Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA SMAN 1 LAWANG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sarapan pagi merupakan makanan yang dimakan pada pagi hari. Sarapan pagi
mempunyai peranan penting bagi anak. Anak yang terbiasa sarapan pagi akan mempunyai
kemampuan yang lebih baik daripada anak yang tidak terbiasa sarapan pagi. Sarapan pagi bagi
anak akan memacu pertumbuhan dan memaksimalkan kemampuan di sekolah (Elizabeth, 2003).
Studi ahli gizi yang menyatakan 30-40 persen siswa hadir di sekolah tanpa sarapan.
Rendahnya dukungan keluarga terutama ibu dan lingkungan sekolah terhadap pentingnya
sarapan pagi adalah merupakan salah satu faktor yang menjadikan anak tidak termotivasi untuk
sarapan. Kesibukan keluarga di pagi hari membuat banyak siswa tidak sempat sarapan sebelum
pergi ke sekolah. Awalnya sekali, dua kali, pada akhirnya menjadi kebiasaan.
Mengonsumsi sarapan bergizi dapat memberi anak energi untuk beraktivitas seperti
duduk dan belajar di kelas selama lima jam atau bermain selama sekitar satu jam. Jika
melewatkan sarapan, anak akan mengalami masalah dalam tubuhnya. Diantaranya, kadar
glukosa darah akan turun, kepala pusing dan bisa mengalami gangguan emosi. Kondisi
terburuknya bahkan pingsan atau hilang kesadaran. Sarapan bukan sekedar makan pada pagi
hari, tapi harus memenuhi kebutuhan gizi makro yakni karbohidrat, protein dan lemak, serta gizi
mikro yakni vitamin dan mineral. Kebutuhan gizi makro dan mikro tersebut mampu mencukupi
15-30 persen kebutuhan gizi harian anak yang dapat membantu tumbuh kembang optimal dan
mewujudkan anak sehat berprestasi. Jadi, jangan hanya nasi (karbohidrat) dan lauk (protein) saja,
tapi juga lemak esensial Omega 3, Omega 6, serta berbagai vitamin dan mineral juga perlu ada
dalam menu sarapan anak (Hardiansyah, 2015).
Sarapan atau makan pagi adalah menu makanan pertama yang dikonsumsi seseorang.
Biasanya orang makan malam sekitar pukul 19:00 dan baru makan lagi paginya sekitar pukul
06:00. Berarti selama sekitar 10-12 jam mereka puasa. Dengan adanya puasa itu, cadangan gula
darah (glukosa) dalam tubuh seseorang hanya cukup untuk aktivitas dua sampai tiga jam di pagi
hari. Tanpa sarapan seseorang akan mengalami hipoglikemia atau kadar glukosa di bawah
normal. Hipoglikemia mengakibatkan tubuh gemetaran, pusing dan sakit berkonsentrasi. Itu
semua karena kekurangan glukosa yang merupakan sumber energi bagi otak.
Dampak negatif meninggalkan makan pagi adalah ketidakseimbangan sistem syaraf pusat
yang diikuti dengan rasa pusing,badan gemetar atau rasa lelah,dalam keadaan ini anak sulit
menerima pelajaran dengan baik (Khomsan,2010)
Prestasi belajar anak dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah konsentrasi.
Konsentrasi bisa dimaksimalkan jika tubuh mempunyai pasokan energi yang cukup untuk otak.
Salah satu pasokan energi yang baik bagi otak adalah nutrisi yang didapatkan saat sarapan.
Karena makanan yang di asup di pagi hari bertugas mendongkrak kadar gula darah. Sedangkan
gula darah merupakan sumber utama energi otak dan sel darah. Oleh karena itu sarapan
berfungsi utuk memulihkan cadangan energi dan kadar gula darah (Sukmaniah, 2009)
Makan pagi atau sarapan mempunyai peranan penting bagi siswa, yaitu untuk pemenuhan
gizi dipagi hari, dimana siswa berangkat kesekolah dan mempunyai aktivitas yang sangat padat
di sekolah. Apabila siswa terbiasa sarapan pagi, maka akan berengaruh terhadap
kecerdasan/intelegensi otak, terutama daya ingat sehingga dapat mendukung konsentrasi belajar
anak kearah yang lebih baik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mempunyai keinginan dan bermaksud untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh sarapan pagi terhadap hasil nilai belajar siswa SMAN 1
Lawang.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
a. Apa itu sarapan?
b. Mengapa siswa harus sarapan?
c. Mengapa siswa tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah?
d. Apa akibat dari tidak sarapan bagi siswa?
e. Apa manfaat sarapan bagi siswa?
f. Bagaimana cara agar sarapan menjadi kebiasaan siswa SMAN 1 Lawang?
g. Bagaimana prestasi belajar siswa SMAN 1 Lawang?
h. Adakah pengaruh sarapan siswa terhadap prestasi belajar siswa SMAN 1 Lawang?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui alasan siswa tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah.
b. Untuk mengetahui manfaat sarapan pagi bagi siswa SMAN 1 Lawang.
