Anda di halaman 1dari 16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Hotel
Hotel adalah perusahaan atau badan usaha yang memberikan layanan
penginapan berupa kamar yang biasanya lengkap dengan fasilitas makan
dan minum serta fasilitas umum lainnya. Secara khusus hotel memiliki
beberapa definisi menurut para ahli dalam bukunya serta referensi lainnya.
Secara lengkap pengertian hotel menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. pengertian hotel menurut Agus Sulastiyono adalah sebagai berikut:
“Hotel adalah perusahaan atau badan usaha yang menyediakan
layanan menginap untuk orang-orang yang melakukan perjalanan.
Dikelola oleh pemilik atau ownernya dengan layanan tempat tidur
beserta fasilitasnya makanan dan minuman serta fasilitas lengkap
lainnya. Untuk dapat menggunakan layanan yang disediakan oleh
pemilik hotel menurut sulastiyono, seseorang harus membayar
dengan tarif atau harga yang sudah ditentukan”.

Informasi lengkap dapat dilihat pada buku yang disusun oleh Drs.
Agus Sulastiyono, M.Si di dalam bukunya yang berjudul “Teknik
dan Prosedur Divisi Kamar Pada Bidang Hotel” dalam seri
“Manajemen Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan Akomodasi” yang
terbit tahun 2006 di halaman 5.
2. pengertian hotel menurut Endar Sri adalah sebagai berikut :
“Hotel adalah sebuah bangunan yang didirikan dan dikelola
dengan tujuan komersial dengan jalan menyediakan fasilitas
penginapan untuk masyarakat umum. Dengan rincian fasilitas
seperti jasa penginapan, jasa pelayanan barang bawaan, jasa
penyedia makanan dan minuman, jasa fasilitas perabot dan
hiasan, serta jasa pencucian pakaian”.
Informasi lengkap definisi diatas dapat dilihat di dalam buku
“Pengantar Akomodasi dan Restoran” terbit tahun 1996 pada
halaman 8 yang ditulis oleh Endar dan Sri.
3. pengertian hotel menurut Lawson sebagai berikut :
“Hotel adalah sarana tempat tinggal yang dapat dimanfaatkan
oleh para wisatawan dengan beberapa fasilitas pelayanan seperti
jasa kamar, jasa penyedia makanan dan minuman, dan jasa
akomodasi lainnya dengan syarat berupa imbalan ataupun
pembayaran”.

Buku “Hotels, Motels, and Condominius : Design, Planning, and


Maintenance” ditulis oleh Fred Lawson diterbitkan oleh
Architectural Press pada tahun 1976 di London.
4. pengertian hotel menurut Richard Sihite sebagai berikut :
“Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara
komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh
pelayanan dan penginapan serta memperoleh makanan dan
minuman”.

Buku yang berjudul “Hotel Management (Pengelolaan Hotel)”


yang ditulis oleh Richard Sihite, S. Sos diterbitkan oleh penerbit
SIC Surabaya pada tahun 2000.

B. Jenis – Jenis Hotel Berdasarkan Lokasi


1. City Hotel
City hotel merupakan jenis hotel yang berada di pusat kota besar
dan ditujukan bagi wisatawan yang tertarik dengan destinasi wisata
kota. Jenis hotel ini menjadi pilihan bagi para tamu yang
membutuhkan akses lebih mudah menuju restoran, museum, toko,
hingga transportasi umum.City hotel umumnya menyediakan
fasilitas penunjang bagi para pebisnis, mulai dari ruang rapat dan
meja kerja. Hal ini dilakukan mengingat para tamu yang juga
datang dari kalangan business traveler.
2. Motel
Motel adalah singkatan dari motor hotel. Jenis hotel ini berada di
pinggiran jalan raya dan umumnya merupakan tipe hotel berukuran
kecil. Secara spesifik, motel digunakan sebagai tempat
peristirahatan bagi tamu transit yang sedang melakukan perjalanan
jauh.
3. Resort Hotel
Senang berwisata? Resort hotel merupakan jenis hotel yang sudah
pasti sering kamu kunjungi. Jenis hotel ini terletak di kawasan
wisata yang jauh dari pusat perkotaan. Umumnya, tamu resort
hotel ialah para wisatawan yang datang untuk tujuan berlibur dan
rekreasi.
4. Airport Hotel
Seperti namanya, airport hotel merupakan jenis akomodasi
penginapan yang berada di dekat bandar udara. Kehadiran airport
hotel ditujukan sebagai tempat istirahat penumpang sebelum
perjalanan jauh atau saat mengalami delay penerbangan.

