Anda di halaman 1dari 9

NAMA : FADIYA HAYA

NPM : 1906103030013
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
KELAS : 01
UJIAN 1
1. Apa yang dimaksud dengan ozon
Jawaban:
Ozon (O3) adalah gas yang secara alami terdapat di atmosfer, unsur kimia yang terkandung dalam
partikel. Ozon terdiri dari tiga buah oksigen (O3). Sedangkan keberadaan ozon sendiri di alam
terdapat di dua wilayah atmosfer. Ozon di troposfer (sekitar 10 s/d 16 km dr permukaan bumi )
sayangnya kandungan pada lapisan ini hanya 10%. Sedangkan selebihnya berada di lapisan stratosfir
(50km dr puncak troposfer) disini kandungan ozon mencapai 90%. Maka seringkali disebut lapisan ozon,
karena memiliki kandungan 03 (ozon) yang paling banya

2. Bagaimana ozon terbentuk?


Jawaban:
Ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet dari pancaran sinar matahari. Pada tahun 1930,
Chapman menjelaskan pembentukan ozon secara alamiah. Di mana ia menjelaskan bahwa sinar
ultraviolet dari pancaran sinar matahari mampu menguraikan gas oksigen di udara bebas. Molekul
oksigen tersebut terurai menjadi dua buah atom oksigen, proses ini dikenal dengan nama
Photolysis. Lalu kedua atom oksigen tadi secara alamiah bertumbukan dengan molekul gas oksigen
yang ada disekitarnya, kemudian terbentuklah ozon.

3. Bagaimana lapisan ozon menipis?


Jawaban:
Pada lapisan Stratosfer radiasi matahari memecah molekul gas yang mengandung khlorin atau bromin
yang dihasilkan oleh zat/bahan perusak ozon seperti CFC dan Haloncarbon yang akan menghasilkan
radikal khlor dan  brom. Radikal-radikal khlorin dan  bromin kemudian melalui reaksi
berantai memecahkan ikatan gas-gas lain di atmosfer, termasuk ozon. Moleku-lmolekul ozon
terpecah menjadi oksigen dan radikal oksigen. Dengan terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi
ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa yang mengandung khlor dan brom  perusakan lapisan
ozon semakin parah. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam
stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV dan membebaskan
atom Chlorine. Bahan kimia ini menipiskan lapisan ozon dengan bertindak sebagai katalis dalam suatu
reaksi kimia yang merubah ozon (O3) menjadi oksigen (O2). Reaksi ini dipercepat dengan adanya
kristal-kristal es di stratosfer yang merupakan salah satu dari sumberbagi kerugian besar ozon di
Antartika. KarenaCFC bertindak sebagai katalis, maka mereka tidak dikonsumsi dalam reaksi yang
merubah ozon menjadi oksigen, tetapi tetap ada di stratosfer dan terus menerus merusak ozon selama
bertahun-tahun.

4. Apa pengaruh ozon terhadap kehidupan dibumi?


Jawaban:
Penipisan lapisan ozon disebabkan meningkatkan persentasi gas-gas yang  bereaksi dengan ozon
(O3) sehingga mengurangi kadarnya di atmosfir. Di  pihak lain, lapisan ozon ini diperlukan
untuk mengurangi penetrasi ultraviolet dari matahari. Di lain pihak, manusia juga membutuhkan
ultraviolet ini guna menunjang ketersediaan vitamin D bagi setiap orang. Oleh karena itu, ozon perlu
dijaga konsentrasinya sehingga kehidupan dapat berjalan dengan baik. Meskipun ozon bisa ditemukan
dalam  jumlah yang kecil di semua lapisan atmosfer, namun karena adanya proses kimia dan
radiasi, keberadaannya tidak terlalu signifikan. Hampir sekitar 90  persen dari jumlah ozon yang
ada di atmosfer berada pada lapisan teratas yang dikenal dengan nama stratosfer, yang lokasinya sekitar
15-50 km di atas  permukaan bumi. Wilayah yang berisikan konsentrasi terbesar dari ozon
ini dinamakan sebagai lapisan ozon. Ozon membentuk cairan berwarna  biru tua pada suhu di
bawah -112 C, dan cairan berwarna biru tua gelap pada suhu di bawah -193 C. Selain itu mempunyai
bau yang keras, menusuk hidung serta terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus
elektrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik. Ozon adalah gas beracun
sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya dan bila terhisap dapat merusak paru-paru
bahkan mampu menyebabkan kematian

5. Bagaimana caranya agar ozon tidak musnah?


Jawaban:
 Indonesia meratifikasi Protokol Montreal dan Konvensi Wina melalui Keputusan Presiden Nomor
23 Tahun 1992 tentang Pengesahan Konvensi Wina dan Protokol Montreal. Dilakukannya
hal ini sebagai bentuk upaya Indonesia dalam rangka perlindungan lapisan ozon. Aksi nyata yang
dilakukan seperti penghapusan CFC sebagai salah satu Bahan Perusak Ozon (BPO) pada sektor
manufaktur refrigrasi yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup  bekerjasama
dengan United Nations Development Programme (UNDP). Kegiatan proyek dilaksanakan
mulai tahun 2003 sampai 2007 dengan tujuan untuk menghapuskan penggunaan CFC pada
industri yang memproduksi alat pendingin. Proyek ini merupakan pelaksanaan Konvensi Wina
dan Protokol Montreal.
 Penanaman pohon-pohon sekaligus melestarikannya Karena dengan  banyaknya pohon, maka
banyak pula oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan atau pohon tersebut. Dengan banyaknya
kandungan oksigen di udara bebas maka semakin  banyak juga ozon yang terbentuk dan naik
ke atmosfer. Sehingga membentuk lapisan ozon yang tebal dan stabil keberadaannya.

Sumber:
Ardinda Avicenna, 2010. Jurnal Kimia Lingkungan, Peranan Senyawa Ozon serta Analisa Akibat dari
Kerusakan Lapisan Ozon dan Penanggulangannya: 1-5.
UJIAN 2
1. Apa yang dimaksud dengan gas rumah kaca?
Jawaban:
Gas rumah kaca (GRK) merupakan gas- gas hasil pemanasan bumi yang kemudian
dilepaskan menuju atmosfer sehingga menyebabkan terbentuknya efek rumah kaca. Efek
rumah kaca terjadi karena peningkatan emisi gas-gas, seperti karbondioksida (CO2),
metana (CH4), dinitrooksida (N2O), chlorofluorocarbons (CFC), dan lain-lain, sehingga
energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi.

2. Bagaimana gas rumah kaca terjadi?


Jawaban:
Lapisan atmosfir bumi terdiri atas troposfir, stratosfir, mesosfir dan termosfer. Lapisan
terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca. Sekitar
35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang
bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas.
Yang lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas,
awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfir. Di dalam troposfir ini,
14 % diserap oleh uap air, debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang
sampai ke permukaan bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14%
radiasi difusi yang telah mengalami penghamburan dalam lapisan troposfir oleh molekul
gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian
dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah.
Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara
lain berupa uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah
ini terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karenanya suhu udara di troposfir dan
permukaan bumi menjadi naik.

3. Apa pengaruh gas rumah kaca terhadap kehidupan dibumi?


Jawaban:
Sinar matahari memanaskan laut dan daratan. Permukaan bumi yang memanas, kemudian
meradiasikan panas dalam bentuk sinar inframerah keruang angkasa. Sebagian sinar
inframerah tersebut diserap oleh gas-gas rumah kaca yang terdapat di atmosfer, seperti
uap air dan karbon dioksida. Dengan demikian panas terperangkap, tidak dapat lepas
keruang angkasa, sehingga suhu permukaan bumi naik. Jika efek rumah kaca tidak ada,
suhu permukaan bumi akan menjadi 33 derajat celcius lebih rendah dibandingkan
sekarang, sehingga berada dibawah titik beku air. Jadi dalam kondisi normal, efek rumah
kaca ini sebenarnya diperlukan, agar bumi menjadi nyaman untuk dihuni. Kadar alami
karbon dioksida di atmosfer ini, dikendalikan oleh interaksi yang berlangsung antara
atmosfer, lautan dan biospher, yang dikenal sebagai daur geokimia karbon. Aktifitas
manusia yang melepaskan karbon berlebihan, telah mengganggu daur karbon ini.
Akibatnya kadar karbondioksida di atmosfer bertambah tinggi, yang selanjutnya
meningkatkan efek rumah kaca tersebut
4. Bagaimana cara kita mengurangi gas rumah kaca?
Jawaban:
 Biasakan diri untuk berjalan kaki atau bersepeda setiap harinya. Bila berpergian
cukup jauh, gunakan alat transportasi umum. Hal ini akan mengurangi
pembakaran bahan bakar fosil dan tentunya baik untuk kesehatan!
 Menggunakan energi listrik, bahan bakar minyak, gas, dan air dengan bijak.
 Mengurangi penggunaan kertas artinya kita bisa memperpanjang kehidupan
pohon-pohon, baik yang ada di hutan industri maupun hutan primer. Keberadaan
pohon di dunia berperan penting untuk menghasilkan oksigen dan melindungi
bumi kita dari peningkatan suhu udara. Kemudian, karbon yang diserap di dalam
jaringan tumbuhan kayu dapat berguna bagi kehidupan kita.
 Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai artinya kita telah mengurangi jumlah
sampah yang sulit terurai.Mengolah sampah organik menjadi kompos dan
mengolah sampah non-organik menjadi kreativitas.

5. Siapakah yang paling penting bertanggung jawab terhadap gas rumah kaca?
Jawaban:
 Pemerintah
Upaya Mitigasi dan Adaptasi Upaya pemerintah perlu dilakukan dalam berbagai
sektor. Pada sektor- sektor seperti energi, transportasi dan industri, pemerintah
harus menekankan pentingnya pengem- bangan strategi dan tindakan nyata dalam
melakukan upaya mitigasi atau menurunkan emisi GRK. Upaya yang bisa
dilakukan oleh sektor ini antara lain, mengganti bahan bakar dengan yang lebih
bersih dan ramah lingkungan, menghemat penggunaan bahan bakar, serta
menggunakan peralatan atau mesin yang lebih hemat energi. Namun selain upaya
mitigasi, upaya adaptasi juga tidak kalah pentingnya untuk dilakukan. Sektor-
sektor seperti pertanian, perikanan, infrastruktur, kehutanan serta kesehatan
merupakan sektor yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Oleh karena itu
harus dipersiapkan strategi adaptasi bagi sektor tersebut agar dapat
mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk yang akan timbul akibat perubahan
iklim.
 Swasta/Industri
Tidak dapat dipungkiri, industri merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi
GRK di dalam berbagai aktivitas produksinya. Karenanya sangat wajar jika
industri pun harus bertanggung jawab untuk menurunkan emisi GRK.
Pemanfaatan energi yang efisien, baik dalamcproses pengolahan di industri
maupun pembangkitan energi, merupakan upaya yang secara nyata dapat
menurunkan emisi GRK. Upaya penurunan emisi GRK pun dapat dilakukan
dengan pemanfaatan secara efisien bahan bakar dan bahan baku yang ramah
lingkungan dengan emisi GRK minimum.
 Masyarakat
Seperti halnya pemerintah dan swasta, masyarakat pun memiliki tanggung jawab
yang sama untuk menekan emisi GRK. Efisien dalam menggunakan energi, baik
itu berupa energi listrik ataupun bahan bakar fosil, merupakan upaya yang
menguntungkan. Bukan hanya dari sisi emisi GRK tetapi juga dari sisi keuangan.
Beberapa langkah nyata yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam upaya
mengurangi emisi, antara lain: Gunakan penerangan secara efisien dan efektif.
Penggunaan lampu hemat energi dan jadwal penerangan rumah yang tepat
(misalnya sejak pk. 18.00-05.00) akan mengurangi konsumsi listrik secara
signifikan. Gunakan peralatan elektronik, seperti komputer, TV, radio dan AC,
seperlunya saja. Jangan lupa untuk mematikan peralatan elektronik yang sedang
tidak dipergunakan. Kurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi agar
dapat menurunkan emisi GRK secara signifikan.

Sumber:
Suryani, 2013. Jurnal Seminar Energi Indonesia, Proyeksi Emisi Gas Rumah Kaca: 114-120.
UJIAN 3

1. Apa yang dimaksud dengan pemanasan global?


Jawaban:
Pemanasan global adalah perubahan iklim secara umum didefinisikan sebagai perubahan
variabel iklim yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu antara 50 – 100
tahun. Sedangkan variabel iklim yang dimaksud antara lain adalah temperatur/ suhu
udara, kelembaban udara, tekanan atmosfer, kondisi awan, intensitas sinar matahari,
curah hujan, dan angin.

2. Bagaimana pemanasan global terjadi?


Jawaban:
Bumi sendiri di lapisi oleh selimut yang di namakan lapisan atmosfer. Dengan adanya gas
rumah kaca, akan ada partikel yang melayang di antara bumi dan lapisan atmosfer
tersebut. Hal ini menyebabkan panas bumi memantul dari panas bumi yang harusnya di
bawa keluar, namun panas bumi kembali masuk. Sehingga suhu bumi naik dan akhirnya
menghangat. Adanya efek rumah kaca yang memantulkan panas kembali ke bumi
memang menaikan suhu di dalam bumi. Pada awalnya bumi hanya menghangat saja.
Namun jika terus berlanjut, bumi bukan hanya menghangat tapi juga memanas yang
sifatnya mengglobal

3. Apa dampak dari pemanasan global?


Jawaban:
Beberapa dampak negatif yang diperkirakan akan terjadi berkaitan dengan adanya
pemanasan global antara lain adalah :
 Mencairnya lapisan es di kutub
 Kenaikan muka air laut
 Hilangnya pulau-pulau kecil dan tergenangnya kawasan pesisir dan
pantaiKerusakan terumbu karang
 Abrasi pantai
 Munculnya gejala alam EL Nino / Enso
 Menurunnya produktivitas lahan
 Banjir dan kekeringan
 Kebakaran hutan
 Munculnya daerah kritis baru
 Berjangkitnya wabah penyakit

4. Prediksi keadaan bumi 50 tahun kedepan?


Jawaban
 Bumi Semakin Dingin
Suhu bumi makin dingin saat memasuki tahun 2030. Prediksi suhu ekstrem ini
dikatakan oleh sejumlah ilmuwan. Seorang Profesor bernama Valentina Zharkova
memperingatkan manusia bila zaman es akan kembali membekukan Bumi. Ini
diakibatkan kacaunya siklus Matahari. Perlu diketahui, Matahari mempunyai
siklus 11 tahunan di mana saat siklus itu terjadi, aktivitas Matahari mencapai
puncaknya atau sebaliknya 'tertidur'. Di siklus Matahari ke-26 yang akan terjadi di
antara tahun 2030-2040, aktivitas matahari akan mencapai titik terendahnya, sama
seperti 370 tahun silam. Fenomena pasifnya Matahari itu disebut 'Maunder
Minimum'. Menurut Profesor Valentina, kacaunya siklus Matahari itu disebabkan
oleh tidak 'seiramanya' gerakan lapisan luar Matahari dan lapisan dalamnya.
Ketika Maunder Minimum terjadi di tahun 2030an, dua lapisan Matahari itu
diprediksi saling mengganggu gerakan satu sama lain. Imbasnya, Matahari tidak
bisa menghasilkan energi penuh seperti biasa.
 Jumlah Karbon Dioksika Bertambah.
Kepala Iklim dan Lingkungan di Laboratorium Fisika Nasional Inggris, Jane
Burston, mengatakan China menjadi negara penyumbang polusi di dunia pada
2017. Ini dikarenakan banyaknya pembuangan bahan bakar fosil. Sementara di
Eropa, dia memprediksikan banyaknya perdagangan panel surya murah di pusat
perdagangan, karena energi terbarukan di dunia turun tajam. Tentu ini
mempengaruhi kondisi Bumi di masa depan.
 Bumi Akan Mengering
Di masa depan, Bumi diprediksikan akan mengering karena pemanasan global.
Lebih dari 25 persen permukaan Bumi diprediksi mulai mengalami dampak
aridifikasi pada 2050. Studi lingkungan yang diterbitkan oleh The Journal Nature
Climate Change mengungkapkan dampak aridifikasi tersebut bisa terjadi apabila
manusia tidak mengikuti perubahan yang diusulkan oleh Kesepakatan Iklim Paris.
Studi tersebut mengklaim, apabila suhu rata-rata bumi naik dua derajat celcius
maka dalam 32 tahun mendatang Bumi bisa menjadi padang pasir. Peneliti The
Journal Nature Climate Change Manoj Joshi memprediksi bahwa aridifikasi akan
muncul sekitar 20 hingga 30 persen permukaan bumi. Aridifikasi tersebut terjadi
pada saat perubahan suhu rata-rata global mencapai dua derajat celcius.

Sumber:
Nawa Suwedi, 2005. Jurnal Teknik Lingkungan, Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Dampak
Pemanasan Global (2): 397-401.

Anda mungkin juga menyukai