medis dan
non medis.

Tabel 4. 9: CSF Bidang Pelayanan Medis


Tujuan Bidang Pelayanan CSF Measure
Medis
Menyelenggarakan pelayanan Tenaga medis dokter, perawat, Pasien dapat dilayani dengan
medis dan pelayanan non dan pembantu di rumah sakit baik sesuai standar yang
medis pada layanan Kesehatan memberikan pelayanan kepada diterapkan.
di RSUD Kota Tangerang pasien sesuai standar yang
Selatan. diterapkan.

Mengadakan dan Pihak rumah sakit ikut terjun Pemberian edukasi dan
mengkoordinasikan program berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan kesehatan oleh
penyuluhan kesehatan kepada edukasi dan penyuluhan pihak rumah sakit kepada
masyarakat. kesehatan di masyarakat. masyarakat.
Meningkatkan mutu pelayanan Membuat laporan dan evaluasi Hasil Laporan dan Evaluasi
medis dan non medis di RSUD pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai landasan penetapan
Tangerang Selatan. di lingkup Bidang Pelayanan kebijakan pelayanan medis
Medis. yang lebih baik kedepannya.

76
Tabel 4. 10: Penjelasan Tujuan Bidang Keperawatan
Tujuan Utama RSUD Tujuan Bidang Penjelasan
Keperawatan

Memberikan pelayanan Menyelenggarakan pelayanan Bidang Keperawatan


kesehatan paripurna sesuai Keperawatan pada fasilitas melakukan pelayanan
dengan standar dan kesehatan di RSUD Kota Keperawatan kepada pasien
profesionalisme. Tangerang Selatan. rumah sakit yang menjalani
rawat inap dan rawat jalan.

Meningkatkan derajat Melayani sepenuh hati pasien Bidang keperawatan senantiasa


kesehatan masyarakat. yang membutuhkan perawatan melayani pasien yang
di rumah sakit. membutuhkan perawatan
umum maupun khusus di
dalam rumah sakit.

Meningkatkan mutu dan Meningkatkan mutu pelayanan Bidang Keperawatan membuat


mempertahankan standar Keperawatan di RSUD perencanaan dan evaluasi
pelayanan rumah sakit. Tangerang Selatan. laporan tentang kegiatan di
lingkup bagian keperawatan.

Tabel 4. 11: CSF Bidang Keperawatan


Tujuan Bidang CSF Measure
Keperawatan
Menyelenggarakan Tenaga bidang keperawatan Ruangan rawat inap dan rawat
pelayanan Keperawatan mengatur ketersediaan ruangan jalan dapat diatur dan pasien
pada fasilitas kesehatan di untuk pasien rawat inap dan rawat dapat dilayani dengan baik
RSUD Kota Tangerang jalan serta memastikan pasien sesuai standar yang diterapkan.
Selatan. ditangani dengan baik.

Melayani sepenuh hati Tenaga perawat memberikan Seluruh pasien mendapat


pasien yang membutuhkan pelayanan maksimal kepada pelayanan perawatan yang
perawatan di rumah sakit. pasien rumah sakit tanpa sama sesuai standar yang telah
memandang golongan tertentu. diterapkan.

Meningkatkan mutu Membuat laporan dan evaluasi Hasil Laporan dan Evaluasi
pelayanan Keperawatan di pelaksanaan tugas dan fungsi di sebagai landasan penetapan
RSUD Tangerang Selatan. lingkup bidang Keperawatan. kebijakan bidang keperawatan
yang lebih baik kedepannya.

77
Tabel 4. 12: Penjelasan Tujuan Bidang Penunjang
Tujuan Utama RSUD Tujuan Bidang Penunjang Penjelasan

Memberikan pelayanan Menyelenggarakan pelayanan Bagian Penunjang melakukan


kesehatan paripurna sesuai penunjang medis dan non pelayanan medis dan non
dengan standar dan medis pada fasilitas kesehatan medis terhadap fasilitas
profesionalisme. di RSUD Kota Tangerang penunjang pelayanan
Selatan. kesehatan di rumah sakit.

Meningkatkan derajat Melakukan pengawasan dan Bagian Penunjang melakukan


kesehatan masyarakat. pemeliharaan terhadap pengecekan terhadap
infrastruktur kesehatan di kelayakan alat-alat penunjang
rumah sakit. medis dan non medis di rumah
sakit serta pengadaan alat
kesehatan yang baru jika
dibutuhkan.
Meningkatkan mutu dan Meningkatkan mutu Bagian Penunjang membuat
mempertahankan standar infrastruktur penunjang perencanaan dan evaluasi
pelayanan rumah sakit. kegiatan operasional di RSUD laporan tentang kegiatan di
Tangerang Selatan. lingkup bagian Penunjang.

Tabel 4. 13: CSF Bidang Penunjang


Tujuan Bidang Penunjang CSF Measure

Menyelenggarakan pelayanan Tenaga medis dokter, perawat, Pasien dapat dilayani dengan
penunjang medis dan non dan pembantu di rumah sakit baik sesuai standar yang
medis pada fasilitas kesehatan memberikan pelayanan kepada diterapkan.
di RSUD Kota Tangerang pasien sesuai standar yang
Selatan. diterapkan.

Melakukan pengawasan dan Pegawai Bidang Penunjang Infrastruktur kesehatan rumah


pemeliharaan terhadap melakukan pengecekan sakit dapat digunakan sesuai
infrastruktur kesehatan di kelayakan dan evaluasi fungsi dan tujuan serta
rumah sakit. terhadap infrastruktur terjamin kelayakan
kesehatan yang ada di rumah penggunaannya.
sakit secara berkala.
Meningkatkan mutu Membuat laporan dan evaluasi Hasil laporan dan evaluasi
infrastruktur penunjang tentang peralatan dan sebagai landasan penetapan
kegiatan operasional di RSUD perlengkapan kesehatan di kebijakan pengadaan alat
Tangerang Selatan. rumah sakit. penunjang kesehatan yang
lebih baik kedepannya.

78
4.2.3. Fase 2 – Mengevaluasi Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan
Bisnis Saat ini dan Mengidentifikasi SI/TI

4.2.3.1. Analisis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

1. Hardware

Pada tahap ini SI/TI yang terdapat pada setiap bidang saat

ini perlu dianalisis. Pada tahap ini dilakukan analisis perangkat

keras (hardware) yang digunakan di rumah sakit saat ini.

Spesifikasi diperoleh dari pengamatan secara langsung pada

bagian IT yang terdapat di rumah sakit. Hardware yang digunakan

di rumah sakit pada saat ini terlihat seperti pada tabel berikut.

Tabel 4. 14: Spesifikasi Hardware RSUD Tangerang Selatan

Jenis Unit Spesifikasi

Server 1 Intel ® Quad Core E5504 Xeon® CPU 2.20


GHz,4M cache, 4.86Gt/s QPI, 3x146Gb 10K
RPM 6Gbps SAS 2.5” Hot Plug Hard Drive in
3.5” Carrier rise with 2 PCIe x8 +2 PCIe x4
slot, Broadcom5709 Dual Port 1GbE NIC
w/TOE iSCSI, PCIe-4, 6GB Memory(3x2Gb),
133MHz, Dual Ranked UDIMMs for 1
Processor
Komputer 122 Dual-Core Processor E5300
(2.6GHz/800FSb/2M L2 cache), 1GB
(1x1GB) NECC DDR2 800 MHz SDRAM
Memory, 500GB 7.2K RPM SATA Hard
Drive
Laptop 30 ASUS X540LJ Model Prosesor i3-4005U,
DDR3L SDRAM, 500GB Integrated 802.11
b/g/n or 802.11 ac
HDMI , USB2.0 , USB3.0 , Bluetooth , Card
Reader , Camera , Speakers , Microphone ,
USB Type-C, Windows 10
Telekomunikasi 40 Pesawat Telepon Extension

79
2. Software

Perangkat lunak yang digunakan adalah Microsoft Office

2010 (Word dan Excel) yaitu untuk pengolahan data dan

dokumen, aplikasi Adobe Photoshop untuk pengolahan desain

grafis, Sistem Informasi Rumah Sakit untuk integrasi data antar

unit, sedangkan untuk sistem operasi dibagi menjadi dua jenis

yaitu Microsoft Windows 7, Microsoft Windows 10.

3. Aplikasi

Berbagai macam aplikasi digunakan untuk menunjang

masing-masing aktivitas unit kerja. Diantaranya SMS Gateway

untuk pasien yang sudah pernah berobat ke RSU Kota Tangerang

Selatan, dan Pendaftaran Online (SIPOLIN) yaitu booking online

untuk berobat Rawat Jalan ke RSU Kota Tangerang Selatan untuk

pasien baru maupun pasien yang sudah pernah berobat ke RSUD

Kota Tangerang Selatan serta aplikasi Vclaim BPJS untuk pasien

BPJS dengan rujukan berjenjang.

4. Arsitektur Sistem Informasi saat ini.

Berikut adalah gambar dari jaringan arsitektur sistem

informasi yang berjalan pada RSUD Tangerang Selatan saat ini.

80
Gambar 4. 4: Arsitektur Informasi RSUD Tangerang Selatan

5. Skema Jaringan

Berikut adalah gambar skema dari jaringan sistem berjalan

saat ini di RSUD Tangerang Selatan.

Gambar 4. 5: Skema jaringan sistem berjalan saat ini

81
6. Identifikasi Kondisi Arsitektur SI/TI

Berikut adalah pemetaan aplikasi SI/TI dengan menggunakan

metode McFarlan Strategic Grid. Terdapat 4 Kuadran 1 (kuadran

support) adalah aplikasi yang berguna tetapi tidak menentukan

kesuksesan, sebagai pendukung kegiatan proses bisnis. 2. Kuadran

2 (kuadran key operational) adalah aplikasi yang saat ini sangat

diperlukan dalam mencapai keberhasilan. 3. Kuadran 3 (kuadran

high potential) adalah aplikasi yang mungkin akan menentukan

keberhasilan di masa mendatang 4. Kuadran 4 (kuadran strategic)

adalah aplikasi penting untuk mendukung strategis di masa

datang.

Tabel 4. 15: Portofolio Aplikasi SI


Strategic High Potential

Website

SMS Gateway

SIPOLIN Technical Support

Vclaim BPJS Email

Ms. Office

Adobe Photoshop

Key Operational Support

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan pada

aplikasi saat ini di lingkup rumah sakit, dapat disimpulkan bahwa

pihak RSUD Tangerang Selatan belum memiliki aplikasi yang

82
bersifat strategis (strategic) dalam mendukung perencanaan SI/TI

untuk menunjang daya saing bisnis di masa mendatang. Ini

dikarenakan pihak rumah sakit belum memiliki portofolio

perencanaan strategis sistem informasi dalam rangka mendukung

kegiatan operasional jangkat panjang. Adapun untuk kuadran 2

yaitu website rumah sakit bisa dikembangkan kedepan sebagai

aplikasi yang sangat diperlukan untuk pengembangan SI/TI.

