Anda di halaman 1dari 49

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI DESA PERUM RANDUSARI PERMAI RT010/ RW002


RANDUSARI, TERAS,BOYOLALI

Di Susun Oleh :
Khusnul Khotimah
(22017002)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ESTU UTOMO
BOYOLALI
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DESA PERUM RANDUSARI PERMAI RT010/ RW002
RANDUSARI, TERAS,BOYOLALI

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Praktik Klinik Keperawatan Komunitas

Oleh :
Khusnul Khotimah
(22017002)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ESTU UTOMO
BOYOLALI
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa laporan yang berjudul :

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DESA PERUM

RANDUSARI PERMAI RT010/ RW002 RANDUSARI,


TERAS,BOYOLALI

oleh :
Khusnul Khotimah
22017002

Telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

Ketua LPPM Pembimbing


STIKES EstuUtomo Praktik Klinik Keperawatan Komunitas

Ns. TitikAnggraeni, S.Kep.,M.Kes. Ns. Vina Afifah Asna Afifah, S.Kep.,M.Kep.


NRP. NRP.

Mengetahui,
Ketua STIKES EstuUtomo

Sri Handayani, SST, M.Kes.


NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini, makalah
ini saya buat guna memenuhi tugas dari dosen.
Makalah ini membahas tentang “ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS” semoga dengan makalah yang saya susun, saya sebagai
mahasiswa keperawatan dapat mendapat dan memperluas pengetahuan saya.
Saya mengetahui makalah yang saya susun ini masih sangat jauh dari
sempurna, maka dari itu saya masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu
selaku dosen-dosen pembimbing, karena kritik dan saran itu dapat membangun
saya dari yang salah menjadi benar.
Semoga makalah yang saya susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita, akhir kata saya ucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI

HalamanJudul
HalamanPengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
DaftarTabel
DaftarGambar
DaftarLampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KonsepKeperawatanKomunitas
B. Model Community as Partner
BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN
A. HasilPengkajian
B. DiagnosaKeperawatan
C. PrioritasMasalah
D. Perencanaan
E. Planning of Action
F. Implementasi
G. Evaluasi
BAB IVPEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DaftarPustaka
Lampiran
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologis, psikologis, sosial, dan
spiritual secara komprehensif, ditunjukkan kepada individu keluarga dan
masyarakat baik sehat maupun sakit maupun sakit mencakup siklus hiduo
manusia (Harnilawati, 2013).
Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan
komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok
khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang
telah melembaga (Sumijatun dkk, 2006).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan
yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Ferry Efendi dan Makhfudli,
2009).
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan
tidak melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi
yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap
penyakit (Wahit Iqbal dkk, 2011).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan
yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinyu, dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).
Kuliah Kerja Nyata adalah suatu kegiatan yang melibatkan mahasiswa dan
masyaraakat yang bersangkutan, dan kegiatan ini bersifat wajib bagi
mahasiswa semester 7. KKN tahun ini adaah KKN yang berbeda dari tahun-
tahun sebelumnya dikarenakan adanya pandemi COVID-19. Dengan
mengusung tema “TEMATIK COVID-19” KKN ini berlangsung dan tetap
menerapkan protokol kesehatan di setiap kegiatannya. KKN ini dilaksanakan
di Desa Perum randusari permai RT 010/ RW 002, Randusari, Teras, Boyolali
Dalam kegiatan KKN ini “pendampingan” adalah kata yang digunakan
untuk seluruh tujuan dan program-program yang sudah dirancang sebelumnya.
Program kerja ini dirancang kurang lebih mecakup pengetahuan, sikap, dan
tindakan masyarakat. Kegiatan tersebut dilakukan oleh peserta KKN sebagai
wujud dari pengabdian untuk masyarakat.
Kegiatan pendampingan kesehatan untuk pengetahuan, sikap, dan tidakan
mengenai pandemi COVID-19 ini tentu memiliki dampak positif bagi
masyarakat. Masyarakat mengaku merasa terbantu dengan adanya
pendampingan pendidikan kesehatan ini, mereka juga sangat antusias dalam
mengikuti pendidikan kesehatan yang kami berikan. Kegiatan ini tentu
dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Pada tema kesehatan
ini dilakukan secara langsung dan juga secara online. Kegiatan kesehatan
secara langsung ditargetkan adalah masyarakat, yaitu melakukan pengkajian,
memberikan pendidikan kesehatan meliputi cara cuci tangan yang baik dan
benar, memakai masker yang baik dan benar, serta menaja jarak. Kemudian
kegiatan kesehatan secara online ditargetkan untuk memberikan informasi
terkait tindakan yang akan diberikan selanjutnya.
Seluruh program tersebut memiliki tujuan dan fokus tertentu. Saaat ini,
kondisi di Desa Perum randusari permai RT 010/ RW 002, Randusari, Teras,
Boyolali terpantau masih normal dalam segi kesehatan. Berdasarkan informasi
yang ada, di Desa Karangsalam terdapat kasus poitif terpapar virus COVID-19
tetapi sudah sembuh beberapa waktu yang lalu.
Dengan adaya pelaksanaan kegiatan KKN di Desa Randusari ini yang
dilakukan sesuai program yang sudah dirancang memberi dampak yang positif
bagi masyarakat setempat. Dengan adanya pendampingan ini diharapkan
semua masyarakat mampu diterapkan dalam jangka panjang agar tercipta desa
yang sehat.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu mengetahui konsep dasar keperawatan
komunitas.
2. Untuk menyusun asuhan keperawatan komunitas di Desa
Perum randusari permai, Rt 010/ Rw 002, Randusari, Teras,
Boyolali
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan pengkajian keperawatan komunitas kepada kelompok
sasaran.
2. Menegakkan diagnosa keperawatan komunitas dari data yang
diperoleh saat pengkajian.
3. Merumuskan rencana keperawatan komunitas dan diagnosa yang
muncul.
4. Melakukan implementasi keperawatan komunitas dari rencana yang
telah dirumusksan
5. Menambah pengetahuan masyarakat tentang covid-19
6. Mengedukasi masyarakat bagaimana cara mencegah virus corona
7. Mengedukasi masyarakat bagaimana tanda dan gejala virus corona