c. Untuk mengetahui cara agar sarapan menjadi kebiasaan siswa SMAN 1 Lawang
d. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa SMAN 1 Lawang.
e. Untuk mengetahui pengaruh sarapan terhadap prestasi belajar siswa SMAN 1
Lawang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN
2.1.1 Pengertian Sarapan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, sarapan adalah makanan pagi hari atau
makanan pada pagi hari. Lebih jelas lagi, sarapan adalah makanan yang dimakan pada
pagi hari sebelum beraktifitas, dengan makanan yang terdiri dari sumber zat tenaga,
sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur. Sarapan merupakan suatu kegiatan
makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 dan memenuhi 15-
30% kebutuhan gizi harian, sebagai bagian gizi seimbang dalam rangka mewujudkan
hidup sehat, aktif, dan cerdas. Sarapan yang dianjurkan adalah sarapan yang serat tinggi
dan protein tinggi dengan rendah lemak. Mengkonsumsi makanan yang tinggi protein dan
serat membuat tidak mudah lapar.
Sarapan yang baik harus banyak mengandung karbohidrat. Karbohidrat akan
dipecah menjadi glukosa. Fungsi glukosa dan mikronutrien dalam otak dapat
menghasilkan energi, selain itu dapat memacu otak agar membantu memusatkan pikiran
untuk belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran. Siswa membutuhkan sarapan pagi
karena dalam sarapan pagi diharapkan terjadinya ketersediaan energi yang digunakan
untuk jam pertama melakukan aktivitas.
Sarapan pagi mampu memberikan nutrisi kepada otak sehingga mampu
untuk berkonsentrasi dengan baik. Menurut Nirmala (2012: 30) “Sarapan pagi merupakan
pasokan energi untuk otak yang paling baik agar dapat berkonsentrasi di sekolah. Ketika
bangun pagi, gula darah dalam tubuh kita rendah karena semalaman tidak
makan.Tanpa sarapan yang cukup, otak akan sulit berkonsentrasi”. Maksudnya
apabila suplai energi ke otak cukup, maka daya ingat seseorang akan meningkat,
sehingga mampu berkonsentrasi dengan baik.
Sarapan pagi bukan hanya sekedar mengisi perut, namun para ahli meyakini
sarapan pagi adalah fondasi kuat untuk memetik manfaat dalam meraih kehidupan sehat
yang lebih lama. Menurut Ali (2006:41)
2.1.2 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan
belajar. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan prestasi adalah
hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya), sedangkan belajar
adalah sebuah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu (Niswah, 2016)
Menurut Depdikbud (2003) dalam Niswah (2016), prestasi belajar adalah hasil
proses pembelajaran yang telah dibukukan dalam bentuk rapor yang merupakan hasil
belajar siswa untuk semua mata pelajaran yang diikuti, baik yang mencakup aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik.
2.1.3 Pengertian Siswa
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, siswa adalah murid (terutama pada
tingkat sekolah dasar dan menengah). Mereka adalah individu yang belajar pada jenjang
tertentu mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah dan seterusnya.
Penjelasan mengenai apa itu siswa juga termuat dalam UU Nomor 20 Tahun
2003. Undang-undang mengenai Sistem Pendidikan Nasional tersebut mendefinisikan
siswa sebagai bagian dari anggota masyarakat yang sedang berusaha untuk
mengembangkan potensi melalui pendidikan dalam tingkatan, jalur dan jenis tertentu.
Pengertian tersebut menunjukkan bahwa istilah ‘siswa’ tidak merujuk hanya pada satu
jenjang saja. Semua yang sedang menempuh proses pembelajaran apapun dan di
manapun, maka dialah ‘siswa’. Baik itu di lembaga pendidikan yang formal maupun
informal.
Siswa sangat identik dengan seseorang yang tengah belajar di jenjang sekolah
dasar dan sekolah menengah. Tiap dari mereka mendatangi sekolah karena memiliki
keinginan yang kuat untuk meningkatkan kualitas diri. Dapat dikatakan bahwa setiap
yang menuntut ilmu disebut dengan siswa.
Siswa dimaknai sebagai seseorang yang memiliki andil untuk menentukan
keberhasilan dari suatu proses belajar mengajar. (Hasbullah) Siswa adalah individu yang
memiliki sifat dan keinginan tersendiri. Mereka sedang berproses untuk menjadi pribadi
yang tidak selalu bergantung pada orang lain. (Abu Ahmadi) Siswa merupakan seseorang
yang menjalani proses belajar di sekolah. Proses tersebut dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam berpikir, mengendalikan emosi, hingga menjalin hubungan
dengan individu lain di lingkungan yang lebih luas. (Sardiman)