C. Jenis – Jenis Hotel Berdasarkan Maksud Kunjungan


1. Business hotel
Business hotel merupakan jenis hotel yang memfasilitasi tamu
dengan tujuan bisnis. Karena itu, jenis hotel ini umumnya banyak
ditemukan di pusat perkotaan dengan akses yang mudah ke
berbagai tempat.
2. Tourism hotel
Tourism hotel merupakan jenis hotel yang dirancang bagi
pengunjung dengan tujuan wisata atau rekreasi. Umumnya,
jenis tourism hotel berlokasi tidak jauh dari kawasan wisata.
3. Casino hotel
Seperti namanya, jenis hotel satu ini mengincar penjungung dan
tamu yang tertarik dengan permainan kasino. Selain kamar, hotel
ini turut menyediakan ruangan khusus untuk tempat bermain
kasino.
4. Pilgrim Hotel
Jenis hotel yang dirancang bagi pengunjung yang datang dengan
tujuan ibadah dan berada tak jauh dari lokasi tempat ibadah.

D. Jenis – Jenis Hotel Berdasarkan Bintang


1. Hotel Bintang 1
Hotel berbintang 1 merupakan tempat akomodasi standar atau
sederhana yang menawarkan fasilitas terbatas. Umumnya, hotel
bintang 1 memiliki minimal 15 kamar dengan luas mencapai 20
m2.
2. Hotel bintang 2
Jenis hotel dengan minimal 20 tipe kamar standar dan 1 kamar
suite. Luas kamar bervariasi, mulai dari 22 – 44 m2 dan dilengkapi
dengan beberapa fasilitas, seperti televisi dan telepon.
3. Hotel bintang 3
Hotel berbintang 3 memiliki 30 kamar standar dengan luas 24
m2 dan 2 tipe kamar suite dengan ukuran 48 m2. Fasilitas yang
disediakan berupa TV, AC, telepon, sarana rekreasi dan olahraga,
serta restoran.
4. Hotel bintang 4
Jenis hotel bintang 4 merupakan properti kelas atas yang
menawarkan standar layanan yang tinggi dan kenyamanan
superior. Pengunjung dapat menikmati fasilitas, seperti seprai
berkualitas premium, pusat kebugaran dan spa, kolam renang,
hingga layanan antar jemput.
5. Hotel bintang 5
Hotel bintang 5 merupakan jenis akomodasi mewah dengan standar
layanan, fasilitas, dan kenyamanan kelas satu. Fasilitas khas hotel
mewah yang bisa dinikmati tamu, berupa ucapan selamat datang
hingga layanan pelengkap, seperti bunga segar dan layanan setrika.

E. Pengertian Food And Beverage Service


Food and Beverage Service adalah Department yang memberikan jasa
pelayanan makan dan minum yang dikelola secara professional dan
komersial untuk memberikan kepuasan pelanggan serta mendatangkan
keuntungan. Pengertian Food and Beverage menurut ahli :
1. Soekresno dan Pendit (1998:4)
Food & Beverage adalah sebuah bidang usaha yang merupakan
bagian usaha seperti hotel yang bertanggung jawab terhadap
kebutuhan, karena dalam pelayanan nya menyediakan makanan
dan minuman serta dalam kebutuhan lain yang terkait dari sebuah
hotel atau dikelola secara komersial.
2. Rachman Arief, Abd (2005:113)
Food & Beverage merupakan bagian yang bertugas atau mengolah,
memproduksi dan menyajikan makanan dan minuman untuk
keperluan hotel, baik dalam kamar, restaurant , makanan karyawan
dan sebagainya.

Salah satu pekerjaan di sektor perhotelan yang menjadi favorit


adalah di bagian Food and Beverage Service. Selain di perhotelan, bidang
ini juga banyak dijumpai di semua lapisan kehidupan, contoh restoran,
kantin perusahaan, kantin rumah sakit, penerbangan, kereta api, dll. Fungsi
dasar dari industri ini adalah untuk melayani makanan & minuman untuk
orang, untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan mereka. Tujuan utama
adalah untuk mencapai kepuasan pelanggan.
Secara umum, tugas dan tanggung jawab dari departemen Food &
Beverage Service adalah untuk memastikan memberikan kualitas
pelayanan di Restoran, Room Service, Bar Cafe, Lounge dan Coffee
Shop baik di hotel, kapal pesiar atau independence outlet berjalan dengan
efektif dan efisien serta menghasilkan nilai bisnis yang positif. Secara
garis besar semua posisi pada departemen ini mengharuskan karyawan
untuk selalu tampil bersih, ramah, sopan dan santun. Memiliki
keterampilan komunikasi dan bahasa yang fasih, senang berinteraksi
dengan orang lain, cekatan dan terampil serta memiliki jiwa usaha dan
innovasi tinggi dalam menghadirkan sebuah pelayanan kepada para
tamu external dan internal.

Asiknya bekerja di bidang ini adalah bisa bertemu dengan berbagai


macam orang, bekerja dengan suasana berbeda (Café, restaurant,Bar
atau Coffe shop) tidak seperti di perkantoran pada umumnya, cocok sekali
buat yang hobi memasak atau senang meracik sesuatu dengan makanan
minuman, bisa bekerja hingga luar negeri (Kapal pesiar atau hotel
berbintang internasional), selalu tampil rapih dan modis saat bekerja, dan
masih banyak lagi hal menarik lainnya yang bisa ditemui.

Pada umumnya tata hidang dalam pelayanan di bagi dalam


beberapa yaitu :
1. Restoran, merupakan suatu ruangan atau tempat di mana tamu
dapat menikmati atau membeli makanan dan minuman, karena hal
ini merupakan suatu seksi untuk menyiapkan makanan dan minum
bagi tamu yang memerlukannya.
2. Bar, merupakan suatu tempat secara komersil yang menyiapkan
dan menjual minuman, baik yang mengandung alkohol maupun
tidak
3. Room Service, merupakan bagian yang bertugas dalam pelayanan
makanan dan minuman
4. Banquet, merupakan bagian yang melayani dan bertanggung jawab
dalam penjualan makanan dan minuman khusus di luar restoran
5. Steward, merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam
menjaga kebersihan dan penyimpanan peralatan F&B departemen
6. Food and Beverage Product (F&B Product) bertugas atau
mengolah bahan makanan yang mentah menjadi makanan siap saji.
7. Food and Beverage Service (F&B Service) bertugas melayani
dalam menyajikan atau menghidangkan makanan kepada tamu.

F&B Beverage dapat dibagi menjadi dua bagian sesuai dengan tugasnya
masing-masing, yaitu bagian tampak depan (front service) dan bagian
tampak belakang (back service).
1. F&B bagian depan (front service)
Biasanya terdiri dari restoran, bar, dan room service. Petugas di
bagian ini langsung berhubungan dengan para tamu.
2. F&B bagian belakang (back service)
Biasanya terdiri dari bagian dapur, service bar, dan kantin Disebut
back service karena langsung berhubungan dengan tamu.

F. Pengertian Pramusaji Secara Umum


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pramusaji adalah orang
yang melayani pesanan makanan dan minuman sesuai dengan permintaan.
Menurut Soenarno, (1995:205), mengatakan: “...Pramusaji adalah pelayan
restoran yang mempunyai tugas menunggu tamu, melayani pemesanan
makanan dan minuman dan
menyajikan pesanan tersebut kepada tamu tersebut”. Menurut Marsum,
(2005:90), mengatakan: “...pramusaji adalah karyawan atau karyawati
didalam sebuah restoran yang bertugas menunggu tamu-tamu membuat
tamu-tamu merasa mendapat sambutan dengan baik dan nyaman,
mengambil pesanan makanan dan minuman serta menyajikannya,juga
membersihkan restoran danlingkungannya serta mempersiapkan meja
makan (table setting) untuk tamu berikutnya”.

G. Pengertian Restaurant
Pengertian restoran secara umum adalah istilah suaha usaha yang
menyajikan makanan dan minuman kepada pelanggan dan menyediakan
tempat tempat untuk menikmati hidangan itu serta menetapkan tarif
tertentu untuk pelayanannya. Umumnya restoran menyajiakan makanan
dan minuman ditempat, tetapi ada juga restoran yang menyediakan
layanan take-out dinning dan delivery service untuk melayani
pelanggannya. Suarthana, (2006:13), mengatakan: “...restoran adalah
tempat usaha yang komersial yang ruang lingkup kegiatannya
menyediakan pelayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat
usahanya”. Ninemeier, (2011:2) mengatakan: “...restoran adalah suatu
operasi layanan makanan yang mendatangkan keuntungan yang mana
basis utamanya termasuk didalamnya adalah penjualan makanan atau
minuman kepada individu-individu dan tamu-tamu dalam kelompok
kecil”.

H. Peranan Restaurant Dihotel


Industri jasa perhotelan disebut sebagai Hospitality Industry atau industri
yang menjual jasa keramah-tamahan, terdiri dari :
1. Accomodation Industry
2. Food Service Industry

Dahulu manajemen yang dipakai oleh hotel untuk menarik para tamu
agar berulang kali datang dan betah tinggal di hotel itu adalah dengan
memberi makanan yang banyak dan lezat kepada para tamu. Pada waktu
itu restoran pada hotel hanya disediakan untuk para tamu yang menginap
di hotel tersebut. Tamu dari luar hotel tidak boleh makan di dalam restoran
yang ada di hotel. Sebaliknya, tamu yang menginap disuatu hotel, tidak
boleh makan di restoran yang ada di luar hotel.
Namun, kini keadaannya jauh berbeda. Restoran yang ada di suatu
hotel terbuka bagi siapa saja, baik tamu yang menginap di hotel ataupun
tamu yang datang dari luar dan tidak menginap di hotel. Begitu juga, para
tamu yang menginap di suatu hotel bebas makan di mana saja, bisa di
restoran yang ada di hotel tempat menginap, di restoran lainnya ataupun
restoran yang tersebar di luar bangunan hotel.
Dalam keadaan yang demikian ini, maka peranan restoran menjadi
sangat penting. Restoran – restoran semakin berlomba untuk
meningkatkan mutu makanan serta pelayanan yang maksimal dengan
harapan bisa mendatangkan tamu sebanyak – banyaknya sehingga bisa
menghasilkan tingkat penjualan dan keuntungan yang tinggi. Namun harus
selalu kita ingat bahwa dalam pengoperasian hotel maupun restoran
mempunyai dua tujuan yang harus dicapai dalam waktu yang bersamaan,
yakni :
1. Mendapatkan keuntungan
2. Memberikan kepuasan bagi para tamu