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS


Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2013) komunitas sebagai suatu
kelompok sosial yang di tunjukkan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai
keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi
antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya.
Menurut Spradley (1985) Harnilawati (2013) komunitas sebagai
sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman peting dalam hidupnya.
Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013) komunitas
(community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan
nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan
batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga.
Praktik keperawatan komunitas (community health nursing practice)
merupakan sintesi teori keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk
promosi, pemeliharaan dan perawatan kesehatan populasi melalui pemberian
pelayanan keperawatan pada individu, keluarga, dan kelompok yang
mempunyai pengaruh terhadap kesehatan komunitas (Stanhope dan Lancaster,
2010).
Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktik melakukan promisi
kesehatan dan melindungi kesahtan masyarakat dengan menggunakan
pendekatan ilmu keperawatan, ilmu sosial, dan ilmu kesehatan masyarakat
yang berfokus pada tidakan promotif danpencegahan penyakit yang sehat
(Anderson & McFarlane, 2011).
1. Ciri – ciri keperawatan komunitas
1) Perpaduan antara pelayanan keperawatan dengan kesehatan
komuitas.
2) Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan ( continuity of
care ).
3) Fokus pelayanan pada upaya promotif dan preventive.
4) Terjadi proses alih peran dari perawat kesehatan komunitas
kepada klien ( individu, keluarga, kelompok, masyarakat )
sehingga terjadi kemandirian.
5) Ada kemitraan perawat kesehatan komunitas dengan
masyarakat dalam upaya kemandirian klien.
6) Memerlukan kerja sama dengan tenaga kesehatan lain dan
masyarakat.
2. Falsafah keperawatan komunitas
Falsafah keperawatan merupakan pandangan mendasar tentang
hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadi kerangka
dasar dalam praktik keperawatan. Keperawatan komunitas
merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap
pengaruh lingkungan; baik biologis, psikologis, social, kultural dan
spiritual terhadap kesehatan komunitas. Selain itu, hal ini juga
memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan
komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari
4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan
keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah


pekerjaan yang luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2) Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya
berdasarkan kemanusiaan untuk meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia
yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada
umumnya.
3) Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus
terjangkau dan dapat diterima oleh semua orang dan
merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.
4) Upaya preventive dan promotif merupakan upaya pokok
tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative.
5) Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang
diberikan berlangsung secara berkesinambungan.
6) Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien
sebagai consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan,
menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan
mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan
pelayanan kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan
masyarakat.
3. Prinsip keperawatan komunitas

Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan


beberapa  prinsip, yaitu :

1) Kemanfaatan
     Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan
manfaat yang  besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang
dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas,
artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian (Mubarak,
2009).
2) Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas
sektoral (Riyadi, 2007)

3) Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan
intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial,
ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan
(Riyadi, 2007).

4) Keadilan
  Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau
kapasitas dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan
upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas
komunitas (Mubarak, 2009).

5) Otonomi Klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
melaksanakan  beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan
masalah kesehatan yang ada (Mubarak, 2009).

4. Fungsi keperawatan komunitas


Fungsi keperawatan komunitas
1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah
bagi kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan
masalah klien melalui asuhan keperawatan.
2) Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai
dengan kebutuhannya dibidang kesehatan.
3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran
serta masyarakat.
4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan
dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat
proses penyembuhan (Mubarak, 2006).
5. Sasaran keperawatan komunitas
Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu,
keluarga, kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang
mempunyai masalah kesehatan atau perawatan, sasaran ini terdiri dari:

1) Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spritual.

2) Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan
maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau
masyarakat secara keseluruhan.

3) Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang
sangat rawan terhadap masalah kesehatan.

Termasuk diantaranya adalah:

a) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat


perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya
adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS,
penyakit kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit
diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental
dan lain sebagainya.
c) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit,
diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita.

6. Pelayanan keperawatan komunitas


Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas Menurut Depkes
(2006) Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dapat diberikan
secara langsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan , yaitu :
1) Di dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas,
dll) yang mempunyai pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
2) Di rumah Perawat “home care” memberikan pelayanan secara
langsung pada keluarga di rumah yang menderita penyakit akut
maupun kronis. Peran home care dapat meningkatkan fungsi
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mempunyai
resiko tinggi masalah kesehatan.
3) Di sekolah Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat
(day care) diberbagai institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA,
dan Perguruan tinggi, guru dan karyawan). Perawat sekolah
melaksanakan program 10 screening kesehatan,
mempertahankan kesehatan, dan pendidikan kesehatan.
4) Di tempat kerja/industri Perawat dapat melakukan kegiatan
perawatan langsung dengan kasus kesakitan/kecelakaan minimal
di tempat kerja/kantor, home industri/ industri, pabrik dll.
Melakukan pendidikan kesehatan untuk keamanan dan
keselamatan kerja, nutrisi seimbang, penurunan stress, olah raga
dan penanganan perokok serta pengawasan makanan.
5) Di barak-barak penampungan Perawat memberikan tindakan
perawatan langsung terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan
kecacatan fisik ganda, dan mental.
6) Dalam kegiatan Puskesmas keliling Pelayanan keperawatan
dalam puskesmas keliling diberikan kepada individu, kelompok
masyarakat di pedesan, kelompok terlantar. Pelayanan
keperawatan yang dilakukan adalah pengobatan sederhana,
screening kesehatan, perawatan kasus penyakit akut dan kronis,
pengelolaan dan rujukan kasus penyakit.
7) Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak,
panti wreda, dan panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan)
atau lembaga pemasyarakatan (Lapas). Bab 1. Konsep Dasar
Keperawatan Kesehatan Komunitas.
8) Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi
a. Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak,
lansia mendapat perlakukan kekerasan.
b. Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan
jiwa.
c. Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan
penyalahgunaan obat.
Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok lansia, gelandangan
pemulung/pengemis, kelompok penderita HIV (ODHA/Orang Dengan Hiv-
Aids), dan WTS 11 Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan
komunitas adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan,
membimbing dan mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk
menanamkan pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu
memelihara dan meningkatkan derajad kesehatannya.

B. MODEL COMMUNITY AS PARTNER


Model Community as Partner didasarkan pada model yang dikembangkan
oleh Neuman Anderson and McFlarlane menggambarkan definsi keperawatan
kesehatan masyarakat sebagai perpaduan antara kesehatan masyarakat dan
keperawatan.
a) pengkajian
Kegiatan pengkajian community as partner yang dilakukan dalam
pengumpulan data terdiri dari data inti ( core ) dan 8 subistem dalam komunitas,
yaitu :

1) Data inti komunitas meliputi :


a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
b. Data demografi
c. Vital statistic
d. Status kesehatan komunitas
2) 8 subsistem meliputi :
I. Lingkungan fisik
a. Pemukiman
b. Sanitasi
c. Fasilitas
d. Batas-batas wilayah
e. Kondisi geografis
II. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
a. Pelayanan kesehatan
b. Fasilitas sosial (pasar, took, swalayan)
III. Ekonomi
a. Jenis pekerjaan
b. Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
c. Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
d. Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga, dan lanjut
usia
IV. Keamanan dan transportasi
a. Keamanan
b. Transportasi
V. Politik dan pemerintahan
a. System pengorganisasian
b. Struktur organisasi
c. Kelompok organisasi dalam komunitas
d. Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
VI. System komunikasi
a. Sarana umum komunikasi
b. Jenis alat komunikasi dan digunakan dalam komunitas
c. Cara penyebaran informasi
VII. Pendidikan
a. Tingkat pendidikan komunitas
b. Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal dan non formal)
c. Jenis bahasa yang digunakan
VIII. Rekreasi
a. Kebiasaan rekreasi
b. Fasilitas tempat rekreasi

b) Analisis data
Analisis data dilakukan dengan melihat stressor yang ada dan
derajat reaksi berdasarkan garis pertahanan yang dimiliki
komunitas.

Stressor merupakan tekanan rangsangan yang


menghasilkan ketegangan sehingga berpotensi kenyebabkan
ketidakseimbangan dalam system yang berasal dari luar
komunitas atau dari dalam komunitas. Stressor memasuki garis
pertahanan normal maupun fleksibel sehingga menimbulkan
gangguan dalam komunitas yang disebut derajat reaksi. Derajat
reaksi ini dapat dilihat dari angka kematian dan kesakitan,
pengangguran dan lain-lain.stressor dan derajat reaksi menjadi
bagian dari diagnosis keperawatan.

c) Intervensi
Terdiri dari 3 level yaitu :
1) Primer
Pada level penanganan primer, perawat kesehatan kerja
melakukan health promotion dan pencegahan penyakit,
mengidentifikasi resiko-resiko yang memungkinkan terjadi
masalah kesehatan.
Contoh : penkes
2) Sekunder
Upaya pencegahan diberikan melalui berbagai strategi yaitu
pelayanan keperawatan langsung ( direct care ) untuk kasus
penyakit akut dan kecelakaan serta upaya untuk
menemukan penyakit sejak awal dan intervensi lebih dini
untuk mengurangi resiko timbulnya kecacatan bagi pekerja.
Contoh : skrining kesehatan

3) Tersier
Mencegah kerusakan fungsi fisik dan mental lebih lanjut,
untuk membantu mempertahankan fungsi residual apapun
yang tersedia unyuk kenikmatan maksimum dan partisipasi
dalam aktivitas kehidupan termasuk perawatan untuk
pasien dengan penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
Contoh : penyakit parkonson, multiple sclerosis dan kanker.

C. COVID 19
1. Pengertian
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) merupakan penyakit
yang menyerang sistem respirasi (WHO, 2006). SARS disebabkan
oleh virus khusus yaitu Coronavirus (CoV) yang sering disebut
dengan SARS-CoV. Virus tersebut mudah menular dari satu orang
ke orang lain. Di dalam tubuh, SARS-CoV melakukan replikasi
virus pada sistem pernapasan dan menyerang paru-paru yang
berakibat sulit bernafas. Selain itu, virus penyebab SARS ini dapat
aktif selama 24-48 jam di dalam media (manusia atau hewan) dan
24 jam di luar media (Serradell, 2010).
Berdasarkan penelitian Eramus Medical Center di Rotterdam
dalam Chowell (2003) menyatakan bahwa CoV merupakan
penyebab SARS yang penularannya belum diketahui secara
pasti. Mengacu pada hipotesis alur penyebaran SARS, sebagaian
besar penyebarannya melalui orang ke orang, tetapi
memungkinkan juga melalui udara atau benda mati. Saat ini SARS-
CoV diketahui dapat menyebar melalui berberapa cara kontak
langsung dan tak langsung. Kontak langsung dengan hasil sekresi
pernafasan penderita SARS melalui udara atau melalui sekresi
tubuh (keringat, urin, atau feses). Sedangkan tak langsung dengan
menyentuh benda mati yang sudah terkontaminasi oleh CoV atau
berkunjung ke daerah endemik SARS (Serradell, 2010). Pada
umunya seseorang tertular SARS ketika penderita SARS mengalami
batuk atau bersin sehingga mengakibatkan penyebaran virus melalui
udara dan masuk ke dalam mulut, hidung atau mata seseorang yang
berada disekitar penderita.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari
coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun lebih bayak
menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja,
mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu
hamil dan ibu menyusui. Infeksi virus Corona disebut COVID-19
(Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan
sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk
Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga
termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh
virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19
memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain
dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.
Pengobatan dan pencegahan penularan SARS dapat dilakukan
berdasarkan pada identifikasi dan pengaturan kebiasan pasien SARS
secara tepat (Serradell, 2010). Sampai saat ini belum ada obat atau
vaksin yang tepat untuk penyakit SARS dan masih dalam tahap
pengembangan. Identifikasi dan pengaturan kebiasan penderita
SARS dilakukan dengan cara mengisolasi dan mengkarantina
(Gumel, 2004). Isolasi dilakukan pada individu yang menunjukkan
gejala SARS, seperti flu, demam tinggi, sakit kepala, tidak enak
badan dan diare. Sedangkan karantina dilakukan pada individu yang
rentan menjadi exposed SARS. Kedua tindakan tersebut merupakan
tindakan-tindakan pencegahan penyebaran SARS yang dapat
dilakukan oleh ahli medis. Selain itu, tindakan pencegahan yang lebih

sering dilakukan masyarakat untuk melakukan pencegahan tertular


SARS adalah dengan menggunakan penutup hidung (masker), sering
melakukan cuci tangan, serta menggunakan baju seperti jubah.
2. Tanda dan Gejala
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai
gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit
kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah
memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam
tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus
Corona. Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan
seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
a. Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
b. Batuk
c. Sesak napas
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari
sampai 2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona. Demam
adalah gejala yang paling umum, meskipun beberapa orang yang lebih
tua dan mereka yang memiliki masalah kesehatan lainnya mengalami
demam di kemudian hari. Dalam satu penelitian, 44% orang mengalami
demam ketika mereka datang ke rumah sakit, sementara 89% mengalami
demam di beberapa titik selama dirawat di rumah sakit.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 002DESA
PERUM RANDUSARI PERMAI

A. HASIL PENGKAJIAN
1. Data Demografi
a. Umur

Kategori Umur Jumlah Presentase


0-1 tahun 1 8,3 %
Balita - -
Anak Sekolah 3 24,9 %
Remaja 1 8,3 %
Dewasa Awal 1 8,3 %
Dewasa Akhir 5 41,5 %
Lansia 1 8,3 %
jumlah 12 100 %
b. Jenis Kelamin

Kategori Jenis Kelamin Jumlah Presentase


Laki-laki 7 58,1 %
Perempuan 5 41,5 %
jumlah 12 100 %
c. Pendidikan

Kategori Pendidikan Jumlah Presentase


TK - -
SD 3 24,9 %
SMP 1 8,3 %
SMA/SMK - -
Sarjana - -
jumlah 4 100 %
d. Agama

Kategori Agama Jumlah Presentase


Islam 12 100 %
Nasroni (non) - -
jumlah 12 100 %
e. Pekerjaan

Kategori Pekerjaan Jumlah Presentase


PNS - -
Buruh - -
Swasta 3 50 %
Ibu rumah tangga 3 50 %
Pedagang - -
Petani - -
Jumlah 6 100 %

