Anda di halaman 1dari 31

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN


TENTANG OPTIMALISASI PENERAPAN LIMA MOMEN CUCI
TANGAN DI POLIKLINIK BIDDOKKES POLDA METRO JAYA

Oleh :
Imam Imanuel Krisnandaru
NIP 199503262020121001
Nosis 2021060708062

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Polda Metro Jaya


Gelombang V Angkatan I tahun 2021

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
TENTANG OPTIMALISASI PENERAPAN LIMA MOMEN CUCI
TANGAN DI POLIKLINIK BIDDOKKES POLDA METRO JAYA

Peserta Diklat :
Imam Imanuel Krisnandaru
NIP 199503262020121001

Telah disetujui pada tanggal : Juli 2021


Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

QURNIA RICKY YANITRA, S.AP, S.IK HENDRA EKA PRASTYAWAN, S.FARM APT
KOMPOL NRP 84061796 NIP. 198107252006041006

i
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Imam Imanuel Krisnandaru, A.Md, Kep.


Intansi : Biddokkes Polda Metro Jaya
Jabatan : Perawat Terampil
Tempat Aktualisasi : Poliklinik Biddokkes Polda Metro Jaya
Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu/Tidak Mampu

Membuat Rancangan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar


CPNS dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan
penjelasan sebagai berikut :

1. Kurang optimalnya penerapan lima momen cuci tangan di Poliklinik


Biddokkes Polda Metro Jaya
2. Kurang optimalnya pemilahan sampah medis dan sampah non
medis di Poliklinik Biddokkes Polda Metro Jaya
3. Kurang bersihnya tempat tidur pasien di IGD Biddokkes Polda
Metro Jaya
.....................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
Jakarta, Juli 2021

COACH

QURNIA RICKY YANITRA, S.AP, S.IK


KOMPOL NRP 84061796

ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Imam Imanuel Krisnandaru


Intansi : Biddokkes Polda Metro Jaya
Jabatan : Perawat Terampil
Tempat Aktualisasi : Poliklinik Biddokkes Polda Metro Jaya
Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu/Tidak Mampu

Membuat Rancangan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar


CPNS dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan
penjelasan sebagai berikut :
Peserta didik mampu menganalisa permasalahan yang terjadi dan
mencari jalan keluarnya
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
Jakarta, Juli 2021

Mentor

HENDRA EKA PRASTYAWAN, S.FARM APT


NIP. 198107252006041006

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Laporan
Habituasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN tentang “Optimalisasi Penerapan Lima
Momen Cuci Tangan Di Poliklinik Biddokkes Polda Metro Jaya”, yang merupakan
salah satu tugas dalam Diklat Prajabatan CPNS Golongan II di Pusat Pendidikan
Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan masukan, saran,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. KOMBES POL Drs. Taufik Supriyadi, selaku Kepala Pusat Pendidikan
Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik Indonesia.
2. AKBP Henny Purwanti, S.I.K., M.Si., selaku Kepala Bagian Pendidikan dan
Pelatihan.
3. AKBP Rachmat., selaku Kepala Bagian Tenaga Pendidik.
4. AKBP Endang Sriyani, SH, MAP, selaku Kepala Bagian Pembinaan Siswa
5. Kompol Qurnia Ricky Yanitra, S.AP, S.IK selaku coach yang selalu memberi
bimbingan, arahan dan motivasi.
6. Hendra Eka Prastyawan, S.Farm APT selaku Mentor Penulis yang telah
memberikan bimbingan dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi dan
habituasi ini.
7. Bapak dan Ibu penyelenggara dan Widyaiswara Pusdikmin Lemdiklat Polri yang
telah memberikan ilmu selama Diklat.
8. Orang tua yang telah memberikan semangat, kepercayaan, perhatian, dukungan
dan doa yang sangat luar biasa.
9. Rekan seperjuangan para peserta Latsar CPNS 2021 Biddokkes Polda Metro
Jaya yang telah berjuang bersama.
10. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
rancangan aktualisasi dan habituasi yang tidak dapat Penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh
dari sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki

iv
oleh penulis, karena itu dengan tangan terbuka dan lapang dada penulis menerima
apapun kritik dan saran yang dapat membangun untuk perbaikan rancangan
aktualisasi ini agar lebih baik lagi pada penyusunan selanjutnya.

Jakarta, Juli 2021


Penulis

Imam Imanuel Krisnandaru, A.Md, Kep.

v
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................... i
PENILAIAN DESKRIPTIF PEMBIMBING (COACH) ........................ ii
PENILAIAN DESKRIPTIF PEMBIMBING (MENTOR) ...................... iii
KATA PENGANTAR ......................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... vii
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Kondisi Saat Ini ................................................................ 1
2. Hasil yang Diharapkan ..................................................... 3
3. Isu yang Diangkat ............................................................ 4
B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN
1. Visi Biddokkes Polda Metro Jaya ..................................... 6
2. Misi Biddokkes Polda Metro Jaya .................................... 6
3. Tugas Dan Fungsi Profesi Perawat .................................. 6
4. Struktur Organisasi Biddokkes Polda Metro Jaya ............ 9
C. TUJUAN AKTUALISASI ........................................................ 9
D. MANFAAT AKTUALISASI ..................................................... 10
E. RUANG LINGKUP ................................................................. 10
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI
A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi ................................. 11
B. Uraian Kegiatan Rencana Aktualisasi ................................... 11
1. Kegiatan aktualisasi 1 (satu) ............................................ 11
2. Kegiatan aktualisasi 2 (dua) ............................................. 13
3. Kegiatan aktualisasi 3 (tiga) ............................................. 14
4. Kegiatan aktualisasi 4 (empat) ......................................... 16
5. Kegiatan aktualisasi 5 (Lima) ........................................... 17
C. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI ............. 20

vi
III. PENUTUP .................................................................................. 22

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Matriks Penentuan Isu Utama dengan Metode USG .................. 5
Tabel 1.2. Indikator Skor ............................................................................. 5

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Handzanitizer yang selalu kosong ........................................... 2


Gambar 1.2. Sampah non infeksius masuk plastik kuning ........................... 3
Gambar 1.3. Tempat tidur yang tidak terawat .............................................. 3
Gambar 1.4. Struktur Organisasi Poliklinik ................................................... 4

viii
I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Kondisi Saat Ini
Persyaratan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar
(Latsar) sesuai UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan
Peraturan LAN No. 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS.
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah
secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut birokrat
bukan sekedar merujuk pada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada
sebuah profesi pelayanan publik, maka dari itu sebagai ASN perlu
membuat rancangan aktualisasi khususnya dalam pelayanan bidang
kesehatan yang dilaksanakan di instansi Klinik Pratama Biddokkes
Polda Metro Jaya.
Klinik Pratama sebagai instansi pelayanan kesehatan yang
berhubungan langsung dengan pasien harus mengutamakan pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan.
Setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu dan terjangkau, hal ini diatur dalam Undang-Undang
Kesehatan Nomor 36 Tahun 2019.
Angka kejadian infeksi nosokomial terjadi pada beberapa negara
maju. Pasien rawat inap di rumah sakit mengalami infeksi yang baru
selama dirawat sebesar 1,4 juta infeksi setiap tahun. Suatu penilaian
yang dilakukan oleh WHO (World Health Organization) menunjukkan
bahwa sekitar 8,7% dari 55 rumah sakit di 14 negara yang berasal dari
Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Pasifik tetap menunjukkan
terdapat infeksi nosokomial dengan Asia Tenggara sebanyak 10,0%.
Jumlah infeksi nosokomial di 10 rumah sakit di indonesia pada tahun
2018 mencapai 6-16% dengan rata-rata 9,8%.
Keselamatan pasien merupakan prioritas dalam pelayanan
kesehatan yang penuh resiko. Salah satu resiko adalah risiko penularan
infeksi akibat perawatan kesehatan. Salah satu upaya pencegahan
1
penularan infeksi yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO)
adalah memberikan pedoman kebersihan tangan bagi tenaga
kesehatan. Apalagi saat ini sedang terjadi Pandemi Covid-19 yang
menularnya salah satunya dari sentuhan tangan
Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCov) yang lebih dikenal
dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang
menular ke manusia. Penyebaran virus Covid-19 ini ke wilayah
Indonesia sangat meningkat. Hal ini sangat jelas terlihat, per tanggal 22
juni 2021 jumlah kasus Covid-19 di Indonesia berjumlah lebih dari 2 juta
kasus atau sebanyak 2.018.113 kasus. Jumlah ini merupakan hasil
tracking melalui pemeriksaan sebanyak 130.630 spesimen, dan jumlah
sembuh 1,81 juta kasus, dan jumlah yang meninggal 55.291 kasus,
dengan penambahan kasus rata-rata 7 hari 12.915 kasus.
Penulis selama berdinas mendapati beberapa permasalahan
yang terjadi di Poliklinik Biddokkes Polda Metro Jaya yaitu kurang
optimalnya penerapan lima momen cuci tangan di Poliklinik Biddokkes
Polda Metro Jaya. Selama masa pandemi diharapkan cuci tangan bisa
menjadi solusi untuk mecegah kenaikan virus Covid-19. Hal ini terlihat
pada gambar di bawah ini.

Gambar 1.1. Handzanitizer yang selalu kosong


Selain itu, permasalahan lain yang muncul yaitu kurang
optimalnya pemilahan sampah medis dan sampah non medis di
Poliklinik Biddokkes Polda Metro Jaya. Hal ini terlihat adanya sampah
non medis masuk ke medis yang dapat menyebabkan penguraian
sampah yang tidak masimal. Hal ini telihat pada gambar di bawah ini.

2
Gambar 1.2 Sampah non infeksius masuk plastik kuning

Permasalahan yang lain adalah kurang bersihnya tempat tidur


pasien di IGD Biddokkes Polda Metro Jaya. Pada masa panedemi
kebersihan merupakan hal paling utama dalam menekan angka
Covid-19. Hal ini terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1.3 Tempat tidur yang tidak terawat

2. Hasil yang diharapkan


Kegiatan aktualisasi habituasi yang dilakukan oleh penulis
selama kuran lebih satu bulan diharapkan dapat mengoptimalkan
penerapan lima momen cuci tangan di Poliklinik Biddokkes Polda Metro
Jaya. Cuci tangan menjadi salah satu langkah yang efektif untuk
memutuskan rantai transmisi penularan, sehingga insiden penularan
bisa ditekan. Pencegahan melalui pengendalian penularan Virus Corona
di Klinik Pratama ini mutlak harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran
managemen rumah sakit meliputi dokter, bidan, perawat dan seluruh
karyawan rumah sakit. Selain itu, juga dapat mengoptimalkan pemilahan

3
sampah medis dan sampah non medis serta meningkatnya kebersihan
tempat tidur pasien.

3. Isu yang diangkat


Tugas jabatan fungsional perawat dan standar pelayanan
keperawatan dijadikan sebagai dasar dalam pemilihan isu-isu di Klinik
Pratama Biddokkes Polda Metro Jaya. Isu tersebut bersumber dari
pengamatan langsung dan pengamatan atasan. Hasil pengamatan di
Klinik Pratama Biddokkes Polda Metro Jaya berupa isu-isu yang terjadi
dan dikaitkan dengan pencapaian visi misi Klinik Pratama Biddokkes
Polda Metro Jaya antara lain:
4. Kurang optimalnya penerapan lima momen cuci tangan di Poliklinik
Biddokkes Polda Metro Jaya
5. Kurang optimalnya pemilahan sampah medis dan sampah non
medis di Poliklinik Biddokkes Polda Metro Jaya
6. Kurang bersihnya tempat tidur pasien di IGD Biddokkes Polda Metro
Jaya.
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis melakukan analisis
menggunakan analisa USG (Urgency, Seriousness, and Growth) untuk
menentukan isu prioritas. Urgency berarti seberapa mendesak isu
tersebut harus dibahas berkaitan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan terjadinya isu. Seriousness berarti seberapa serius
isu tersebut perlu dibahas berkaitan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menyebabkan terjadinya isu atau
akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain jika masalah penyebab
isu tidak diselesaikan. Growth berarti seberapa besar kemungkinan-
kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang berkaitan dengan
kemungkinan penyebab isu akan menjadi buruk jika dibiarkan.

4
Tabel 1.1 Matriks Penentuan Isu Utama dengan Metode USG
Indikator
No ISU Jumlah Peringkat
U S G
1 Kurang optimalnya 5 4 5 14 1
penerapan lima momen
cuci tangan di Poliklinik
Biddokkes Polda Metro
Jaya
2 Kurang optimalnya 4 4 4 12 2
pemilahan sampah
medis dan sampah non
medis di Poliklinik
Biddokkes Polda Metro
Jaya
3 Kurang bersihnya 3 4 3 10 3
tempat tidur pasien di
IGD Biddokkes Polda
Metro Jaya

Tabel 1.2. Indikator Skor


Urgency Seriousness Growth
5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Mendesak
4: Mendesak 4: Mendesak 4: Mendesak
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Mendesak
2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Mendesak
1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak
Mendesak Mendesak Mendesak

Saya melihat di Poliklinik pada saat melakukan tindakan atau


masuk ruang perawatan masih ada petugas yg belum cuci tangan,
begitu juga pada saat akan melakukan tindakan aseptik apalagi di masa
Pandemi ini kita harus sering – sering cuci tangan. Maka dari itu dari
beberapa isu yang ditemukan di Klinik Pratama Biddokkes Polda Metro

5
Jaya ditetapkan satu core issue yaitu “ Kurang Optimalnya Penerapan
Lima Momen Cuci Tangan di Poliklinik Biddokkes Polda Metro Jaya”.

B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN


1. Visi Biddokkes Polda Metro Jaya
Menjadi fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang memberikan
pelayanan Kesehatan terbaik, berkualitas, professional kepada
pasien dan keluarga
2. Misi Biddokkes Polda Metro Jaya
a. Memberikan pelayanan Kesehatan dasar sesuai dengan
kebutuhan pasien dan keluarga di wilayah Jakarta Selatan.
b. Melaksanakan pekerjaan dalam tim yang professional, dinamis,
inovatif, berdedikasi dan terpercaya
c. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
d. Meningkatkan kualitas sarana/prasarana yang terus menerus
dan berkesinambungan
e. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan harmonis
3. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran Perawat
Menurut Permenpan nomor 25 tahun 2014 tentang jabatan
fungsional perawat dan angka kreditnya, tugas dan fungsi jabatan
perawat terampil adalah:
a. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
b. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam
rangka melakukan upaya promotif;
c. Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan
sehat pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif;
d. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung
fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu
dalam rangka upaya preventif;
e. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya
(melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada
individu dalam rangka upaya preventif

6
f. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam
rangka melakukan upaya preventif;
g. Memberikan oksigenasi sederhana;
h. Memberikan bantuan hidup dasar;
i. Melakukan pengukuran antropometri;
j. Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan
eliminasi;
k. Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien;
l. Melakukan mobilisasi posisi pasien;
m. Mempertahankan posisi anatomis pasien;
n. Melakukan fiksasi fisik;
o. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat;
p. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien;
q. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung
kenyamanan pada pasien;
r. Melakukan pemeliharaan diri pasien;
s. Memandikan pasien;
t. Membersihkan mulut pasien;
u. Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin;
v. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming
blanket)
w. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
x. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying
care);
y. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
meninggal;
z. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan
kematian.
Peran Perawat
Peran Perawat di Rumah sakit Peran perawat menurut konsorium
ilmu kesehatan tahun1989 terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan
keperawatan, advokad pasien, pendidik, koordinator, konsultan, dan

7
peneliti yang dapat digambarkan sebagai berikut (Hidayat,
2008)terdiri dari :
a. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan
keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan
proses keperawatan.
b. Peran sebagai advokat pasien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu pasien dan
keluarganya dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari
pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam
pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien. Juga dapat berperan mempertahankan
dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan
sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya dan hak
atas privasi.
c. Peran edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu pasien dalam
meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit
bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan
perilaku dari pasien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
d. Peran koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan
serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan
sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta
sesuai dengan kebutuhan pasien.
e. Peran kolaborator
Peran perawat di sini dilakukan karena perawat bekerja melalui
tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan
lainlain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar
pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
f. Peran konsultan

8
Di sini perawat berperan sebagai tempat konsultasi terhadap
masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan.
Peran ini dilakukan atas permintaan pasien terhadap informasi
tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
g. Peran pembaharu
Peran ini dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai
dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

4. Struktur Organisasi Poliklinik

Gambar 1.4. Struktur Organisasi Poliklinik

C. Tujuan
a. Mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai jabatan.
b. Meningkatkan pemahaman pasien dan petugas terhadap
pentingnya cuci tangan.
c. Menerapkan nilai-nilai ANEKA dan mata diklat (WOG, pelayanan
publik dan manajemen ASN) dalam pelaksanaan kegiatan sehingga
diaktualisasikan dan dihabituasikan dalam setiap kegiatan.

9
D. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN adalah
sebagai berikut :
a. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
b. Bagi instansi Biddokkes Polda Metro Jaya
Membantu optimalisasi penerapan lima momen cuci tangan di
Poliklinik Biddokkes Polda Metro Jaya
c. Bagi masyarakat
Menurunkan angka kejadian penularan virus Corona di Biddokkes
Polda Metro Jaya

E. Ruang Lingkup
Kegiatan Aktuallisasi Habituasi dilaksanakan di Poliklinik
Biddokkes Polda Metro Jaya dengan kegiatan habituasi mulai dari
tanggal 18 Juli sampai dengan 25 Agustus 2021.

10
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI

A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi


Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki pemahaman dan mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN. Nilai dasar yang harus dimiliki oleh
setiap ASN adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu
dan anti korupsi serta WoG, pelayanan publik dan manajemen ASN.
Rancangan kegiatan yang akan diaktualisasikan oleh penulis dalam
rangka meningkatkan Cuci tangan yang berada di Poliklinik Biddokkes Polda
Metro Jya, rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan review tentang 5 momen cuci tangan.
2. Membuat leaflet dan Banner tentang 5 Momen cuci tangan
3. Melakukan edukasi 5 momen cuci tangan
4. Pembuatan chek list monitoring 5 momen cuci tangan
5. Evaluasi tentang 5 momen cuci tangan

B. Kegiatan Rencana Aktualisasi


1. Kegiatan aktualisasi 1 (satu)
Melakukan review tentang lima momen cuci tangan.
a. Tahapan Kegiatan
1) Konsultasi kepada mentor untuk melaksanakan review
2) Konsultasi kepada Kapoliklinik untuk melaksanakan review
3) Menyiapkan materi review tentang lima momen cuci tangan
4) Menyiapkan sarana dan prasarana
5) Melaksanakan review tentang lima momen cuci tangan
b. Hasil Yang Ingin Dicapai
1) Diperoleh arahan, masukan dan saran dari mentor Notulensi atau
catatan hasil konsultasi
2) Diperoleh dukungan dan Persetujuan Kapoliklinik
3) Tersedianya materi review tentang lima momen cuci tangan
4) Tersedianya sarana dan prasarana
5) Terlaksananya review tentang lima momen cuci tangan dan
pemahaman

11
c. Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Saya dalam melakukan konsultasi dengan Mentor bertanggung
jawab untuk melaksanakan arahan / masukan yang diberikan
kepada saya. Saya sbelum berkonsultasi mengutarakan maksud dan
tujuan dengan jelas.
2) Nasionalisme
Saya bermusyawarah dengan mentor mengucapkan salam terlebih
dahulu dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3) Etika Publik
Saya menghadap kepala mentor dan kepala ruang dengan sopan.
4) Komitmen Mutu
Materi review sesuai dengan standar efektif dalam membuat peserta
paham
5) Anti Korupsi
Saya menyiapkan sarana dan prasarana melakukan secara mandiri
tanpa meminta biaya kepada pihak manapun.
d. Keterkaitan dengan mata diklat (Pelayanan publik, Manajemen ASN dan
WoG)
1) Pelayanan Publik
Demi tercapainya pelayanan publik yang optimal diperlukan usul
yang membangun
2) Manajemen ASN
Menjaga profesionalitas dalam melakukan review tentang lima
momen cuci tangan.
3) WoG
Adanya koordinasi antara penulis dan atasan untuk terwujudnya
aktualisasi sesuai dengan yang diharapkan
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini mendukung Misi Biddokkes yaitu “ Menciptakan lingkungan
kerja yang sehat dan harmonis”
f. Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi

12
Kegiatan review di Poliklinik ini menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu
Pembinaan kesehatan kesamaptaan, pelayanan kesehatan, dan materiil
fasilitas Kesehatan

2. Kegiatan aktualisasi 2 (dua)


Membuat leaflet dan banner tentang 5 momen cuci tangan
a. Tahapan Kegiatan
1) Membuat design leaflet tentang lima momen cuci tangan
2) Konsultasi mentor untuk pembuatan konsep leaflet tentang lima
momen cuci tangan
3) Konsultasi kepala ruang untuk pembuatan konsep leaflet tentang
lima momen cuci tangan
4) Merencanakan materi pembuatan leaflet
5) Mencetak dan memperbanyak leaflet
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Design leaflet sudah dibuat dan diberikannya ijin untuk membuat
leaflet
2) Diperoleh dukungan dan persetujuan
3) Diperoleh dukungan dan persetujuan
4) Tersusunnya materi lima momen cuci tangan yang akan diberikan
5) Tercetaknya leaflet dan sudah diperbanyak
c. Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Membuat leaflet dan banner berdasarkan sumber yang valid
merupakan bentuk tanggung jawab perawat.
2) Nasionalisme
Menghargai pendapat, saran dan kritikan tanpa membeda-bedakan
asal usul dalam pembuatan leaflet
3) Etika Publik
Melakukan komunikasi yang baik saat berkoordinasi
4) Komitmen Mutu
Membuat leaflet yang mudah dipahami sesuai dengan standar
keilmuan

13
5) Anti Korupsi
Menyelesaikan leaflet tepat waktu dan mencetak leaflet tanpa
meminta biaya kepada pihak manapun
d. Keterkaitan dengan mata diklat (Pelayanan publik, Manajemen ASN dan
WoG)
1) Pelayanan Publik
Demi tercapainya pelayanan publik yang optimal diperlukan usul
yang membangun
2) Manajemen ASN
Menjaga profesionalitas dalam pembuatan dan leaflet 5 langkah cuci
tangan
3) WoG
Adanya koordinasi antara penulis dan atasan untuk terwujudnya
aktualisasi sesuai dengan yang diharapkan
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini mendukung Visi: ”Menjadi fasilitas Kesehatan tingkat
pertama”
Misi: Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
f. Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Pembinaan
kesehatan kesamaptaan, pelayanan kesehatan, dan materiil fasilitas
Kesehatan

3. Kegiatan Aktualisasi 3 (tiga)


Melakukan edukasi 5 momen cuci tangan
a. Tahap Kegiatan
1) Menyiapkan leaflet sebagai sarana edukasi
2) Memberikan pertanyaan kepada pasien dan dicatat pada lembar
penilaian sebelum melakukan edukasi
3) Memberikan penjelasan kepada Tenaga Kesehatan Biddokkes
Polda Metro Jaya

14
b. Hasil yang ingin dicapai
Tenaga Kesehatan memahami 5 Momen Cuci tangan serta terdapatnya
bukti foto dan absensi kegiatan sosialisasi
c. Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Informasi yang diberikan jelas dan sesuai dengan sumber yang
merupakan bentuk tanggung jawab sebagai perawat.
2) Nasionalisme
Tidak membeda-bedakan berdasarkan ras, suku dan agama dalam
pemberian edukasi.
3) Etika Publik
Bersikap ramah dalam pemberian edukasi dengan sopan dan santun
serta memberi kesempatan untuk bertanya.
4) Komitmen Mutu
Melakukan edukasi yang mudah dipahami dan sesuai standar yang
ditentukan.
5) Anti Korupsi
Tidak melebihi batas jam pelayanan. Hal ini untuk mencegah
terjadinya korupsi waktu.
d. Keterkaitan dengan mata diklat (Pelayanan publik, Manajemen ASN
dan WoG)
1) Pelayanan Publik
Tenaga kesehatan mendalami edukasi 5 momen cuci tangan dan
menerapkan setiap hari
2) Manajemen ASN
Melaksanakan sosialisasi dengan menerapkan profesionalitas dan
proporsionalitas
3) WoG
Terbentuknya koordinasi antar petugas kesehatan yang ada di
Poliklinik
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi pada misi organisasi
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan Kepolisian dan Kedokteran

15
Kepolisian yang berbasis pada kompetensi sumber daya manusia dalam
bentuk pelayanan kesehatan Polri.
f. Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Pembinaan
kesehatan kesamaptaan, pelayanan kesehatan, dan materiil fasilitas
Kesehatan.

4. Kegiatan aktualisasi 4 (empat)


Pembuatan chek list monitoring lima momen cuci tangan
a. Tahapan Kegiatan
1) Membuat chek list tentang monitoring lima momen cuci tangan
2) Memohon ijin dan diskusi dengan mentor tentang pembuatan chek
list lima momen cuci tangan
3) Konsultasi dan memohon ijin dengan Kapoliklinik tentang pembuatan
chek list monitoring tentang lima momen cuci tangan
4) Mencetak dan memperbanyak chek list monitoring tentang lima
momen cuci tangan
5) Menempatkan lembar chek list monitoring lima momen cuci tangan
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Chek list tentang monitoring lima momen cuci tangan terbuat
2) Diberikannya ijin mentor untuk membuat chek list monitoring lima
momen cuci tangan
3) Diberikannya ijin kepala ruang untuk membuat chek list monitoring
lima momen cuci tangan
4) Tercetaknya dan diperbanyak chek list tentang lima momen cuci
tangan
5) Lembar chek list diletakkan di tempat yang strategis
c. Nilai-Nilai dasar ASN (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Saya melalukan pembuatan ceklist monitoring lima momen cuci
tangan dengan penuh tanggung jawab terhadap pekerjaanya.
2) Nasionalisme
Chek list tentang monitoring lima momen cuci tangan ditujukan
kepada siapapun tanpa membeda-bedakan asal usul.
16
3) Etika Publik
Saya memohon ijin mentor terkait chek list tentang monitoring lima
momen cuci tangan dengan sopan
4) Komitmen Mutu
Membuat ceklist monitoring lima momen cuci tangan dengan inovasi
dan standar yang ditentukan.
5) Anti Korupsi
Pembuatan chek list tentang monitoring lima momen cuci tangan
tidak meminta biaya kepada pihak manapun.
d. Keterkaitan dengan mata diklat (Pelayanan publik, Manajemen ASN dan
WoG)
1) Pelayanan Publik
Tenaga kesehatan melakukan semua yang ada di checklistan demi
terciptanya pelayanan yang memuaskan
2) Manajemen ASN
Melaksanakan kebiasaan cuci tangan sesuai dengan prinsip 5
momen cuci tangan
3) WoG
Terbentuknya koordinasi antar petugas kesehatan yang ada di
Poliklinik

e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi


Kegiatan ini mendukung Visi: ” Menjadi fasilitas Kesehatan tingkat
pertama yang memberikan pelayanan kesehatan
Misi : meningkatkan kualitas sarana/prasarana
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan pembuatan ceklist monitoring lima momen cuci tangan ini
menguatkan nilai-nilai organisasi

5. Kegiatan aktualisasi 5 (lima)


Evaluasi tentang lima momen cuci tangan
a. Tahapan Kegiatan
1) Konsultasi dengan mentor terkait hasil kegiatan monitoring lima
momen cuci tangan

17
2) Konsultasi dengan kepala ruang terkait kegiatan monitoring lima
momen cuci tangan
3) Melakukan analisis hasil chek list monitoring lima momen cuci
tangan
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Mendapat arahan dan persetujuan dari mentor
2) Konsultasi dengan kepala ruang terkait kegiatan monitoring lima
momen cuci tangan
3) Melakukan analisis hasil chek list monitoring lima momen cuci
tangan
4) Memberi reward kepada tenaga medis yang mendapatkan nilai
tertinggi
c. Nilai-nila dasar ASN (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Data hasil evaluasi jelas. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab
sebagai perawat.
2) Nasionalisme
Melakukan evaluasi ditujukan kepada semua pihak tanpa membeda-
bedakan asal usul.
3) Etika Publik
Rekapan evaluasi dibuat menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan sopan
4) Komitmen Mutu
Hasil pelaksanaan kegiatan terdokomentasi dengan baik di lembar
observasi sesuai dengan standar yang ditentukan.
5) Anti Korupsi
Tidak merubah hasil nilai evaluasi meskipun ada yang berusaha
mencoba melakukan suap.
d. Keterkaitan dengan mata diklat (Pelayanan publik, Manajemen ASN dan
WoG)
1) Pelayanan Publik
Demi terciptanya pelayanan publik yang prima diperlukan laporan
evaluasi kegiatan pelayanan yang baik

18
2) Manajemen ASN
Menjaga profesionalitas saat pembuatan laporan evaluasi
3) WoG
Terdapat koordinasi dan kerja sama antara penulis dengan atasan
dalam menciptakan pelayanan yang optimal kepada pasien
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini mendukung Visi: ” Menjadi fasilitas Kesehatan tingkat
pertama yang memberikan pelayanan kesehatan
Misi : memberikan pelayanan Kesehatan dasar sesuai dengan
kebutuhan
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Dalam evaluasi kegiatan lima momen cuci tangan menguatkan nilai-
nilai organisasi

19
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi
Tabel 2.1. Jadwal Rancangan Kegiatan
Bulan
No Kegiatan Juli Agustus
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 Melakukan
review
tentang 5
momen
cuci
tangan.

2 Membuat
leaflet dan
Banner
tentang 5
Momen
cuci tangan
3 Melakukan
edukasi 5
momen
cuci tangan

20
4 Pembuatan
chek list
monitoring
5 momen
cuci tangan

5 Evaluasi
tentang 5
momen
cuci tangan
.

Keterangan :
Libur Edukasi
Pembuatan leaflet Mengisi ceklist 5 Momen Cuci Tangan
Pembuatan ceklist Evaluasi pelaksanaan edukasi

21
III. PENUTUP

Berdasarkan uraian diatas, penulis mendapatkan isu yang menjadi


prioritas di Poliklinik Biddokkes Polda Metro Jaya yaitu kurang optimalnya
penerapan lima momen cuci tangan di Poliklinik Biddokkes Polda Metro Jaya.
Untuk menyelesaikan isu tersebut maka penulis merancang 5 kegiatan yang
masing-masing kegiatan berupa tahapan-tahapan, yaitu:
1. Melakukan review tentang 5 momen cuci tangan.
2. Membuat leaflet dan Banner tentang 5 Momen cuci tangan
3. Melakukan edukasi 5 momen cuci tangan
4. Pembuatan chek list monitoring 5 momen cuci tangan
5. Evaluasi tentang 5 momen cuci tangan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 juli – 22 Agustus di Klinik
Induk Satkes Pusdokkes Mabes Polri. Diharapkan dengan adanya edukasi
dapat meningkatkan pelayanan di Klinik Induk dan meningkatkan pemahaman
pasien terhadap pentingnya dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut.

Jakarta, Juli 2021


Peserta

Imam Imanuel Krisnandaru, A.Md. Kep

22

Anda mungkin juga menyukai