Anda di halaman 1dari 2

TRANSFORMASI LITERASI DIGITAL DIMASA PANDEMIC

Ketika kita bicara soal digital transformation secara membicarakan soal digitalization
dan di tengah semua yang serba cepat Ini zaman yang serba cepat transformasinya kita
mengenal sebuah istilah namanya never-ending digital transformation jadi mau tidak mau
secara sadar ataupun tidak sadar setiap Lini kehidupan kita itu bertransformasi secara digital
di Contohnya apa misalnya sekarang di tengah pandemic mungkin lima tahun yang lalu kita
tidak pernah membayangkan bahwa kita bisa saling bertatap muka dengan Ribuan atau jutaan
Orang itu hanya lewat internet dan juga PC tapi sekarang it happen dan menjadi suatu hal
yang normal kalau dulu akun itu bekerja kalau mau meeting mereka harus pergi ke luar
negeri untu ketemu klien tapi sekarang justru hanya perlu internet hanya perlu gawai
semuanya,memang berapa kali seharus meeting keluar tapi sekarang kenapa demi jubah
karena transformasi digital juga meeting lewat internet dan juga laut PC itu sudah sangat
sangat cukup dan kalau misalkan kita sadar bahwa kehidupan kita sudah bertransformasi
secara digital harusnya kesadaran diri sendiri untuk bisa beradaptasi dengan transformasi itu
juga harusnya ditingkatkan karena kita harus memahami konteks dasar dari. Literasi adalah
soal kemampuan menggunakan teknologi informasi Jadi bagaimana orang itu dapat
menemukan. Hal mengevaluasi dan memanfaatkan teknologi informasi yang sudah beredar di
kehidupan kita lebih Advance nya lagi adalah ketika orang itu berhasil membuat dan
memanfaatkan dan danmeng,komunikasikan konten atau informasi yang didapatkan dari
interaksi digital atau dari informasi yang beredar secara digital setiap individu pada akhirnya
perlu memahami bahwa literasi digital ini merupakan konveksi yang sangat-sangat penting
begitu uh yang dibutuhkan oleh setiap manusia agar siap berpartisipasi di dunia yang serba
cepat untuk berpartisipasi dalam persaingan global. Generasi milenial begitu orang sekarang
orang sedang bangga bangga nya dan sedang haidnya menyebut generasi milenial untuk siap
menghadapi perubahan untuk siap menghadapi persaingan jadi adaptation kemudian
flexibility terhadap semua perubahan itu penting untuk dimiliki secara sadar dan kesadaran
itu harusnya didapatkan ketika orang bisa mencapai tingkat literasi digital ya dengan
baik,literasi digital itu menjadi penting ya karena akan membuat seseorang mampu berpikir
kritis kreatif dan inovatif. sayangnya sekali lagi budaya literasi di Indonesia ini masih
tergolong rendah di bahkan indeks tingkat membaca hanya 0,01 persen menurut sebuah
penelitian tapi kita mengkritisi ini gitu kita bisa berdiri dan glossy sih normal spam teknik
maksud saya begini konteks yang pertama ketika kita mendapatkan survei bahwa tingkat
membaca orang yang serendah itu bisa menjadi pecut bagi kita untuk meningkatkan lagi
kualitas pelit rasydan membaca Indonesia yang anak-anak Indonesia tapi di sisi yang
kedua Kita juga harus cokber glitchtale atau justru ke kemampuan membaca Orang
Indonesia itu bertransformasi bermetamorfosis dari dulunya membaca buku fisik sekarang
bacanya beralih ke omline lewat kindle atau justru lewat HP kayak gitu Jadi itu yang perlu
kita lihat ya dari dua sisi tapi bukan berarti bahwa digitalisasi itu menjadi alasan kita untuk
tidak memegang buku gitu karena diluar sana masih banyak anak-anak pun justru
membutuhkan buku cetak karena mereka tidak punya akses untuk dengarkan Nia Jadi itu kita
bisa harus dilihat dari dua sisi dan bagaimana kalian anak muda begitu masih so baru bisa
memposisikan high itu enggak Buatlah gerak gerakan literasi bersama peupeujeuh lengket
setidaknya meningkatkan budaya literasi dimulai dari Desa seperti gerakan Udayana
mengajar Ya kok yang masih dijalankan oleh temen-temen di unit itu itu sih hopes and Saya
dari konteks budaya literasi yang masih rendah ini aneh slide Please nah mari kita berbicara
konteks yang lebih sedikit berbeda dari era itu tadi Saya bahas soal konsep interaksi digital ya
tapi sekarang Mari kita bahas Bagaimana tampangan kemungkinan di era digital begitu
digigit Kalideres itu ternyata belum hujan kau baiknya anak muda di wilayah Indonesia kalau
misalkan sekarang kita ada di Universitas seringkali berbinar begitu tapi kita sekarang
bicaranya soal kepemimpinan di era digital atau digital leadership keterbatasan akses internet
serta sarana penunjang lainnya itu menjadi hambatan bagi generasi-generasi sekarang untuk
mampu beradaptasi dengan kepemimpinan di era digital untuk beradaptasi dengan digital
leadership padahal menurut survei tahun 2011 2020 penetrasi pengguna internet itu sudah
meningkat Namun nyatanya ya tidak semua punya akses yang sama terhadap internet.

Anda mungkin juga menyukai