2. Statistic Vital
a. Bayi
1).

3. Akseptor KB

Kategori KB Jumlah Presentase


IUD - -
Suntik 1 100%
Jarum - -
Pil - -
Jumlah 1 100 %
4. Masalah Kesehatan Keluarga

Kategori Jumlah Presentase


Gangguan Jiwa - -
TBC - -
Batuk berdahak > 2mg - -
Hipertensi - -
jumlah - -

5. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


a. Mengkonsumsi buah dan sayur

Kategori Jumlah Presentase


Selalu 1 20 %
Sering 2 80 %
Jarang
Tidak Pernah
jumlah 100 %
b. Melakukan aktivitas fisik

Kategori Jumlah Presentase


Selalu 3 100 %
Sering
Jarang
Tidak Pernah
Jumlah 3 100 %
c. Merokok
Kategori Jumlah Presentase
Ya 2 100 %
Tidak
Jumlah 2 100 %

6. Lingkungan Fisik
a. Status kepemilikan rumah

Kategori Jumlah Presentase


Punya sendiri 3 100 %
Kontrak/Kost
Jumlah 3 100 %
b. Jenis bangunan rumah

Kategori Jumlah Presentase


Permanen 3 100 %
Semi permanen

Non permanen
c. Jenis lantai rumah

Kategori Jumlah Presentase


Tanah - -
Semen - -
Keramik 3 100 %
Kayu - -
jumlah 3 100 %
d. Ventilasi rumah

Kategori Jumlah Presentase


<15% - -
15-20% - -
>20 % 3 100 %
Jumlah 3 100 %
e. Jenis pencahayaan

Kategori Jumlah Presentase


Listrik 3 100 %
Tepiok - -
Jumlah 3 100 %
f. Sinar Matahari

Kategori Jumlah Presentase


Bisa masuk rumah 3 100 %
Tidak bisa masuk - -
rumah
jumlah 3 100 %
g. Vector yang banyak disekitar rumah
Kategori Jumlah Presentase
Lalat - -
Tikus - -
Nyamuk 3 100 %
Jumlah 3 100 %
h. Kebersihan di dalam rumah

Kategori Jumlah Presentase


Bersih 3 100 %
Cukup - -
Kotor - -
jumlah 3 100 %
i. Kebersihan halaman rumah

Kategori Jumlah Presentase


Bersih 3 100 %
Cukup - -
Kotor - -
jumlah 3 100 %
j. Informasi tentang syarat rumah sehat :

Kategori Jumlah Presentase


Ya 3 100 %
Tidak
jumlah 3 100 %

7. Sumber Air
a. Sumber air bersih

Kategori Jumlah Presentase


Ya 3 100 %
Tidak
jumlah 3 100 %
b. Sumber air bersih yang digunakan keluarga (boleh memilih >1)

Kategori Jumlah Presentase


Sumur
PDAM 3 100 %
Sungai
jumlah 3 100 %
c. Keadaan fisik air

Kategori Jumlah Presentase


Jernih 3 100 %
Berbau
Berwarna
Berasa
jumlah 3 100 %
d. Jarak sumber air dengan penampungan akhir kotoran

Kategori Jumlah Presentase


<10 m
>10 m 3 100 %
Jumlah 3 100 %

8. Pembuangan kotoran dan sampah


a. Tempat pembuangan kotoran keluarga:

Kategori Jumlah Presentase


Jamban milik sendiri 3 100 %
Jamban umum
Sungai
jumlah 3 100 %
b. Tempat pembuangan atau penampungan sampah sementara

Kategori Jumlah Presentase


Ada 3 100 %
Tidak ada
jumlah 3 100 %
c. Keadaan tempat pembuangan sampah sementara(boleh memilih >1)

Kategori Jumlah Presentase


Terpelihara 3 100 %
Banyak lalat
jumlah 3 100 %
Banyak kecoa
Bau busuk
d. Cara pembuangan sampah

Kategori Jumlah Presentase


Dibakar 3 100 %
Ditimbun dalam tanah
Dibuang ke sungai
Dibuang ke TPA
jumlah 3 100 %

9. Populasi atau pencemaran


a. Polusi di sekitar lingkungan rumah (boleh memilih >1)

Kategori Jumlah Presentase


Tidak ada 3 100 %
Populasi udara
Populasi air
Populasi tanah
Populasi suara
jumlah 3 100 %
b. Sumber populasi

Kategori Jumlah Presentase


Ternak
Pabrik/home industry 3 100 %
Sungai
Pembuangan sampah
jumlah 3 100 %
c. Polusi mengganggu kesehatan keluarga :

Kategori Jumlah Presentase


Ya - -
Tidak - -
d. Pemeliharaan Ternak

Kategori Jumlah Presentase


Ya - -
Tidak - -
e. Letak kandang

Kategori Jumlah Presentase


Dalam rumah - -
Menempel dinding - -
rumah
terpisah - -
f. Kondisi kandang ternak

Kategori jumlah Presentase


Bersih - -
Kurang bersih - -
Tidak bersih - -
g. Frekuensi membersihkan kandang ternak

Kategori Jumlah Presentase


Setiap hari - -
2 hari sekali - -
3 hari sekali - -
>3hari - -

10. Sistem Kesehatan


a. Keluarga mempunyai jaminan kesehatan (boleh memilih >1)

Kategori Jumlah Presentase


Kartu Indonesia sehat
(KIS)
BPJS mandiri 12 100 %
Asuransi swasta
jumlah 12 100 %
b. Pelayanan kesehatan yang ada dijangkau
Kategori Jumlah Presentase
Rumah sakit 12 100 %
Puskesmas
Klinik/balai
pengobatan
Dokter
Praktik perawat
Bidan
jumlah 12 100 %

11. Ekonomi
a. Rata-rata penghasilan keluarga

Kategori Jumlah Presentase


1.000.000-2.000.000 3 100 %

jumlah 3 100 %
b. Keluarga dapat mencukupi kebutuhan dari penghasilan yang didapat

Kategori Jumlah Presentase


Ya 3 100 %
Tidak
jumlah 3 100 %

12. Keamanan dan Transportasi


a. Jarak rumah dengan pelayanan kesehatan

Kategori Jumlah Presentase


<1 kilometer
1-2 kilometer 3 100 %
>2 kilometer
jumlah 3 100 %
b. Transportasi yang digunakan (boleh memilih >1)

Kategori Jumlah Presentase


Jalan kaki
Angkutan umum
Sepeda motor 3 100 %
Mobil pribadi
jumlah 3 100 %

13. Komunikasi
a. Sumber informasi (boleh memilih >1)

Kategori Jumlah Presentase


Tahu sendiri 3 100 %
Tetangga
Tokoh masyarakat
Petugas kesehatan
jumlah 3 100 %
b. Media yang digunakan (boleh memilih >1)

Kategori Jumlah Presentase


Petugas kesehatan
Televisi (TV) 3 100 %
Radio
Majalah
Leaflet
Poster/boliho
Hp, media sosial
jumlah 3 100 %
c. Informasi kesehatan yang dibutuhkan keluarga

Kategori Jumlah Presentase


Kesehatan ibu dan 1 50 %
anak
Kesehatan remaja
Kesehatan lansia 1 50 %
KB
jumlah 2 100 %

14. Rekreasi
a. Keluarga melakukan kegiatan rekreasi

Kategori Jumlah Presentase


Selalu
Sering 3 100 %
Kadang-kadang
Tidak pernah
jumlah 3 100 %
b. Jenis rekreasi (boleh memilih >1)

Kategori Jumlah Presentase


Nonton TV
Olahraga
wisata 3 100 %
Jumlah 3 100 %
c. Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk mengisi waktu luang

Kategori Jumlah Presentase


Nonton TV
Kumpul dengan
tetangga
Tidur
Jalan-jalan 3 100 %
jumlah 3 100 %
HASIL KUESIONER
Desa : PERUM RANDUSARI PERMAI RT/010 RW/002,
TERAS,BOYOLALI

A. Pengetahuan

Nama Jumlah soal benar Nilai


1. Tn. D 7 70

2. Ny. P 9 90

3. Tn. J 9 90
4. Ny. S 9 90
5. Ny. S 7 70
Jumlah 410 : 5 = 82

B. Sikap

Nama Jumlah soal benar Nilai


1. Tn. D 8 80

2. Ny. P 9 90

3. Tn. J 9 90
4. Ny. S 8 80
5. Ny. S 7 70
Jumlah 410 : 5 = 82

C. Tindakan

Nama Jumlah soal benar Nilai


1. Tn. D 8 80

2. Ny. P 9 90

3. Tn. J 10 100
4. Ny. S 10 100
5. Ny. S 8 80
Jumlah 450 : 5 = 90
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

No. Tanggal Data Fokus Diagnosa Keperawatan TTD


1. 17/11/2020 Hasil survey dari 3 KK terhadap hasil kuesioner COVID 19 di peroleh Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
hasil

1 responden mendapatkan nilai 60 dari sikap terkait kuesioner

Hasil survey dari 3 KK terdapat beberapa masalah perilaku tidak


2. 17/11/2020
sehat di kelompok sasaran hasil Perilaku kesehatan cenderung berisiko
(merokok)
- Terdapat 2 KK dengan perilaku
merokok

Hasil survey dari 3 KK terdapat 1 remaja tentang kesehatan Defisiensi kesehatan komunitas (kesehatan
3. 17/11/2020 reproduksi)
reproduksi
- Terdapat 1 remaja yang belum
mengetahui tentang masalah
kesehatan reproduksi
B. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
No Prioritas
Diagnosa Keperawatan A B C D E F G H I J K L Total
.
1 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 5 5 4 4 3 4 4 3 2 3 3 2 42 1

2 Perilaku kesehatan cenderung berisiko (merokok) 5 3 5 4 2 4 3 3 2 3 3 2 39 3

3 Defisiensi kesehatan komunitas (kesehatan 5 3 4 5 4 4 2 3 2 3 3 2 40 2


reproduksi)

Keterangan huruf: Keterangan angka:


A :sesuai dengan peran perawat komunitas G : kemudahan untuk diatasi 1 = sangat rendah
B :sesuai dengan program pemerintah H : tempat 2 = rendah
C :sesuai dengan intervensi pendidikan kesehatan I : dana 3 = cukup
D :risiko terjadi J : waktu 4 = tinggi
E :risiko parah K : fasilitas 5 = sangat tinggi
F :minat masyarakat L : petugas

C. RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS


Dx. Kep Tujuan Rencana
No. Intervensi
Kom Umum Khusus Kegiatan
1 Ketidakefekti Setelah Setelah -Manajemen lingkungan 1. Pendidikan kesehatan
fan dilakukan dilakukan komunitas. tentang menyikapi
pemeliharaan
kesehatan tindakan tindakan selama 1. ikut berpartisipasi covid-19
keperawatan 21 hari dengan dalam program komunitas
dalam waktu 21 KH : untuk menyikapi covid-19
hari diharapkan 1. Perilaku - pendidikan kesehatan,
sikap tentang promosi membantu masyarakat
covid-19 dapat kesehatan : agar dapat menyikapi
dimeningkat - masyarakat covid-19 antara lain :
desa tempel - Cara mencuci tangan
dapat yang benar
mengetahui cara -memakai masker yang
menyikapi benar.
covid-19.

Perilaku
.2. kesehatan Setelah Setelah 1. Pendidikan kesehatan 1. Pendidikan kesehatan
cenderung dilakukan dilakukan pada masyarakat tentang tentang bahaya merokok
berisiko tindakan tindakan selama bahaya merokok
(merokok
keperawatan 21 hari dengan 2. Modifikasi perilaku
dalam waktu 21 KH : –Dukung untuk
hari diharapkan 1. dapat mengganti kebiasaan yang
pengetahuan mengetahui efek tidak diinginkan dengan
perilaku kesehatan dari kebiasaan yang diinginkan
kesehatan dapat penggunaan –Pilah pilih perilaku
meningkat merokok menjadi bagian bagian
kecil untuk dirubah
menjadi unit perilaku
yang terukur ( misal,
Defisiensi berhenti merokok )
kesehatan
komunitas
3. Setelah Setelah 1. Pendidikan kesehatan 1. Pendidikan kesehatan
(kesehatan
reproduksi) dilakukan dilakukan tentang pentingnya tentang kesehatan
tindakan tindakan selama kesehatan reproduksi reproduksi
keperawatan 21 hari dengan
dalam waktu 21 KH :
hari diharapkan 1. dapat
mampu mengetahui
mengetahui pentingnya
pentingnya kesehatan
kesehatan reproduksi
reproduksi

D. PLANNING OF ACTION (POA)


No. Dx.KepKom Tujuan RencanaKegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana PJ
1. Ketidakefektifan Masyarakat di Penkes cuci 3KK Minggu Tn.D, Ny.S Mahasiswa Khusnul
pemeliharaan
harapkan sikap tangan yang ke-3 dan Tn.J
kesehatan
tentang covid bersih dan benar
dapat meningkat dengan memakai
masker dan
handsanitizer

Khusnul
2. Perilaku kesehatan Masyarakat Penkes tentang 2KK Minggu ke- Tn.D dan Mahasiswa
cenderung berisiko
mampu bahaya merokok 3 Ny.S
(merokok)
mengetahui
bahaya merokok
bagi tubuh

3. Defisiensi Masyarakat Penkes tentang 2KK Minggu ke- Ny.S Mahasiswa Khusnul
kesehatan mampu pentinya 3
komunitas mengetahui kesehatan
(kesehatan pentingnya reproduksi
reproduksi) kesehatan
reproduksi dan
macam penyakit

F. IMPLEMENTASI
No. Tanggal DxKepKom Tindakan/ Kegiatan Sasaran Hasil TTD
05 -12-20 Ketidakefektifan 1. Melakukan Kelompok sasaran S : Kelompok sasaran mau diberikan
pemeliharaan pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan tentang covid
kesehatan
tentang menyikapi 19
covid-19 O : Kelompok sasaran kooperatif
2. Mendemonstrasi cuci dan memperhatikan materi yang
tangan diberikan
3. Membagikan sanitizer -Sudah dilakukan PenKes
4. Membagikan masker

2 Anggota keluarga
07-12-20 Perilaku kesehatan S : Kelompok sasaran mengatakan
cenderung berisiko 1. Melakukan kelompok sasaran
bersedia diberikan pendidikan
(merokok) pendidikan kesehatan
kesehatan terkait bahaya merokok
tentang bahaya merokok
O : Kelompok sasaran fokus dan
2. Menjelaskan cara-cara
berhenti merokok
memperhatikan materi yang
dijelaskan
-PenKes sudah dilakukan

06-12-20 Defisiensi kesehatan S : Kelompok sasaran mengatakan


1. Pendidikan kesehatan
komunitas (kesehatan 2 remaja kelompok
reproduksi) tentang kesehatan bersedia diberikan pendidikan
saran
reproduksi kesehatan terkait masalah kesehatan
reproduksi
O : Kelompok sasaran
mendengarkan dengan baik dan
memperhatikan materi yang
dijelaskan

G. EVALUASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT


No. Tanggal DxKepKom Evaluasi RencanaTindakLanjut TTD
1. 06-12- Ketidakefektifan S : Kelompok sasaran mengatakan Kelompok sasaran dapat mengedukasi Khu
pemeliharaan
2020 mengerti tentang covid 19 keluarga lain dan tetangga snul
kesehatan
O : - Kelompok sasaran tampak paham
dan mengerti terkait materi yang sudah
dijelaskan
-Pendidikan kesehatan terkait covid 19
sudah dilakukan
A : Masalah dalam menyikapi covid 19
teratasi sebagian
P : Kelompok sasaran dapat Khu
mendemostrasikan cara cuci tangan dan snul
memakai masker setiap hari
2. 06-12-20 S : Kelompok sasaran mengatakan Kelompok sasaran dapat mengedukasi
Perilaku kesehatan
cenderung berisiko mengerti tentang bahaya merokok dan keluarga lain dan tetangga
(merokok)
cara pemberhentian merokok
O : - Kelompok sasaran tampak paham
dan mengerti terkait materi yang sudah
dijelaskan
-Pendidikan kesehatan terkait bahaya
merokok sudah dilakukan
A : Masalah dalam merokok teratasi
sebagian
P : Kelompok sasaran edukasi tentang
bahaya merokok dan cara berhenti
merokok

Defisiensi
3. 06-12-20 S : Kelompok sasaran mengatakan Kelompok sasaran dapat mengedukasi Khu’
pengetahuan
mengerti tentang masalah kesehatan keluarga lain dan tetangga
(kesehatan reproduksi)
reproduksi
O : - Kelompok sasaran tampak paham
dan mengerti terkait materi yang sudah
dijelaskan
-Pendidikan kesehatan terkait masalah
kesehatan reproduksi sudah dilakukan
A : Masalah kesehatan reproduksi
teratasi
P : Hentikan planning

`
BAB IV
PEMBAHASAN

KKN tematik covid-19 dilaksanakan di Randusari RT 010/002, Randusari


Pengkajian /SMD dilakukan pada tanggal 17-11-2020 pada 3KK, yaitu KK 1
terdiri 3 anggota, KK 2 tediri 4 anggota, KK 3 terdiri 5 anggota.

Data pengetahuan, sikap dan tindakan diambil berdasar kuesioner yang telah
disiapkan (terlampir). Terdapat nilai dari hasil kuesioner yaitu pengetahuan rata-
rata 83,3%, Sikap rata-rata 73,3% dan tindakan didapatkan hasil rata-rata 86,7%
diagnosa yang muncul ada 3 yaitu Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan,
Perilaku kesehatan
cenderung berisiko (merokok) , Defisiensi pengetahuan (kesehatan reproduksi) .
PoAnya yaitu pendidikan kesehatan tentang menyikapi covid-19, Mendemonstrasi cuci
tangan, bagikan sanitizer, bagikan masker, pendidikan kesehatan tentang bahaya
merokok, jelaskan cara-cara berhenti merokok, pendidikan kesehatan tentang kesehatan
reproduksi. Implementasi sudah dilakukan sesuai dengan PoAnya dan evaluasi.

Implementasi dilaksanakan mulai tanggal 01 Desember 2020 – 06 Desember 2020


yaitu dengan rangkaian tindakan yang penulis lakukan untuk mencegah infeksi
bagi kelompok sasaran kami sebagai berikut:

1. Hari Minggu, tanggal 06 Desember 2020, penulis menyerahkan masker


dan hand sanitizer. Hal ini penulis lakukan untuk pencegahan covid 19
2. Hari Sabtu dan Minggu, tanggal 05-06 Desember 2020, penulis
melakukan pendidikan kesehatan dengan tema Covid 19 Pendidikan
kesehatan penulis lakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
dalam mencegah terjangkitnya virus covid bagi masyarakat Randusari.
Khususnya kelompok sasaran penulis yang tinggal di Randusari Rt 010\
Rw 002 , kegiatan ini telah dikonsulkan dan disetujui oleh Dosen
pembimbing lapangan.
BAB V
PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan asuhan keperawatan di Randusari RT 010/002, ditemukan
beberapa masalah :
1. Menyikapi Covid 19 belum teratasi
2. Bahaya Merokok belum teratasi
3. Masalah Kesehatan Reproduksi sudah teratasi
Dengan hasil diatas, berikut rencana tindak lanjut :
1. Kelompok sasaran dapat mengedukasi keluarga lain dan tetangga
2. Kelompok sasaran dapat mengedukasi keluarga lain dan tetangga
3. Kelompok sasaran dapat mengedukasi keluarga lain dan tetangga

B. SARAN
1. Kelompok sasaran

2. Institusi pendidikan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai