Anda di halaman 1dari 2

Nama : Amylia Putri Anggreheani

NIM : 4311421050

Kelompok : Cymbopogon Citratus

Cermat dalam Atasi Hoaks Vaksinasi COVID-19

Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) atau yang lebih


dikenal dengan nama COVID-19 merupakan virus yang telah menyebabkan pandemi global
sejak kemunculannya pertama kali di Wuhan, Cina pada Desember 2019 (Putri, 2020). Virus
ini yang menyerang system pernapasan ini menyebar dengan begitu cepat dan mematikan di
Indonesia, yaitu melalui hidung, mulut, dan mata. Kasus pertama COVID-19 di Indonesia
terdeteksi di bulan Maret 2020 dan sejak saat itu terus terjadi peningkatan kasus COVID-19.
Bahkan, saat ini jumlah kasus COVID-19 telah mencapai angka lebih dari dua juta jiwa.
Beberapa upaya untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 telah dilakukan pemerintah.
Sebagai contohnya adalah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB), mengedukasi masyarakat untuk selalu melakukan 5M (memakai masker, mencuci
tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas), dan saat ini
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sedang dilaksanakan dibeberapa
kota di Indonesia. Beberapa kebijakan pemerintah tersebut dinilai kurang efektif karena
terdapat beberapa masyarakat yang masih saja tidak mentaati kebijakan yang berlaku. Hingga
akhirnya pencegahan virus COVID-19 mendapatkan titik terang setelah pemerintah berhasil
mendapatkan vaksin COVID-19 dan memulai proses vaksinasi pada Januari 2021.

Menurut data Satgas COVID-19 per 27 Mei 2021, jumlah penerima vaksin dosis
pertama sebanyak 15.703.583 orang dan dosis kedua sebanyak 10.359.996 orang. Pemerintah
menargetkan 181.554.465 orang divaksinasi (Rahmawati, 2021). Namun program vaksinasi
yang bertujuan untuk mengurangi rantai penyebaran COVID-19 tidak sepenuhnya berjalan
mulus. Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan bahwa masih ada masyarakat yang
meragukan dan tidak percaya bahwa COVID-19 itu nyata (Dewi & Apriliani, 2021). Hal
tersebut dikarenakan banyaknya informasi hoaks yang beredar dimedia sosial. Informasi
tersebut merupakan isu liar yang cenderung tidak dapat dipertanggungjawabkan. Kemudian
banyak masyarakat langsung menerima secara mentah-mentah informasi tersebut. Sebagian
bahkan meneruskan berita hoaks vaksinasi kepada orang lain.
Terjadinya penolakan masyarakat terhadap vaksinasi merupakan salah satu hasil
pembentukan persepsi tentang vaksinasi COVID-19. Informasi palsu yang terus berkembang
ini menyulitkan penanganan karena banyak masyarakat yang terpengaruh. Bahkan sebagian
masyarakat tidak percaya keberadaan virus COVID-19 dan menganggap pandemi ini sekedar
rekayasa pemerintah. Akibatnya, banyak yang mengabaikan protokol kesehatan dan enggan
melakukan vaksin. Padahal, dua cara ini merupakan cara yang paling efektif untuk
mengurangi penyebaran virus. Dengan demikian, diperlukan adanya langkah antisipatif yang
perlu dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengimplementasikan program vaksin
COVID-19 di Indonesia. Masyarakat perlu pengetahui manfaat dari vaksin COVID-19,
dilansir dari situs covid.19.go.id vaksin COVID-19 bermanfaat untuk memberi perlindungan
agar tidak tertular atau sakit berat akibat COVID-19 dengan cara menimbulkan atau
menstimulasi kekebalan spesifik dalam tubuh dengan pemberian vaksin. Selain itu vaksin
COVID-19 mencegah korban dari gejala COVID-19 berat.

Diperlukan adanya kesadaran dari masyarakat agar dapat melakukan filterisasi dalam
menerima infomasi mengenai vaksin COVID-19. Sehingga masyarakat tidak mudah
mempercayai informasi dimedia sosial yang belum pasti kebenerannya. Dengan demikian
program vaksinasi dapat berjalan dengan semestinya serta diharapkan dapat mengakhiri
pandemic COVID-19 di Indonesia.

Daftar Pustaka

Adhi, I. S. (2021). 4 Manfaat Vaksin COVID-19 yang Perlu Dipahami. Diakses pada 25
Agustus 2021, dari https://health.kompas.com/read/2021/06/27/120400768/4-manfaat-
vaksin-COVID-19-yang-perlu-dipahami?page=all
Dewi, R., & Apriliani, I. (2021). Studi Fenomenologi Persepsi Masyarakat Dalam Penerapan
Protokol COVID-19. REAL in Nursing Journal (RNJ), 4(1), 44-49. Retrieved from
https://ojs.fdk.ac.id/index.php/Nursing/article/view/1199
Putri, R. N. (2020). Indonesia dalam Menghadapi Pandemi COVID-19. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, 20(2), 705-709. doi:10.33087/jiubj.v20i2.1010
Rahmawati, W. T. (2021). Vaksinasi COVID-19 Indonesia dosis kedua mencapai 10,36 juta
hingga Kamis (27/5). Diakses pada 25 Agustus 2021, dari
https://kesehatan.kontan.co.id/news/vaksinasi-COVID-19-indonesia-dosis-kedua-
mencapai-1036-juta-hingga-kamis-275

Anda mungkin juga menyukai