FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
KASUS 4
Tn. R 28 tahun, klien datang diantar oleh keluarganya pada tanggal 17 Desember 2017,
dengan keluhan tidak mau bergaul dengan orang lain, tidak banyak bercakap-cakap, banyak
melamun, mengurung diri dan sering menyendiri. Menurut keluarga, klien pernah mengalami
gangguan jiwa sebelumnya sejak 1 tahun yang lalu dan di rawat di RSJ yang pertama pada
tanggal 12 Juni 2015 dikarenakan klien apatis, diam di kamar (mengurung diri), menolak
berhubungan dengan orang lain. Dari pengkajian, didapatkan: klien tidak minum obat secara
teratur sehingga pengobatan kurang berhasil. Keluarga klien tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa seperti yang dialami oleh klien. Klien mengatakan punya pengalaman masa lalu
yang tidak menyenangkan dan dulu pernah dikucilkan oleh teman- temannya waktu SMA. Klien
juga merasa malu karena sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan. Dan keluarganya
selalu menuntut klien untuk segera bekerja. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD : 120/
80 mmHg, N: 86X/mnt, S:37,4°C, P:20X/mnt, TB:160cm, BB:50kg. Hasil pengkajian juga
didapatkan klien tidak mengeluh terhadap keadaan fisiknya dan pada tubuh klien tidak
menunjukkan adanya kelainan ataupun gangguan fisik lainnya.
Nama : Tn. R
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Alamat : Makassar
Pekerjaan :-
Tanggal masuk RS : 17 Desember 2017
Tanggal pengkajian : 18 Desember 2017
Klien datang diantar oleh keluarganya pada tanggal 17 Desember 2012, dengan keluhan:
Klien tidak pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan di masa kanak-kanak Klien
mengatakan punya pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan sesuai pernyataan klien
“saya dulu pernah dikucilkan oleh teman- teman saya waktu SMA”. Klien mengatakan “ malu
karena sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan”.
TD : 120/ 80 mmHg
N : 86 X/ mnt
S : 37,4° C
P : 20 X/ mnt
TB : 160 cm
BB : 50 kg
Dari hasil pengkajian didapatkan klien tidak mengeluh terhadap keadaan fisiknya dan pada tubuh
klien tidak menunjukkan adanya kelainan ataupun gangguan fisik lainnya.
Klien belum menikah dan klien tinggal bersama ayah, ibu dan kedua adiknya,serta kakaknya.
pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah, yang dipimpin oleh ayahnya. Pola asuh
klien keras, penuh dengan kedisiplinan, klien selalu di pojokkan dan di tuntut untuk segera
mendapatkan pekerjaan karena sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan.
Klien mengatakan: menyukai seluruh bagian tubuhnya. Tidak ada kecacatan anggota tubuh dan
dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan pernyataan klien: “ saya menyukai seluruh
bagian tubuh saya”. Di rumah klien berperan sebagai seorang anak dan seorang kakak, menuntut
klien merasa puas sebagai laki- laki, karena di keluarga klien di ajarkan untuk bertanggung
jawab dan disiplin, serta di diperlakukan sebagai seorang anak laki- laki. Dengan pernyataan
klien: “saya di perlakukan sebagai seorang kakak laki-laki yg bertanggung jawab”.
Klien berperan sebagai anak dan kakak, yang harus berbakti dan menuntun adik- adik. Klien
belum mendapatkan pekerjaan. Dengan pernyataan klien: “ di rumah saya di tuntut untuk bisa
menuntun adik- adik saya.”
Klien mengatakan ingin segera bekerja untuk membantu kedua orang tuanya, dan ingin membina
rumah tangga, serta ingin cepat sembuh dari penyakitnya. Dengan pernyataan klien: “saya ingin
segera sembuh dan bisa mendapatkan pekerjaan agar bisa membantu kedua orang tua saya.”
Klien mengatakan malu apabila bergaul dengan teman dan orang- orang sekitar, karena belum
bekerja. Dengan pernyataan klien: “saya malu bermain dengan teman- teman.”
Klien mengatakan tidak memiliki orang yang berarti dalam hidup, bila punya masalah,hanya
memendam masalah sendiri.
Dengan pernyataan klien: “ kalau saya ada masalah saya tidak punya tempat untuk bercerita,
saya hanya memendamnya sendiri.”
Klien mengatakan belum pernah mengikuti kegiatan apapun di masyarakat, selama di RSJ lebih
banyak menyendiri, tiduran dan jarang mengikuti kegiatan kelompok.” Dengan pernyataan klien:
“ saya di rumah hanya diam di kamar, tidak pernah ikut kegiatan apapun.”
Klien mengatakan di rumah klien termasuk orang yang pendiam, malas bicara dengan orang lain,
tidak ada teman dekat dengan klien dan klien tidak nyaman di lingkungan banyak orang dan
ramai. Dengan pernyataan klien: “ saya tidak mempunyai teman dekat, saya juga tidak menyukai
tempat yang ramai dan banyak orang.”
Klien beragama islam dan yakin adanya Allah, klien pasrah dengan keadaannya mungkin sudah
ditakdirkan oleh Allah. Dengan pernyataan klien: “ saya yakin kalau saya bisa senbuh atas
kehendak Allah.” Klien mengatakan selama berada di RSJ tidak pernah menjalankan ibadah
shalat 5 waktu, klien hanya berdoa dan yakin akan kesembuhan. Dengan pernyataan klien: “ saya
tidak pernah sholat, saya hanya berdoa sama Allah supaya saya cepat sembuh.”
Klien tampak tidak rapi, baju tidak rapi, kuku klien tampak panjang, rambut acak- acakan.
Kontak mata kurang selama komunikasi, berbicara seperlunya, klien tampak tidak mampu
memulai pembicaraan,cenderung menolak untuk diajak berkomunikasi.
Klien terlihat lesu, lebih banyak duduk menyendiri dan tiduran daripada beraktivitas, klien mau
beraktivitas apabila dimotivasi.
Klien tampak sedih, karena klien merasa sendiri, tidak ada yang peduli dengan dirinya, klien
merasa putus asa dan tidak berharga dalam hidup ini. Tidak ada perubahan roman muka pada
saat diceritakan cerita lucu yang membuat tertawa, klien tampak biasa saja, hanya bereaksi bila
ada stimulus emosi yang kuat (afek tumpul).
Klien lebih banyak diam, kontak mata pada saat wawancara kurang, klien lebih sering
menunduk, bahkan sampai memutuskan pembicaraan atau pergi saat diajak bercakap- cakap.
Klien mengatakan klien suka mendengar bisikan seperti suara temannya menyuruh pergi,
biasanya bisikan itu datang pada saat klien melamun. Dengan pernyataan pasien: “ saya suka
mendengar bisikan dan bisikannya datang kalau saya sedang melamun.”
Selama wawancara, klien mengalami depersonalisasi (perasaan klien yang asing terhadap diri
sendiri, orang atau lingkungan), sehingga klien menolak untuk berhubungan dengan orang lain
dan tampak memisahkan diri dari orang lain. Klien sadar sepenuhnya ditandai klien tidak tampak
bingung klien bisa menyebutkan namanya dengan benar, juga bisa membedakan waktu pagi,
siang dan malam serta dapat menyebutkan tempat di mana klien berada. Klien mampu mengingat
dengan baik kejadian jangka panjang, dan jangka pendek dan kejadian saat ini.
- Jangka panjang
Klien mampu mengingat tanggal masuk ke RSJP magelang.
- Jangka pendek
Klien mampu mengingat apa yang terjadi pada minggu ini.
- Memori saat ini
Klien dapat mengingat apa yang dilakukan tadi sebelum melakukan interaksi. Klien
mampu berhitung sederhana, klien mampu menyebutkan angka, klien juga mampu
menjawab 3 dikurangi 1, klien menjawab 2. Klien mampu mengambil keputusan yang
ringan misalnya klien memilih cuci tangan dulu sebelum makan. Klien menyadari bahwa
dirinya berada di RSJ dan menyadari dirinya sakit.
Klien mengatakan jika ia mempunyai masalah, klien senang memendamnya dan tidak mau
menceritakannya kepada orang lain. Klien mengatakan tidak mengenal semua teman dan jarang
berinteraksi dengan lingkungan. Keluarga klien mengerti bahwa klien mengalami gangguan jiwa,
oleh sebab itu keluarga membawanya ke RSJ.
Farmakoterapi :
I. Pengkajian Keperawatan
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. R ( L/P ) Umur : 28 thn No. CM :
III.FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?
Ya
Tidak
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil
Kurang berhasil
Tidak berhasil
3. Trauma usia pelaku korban saksi
Aniaya fisik …… ……. ……. …..
Aniaya seksual …… ……. …… ……
Penolakan …… …… …… ……
Kekerasan dalam
keluarga …… …… ……. ..…..
Jelaskan :-
Masalah keperawatan :-
Hubungan keluarga : -
Gejala : -
Riwayat pengobatan :-
Masalah keperawatan: -
3. Keluhan fisik :
-
Masalah keperawatan : -
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
: Klien Laki-laki
2. Konsep diri
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Klien mengatakan tidak memiliki orang yang berarti dalam
hidup, bila punya masalah, hanya memendam masalah sendiri
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Klien mengatakan belum pernah
mengikuti kegiatan apapun di masyarakat, selama di RSJ lebih banyak menyendiri,
tiduran dan jarang mengikuti kegiatan kelompok
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien mengatakan di rumah klien
termasuk orang yang pendiam, malas bicara dengan orang lain, tidak ada teman dekat
dengan klien dan klien tidak nyaman di lingkungan banyak orang dan ramai
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien beragama islam dan yakin adanya Allah, klien pasrah
dengan keadaannya mungkin sudah ditakdirkan oleh Allah.
b. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan selama berada di RSJ tidak pernah menjalankan
ibadah shalat 5 waktu, klien hanya berdoa dan yakin akan kesembuhan.
Masalah keperawatan : -
1. Penampilan
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Klien tampak tidak rapi, baju tidak rapi, kuku klien tampak panjang, rambut acak-
acakan. Kontak mata kurang selama komunikasi, berbicara seperlunya, klien tampak
tidak mampu memulai pembicaraan,cenderung menolak untuk diajak berkomunikasi.
2. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Inkoherensi
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
Klien lebih banyak diam, kontak mata pada saat wawancara kurang, klien lebih sering
menunduk, bahkan sampai memutuskan pembicaraan atau pergi saat diajak bercakap-
cakap.
3. Aktivitas Motorik
Lesu
Tegang
Gelisah
Agitasi
Tik
Grimasem
Tremor
Kompulsif
Jelaskan :
Klien terlihat lesu, lebih banyak duduk menyendiri dan tiduran daripada beraktivitas,
klien mau beraktivitas apabila dimotivasi.
Masalah keperawatan : -
4. Alam perasaan
Sedih
Ketakutan
Putus asa
Khawatir
Gembira berlebihan
Jelaskan :
Klien tampak sedih, karena klien merasa sendiri, tidak ada yang peduli dengan dirinya,
klien merasa putus asa dan tidak berharga dalam hidup ini.
5. Afek
Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Jelaskan :
Tidak ada perubahan roman muka pada saat diceritakan cerita lucu yang membuat
tertawa, klien tampak biasa saja, hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat (afek
tumpul).
Masalah keperawatan : -
Klien lebih banyak diam, kontak mata pada saat wawancara kurang, klien lebih sering
menunduk, bahkan sampai memutuskan pembicaraan atau pergi saat diajak bercakap-
cakap.
7. Persepsi
Halusinasi :
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu/Penciuman
Jelaskan :
Klien mengatakan klien suka mendengar bisikan seperti suara temannya menyuruh pergi,
biasanya bisikan itu datang pada saat klien melamun. Dengan pernyataan pasien: “ saya
suka mendengar bisikan dan bisikannya datang kalau saya sedang melamun.”
8. Isi pikir
Obsesi
Phobia
Hipokondria
Depersonalisasi
Ide yang terkait
Pikiran magis
Waham :
Agama
Somatik
Kebesaran
Curiga
Nihilistik
Sisip pikir
Siar pikir
Kontrol pikir
Jelaskan :
Selama wawancara, klien mengalami depersonalisasi (perasaan klien yang asing terhadap
diri sendiri, orang atau lingkungan), sehingga klien menolak untuk berhubungan dengan
orang lain dan tampak memisahkan diri dari orang lain.
Masalah keperawatan : -
9. Arus pikir
Sirkumstansial
Tangensial
Kehilangan asosiasi
Flight of idea
Blocking
Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan : -
Masalah keperawatan : -
Masalah keperawatan : -
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabulasi
Jelaskan :
Jangka pendek : Klien mampu mengingat apa yang terjadi pada minggu ini
Memori saat ini : Klien dapat mengingat apa yang dilakukan tadi sebelum melakukan
interaksi. Klien mampu berhitung sederhana, klien mampu menyebutkan angka, klien
juga mampu menjawab 3 dikurangi 1, klien menjawab 2. Klien mampu mengambil
keputusan yang ringan misalnya klien memilih cuci tangan dulu sebelum makan. Klien
menyadari bahwa dirinya berada di RSJ dan menyadari dirinya sakit.
Masalah keperawatan : -
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : -
Masalah keperawatan :-
Masalah keperawatan : -
Masalah keperawatan : -
…………………………………………….........................................................
b. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda ?
Ya
Tidak
Apakah anda memisahkan diri ?
Ya, jelaskan : ..........................................
Tidak
Frekuensi makan sehari: ..................X
Nafsu makan :
Meningkat
Menurun
Berlebihan
Sedikit – sedikit
Berat Badan :
Meningkat
Menurun
Jelaskan :
……………………………………............................................. ..........................
................................................................................................
.............................................................................................................................
…………………………....................................................................................
Masalah keperawatan ………………………………........................................
Jelaskan : .............................................................................................................
..............................................................................................................................
Adaptif : Maladaptif :
Masalah keperawatan
Penyakit jiwa
Faktor presipitasi
Koping
Sistem pendukung
Penyakit fisik
Obat-obatan
Lainnya…………………………………...................................................................
Terapi medik :
Farmakoterapi :
V. Rencana Keperawatan
1. Gangguan Interaksi Sosial : Isolasi Sosial
Sp1 P
1) Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
2) Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
3) Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.
4) Mengajarkan pasien berkenalan dengan satu orang
5) Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan hariannya.
Sp2 P
1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Memberi kesempatan pada pasien cara berkenalan dengan satu orang
3) Membantu pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang
lain sebagai salah satu kegiatan harian.
Sp3 P
1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Memberi kesempatan pada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan dua
orang atau lebih
3) Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
a. Keluarga
Sp1 K
1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami pasoien
beserta proses terjadinya.
3) Menjelaskan cara-cara merawat pasien isolasi sosial.
Sp2 K
1) Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan isolasi sosial.
2) Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat langsung kepada pasien isolasi
sosial.
Sp 3 K
1) Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning).
2) Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
Tujuan Umum :
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
Tujuan khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Tindakan :
1) Bina hubungan saling percaya
Salam terapeutik
Perkenalan diri
Tanyakan nama lengkap klien dan panggilan yang disukai.
Jelaskan tujuan pertemuan
Ciptakan lingkungan yang tenang
Buat kontrak yang jelas ( waktu, tempat dan topik pembicaraan ).
2) Beri kesempatan pada klien mengungkapkan perasaannya.
3) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien.
4) Katakan kepada klien bahwa ia adalah seseorang yang berharga dan bertanggung
jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
Tindakan :
1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
2) Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi penilaian negatif
3) Utamakan memberi pujian yang realistis.
c. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
Tindakan :
1) Diskusikan bersama klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama
sakit
2) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah.
d. Klien dapat menetapkan/ merencanakan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki.
Tindakan :
1) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan ( mandiri, bantuan sebagian, bantuan total ).
2) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
3) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya
Tindakan :
1) Beri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
2) Beri pujian atas keberhasilan klien.
3) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.
f. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
Tindakan :
1) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan
harga diri rendah.
2) Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.
3) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
4) Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
Tujuan dari tindakan keperawatan yaitu Klien dapat mengenal, dan mengontrol halusinasi
Tujuan itu dapat dirinci sebagai berikut :
1. Menghardik halusinasi.
2. Memanfaatkan obat dengan baik.
3. Berinteraksi dengan orang lain.
4. Beraktivitas secara teratur dengan menyusun kegiatan
harian.
Keluarga perlu diberi penjelasan tentang bagaimana penanganan klien yang
mengalami halusinasi sesuai dengan kemampuan keluarga. Hal ini penting karena keluarga
adalah sebuah system dimana klien berasal dan halusinasi sebagai salah satu gejala psikosis
dapat berlangsung lama (kronis) sehingga keluarga perlu mengetahu cara perawatan klien
halusinasi dirumah.
Dalam mengendalikan halusinasi diberikan psikofarmaka oleh tim medis sehingga perawat juga
perlu memfasilitasi klien untuk dapat menggunakan obat secara tepat. Prinsip lima benar harus
menjadi focus utama dalam pemberian obat.