Sedangkan unsur yang membuat suksesnya pelayanan di ruang makan


adalah:
1. Perilaku (Attitude) : unsur ini harus berpangkal dari sifat dasar
asli dari staff restoran untuk berbuat semua yang layak guna
memenuhi apa yang dibutuhkan dan diinginkan para tamu
selama mereka menikmati makanan dan minuman di restoran.
2. Efesiensi atau ketepatgunaan : bagaimana cara staff restoran
mengorganisasikan operasi pelayanan makan untuk menjual
atau mengantarkan produksi makanan secara efesien. Efesiensi
juga berarti suatu restoran cepat saji dan segala sesuatu yang
berkenaan dengan langkah – langkah pelayanan yang baik
waktu tamu sedang sepi namun dapat menghasilkan profit rata
– rata yang tinggi, di dalam restoran yang menjual hidangan ala
carte. Efesiensi juga berarti mengurangi pemborosan dari suatu
sumber yang mahal agar biaya tidak lebih tinggi dari yang telah
ditentukan, yang akan menyebabkan kekurangannya laba atau
keuntungan restoran.

Salah satu tujuan dari seorang Food and Beverage Manager adalah
memberikan kesempatan kepada staff pelayanan untuk meningkatkan
keahlian yang dimiliki dan meningkatkannya lebih jauh lagi. Dengan cara
ini maka tamu tidak hanya akan menghargai cara pendekatan petugas
restoran, tetapi operasional restoran yang akan menjadi keuntungan atau
pendapatan.

I. Pengertian Mutu Pelayanan


Kata mutu berasal dari bahasa Inggris “quality” yang berarti kualitas.
Dengan hal ini berarti merupakan sebuah hal yang berhubungan dengan
gairah dan harga diri. Sesuai keberadaannya, mutu dipandang sebagai nilai
tertinggidari suatu produk atau jasa. Menurut Crosby, mutu adalah sesuai
yang disyaratkan atau distandarkan (Conformance to requirement), yaitu
sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan, baik inputnya,
prosesnya maupun outputnya.
Jika berbicara mengenai mutu, erat kaitannya dengan kualitas.
Menurut mantan pemimpin GE, John F. Welch Jr dalam Kotler, (2013:6),
mengatakan: “...kualitas adalah jaminan terbaik kami atas loyalitas
konsumen, pertahanan terkuat kami menghadapi persaingan luar negeri,
dan satu-satunya jalan untuk mempertahankan pertumbuhan dan
penghasilan”. Deitiana, (2011:34), mengatakan: “...kualitas adalah
kemampuan suatu produk atau jasa untuk bertemu dengan keinginan
konsumen. Cara memperbaiki mutu untuk meraih profit, kualitas dapat
didefenisikan sebagai kecocokan atau melebihi kebutuhan konsumen akan
penggunaan produk”. Tjiptono, (2012:7), mengatakan: “...bahwa kualitas
atau mutu dalam industri jasa pelayanan adalah suatu penyajian produk
atau jasa sesuai ukuran yang berlaku ditempat produk tersebut diadakan
dan penyampaiannya setidaknya sama dengan yang diinginkan dan
diharapkan oleh konsumen.
Menurut Sunyoto, (2012:10-11), mengatakan: “…mutu pelayanan
berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta
ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan konsumen, yaitu
adanya kesesuaian antara harapan dengan persepsi manajemen, adanya
kesesuaian antara persepsi atas harapan konsumen dengan standar kerja
karyawan, adanya kesesuaian antara standar kerja karyawan dengan
pelayanan yang diberikan dengan pelayanan yang dijanjikan dan adanya
kesesuaian antara pelayanan yang diterima dengan yang diharapakan
dengan konsumen”.

Menurut Pasuraman yang dikutip oleh Tjiptono(2011:198) terdapat


lima dimensi pokok dalam kualitas pelayanan sebagai berikut:
1. Realibilitas (reliability)
Berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan
pelayanan yang akurat sejak pertama kali tanpa melakukan
kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu
yang disepakati.
2. Daya Tanggap(responsiveness)
Berhubungan dengan kesediaan dan kemampuan karyawan untuk
membantu para konsumen dan merespon permintaan mereka, serta
menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian
memberikan jasa secara cepat.
3. Jaminan (assurance)
Perilaku karyawan yang mampu menumbuhkan kepercayaan
konsumen terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan
rasa aman bagi para konsumennya. Jaminan juga berarti bahwa
para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap
pertanyaan atau masalah konsumen.
4. Empati (empathy)
Menyatakan bahwa perusahaan memahami masalah para
konsumennya dan bertindak demi kepentingan konsumen, serta
memberikan perhatian personal kepada para konsumen dan
memiliki jam operasi yang nyaman.
5. Bukti Fisik (tangibles)
Berkenan dengan daya tarik fasilitas fisik, peralatan/perlengkapan
yang lengkap, dan material yang digunakan perusahaan bersih,
serta penampilan karyawan yang rapi.