2.2 MANFAAT SARAPAN BAGI SISWA


Salah satu manfaat sarapan untuk siswa adalah meningkatkan konsentrasi,
beberapa studi mengatakan bahwa anak yang sarapan sebelum beraktifitas cenderung
memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi. Anak yang rutin menyantap sarapan setiap hari
dilaporkan memiliki performa akademis yang lebih memuaskan dibadingkan dengan
anak yang jarang sarapan.
Sarapan sebelum ke sekolah dapat menambah energi untuk membantu siswa
bersemangat dalam menjalani aktivitasnya di sekolah. Sarapan yang baik adalah sarapan
dengan makanan yang mengandung serat dan nutrisi yang tinggi nantinya kandungan
tersebut dapat diolah oleh tubuh menjadi energi yang dibutuhkan oleh siswa dalam
menjalani aktivitasnya.
Jika rutin sarapan sebelum ke sekolah, dapat mengoptimalkan metabolisme tubuh
anak. Saat tidur, tubuh seperti sedang berpuasa karena tidak ada asupan makanan dan
minuman, dan saat tidur tubuh melakukan pembakaran sehingga pada pagi harinya saat
tubuh bangun dari tidur, kadar gula dalam tubuh menurun, oleh karena itu pada pagi hari
sebelum beraktifitas seorang anak harus diberi sarapan dengan asupan gizi seimbang,
sarapan yang mengandung karbohidrat sebelum ia memulai aktivitasnya.
Manfaat sarapan bagi siswa bukan hanya dari segi aktivitas fisik melainkan
sarapan juga memberi dampak baik dalam aktivitas berpikir siswa. Mungkin kegiatan
belajar siswa dianggap tidak terlalu membutuhkan tenaga dan energi, padahal dalam
proses belajar siswa juga sangat membutuhkan suplai energi yang digunakan untuk
berpikir, menganalisa pelajaran, fokus pada pembelajaran.
Jika siswa sarapan terlebih dahulu sebelum ke sekolah, siswa akan memperoleh
suplai energi yang cukup dari makanan yang di konsumsi saat sarapan dan hal tersebut
kemungkinan bisa menjaga daya fokus dan konsentrasi siswa sebelum jam istirahat.
Menurut Ronal E. Kelinman, M.D. seorang dokter ahli gastronterologi anak dan
pakar dalam bidang nutrisi yang mengajar di Harvard University bahwasanya sarapan
pagi bagi anak sekolah sangat berpengaruh terhdapap prestasinya. Hal tersebut tak lepas
dari nutrizi dan gisi yang bisa didapatkan seorang anak ketika sarapan, sehingga bisa
menstimulasi kecerdasan otak anak, alhasil fungsi otak dalam meyimpan memori bisa
berfungsi secara maksimal.
Manfaat sarapan jika dilihat dari aspek sikap siswa, maka sarapan pagi yang
cukup dan proporsional, bisa membuat siswa menjadi lebih berhemat. Karena mereka
yang telah sarapan dan terpenuhi kebutuhan gizi dan nutrisinya, tidak akan jajan atau
belanja secara berlebihan lagi ketika di sekolah, apalagi jika ibu juga menyiapkan bekal
untuk anak guna di komsumsi di sekolah, hal tersebut bisa membuat uang jajan siswa
lebih terkontrol.

