Anda di halaman 1dari 10

WAJIB!!!

Baca Sholaat Nabi dan Sholaat Nariyah setiap hari.


Baca surat At -Talak ayat 2 setiap saat
Rajin Sholat Tahajud, Dhuha, Hajat
Rajin Baca Qur'an
Rajin Puasa Senin Kamis.

TUJUAN!!!
IPK awal harus 3.5+ dan diakhir harus CUMLAUDE

B.INGGRIS
http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1207/s1532690xci1503_2

http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1207/s15516709cog0204_3/full

http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1207/s15516709cog1803_3/full

http://psycnet.apa.org/journals/edu/91/2/334/

http://www.jstor.org/stable/749409?seq=1#page_scan_tab_contents

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0022096509000265

http://link.springer.com/10.1023%2FB%3AEDUC.0000017666.11367.c7?
LI=true

http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1365-2929.2006.02481.x/full

http://psycnet.apa.org/journals/edu/99/1/115/

http://psycnet.apa.org/journals/edu/87/1/18/
1. bagaimana menerapkan PBL pada siswa?
2. apa yang dimaksud dengan pbl menurut krulik dan rudnick?
3. bagaimana siswa dapat memecahkan masalah dengan pbl?
4. apa manfaat dari pbl untuk kelas matematika?
5. bagaimana efektifitas pbl yang diterapkan pada siswa?
6. bagaimana pengaruh pada siswa yang menerapkan sistem pbl?
7. apa bedanya lingkungan pbl dengan lingkungan konvensional?
8. apa yang harus dimiliki guru dalam pengaturan pbl?
9. apa akibatnya jika guru memiliki pengetahuan yang rendah pada pembelajaran
matematika?
10. mengapa guru perlu mendalami pbl?

KTI
http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/s2math/article/view/9218

http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/view/381

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/matematika/article/view/45872

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/matematika/article/view/30866

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/54700

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/matematika/article/view/32886

http://eprints.ums.ac.id/33195/
LAZADA
http://www.lazada.co.id/azkar-jaket-parka-wanita-premium-maroon-
10029375.html?ff=1

http://www.lazada.co.id/azkar-jaket-parka-wanita-premium-merah-
10029379.html

http://www.lazada.co.id/aquinn-labelle-long-sleeve-jaket-parka-mocca-
12710237.html?spm=a2o4j.090105080800.0.0.TD7PxD

PSIKOPEN
memahami konflik, stress, dan trauma serta upaya penanganannya disekolah

http://dokumen.tips/education/memahami-konflik-stress-dan-trauma-sekolah-
dasar.html#

PSIKOPEN kemampuan berpikir siswa SMP berbasis masalah dalam pembelajaran


matematika

the ability of junior high school students the thinking process of problem-based
mathematics learning

PSIOKEPEN
Yg baru ditambahin :
http://www.forumkependidikan.unsri.ac.id/userfiles/ANA%20FAUZIAH.pdf

http://pasca.ut.ac.id/journal/index.php/JPK/article/view/58
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=157642&val=5828&title=PenerapanModelPembelajaranBerbasisMasalahun
tukMeningkatkanKemampuanBerpikirKritisdanDisposisiMatematisSiswa

http://repository.upi.edu/10107/

Blog dwonload drama


http://drakorindo.com/drama-korea-man-to-man-subtitle-indonesia/

http://www.kshowsubindo.info/drama-korea-whisper-subtitle-indonesia/

Artikel (3)
*Latar Belakang
PBM merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang diawali dengan menghadapkan siswa dengan
masalah matematika. Dengan segenap pengetahuan dan kemampuan yang telah dimilikinya, siswa
dituntut untuk menyelesaikan masalah yang kaya dengan konsep-konsep matematika. Pemilihan tipe
masalah yang menguntungkan untuk disuguhkan kepada siswa dalam PBM sangatlah penting. Tipe
masalah yang digunakan dalam PBM diantaranya adalah masalah terbuka (open-ended problem atau ill-
structured problem) dan masalah terstruktur (well-structured problem). Dalam masalah terstruktur, untuk
menjawab masalah yang diberikan siswa dihadapkan dengan sub-submaslah dan penyimpulan.
Sedangkan dalam masalah terbuka, siswa dihadapkan dengan masalah yang memiliki banyak alternatif
cara untuk menyelesaikannya dan memiliki satu jawaban atau multijawaban yang benar.
* metode penelitian
1. Studi yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes-
postes. Unit-unit eksperimen ditentukan dengan memilih sekolah berdasarkan tiga kualifikasi, sebagai
plot utama penelitian. Selanjutnya, pembelajaran sebagai perlakukan yang dilakukan dibedakan kedalam
tiga kategori, dan demikian juga untuk kemampuan umum matematika (kecerdasan matematis) siswa
dikelompokkan kedalam tiga kategori. dalam artikel ini penelitian dilakukan dengan dibagi dua kelompok
yaitu sebagai PBM terbuka dan PBM terstruktur. faktor yang menjadi bahan penelitian yaitu kualitas
sekolah (baik, cukup, atau kurang), kemampuan matematika (kecerdasan matematis) siswa, dan
perbedaan gender.
2. penelitian pada artikel ini dengan disposisi matematis siswa yaitu dilihat dari aktivitas yang dilakukan
siswa, seperti pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah (tugas), rasa percaya diri
dalam menyelesaikan masalah, keinginan untuk mencari cara alternatif, ketekunan, semangat, dan
kecenderungan untuk melakukan refleksi terhadap cara berpikir yang telah dilakukannya.
*Subjek Penelitian
Penelitian ini memusatkan perhatian pada upaya meningkatkan kemampuan berpikir matematis tingkat
tinggi siswa SMP melalui kegiatan pemecahan masalah sebagai aktivitas yang tidak bisa dipisahkan dari
proses pembelajaran matematika.
* Hasil penelitian
1.pembelajaran berbasis masalah terbuka lebih baik daripada rerata skor siswa yang memperoleh
pembelajaran berbasis masalah terstruktur maupun pembelajaran konvensional.
2. Berdasarkan hasil penelitian ini, PBM terbuka maupun PBM terstruktur keduanya dapat
diimplementasikan di sekolah-sekolah yang memiliki kualifikasi cukup dan kualifikasi baik atau identik
dengan sekolah-sekolah yang memiliki siswa dengan kemampuan awal paling tidak cukup baik. Namun
untuk sekolah-sekolah dengan kualifikasi kurang, disarankan PBM terstruktur harus dilakukan terlebih
dahulu sebelum dilakukan PBM terbuka.
3.disposisi matematis siswa yang mendapatkan PBM menunjukkan hal-hal yang positif, seperti: (1)
Kebanyakan siswa (77,2%) mentayakan senang belajar matematika melalui pemecahan masalah. (2)
Sebagaian besar siswa (72,8%) merasa tertantang dalam belajar matematika melalui pemecahan
masalah. (3) Mayoritas siswa (90%) berpendapat bahwa pemecahan masalah perlu dilakukan melalui
kerja kelompok. (4) Sebagian besar siswa (72,8%) menyatakan bahwa selalu ada cara lain untuk
menyelesaikan masalah. (5) Kebanyakan siswa (82,8%) percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan
dalam menyelesaikan masalah. (6) Sebagian besar siswa (82,2%) memandang perlu menghargai
pendapat orang lain. (7) Mayoritas siswa (86,2%) berpendapat bahwa belajar matematika melalui
pemecahan masalah bermanfaat untuk kehidupan. (8) Lebih dari setengah dari keseluruhan siswa
(65,5%) menyatakan perlunya memikirkan cara lain yang lebih baik dalam menyelesaikan masalah. (9)
Kebanyakan siswa (71,7%) menyatakan perlunya mengikuti cara yang dilakukan teman dalam
menyelesaikan masalah, jika cara tersebut lebih baik daripada caranya.
*kekurangan :
- dengan dilakukannya sebuah pretes-postes pada kegiatan belajar mengajar, tidak ditemukannya
perbedaan peningkatan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi yang lebih besar dibandingkan
dengan pada siswa yang berkemampuan matematika rendah.
-Peningkatan kemampuan berpik matematis tingkat tinggi siswa laki-laki lebih sesuai dengan
PBM terbuka daripada PBM terstruktur. Untuk siswa perempuan, PBM terstruktur lebih sesuai daripada
PBM terbuka, meskipun keduanya tidak memberikan perbedaan peningkatan kemampuan berpikir yang
berarti.
- Pada semua tingkatan kemampuan matematika, siswa laki-laki mencapai peningkatan kemampuan
berpikir matematis tingkat tinggi yang lebih baik daripada siswa perempuan.
*kelebihan
Kualitas disposisi matematis siswa dengan PBM ter buka lebih baik daripada dengan PBM
terstruktur.

Artikel (4)
*Latar Belakang
Kemampuan siswa dalam penalaran, komunikasi dan koneksi matematis, serta pemecahan
masalah dirasakan sangat kurang. Kalaupun pembelajaran dicoba untuk difokuskan pada berpikir
matematis tingkat tinggi, dirasakan menyita waktu banyak dan hasilnya tidak segera tampak sehingga
khawatir akan mengganggu porsi waktu belajar yang lain. Oleh karena itu diperlukan upaya nyata
yang tepat, direncanakan dengan matang, dan dikaji dengan seksama agar kemampuan siswa dalam
penalaran matematika dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi siswa masing-masing.
*Metode penelitian
penelitian dilakukan dengan menggunakan wawancara, angket, dan berupa jurnal siswa. Studi ini
merupakan kegiatan pengembangan yang dilakukan
secara kolaborasi antara guru, siswa, dan dosen.. Guru dan dosen merupakan tim peneliti yang
solid yang duduk bersama merancang desain bahan ajar secara konseptual berdasarkan
pengalaman dan kondisi yang ada. Kegiatan perancangan ini diikuti dengan kegiatan
implementasi di kelas yang dilakukan secara bersama-sama pula.
*subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SLTP Negeri 22 kota Bandung dengan subjek utama adalah siswa
kelas II B. Data yang diperlukan dalam penelitian ini dijaring diantaranya melalui studi
dokumentasi, observasi kelas, angket, wawancara, jurnal siswa dan guru, serta tes kemampuan
penalaran matematik.
*hasil Penelitian
Berdasarkan wawancara, salah satu alasan siswa menyenangi kegiatan pembelajaran karena
pembelajaran dilaksanakan secara berkelompok. Mereka dapat berdiskusi bertukar pikiran dalam
kelompok, sehingga pemahaman yang mereka peroleh benar-benar melalui proses mengerti.
Walaupun demikian, tidak semua siswa mengalami hal seperti ini. Beberapa diantaranya mengeluh
karena masalah yang diberikan sulit dipecahkan. sedangkan berdasarkan angket beberapa siswa
merasa tidak senang dengan alasan materi pelajaran tidak dijelaskan guru terlebih dahulu.
*Kekurangan
pada artikel ini tidak dijelaskan hasil yang dilakukan dengan menggunakan penulisan jurnal siswa.
*kelebihan
pada artikel ini dilakukan sebuah prosedur penelitian yaitu dengan dilakukannya tiga siklus. pada
setiap siklus terdapat pemberian kesempatan kepada siswa untuk membaca dan memahami
permasalahan yang diberikan sebelum diskusi kelompok cukup efektif karena masing-masing siswa
dapat memperoleh ide-ide tentang gambaran bagaimana cara menemukan solusi dari permasalahan
yang diberikan. Diskusi kelompok dengan bekal perbedaan ide-ide/gagasan-gagasan dari masing-
masing siswa memiliki potensi untuk meningkatkan penalaran siswa karena pada saat diskusi
kelompok siswa belajar mengkontruksi pengetahuannya melalui informasi-informasi baru yang
diperolehnya dalam diskusi.

Artikel (1)
*Latar Belakang
Problem Based Learning (PBL) menggambarkan lingkungan belajar dimana masalah mendorong
pembelajaran. Artinya, pembelajaran diawali dengan masalah yang harus dipecahkan, dan
masalah yang diajukan adalah sedemikian rupa sehingga siswa perlu mendapatkan pengetahuan
baru sebelum mereka dapat memecahkan masalah. Karena PBL dimulai dengan masalah yang
harus dipecahkan, siswa yang bekerja di lingkungan PBL harus terampil dalam pemecahan
masalah, berpikir kreatif, dan berpikir kritis.
*Metode Penelitian
metode yang digunakan pada artikel ini adalah studi literatur. karena mencari
referansi dari berbagai sumber.
*Hasil Penelitian
siswa di lingkungan kelas konvensional cenderung belajar konseptualisasi konsep matematika
yang tidak tepat dan kontraproduktif. Berbeda dengan lingkungan kelas konvensional,
lingkungan PBL memberi siswa kesempatan untuk mengembangkan kemampuan mereka untuk
menyesuaikan dan mengubah metode agar sesuai dengan situasi baru.

*kekurangan

pada artikel ini subjek penelitiannya bersifat umum karena hanya ditujukkan pada siswa saja. karena
metode penelitiannya menggunakan studi literatur maka hasil penelitian pun tidak terlalu yang
signifikan hanya berdasarkan teori atau refrensi yang ada.

*kelebihan

dengan menggunakan metode studi literatur maka terdapat sumber-sumber mengenai problem based
learning sehingga memungkinkan untuk mengetahui lebih banyak pemahaman mengenai PBL.

Artikel (2)
*Latar Belakang
Artikel ini pertama kali menjelaskan berbagai filosofi dan metode pengajaran matematika dan
pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan tujuan PBL dan keuntungannya, kedua ini
memberikan bukti bahwa PBL efektif untuk mengajar matematika dengan melakukan
eksperimen.Problem Based Learning (PBL) menggambarkan lingkungan belajar dimana masalah
mendorong pembelajaran. Artinya, pembelajaran diawali dengan masalah yang harus
dipecahkan, dan masalah yang diajukan adalah sedemikian rupa sehingga siswa perlu
mendapatkan pengetahuan baru sebelum mereka dapat memecahkan masalah.
*Tujuan Penelitian
untuk mengetahui keefektifan relatif dari Problem Base Learning dan Metode Konvensional
dalam mengajar matematika.

*metode penelitian
Metode yang dilakukan dengan melakukan pretest dan post-test pada siswa.
*Variable penelitian
1. Variabel bebas - metode pembelajaran berbasis masalah
2. Variabel dependen - pencapaian anak sekolah dalam post test.
*Subjek Penelitian
penelitian dilakukan terhadap siswa siswa kelas VII. siswa dipilih berdasarkan
prestasi mereka dan dibagi menjadi dua kelompok, setiap kelompok terdiri dari 30
siswa. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah self achievement achievement
test untuk mengukur tingkat pencapaian siswa dengan durasi 45 menit.
*hasil Penelitian
Dengan menggunakan metode penelitian post-test dan pre-test, siswa yang mendapat
pembelajaran berbasis masalah berhasil dengan baik dengan melakukan sebuah tes. pada kelas
yang menerapkan pbl juga menghasilkan siswa yang lebih kreatif dan mandiri.
*Kekurangan

*Kelebihan
artikel ini sangat jelas pemaparan tentang penelitian problem based learning. juga
terdapat variabel penelitian sehingga sangat jelas tujuan dari penelitian pada
artikel ini.

Persamaan
Artikel 2 dan 3 menggunakan metode penelitian post-test dan pre-test

Perbedaan
Pada artikel 2 pembelajaran berbasis masalah lebih melihat keefektifannya
penerapan pembelajaran tersebut disekolah
Pada artikel 3 pembelajaran berbasis masalah lebih kekemampuan berpikir
matematis siswa

https://www.google.co.id/search?ei=T0UpWs2iCMPG0AS1-
oSoAQ&q=laporan+hasil+observasi+rumah+sentra+batik+banten&oq=laporan+hasil+o
bservasi+rumah+sentra+batik+banten&gs_l=psy-
ab.3..33i21k1.21577.27160.0.27525.21.20.0.0.0.0.597.3653.2-
3j2j1j3.9.0....0...1c.1.64.psy-
ab..12.6.2179...0j0i22i30k1j33i22i29i30k1j33i160k1.0.HgtYmMTikXc

https://www.google.co.id/search?
ei=ak0pWq7FJonuvATK6oGwBg&q=makalah+sentra+batik+banten+cipocok&oq=ma
kalah+sentra+batik+banten+cipocok&gs_l=psy-
ab.3...4222.8002.0.8322.22.14.1.0.0.0.326.1057.2-3j1.4.0....0...1c.1.64.psy-
ab..17.0.0....0.cjwPFaOcmy4

https://www.google.co.id/search?
ei=VU8pWqigIYjXvAS93KOgDQ&q=landasan+teori+batik+banten&oq=landasan+teor
i+batik+banten&gs_l=psy-
ab.3..33i22i29i30k1l10.2863.24197.0.24533.22.14.0.0.0.0.535.1735.2-
3j0j1j1.5.0....0...1c.1.64.psy-ab..17.5.1731...0j0i131k1j0i22i30k1.0.fIazqeE1Q7A

https://www.academia.edu/5934148/MAKALAH_MODEL_PEMBELAJARAN_LANG
SUNG
Makalah Model Pembelajran langsung

https://www.academia.edu/5934148/MAKALAH_MODEL_PEMBELAJARAN_LANG
SUNG
Makalah Model Pembelajran langsung

http://sifairmad.blogspot.co.id/2016/12/batik-banten.html

https://www.kompasiana.com/gapey-sandy/motif-batik-banten-tak-boleh-
makhluk-hidup_56c457c4137f617b13e4c8a2

http://kotaserang.com/2013/08/batik-banten-seni-budaya-lokal-yang-
mendunia.html

http://rujukata.blogspot.co.id/2017/08/makalah-batik-banten.html

https://saungtau.wordpress.com/2016/10/10/makalah-sejarah-batik-banten/
http://batikplatform.com/2017/05/02/uke-kurniawan-kembangkan-artefak-
menjadi-batik-banten/

https://news.detik.com/berita/d-3468090/motif-batik-sejarah-bawa-uke-raih-
penghargaan-dari-jokowi

http://eprints.uny.ac.id/27891/2/BAB%20II.pdf

https://id.scribd.com/doc/30166591/Batik-Banten

http://khoirurojiheruozi.blogspot.co.id/2014/08/makalah-sejarah-batik-banten-
batik.html

Anda mungkin juga menyukai