J. Hubungan Kerja Antar Departement Lain


Pada umumnya di dalam bagian tata hidangan terdapat lagi beberapa
bagian (seksi) yang masing-masing mempunyai tugas tertentu. Besar
kecilnya operasi dari bagian ini. Pada dasarnya seksi-seksi itu terdiri dari :
1. Restaurant
2. Bar
3. Room Service
4. Banquet
5. Steward

Bagian-bagian tersebut sangat memiliki hubungan yang sangat erat, selain


mempunyai hubungan dengan departemen tersebut Food & Beverage
Departement juga memiliki hubungan yang erat dengan departemen lain
yang ada di hotel. Hubungan fungsional antara Food & Beverage
Department dengan bagian lain yaitu :
1. Front Office Department ( F.O)
a. F.O akan menginformasikan kepada semua departemen
tentang jumlah tamu yang tinggal dihotel, tamu yang akan
datang (check-in), tamu yang keluar (check-out). Dan tamu
penting sehingga F & B dapat menggunakan informasi
tersebut sebagai pedoman dalam operasional.
b. F.O akan menjual produk F & B ( food, beverage, dan
service ) kepada tamu yang datang.
c. F & B akan menyiapkan welcome drink kepada tamu yang
baru checkin.
2. Housekeeping Department (HK)
a. Housekeeping (HK) akan menyiapkan linen-linen (table
clouth, napkin, skirting) yang diperlukan oleh f&b service.
b. HK membersihkan area f&b service.
c. HK akan menyiapkan vas flower yang diperlukan f&b
service.
d. Menyiapkan menu yang ada di kamar tamu (room service
menu).
3. Accounting Department
a. Accounting akan menyiapkan kasir.
b. Accounting akan membeli dan menyiapkan besarnya biaya
yang diperlukan di F & B baik besarnya biaya makanan
maupun minuman.
4. Human Reseources Departement
Menyangkut masalah personal karyawan Food & Beverage
Department seperti pengrekrutan karyawan, promosi jabatan, gaji
dan lain sebagainya.
3. Marketing and Sales promotion Department
Pada sebuah hotel bagian ini menjalin hubungan baik dengan
perusahaan lain untuk mempromosikan ruangan meeting dan
makanan yang dikelola oleh F & B Department yang terdapat di
hotel.
4. Bar
Bar salah satu seksi dari Food & Beverage Department, sama
halnya dengan kitchen dan steward. Setiap minuman, baik yang
tidak mengandung alkohol maupun yang mengandung
alkohol disiapkan di bar, kecuali teh atau kopi yang disediakan di
pantry.
5. Kitchen
Restaurant salah satu seksi dari F & B departement sangat
berhubungan dengan kitchen, karena semua pesanan tamu yang
berupa makanan di olah di kitchen. Dan hasil dari olahan makanan
yang disajikan sangat berpengaruh terhadap kepuasan tamu serta
didukung dengan pelayanan yang baik.
6. Steward
Bagian ini bertugas untuk mencuci semua alat hidang dan alat
makan minum di restuarant dan bertanggung jawab dalam menjaga
kebersihan dan penyimpanan peralatan pada F&B
Departement dalam menunjang kelancaran pelayanan kepada tamu
7. Laundry
Uniform, napkin, table cloth, skirting place mate, dan sebagainya
yang berupa kain untuk keperluan operasional restaurant
disediakan oleh laundry. Termasuk pencucian, penyeterikaan,
dan perbaikannya.
8. Purchasing
Bagian ini bertugas untuk mengorder atau memesan bahan dan
barang yang dibutuhkan oleh masing-masing departemen seperti
seluruh perbelanjaan untuk kitchen, air mineral dan bahan-bahan
lain untuk restaurant dan bar, snack untuk mini bar dan amenities
housekeeping dan lain sebagainya.
9. Engeneering
Bertugas untuk dekorasi lampu, terutama pada acara-acara spesial,
AC, pengeras suara, kulkas, mesin pembuat es batu, cold storage,
telepon, perbaikan engsel pintu, jendela, laci, dan sebagainya untuk
keperluan restoran ditangani oleh engeneering.
K. Pengertian Grooming
Ketika kita sudah terjun ke dunia kerja, terutama sektor bisnis dan
manajemen, manfaat personal grooming adalah suatu hal yang sangat
penting. Apalagi jika kita menjabat posisi sebagai
petugas frontliner atau back office, jelas harus memperhatikan penampilan.
Mengapa? Karena nantinya bisa berimbas pada personal
branding perusahaan atau bisnis. Singkatnya, pengertian personal
grooming adalah penampilan diri. Ketika kita memasuki dunia kerja
profesional, kita harus memperhatikan penampilan. Hal ini didasari karena
penampilan yang tepat bisa membuat orang lain terpikat pada kepribadian
kita, yang kemudian berimbas positif pada pekerjaan atau profesi kita.

