Analisis Kuantitatif Chapter 1
Analisis Kuantitatif Chapter 1
ANALISIS KUANTITATIF
Oleh :
Agung Dirgantara – 01012622125014
1) Mendifinisikan Masalah
Langkah pertama dalam pendekatan kuantitatif adalah mengembangkan pernyataan
yang jelas dan ringkas tentang suatu masalah. Dalam banyak kasus, mendefinisikan
masalah adalah langkah yang paling penting dan paling sulit. Satu masalah mungkin
terkait dengan masalah lain; menyelesaikan satu masalah tanpa memperhatikan
masalah lain yang terkait dapat memperburuk seluruh situasi. Dengan demikian,
penting untuk menganalisis bagaimana solusi untuk satu masalah mempengaruhi
masalah lain atau situasi secara umum.
2) Pengembangan Model
Setelah memilih masalah yang akan dianalisis, langkah selanjutnya adalah
mengembangkan sebuah contoh. Secara sederhana, model adalah representasi dari
suatu situasi. Meskipun Anda mungkin tidak menyadarinya, Anda telah
menggunakan sebagian besar model kehidupan anda. Jenis model meliputi model
fisik, skala, skema, dan matematika
3) Input Data
Setelah kita mengembangkan model, kita harus mendapatkan data yang digunakan
dalam model (input data). Mendapatkan data yang akurat untuk model sangat
penting; bahkan jika modelnya adalah representasi yang sempurna kenyataannya,
data yang tidak tepat akan menghasilkan hasil yang menyesatkan. Situasi ini disebut
sampah masuk, sampah keluar.
4) Pengembangan Solusi
Data masukan dan model menentukan keakuratan solusi.
5) Pengujian Solusi
Pengujian data dan model dilakukan sebelum hasilnya dianalisis. Ada beberapa cara
untuk menguji data masukan. Salah satunya dengan mengumpulkan data tambahan
dari sumber yang berbeda. Jika data asli dikumpulkan dengan menggunakan
wawancara, mungkin beberapa tambahan data dapat dikumpulkan dengan
pengukuran langsung atau sampling.
6) Analisis Hasil
Sensitivitas solusi terhadap perubahan model dan input data merupakan bagian yang
sangat penting dalam menganalisis hasil. Tipe ini analisis ini disebut analisis
sensitivitas atau analisis pascaoptimal. Analisis sensitivitas menentukan bagaimana
solusi akan berubah dengan model atau input yang data yang berbeda.
7) Penerapan Hasil
Langkah terakhir adalah mengimplementasikan hasil yang telah didapatkan ke
perusahaan.
Parameter dalam model ini adalah f, v dan s, karena ini adalah input yang melekat dalam
model. Jumlah unit yang terjual (X) merupakan variabel keputusan minat.
3) Input Data
Satu masalah adalah bahwa sebagian besar data yang dihasilkan di perusahaan
berasal dari data dasar laporan akuntansi. Departemen akuntansi mengumpulkan
data inventarisnya, misalnya, dalam hal arus kas dan perputaran.
4) Pengembangan Solusi
Perhatian pertama dalam mengembangkan solusi adalah bahwa meskipun model
matematika yang kita gunakan mungkin kompleks dan kuat, mereka mungkin tidak
sepenuhnya dipahami. Masalah kedua adalah bahwa model kuantitatif biasanya
hanya memberikan satu jawaban untuk suatu masalah.
5) Pengujian Solusi
Hasil analisis kuantitatif sering berbentuk prediksi tentang bagaimana hal-hal akan
bekerja di masa depan jika perubahan tertentu dibuat sekarang. Masalahnya adalah
model yang kompleks cenderung memberikan solusi yang tidak jelas secara intuitif.
6) Analisis Hasil
Setelah solusi diuji, hasilnya harus dianalisis dalam hal bagaimana mereka akan
mempengaruhi organisasi secara keseluruhan. Anda harus menyadari bahwa bahkan
perubahan kecil dalam organisasi seringkali sulit dilakukan. Jika hasilnya
menunjukkan perubahan besar dalam kebijakan organisasi, analis kuantitatif dapat
mengharapkan perlawanan. Dalam menganalisis hasil, analis harus memastikan
siapa yang harus berubah dan seberapa banyak, apakah orang yang harus berubah
akan menjadi lebih baik atau lebih buruk, dan siapa yang memiliki kekuatan untuk
mengarahkan perubahan.
G. Implementasi
1) Kurangnya Komitmen dan Resistensi terhadap Perubahan
Meskipun banyak keputusan bisnis dapat dibuat secara intuitif, berdasarkan prediksi
dan pengalaman, ada semakin banyak situasi di mana model kuantitatif dapat
membantu. Namun, beberapa manajer takut bahwa penggunaan proses analisis
formal akan mengurangi kekuatan pengambilan keputusan mereka.