Di Susun Oleh :
Khusnul Khotimah
(22017002)
Oleh :
Khusnul Khotimah
(22017002)
oleh :
Khusnul Khotimah
22017002
Mengetahui,
Ketua STIKES EstuUtomo
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini, makalah
ini saya buat guna memenuhi tugas dari dosen.
Makalah ini membahas tentang “ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS” semoga dengan makalah yang saya susun, saya sebagai
mahasiswa keperawatan dapat mendapat dan memperluas pengetahuan saya.
Saya mengetahui makalah yang saya susun ini masih sangat jauh dari
sempurna, maka dari itu saya masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu
selaku dosen-dosen pembimbing, karena kritik dan saran itu dapat membangun
saya dari yang salah menjadi benar.
Semoga makalah yang saya susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita, akhir kata saya ucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI
HalamanJudul
HalamanPengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
DaftarTabel
DaftarGambar
DaftarLampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KonsepKeperawatanKomunitas
B. Model Community as Partner
BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN
A. HasilPengkajian
B. DiagnosaKeperawatan
C. PrioritasMasalah
D. Perencanaan
E. Planning of Action
F. Implementasi
G. Evaluasi
BAB IVPEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DaftarPustaka
Lampiran
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologis, psikologis, sosial, dan
spiritual secara komprehensif, ditunjukkan kepada individu keluarga dan
masyarakat baik sehat maupun sakit maupun sakit mencakup siklus hiduo
manusia (Harnilawati, 2013).
Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan
komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok
khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang
telah melembaga (Sumijatun dkk, 2006).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan
yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Ferry Efendi dan Makhfudli,
2009).
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan
tidak melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi
yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap
penyakit (Wahit Iqbal dkk, 2011).
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan
yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinyu, dan berkesinambungan
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta
masyarakat melalui langkah-langkah seperti pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).
Kuliah Kerja Nyata adalah suatu kegiatan yang melibatkan mahasiswa dan
masyaraakat yang bersangkutan, dan kegiatan ini bersifat wajib bagi
mahasiswa semester 7. KKN tahun ini adaah KKN yang berbeda dari tahun-
tahun sebelumnya dikarenakan adanya pandemi COVID-19. Dengan
mengusung tema “TEMATIK COVID-19” KKN ini berlangsung dan tetap
menerapkan protokol kesehatan di setiap kegiatannya. KKN ini dilaksanakan
di Desa Perum randusari permai RT 010/ RW 002, Randusari, Teras, Boyolali
Dalam kegiatan KKN ini “pendampingan” adalah kata yang digunakan
untuk seluruh tujuan dan program-program yang sudah dirancang sebelumnya.
Program kerja ini dirancang kurang lebih mecakup pengetahuan, sikap, dan
tindakan masyarakat. Kegiatan tersebut dilakukan oleh peserta KKN sebagai
wujud dari pengabdian untuk masyarakat.
Kegiatan pendampingan kesehatan untuk pengetahuan, sikap, dan tidakan
mengenai pandemi COVID-19 ini tentu memiliki dampak positif bagi
masyarakat. Masyarakat mengaku merasa terbantu dengan adanya
pendampingan pendidikan kesehatan ini, mereka juga sangat antusias dalam
mengikuti pendidikan kesehatan yang kami berikan. Kegiatan ini tentu
dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Pada tema kesehatan
ini dilakukan secara langsung dan juga secara online. Kegiatan kesehatan
secara langsung ditargetkan adalah masyarakat, yaitu melakukan pengkajian,
memberikan pendidikan kesehatan meliputi cara cuci tangan yang baik dan
benar, memakai masker yang baik dan benar, serta menaja jarak. Kemudian
kegiatan kesehatan secara online ditargetkan untuk memberikan informasi
terkait tindakan yang akan diberikan selanjutnya.
Seluruh program tersebut memiliki tujuan dan fokus tertentu. Saaat ini,
kondisi di Desa Perum randusari permai RT 010/ RW 002, Randusari, Teras,
Boyolali terpantau masih normal dalam segi kesehatan. Berdasarkan informasi
yang ada, di Desa Karangsalam terdapat kasus poitif terpapar virus COVID-19
tetapi sudah sembuh beberapa waktu yang lalu.
Dengan adaya pelaksanaan kegiatan KKN di Desa Randusari ini yang
dilakukan sesuai program yang sudah dirancang memberi dampak yang positif
bagi masyarakat setempat. Dengan adanya pendampingan ini diharapkan
semua masyarakat mampu diterapkan dalam jangka panjang agar tercipta desa
yang sehat.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu mengetahui konsep dasar keperawatan
komunitas.
2. Untuk menyusun asuhan keperawatan komunitas di Desa
Perum randusari permai, Rt 010/ Rw 002, Randusari, Teras,
Boyolali
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan pengkajian keperawatan komunitas kepada kelompok
sasaran.
2. Menegakkan diagnosa keperawatan komunitas dari data yang
diperoleh saat pengkajian.
3. Merumuskan rencana keperawatan komunitas dan diagnosa yang
muncul.
4. Melakukan implementasi keperawatan komunitas dari rencana yang
telah dirumusksan
5. Menambah pengetahuan masyarakat tentang covid-19
6. Mengedukasi masyarakat bagaimana cara mencegah virus corona
7. Mengedukasi masyarakat bagaimana tanda dan gejala virus corona
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1) Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan
manfaat yang besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang
dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas,
artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian (Mubarak,
2009).
2) Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas
sektoral (Riyadi, 2007)
3) Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan
intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial,
ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan
(Riyadi, 2007).
4) Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau
kapasitas dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan
upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas
komunitas (Mubarak, 2009).
5) Otonomi Klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan
masalah kesehatan yang ada (Mubarak, 2009).
1) Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spritual.
2) Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan
maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau
masyarakat secara keseluruhan.
3) Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang
sangat rawan terhadap masalah kesehatan.
b) Analisis data
Analisis data dilakukan dengan melihat stressor yang ada dan
derajat reaksi berdasarkan garis pertahanan yang dimiliki
komunitas.
c) Intervensi
Terdiri dari 3 level yaitu :
1) Primer
Pada level penanganan primer, perawat kesehatan kerja
melakukan health promotion dan pencegahan penyakit,
mengidentifikasi resiko-resiko yang memungkinkan terjadi
masalah kesehatan.
Contoh : penkes
2) Sekunder
Upaya pencegahan diberikan melalui berbagai strategi yaitu
pelayanan keperawatan langsung ( direct care ) untuk kasus
penyakit akut dan kecelakaan serta upaya untuk
menemukan penyakit sejak awal dan intervensi lebih dini
untuk mengurangi resiko timbulnya kecacatan bagi pekerja.
Contoh : skrining kesehatan
3) Tersier
Mencegah kerusakan fungsi fisik dan mental lebih lanjut,
untuk membantu mempertahankan fungsi residual apapun
yang tersedia unyuk kenikmatan maksimum dan partisipasi
dalam aktivitas kehidupan termasuk perawatan untuk
pasien dengan penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
Contoh : penyakit parkonson, multiple sclerosis dan kanker.
C. COVID 19
1. Pengertian
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) merupakan penyakit
yang menyerang sistem respirasi (WHO, 2006). SARS disebabkan
oleh virus khusus yaitu Coronavirus (CoV) yang sering disebut
dengan SARS-CoV. Virus tersebut mudah menular dari satu orang
ke orang lain. Di dalam tubuh, SARS-CoV melakukan replikasi
virus pada sistem pernapasan dan menyerang paru-paru yang
berakibat sulit bernafas. Selain itu, virus penyebab SARS ini dapat
aktif selama 24-48 jam di dalam media (manusia atau hewan) dan
24 jam di luar media (Serradell, 2010).
Berdasarkan penelitian Eramus Medical Center di Rotterdam
dalam Chowell (2003) menyatakan bahwa CoV merupakan
penyebab SARS yang penularannya belum diketahui secara
pasti. Mengacu pada hipotesis alur penyebaran SARS, sebagaian
besar penyebarannya melalui orang ke orang, tetapi
memungkinkan juga melalui udara atau benda mati. Saat ini SARS-
CoV diketahui dapat menyebar melalui berberapa cara kontak
langsung dan tak langsung. Kontak langsung dengan hasil sekresi
pernafasan penderita SARS melalui udara atau melalui sekresi
tubuh (keringat, urin, atau feses). Sedangkan tak langsung dengan
menyentuh benda mati yang sudah terkontaminasi oleh CoV atau
berkunjung ke daerah endemik SARS (Serradell, 2010). Pada
umunya seseorang tertular SARS ketika penderita SARS mengalami
batuk atau bersin sehingga mengakibatkan penyebaran virus melalui
udara dan masuk ke dalam mulut, hidung atau mata seseorang yang
berada disekitar penderita.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari
coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun lebih bayak
menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja,
mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu
hamil dan ibu menyusui. Infeksi virus Corona disebut COVID-19
(Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan
sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk
Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga
termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh
virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19
memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain
dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.
Pengobatan dan pencegahan penularan SARS dapat dilakukan
berdasarkan pada identifikasi dan pengaturan kebiasan pasien SARS
secara tepat (Serradell, 2010). Sampai saat ini belum ada obat atau
vaksin yang tepat untuk penyakit SARS dan masih dalam tahap
pengembangan. Identifikasi dan pengaturan kebiasan penderita
SARS dilakukan dengan cara mengisolasi dan mengkarantina
(Gumel, 2004). Isolasi dilakukan pada individu yang menunjukkan
gejala SARS, seperti flu, demam tinggi, sakit kepala, tidak enak
badan dan diare. Sedangkan karantina dilakukan pada individu yang
rentan menjadi exposed SARS. Kedua tindakan tersebut merupakan
tindakan-tindakan pencegahan penyebaran SARS yang dapat
dilakukan oleh ahli medis. Selain itu, tindakan pencegahan yang lebih
A. HASIL PENGKAJIAN
1. Data Demografi
a. Umur
2. Statistic Vital
a. Bayi
1).
3. Akseptor KB
6. Lingkungan Fisik
a. Status kepemilikan rumah
Non permanen
c. Jenis lantai rumah
7. Sumber Air
a. Sumber air bersih
11. Ekonomi
a. Rata-rata penghasilan keluarga
jumlah 3 100 %
b. Keluarga dapat mencukupi kebutuhan dari penghasilan yang didapat
13. Komunikasi
a. Sumber informasi (boleh memilih >1)
14. Rekreasi
a. Keluarga melakukan kegiatan rekreasi
A. Pengetahuan
2. Ny. P 9 90
3. Tn. J 9 90
4. Ny. S 9 90
5. Ny. S 7 70
Jumlah 410 : 5 = 82
B. Sikap
2. Ny. P 9 90
3. Tn. J 9 90
4. Ny. S 8 80
5. Ny. S 7 70
Jumlah 410 : 5 = 82
C. Tindakan
2. Ny. P 9 90
3. Tn. J 10 100
4. Ny. S 10 100
5. Ny. S 8 80
Jumlah 450 : 5 = 90
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Hasil survey dari 3 KK terdapat 1 remaja tentang kesehatan Defisiensi kesehatan komunitas (kesehatan
3. 17/11/2020 reproduksi)
reproduksi
- Terdapat 1 remaja yang belum
mengetahui tentang masalah
kesehatan reproduksi
B. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
No Prioritas
Diagnosa Keperawatan A B C D E F G H I J K L Total
.
1 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 5 5 4 4 3 4 4 3 2 3 3 2 42 1
Perilaku
.2. kesehatan Setelah Setelah 1. Pendidikan kesehatan 1. Pendidikan kesehatan
cenderung dilakukan dilakukan pada masyarakat tentang tentang bahaya merokok
berisiko tindakan tindakan selama bahaya merokok
(merokok
keperawatan 21 hari dengan 2. Modifikasi perilaku
dalam waktu 21 KH : –Dukung untuk
hari diharapkan 1. dapat mengganti kebiasaan yang
pengetahuan mengetahui efek tidak diinginkan dengan
perilaku kesehatan dari kebiasaan yang diinginkan
kesehatan dapat penggunaan –Pilah pilih perilaku
meningkat merokok menjadi bagian bagian
kecil untuk dirubah
menjadi unit perilaku
yang terukur ( misal,
Defisiensi berhenti merokok )
kesehatan
komunitas
3. Setelah Setelah 1. Pendidikan kesehatan 1. Pendidikan kesehatan
(kesehatan
reproduksi) dilakukan dilakukan tentang pentingnya tentang kesehatan
tindakan tindakan selama kesehatan reproduksi reproduksi
keperawatan 21 hari dengan
dalam waktu 21 KH :
hari diharapkan 1. dapat
mampu mengetahui
mengetahui pentingnya
pentingnya kesehatan
kesehatan reproduksi
reproduksi
Khusnul
2. Perilaku kesehatan Masyarakat Penkes tentang 2KK Minggu ke- Tn.D dan Mahasiswa
cenderung berisiko
mampu bahaya merokok 3 Ny.S
(merokok)
mengetahui
bahaya merokok
bagi tubuh
3. Defisiensi Masyarakat Penkes tentang 2KK Minggu ke- Ny.S Mahasiswa Khusnul
kesehatan mampu pentinya 3
komunitas mengetahui kesehatan
(kesehatan pentingnya reproduksi
reproduksi) kesehatan
reproduksi dan
macam penyakit
F. IMPLEMENTASI
No. Tanggal DxKepKom Tindakan/ Kegiatan Sasaran Hasil TTD
05 -12-20 Ketidakefektifan 1. Melakukan Kelompok sasaran S : Kelompok sasaran mau diberikan
pemeliharaan pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan tentang covid
kesehatan
tentang menyikapi 19
covid-19 O : Kelompok sasaran kooperatif
2. Mendemonstrasi cuci dan memperhatikan materi yang
tangan diberikan
3. Membagikan sanitizer -Sudah dilakukan PenKes
4. Membagikan masker
2 Anggota keluarga
07-12-20 Perilaku kesehatan S : Kelompok sasaran mengatakan
cenderung berisiko 1. Melakukan kelompok sasaran
bersedia diberikan pendidikan
(merokok) pendidikan kesehatan
kesehatan terkait bahaya merokok
tentang bahaya merokok
O : Kelompok sasaran fokus dan
2. Menjelaskan cara-cara
berhenti merokok
memperhatikan materi yang
dijelaskan
-PenKes sudah dilakukan
Defisiensi
3. 06-12-20 S : Kelompok sasaran mengatakan Kelompok sasaran dapat mengedukasi Khu’
pengetahuan
mengerti tentang masalah kesehatan keluarga lain dan tetangga
(kesehatan reproduksi)
reproduksi
O : - Kelompok sasaran tampak paham
dan mengerti terkait materi yang sudah
dijelaskan
-Pendidikan kesehatan terkait masalah
kesehatan reproduksi sudah dilakukan
A : Masalah kesehatan reproduksi
teratasi
P : Hentikan planning
`
BAB IV
PEMBAHASAN
Data pengetahuan, sikap dan tindakan diambil berdasar kuesioner yang telah
disiapkan (terlampir). Terdapat nilai dari hasil kuesioner yaitu pengetahuan rata-
rata 83,3%, Sikap rata-rata 73,3% dan tindakan didapatkan hasil rata-rata 86,7%
diagnosa yang muncul ada 3 yaitu Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan,
Perilaku kesehatan
cenderung berisiko (merokok) , Defisiensi pengetahuan (kesehatan reproduksi) .
PoAnya yaitu pendidikan kesehatan tentang menyikapi covid-19, Mendemonstrasi cuci
tangan, bagikan sanitizer, bagikan masker, pendidikan kesehatan tentang bahaya
merokok, jelaskan cara-cara berhenti merokok, pendidikan kesehatan tentang kesehatan
reproduksi. Implementasi sudah dilakukan sesuai dengan PoAnya dan evaluasi.
A. SIMPULAN
Berdasarkan asuhan keperawatan di Randusari RT 010/002, ditemukan
beberapa masalah :
1. Menyikapi Covid 19 belum teratasi
2. Bahaya Merokok belum teratasi
3. Masalah Kesehatan Reproduksi sudah teratasi
Dengan hasil diatas, berikut rencana tindak lanjut :
1. Kelompok sasaran dapat mengedukasi keluarga lain dan tetangga
2. Kelompok sasaran dapat mengedukasi keluarga lain dan tetangga
3. Kelompok sasaran dapat mengedukasi keluarga lain dan tetangga
B. SARAN
1. Kelompok sasaran
2. Institusi pendidikan
DAFTAR PUSTAKA