Umumnya, setiap perusahaan menetapkan standar penampilan diri


yang berbeda untuk para pegawai mereka. Contoh yang termudah adalah
pegawai bank, yang biasanya berada di posisi customer service (CS)
dan teller (kasir). Cara berpakaian yang rapi, menarik atau good
looking, dan sifat yang ramah akan membuat pelanggan merasa puas pada
layanan bank.

Lalu, jika kita melihat jaringan minimarket, para pegawai termasuk


kasir mempunyai seragam khusus dan aturan tata krama yang wajib
diterapkan ketika ada konsumen. Hal inilah yang membuat personal
grooming jelas tak bisa diremehkan karena memiliki segudang manfaat
yang sangat menguntungkan. Berikut beberapa, di antaranya:
1. Semakin Percaya Diri
Manfaat personal grooming yang pertama, turut
membantu meningkatkan rasa percaya diri. Ya, ketika kita lebih
peduli pada penampilan, mulai dari memilih busana kerja yang
tepat, seperti warna yang sesuai dengan kita, mengikuti tutorial
hijab formal (jika menggunakan hijab). Kemudian
item fashion yang layak dipakai ke kantor, hingga cara memulai
perbincangan dengan rekan bisnis. Artinya kita sudah mencoba
melakukan grooming.
2. Tubuh Semakin Sehat
Salah satu contoh grooming  penampilan diri yang sering
ditetapkan perusahaan adalah potongan rambut yang rapi untuk
pegawai laki-laki. Meskipun terdengar sederhana, faktanya
menjaga potongan rambut senantiasa rapi akan membuat karyawan
semakin sehat. 
Rambut yang terlalu panjang dan terkesan tidak terawat bisa
memperburuk penampilan. Selain itu, karyawan yang berambut
tidak rapi lebih mudah berkeringat. Yang mana bisa memicu bau
tak sedap, bau keringat. Kemudian rambut jadi berminyak.
Akhirnya konsumen tak nyaman dan menilai perusahaan tidak
peduli pada penampilan karyawan.
3. Bentuk Kepedulian Diri
Tanpa disadari, ketika kita melakukan personal grooming, itu
artinya kita sangat peduli pada diri sendiri. Mereka yang senantiasa
menjaga kebersihan diri entah lewat mandi, cuci muka,
menggunakan kaos kaki bersih, busana yang rapi dan bersih serta
rambut rutin keramas adalah bukti kalau kita sangat peduli pada
diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai