Dosen Pengampu
Dra. Erna Mesra, M. Kes
NIP. 195802081984012001
Disusun Oleh :
Abdurahman Gibran Raffani
Ana Intan Nurlaila
Desti Lestari
Dian Sugiharty
Diaz Aida Utami
Naffisa Zahrotud Diniyah
Nurhalimah
Rika Oktoviani
Rista Agista
Tingkat : 2A D3-Keperawatan
Semester : 4 (Empat)
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
2021
1
TRIGGER CASE
SINDROM GAGAL TUMBUH
PENGKAJIAN
A. BIODATA
1. Biodata Pasien
a. Nama : An. D
b. Umur : 3 Tahun
c. Alamat : Tangerang
d. Pendidikan : TK
e. Pekerjaan :-
f. Tanggal masuk : 7 Maret 2021
g. Tanggal pengkajian : 7 Maret 2021
h. Diagnosa Medis : Sindrom Gagal Tumbuh
i. Nomor Registrasi : C7090XX
2. Biodata Penanggungjawab
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 25 Tahun
c. Alamat : Tangerang
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : IRT
f. Hubungan dengan klien : Ibu
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh sulit makan.
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien dibawa ibunya ke poli tumbuh kembang anak di RS. Annisa untuk
berkonsultasi karena anaknya sulit makan.
2
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien belum pernah berkonsultasi ke RS mana pun sebelumnya.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama,
tidak ada yang memiliki penyakit menular lain seperti HIV, hepatitis dan juga tidak
memiliki riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi, asma dan jantung.
Sebelum Sakit : Ibu pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menu bervariasi,
minum air sekitar 8-10 gelas sehari.
Saat Sakit : Ibu pasien mengatakan makan 1x sehari sesuai menu diit RS,
hanya menghabiskan seperempat sampai dengan setengah porsi,
mengatakan tidak nafsu makan, minum air putih sekitar 1 liter
dalam sehari, mengatakan mengalami penurunan BB menjadi 10
kg dengan Lingkar Lengan 8 cm, tidak ada keluhan mual dan
muntah
3. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit : Ibu pasien mengatakan tidak ada keluhan BAK dan BAB. BAK ±
4-6 kali sehari dan BAB 1 kali sehari
Saat Sakit : Ibu pasien mengatakan tidak adanya keluhan BAK. Namun,
terdapat keluhan pada BAB pasien yang tidak lancar. BAK ± 4-6
kali sehari & BAB 1 kali sehari dan bahkan terkadang pasien
tidak BAB.
3
SebelumSakit : Pasien mengatakan tidur sehari hari ± 9-10 jam, mulai pukul 7
malam sampai dengan pukul 5 subuh
Saat Sakit : Ibu pasien mengatakan pola tidur anak menjadi terganggu
dikarenakan anak rewel dan kalaupun tidur mengatakan tidak
nyenyak.
5. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum Sakit : Saat sehat pasien megatakan berhubungan baik dengan keluarga,
teman dan tetangganya, sering bermain dengan teman seusianya.
Saat Sakit : Pasien nampak memiliki respon sosial yang lambat dengan sekitar
lingkungannya.
7. Pola Persepsi Kognitif dan Sensori
Sebelum Sakit : Pasien belum dapat membaca, mendengar, melihat dengan baik,
dan mampu merasakan sensasi nyeri, dingin, panas, serta tidak
mengalami disorientasi
Saat Sakit : Pasien tampak mudah marah, afek datar dan pertumbuhan fisik
terganggu.
8. Pola Persepsi Diri / Konsep Diri
Sebelum Sakit : Pasien beragama islam dan dalam sehari-hari dirumah selalu
menjalankan ibadah sholat 5 waktu dan aktif dalam kegiatan
masjid / mengaji didekat rumahnya
Saat Sakit : Saat sakit klien tidak melakukan ibadah sholat, namun seringkali
terus mengucap berdoa untuk kesembuhannya
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
c) Temperature : 37,3 oC
Kulit berwarna coklat, kulit nampak pucat, tidak ada lesi di kulit pasien, turgor kulit
elastis, kulit kering, rambut berwarna hitam, distribusi rambut merata, tidak ada lesi
di kulit kepala dan tidak ada nyeri tekan pada kepala, kuku nampak pucat, nampak
pasien berkeringat, CRT 2 detik
3. Mata
Bentuk mata simetris, sclera anicterik, konjungtiva anemis, pupil isokor, mata tampak
sayu
4. Hidung dan Sinus
5
Bentuk hidung simetris, hidung tampak bersih, p enciuman baik dan tidak terdapat
sekret
5. Mulut
Mukosa bibir nampak kering, lidah tampak kotor, tidak ada tanda peradangan pada
faring, tidak ada pembesaran tonsil.
6. Leher
Leher simetris, tidak terdapat bendumgam vena jugularis, tidak terjadi pembesaran
limfe, kulit leher tamp ak bersih dan tidak iritasi
7. Paru Jantung dan Rongga Thorax
Perut nampak datar. tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak mengalami distensi
9. Ekstremitas Atas dan Bawah
Pasien tampak lemas, pergerakan normal, tidak nampak adanya udem maupun
plebitis, tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka, pasien hanya tertidur di tempat tidur,
pergerakan kurang aktif karena lemas, kekuatan otot
10. Genitalia
Bentuk vagina normal, tidak nampak lesi pada sekitar daerah genital, tidak ada nyeri
tekan.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
G. PROGRAM TERAPI
6
1.1. KLASIFIKASI DATA
Data Subyektif Data Obyektif
7
1.2. ANALISIS DATA
Data Etiologi Masalah
Ds :
-Pasien mengeluh sulit makan Gangguan Pertukaran
-pasien merasa lemas dan lesu Gas
-Ibu pasien mengatakan makan 1x sehari
sesuai menu diit RS, hanya
menghabiskan seperempat sampai
dengan setengah porsi, mengatakan tidak
nafsu makan
-Ibu pasien mengatakan tidak adanya
keluhan BAK. Namun, terdapat keluhan
pada BAB pasien yang tidak lancar.
BAK ± 4-6 kali sehari & BAB 1 kali
sehari dan bahkan terkadang pasien tidak
BAB.
-Ibu pasien mengatakan pola tidur anak
menjadi terganggu dikarenakan anak
rewel dan kalaupun tidur mengatakan
tidak nyenyak.
-Pasien nampak memiliki respon sosial
yang lambat dengan sekitar
lingkungannya.
-Pasien tampak mudah marah, afek datar
dan pertumbuhan fisik terganggu
Do :
8
= 18,5 - 24,9)
Tanda - Tanda Vital
g) Respirasi Rate : 24 kali /
menit
i) Temperature : 37,3 oC
9
1.3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan
.
1. Gangguan pertukaran gas b/d perubahan membran alveolus-kapiler d/d Pasien mengeluhkan sesak nafas, mengatakan tidak kuat dengan
rasa sesaknya, sesak yang dirasakan terjadi secara terus- menerus seperti ada yang menahan baik saat inspirasi maupun ekspirasi,
mengatakan sesak bertambah pada saat melakukan aktivitas dan istirahat, pasien merasakan pusing, pasien tampak lemas dan pucat, pasien
tampak tersenggal-senggal pada saat berbicara, nafas tampak cepat dan dangkal, terdapat suara nafas wheezing, tampak mengeluarkan
keringat berlebih (Diaforesis), serta terdapat adanya pernafasan cuping hidung.
Adapun keadaan umum pasien ; Tingkat Kesadaran :Compos Metis, GCS : E4 V5 M6, BB : 42 Kg, TB : 167 cm, IMT: 15,10 (Ideal = 18,5
- 24,9). TTV ; TD: 110/60 mmHg, N: 127 x/ mnt, RR: 32 x/ mnt, S: 37,3oC.
Dan data penunjang yang didapat dari hasil pemeriksaan diagnostik, yaitu :
Photo Thorax
- COR : Tidak membesar
- PULMO : Corakan vaskular tampak meningkat, tampak bercak disertai cavitas pada lapangan atas paru kanan dan kiri, tampak
bercak pada perihiler dan paracardial kiri, tampak fibrotik line pada lapangan atas paru kanan, dan adanya efusi pleura kanan.
Sputum Test
- Test Result : MTB DETECTED LOW.
- Rif Resistance : NOT DETECTED.
Mikrobiologi Pewarnaan BTA
- Pewarnaan BTA : Negatif
- Leukosit : >25/LPK
10
- Pewarnaan Gram : Diplococcus Gram (+) & Kuman bentuk batang gram (+).
- Pewarnaan Jamur : Yeast Cell (+).
Lab Darah
- Hematologi :
- Hb : 7,7 g/dL
- Hematokrit : 23%
- Eritrosit : 2,62 10/uL
- MCH : 29,4 pG
- MCV : 87,8 fL
- MCHC : 33,5 g/dL
- Leukosit : 28,7 103/uL
- Trombosit : 6 103/UI
- RDW :16,5 %
- MPV : 10,7 fL
dx. Aktual
11
1.4. INTERVENSI KEPERAWATAN
Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan Observasi TTV Untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien
b/d perubahan membran tindakan keperawatan Monitor pola nafas Monitoring pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha
alveolus-kapiler d/d : selama 2 X 24 jam (Frekuensi, nafas) dapat menentukan tingkat keparahan/ pola
diharapkan kondisi/ kedalaman, usaha nafas yang abnormal (cepat/lambat, reguler/ireguler,
Ds :
status pernapasan pasien nafas). dalam/dangkal).
Pasien mengeluhkan membaik dengan kriteria Monitor bunyi nafas Monitoring bunyi nafas tambahan untuk mengetahui
sesak nafas, mengatakan hasil: tambahan. adanya bunyi nafas tambahan pada saluran
tidak kuat dengan rasa 1. Keadaan umum pernafasan mis. Gurgling, mengi, whizeeng, dan
sesaknya, sesak yang pasien membaik (5). ronkhi.
dirasakan terjadi secara 2. Dispenia membaik Posisikan Semi- Memposisikan pasien dalam posisi Semi-Fowler atau
terus- menerus seperti (5) Fowler atau Fowler. Fowlet dapat mengurangi rasa sesak yang dirasakan
ada yang menahan baik 3. Suara nafas wheezing oleh pasien.
saat inspirasi maupun menurun (5).
ekspirasi, mengatakan 4. Pasien dapat Untuk membantu meperlancar pernafasan pada
Berikan minum
sesak bertambah pada berbicara (5). pasien. Karena dengan meminum air hangat partikel
hangat
saat melakukan aktivitas 5. Frekuensi nafas yg dapat menyebabkan sesak dan lendir dalam
12
dan istirahat, pasien membaik (5). bronkioli akan dipecah dan menyebabkan sirkulasi
merasakan pusing. 6. Pola nafas membaik pernafasan menjadi lancar sehingga dapat
(5). mendorong bronkioli mengeluarkan lendir.
Do :
7. Diaforesis menurun
pasien tampak lemas dan
(5). Untuk membantu membersihkan adanya sekret dan
pucat, pasien tampak
8. Membran mukosa Lakukan Fisioterapi agar pasien dapat bernafas dengan bebas serta tubuh
tersenggal-senggal pada
membaik (5) dada mendapatkan oksigen yang cukup.
saat berbicara, nafas
Untuk memberikan suplai oksigen yang lebih banyak
tampak cepat dan
pada pasien, sehingga kebutuhan tubuh akan oksigen
dangkal, terdapat suara Berikan oksigen
dapat terpenuhi.
nafas wheezing, tampak
Dengan mengajarkan teknik batuk efektif bertujuan
mengeluarkan keringat
untuk meningkatkan ekspansi paru, mobilisasi
berlebih (Diaforesis), Ajarkan teknik
sekresi, dan mencegah efek samping dari retensi
serta terdapat adanya batuk efektif
sekresi.
pernafasan cuping
Untuk meredakan gejala penyakit obstruktif paru
hidung.
kronis.
Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspetoran,
mukolitik.
13
1.5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Tanggal/Jam Diag.Kep. Tindakan keperawatan Paraf
dx
1 01 September Gangguan 1. Kaji tanda-tanda vital. Dian
2018 Pertukaran Hasil :
08.00 Gas
Tingkat Kesadaran : Compos Metis
GCS : E4 V5 M6
Tanda - Tanda Vital
a) Blood Preasure : 110/60 mmHg
d) Temperature : 37,3 oC
08. 10 Dian
2. Kaji pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
Hasil :
Pasien mengatakan frekuensi nafas : cepat, kedalaman : dangkal,
dan usaha nafas : ireguler.
08.15 Dian
14
3. Kaji adanya bunyi nafas tambahan
Hasil :
Adanya suara nafas wheezing pada saluran pernafasan pasien.
08.20 Pasien mengatakan bunyi nafas pekak sudah menurun (5). Dian
4. Posisikan semi-fowler atau fowler.
Hasil :
Pasien mengatakan sudah sedikit lebih baik dalam mengatur rasa
08.25 sesak pada nafasnya. Dian
5. Berikan minum hangat
Hasil :
Pasien mengatakan akan sering minum hangat untuk memperlancar
08.35 pernafasannya. Dian
6. Lakukan fisoterapi dada
Hasil :
Pasien mengatakan setelah diberikan fisioterapi dada sudah merasa
08.50 lebih baik dalam mengatur rasa sesaknya. Dian
7. Berikan oksigen
Hasil :
Pasien mengatakan bahwa suplai oksigen yang dibutuhkan oleh
09.10 tubuhnya sudah dapat terpenuhi. Dian
8. Ajarkan teknik batuk efektif
15
Hasil :
09.20 Pasien mengatakan ekspansi paru sudah sedikit meningkat (3). Dian
9. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspetoran, mukolitik.
Hasil :
Pasien mengatakan sesak yang dirasakan sudah sedikit mereda.
d) Temperature : 37,3 oC
08. 10 Dian
2. Kaji pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
Hasil :
Pasien mengatakan frekuensi nafas : cukup membaik (4),
kedalaman : cukup membaik (4) dan usaha nafas : cukup membaik
16
08.15 (4). Dian
3. Kaji adanya bunyi nafas tambahan
Hasil :
Adanya suara nafas wheezing yang cukup menurun pada saluran
pernafasan pasien (4)
08.20 Pasien mengatakan bunyi nafas pekak sudah menurun (5). Dian
4. Posisikan semi-fowler atau fowler.
Hasil :
Pasien mengatakan sudah lebih baik dalam mengatur rasa sesak
08.25 pada nafasnya. Dian
5. Berikan minum hangat
Hasil :
Pasien mengatakan akan sesering mungkin minum hangat untuk
08.35 memperlancar pernafasannya. Dian
6. Lakukan fisoterapi dada
Hasil :
Pasien mengatakan setelah diberikan fisioterapi dada sudah merasa
08.50 semakin lebih baik dalam mengatur rasa sesaknya. Dian
7. Berikan oksigen
Hasil :
Pasien mengatakan bahwa suplai oksigen yang dibutuhkan oleh
17
09.10 tubuhnya sudah dapat terpenuhi. Dian
8. Ajarkan teknik batuk efektif
Hasil :
09.20 Pasien mengatakan ekspansi paru cukup meningkat (4). Dian
9. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspetoran, mukolitik.
Hasil :
Pasien mengatakan sesak yang dirasakan sudah cukup mereda/
cukup membaik (4).
18
1.6. EVALUASI KEPERAWATAN.
No. Dx Hari/tgl Catatan perkembangan Tanda
Tangan
d) Temperature : 37,3 oC
1 Minggu/ 02- S: Pasien mengatakan merasa lebih sehat dan sesak nafas yang Dian
09-2018 dirasakan sudah lebih membaik (4).
O:
Tingkat Kesadaran : Compos Metis
GCS : E4 V5 M6
Tanda - Tanda Vital
d) Temperature : 37,3 oC
19
suara nafas wheezing sedikit menurun (4), bunyi suara pekak
menurun (5), serta ekspansi paru cukup meningkat (4)
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
20
DAFTAR PUSTAKA
PPNI. 2017. “ Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Definisi dan Indikator Diagnostik
“. Edisi 1. Jakarta ; DPP PPNI
PPNI. 2019. “ Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan“. Edisi 1. Jakarta ; DPP PPNI
21