2.3 SEBAB-SEBAB
2.3.1 Sebab-Sebab Tidak Sarapan.
Penyebab siswa tidak mau sarapan terutama dikarenakan tidak ada waktu untuk
makan pagi, karena mereka sering bangun kesiangan, sehingga hanya bekal uang saku
sekedarnya. Kebanyakan dari siswa untuk melakukan kegitan makan pagi sangat susah,
siswa menganggap makan pagi tidak penting bagi peningkatan hasil belajar. Siswa
banyak meninggalkan kebiasaan makan pagi yang bermanfaat karena alasan takut
terlambat sekolah, siswa masih melakukan kebiasaan untuk jajan di sekolah yang belum
tentu memenuhi gizi yang diperlukan untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang
menunjang anak untuk bersemangat dan berkonsentrasi.
Anak sulit bangun di pagi hari adalah alasan paling utama anak tidak sarapan di
pagi hari. Maka dari itu, sebagai orangtua harus mendisiplinkan anak untuk tidur
sebelum jam 21.00 dan makan malam sebelum jam 19.30 malam agar bisa bangun pagi.
Penting bagi orangtua untuk membangunkan anak satu jam sebelum berangkat sekolah
sehingga anak memiliki waktu untuk sarapan. (Prof. Hardin : 2013)
Beberapa siswa meninggalkan sarapan karena kemacetan yang selalu terjadi saat
berangkat ke sekolah. Hal tersebut menyebabkan murid datang lebih pagi dan
melewatkan sarapan untuk mencegah terjebak macet dan membuat terlambat hadir di
sekolah. Dugaan ini diperkuat dengan jam masuk sekolah yang termasuk cukup pagi,
yaitu pukul 06.30 WIB, sehingga memperbesar kemungkinan murid tidak melakukan
sarapan pagi karena bangun terlambat dan tidak sempat sarapan.
Selain karena tidak sempat untuk sarapan pagi, ada beberapa faktor yang
menyebabkan anak tidak terbiasa sarapan pagi, yaitu tidak dibiasakan sarapan oleh
orangtua juga pemberian uang jajan yang melebihi kebutuhan sehingga anak cenderung
memilih untuk jajan di sekolah dibandingkan melakukan sarapan pagi di rumah
(Sukiniarti, 2015).
Di kalangan anak sekolah, takut ingin Buang Air Besar (BAB) di perjalanan
menuju sekolah adalah salah satu alasan untuk tidak sarapan. Namun hal ini tidak perlu
terjadi seandainya sarapan dilakukan sepagi mungkin, sehingga ada kesempatan untuk
BAB sebelum berangkat sekolah. Dari 102 penelitian yang dilakukan di dunia terbukti
bahwa salah satu manfaat sarapan adalah mendisiplinkan diri. Termasuk disiplin berak itu
tadi. Jadi sebelum pergi berangkat, dia sudah berak. (Prof Hardinsyah)
Banyak orang mengeluhkan rasa kantuk sehabis makan. Sebenarnya bukan salah
sarapannya, melainkan porsinya yang terlalu besar. Menurut dr Yustina Anie Indriati,
SpGK dari Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), sarapan yang terlalu
banyak membuat sirkulasi darah terkonsentrasi di perut sehingga oksigen di otak
berkurang lalu mengantuk.
Biasanya anak menolak sarapan karena tergesa-gesa berangkat sekolah. Anak-
anak ini lebih takut sama gurunya kalau terlambat. Mereka disetrap, dicaci maki secara
sosial, atau malah tidak boleh masuk kelas.
Menurut Hardinsyah, ada beberapa penyebab anak tidak sempat sarapan pagi.
Pertama, 59% anak sulit bangun pagi karena mereka tidur larut malam. Akibatnya, anak
telat bangun pagi. Anak lebih takut sama guru ketimbang orang tua. Mereka memilih
tidak sarapan daripada terlambat datang ke sekolah. Kedua, 19% anak sulit sarapan di
pagi hari karena banyak makan dan ngemil di malam hari. Ketiga, orang tua yang tidak
tahu pentingnya sarapan pagi, serta keempat, orang tua yang sibuk.
2.3.2 Sebab-Sebab Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari faktor eksternal dan
faktor internal.
a) Faktor internal
Terdiri dari faktor-faktor yang berasal dalam diri seseorang yang berupa faktor
fisiologi meliputi kondisi kesehatan dan kebugaran, kondisi panca inderanya terutama
penglihatan dan pendengaran (M. Alisuf Sabri 2007).
1. Inteligensi dan bakat.
Seseorang yang memiliki inteligensi baik umumnya mudah belajar dan
hasilnya pun cenderung baik. Begitu pula sebaliknya, seseorang dengan
inteligensi rendah cenderung mengalami kesulitan belajar, lamban berpikir
sehingga prestasi belajarnya pun rendah (Niswah, 2016).
2. Minat dan motivasi.
Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar
dan juga dalam dirisendiri. Motivasi berbeda dengan minat. Motivasi adalah daya
penggerak atau pendorong untuk melakukan suatu pekerjaan. Seberapa kuat minat
dan motivasi seseorang turut mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Karena
itu minat dan motivasi perlu diusahakan terutama berasal dari dalam diri sendiri
(Niswah, 2016).
b) Faktor Eksternal
Terdiri dari faktor lingkungan meliputi faktor lingkungan alam seperti keadaan
suhu, kelembapan udara, waktu, tempat letak gedung sekolah dan faktor lingkungan
sosial. Sedangkan, Faktor Instrumental meliputi gedung/ sarana fisik kelas, sarana/ alat
pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum/materi pelajaran serta strategi belajar
mengajar.
1. Guru / cara mengajar
Faktor guru dan cara mengajar itu sangat penting. Bagaimana sikap guru
dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, dan
bagaimana cara guru itu mengajarkan pengetahuan itu kepada peserta didiknya,
turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dicapai anak (Niswah, 2016).
2. Alat-alat Pelajaran
Ada dan tidaknya alat-alat pelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah
yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar
ditambah dengan cara mengajar yang baik dari gurugurunya, kecakapan guru
dalam menggunakan alat-alat itu, akan mempermudah dan mempercepat belajar
anak-anak (Niswah, 2016).