Kuadran 3 memiliki apikasi terbanyak karena rumah sakit saat ini

mengandalkan aplikasi SI/TI yang bersifat untuk menjalankan

kegiatan operasional saja. Kuadran ke 4 terdapat 2 aplikasi untuk

mendukung operasional minor atau kecil di rumah sakit.

4.2.4. Fase 3 – Menentukan Solusi Strategis

4.2.4.1. Menentukan Kebutuhan Informasi dari tiap bidang di


RSUD

Kebutuhan informasi dapat diperoleh dari analisis CSF yang

menganalisis tujuan dari bagian-bagian yang ada di RSUD

Tangerang Selatan. Kemudian, dilakukan pendalaman lagi

terhadap CSF melalui measures/indikator. Selanjutnya, indikator

tersebut dipetakan ke dalam value chain untuk mendapatkan

kebutuhan informasi pada bagian-bagian yang ada pada rumah

sakit. Identifikasi kebutuhan informasi pada bagian-bagian ini

terdiri dari enam kolom, yaitu: tujuan, CSF, Measure, value chain,

analisis SWOT dan kebutuhan informasi.

83
Kebutuhan informasi di perusahaan tentunya berbeda di

masing-masing bagian. Kebutuhan akan informasi dapat diperoleh

dari analisis CSF sebelumnya yang menganalisis tujuan dari

masing-masing bagian. Kemudian, setiap CSF akan dievaluasi dan

dicari kesesuaiannya dengan rumusan SO, ST, WO dan WT yang

didapat dari analisis SWOT. Hasil dari analisis kebutuhan

informasi tersebut akan dipetakan dalam seluruh aktivitas bisnis

yang ada. Berikut adalah analisis kebutuhan informasi masing-

masing bagian.

 Analisis Kebutuhan Informasi Kelompok Fungsional

Tabel 4. 16: Kebutuhan Informasi Kelompok Fungsional


Tujuan Bagian CSF Measure Strategi Value Chain Kebutuhan
Kelompok SWOT Informasi
Fungsional
Memberikan Mengirim Rekomendasi SO2, Procurement, Laporan
pertimbangan rekomendasi kebijakan ST1, Services performa
strategis kebijakan sebagai dasar ST2, operasional
terhadap rumah strategis pertimbangan WO7 rumah sakit
sakit kepada direktur untuk secara berkala
direktur membuat
rumah sakit kebijakan
strategis di
rumah sakit
Analisis kebutuhan informasi dibuat untuk memudahkan proses

identifikasi informasi yang dibutuhkan untuk menujang kegiatan

operasional pada bidang-bidang yang ada di RSUD Tangerang Selatan.

Pada bagian kelompok fungsional dimulai dengan menjelaskan tujuan

bagian kelompok fungsional dan CSF yang mempengaruhi strategi bisnis

dari bagian tersebut yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya

dimana terdapat tiga kolom, yaitu: tujuan utama, CSF, dan measure.

84
Tujuan bagian kelompok fungsional akan dijelaskan satu-persatu pada

kolom pertama, lalu akan dicari poin penting yang harus berjalan dengan

baik agar tujuan utama tersebut berhasil pada kolom CSF. Kemudian,

kolom ketiga akan dijelaskan indikator mengenai ukuran tingkat

keberhasilan dari masing-masing tujuan bagian kelompok fungsional.

Selanjutnya, ditentukan strategi SWOT yang cocok dengan

masing-masing tujuan bagian kelompok fungsional. Di kolom kelima akan

dibahas value chain dimana proses bisnis dari tujuan bagian kelompok

fungsional tersebut berjalan. Hal ini akan memudahkan untuk melihat data

apa yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi SI/TI usulan yang akan

dibuat nantinya. Kebutuhan informasi mengenai data apa saja yang

dibutuhkan untuk bisa mencapai keberhasilan tujuan bagian kelompok

fungsional akan dibahas di kolom keenam. Dari hasil diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa kelompok fungsional membutuhkan infornasi berupa

laporan kegiatan operasional rumah sakit untuk dijadikan rujukan evaluasi

bagi penetapan kebijakan rumah sakit kedepan yang akan

direkomendasikan kepada direktur rumah sakit. Berikut adalah hasil

penjabaran analisis kebutuhan informasi pada bidang lainnya di RSUD

Tangerang Selatan.

 Analisis Kebutuhan Informasi Bagian Tata Usaha

Tabel 4. 17: Kebutuhan Informasi Bagian Tata Usaha


Tujuan Bagian CSF Measure Strategi Value Chain Kebutuhan
Kelompok SWOT Informasi
Fungsional
Memberikan Bagian tata Urusan S01, Product & Laporan

85
pelayanan usaha administratif, SO4, Technology Kinerja
administratif mengatur kepegawaian, WO4, Development, Pegawai,
dan teknis pelayanan keuangan, WO6, Services Laporan
secara umum di umum dan logisitik, dan WT1 Keuangan,
rumah sakit. mengelola informasi Laporan
keuangan rumah sakit Logistik
rumah sakit. berjalan lancar. Rumah Sakit,
Laporan
Pengaduan
Pelayanan
Rumah Sakit.
Menyusun Membuat Hasil laporan WO6, Procurement, Laporan
rencana dan laporan dan dan evaluasi WT1 Services evaluasi
program kerja evaluasi dijadikan performa
pengelolaan pelaksanaan sebagai bagian tata
pelayanan tugas dan landasan usaha secara
ketatausahaan di fungsi di penetapan berkala.
rumah sakit. lingkup kebijakan
Bidang Tata lingkup tata
Usaha. usaha rumah
sakit kedepan.

Pada bagian tata usaha dimulai dengan menjelaskan tujuan bagian

tata usaha dan CSF yang mempengaruhi strategi bisnis dari bagian tersebut

yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya dimana terdapat tiga

kolom, yaitu: tujuan utama, CSF, dan measure. Tujuan bagian tata usaha

akan dijelaskan satu-persatu pada kolom pertama, lalu akan dicari poin

penting yang harus berjalan dengan baik agar tujuan utama tersebut

berhasil pada kolom CSF. Kemudian, kolom ketiga akan dijelaskan

indikator mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari masing-masing tujuan

bagian tata usaha.

Selanjutnya, ditentukan strategi SWOT yang cocok dengan

masing-masing tujuan bagian tata usaha. Di kolom kelima akan dibahas

value chain dimana proses bisnis dari tujuan bagian tata usaha tersebut

berjalan. Hal ini akan memudahkan untuk melihat data apa yang

86
dibutuhkan dalam membuat aplikasi SI/TI usulan yang akan dibuat

nantinya. Kebutuhan informasi mengenai data apa saja yang dibutuhkan

untuk bisa mencapai keberhasilan tujuan bagian tata usaha akan dibahas di

kolom keenam.

Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bagian tata

usaha membutuhkan infornasi berupa laporan Laporan Kinerja Pegawai,

Laporan Keuangan, Laporan Logistik Rumah Sakit, Laporan Pengaduan

Pelayanan Rumah Sakit serta Laporan Evaluasi performa bagian tata usaha

secara berkala untuk dijadikan rujukan pengembangan kegiatan

administratif rumah sakit kedepan yang akan direkomendasikan kepada

direktur rumah sakit. Berikut adalah hasil penjabaran analisis kebutuhan

informasi pada bidang lainnya di RSUD Tangerang Selatan.

 Analisis Kebutuhan Informasi Bidang Pelayanan Medis

Tabel 4. 18: Kebutuhan Informasi Bidang Pelayanan Medis


Tujuan Bidang CSF Measure Strategi Value Chain Kebutuhan
Pelayanan Medis SWOT Informasi
Menyelenggarakan Tenaga medis Pasien dapat SO1, Inbound Data Pribadi
pelayanan medis dan dokter, perawat, dan dilayani SO2, Logistics, Pasien,
pelayanan non medis pembantu di rumah dengan baik SO4, Operations, Laporan hasil
pada layanan sakit memberikan sesuai standar WO1, Outbound Diagnosa
Kesehatan di RSUD pelayanan kepada yang WO7, Logistics, Pasien
Kota Tangerang pasien sesuai diterapkan. ST1, ST4 Services
Selatan. standar yang
diterapkan.
Mengadakan dan Pihak rumah sakit Pemberian SO3 Services Data pos
mengkoordinasikan ikut terjun edukasi dan pelayanan
program penyuluhan berpartisipasi dalam penyuluhan kesehatan
kesehatan kepada kegiatan edukasi kesehatan oleh terpadu tiap
masyarakat. dan penyuluhan pihak rumah wilayah di
kesehatan di sakit kepada Tangerang
masyarakat. masyarakat. Selatan.
Meningkatkan mutu Membuat laporan Hasil Laporan WO6, Procurement, Laporan
pelayanan medis dan dan evaluasi dan Evaluasi WT1 Services evaluasi
non medis di RSUD pelaksanaan tugas sebagai performa
Tangerang Selatan. dan fungsi di landasan bidang

87
lingkup Bidang penetapan pelayanan
Pelayanan Medis. kebijakan medis secara
pelayanan berkala.
medis yang
lebih baik.

Pada bidang pelayanan medis dimulai dengan menjelaskan tujuan

bidang pelayanan medis dan CSF yang mempengaruhi strategi bisnis dari

bagian tersebut yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya dimana

terdapat tiga kolom, yaitu: tujuan utama, CSF, dan measure. Tujuan

bidang pelayanan medis akan dijelaskan satu-persatu pada kolom pertama,

lalu akan dicari poin penting yang harus berjalan dengan baik agar tujuan

utama tersebut berhasil pada kolom CSF. Kemudian, kolom ketiga akan

dijelaskan indikator mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari masing-

masing tujuan bidang pelayanan medis.

Selanjutnya, ditentukan strategi SWOT yang cocok dengan

masing-masing tujuan bidang pelayanan medis. Di kolom kelima akan

dibahas value chain dimana proses bisnis dari tujuan bidang pelayanan

medis tersebut berjalan. Hal ini akan memudahkan untuk melihat data apa

yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi SI/TI usulan yang akan dibuat

nantinya. Kebutuhan informasi mengenai data apa saja yang dibutuhkan

untuk bisa mencapai keberhasilan tujuan bidang pelayanan medis akan

dibahas di kolom keenam.

Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bidang pelayanan medis

membutuhkan infornasi berupa data pribadi pasien dan laporan hasil

diagnosa pasien agar para dapat dicari solusi penanganan yang tepat bagi

88
pasien, data pos pelayanan kesehatan terpadu tiap wilayah di Tangerang

Selatan untuk dijadikan rujukan tempat diadakannya kegiatan penyuluhan

kesehatan serta laporan evaluasi performa bidang pelayanan medis secara

berkala untuk dijadikan evaluasi bagi penetapan kebijakan rumah sakit

kedepan di bidang pelayanana medis yang akan direkomendasikan kepada

direktur rumah sakit. Berikut adalah hasil penjabaran analisis kebutuhan

informasi pada bidang lainnya di RSUD Tangerang Selatan.

 Analisis Kebutuhan Informasi Bidang Keperawatan

Tabel 4. 19: Kebutuhan Informasi Bidang Keperawatan


Tujuan Bidang CSF Measure Strategi Value Chain Kebutuhan
Keperawatan SWOT Informasi
Menyelenggarakan Tenaga bidang Ruangan rawat SO1, Inbound Laporan hasil
pelayanan keperawatan inap dan rawat WO7 Logistics, pengecekan
Keperawatan pada mengatur jalan dapat Operations, ruangan
fasilitas kesehatan di ketersediaan diatur dan Outbound kesehatan,
RSUD Kota ruangan untuk pasien dapat Logistics, Laporan
Tangerang Selatan. pasien rawat dilayani Services ruangan rawat
inap dan rawat dengan baik inap tersedia,
jalan serta sesuai standar Laporan
memastikan yang kondisi pasien
pasien ditangani diterapkan. rawat inap.
dengan baik.
Melayani sepenuh hati Tenaga perawat Seluruh pasien SO2, Services Laporan data
pasien yang memberikan mendapat WO7, pasien rawat
membutuhkan pelayanan pelayanan ST1 jalan dan
perawatan di rumah maksimal perawatan rawat inap
sakit. kepada pasien yang sama
rumah sakit sesuai standar
tanpa yang telah
memandang diterapkan.
golongan
tertentu.
Meningkatkan mutu Membuat Hasil Laporan WO6, Procurement, Laporan
pelayanan laporan dan dan Evaluasi WT1 Services evaluasi
Keperawatan di evaluasi sebagai performa
RSUD Tangerang pelaksanaan landasan bidang
Selatan. tugas dan fungsi penetapan keperawatan
di lingkup kebijakan medis secara
Bidang bagian berkala.
Keperawatan. keperawatan
yang lebih
baik.

89
Pada bidang keperawatan dimulai dengan menjelaskan tujuan

bidang keperawatan dan CSF yang mempengaruhi strategi bisnis dari

bagian tersebut yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya dimana

terdapat tiga kolom, yaitu: tujuan utama, CSF, dan measure. Tujuan

bidang keperawatan akan dijelaskan satu-persatu pada kolom pertama, lalu

akan dicari poin penting yang harus berjalan dengan baik agar tujuan

utama tersebut berhasil pada kolom CSF. Kemudian, kolom ketiga akan

dijelaskan indikator mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari masing-

masing tujuan bidang keperawatan. Selanjutnya, ditentukan strategi

SWOT yang cocok dengan masing-masing tujuan bidang keperawatan. Di

kolom kelima akan dibahas value chain dimana proses bisnis dari tujuan

bidang keperawatan tersebut berjalan. Hal ini akan memudahkan untuk

melihat data apa yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi SI/TI usulan

yang akan dibuat nantinya. Kebutuhan informasi mengenai data apa saja

yang dibutuhkan untuk bisa mencapai keberhasilan tujuan bidang

keperawatan akan dibahas di kolom keenam.

Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bidang keperawatan

membutuhkan infornasi berupa laporan hasil pengecekan ruangan

kesehatan, laporan ruangan rawat inap tersedia, dan laporan kondisi pasien

rawat inap untuk menentukan jumlah ruangan yang sudah dan akan

tersedia bagi pasien yang akan menjalani rawat inap di rumah sakit.

Laporan data pasien rawat jalan dan rawat inap untuk mengetahui jumlah

pasien yang menjalani rawat inap, serta laporan evaluasi performa bidang

90
keperawatan medis secara berkala dijadikan rujukan evaluasi bagi

penetapan kebijakan rumah sakit di bidang keperawatan kedepan yang

akan direkomendasikan kepada direktur rumah sakit. Berikut adalah hasil

penjabaran analisis kebutuhan informasi pada bidang lainnya di RSUD

Tangerang Selatan.

 Analisis Kebutuhan Informasi Bidang Penunjang

Tabel 4. 20: Kebutuhan Informasi Bidang Penunjang


Tujuan Bidang CSF Measure Strate Value Chain Kebutuhan
Penunjang gi Informasi
SWO
T
Menyelenggarakan Tenaga medis Pasien dapat SO2, Inbound Data Pasien
pelayanan penunjang dokter, perawat, dan dilayani dengan baik SO4, Logistics, Rumah Sakit,
medis dan non medis pembantu di rumah sesuai standar yang WO2, Operations, Data
pada fasilitas sakit memberikan diterapkan. WO7, Outbound Penelitian,
kesehatan di RSUD pelayanan kepada ST1, Logistics, Data Hasil
Kota Tangerang pasien sesuai ST2 Services Laporan
Selatan. standar yang Penelitian,
diterapkan. Hasil
Diagnosa
Pasien.
Melakukan Pegawai Bidang Infrastruktur SO1, Procurement Laporan
pengawasan dan Penunjang kesehatan rumah ST3 evaluasi
pemeliharaan terhadap melakukan sakit dapat infrastruktur
infrastruktur kesehatan pengecekan digunakan sesuai kesehatan
di rumah sakit. kelayakan dan fungsi dan tujuan rumah sakit
evaluasi terhadap serta terjamin
infrastruktur kelayakan
kesehatan yang ada penggunaannya.
di rumah sakit
secara berkala.
Meningkatkan mutu Membuat laporan Hasil laporan dan WO6, Procurement, Laporan
infrastruktur dan evaluasi tentang evaluasi sebagai WT1 Services evaluasi
penunjang kegiatan peralatan dan landasan penetapan performa
operasional di RSUD perlengkapan kebijakan bidang
Tangerang Selatan. kesehatan di rumah pengadaan alat penunjang
sakit. penunjang yang secara berkala.
lebih baik.

Pada bidang penunjang dimulai dengan menjelaskan tujuan bidang

penunjang dan CSF yang mempengaruhi strategi bisnis dari bagian

91
tersebut yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya dimana terdapat

tiga kolom, yaitu: tujuan utama, CSF, dan measure. Tujuan bidang

penunjang akan dijelaskan satu-persatu pada kolom pertama, lalu akan

dicari poin penting yang harus berjalan dengan baik agar tujuan utama

tersebut berhasil pada kolom CSF. Kemudian, kolom ketiga akan

dijelaskan indikator mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari masing-

masing tujuan bidang penunjang.

Selanjutnya, ditentukan strategi SWOT yang cocok dengan

masing-masing tujuan bidang penunjang. Di kolom kelima akan dibahas

value chain dimana proses bisnis dari tujuan bidang penunjang tersebut

berjalan. Hal ini akan memudahkan untuk melihat data apa yang

dibutuhkan dalam membuat aplikasi SI/TI usulan yang akan dibuat

nantinya. Kebutuhan informasi mengenai data apa saja yang dibutuhkan

untuk bisa mencapai keberhasilan tujuan bidang penunjang akan dibahas

di kolom keenam.

Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bidang

penunjang membutuhkan infornasi berupa data pasien umah sakit, data

penelitian, data hasil laporan penelitian dan hasil diagnosa pasien untuk

menentukan tindakan pelayanan yang tepat kepada pasien dan peneliti

yang ada di rumah sakit. Laporan evaluasi infrastruktur kesehatan rumah

sakit untuk menentukan apakah infrastruktur penunjang kesehatan masih

dinyatakan layak atau tidak, serta laporan evaluasi performa bidang

penunjang secara berkala untuk dijadikan rujukan evaluasi bagi penetapan

92
kebijakan rumah sakit di bidang penunjang kedepan yang akan

direkomendasikan kepada direktur rumah sakit.

4.2.4.2. Menentukan Solusi Aplikasi dan Database

Solusi aplikasi dan database ini dibuat sebagai rekomendasi

peneliti dengan memperhatikan aspek-aspek eksternal berupa tren

teknologi yang sedang berkembang yang berhubungan dengan studi kasus

pada objek penelitian serta faktor internal daripada objek penelitian seperti

sumber daya manusia, sumber daya teknologi yang sudah ada serta

penyesuaian kebutuhan berdasarkan identifikasi masalah yang didapat dari

wawancara dan pengamatan langsung. Tren aplikasi dan database akan

menjadi kunci utama dalam kegiatan operasional rumah sakit sehingga

harapannya dengan mengimplementasikan tren teknologi ini dapat

meningkatkan nilai kompetitif dan memenuhi standar layak mutu bahkan

menjadikan RSUD Tangerang Selatan menjadi rumah sakit yang bertaraf

internasional. Dengan memperhatikan aspek-aspek yang telah disebutkan,

maka dibuat solusi strategis aplikasi seperti berikut:

Tabel 4. 21: Solusi strategi aplikasi dan database


Tren Jaringan Komputer Internet, Wireless WIMAX
Tren Aplikasi dan Mobile Application, Wordpress-Elementor,
Database Oracle, Mobile Clinical Assistant (MCA).
Tren Pengamanan SI/TI Autentikasi, firewall, Kebijakan
pengamanan, cloud computing

93
Saat ini tren jaringan komputer yang banyak digunakan oleh

perusahaan dalam pengolahan sistem informasinya adalah penggunaan

internet, WIMAX. Tren aplikasi dan database yang saat ini sedang

berkembang di dunia teknologi medis untuk menunjang kegiatan

operasional serta mengolah data-data di rumah sakit adalah mobile

application , Wordpress-Elementor, Oracle. Untuk tren pengamanan SI/TI

yang terdapat pada perusahaan-perusahaan maju adalah autentikasi,

firewall, kebijakan pengaman serta cloud computing yang diberlakukan

pada perusahaan tersebut. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing

Tren tersebut:

 Tren Jaringan Komputer

Internet adalah sebuah jaringan yang menghubungkan komputer

satu sama lain yang menggunakan standar sistem global Transmission

Control Protocol atau Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol

pertukaran sehingga kita bisa saling berkomunikasi, berinteraksi, dan

saling bertukar informasi meski dalam jarak yang jauh. Penggunaan

internet pada rumah sakit memungkinkan para pegawai rumah sakit

maupun pasien dapat mengakses informasi dengan cepat dan mudah.

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah

merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (Broadbond wireless acess

atau di singkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan

jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA

sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. WiMAX merupakan

94
standar internasional tentang Broadband Wireless Access yang mengacu

pada standar IEEE 802.16. Standar ini kemudian dikembangkan oleh

forum gabungan antar perusahaan-perusahaan dunia terkait (produsen

produk-produk wireless, produsen-produsen chip, operator-operator

wireless), atau disebut dengan WiMAX forum. WiMAX adalah teknologi

wireless yang mempunyai kecepatan tinggi dalam transfer data dan

mempunyai jangkauan dengan luas maksimal 50 km luas.

Penggunaan WiMAX di lingkup rumah sakit sangat

direkomendasikan oleh peneliti karena cakupan lebih luas, yaitu bisa

diatur hingga 50 km sehingga dapat lebih efisien bagi pegawai maupun

pengunjung rumah sakit untuk dapat mengakses internet.

 Tren Aplikasi dan Database

Saat ini penggunaan mobile application sudah sangat popular

sebagai salah satu aplikasi yang umum digunakan untuk berbagai

keperluan. Mobile application yang memiliki keunggulan bersifat

multiplatform dan multifungsi sehingga memang mudah dan bisa

diaplikasikan untuk berbagai jenis platform dan tujuan. Hal tersebut

menjadi salah satu alasan kuat mengembangkan mobile application agar

mempermudah kegiatan pelayanan kesehatan di rumah sakit seperti

pendaftaran via aplikasi, diagnosis penyakit lewat apikasi, melihat info

antrian pasien sehingga menghindari antrian panjang serta mengetahui

informasi umum di RSUD Tangerang Selatan. Wordpress-Elementor MS

95
WordPress adalah platform di balik pembuatan 30 persen website di

seluruh dunia dan menjadikannya paling populer di antara CMS lainnya

untuk membuat sebuah website. WordPress bisa digunakan secara gratis

dan bebas untuk dimodifikasi oleh siapa saja. Selain itu, WordPress

menyediakan plugin yang memudahkan pengguna untuk menambahkan

fitur di website dengan sangat mudah sedangkan Elementor adalah plugin

wordpress yang sangat sangat membantu guna mendesain halaman website

secara umum dengan sangat mudah sehingga sangat cocok digunakan

untuk mengembangkan website di RSUD Tangerang Selatan dan

memperbaiki masalah plugin yang sering terjadi saat ini pada website.

Oracle merupakan tools atau DBMS (Database Management System)

untuk mengolah informasi didalam database hingga menghasilkan

informasi yang di inginkan oleh pemakainya. Keunggulan Oracle

dibanding DBMS lainnya adalah kapasitas Oracle yang bisa memuat data

lebih besar. Mobile Clinical Assistant (MCA) adalah sebuah teknologi

terbaru berupa perangkat yang dapat memudahkan dokter untuk

melakukan kegiatan pelayanan medis pasien. Perangkat MCA memiliki

banyak fungsi seperti diagnosis penyakit, digital imaging untuk

menghasilkan citra kualitas gambar yang jelas, dan fungsi-fungsi lain

untuk membantu kegiatan dokter medis lebih efisien.

 Tren Pengamanan SI/TI

Autentikasi adalah proses dalam rangka validasi user pada saat

memasuki sistem, nama dan password dari user di cek melalui proses yang

96
mengecek langsung ke daftar mereka yang diberikan hak untuk memasuki

sistem tersebut. Autentikasi ini di set up oleh administrator, webmaster

atau pemilik situs (pemegang hak tertinggi atau mereka yang ditunjuk di

sistem tersebut. Untuk proses ini masing-masing user akan di cek dari data

yang diberikannya seperti nama, password serta hal-hal lainnya yang tidak

tertutup kemungkinannya seperti jam penggunaan, lokasi yang

diperbolehkan. Autentikasi adalah suatu langkah untuk menentukan atau

mengonfirmasi bahwa seseorang (atau sesuatu) adalah autentik atau asli.

Melakukan autentikasi terhadap sebuah objek adalah melakukan

konfirmasi terhadap kebenarannya. Sedangkan melakukan autentikasi

terhadap seseorang biasanya adalah untuk memverifikasi identitasnya.

Pada suatu sistem komputer, autentikasi biasanya terjadi pada saat login

atau permintaan akses.

Firewall adalah perangkat yang digunakan untuk mengontrol akses

terhadap siapapun yang memiliki akses terhadap jaringan privat dari pihak

luar. Definisi Firewall adalah sebuah sistem yang didesain untuk

mencegah akses yang tidak sah ke atau dari jaringan pribadi (Private

Network). Firewall dapat diimplementasikan dalam perangkat keras dan

perangkat lunak, atau kombinasi keduanya. Firewall sering digunakan

untuk mencegah pengguna Internet yang tidak sah mengakses jaringan

pribadi yang terhubung ke Internet, terutama intranet. Semua pesan masuk

atau keluar dari intranet melewati firewall, firewall bertindak sebagai

pengawas (controller) setiap pesan dan memblok jika tidak memenuhi

97
kriteria keamanan tertentu. Mengingat sekarang ini banyak perusahaan

yang memiliki akses ke Internet maka perlindungan terhadap aset digital

perusahaan tersebut dari serangan para hacker, pelaku spionase, ataupun

pencuri data lainnya, sehingga fungsi firewall menjadi hal yang sangat

esensial.

Kebijakan Pengamanan merupakan sebuah infrastruktur keamanan

yang harus dimiliki oleh sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin

melindungi aset informasi terpentingnya. Dokumen ini secara prinsip

berisi berbagai kendali yang perlu dilakukan untuk mengontrol

manajemen, mekanisme, prosedur, dan tata cara dalam mengamankan

informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena berada

pada tataran kebijakan, maka dokumen ini biasanya berisi hal-hal yang

bersifat prinsip dan strategis. Dengan adanya kebijakan ini, selain akan

membantu organisasi dalam mengamankan aset pentingya, juga

menghindari adanya insiden atau tuntutan hukum akibat organisasi terkait

lalai dalam melakukan pengelolaan internal terhadap aset informasi atau

hal-hal terkait dengan tata kelola informasi yang berada dalam

lingkungannya.

Penggunaan cloud computing akan sangat bermanfaat untuk

ditambahakn ke usulan jaringan computer. Dengan cloud computing, data

dapat diakses, kapan dan dimanapun kita berada dengan catatan bahwa

pegawai terkoneksi dengan internet. Selain itu, pegawai dapat dengan

98
mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas penyimpanan data tanpa

perlu membeli peralatan tambahan seperti harddisk.

4.2.4.3. Pemetaan Strategi SI

o Usulan Portofolio SI

Usualan portofolio aplikasi SI dilakukan melalui pemetaan

kebutuhan informasi dan portofolio McFarlan Strategic Grid yang telah

dijabarkan sebelumnya. Hasil perencanaan strategi SI berupa arsitektur

sistem informasi dapat dipetakan ke dalam portofolio aplikasi SI di masa

depan. Proses pemetaan aplikasi SI didasarkan pada model portofolio

McFarlan Strategic Grid. Penempatan rekomendasi sistem informasi yang

dibutuhkan rumah sakit dapat dipetakan sebagai berikut:

Tabel 4. 22: Tabel Usulan Portofolio SI


Strategic High Potential

Website SI Research & Development

Mobile Application Oracle

SI Pelayanan Medis

Mobile Clinical Assistant

Ms. Office SIPOLIN

SI Tata Usaha Vclaim BPJS

SI Keperawatan Technical Support

SI Penunjang Email

Adobe Photoshop

Key Operational Support

99
1. Strategic Application adalah aplikasi penting untuk mendukung

strategi di masa depan untuk meningkatkan mutu persaingan dan

mencapai tujuan perusahaan tersebut. Aplikasi yang termasuk

kelompok strategic adalah Website, SI Pelayanan Medis, Mobile

Clinical Assistant, dan Mobile Application.

2. High Potential Application adalah aplikasi ini diperkirakan akan

mempunyai potensi tinggi di masa mendatang yaitu: SI Research

& Development, dan Oracle.

3. Key Operational Application adalah aplikasi yang dikategorikan

penting agar dapat terus beroperasi dan terus berjalan. Aplikasi

yang termasuk ke dalam kuadran ini adalah SI Tata Usaha, SI

Keperawatan, dan SI Penunjang, Ms. Office.

4. Support Application adalah aplikasi yang bernilai cukup penting,

tetapi tidak terlalu mendukung suksesnya organisasi secara

langsung. Aplikasi yang termasuk ke dalam kuadran ini adalah

SIPOLIN, Vclaim BPJS, Technical Support, Email, Adobe

Photoshop.

Keterangan usulan penggunaan aplikasi SI di masa yang akan

datang adalah sebagai berikut:

 Website

Saat ini RSUD Tangerang Selatan sudah memiliki website yang

dipergunakan sebagai media informasi bagi rumah sakit. Website

RSUD Tangerang Selatan pada portofolio usulan di masukan

100
kedalam kategori strategic mengingat peranan website ini sangat

lah penting karena selain sebagai media informasi, website rumah

sakit digunakan untuk pendaftaran pasien online. Pengelolaan

website nantinya akan menggunakan wordpress-elementor untuk

mendesain dan mengedit website serta hosting berbayar dari

penyedia layanan hosting agar RSUD Tangerang Selatan tidak lagi

mengandalkan Kominfo Tangsel sebagai penyedia hosting.

 Mobile Application

Mobile Application atau aplikasi ponsel pintar sangatlah populer

saat ini untuk menunjang kegiatan manusia termasuk dalam

menunjang pelayanan kesehatan. Aplikasi ponsel banyak memiliki

keunggulan tersendiri, beberapa diantaranya adalah karena aplikasi

di ponsel lebih mudah untuk diakses, tampilan aplikasi didesain

agar mudah difahami oleh pengguna (user), dapat memuat

informasi lebih cepat dan aplikasi lebih mudah di maintenance.

 SI Pelayanan Medis

Sistem Informasi Pelayanan Medis mengelola urusan pelayanan

medis yang meliputi verifikasi pendaftaran pasien rumah sakit

secara online, sms, maupun secara langsung. Mengelola database

pasien untuk pasien yang baru berobat atau menampilkan riwayat

data pasien yang telah berobat ke rumah sakit.

 Mobile Clinical Assistant (MCA)

101
MCA adalah sebuah perangkat teknologi untuk menunjang dokter

dalam melayani pasien. Perangkat ini memiliki keunggulan yaitu

aksesibilitas cepat ke data dan riwayat medis pasien, memeriksa

dispensasi obat, mudah melacak hasil pemeriksaan, diagnosis dan

konsultasi real-time, peningkatan akurasi data, privasi dan

keamanan pasien bila dilihat oleh banyak karyawan, dan

mengurangi human error.

 SI Research & Development

Bagian ini mengelola hasil evaluasi berkala dari seluruh bidang di

rumah sakit untuk dijadikan acuan strategi pengembangan bisnis

kedepannya. Salah satu hasil yang terpenting dari kegiatan

Research & Development adalah peningkatan kualitas produk

melalui pengembangan teknologi. Peran teknologi sangat penting

dalam strategi persaingan dan oleh karena itu proses inovasi

teknologi tersebut perlu dilakukan, diukur dan diterapkan.

 Oracle

Fitur ini diusulkan sebagai database management system atau

disingkat DBMS. Keunggulan Oracle bagi rumah sakit adalah

kemampuan dalam menggali wawasan dengan lebih mudah dan

cepat, hingga memberikan kendali dan keamanan lebih baik.

 SI Tata Usaha

Sistem Informasi Tata Usaha mengelola urusan pengelolaan tata

usaha untuk rumah sakit yang mencakup bidang kepegawaian

102
(HRD), kehadiran (menggunakan pemindai sidik jari), penggajian,

manajemen surat, pengelolaan data jabatan, dan keuangan

(akunting).

 SI Keperawatan

Sistem Informasi Keperawatan terintegrasi dengan aplikasi Vclaim

BPJS. Sistem ini mengelola urusan keperawatan di rumah sakit

yang meliputi validasi kamar rawat inap, jumlah pasien rawat inap,

kebutuhan pasien rawat inap dan mengelola database pasien rawat

jalan maupun rawat inap di rumah sakit.

 SI Penunjang

Sistem Informasi Penunjang mengelola fasilitas keperawatan di

rumah sakit yang meliputi status pengecekan fasilitas medis dan

non medis, kebutuhan fasilitas penunjang rumah sakit yang akan

datang, dan mengelola database informasi fasilitas yang sudah ada.

 Pemetaan IS Demand

Strategi SI harus dapat mendukung proses bisnis yang terjadi pada

RSUD Tangerang Selatan agar tujuan bisnisnya dapat tercapai.

Strategi ini diharapkan dapat memberikan arahan bagi

pengembangan aplikasi sistem informasi dimasa depan serta dapat

mengintegrasikan data antar bidang yang ada di RSUD Tangerang

Selatan sehingga memudahkan kegiatan operasional. Aplikasi

sistem informasi yang dikembangkan harus bisa menyajikan dan

mengelolah informasi yang dibutuhkan. Untuk menentukan solusi

103
aplikasi sistem informasi, maka dibuat pemetaan tujuan

bagian/bidang dengan CSF, SWOT, value chain, kebutuhan

informasi terhadap IS Demand. Berikut adalah hasil pemetaan

untuk masing-masing bagian:

Tabel 4. 23: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi Kelompok


Fungsional
Tujuan CSF Measure Strategi Value Chain Kebutuhan IS Demand
Bagian SWOT Informasi
Kelompok
Fungsional
Memberikan Mengirim Rekomendasi SO2, Procurement, Laporan performa SI Research &
pertimbangan rekomendasi kebijakan ST1, Services operasional rumah Development
strategis kebijakan sebagai dasar ST2, sakit secara berkala
terhadap rumah strategis pertimbangan WO7
sakit kepada direktur untuk
direktur membuat
rumah sakit kebijakan
strategis di
rumah sakit

Pada tabel pemetaan kebutuhan informasi bagian kelompok

fungsional di RSUD Tangerang Selatan dapat dilihat bahwa

terdapat satu tujuan utama bagian kelompok fungsional, yaitu:

Memberikan pertimbangan strategis terhadap rumah sakit. Tujuan

pertama dapat dicapai dengan mengirim rekomendasi kebijakan

strategis kepada direktur rumah sakit. Analisis value chain nya

ada pada bagian Procurement, dan Services. Data yang

dibutuhkan untuk bisa memberikan rekomendasi strategis ialah

laporan performa operasional rumah sakit secara berkala.

Kemudian, IS demand atau aplikasi SI yang sesuai dalam

mendukung kegiatan tersebut adalah SI research & development.

104
Tabel 4. 24: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi Bagian
Tata Usaha
Tujuan Bagian CSF Measure Strategi Value Chain Kebutuhan IS Demand
Tata Usaha SWOT Informasi
Memberikan Bagian tata Urusan S01, Product & Laporan SI Tata Usaha,
pelayanan usaha administratif, SO4, Technology Kinerja SI Research &
administratif mengatur kepegawaian, WO4, Development, Pegawai, Development
dan teknis pelayanan keuangan, WO6, Services Laporan
secara umum di umum dan logisitik, dan WT1 Keuangan,
rumah sakit. mengelola informasi Laporan
keuangan rumah sakit Logistik
rumah sakit. berjalan lancar. Rumah Sakit,
Laporan
Pengaduan
Pelayanan
Rumah Sakit.

Menyusun Membuat Hasil laporan WO6, Procurement, Laporan SI Research &


rencana dan laporan dan dan evaluasi WT1 Services evaluasi Development
program kerja evaluasi dijadikan performa
pengelolaan pelaksanaan sebagai bagian tata
pelayanan tugas dan landasan usaha secara
ketatausahaan di fungsi di penetapan berkala.
rumah sakit. lingkup kebijakan
Bidang Tata lingkup tata
Usaha. usaha rumah
sakit kedepan.

Pada tabel pemetaan kebutuhan informasi bagian tata usaha

di RSUD Tangerang Selatan dapat dilihat bahwa terdapat dua

tujuan utama bagian tata usaha, yaitu: Memberikan pelayanan

administratif dan teknis secara umum di rumah sakit, dan

Menyusun rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan

ketatausahaan di rumah sakit. Tujuan pertama dapat dicapai

dengan mengatur pelayanan umum dan mengelola keuangan

rumah sakit. Analisis value chain nya ada pada bagian Product &

Technology Development, dan Services. Data yang dibutuhkan

105
sebagai kebutuhan informasi adalah laporan kinerja pegawai,

laporan keuangan, laporan logistik rumah sakit, laporan

pengaduan pelayanan rumah sakit. Kemudian, IS demand atau

aplikasi SI yang sesuai dalam mendukung kegiatan tersebut

adalah SI Tata Usaha, SIA, SI Research & Development.

Selanjutnya tujuan kedua yaitu menyusun rencana dan

program kerja pengelolaan pelayanan ketatausahaan di rumah

sakit. Tujuan kedua dapat dicapai dengan membuat laporan dan

evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup Bidang Tata

Usaha. Analisis value chain nya ada pada bagian

Procurement,dan Services. Data yang dibutuhkan sebagai

kebutuhan informasi adalah laporan evaluasi performa bagian tata

usaha secara berkala. Kemudian, IS demand atau aplikasi SI yang

sesuai dalam mendukung kegiatan tersebut adalah SI Research &

Development.

Tabel 4. 25: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi bidang


Pelayanan Medis
Tujuan Bidang CSF Measure Strategi Value Chain Kebutuhan IS Demand
Pelayanan Medis SWOT Informasi
Menyelenggarakan Tenaga medis Pasien dapat SO1, Inbound Data Pribadi SI Pelayanan
pelayanan medis dan dokter, perawat, dilayani SO2, Logistics, Pasien, Medis,
pelayanan non medis dan pembantu di dengan baik SO4, Operations, Laporan hasil SIPOLIN,
pada layanan kesehatan rumah sakit sesuai standar WO1, Outbound Diagnosa Mobile
di RSUD Kota memberikan yang WO7, Logistics, Pasien Application
Tangerang Selatan. pelayanan diterapkan. ST1, ST4 Services
kepada pasien
sesuai standar
yang diterapkan.
Mengadakan dan Pihak rumah Pemberian SO3 Services Data pos SI Pelayanan
mengkoordinasikan sakit ikut terjun edukasi dan pelayanan Medis
program penyuluhan berpartisipasi penyuluhan kesehatan
kesehatan kepada dalam kegiatan kesehatan terpadu tiap

106
masyarakat. edukasi dan oleh pihak wilayah di
penyuluhan rumah sakit Tangerang
kesehatan di kepada Selatan.
masyarakat. masyarakat.
Meningkatkan mutu Membuat Hasil Laporan WO6, Procurement, Laporan SI Research
pelayanan medis dan laporan dan dan Evaluasi WT1 Services evaluasi &
non medis di RSUD evaluasi sebagai performa Development
Tangerang Selatan. pelaksanaan landasan bidang
tugas dan fungsi penetapan pelayanan
di lingkup kebijakan medis secara
Bidang pelayanan berkala.
Pelayanan medis yang
Medis. lebih baik.

Pada tabel pemetaan kebutuhan informasi bidang pelayanan

medis di RSUD Tangerang Selatan dapat dilihat bahwa terdapat

tiga tujuan utama bidang pelayanan medis, yaitu:

Menyelenggarakan pelayanan medis dan pelayanan non medis

pada layanan kesehatan di RSUD Kota Tangerang Selatan,

mengadakan dan mengkoordinasikan program penyuluhan

kesehatan kepada masyarakat, dan meningkatkan mutu pelayanan

medis dan non medis di RSUD Tangerang Selatan. Tujuan

pertama dapat dicapai dengan tenaga medis dokter, perawat, dan

pembantu di rumah sakit memberikan pelayanan kepada pasien

sesuai standar yang diterapkan. Analisis value chain nya ada pada

bagian Inbound Logistics, Operations, Outbound Logistics, dan

Services. Data yang dibutuhkan sebagai kebutuhan informasi

adalah Data pos pelayanan kesehatan terpadu tiap wilayah di

Tangerang Selatan. Kemudian, IS demand atau aplikasi SI yang

sesuai dalam mendukung kegiatan tersebut adalah SI Pelayanan

Medis,SIPOLIN, dan Mobile Application.

107
Selanjutnya tujuan kedua yaitu mengadakan dan

mengkoordinasikan program penyuluhan kesehatan kepada

masyarakat. Tujuan kedua dapat dicapai dengan pihak rumah sakit

ikut terjun berpartisipasi dalam kegiatan edukasi dan penyuluhan

kesehatan di masyarakat. Analisis value chain nya ada pada

bagian Services. Data yang dibutuhkan sebagai kebutuhan

informasi adalah data pos pelayanan kesehatan terpadu tiap

wilayah di Tangerang Selatan. Kemudian, IS demand atau aplikasi

SI yang sesuai dalam mendukung kegiatan tersebut adalah SI

Pelayanan Medis.

Selanjutnya tujuan ketiga yaitu meningkatkan mutu

pelayanan medis dan non medis di RSUD Tangerang Selatan.

Tujuan ketiga dapat dicapai dengan membuat laporan dan evaluasi

pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup bidang pelayanan medis.

Analisis value chain nya ada pada bagian Procurement, Services.

Data yang dibutuhkan sebagai kebutuhan informasi adalah laporan

evaluasi performa bidang pelayanan medis secara berkala.

Kemudian, IS demand atau aplikasi SI yang sesuai dalam

mendukung kegiatan tersebut adalah SI Research & Development.

Tabel 4. 26: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi bidang


Keperawatan
Tujuan Bidang CSF Measure Strategi Value Chain Kebutuhan IS Demand
Keperawatan SWOT Informasi
Menyelenggarakan Tenaga bidang Ruangan rawat SO1, Inbound Laporan hasil SI
pelayanan keperawatan inap dan rawat WO7 Logistics, pengecekan Keperawatan,
Keperawatan pada mengatur jalan dapat Operations, ruangan SI Research &
fasilitas kesehatan di ketersediaan diatur dan Outbound kesehatan, Development

108
RSUD Kota ruangan untuk pasien dapat Logistics, Laporan
Tangerang Selatan. pasien rawat dilayani Services ruangan rawat
inap dan rawat dengan baik inap tersedia,
jalan serta sesuai standar Laporan
memastikan yang kondisi pasien
pasien ditangani diterapkan. rawat inap.
dengan baik.
Melayani sepenuh hati Tenaga perawat Seluruh pasien SO2, Services Laporan data SI
pasien yang memberikan mendapat WO7, pasien rawat Keperawatan,
membutuhkan pelayanan pelayanan ST1 jalan dan SI Pelayanan
perawatan di rumah maksimal perawatan rawat inap Medis
sakit. kepada pasien yang sama
rumah sakit sesuai standar
tanpa yang telah
memandang diterapkan.
golongan
tertentu.
Meningkatkan mutu Membuat Hasil Laporan WO6, Procurement, Laporan SI Research &
pelayanan laporan dan dan Evaluasi WT1 Services evaluasi Development
Keperawatan di evaluasi sebagai performa
RSUD Tangerang pelaksanaan landasan bidang
Selatan. tugas dan fungsi penetapan keperawatan
di lingkup kebijakan medis secara
Bidang bagian berkala.
Keperawatan. keperawatan
yang lebih
baik.

Pada tabel pemetaan kebutuhan informasi bidang

keperawatan di RSUD Tangerang Selatan dapat dilihat bahwa

terdapat tiga tujuan utama bidang keperawatan, yaitu:

menyelenggarakan pelayanan keperawatan pada fasilitas

kesehatan di RSUD Kota Tangerang Selatan, melayani sepenuh

hati pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit, dan

meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RSUD Tangerang

Selatan. Tujuan pertama dapat dicapai dengan menyelenggarakan

pelayanan keperawatan pada fasilitas kesehatan di RSUD Kota

Tangerang Selatan. Analisis value chain nya ada pada bagian

Inbound Logistics, Operations, Outbound Logistics, dan Services.

109
Data yang dibutuhkan sebagai kebutuhan informasi adalah laporan

hasil pengecekan ruangan kesehatan, laporan ruangan rawat inap

tersedia, dan laporan kondisi pasien rawat inap. Kemudian, IS

demand atau aplikasi SI yang sesuai dalam mendukung kegiatan

tersebut adalah SI Keperawatan, dan SI Research & Development.

Selanjutnya tujuan kedua yaitu melayani sepenuh hati

pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Tujuan

kedua dapat dicapai dengan tenaga perawat memberikan

pelayanan maksimal kepada pasien rumah sakit tanpa memandang

golongan tertentu. Analisis value chain nya ada pada bagian

Services. Data yang dibutuhkan sebagai kebutuhan informasi

adalah laporan data pasien rawat jalan dan rawat inap. Kemudian,

IS demand atau aplikasi SI yang sesuai dalam mendukung

kegiatan tersebut adalah SI Keperawatan dan SI Pelayanan Medis.

Selanjutnya tujuan ketiga yaitu meningkatkan mutu

keperawatan di RSUD Tangerang Selatan. Tujuan ketiga dapat

dicapai dengan membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas

dan fungsi di lingkup bidang keperawatan. Analisis value chain

nya ada pada bagian Procurement, Services. Data yang

dibutuhkan sebagai kebutuhan informasi adalah laporan evaluasi

performa bidang keperawatan secara berkala.. Kemudian, IS

demand atau aplikasi SI yang sesuai dalam mendukung kegiatan

tersebut adalah SI Research & Development.

110
Tabel 4. 27: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi bidang
Penunjang

Tujuan Bidang CSF Measure Strategi Value Chain Kebutuhan IS Demand


Penunjang SWOT Informasi
Menyelenggarakan Tenaga Pasien dapat SO2, Inbound Data Pasien SI
pelayanan medis dilayani dengan SO4, Logistics, Rumah Penunjang
penunjang medis dokter, baik sesuai WO2, Operations, Sakit, Data
dan non medis perawat, dan standar yang WO7, Outbound Penelitian,
pada fasilitas pembantu di diterapkan. ST1, Logistics, Data Hasil
kesehatan di rumah sakit ST2 Services Laporan
RSUD Kota memberikan Penelitian,
Tangerang pelayanan Hasil
Selatan. kepada Diagnosa
pasien sesuai Pasien.
standar yang
diterapkan.
Melakukan Pegawai Infrastruktur SO1, Procurement Laporan SI
pengawasan dan Bidang kesehatan ST3 evaluasi Penunjang,
pemeliharaan Penunjang rumah sakit infrastruktur Technical
terhadap melakukan dapat kesehatan Support
infrastruktur pengecekan digunakan rumah sakit
kesehatan di kelayakan sesuai fungsi
rumah sakit. dan evaluasi dan tujuan serta
terhadap terjamin
infrastruktur kelayakan
kesehatan penggunaannya.
yang ada di
rumah sakit
secara
berkala.
Meningkatkan Membuat Hasil laporan WO6, Procurement, Laporan SI Research
mutu infrastruktur laporan dan dan evaluasi WT1 Services evaluasi &
penunjang evaluasi sebagai performa Development
kegiatan tentang landasan bidang
operasional di peralatan dan penetapan penunjang
RSUD Tangerang perlengkapan kebijakan secara
Selatan. kesehatan di pengadaan alat berkala.
rumah sakit. penunjang yang
lebih baik.

Pada tabel pemetaan kebutuhan informasi bidang

penunjang di RSUD Tangerang Selatan dapat dilihat bahwa

111
terdapat tiga tujuan utama bidang keperawatan, yaitu:

Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis

pada fasilitas kesehatan di RSUD Kota Tangerang Selatan,

melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap infrastruktur

kesehatan di rumah sakit, dan meningkatkan mutu infrastruktur

penunjang kegiatan operasional di RSUD Tangerang Selatan.

Tujuan pertama dapat dicapai dengan tenaga medis dokter,

perawat, dan pembantu di rumah sakit memberikan pelayanan

kepada pasien sesuai standar yang diterapkan. Analisis value

chain nya ada pada bagian Inbound Logistics, Operations,

Outbound Logistics, dan Services. Data yang dibutuhkan sebagai

kebutuhan informasi adalah data pasien rumah sakit, data

penelitian, data hasil laporan penelitian, dan hasil diagnosa pasien.

Kemudian, IS demand atau aplikasi SI yang sesuai dalam

mendukung kegiatan tersebut adalah SI Penunjang.

Selanjutnya tujuan kedua yaitu melakukan pengawasan dan

pemeliharaan terhadap infrastruktur kesehatan di rumah sakit.

Tujuan kedua dapat dicapai dengan pegawai bidang penunjang

melakukan pengecekan kelayakan dan evaluasi terhadap

infrastruktur kesehatan yang ada di rumah sakit secara berkala.

Analisis value chain nya ada pada bagian Procurement. Data yang

dibutuhkan sebagai kebutuhan informasi adalah laporan evaluasi

infrastruktur kesehatan rumah sakit. Kemudian, IS demand atau

112
aplikasi SI yang sesuai dalam mendukung kegiatan tersebut

adalah SI Penunjang, dan Technical Support.

Selanjutnya tujuan ketiga yaitu meningkatkan mutu

infrastruktur penunjang kegiatan operasional di RSUD Tangerang

Selatan. Tujuan ketiga dapat dicapai dengan membuat laporan dan

evaluasi tentang peralatan dan perlengkapan kesehatan di rumah

sakit. Analisis value chain nya ada pada bagian Procurement,

Services. Data yang dibutuhkan sebagai kebutuhan informasi

adalah laporan evaluasi performa bidang penunjang secara

berkala. Kemudian, IS demand atau aplikasi SI yang sesuai dalam

mendukung kegiatan tersebut adalah SI Research & Development.

4.2.4.4. Menetapkan Rekomendasi TI

Usulan Perangkat Keras/Hardware

Perangkat keras di RSUD Tangerang Selatan sudah mencukupi

bagi seluruh bidang. Pada usulan kali ini peneliti lebih memfokuskan

pada peningkatan spesifikasi hardware agar kompatibel dengan usulan

portofolio yang diusulkan serta dapat meningkatkan kualitas TI di

rumah sakit.

Usulan jaringan komputer disesuaikan dengan jaringan komputer

yang ada di masa sekarang, Analisa Lingkungan SI/TI Eksternal serta

usulan struktur organisasi. Penambahan beberapa alat untuk

menunjang adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 28: Tabel Usulan Perangkat Keras

113
Jenis Unit Spesifikasi

Server 1 Intel Xeon E3-1220v3 3.1GHz Turbo 3.5 Ghz


8MB L3 Cache,4 GB DDR3 ECC, 500Gb
SATA 7.2Krpm Xtra Endurance, 4 Hotplug
SATA , 4x Intel i210AT Gigabit LAN, x16
GPU Card Supported, DVDR, Tower 500
Watt.
Komputer 122 Dual Core (2.5 Ghz) TRAY, Mainboard
ASUS/Gigabyte/ECS Memory DDR2 V-gen 2
Gb PC 5300, Harddisk 160 Gb
Seagate/Maxtor SATA, Keyboard + Mouse
Simbadda, Casing ATX 450w + 2 FAN CPU,
LCD Monitor LG/Samsung Wide Screen 17″,
VGA PCI-Express Digital Alliance 9500GT
Super 1Gb DDR2 256Bit
Laptop 30 ASUS X540LJ Model Prosesor i3-4005U,
DDR3L SDRAM, 500GB Integrated 802.11
b/g/n or 802.11 ac
HDMI , USB2.0 , USB3.0 , Bluetooth , Card
Reader , Camera , Speakers , Microphone ,
USB Type-C, Windows 10
Telekomunikasi 40 Pesawat Telepon Extension

Perangkat Pendukung 1 WiMax

20 Printer

Usulan Jaringan Komputer

Berikut adalah hasil dari skema jaringan komputer yang di

rekomendasikan untuk diterapkan di RSUD Tangerang Selatan. Skema

jaringan ini dibuat sebagai solusi terhadap permasalahan yang

diidentifikasi, terutama pada hosting website rumah sakit dimana pada

skema kali ini hosting website akan dimiliki sendiri oleh rumah sakit.

114
Setiap bidang dapat terintegrasi satu sama lain dan data masing-masing

bidang tersimpan dalam data server yang terpusat. Pada skema kali ini

ditambahkan juga WiMax Access Point yang dapat diakses dalam

lingkup rumah sakit sebagai sarana untuk mengakses internet.

Gambar 4. 6: Usulan Skema Jaringan Komputer

115
4.2.5. Fase 4 – Menyiapkan dan melakukan rencana implementasi

4.2.5.1. Menetapkan Skala Prioritas

Selanjutnya dibuat skala prioritas implementasi aplikasi

sesuai dengan portofolio dari mcfarlan strategic grid, dimana

prioritas aplikasi yang akan dibangun diutamakan sesuai dengan

urutan aspek strategis aplikasi-aplikasi yang diusulkan serta

mengutamakan aplikasi yang dapat menunjang pelayanan medis

secara langsung karena merupakan aspek prioritas dari RSUD

Tangerang Selatan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan:

Tabel 4. 29: Rencana Implementasi SI/TI


Skala Prioritas Aplikasi
Prioritas 1 Prioritas 2
Website SI Tata Usaha
Mobile Application SI Keperawatan
SI Pelayanan Medis SI Penunjang
Mobile Clinical Assistant SI Research & Development

4.2.5.2. Menetapkan Rencana Implementasi Aplikasi

Selanjutnya dibuat rencana implementasi aplikasi yang

diusulkan seperti pada tabel berikut ini:

116
Tabel 4. 30: Rencana Implementasi SI/TI

Keterangan : Jadwal rencana pembangunan aplikasi dibuat

sesuai skala prioritas yang telah dibuat yang dapat menunjang

kegiatan di RSUD Tangerang Selatan yang direncanakan pada

awal tahun 2020 hingga 2021. Rencana implementasi SI ini

dimulai pada awal tahun sesuai dengan penetapan anggaran belanja

daerah oleh pemerintah daerah yang rutin dilaksanakan pada akhir

tahun. Rencana implementasi ini diharapakan dapat berjenjang tiap

2 bulan sekali agar pembangunan aplikasi dapat rampung bertahap

dan ditargetkan dapat selesai hingga 2021 bersamaan dengan target

rencana strategis jangka menengah RSUD Tangerang Selatan.

Detail Pelaksanaan Proyek

117
 Pelaksanaan Proyek Website

Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan Website adalah

sebesar Rp 7.700.000 dengan perinciannya sebagai berikut:

Biaya Tim

Tabel 4. 31: Biaya Tim Pelaksanaan proyek Website

Tugas Anggota Tim Honor Per


Bulan
Developer 1 3.500.000

Total Biaya 7.000.000

Biaya Aplikasi

 Biaya Hosting www.niagahoster.co.id : Rp 700.000

 Total Biaya : Rp 7.700.000

Keterangan :

Biaya tim proyek pelaksanaan diambil dari upah

minimum regional (UMR) wilayah kota Tangerang

Selatan berdasarkan PP no 78 tahun 2015 tentang

pengupahan yang disyaratkan oleh pemerintah. 1 orang

bertugas sebagai developer untuk mendesain,

mengembangkan dan mengetes fungsi-fungsi website

agar berjalan baik. Biaya hosting menggunakan hosting

118
dari niagahoster sebesar Rp700.000 dan menggunakan

nama domain www.rsudtangsel.com.

 Pelaksanaan Proyek Mobile Application

Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan Mobile Application

adalah sebesar Rp 11.050.000 dengan perinciannya sebagai

berikut:

Biaya Tim

Tabel 4. 32: Biaya Tim Pelaksanaan proyek Mobile Application

Tugas Anggota Tim Honor Per


Tim
Developer 1 3.500.000

Total Biaya 7.000.000

Biaya Aplikasi

 Aplikasi mobile build COMPRO Rp 4.050.000

 Total Biaya : Rp 11.050.000

Keterangan :

Biaya tim proyek pelaksanaan diambil dari upah

minimum regional (UMR) wilayah kota Tangerang

Selatan berdasarkan PP no 78 tahun 2015 tentang

pengupahan yang disyaratkan oleh pemerintah. 1 orang

bertugas sebagai developer untuk mendesain,

mengembangkan dan mengetes fungsi-fungsi mobile

119
application agar berjalan baik. Biaya pembuatan mobile

build app menggunakan COMPRO mobile apps builder

sebesar Rp 4.050.000.

 Pelaksanaan Proyek SI Pelayanan Medis

Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan Mobile Application

adalah sebesar Rp 10.800.000 dengan perinciannya sebagai

berikut:

Biaya Tim

Tabel 4. 33: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Pelayanan Medis

Tugas Anggota Tim Honor Per


Tim
System Analyst 1 3.500.000

Programmer 1 3.500.000

Designer 1 3.500.000

Total Biaya 10.500.000

Biaya Aplikasi

 Dokumentasi Rp 300.000

 Total Biaya : Rp 10.800.000

Keterangan :

Biaya tim proyek pelaksanaan diambil dari upah

minimum regional (UMR) wilayah kota Tangerang

Selatan berdasarkan PP no 78 tahun 2015 tentang

120
pengupahan yang disyaratkan oleh pemerintah. 3 orang

bertugas sebagai System Analyst, Programmer dan

Designer untuk membuat konsep, mengembangkan dan

mendesain jaringan SI Pelayanan Medis. Biaya

dokumentasi Rp 300.000 untuk pelaporan dan evaluasi.

 Pelaksanaan Proyek Mobile Clinical Assistant

Biaya yang dianggarkan dalam pengadaan Mobile Clinical

Assistant adalah sebesar Rp 120.300.000 dengan perinciannya

sebagai berikut:

Biaya Tim

Tabel 4. 34: Biaya Tim Pelaksanaan proyek Mobile Clinical Assistant

Jumlah Unit Harga Per


Unit
24 5.000.000

Total Biaya 120.000.000

Biaya Aplikasi

 Dokumentasi Rp 300.000

 Total Biaya : Rp 120.300.000

Keterangan :

Biaya pengadaan alat mobile clinical assistant

berdasarkan harga yang bersumber dari

121
https://www.arbor-technology.com. Biaya dokumentasi

Rp 300.000 untuk pelaporan dan evaluasi.

 Pelaksanaan Proyek SI Tata Usaha

Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan SI Tata Usaha

adalah sebesar Rp 10.800.000 dengan perinciannya sebagai

berikut:

Biaya Tim

Tabel 4. 35: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Tata Usaha

Tugas Anggota Tim Honor Per


Tim
System Analyst 1 3.500.000

Programmer 1 3.500.000

Designer 1 3.500.000

Total Biaya 10.500.000

Biaya Aplikasi

 Dokumentasi Rp 300.000

 Total Biaya : Rp 10.800.000

Keterangan :

Biaya tim proyek pelaksanaan diambil dari upah

minimum regional (UMR) wilayah kota Tangerang

122
Selatan berdasarkan PP no 78 tahun 2015 tentang

pengupahan yang disyaratkan oleh pemerintah. 3 orang

bertugas sebagai System Analyst, Programmer dan

Designer untuk membuat konsep, mengembangkan dan

mendesain jaringan SI Tata Usaha. Biaya dokumentasi

Rp 300.000 untuk pelaporan dan evaluasi.

 Pelaksanaan Proyek SI Keperawatan

Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan SI Keperawatan

adalah sebesar Rp 10.800.000 dengan perinciannya sebagai

berikut:

Biaya Tim

Tabel 4. 36: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Keperawatan

Tugas Anggota Tim Honor Per


Tim
System Analyst 1 3.500.000

Programmer 1 3.500.000

Designer 1 3.500.000

Total Biaya 10.500.000

Biaya Aplikasi

 Dokumentasi Rp 300.000

 Total Biaya : Rp 10.800.000

Keterangan :

123
Biaya tim proyek pelaksanaan diambil dari upah

minimum regional (UMR) wilayah kota Tangerang

Selatan berdasarkan PP no 78 tahun 2015 tentang

pengupahan yang disyaratkan oleh pemerintah. 3 orang

bertugas sebagai System Analyst, Programmer dan

Designer untuk membuat konsep, mengembangkan dan

mendesain jaringan SI Keperawatan. Biaya

dokumentasi Rp 300.000 untuk pelaporan dan evaluasi.

 Pelaksanaan Proyek SI Penunjang

Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan SI Penunjang adalah

sebesar Rp 10.800.000 dengan perinciannya sebagai berikut:

Biaya Tim

Tabel 4. 37: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Penunjang

Tugas Anggota Tim Honor Per


Tim
System Analyst 1 3.500.000

Programmer 1 3.500.000

Designer 1 3.500.000

Total Biaya 10.500.000

Biaya Aplikasi

 Dokumentasi Rp 300.000

 Total Biaya : Rp 10.800.000

124
Keterangan :

Biaya tim proyek pelaksanaan diambil dari upah

minimum regional (UMR) wilayah kota Tangerang

Selatan berdasarkan PP no 78 tahun 2015 tentang

pengupahan yang disyaratkan oleh pemerintah. 3 orang

bertugas sebagai System Analyst, Programmer dan

Designer untuk membuat konsep, mengembangkan dan

mendesain jaringan SI Penunjang. Biaya dokumentasi

Rp 300.000 untuk pelaporan dan evaluasi.

 Pelaksanaan SI Research & Development

Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan SI Research &

Development adalah sebesar Rp 10.800.000 dengan

perinciannya sebagai berikut:

Biaya Tim

Tabel 4. 38: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Research & Development

Tugas Anggota Tim Honor Per


Tim
System Analyst 1 3.500.000

Programmer 1 3.500.000

Designer 1 3.500.000

Total Biaya 10.500.000

125
Biaya Aplikasi

 Dokumentasi Rp 300.000

 Total Biaya : Rp 10.800.000

Keterangan :

Biaya tim proyek pelaksanaan diambil dari upah

minimum regional (UMR) wilayah kota Tangerang

Selatan berdasarkan PP no 78 tahun 2015 tentang

pengupahan yang disyaratkan oleh pemerintah. 3 orang

bertugas sebagai System Analyst, Programmer dan

Designer untuk membuat konsep, mengembangkan dan

mendesain jaringan SI Research & Development. Biaya

dokumentasi Rp 300.000 untuk pelaporan dan evaluasi.

4.2.5.3. Menetapkan Rencana Rancangan Jaringan Komputer

Dalam penelitian ini diusulkan untuk membuat jaringan

komputer yang lebih terstruktur antara divisi pekerjaan pada RSUD

Tangerang Selatan. Berdasarkan usulan tersebut maka diperlukan

penjadwalan rencana rancangan jaringan komputer, seperti terlihat

pada tabel berikut ini.

126
Tabel 4. 39: Rencana implementasi jaringan komputer usulan

Keterangan : Dalam tabel diatas dapat dilihat bahwa usulan

implementasi diharapkan dapat dimulai pada awal tahun 2020 agar

sesuai dengan penetapan anggaran daerah dan dapat menunjang

implementasi aplikasi SI yang akan dibangun kelak. Pada dasarnya

RSUD Tangerang Selatan sudah memiliki jaringan komputer

beserta perangkat jaringannya seperti komputer dan kabel LAN,

Swicth/Hub, dan Firewall namun usulan jaringan yang baru

diharapkan dapat membuat jaringan internet yang lebih terstruktur

dan terintegrasi antara divisi pekerjaan pada RSUD Tangerang

Selatan.

4.2.5.4. Menetapkan Strategi Manajemen Usulan

Strategi manajemen adalah unsur dalam struktur manajemen yang

berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan

kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta

mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan

127
merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Dari pembahasan

sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi manajemen

yang diusulkan untuk RSUD Tangerang Selatan adalah dalam bidang

SI/TI, selain karena RSUD Tangerang Selatan belum memliki

manajemen yang berfokus pada pengembangan SI/TI di rumah sakit,

usulan manajemen SI/TI juga dapat mendukung kebijakan dari RSUD

Tangerang Selatan agar tujuan dan sasarannya dapat tercapai.

Kebijakan organisasi dalam menerapkan strategi SI/TI sesuai kondisi

manajemen pada RSUD Tangerang Selatan diantaranya menambah

sumber daya yang ahli dalam bidang SI/TI seperti pada usulan struktur

organisasi dibawah ini:

Gambar 4. 7: Usulan Struktur Organisasi

128
Dari gambar diatas terdapat penambahan posisi yaitu kepala bidang

pengembangan SI/TI beserta kepala seksi masing-masing yaitu

Research & Development,dan Pengelolaan Data & Integrasi Sistem

Informasi. Penambahan bidang yang fokus pada pengembangan SI/TI

diharapkan dapat menjadi solusi terkait permasalahan tugas pokok dan

fungsi bidang TI yang belum jelas di lingkup RSUD Tangerang

Selatan. Berikut adalah penjelasan masing-masing usulan posisi:

1. Kepala Bidang Pengembangan SI/TI

Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai unsur lini

mempunyai tugas pokok membantu Direktur RSUD dalam memimpin

dan melaksnakan tugas pengelolaan teknologi informasi dan

komunikasi Dengan melihat visi misi Kota Tangerang Selatan pada

umumnya dan RSUD Tangerang Selatan pada khususnya yang salah

satunya adalah “Berupaya mengikuti perkembangan IPTEK, serta

sarana pendukung yang berkualitas dan berwawasan lingkungan”,

maka posisi ini akan banyak membantu mewujudkan misi tersebut.

2. Kepala Seksi Research Development

Tugas bidang ini adalah merencanakan, melaksanakan, dan

melaporkan semua aktivitas riset dan pengembangan untuk tujuan

perbaikan dan pengembangan rumah sakit di bidang pengadaan

infrastruktur TI/SI. Bagian R&D turut serta bertanggung jawab untuk

memastikan kualitas performa pelayanan umum sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan oleh kebijakan rumah sakit. Bagian ini juga

129
bertugas untuk membuat, mempromosikan dan mengelola website

serta mobile application. Bidang ini juga bisa mengidentifikasi

masalah apa yang ada pada user experience dan memberikan

rekomendasi selama proses pengembangan agar mereka tidak memiliki

masalah yang sama yang terjadi saat ini seperti server down dan plugin

yang tidak kompatibel yang menyebabkan beberapa fungsi di web

menjadi tidak bekerja dengan sesuai. Tidak hanya itu, bidang Research

Development juga perlu bekerja sama dengan bidang lain untuk lebih

mengerti tentang tujuan, kebutuhan, dan potensi apa yang dapat

dikembangkan dari masing-masing bidang serta membuat konten yang

ingin disajikan untuk website dan aplikasi ponsel pintar.

Pengembangan aplikasi ponsel pintar untuk usulan sistem informasi di

masa yang akan datang dapat dilakukan oleh bidang ini dimana

pengembangan aplikasi ini dapat memudahkan pelayanan kesehatan di

rumah sakit.

3. Kepala Seksi Pengelolaan Data & Integrasi Sistem Informasi

Seksi Pengelolaan Data dan Integrasi Sistem Informasi mempunyai

tugas pokok memimpin dan melaksanakan tugas pengelolaan data dan

integrasi sistem informasi. Bagian ini bertugas mengelola database

dan keamanan data internal rumah sakit serta mengawasi jaringan yang

ada di rumah sakit. Bagian ini juga memastikan bahwa data antar

bidang di rumah sakit dapat terintegrasi satu sama lain sehingga dapat

mempermudah penyajian informasi.

130
BAB V

PENUTUP

Bab ini merupakan penutup dari penelitian perencanaan strategis sistem

informasi pada RSUD Tangerang Selatan. Kesimpulan ini diharapkan bisa

memberikan solusi dari permasalahan yang ada dalam kaitan perencanaan

strategis sistem informasi. Berikut adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan

dan saran-saran:

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka menghasilkan

beberapa kesimpulan antara lain:

1. Pemanfaatan PSSI dapat mengatasi permasalahan yang saat ini terjadi

seperti duplikasi data, human error, penyajian konten informasi serta

integrasi data antar bidang di rumah sakit melalui pembangunan sistem

informasi antar bidang di RSUD Tangerang Selatan, pengelolaan database

terpadu, dan melalui pengelolaan konten website dan mobile application.

Melalui portofolio yang sudah dibahas sebelumnya, terdapat juga usulan

penambahan bidang di struktur manajemen rumah sakit yang diharapkan

dapat berfokus pada pengembangan SI/TI di lingkup rumah sakit

Tangerang Selatan serta menjabarkan tugas pokok dan fungsi divisi TI

dengan jelas.

2. Portofolio PSSI di implementasikan untuk memudahkan manajemen

mengembangkan visi, misi, dan tujuan organisasi untuk jangka pendek dan

131
jangka panjang dari rumah sakit serta dapat direkomendasikan oleh

direktur rumah sakit kepada dinas kesehatan sebagai dasar rencana

strategis rumah sakit untuk kemudian dikaji dan disetujui oleh semua

SKPD.

3. Dari hasil perancangan perencanaan strategis sistem informasi pada RSUD

Tangerang Selatan, dapat dihasilkan perumusan visi, misi dan tujuan yang

berkaitan dengan SI/TI, pembentukan struktur organisasi untuk masa

mendatang dan perumusan kebutuhan aplikasi dalam bentuk portofolio

aplikasi. PSSI juga dapat menghasilkan peluang baru yang dapat

dimanfaatkan oleh rumah sakit yang bertujuan utama meningkatkan nilai

kompetitif RSUD Tangerang Selatan untuk menjadi pusat pelayanan

kesehatan terpadu di kota Tangerang Selatan.

4. Dari segi aspek penelitian lanjutan, hasil analisis dari portofolio ini dapat

dijadikan acuan dalam evaluasi pengembangan SI/TI kedepannya oleh

berbagai pihak dan implementasi SI/TI di RSUD Tangerang Selatan dapat

menjadi tolak ukur implementasi teknologi dalam pelayanan masyarakat di

kota Tangerang Selatan khsusunya pada fasilitas-fasilitas kesehatan.

5.2. Saran
Berikut adalah saran-saran yang dapat membantu penelitian-

penelitian sejenis pada masa yang akan datang:

1. Disarankan untuk penelitian kedepannya bisa menggunakan metode

analisis yang lain dalam mengevaluasi implementasi perencanaan strategis

132
sistem informasi seperti menggunakan pemodelan Architecture Enterprise

dan Perencanaan Strategis Digital Informasi.

2. Disarankan untuk melakukan evaluasi berkala terhadap implementasi

SI/TI di RSUD Tangerang Selatan agar performa rumah sakit dapat terjaga

serta menjaga kualitas konten penyajian informasi.

3. Untuk implementasi PSSI disarankan untuk ditembuskan ke semua SKPD

yang terlibat dalam pembuatan kebijakan agar dapat saling memberi

masukan terutama soal biaya dan anggaran tetap yang telah direncanakan

untuk pengembangan SI/TI rumah sakit kedepan.

133
DAFTAR PUSTAKA

Cassidy, Anita. 2005. A Tactical Guide to Information Systems Strategic


Planning, 2nd Edition. USA.

Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.

Jakarta: Salemba Empat

Jogiyanto H. M. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

Offset.

MacLeod, Raymond. 2003. Management Information Systems 9th Edition. New

Jersey: Prentice Hall.

Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Porter, M. E. 1998. Competitive Advantage; Creating and Sustaining Superior.

New York: Free Press.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D. Bandung: Alfa Beta.

Supardi, M.d. 2006. Metodologi Penelitian. Mataram: Yayasan Cerdas Press.

Tozer, Edwin E. 2000. Planning for Effective Business Information Systems.

Pergamon Pr. Better World Books: North

Ward, John. and Griffiths, P. 1996. Strategic Planning for Information System

2nd ed. Chicester: John Wiley & Son.

134
Ward, John. and Joe Peppard. 2002. Strategic Planning for Information System

3nd ed. England: John Wiley & Sons.

http://pengertianmenurutahli.blogspot.com/2013/06/perencanaan-strategi-sistem-

informasi.htmlJogiyanto, H. M. (2005). Sistem Informasi Strategik (edisi

1). Yogyakarta: Andi.

https://hjtfriuty.blogspot.com/2017/05/pengertian-perencanaan-menurut-para-

ahli.html.

https://rukanahep.wordpress.com/perencanaan-pembangunan/pengertian-dan-

definisi-perencanaan-strategis-menurut-ahli/

https://helmyluthfi.wordpress.com/konsep-dasar-dalam-manajemen-

strategik/.

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-sistem-informasi/12796.

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-rencana-strategis-strategic-

plan/4036.

https://eriskusnadi.com/2011/12/24/fishbone-diagram-dan-langkah-langkah-

pembuatannya/

http://www.jagatreview.com/2014/07/265311/

https://www.centraldatatech.com/news/showDetail/266_5-Tren-Digital-dan-

Teknologi-di-Dunia-Kesehatan-2019

135
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-diagram-tulang-ikan-atau-

fishbone-diagram/15297

https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/TSA201401082/body.ht

ml

https://sis.binus.ac.id/2015/07/28/gap-analysis-analisa-kesenjangan/

https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94014

http://rsu.tangerangselatankota.go.id/visi-misi/

http://news.metrotvnews.com/daerah/0k8jyjWN-buruknya-pelayanan-rsud-tangsel

http://www.tribunnews.com/metropolitan/2018/06/28/wali-kota-airin-janji-

tambah-kasur-di-rsud-tangsel

http://komputersistim.blogspot.com/2013/10/kelebihan-dan-kekurangan-sql-

server.html

136
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai