MAKALAH KWU Docx
MAKALAH KWU Docx
NURSING CENTER
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Kewirausahaan)
Dosen : Asep Suryadin.,S.Kep.,Ns., M.Pd
Disusun oleh:
Kelompok 3
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
Jalan Pasir Gede Raya No.19 Telp. (0263) 267206 Fax. 270953 Cianjur 4321
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan berkat
karunianya dan kekuatan kepada kami sehingga makalah Kewirausahaan yang berjudul
“Nursing Center” Kami ucapkan banyak terimakasih kepada Dosen kami Asep
Suryadin.,S.Kep.,Ns., M.Pd yang sudah memberkan tugas ini kepada kami sehingga
mendapat wawasan lebih luas.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................................8
B. Saran.............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep nursing center?
2. Apa saja pedoman penerapan nursing center?
3. Bagaimana penerapan nursing center?
C. Tujuan
1. Mengetahuai konsep nursing center
2. Mengetahui pedoman penerapan nursing center
3. Mengetahui penerapan nursing center
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
c. Peneliti untuk pengembangan ilmu
d. Praktik serta pengelola keperawatan.
Untuk dapat melakukan keempat peran dengan baik, diperlukan perubahan pola pikir
agar memandang pendidikan, pelayanan dan penelitian keperawatan sebagai
suatukesatuan yang utuh merupakan cara/alat utama untuk mencegah atau menghilangkan
masalah. Dengan kata lain fokus intervensi merupakan pengungkit yang dapat
digunakan untuk merubah penyebab situasi ke arah hasil yang diharapkan. Fokus
intervensi Nursing Center ada pada upaya memfasilitasi, advokasi, koordinasi
serta kolaborasi seluruh kegiatan Nursing Center untuk mencapai pelayanan dan
pendidikan keperawatan yang berkualitas penerapan suatu model keperawatan
selalu diikuti berbagai konsekuensi baik yang berkenaan dengan proses maupun hasil.
4. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Nursing Center
a. Faktor pendukung
Yang menjadi faktor pendukung utama dalam pelaksanaan Nursing
Center adalah:
1) Komitmen pengambilan kebijakan baik di Institusi Pendidikan maupun
Dinas Kesehatan Provinsi Kabupaten/Kota sehingga memperlancar dana,
fasilitas dan puskesmas baik untuk pelatihan perawat, penyediaan sarana
dan prasarana (ruangan, CHN kit, alat transportasi, family folder dll).
2) Kolaborasi lintas sektor (pendidikan, pelayanan, pemerintah daerah
danDPRD, organisasi profesi/PPNI dan sektor lainnya yang terkait) yang
dirasakan sangat mendukung pelaksanaan Nursing Center
b. Faktor penghambat
Masih adanya persepsi yang keliru baik dari masyarakat luas, profesi kesehatanlain
maupun anggota profesi keperawatan tentang profesi keperawatan dan lingkup kerjanya.
Hal ini terjadi karena perubahan keperawatan dari vokasi menjadi profesiyang
relatif baru.
5. Fokus Intervensi Nursing Center
Merupakan cara/alat utama untuk mencegah atau menghilangkan masalah. Dengan
kata lain fokus intervensi merupakan pengungkit yang dapat digunakan
untuk merubah penyebab situasi ke arah hasil yang diharapkan. Fokus
intervensi Nursing Center ada pada upaya memfasilitasi, advokasi, koordinasi
serta kolaborasi seluruh kegiatan Nursing Center untuk mencapai pelayanan dan
pendidikan keperawatan yang berkualitas.
6. Konsekuensi
Konsekuensi utama yang berkenaan dengan proses pelaksanaan Nursing
Center adalah perubahan sikap dan pola pikir yang sangat mendasar dimana pemikiran tentang
keperawatan yang terkotak-kotak (memisahkan antara pendidikan, pelayanan,
4
dan penelitian) menjadi harus berfikir sistem dengan melihat keperawatan sebagai
suatukesatuan yang utuh antara pendidikan, pelayanan dan penelitian-
pengembangan. Sedangkan konsekuensi yang berkenaan dengan hasil adalah
kemungkinankegagalan di berbagai segi yang perlu diantisipasi dan direncanakan
cara penanggulangannya. Penyebab kegagalan utama diperkirakan karena
kurangnya komitmen dan sikap mental seluruh komponen yang terkait terhadap
ide dasar bahwa pendidikan dan pelayanan serta penelitian keperawatan merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Komitmen yang kurang dapat terjadi karena kurangnya keyakinan tentang
manfaat nursing Center bagi dirinya/institusinya. Oleh karena itu, sosialisasi perlu
dilakukan dengan baik kepada semua pihak yang terkait.
7. Tahap Pengembangan Nursing Center
Karena Nursing Center merupakan hal yang baru, maka
pegembangan Nursing Center dilakukan mengikuti proses adopsi yang terdiri dari tahapan:
a) Initial /persiapan
Dalam tahap initial atau tahap persiapan dilakukan sosialisasi
tentangkonsep Nursing Center ke semua pihak terkait untuk memperoleh
komitmendan dukungan.
b) Beginning /awal
Dalam tahap awal mulai diidentifikasi dan dipersiapkan berbagai
faktor pendukung pelaksanaan Nursing Center baik perangkat keras
maupun perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan pelayanan, pendidikan,
dan penelitian keperawatan
c) Working /kerja
Nursing Center dalam tahap ini sudah dapat dimulai sesuai
kesiapansumber dan kebutuhan yang ada. Pada tahun pertama biasanya
kegiatandifokuskan kepada pelayanan dan pendidikan.Sedangkan kegiatan penelitian
baru dapat dimulai setelah kegiatan pelayanan dan pendidikan berlangsung.
Hal ini dilakukan untuk memperolehdata dasar dari hasil pendataan/survei mawas diri
yang dilakukan olehmasyarakat didampingi oleh staf puskesmas,
mahasiswa/peserta pelatihandan dosen.
d) Terminal
Dalam tahap terminal dilakukan evaluasi dan
perbaikan/modifikasisesuai hasil tahap kerja yang telah dilakukan. Evaluasi
dan modifikasi dilakukan baik terhadap perencanaan maupun proses pelaksanaan hasil
yangdidapat. Dalam tahap terminal perlu dilakukan bersama oleh semua pihak
yangterkait (Pendidikan, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Pemda serta
sektor lainnya).
e) Adoption
5
Nursing Center yang telah berlangsung beberapa waktu yang
telahdievaluasi serta dianggap bermanfaat bagi kesehatan masyarakat,
biasanya akan dikembangkan di daerah lain. Pada tahap ini Nursing Center yang lama
dapat melakukan fungsi pendampingan dan bimbingan bagi Nursing Center yang baru
memasukitahap persiapan dan awal.
C. Penerapan Nursing Center
1. Nursing Center di Puskesmas
Puskesmas sesuai dengan peraturan yang berlaku merupakan unit
pelaksanateknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.(Depkes RI, 2006).
Dari batasan tersebut puskesmas tidak mempunyai tanggungjawab
dalam penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan termasuk perawat. Hal ini
berbeda dengan keberadaan rumah sakit pendidikan yang mempunyai fungsi sebagai
pelayanan, pendidikan dan penelitian kesehatan. Sementara itu surat keputusan Mentri
Kesehatan RI no 279/Menkes/SK/IV/2006 tanggal 21 April 2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas,
perawat mempunyai 2 peran yaitu peran minimal dan peran ideal
a. Peran minimal perawat meliputi:
1) Penemu kasus (case finder)
2) Pemberi pelayanan (care giver)
3) Pendidik/penyuluh kesehatan (health teacher/educator)
4) Koordinator dan kolaborator
5) Pemberi nasehat (counselor)
6) Panutan (role model )
b. Peran ideal meliputi semua peran minimal ditambah:
1) Peran sebagai manajer kasus
2) Konsultan
3) Pemodifikasi lingkungan
4) Peneliti
5) Advokat
Pemimpin/pembaharu Untuk dapat melakukan kedua peran tersebut perawat dituntut
untuk mampu:
1). Melakukan pengkajian baik terhadap individu, kelompok, keluarga maupun
masyarakat.
2). Mengajar klien dan mencegah terjadinya masalah kesehatan dan
memelihara serta meningkatkan status klien secara umum.
3). Mengelola kasus.
4). Memberikan pelayanan keperawatan yang berkesinambungan.
6
5). Mengarahkan memotivasi klien untuk dapat menolong diri sendiri
dalam mengatasi dan mencegah masalah kesehatan.
6) Menjadi contoh peran dalam berperilaku hidup sehat.
7) Berfikir kritis dalam menganalisa berbagai kondisi yang ada di masyarakat
Menurut keputusan Mentri Kesehtan nomor 128/Menkes/SK/II/2004
puskesmas memiliki 3 fungsi utama yaitu:
1) Fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2) Fungsi pemberdayaan masyarakat
3) Fungsi pelayanan kesehatan strata 1
2. Nursing Center sebagai Tempat Praktek Mandiri/Berkelompok Perawat
Ide penerapan Nursing Center sebagai model praktik mandiri muncul karena
duaalasan kuat yaitu:
a. Keperawatan sebagai profesi yang seharusnya melakukan pelayanan
kepadamasyarakat dengan praktik keperawatan mandiri, ternyata di
lapangan belum ada.
b. Disahkannya UU praktik kedokteran membuat legalitas balai
pengobatanyang dilakukan oleh perawat menjadi tidak berlaku lagi
Kedua alasan tersebut di atas mendorong pemikiran agar PPNI Provinsi
JawaBarat membuat proyek percontohan praktik keperawaan mandiri dalam
bentuk praktik bersama (beberapa perawat bergabung di suatu tempat praktik). Pendekatan
praktik bersama dipilih agar cukup kuat untuk menghadapi segalakendala yang
ada, mengingat persepsi masyarakat luas tentang perawat yang praktik mandiri
pasti melakukan praktik pengobatan yang secara hukum telah dilarang. Karenaakan
memulai hal yang baru maka ditempuh pendekatan proses adopsi seperti yangtelah dikemukakan
pada pembahasan Nursing Center di Puskesmas.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Samba, Suharyati. 2014. Nursing Center Konsep dan Aplikasi Edisi 2. Jakarta : EGC