2.4 AKIBAT TIDAK SARAPAN BAGI SISWA


Siswa yang tidak sarapan akan merasa sangat lapar saat mendekati jam makan
siang. Oleh karena itu, tak jarang mereka menjadi 'kalap' dan makan dalam porsi banyak
saat jam makan siang tiba. Bahkan, tak jarang mereka pun jadi lebih tergoda untuk jajan
makanan yang tinggi kalori, yang beresiko obesitas.
Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang tidak rutin sarapan setiap pagi
memiliki angka absen karena sakit lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang rutin
sarapan, meskipun kerentanan terhadap penyakit dapat dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor. Siswa yang tidak sarapan pagi cenderung menunjukkan gejala kelesuan. Bahkan
ada di antara siswa yang pingsan ketika mengikuti upacara bendera. Sakit perut dan sakit
kepala. 
Selain memiliki nilai ujian yang kurang memuaskan, terutama pada mata
pelajaran matematika, anak yang jarang sarapan juga memiliki konsentrasi, fokus, dan
koordinasi otot yang kurang baik dibandingkan dengan temannya yang rajin sarapan.
Siswa yang tidak sarapan akan lebih mudah lapar sebelum jam makan siang tiba.
Akhirnya ketika lapar, siswa tersebut akan memiliki mood yang lebih buruk ketimbang
saat ia dalam keadaan kenyang. Hal ini pun turut di buktikan dan di kuatkan oleh hasil
studi tahun 2002 oleh BBC News World di mana telah di temukan ada 26% orang yang
suasana hatinya jauh lebih baik sesudah membiasakan diri sarapan sacara rutin.
Menurut studi, emosi seseorang dapat dipengaruhi oleh sarapan, seseorang yang
tidak menyantap sarapan sebelum menjalani aktivitasnya cenderung memiliki emosi yang
tidak stabil dan tidak terkontrol di bandingkan mereka yang menyantap sarapan sebelum
beraktivitas.
Menurut seorang dokter ahli gastroenterology anak dan pakar dalam bidang
nutrisi, Ronal E. Kelinman, M.D, sarapan bagi siswa sebelum berangkat sekolah akan
mempengaruhi prenstasinya hal ini tidak lepas dari gizi dan nutrisi dari mengkonsumsi
sarapan yang mampu menstimulasi kecerdasan otak. Itu artinya tidak sarapan dapat
mempengaruhi peningkatan kecerdasan otak seorang anak.
Anak yang tidak sarapan secara rutin sebelum ke sekolah cenderung akan jajan
sembarangan, seperti kita ketahui bahwa jajanya seorang anak bukan berdasarkan atas
kecukupan gizi yang terkandung di dalam makanan tersebut, melainkan warna yang
menarik dan rasa yang dimilikinya. 
Kepala Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia (PKGK FKM UI) Ahmad Syafiq mengatakan, melewatkan sarapan
akan membuat anak tak mendapatkan energi yang dibutuhkan tubuh. Akibatnya,
konsentrasi anak saat belajar terganggu, mudah merasakan kantuk, kelelahan, atau lemas
sehingga memengaruhi kualitas belajarnya.
Kemampuan kognitif anak yang tak sarapan akan terpengaruh dan berpotensi
menurun. Centers for Disease Control melakukan studi terhadap program sarapan
sekolah. Dari hasil studi tersebut ditemukan bahwa anak sekolah yang tak sarapan justru
mengalami hal-hal ini sebagai bentuk penurunan kemampuan kognitif :
 Sulit dan lambat dalam menerima pelajaran.
 Sulit dan lebih lambat dalam memecahkan masalah.
 Ingatan menurun.

2.5 CARA MENJADIKAN SARAPAN SEBAGAI KEBIASAAN SISWA


Sebenarnya kebiasaan sarapan seorang anak sangat dipengaruhi oleh kebiasaan
orang tua. Orang tua yang terbiasa sarapan pagi sebelum kerja, akan lebih mudah dalam
mengajarkan anaknya betapa pentingnya untuk senantiasa sarapan pagi, karena orang tua
yang terbiasa sarapan pagi, sudah memahami efek atau manfaat apa saja yang bisa
dirasakan secara langsung ketika sarapan pagi sebelum berangkat kerja.
Oleh sebab itulah anak harus dituntun agar terbiasa sarapan sebelum kesekolah
sehingga anak dapat berkonsentrasinya di sekolah selama proses belajarnya, sebab jika
anak berkonsentrasi maka akan mudah memahami ilmu pengetahuan yang diberikan oleh
gurunya.
Biasakan sarapan minimal 1 jam sebelum berangkat sekolah. Anak-anak yang
terbiasa sarapan cenderung memiliki waktu yang luang di pagi hari. Mereka jadi bangun
lebih pagi untuk mandi dan sarapan. Kegiatan ini tidak membuat datang terlambat ke
sekolah. Sehingga manfaat lain dari pentingnya sarapan ini juga sangat baik untuk
menjaga prestasi anak.
Ketika seseorang sarapan, biasanya gerak mereka juga akan lebih lincah, namun
harus dilakukan secara terus menerus dan dijadikan sebagai kebiasaan. Secara terus
menerus itu minimal harus dilakukan selama 22 hari agar seseorang menjadi terbiasa
dalam melakukan sarapan.(Dr. Taufiq)
Orangtua harus mendisiplinkan anak untuk tidur sebelum jam 21.00 dan makan
malam sebelum jam 19.30 malam agar bisa bangun pagi. Penting bagi orangtua untuk
membangunkan anak satu jam sebelum berangkat sekolah sehingga anak memiliki waktu
untuk sarapan.
Menurut Sahabat Keluarga Kemdikbud, untuk membiasakan sarapan, orang tua
bisa mengajak anak untuk merancang menu sarapan bersama. Jadikan sarapan sebagai
agenda wajib sebelum memulai aktivitas. Orang tua dapat menjelaskan apa fungsi
sarapan bagi anak. Mereka harus tahu bahwa sarapan memiliki peran penting sebagai
cadangan energi anak dalam beraktivitas. Tawarkan menu sarapan yang mudah dicerna,
mudah disajikan dan tidak terlalu berat. Jika anak-anak bosan dengan olahan nasi dan
lauknya, ibu bisa mengkreasikan menu lain yang tak kalah nilai gizinya, seperti roti
gandum, sereal, olahan telur dan sayuran. Jangan lupa susu dan buah di pagi hari juga
baik untuk anak. Jenis buah yang cocok dikonsumsi di pagi hari adalah pisang,
semangka, melon dan papaya .Jika ibu ada waktu, potong dalam bentuk kecil sekali telan
agar anak mudah mengonsumsinya. Dampingi juga anak saat sarapan. Hindari sarapan
sambil menonton televisi. Bila memungkinkan, buatlah ritual sarapan bersama ayah dan
ibu di setiap pagi bersama mereka. Isi dengan berbagi cerita atau pesan-pesan ringan. Hal
ini akan membuat anak siap menghadapi harinya.
Sekolah juga bisa membantu siswa membiasakan sarapan dengan membuat
program pembiasaan sarapan pagi bersama dalam seminggu sekali di tiap – tiap kelas.
Adapun jadwal pelaksanaannya sesusai kesepakatan antara guru dan siswa di
kelasnya.  Mengingat pentingnya makan untuk keseshatan ,maka kegiatan tersebut jangan
bosan harus disosialisasikan ke siswa dan orangtua secara rutin atau berkala. Contoh di
waktu pembagian raport.

2.6 PRESTASI BELAJAR SISWA SMAN 1 LAWANG


Dari hasil penelitian menunjukkan 8 dari 10 siswa SMAN 1 Lawang khususnya
kelas XI MIPA 3 sarapan sebelum berangkat sekolah. Mereka yang sarapan sebelum
berangkat ke sekolah memiliki nilai yang tinggi di mata pelajaran tertentu seperti,
matematika, kimia, fisika, ekonomi, bahasa inggris, dan biologi.
Berbeda dengan mereka yang tidak sarapan sebelum ke sekolah, siswa yang selalu
sarapan apabila menghadapi ulangan harian atau ujian semester di pagi hari lebih sering
mendapatkan hasil yang memuaskan dan nilainya di atas siswa yang tidak sarapan.
Begitu juga dengan peringkat mereka, siswa yang selalu sarapan sangat sering mendapat
peringkat atas.
Siswa yang secara teratur melakukan sarapan juga memiliki IQ yang totalnya
lebih tinggi dari siswa yang tidak rutin sarapan, walaupun selisih poin IQ tersebut kecil.

2.7 PENGARUH SARAPAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA


SMAN 1 LAWANG
Setelah melihat prestasi belajar siswa SMAN 1 Lawang khususnya kelas XI
MIPA 3 yang selalu sarapan, hal itu menunjukkan pengaruh sarapan terhadap nilai
mereka. Menurut siswa yang selalu sarapan, mereka lebih fokus dan konsentrasi dalam
mengikuti pembelajaran. Mereka lebih mudah menangkap maksud dari pelajaran yang
sedang diajarkan oleh bapak atau ibu guru, dan hal tersebut akan sangat berpengaruh bagi
prestasi yang bisa dia raih.
Sarapan berpengaruh terhadap prestasi tak lepas dari nutrisi dan gizi yang bisa
didapatkan seorang siswa ketika sarapan, sehingga bisa menstimulasi kecerdasan otak
anak, alhasil fungsi otak dalam meyimpan memori bisa berfungsi secara maksimal.
Walaupun sarapan siswa bukan nasi, mereka jarang mengeluh lapar sebelum jam istirahat
berbeda siswa yang tidak sarapan. Siswa yang tidak sarapan mudah terganggu karena
perut keroncongan.
Salah satu dari mereka juga mengatakan, bahwa dengan sarapan bisa lebih fokus
pelajaran karena jika tidak sarapan ia mudah merasa lapar dan ingin membolos untuk
pergi ke kantin.
Sarapan merupakan faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar siswa di
sekolah. Sarapan pagi mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhan energi
siswa sekolah, karena dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan
menyerap pelajaran di sekolah, sehingga prestasi belajar menjadi baik
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
Sarapan adalah makanan pagi hari atau makanan pada pagi hari sebelum
beraktifitas, dengan makanan yang terdiri dari sumber zat tenaga, sumber zat pembangun
dan sumber zat pengatur.
Penyebab siswa tidak mau sarapan dikarenakan beberapa hal berikut, bangun
kesiangan sehingga tidak sempat sarapan, kemacetan yang selalu terjadi saat berangkat ke
sekolah, tidak dibiasakan sarapan oleh orangtua, takut ingin Buang Air Besar (BAB) di
perjalanan menuju sekolah, mengeluhkan rasa kantuk sehabis makan, dan takut terlambat
datang ke sekolah.
Akibat yang terjadi jika siswa tidak sarapan diantarannya, merasa sangat lapar
saat mendekati jam makan siang, menunjukkan gejala kelesuan, pingsan ketika mengikuti
upacara bendera, sakit perut dan sakit kepala, memiliki konsentrasi, fokus, dan koordinasi
otot yang kurang baik, memiliki mood yang lebih buruk ketimbang saat ia dalam keadaan
kenyang, konsentrasi saat belajar terganggu, mudah merasakan kantuk, kelelahan, atau
lemas sehingga memengaruhi kualitas belajar.
Beberapa manfaat sarapan untuk siswa diantarannya, meningkatkan konsentrasi,
menambah energi untuk membantu siswa bersemangat dalam menjalani aktivitasnya di
sekolah, mengoptimalkan metabolisme tubuh, memberi dampak baik dalam aktivitas
berpikir siswa, menjaga daya fokus dan konsentrasi siswa sebelum jam istirahat, dan
membuat siswa menjadi lebih berhemat
Solusi agar siswa terbiasa sarapan adalah, mereka harus dituntun agar terbiasa
sarapan sebelum ke sekolah. Biasakan sarapan minimal 1 jam sebelum berangkat
sekolah, orangtua harus mendisiplinkan anak untuk tidur sebelum jam 21.00 dan makan
malam sebelum jam 19.30 malam agar bisa bangun pagi. Sekolah juga bisa membantu
siswa membiasakan sarapan dengan membuat program pembiasaan sarapan pagi bersama
dalam seminggu sekali di tiap – tiap kelas.
Pengaruh sarapan terhadap prestasi belajar siswa SMAN 1 Lawang tak lepas dari
nutrisi dan gizi yang ia didapatkan ketika sarapan, sehingga bisa menstimulasi kecerdasan
otak, alhasil fungsi otak dalam meyimpan memori bisa berfungsi secara maksimal.
Dengan sarapan mereka dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan mudah dalam
menyerap pelajaran di sekolah, sehingga prestasi belajarnya menjadi baik

3.2 SARAN
1. Bagi siswa diharapkan agar dapat membiasakan sarapan sebelum berangkat ke
sekolah.
2. Bagi orang tua diharapkan menuntun anak agar terbiasa sarapan sebelum ke sekolah
dengan menerapkan pembiasaan sarapan minimal 1 jam sebelum mereka berangkat.
3. Bagi guru atau sekolah diharapkan membantu siswa membiasakan sarapan dengan
cara membuat program pembiasaan sarapan bersama setiap 1 minggu sekali.

3.3 DAFTAR PUSTAKA


Departemen Pendidikan Indonesia. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

Liani, Putri. 2019. Pengaruh Penyuluhan Gizi Tentang Sarapan Terhadap Asupan Zat Gizi
Makro (Karbohidrat, Lemak, Protein) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 18 Biruen. Medan:
Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.

Ariyasa, I Gede. 2016. Pengaruh Sarapan Pagi dan Status Gizi Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Sekolah Dasar Di Kabupaten Buleleng. Bali: Fakultas Ilmu Kesehatan, Sains, dan
Teknologi Universitas Dhyana Pura.

Permata, Citra. 2013. Konsentrasi Belajar Siswa yang Sarapan Pagi dengan yang Tidak
Sarapan Pagi pada Mata Pelajaran F&B Service. Padang: Fakultas Teknik Universitas
Negeri Padang

Elizabeth. 2003. Manfaat Sarapan Pagi bagi Anak. Jakarta: PT. Rajagrafindo.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Sahabat Keluarga. 2015. Pentingnya Sarapan


Sebelum Sekolah. Jakarta Pusat: Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat
Jenderal PAUD dan Dikmas Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Halodoc. 2017. 5 Alasan Pentingnya Sarapan untuk Anak.


https://www.halodoc.com/artikel/5-alasan-pentingnya-sarapan-untuk-anak diakses pada
10 Februari.

Detik Health. 2013. 5 Alasan Orang Tidak Mau Sarapan.


https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2170211/5-alasan-orang-tidak-mau-sarapan
diakses pada 10 Februari.

Dini. 2013. Penyebab Orang Indonesia Malas Sarapan.


https://lifestyle.kompas.com/read/2013/03/19/14030020/penyebab.orang.indonesia.malas.
sarapan diakses pada 12 Februari.

Wiradarma, Karin. 2018. Ini Dampak Negatifnya jika Anak Jarang Sarapan.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3614799/ini-dampak-negatifnya-jika-anak-
jarang-sarapan diakses pada 16 Februari.

Kania, Dewi. 2018. Terungkap Alasan Anak Menolak Sarapan Sebelum Berangkat
Sekolah.
https://lifestyle.okezone.com/read/2018/02/14/481/1859410/terungkap-alasan-anak-
menolak-sarapan-sebelum-berangkat-sekolah diakses pada 16 Februari.

Syarifah, Fitri. 2015. Trik Sarapan Sehat Menurut Pakar Gizi.


https://www.liputan6.com/health/read/2362242/trik-sarapan-sehat-menurut-pakar-gizi
diakses pada 17 Februari.

Maharani, Dian. 2016. Ini Akibatnya jika Anak Tidak Sarapan Sebelum ke Sekolah.
https://health.kompas.com/read/2016/12/08/180254323/ini.akibatnya.jika.anak.tidak.sarap
an.sebelum.ke.sekolah diakses pada 17 Februari.

Anda mungkin juga menyukai