Panduan BLUD

Modul Pelatihan

Penyusunan
Rencana
Strategi Bisnis

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran,

Universitas Udayana Bekerjasama

Modul Pelatihan
Penyusunan
Modul Pelatihan Peer – Educator Bahaya Minuman Beralkohol Oplosan

Rencana Strategi
Bisnis

Modul ini di dedikasikan untuk petugas
Puskesmas yang menyandang status Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) di Provinsi
Bali.

1

TIM PENYUSUN

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas
Udayana

Modul Pelatihan Peer -‐ Educator Bahaya Minuman Beralkohol Oplosan
Putu Ayu Indrayathi

I Ketut Sudiana

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-‐Nya, penulis dapat menyelesaikan modul yang berjudul “Modul

Pelatihan Penyusunan Rencana Strategi Bisnis “
Pembuatan modul ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan para petugas atau staff Puskesmas dalam menyusun rencana
strategi bisnis puskesmas yang menyandang status Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD). Manfaat yang diharapkan dari modul ini adalah petugas dapat
lebih percaya diri dalam menyusun rencana strategi bisnis yang disesuaikan
dengan keunikan masing-‐masing puskesmas, sehingga rencana yang disusun
dapat mengakomodasi kepentingan masyarakat dan petugas kesehatan dalam
rangka meningkatkan mutu layanan kesehatan.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi dalam penyusunan modul ini. Semoga Tuhan senantiasa
melimpahkan rahmat – Nya kepada kita semua.
Denpasar , 25 Desember 2016

Penulis
3

DAFTAR ISI

HALAMAN SUB JUDUL ............................................................. 1Error! Bookmark not defined.
TIM PENYUSUN ........................................................................ 2Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR .................................................................... 3Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ................................................................................ 4Error! Bookmark not defined.
BAGIAN I PENDAHULUAN ......................................................... 6Error! Bookmark not defined.
1. LATAR BELAKANG ...... 6Error! Bookmark not defined.Error! Bookmark not defined.
2. TUJUAN ................................................................................................................ 7
BAGIAN II PENYELENGGARAAN PELATIHAN TENAGA PENYULUH BAHAYA

MINUMAN BERALKOHOL OPLOSAN DI SEKOLAH .............................................................. 8
1. LATAR BELAKANG ................................................................................................. 8
2. TUJUAN PELATIHAN ............................................................................................. 9
3. PESERTA DAN PELATIH ......................................................................................... 9
4. METODA ............................................................................................................... 9
5. MATERI PELATIHAN ............................................................................................ 10
BAGIAN III TAHAP PELATIHAN ...................................................................................................... 11
1. PERENCANAAN ................................................................................................... 11
2. PENGORGANISASIAN .......................................................................................... 11
3. PELAKSANAAN .................................................................................................... 11

4
4. TAHAP SESUDAH PELAKSANAAN ....................................................................... 13
BAGIAN IV MATERI PELATIHAN .................................................................................................... 14

1. Materi 1 – Minuman Beralkohol ........................................................................ 14
2. Materi 2 – Minuman Beralkohol Oplosan .......................................................... 17
3. Materi 3 – Bahaya Minuman Beralkohol Oplosan ............................................. 20
BAGIAN V PENUTUP ........................................................................................................................ 22

Lampiran 1 ......................................................................................................... 23
Lampiran 2 ......................................................................................................... 25

5

BAGIAN I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN), puskesmas
berkedudukan sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama yang paling
dekat dengan masyarakat dan bertanggung jawab menyelenggarakan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat

(UKM).
Mengingat kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
yang berkualitas semakin meningkat, menuntut puskesmas untuk
senantiasamingkatkan mutu layanan. Untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan

mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pemerintah membentuk suatu

kebijakan mengenai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) puskesmas.
Pengertian atau definisi BLU diatur dalam Pasal 1 angka 23 UU
No.1Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yaitu “Badan Layanan
Umum adalah instansi di Iingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan
dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas”.
Melalui kebijakan ini, diharapkan puskesmas dapat lebih fleksibel

dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan
6
produktivitas dan penerapan praktek bisnis yang sehat. Untuk menjadi

sebuah BLU, maka harus memenuhi beberapa persyaratan yang diatur

dalam Pasal 4 PP No. 23 Tahun 2005, salah satu persyaratan tersebut
adalah persyaratan administrasi terkait dengan adanya Rencana Strategi
Bisnis (RSB). Dalam pola pengelolaan keuangan BLU sesuai Peraturan

Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
No 61 Tahun 2007, puskesmas diberikan beberapa keleluasaan atau
fleksibilitas. Namun sebagai pengimbangnya puskesmas dikendalikan
secara ketat dalam perencanaan, penganggaran dan
pertanggungjawabannya.Mengingat hal-‐hal tersebut maka seluruh
puskesmas yang berstatus BLUD, perlu menyusun Rencana Strategis
Bisnis untuk mencapai visi misi dan tujuannya sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 61 Tahun 2007.
Pengertian RSB diuraikan dalam PP 23/2005 tentang Pola
Pengelolaan Keuangan BLU pada Penjelasan pasal 4 ayat (4) huruf c dan
Permendagri No. 61 Tahun 2007 disebutkan bahwa Rencana Strategis
Bisnis mencakup antara lain pernyataan visi, misi, program strategis, dan
pengukuran pencapaian kinerja. Dengan kata lain, Rencana Strategi
Bisnis adalah suatu dokumen perencanaan yang harus dibuat oleh setiap
organisasi yang mencari laba maupun nirlaba.Pengelolaan keuangan dan

non keuangan pada entitas bisnis merupakan sebuah siklus yang terus
7
berlangsung dalam organisasi. Siklus tersebut diawali dengan aktivitas

perencanaan, pengukuran, evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan

umpan balik untuk perencanaan berikutnya. Pengelolaan pelayanan
kesehatan pada puskesmas menuntut kecermatan, keakuratan dan
kecepatan pengambilan keputusan karena menyangkut kepentingan
hidup matinya pasien. Oleh karena itu perencanaan puskesmas memiliki

fleksibilitas dan elastisitas relatif tinggi yang mensyaratkan pemenuhan
implementasi siklus tersebut dalam pelaksanaan pengelolaan
kinerjanya. Dalam wawancara pendahuluan tentang Rencana Strategi
Bisnis dengan 7 orang responden di beberapa puskesmas Kabupaten
Gianyar, mereka menyatakan bahwa masih kurang memahami cara

penyusunan/pembuatan RSB. Berdasarkan hal tersebut, maka kami

menyususn modul pelatihan bagi petugas puskesmas yang berstatus
BLUD tentang bagaimana cara pembuatan/penyusunan Rencana
Strategi Bisnis, sehingga diharapkan puskesmas akan dapat tumbuh,
efisien dalam pengelolaan keuangan dan bahkan bersaing menjadi
mandiri sesuai dengan arah bisnis yang ditetapkan dalam Rencana
Strategi Bisnis.
2. TUJUAN
Secara khusus modul ini diharapkan dapat dijadikan sebagai panduan bagi
petugas Puskesmas yang berstatus BLUD dalam menyusun rencana strategi
8 bisnis yang tepat bagi puskesmas sesuai dengan karakteristik penduduk
dan daerah tempat puskesmas berada

BAGIAN II
PENYELENGGARAAN
PELATIHAN

1. LATAR BELAKANG
Rencana Strategis Bisnis (RSB) adalah suatu dokumen

perencanaan yang harus dibuat oleh setiap organisasi yang mencari laba
maupun yang nirlaba. Puskesmas sebagai lembaga milik Pemerintah
juga harus memiliki RSB sebagai syarat agar bisa ditetapkan sebagai
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Lingkungan bisnis yang terus
berubah memerlukan pengelolaan perubahan yang dapat memetakan
pengaruh kekuatan‑kekuatan terhadap arah organisasi. Pemetaan
kekuatan-‐kekuatan tersebut, akan dijadikan bahan penyusunan
dokumen perencanaan yang diharapkan benar‑benar mampu
menampung berbagai kepentingan dan pengetahuan antisipatif sebagai
dasar penetapan keputusan strategis dalam rangka pencapaian visi
organisasi.
Dalam upaya mewirausahakan puskesmas maka perubahan
menjadi BLUD adalah sangat tepat. Fleksibilitas yang diberikan akan
menjadikan puskesmas secara leluasa merencanakan alokasi sumber
daya, sesuai dengan perubahan kondisi puskesmas itu sendiri.
Diharapkan Puskesmas akan dapat tumbuh, efisien dalam pengelolaan
keuangan dan bahkan bersaing menjadi mandiri sesuai dengan arah 9

bisnis yang ditetapkan dalam dokumen RSB. Tentu saja dengan catatan

semua pihak berhak dan wajib berkomitmen agar dokumen

perencanaan ini tidak hanya sekadar dokumen kelengkapan administrasi
saja. Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan RSB di
antaranya adalah:
1. Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas

2. Tersedianya sistem adminstrasi dan pelaporan puskesmas yang baik.
3. Tersedianya sarana dan prasarana yang layak dan cukup
4. Tersedianya pedoman alat pengendalian organisasi terhadap
penggunaan anggaran.
5. Untuk menyatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh insan

puskesmas dalam meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan

standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen
perencanaan.
Rencana Strategis Bisnis (RSB) adalah dokumen yang
mencerminkan adanya proses berkelanjutan dan sistematis dari
pembuatan keputusan bisnis di bidang penyediaan jasa layanan
kesehatan dengan memanfaatkan sebanyak‑banyaknya pengetahuan
antisipatif, mengorganisasikannya untuk usaha‑usaha melaksanakan
keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik dalam
rangka meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder (pihak terkait)

10 Puskesmas. RSB memiliki kerangka waktu 5 tahun yang akan dijabarkan

ke dalam masing-‐masing pusat pertanggungjawaban pada unit‑unit

pelayanan yang ada.

Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis
merupakan sebuah siklus yang terus berlangsung dalam organisasi.
Siklus tersebut diawali dengan aktivitas perencanaan, pengukuran,

evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan umpan balik untuk
perencanaan berikutnya. Pengelolaan pelayanan kesehatan pada
puskesmas menuntut kecermatan, keakuratan dan kecepatan
pengambilan keputusan karena menyangkut kepentingan hidup-‐matinya
pasien. Oleh karena itu perencanaan puskesmas memiliki fleksibilitas
dan elastisitas relatif tinggi yang mensyaratkan pemenuhan
implementasi siklus tersebut dalam pelaksanaan pengelolaan
kinerjanya.
RSB disusun oleh suatu kelompok kerja dengan memanfaatkan
dokumen‑dokumen yang tersedia, pengamatan, dan wawancara.
Kelompok Kerja tersebut terdiri dari seluruh komponen yang memiliki
kompetensi perencanaan. Seluruh isi materi RSB telah ditelaah dan
dibahas secara transparan dengan menggunakan kaidah‑kaidah profesi
yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari kelompok kerja.
Penyusunan RSB memperhatikan sejarah puskesmas, aspek legal, lokasi
dan isu strategis yang sedang berkembang. Potensi yang dimiliki digali

dari lingkungan baik internal maupun eksternal, posisi puskesmas dan 11
diidentifikasi faktor-‐faktor kunci keberhasilannya. Keinginan para

pemangku kepentingan diapresiasi menjadi arah bisnis atau mau dibawa

ke mana organisasi puskesmas. Arah itu tercermin dalam visi, misi dan
strategi.

2. TUJUAN PELATIHAN
Tujuan Umum:
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan di
puskesmas dalam menyusun rencana strategi bisnis yang sesuai dengan
karakteristik penduduk dan wilayah kerja puskesmas.
Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan pengetahuan umum petugas puskesmas tentang

rencana strategi bisnis puskesmas.

b. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas kesehatan
untuk melakukan analisis SWOT sebagai dasar penentuan strategi
bisnis puskesmas.
3. PESERTA
Peserta latih adalah petugas puskesmas yang bertugas untu menyusun
rencana strategis puskesmas yang berstatus BLUD
4. METODE
Pelatihan memakai metode pendekatan partisipatif serta praktek
lapangan.

12

5. MEDIA
Media yang digunakan dalam pelatihan ini adalah power point dan
modul ini yang nantinya juga dapat dipergunakan pada saat praktek
lapangan dan pelaksanaan sosialisasi
6. WAKTU DAN TEMPAT

Pertemuan dapat dilakukan di kelas (Aula/Ruang pertemuan Dinas
Kesehatan Kota/Provinsi) sedangkan waktu pertemuan/pelatihan
disesuaikan dengan kesepakatan pelatih dan peserta.
7. PENGORGANISASIAN PELATIHAN
Satu atau dua minggu sebelum pelatihan, tim panitia pengorganisasian
pelatihan telah dibentuk untuk mempersiapkan tahap-‐tahap logistik
pelatihan

8. MATERI PELATIHAN
Materi I : Rencana Organisasi
Materi II : Analisis Lingkungan
Materi III : Indikator, Target Kinerja dan Strategi

13

BAGIAN III
TAHAP PELATIHAN

1. PERENCANAAN
Pengelola program kesehatan di Provinsi, Kabupaten/Kota sebelum
pelaksanaan pelatihan perlu dilakukan pertemuan untuk

mempersiapkan:
Peserta
•
Waktu dan tempat
•
Materi pelatihan dan pelatih
•
Lokasi kunjungan lapangan
•
Media pelatihan yang akan digunakan dan lain hal yang dirasa
•
perlu

2. PENGORGANISASIAN
Hal yang perlu dilaksanakan diantaranya, yaitu:
• Membentuk tim panitia pelatihan
• Menyiapkan mekanisme pelatihan seperti materi, jadwal dan
menetapkan petugas yang bertanggung jawab pada setiap sesi
3. PELAKSANAAN
Panitia
• Menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kelancaran
pelaksanaan pelatihan
Pelatih
• Menyajikan materi sesuai dengan pokok bahasan dan waktu yang
14 tersedia

Peserta
• Mengikuti pelatihan
Proses Pelaksanaan
• Sesaat sebelum mulai, mengumpulkan semua media belajar dan

bahan yang diperlukan selama memandu pokok bahasan yang
bersangkutan
• Kemudian dilanjutkan dengan memberikan soal pre-‐test untuk
mengetahui tingkat pengetahuan peserta
• Dilanjutkan dengan memandu kegiatan belajar dan kunjungan
lapangan
• Melibatkan peserta dalam proses diskusi, melalui beberapa cara
yaitu :
-‐ Pelatih mengajukan pertanyaan APA terlebih dahulu sehingga
peserta bisa menceritakan pengalamannya, serta KAPAN hal
itu terjadi?
-‐ Pelatih kemudian menanyakan kepada beberapa peserta lain,
apakah mereka juga menemukan kejadian yang serupa?
-‐ Pelatih kemudian menanyakan MENGAPA hal tersebut terjadi?
(apa sebabnya terjadi?)
-‐ Pelatih kembali meminta tanggapan kepada beberapa peserta
lain, apakah mereka setuju pendapat peserta tersebut,
ataukah ada yang memiliki pendapat lain?

-‐ Pelatih kemudian menanyakan BAGAIMANA cara mengatasi
keadaan tersebut? 15

• Setelah pelatihan selesai, para peserta diberikan soal post-‐test

kembali, yang bertujuan untuk mengukur peningkatan
pengetahuan peserta
4. TAHAP SESUDAH PELAKSANAAN
Setelah pelatihan selesai dilaksanakan, selanjutnya perlu penyusunan
rencana tindak lanjut. Tim pelatih mengumpulkan semua dokumentasi

hasil pelatihan dan pencacatan yang dibuat selama pelatihan. Tim pelatih
kemudian membahas rencana penulisan laporan yang merupakan tugas
panitia.

16

BAGIAN IV
MATERI PELATIHAN

Materi I : Rencana Organisasi

I. RENCANA ORGANISASI

A. LATAR BELAKANG
{Deskripsikan profil singkat Puskesmas, misalnya sejak kapan
melayani masyarakat, jenis kegiatan dan wilayah cakupannya
dimana saja. Tidak perlu detil karena akan dibahas dibagian
lain.}
B. MISI
{Tuliskan misi Puskesmas yang terbaru dan akan digunakan
dalam tahun-‐tahun mendatang}.
Catatan:
Misi adalah tugas yang diemban oleh organisasi (Puskesmas)
dan merupakan alasan mengapa organisasi (Puskesmas) ada.
Misi Puskesmas …. <nama Puskesmas> adalah
……………………………………
C. VISI
{Tuliskan visi Puskesmas yang terbaru dan akan digunakan
dalam tahun-‐tahun mendatang.}
17

Visi Puskesmas …. <nama Puskesmas> adalah

…………………………………..
D. TUJUAN

{Tuliskan tujuan Puskesmas secara global (tujuan yang ingin
dicapai, misalnya memberikan pelayanan kesehatan yang

bermutu…)}
Tujuan yang ingin dicapai oleh Puskesmas …. <nama Puskesmas>
adalah ……..

18

Materi II : Analisis Lingkungan

II. ANALISIS LINGKUNGAN
A. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

1. Profil Pengguna Puskesmas ...... <nama Puskesmas>
Siapa pengguna Puskesmas?
Bagaimana karakteristiknya (muda/tua, kaya/miskin,
berpendidikan atau tidak)
Pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif) seperti apa yang mereka butuhkan?
Beberapa data dapat disajikan dalam bentuk tabel atau
grafik, namun cukup yang informasinya relevan untuk
diketahui secara detil oleh pembaca Dokumen Renstra Bisnis
ini.
Contoh:
Grafik Trend Pertumbuhan Penduduk Kecamatan … Tahun ….
(Menggambarkan Kondisi penduduk di wilayah
kerja/cakupan Puskesmas).
Penjelasan:
Pertumbuhan penduduk Kecamatan …. adalah …. %
pertahun. Jumlah penduduk wanita …dibandingkan dengan
penduduk pria. Jumlah penduduk anak-‐anak ……..

dibandingkan dengan penduduk dewasa dan tua. Dilihat dari
penyebarannya, sebagian besar penduduk bermukim di ….. 19
(dst……….)

Bagaimana perilaku masyarakat yang terkait dengan

kesehatan (misalnya pola makan, kebiasaan berolah raga,
menjaga kebersihan dan sebagainya? Sajikan secara
deskriptif atau sajikan data jika ada hasil survey yang pernah
dilakukan).

2. Peta Pemberian Pelayanan Kesehatan
{Fasilitas kesehatan apa saja yang ada di wilayah kerja
Puskesmas? Jika memungkinkan, gambarkan juga kapasitas
masing-‐masing fasilitas kesehatan tersebut.}
Di Kecamatan ….… terdapat ……….. <sebutkan nama-‐nama
fasilitas kesehatan yang terdapat disini>.

B. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
Kegiatan Puskesmas ….. <nama Puskesmas> terdiri dari kegiatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Kegiatan promotif
dan preventif yang pernah dilakukan misalnya …… Kegiatan
kuratif berupa …., dan kegiatan rehabilitatif misalnya ……
{Jika memungkinkan, tampilkan grafik atau tabel kegiatan yang
menunjukkan performa Puskesmas dalam beberapa tahun
terakhir}.
Untuk melaksanakan berbagai kegiatan tersebut di atas,
Puskesmas …. <nama Puskesmas> didukung oleh berbagai
sumber daya strategis. SDM yang ada di Puskesmas ini terdiri

dari …… <sebutkan jenis-‐jenis SDM dan jumlahnya>. Selain itu,
20 Puskesmas ini juga memiliki fasilitas pendukung berupa …..
<sebutkan sarana dan prasarana yang dimiliki>. Sumber dana

yang mendukung pelaksanaan kegiatan Puskesmas ini berasal

dari …. <sebutkan sumber dana dan besarannya: misal dari
APBD? APBN? Dll?>. Bisa ditampilkan dalam bentuk Tabel.

C. ANALISIS SWOT

1. Kekuatan (faktor positif dari dalam Puskesmas)
Kekuatan Puskesmas …. <nama Puskesmas> adalah:
a. …
b. …
c. …
2. Kelemahan (faktor negatif dari dalam Puskesmas)
Kelemahan Puskesmas …. <nama Puskesmas> adalah:
a. …
b. …
c. …
3. Peluang (faktor positif dari luar Puskesmas, misalnya
masyarakat, pemerintah, pola penyakit, dll)
Peluang yang dimiliki oleh Puskesmas …. <nama
Puskesmas> adalah:
a. …
b. …
c. …
4. Ancaman/Tantangan (faktor negatif dari luar)
Ancaman yang dihadapi oleh Puskesmas …. <nama
Puskesmas> adalah:
a. …
b. …
(Analisis SWOT ini dapat digunakan Dari analisis SWOT ini akan 21
diketahui posisi Puskesmas dalam lingkungan usaha sebagai salah satu

lembaga penyedia layanan kesehatan. Analisis ini juga dapat digunakan

untuk waktu sekarang dan yang akan datang, sehingga dapat diprediksi
Program atau kegiatan yang tepat untuk dilaksanakan waktu-‐waktu
yang akan datang. Misalnya jika hasil analisis SWOT menunjukkan lebih
banyak peluang dibandingkan dengan ancaman, maka Puskesmas bisa
memilih strategi untuk “agresif”. Demikian juga jika lebih banyak
kekuatan dibandingkan kelemahan. Namun jika lebih banyak kelemahan

dibandingkan kekuatan atau lebih banyak ancaman dibandingkan
dengan peluang, maka Puskesmas dapat menerapkan startegi
“bertahan”).

22

Materi III : Indikator,Target Kinerja

dan Strategi


A. INDIKATOR DAN TARGET KINERJA

Untuk menentukan indikator, gunakan langkah-‐langkah berikut:
1. Pilihlah indikator SPM yang paling penting dan paling bisa
mewakili pencapaian kinerja Puskesmas dari aspek
pelayanan, keuangan dan manfaat. Cukup pilih 1-‐2 indikator
untuk setiap aspek.
2. Tambahkan 1-‐2 indikator lain yang menggambarkan
pencapaian visi Puskesmas (bisa di aspek pelayanan,
keuangan maupun manfaat)

Dengan demikian, total ada 5-‐11 indikator yang akan
menggambarkan kinerja Puskesmas dari aspek kinerja
pelayanan, kinerja keuangan dan kinerja manfaat.

Indikator Kinerja Tujuan Target
Pelayanan:
- Promotif: ….. {contoh: proporsi …. {contoh: …. {contoh: 30%}

kegiatan promotif kesehatan meningkatkan
terhadap total kegiatan kesadaran masyarakat
Puskesmas} untuk hidup sehat}

- Preventif: …
23
- Kuratif: …

- Rehabilitatif: …

- … {contoh: rasio jumlah SDM

fungsional dibanding non
fungsional}
- ….
- ….
Kinerja Keuangan:
- …
- …
Kinerja Manfaat:
- … {Contoh: kepuasan pengguna} {contoh: menyediakan {contoh: 70%}

pelayanan yang

berorientasi pada
pengguna}
- …
B. STRATEGI
Puskesmas ini akan menerapkan strategi …. <sebutkan strateginya>
untuk mencapai tujuan dan target kinerja dalam lima tahun kedepan.

III. PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 20…. – 20....
Untuk program tahunan:
1. masukkan program-‐program pencapaian SPM kedalam tabel
program tahunan. Pilah-‐pilah program ini ke dalam program SDM,

Sarpras dan lainnya.
24 2. Tambahkan program lain di luar program pencapaian SPM
(misalnya program untuk mencapai visi) ke dalam tabel program

tahunan. Pilah-‐pilah program ini ke dalam program SDM, Sarpras

dan lainnya.
Dengan demikian, program tahunan akan berisi program untuk
mencapai SPM (diprioritaskan) dan program mencapai visi
Puskesmas. Untuk program rutin (misalnya pembelian ATK,
Perjalanan Dinas dll tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel program

ini).

Program Tahun Estimas

Prosedur
N / i P.Jawa
20. 20. 20. 20. 20. Pelaksanaa
o Sumber b
Kegiatan . . . . . n Program
Dana
Program
SDM:
- …
- …

Program
Sarpras:
- …
- …

Program
lainnya:

- …
25
- …

Program Tahun Estimas

Prosedur
N / i P.Jawa
20. 20. 20. 20. 20. Pelaksanaa
o Sumber b
Kegiatan . . . . . n Program
Dana

IV. TARGET KINERJA PELAYANAN

a. Target Kinerja Pelayanan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM).

JENIS T A H U N KET
NO SATUAN
LAYANAN 20… 20… 20… 20… 20…

1 Immunisasi Orang Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi

Ibu Hamil Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
ibu hamil ibu hamil ibu hamil ibu hamil ibu hamil
yang yang yang yang yang
immuni- immuni- immuni- immuni- immuni-
sasi sasi sasi sasi sasi
2 Immunisasi Bayi Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi

bayi Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
bayi yang bayi yang bayi yang bayi yang bayi yang
immuni- immuni- immuni- immuni- immuni-
sasi sasi sasi sasi sasi
3 Persalinan Persalinan Diisi jumlah Diisi jumlah Diisi jumlah Diisi jumlah Diisi jumlah
ibu yang ibu yang ibu yang ibu yang ibu yang
oleh tenaga
bersalin di bersalin di bersalin di bersalin di bersalin di
Kesehatan puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas
4 Penyuluhan Penyuluhan Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi

Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
di luar
penyuluhan penyuluha penyuluha penyuluha penyuluha
Puskesmas yang n yang n yang n yang n yang
dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan
di luar di luar di luar di luar di luar
puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas
26 5 Penyuluhan Penyuluhan Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
di dalam penyuluhan penyuluhan penyuluhan penyuluhan penyuluhan

JENIS T A H U N KET
NO SATUAN
LAYANAN 20… 20… 20… 20… 20…
Puskesmas dilakukan di dilakukan di dilakukan di dilakukan di dilakukan di
dalam dalam dalam dalam dalam
puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas puskesmas
(utk (utk (utk (utk (utk
masyarakat/ masyarakat/ masyarakat/ masyarakat/ masyarakat/
pasien yg pasien yg pasien yg pasien yg pasien yg

datang ke datang ke datang ke datang ke datang ke
puskesmas) puskesmas) puskesmas) puskesmas) puskesmas)
5 ……………
.
6 Dst …….

b. Target Kinerja Pelayanan Usaha Kesehatan Perorangan (UKP).

JENIS T A H U N KET
NO SATUAN
LAYANAN 20… 20… 20… 20… 20…
1 Gawat Kunjungan Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi

Darurat jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah
pasien pasien pasien pasien pasien
rawat rawat rawat rawat rawat
darurat darurat darurat darurat darurat
2 Poliklinik Kunjungan Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi

jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah
(rawat jalan) pasien pasien pasien pasien pasien
rawat rawat rawat rawat rawat
jalan jalan jalan jalan jalan
3 Rawat Inap Hari Diisi Diisi Diisi Diisi Diisi

Perawatan jumlah jumlah hari jumlah jumlah jumlah
hari perawatan hari hari hari
perawatan perawatan perawatan perawatan
4 Laboratorium Pemeriksa Diisi Diisi Diisi Diisi Diisi 27

an jumlah jumlah jumlah jumlah jumlah
pemeriksa pemeriksa pemeriksa pemeriksa pemeriksa
an lab an lab an lab an lab an lab

(bukan (bukan (bukan (bukan (bukan

pasien) pasien) pasien) pasien) pasien)
5 ……………..
6 Dst ………

V. RENCANA KEUANGAN

Tinjauan dari sisi keuangan ini dimaksudkan untuk mendapat paparan lebih baik
mengenai kondisi Puskesmas ........(nama Puskesmas) dari sisi keuangan.
Sehingga, pada akhirnya akan saling melengkapi dengan kajian dari aspek yang
lain. Di dalam aspek keuangan juga dihitung besarnya pendapatan, biaya,
investasi dan lain-lain yang akan dilakukan untuk masa lima tahun yang akan

datang.
A. Asumsi Keuangan
(Asumsi keuangan ini digunakan karena unsur ketidakpastian masa yang
akan datang dan/atau akibat dari ketidaktersediaan data yang ada pada
Puskesmas).
Pada penghitungan proyeksi keuangan Puskesmas ........(nama Puskesmas)

digunakan asumsi-asumsi keuangan. Asumsi keuangan yang digunakan
pada pembuatan Rencana Strategis Bisnis (RSB) Puskesmas ........(nama
Puskesmas) adalah sebagai berikut:
1. Tarif untuk pasien umum didasarkan pada Peraturan ………(diisi sesuai
peraturan daerah tentang Retribusi Daerah untuk retribusi Pelayanan
Kesehatan pada Puskesmas). Untuk perhitungan proyeksi pendapatan
jumlah pelayanan kuratif atau pelayanan yang ada tarifnya digunakan
tarif rata-rata.

2. Tarif untuk pasien jaminan, berdasarkan besaran kapitasi dari BPJS

sesuai kesepakatan dengan BPJS. (Untuk perhitungan proyeksi

pendapatan pasien jaminan, digunakan kesepakatan dengan BPJS).
28

B. Tarif Pelayanan
Saat ini tarif yang berlaku di Puskesmas ........(nama Puskesmas) dibagi ke
dalam 2(dua) golongan, yaitu:
1. Tarif untuk pasien umum (out of pocket);; dan

2. Tarif untuk pasien Jaminan.
Untuk menghitung proyeksi pendapatan pelayanan selama lima tahun ke
depan, dipakai tarif rata-rata pelayanan yang berlaku saat ini.

1. Tarif Pasien Umum
Berikut ini disampaikan mengenai dasar tarif pasien umum untuk setiap
produk dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Tarif yang
digunakan disini berdasarkan tarif yang berlaku terakhir di Puskesmas
........(nama Puskesmas)
Tabel:
Tarif Rata-Rata (dalam rupiah)
Tarif Umum
Variabel
20.. 20.. 20.. 20.. 20..
Rawat jalan
Laboratorium
Rawat inap
.............
.............
Sumber : Data Primer Puskesmas ........(nama Puskesmas)
2. Tarif Pasien Jaminan

Tarif pasien Jaminan Kesehatan Nasional dalam bentuk kapitasi sesuai
kesepakatan dengan BPJS, sebesar Rp...................
(……………………………….)

29

C. Proyeksi Laporan Operasional

Proyeksi Laporan Operasional terdiri dari proyeksi pendapatan
dan proyeksi biaya yang dikeluarkan oleh Puskesmas ........(nama
Puskesmas) untuk melakukan aktivitas pelayanan.

1. Proyeksi pendapatan :
Proyeksi pendapatan yang akan diperoleh Puskesmas terdiri
dari :
a. Jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat (umum)
sebagai imbalan atas pemberian pelayanan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya. Hasil pendapatan dari
jasa layanan ini merupakan hasil dari perkalian dari rencana

pemasaran dan tarif yang diberlakukan. Masing-‐masing

proyeksi pendapatan dari jasa layanan dibedakan
berdasarkan cara pembayaran.
b. Hibah tidak terikat dan/atau hibah terikat yang diperoleh
dari masyarakat atau badan lain;
c. Hasil kerjasama Puskesmas dengan pihak lain yang
diperoleh dari kerjasama operasional, sewa menyewa, dan
usaha lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan
tugas dan fungsinya; dan/atau
d. Penerimaan yang bersumber dari APBN/APBD
e. Lain-‐lain Pendapatan BLUD yang sah.

30

1) Proyeksi pendapatan pasien umum

Tabel
Proyeksi Pendapatan Berdasarkan Pasien Umum
Proyeksi Pendapatan Pasien Umum

Variabel
20... 20... 20... 20... 20...
Rawat jalan Kalikan Kalikan Kalikan Kalikan Kalikan

pelayanan pelayanan pelayanan pelayanan pelayanan
pada tabel pada tabel pada tabel pada tabel pada tabel
kinerja kinerja kinerja kinerja kinerja
dengan tarif dengan tarif dengan tarif dengan tarif dengan tarif
Laboratorium Kalikan Kalikan Kalikan Kalikan Kalikan

Rawat inap Kalikan Kalikan Kalikan Kalikan Kalikan

.............
.............

31

2) Proyeksi pendapatan dari Pasien Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) dalam bentuk Kapitasi
Tabel
Proyeksi Pendapatan berdasarkan pasien JKN dari dana Kapitasi
Proyeksi Pendapatan pasien Askes

Variabel
20.. 20.. 20.. 20.. 20..
Pasien JKN Kalikan Kalikan Kalikan Kalikan Kalikan

JKN dengan JKN dengan JKN dengan JKN dengan JKN dengan
tarif kapitasi tarif kapitasi tarif kapitasi tarif kapitasi tarif kapitasi
disepakati disepakati disepakati disepakati disepakati

dengan dengan dengan dengan dengan

BPJS BPJS BPJS BPJS BPJS
2. Proyeksi biaya
Untuk proyeksi biaya di dalam proyeksi laporan operasional,
terdiri dari :
a. Biaya Operasional
b. Biaya Non Operasional

Pembagian biaya menjadi operasional dan non operasional
mengikuti nomenklatur yang ada di permendagri nomor 61
tahun 2007. Hal ini untuk memudahkan pada saat penyusunan
RBA dan laporan keuangan.
32

Biaya operasional, mencakup seluruh biaya yang menjadi

beban BLUD dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi.
Biaya non operasional, mencakup seluruh biaya yang menjadi
beban BLUD dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan
fungsi.

Biaya operasional, terdiri dari:
a. biaya pelayanan,
Biaya pelayanan, mencakup seluruh biaya operasional yang
berhubungan langsung dengan kegiatan pelayanan di
BLUD. Seperti biaya BHP, Jasa Pelayanan
b. biaya umum dan administrasi.
Biaya umum dan administrasi, mencakup seluruh biaya
operasional yang tidak berhubungan langsung dengan
kegiatan pelayanan. Seperti biaya Gaji, biaya ATK dan ART
di manajemen
Biaya pelayanan, terdiri dari;
a. biaya pegawai; (biaya gaji/honor yang ada pada pelayanan,
bukan gaji PNS)
b. biaya bahan; (biaya bahan yang digunakan pada
pelayanan, seperti ATK, ART)
c. biaya jasa pelayanan; (biaya jasa yang diberikan kepada
staff/karyawan BLUD)
d. biaya pemeliharaan; (biaya pemeliharaan di bagian

pelayanan)
e. biaya barang dan jasa; dan 33
f. biaya pelayanan lain-‐lain.

Biaya umum dan administrasi, terdiri dari:

a. biaya pegawai; (biaya gaji dan tunjangan PNS, biaya gaji
pegawai BLUD yang ada di bagian adm)
b. biaya administrasi kantor; (biaya yang berhubungan dgn
administrasi kantor, spt surat menyurat)
c. biaya pemeliharaan; (biaya pemeliharaan di bagian adm)
d. biaya barang dan jasa;

e. biaya promosi; dan
f. biaya umum dan administrasi lain-‐lain.

Biaya non operasional adalah biaya yang dikeluarkan oleh
BLUD yang tidak berkaitan langsung dengan tugas pokok dan
fungsi, terdiri dari:

a. biaya bunga;
b. biaya administrasi bank;
c. biaya kerugian penjualan aset tetap;
d. biaya kerugian penurunan nilai; dan
e. biaya non operasional lain-‐lain.

34

1) Biaya Operasional;; Biaya Pelayanan

Tabel
Proyeksi Biaya Operasional;; Biaya Pelayanan

Biaya
20.. 20.. 20.. 20.. 20..
Operasional
Biaya Pelayanan
biaya
Di isi sesuai
Di isi sesuai
Di isi sesuai
Di isi sesuai
Di isi sesuai
pegawai;; kebutuhan gaji kebutuhan gaji kebutuhan gaji kebutuhan gaji kebutuhan gaji
gaji non PNS gaji non PNS gaji non PNS gaji non PNS gaji non PNS

yang ada di yang ada di yang ada di yang ada di yang ada di
bagian bagian bagian bagian bagian
biaya bahan;; Jumlah Biaya Jumlah Biaya Jumlah Biaya Jumlah Biaya Jumlah Biaya
bahan yang bahan yang bahan yang bahan yang ada bahan yang ada

ada di ada di ada di di pelayanan di pelayanan
pelayanan pelayanan pelayanan tahun lalu + tahun lalu +
tahun lalu + tahun lalu + tahun lalu + persentase persentase
persentase persentase persentase kenaikkan kenaikkan
kenaikkan kenaikkan kenaikkan jumlah pasien di jumlah pasien di
jumlah pasien jumlah pasien jumlah pasien proyeksi pasar proyeksi pasar
di proyeksi di proyeksi di proyeksi
pasar pasar pasar
biaya jasa Minimal 60% Minimal 60% Minimal 60% Minimal 60% dari Minimal 60%
pelayanan;; dari dari dari pendapatan dari pendapatan
pendapatan pendapatan pendapatan kapitasi + jasa kapitasi + jasa
kapitasi + jasa kapitasi + jasa kapitasi + jasa pelayanan dari pelayanan dari
pelayanan dari pelayanan dari pelayanan dari non kapitasi non kapitasi
non kapitasi non kapitasi non kapitasi sesuai kebijakan sesuai
sesuai sesuai sesuai kebijakan
kebijakan kebijakan kebijakan
Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya 35
biaya
pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
pemeliharaan;;
tahun lalu + tahun lalu + tahun lalu + tahun lalu + tahun lalu +

Biaya
20.. 20.. 20.. 20.. 20..
Operasional
inflasi inflasi inflasi inflasi inflasi
Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya
barang dan barang dan barang dan barang dan jasa barang dan jasa
jasa tahun jasa tahun jasa tahun tahun tahun
sebelumnya + sebelumnya + sebelumnya + sebelumnya + sebelumnya +

biaya barang
jika perlu jika perlu jika perlu jika perlu jika perlu
dan jasa;; dan
kenaikkan kenaikkan kenaikkan kenaikkan inflasi kenaikkan
inflasi inflasi inflasi inflasi
Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya Jumlah biaya
pelayanan lain- pelayanan lain- pelayanan lain- pelayanan lain- pelayanan lain-
biaya pelayanan lain tahun lain tahun lain tahun lain tahun lain tahun
lain-lain sebelumnya sebelumnya sebelumnya sebelumnya sebelumnya
TOTAL

2) Biaya Umum dan administrasi

Tabel
Proyeksi Biaya Umum dan Adm (dalam rupiah)
URAIAN 20.. 20.. 20.. 20.. 20..
Biaya Tetap

Di isi sesuai Di isi sesuai Di isi sesuai Di isi sesuai Di isi sesuai
kebutuhan gaji kebutuhan gaji kebutuhan gaji kebutuhan gaji kebutuhan gaji
biaya pegawai PNS + gaji non PNS + gaji PNS + gaji non PNS + gaji non PNS + gaji non
PNS yang ada non PNS yang PNS yang ada PNS yang ada PNS yang ada
di bagian ada di bagian di bagian di bagian di bagian
administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi
36 Di isi jumlah Di isi jumlah Di isi jumlah Di isi jumlah Di isi jumlah
biaya administrasi biaya biaya biaya biaya biaya
kantor administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi
kantor tahun kantor tahun kantor tahun kantor tahun kantor tahun

URAIAN 20.. 20.. 20.. 20.. 20..
lalu + inflasi lalu + inflasi lalu + inflasi lalu + inflasi lalu + inflasi
atau sesuai atau sesuai atau sesuai atau sesuai atau sesuai
keperluan keperluan keperluan keperluan keperluan
Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan
biaya biaya biaya biaya biaya

pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
alat, gedung dll alat, gedung alat, gedung dll alat, gedung dll alat, gedung dll
Biaya pemeliharaan
tahun lalu + dll tahun lalu + tahun lalu + tahun lalu + tahun lalu +
inflasi atau inflasi atau inflasi atau inflasi atau inflasi atau
sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai
keperluan keperluan keperluan keperluan keperluan
Biaya barang dan jasa biaya barang biaya barang biaya barang biaya barang biaya barang
dan jasa dan jasa dan jasa dan jasa dan jasa
Biaya Promosi
kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan
promkes promkes promkes promkes promkes
Biaya umum dan biaya biaya biaya biaya biaya
administrasi lain-lain kebutuhan kebutuhan kebutuhan lain- kebutuhan lain- kebutuhan lain-
lain-lain lain-lain lain lain lain

Total Biaya umum dan

Adm

37

Format Proyeksi Laporan Operasional
Tabel
Proyeksi Laporan Operasional

No Keterangan 20.. 20.. 20.. 20.. 20..

1 Pendapatan Jasa Layanan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan
angka dari angka dari angka dari angka dari angka dari
tabel tabel tabel tabel tabel
pendapatan pendapatan pendapatan pendapatan pendapatan
2 Biaya

a. Biaya Operasional;; Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan
biaya pelayanan angka pada angka pada angka pada angka pada angka pada
tabel biaya tabel biaya tabel biaya tabel biaya tabel biaya
operasional;; operasional;; operasional;; operasional;; operasional;;
b. Biaya Operasional;; Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan
biaya umum dan angka pada angka pada angka pada angka pada angka pada
administrasi tabel biaya tabel biaya tabel biaya tabel biaya tabel biaya
Operasional;; Operasional;; Operasional;; Operasional;; Operasional;;
biaya umum biaya umum biaya umum biaya umum biaya umum
dan dan dan dan dan
administrasi administrasi administrasi administrasi administrasi
Total Biaya
A Total Surplus/Defisit
Jasa Layanan

B Pendapatan Hibah Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan
perkiraan perkiraan perkiraan perkiraan perkiraan
38 yang yang yang yang yang
diterima dari diterima dari diterima dari diterima dari diterima dari
hibah hibah hibah hibah hibah

No Keterangan 20.. 20.. 20.. 20.. 20..
C Pendapatan kerjasama Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan
perkiraan perkiraan perkiraan perkiraan perkiraan
diterima dari diterima dari diterima dari diterima dari diterima dari
kerjasama kerjasama kerjasama kerjasama kerjasama

Pendapatan dari APBN Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan
D alokasi dana alokasi dana alokasi dana alokasi dana alokasi dana
dari APBN, dari APBN, dari APBN, dari APBN, dari APBN,
jika ada jika ada jika ada jika ada jika ada
alokasi dana alokasi dana alokasi dana alokasi dana alokasi dana
dari APBD, dari APBD, dari APBD, dari APBD, dari APBD,
seperti biaya seperti biaya seperti biaya seperti biaya seperti biaya
gaji, biaya gaji, biaya gaji, biaya gaji, biaya gaji, biaya
E Pendapatan dari APBD promotif, dll promotif, dll promotif, dll promotif, dll promotif, dll
F Pendapatan lainnya

Surplus/Defisit

39

D. Proyeksi Arus Kas

Salah satu laporan keuangan yang ada di Rencana Strategis Bisnis adalah
proyeksi arus kas.
Format Proyeksi Arus Kas
Tabel
Proyeksi Arus Kas

URAIAN 20.. 20.. 20.. 20.. 20..
I. ARUS KAS DARI AKTIVITAS

OPERASIONAL
A. PENDAPATAN DARI
LAYANAN
Pendapatan Pelayanan
Pendapatan Pasien Umum

pasien umum Pasien umum Pasien umum Pasien umum Pasien umum
Pendapatan Pasien JKN
JKN JKN JKN JKN JKN
Jumlah Pendapatan

B. BIAYA OPERASIONAL
Biaya Operasional;; biaya

Di isi dengan
Di isi dengan
Di isi dengan
Di isi dengan Di isi dengan
pelayanan Operasional;; Operasional;; Operasional;; Operasional;; Operasional;;

seperti pada seperti pada seperti pada seperti pada seperti pada
40 Operasional;; Operasional;; Operasional;; Operasional;; Operasional;;

URAIAN 20.. 20.. 20.. 20.. 20..
Biaya Operasional;; biaya Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan
umum dan administrasi Operasional;; Operasional;; Operasional;; Operasional;; Operasional;;
dan adm dan adm dan adm dan adm dan adm

seperti pada seperti pada seperti pada seperti pada seperti pada
Operasional;; Operasional;; Operasional;; Operasional;; Operasional;;
dan adm dan adm dan adm dan adm dan adm
Jumlah biaya
AKTIVITAS OPERASIONAL
dikurangi dikurangi dikurangi dikurangi dikurangi

II.ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Arus Kas Masuk
Pendapatan Penjualan atas Jika menjual Jika menjual Jika menjual Jika menjual Jika menjual
Tanah tanah, kalau tanah, kalau tanah, kalau tanah, kalau tanah, kalau
tidak, tidak, tidak, tidak, tidak,
kosongkan kosongkan kosongkan kosongkan kosongkan
Pendapatan Penjualan Atas Jika menjual Jika menjual Jika menjual Jika menjual Jika menjual
Peralatan dan Mesin alat, kalau alat, kalau alat, kalau alat, kalau alat, kalau
tidak, tidak, tidak, tidak, tidak,
Pendapatan Penjualan atas Jika menjual Jika menjual Jika menjual Jika menjual Jika menjual
Gedung dan Bangunan bangunan, bangunan, bangunan, bangunan, bangunan,
kalau tidak, kalau tidak, kalau tidak, kalau tidak, kalau tidak,
Arus Kas Keluar
Tanah
Di isi jika
Di isi jika
Di isi jika
Di isi jika
Di isi jika 41
Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
beli tanah beli tanah beli tanah beli tanah beli tanah
kalau tidak kalau tidak kalau tidak kalau tidak kalau tidak

URAIAN 20.. 20.. 20.. 20.. 20..
ada, ada, ada, ada, ada,

Peralatan dan Mesin Di isi jika beli Di isi jika beli Di isi jika beli Di isi jika beli Di isi jika beli
peralatan peralatan peralatan peralatan peralatan
Biaya Gedung dan Bangunan Di isi jika Di isi jika Di isi jika Di isi jika Di isi jika
membeli membeli membeli membeli membeli
bangunan, bangunan, bangunan, bangunan, bangunan,
kalau tidak, kalau tidak, kalau tidak, kalau tidak, kalau tidak,
Belanja Aset Lainnya
AKTIVITAS INVESTASI Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan
aliran kas aliran kas aliran kas aliran kas aliran kas
masuk masuk masuk masuk masuk
investasi investasi investasi investasi investasi


keluar keluar keluar keluar keluar

III.ARUS KAS DARI
AKTIVITAS PENDANAAN
Arus Kas Masuk :
Penerimaan APBD
alokasi dana alokasi dana alokasi dana alokasi dana alokasi dana
dari APBD dari APBD dari APBD dari APBD dari APBD
termasuk gaji, termasuk gaji, termasuk gaji, termasuk gaji, termasuk gaji,
biaya beli biaya beli biaya beli biaya beli biaya beli
tanah, tanah, tanah, tanah, tanah,
bangunan bangunan bangunan bangunan bangunan
dan lain-lain dan lain-lain dan lain-lain dan lain-lain dan lain-lain
Penerimaan Hibah Di isi jika ada Di isi jika ada Di isi jika ada Di isi jika ada Di isi jika ada
hibah hibah hibah hibah hibah
Arus Kas Keluar

Pembayaran Pokok Utang
Di isi jika
Di isi jika
Di isi jika
Di isi jika
Di isi jika
42 Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
bayar utang, bayar utang, bayar utang, bayar utang, bayar utang,

URAIAN 20.. 20.. 20.. 20.. 20..
Pemberian Pinjaman Di isi jika Di isi jika Di isi jika Di isi jika Di isi jika
mau mau mau mau mau
meminjamkan meminjamkan meminjamkan meminjamkan meminjamkan
uang, kalau uang, kalau uang, kalau uang, kalau uang, kalau

tidak ada, tidak ada, tidak ada, tidak ada, tidak ada,
AKTIVITAS PENDANAAN Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan
masuk masuk masuk masuk masuk
pendanaan pendanaan pendanaan pendanaan pendanaan
keluar keluar keluar keluar keluar
Jumlah Saldo Kas Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan

angka pada angka pada angka pada angka pada angka pada
aktifitas aktifitas aktifitas aktifitas aktifitas
operasi, operasi, operasi, operasi, operasi,
investasi dan investasi dan investasi dan investasi dan investasi dan

43

E. Proyeksi Neraca

Format Proyeksi Neraca

Tabel
Proyeksi Neraca

20.. 20.. 20.. 20.. 20..
URAIAN

I. ASET
A. Aset Lancar

Kas dan Setara Kas Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan
angka pada angka pada angka pada angka pada angka pada
tabel arus tabel arus tabel arus tabel arus tabel arus
kas yaitu kas yaitu kas yaitu kas yaitu kas yaitu
jumlah saldo jumlah saldo jumlah saldo jumlah saldo jumlah saldo
kas kas kas kas kas
Piutang Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi

sebesar 10% sebesar 10% sebesar 10% sebesar 10% sebesar
dari dari dari dari 10% dari
dari jasa dari jasa dari jasa dari jasa dari jasa
layanan layanan layanan layanan layanan
Persediaan Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi

sebesar 5% sebesar 5% sebesar 5% sebesar 5% sebesar 5%
dari dari dari dari dari
layanan layanan layanan layanan layanan
Jumlah Aset Lancar
44 B. Aset Tetap
Tanah Di isi nilai Di isi nilai Di isi nilai Di isi nilai Di isi nilai
tanah tanah tanah tanah tanah

20.. 20.. 20.. 20.. 20..

URAIAN


(KIB)
Gedung dan Bangunan Di isi nilai

bangunan Di isi nilai Di isi nilai Di isi nilai Di isi nilai
Puskesmas bangunan bangunan bangunan bangunan

(KIB) Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Peralatan & Mesin Di isi nilai

peralatan Di isi nilai Di isi nilai Di isi nilai Di isi nilai
Puskesmas peralatan peralatan peralatan peralatan
(KIB) Puskesmas Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Aset Tetap Lainnya Di isi dengan

nilai asset Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan
tetap lainnya, nilai asset nilai asset nilai asset nilai asset
jika ada tetap tetap tetap tetap
lainnya, jika lainnya, jika lainnya, jika lainnya, jika
(KIB) ada ada ada ada
Jumlah Aset Tetap Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan
Nilai buku aset tetap
C. Aset Lain-Lain Jika ada Jika ada Jika ada Jika ada Jika ada
asset tidak asset tidak asset tidak asset tidak asset tidak
berwujud berwujud berwujud berwujud berwujud
seperti SIM seperti SIM seperti SIM seperti SIM seperti SIM
Jumlah total Aset Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan

poin A, B poin A, B poin A, B poin A, B poin A, B
dan C dan C dan C dan C dan C

II. KEWAJIBAN
A. Kewajiban Jangka Pendek
Hutang Usaha Di isi Di isi Di isi Di isi Di isi

sebesar 5% sebesar 5% sebesar 5% sebesar 5% sebesar 5%
dari dari dari dari dari
layanan layanan layanan layanan layanan 45
Hutang Jangka Pendek Lainnya Di isi jika Di isi jika Di isi jika Di isi jika Di isi jika

20.. 20.. 20.. 20.. 20..

URAIAN

memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki

utang, jika utang, jika utang, jika utang, jika utang, jika
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
Jumlah Kewajiban Jangka

Pendek Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan
B. Kewajiban Jangka Panjang Di isi jika Di isi jika Di isi jika Di isi jika Di isi jika
memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki
utang, jika utang, jika utang, jika utang, jika utang, jika
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
Jumlah Kewajiban Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan Jumlahkan

poin A dan B poin A dan B poin A dan B poin A dan B poin A dan B

EKUITAS
Ekuitas Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan Di isi dengan
jumlah total jumlah total jumlah total jumlah total jumlah total
asset asset asset asset asset
kewajiban kewajiban kewajiban kewajiban kewajiban
Jumlah Ekuitas Bersih
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Jumlahkan: Jumlahkan: Jumlahkan: Jumlahkan: Jumlahkan:

kewajiban kewajiban kewajiban kewajiban kewajiban
dan ekuitas dan ekuitas dan ekuitas dan ekuitas dan ekuitas
(jumlah ini (jumlah ini (jumlah ini (jumlah ini (jumlah ini
harus sama harus sama harus sama harus sama harus sama
dengan dengan dengan dengan dengan
jumlah total jumlah total jumlah total jumlah total jumlah total
asset) asset) asset) asset) asset)

46

Rasio Keuangan
A. Likuiditas

Rasio Current Aset Aset Lancar X 100% = XXX%

Kewajiban lancar

Tahun I XXX X 100% = XXX%
XXX

Tahun II XXX X 100% = XXX%
XXX

Tahun III XXX X 100% = XXX%
XXX

Tahun IV XXX X 100% = XXX%
XXX

Tahun V XXX X 100% = XXX%
XXX

Current Ratio Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
Puskesmas dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh Puskesmas.

47

B. Solvabilitas

Debt to Aset Ratio Total Hutang X 100% = XXX%
Aktiva

Tahun I
XXX
X 100% =
XXX%
XXX

Tahun II
XXX
X 100% =
XXX%
XXX

Tahun III
XXX
X 100% =
XXX%
XXX

Tahun IV
XXX X 100% =
XXX%
XXX

Tahun V
XXX
X 100% =
XXX%
XXX

Debt to Aset ratio adalah merupakan perbandingan antara hutang lancar dan
hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini
menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang

48

C. Rentabilitas

Hasil Pengembalian atas Pendapatan (Surplus) X 100% =
Total Aktiva (ROI) Aktiva

Tahun I
XXX X 100% = XXX%

XXX

Tahun II
XXX X 100% = XXX%
XXX

Tahun III
XXX X 100% = XXX%
XXX

Tahun IV
XXX X 100% = XXX%
XXX

Tahun V
XXX X 100% = XXX%
XXX

Return On Invenstment merupakan tingkat pengembalian atas inventasi yang
dilaksanakan.

49

LAMPIRAN 1
Soal Pre dan Post Test

Business Plan

Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Pendidikan :
1. Berikut ini adalah tujuan dari pengembangan business plan:

a. Untuk mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan

b. Untuk meningkatkan citra perusahaan

c. Untuk meningkatkan peluang mendapatkan dana investasi
d. Semua benar
2. Hal-‐hal berikut ini adalah pernyataan yang berkaitan dengan business plan yaitu sebagai
berikut:
a. Dokumen tertulis tentang visi perusahaan
b. Memuat tujuan perusahaan dan investasi yang dibutuhkan
c. Satuan kesepakatan antara pihak investor dengan perusahaan
d. Semua benar
3. Berikut ini adalah beberapa komponen dalam pengembangan business plan; kecuali:
a. Overview bisnis yang akan dikembangkan
b. Manajemen dan operasional
c. Perencanaan finansial
d. Analisa kepentingan
4. Untuk memahami karakteristik masyarakat target hal yang penting untuk dilakukan oleh
perusahaan adalah:
a. Analisis keuangan
b. Market survey
c. Market analysis
50 d. Customer survey
5. Komponen utama dalam tim manajemen terdiri dari hal-‐hal berikut ini:
a. Organisational structure

b. Working structure
c. Skills gap
d. Semua benar
6. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan
investor untuk eksekusi bisnis adalah:
a. Market analysis
b. Operation procedure

c. Financial plan
d. Marketing plan
7. Berikut ini adalah yang termasuk dalam elemen-‐elemen dari financial plan yaitu sebagai
berikut:
a. Key financial indicators
b. Break-‐even analysis
c. Business ratio
d. Semua benar
8. Alasan utama pengembangan bisnis plan adalah hal-‐hal berikut ini kecuali:
a. Menarik investor
b. Untuk mempelajari market
c. Memantau perkembangan bisnis
d. Menghitung keuntungan tetap

51

Panduan BLUD

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Panduan BLUD

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran,

Modul Pelatihan Peer – Educator Bahaya Minuman Beralkohol Oplosan

Putu Ayu Indrayathi

Modul Pelatihan Peer – Educator Bahaya Minuman Beralkohol Oplosan

Pembuatan modul ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan

Denpasar , 25 Desember 2016

TIM PENYUSUN ........................................................................ 2Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR .................................................................... 3Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ................................................................................ 4Error! Bookmark not defined.

BAGIAN I PENDAHULUAN ......................................................... 6Error! Bookmark not defined.

BAGIAN II PENYELENGGARAAN PELATIHAN TENAGA PENYULUH BAHAYA

MINUMAN BERALKOHOL OPLOSAN DI SEKOLAH .............................................................. 8

1. LATAR BELAKANG ................................................................................................. 8

2. TUJUAN PELATIHAN ............................................................................................. 9

3. PESERTA DAN PELATIH ......................................................................................... 9

5. MATERI PELATIHAN ............................................................................................ 10

BAGIAN III TAHAP PELATIHAN ...................................................................................................... 11

1. PERENCANAAN ................................................................................................... 11

2. PENGORGANISASIAN .......................................................................................... 11

3. PELAKSANAAN .................................................................................................... 11

BAGIAN IV MATERI PELATIHAN .................................................................................................... 14

1. Materi 1 – Minuman Beralkohol ........................................................................ 14

2. Materi 2 – Minuman Beralkohol Oplosan .......................................................... 17

3. Materi 3 – Bahaya Minuman Beralkohol Oplosan ............................................. 20

BAGIAN V PENUTUP ........................................................................................................................ 22

Modul Pelatihan Peer – Educator Bahaya Minuman Beralkohol Oplosan

Lampiran 2 ......................................................................................................... 25

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat

mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pemerintah membentuk suatu

sebuah BLU, maka harus memenuhi beberapa persyaratan yang diatur

Modul Pelatihan Peer – Educator Bahaya Minuman Beralkohol Oplosan

perencanaan, pengukuran, evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan

hidup matinya pasien. Oleh karena itu perencanaan puskesmas memiliki

penyusunan/pembuatan RSB. Berdasarkan hal tersebut, maka kami

Modul Pelatihan Peer – Educator Bahaya Minuman Beralkohol Oplosan

keuangan dan bahkan bersaing menjadi mandiri sesuai dengan arah 9

semua pihak berhak dan wajib berkomitmen agar dokumen

1. Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas

puskesmas dalam meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan

10 Puskesmas. RSB memiliki kerangka waktu 5 tahun yang akan dijabarkan

pelayanan yang ada.

Modul Pelatihan Peer – Educator Bahaya Minuman Beralkohol Oplosan

pemangku kepentingan diapresiasi menjadi arah bisnis atau mau dibawa

rencana strategi bisnis puskesmas.

Modul Pelatihan Peer – Educator Bahaya Minuman Beralkohol Oplosan

pelaksanaan pelatihan perlu dilakukan pertemuan untuk

Modul Pelatihan Peer – Educator Bahaya Minuman Beralkohol Oplosan

• Setelah pelatihan selesai, para peserta diberikan soal post-­‐test

rencana tindak lanjut. Tim pelatih mengumpulkan semua dokumentasi

Materi I : Rencana Organisasi

Modul Pelatihan Peer – Educator Bahaya Minuman Beralkohol Oplosan

Visi Puskesmas …. <nama Puskesmas> adalah

dicapai, misalnya memberikan pelayanan kesehatan yang

Materi II : Analisis Lingkungan

Modul Pelatihan Peer – Educator Bahaya Minuman Beralkohol Oplosan

Bagaimana perilaku masyarakat yang terkait dengan

yang mendukung pelaksanaan kegiatan Puskesmas ini berasal

Modul Pelatihan Peer – Educator Bahaya Minuman Beralkohol Oplosan

diketahui posisi Puskesmas dalam lingkungan usaha sebagai salah satu

lembaga penyedia layanan kesehatan. Analisis ini juga dapat digunakan

kekuatan dibandingkan kelemahan. Namun jika lebih banyak kelemahan

Materi III : Indikator,Target Kinerja

Modul Pelatihan Peer – Educator Bahaya Minuman Beralkohol Oplosan

Indikator Kinerja Tujuan Target

• Setelah pelatihan selesai, para peserta diberikan soal post-‐test

- Promotif: ….. {contoh: proporsi …. {contoh: …. {contoh: 30%}

- … {contoh: rasio jumlah SDM

- … {Contoh: kepuasan pengguna} {contoh: menyediakan {contoh: 70%}

tahunan. Pilah-‐pilah program ini ke dalam program SDM, Sarpras

Tarif Rata-Rata (dalam rupiah)

pemasaran dan tarif yang diberlakukan. Masing-‐masing