Anda di halaman 1dari 26

PRAKTEK KLINIK KOMPREHENSIF II

ANALISA KASUS GANGGUAN JIWA

Fasilitator : Hapsah S.Kep., Ns., M.Kep


Mahasiswa : Hasbiah Basri C051171304

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020
KASUS 4

Tn. R 28 tahun, klien datang diantar oleh keluarganya pada tanggal 17 Desember 2017,
dengan keluhan tidak mau bergaul dengan orang lain, tidak banyak bercakap-cakap, banyak
melamun, mengurung diri dan sering menyendiri. Menurut keluarga, klien pernah mengalami
gangguan jiwa sebelumnya sejak 1 tahun yang lalu dan di rawat di RSJ yang pertama pada
tanggal 12 Juni 2015 dikarenakan klien apatis, diam di kamar (mengurung diri), menolak
berhubungan dengan orang lain. Dari pengkajian, didapatkan: klien tidak minum obat secara
teratur sehingga pengobatan kurang berhasil. Keluarga klien tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa seperti yang dialami oleh klien. Klien mengatakan punya pengalaman masa lalu
yang tidak menyenangkan dan dulu pernah dikucilkan oleh teman- temannya waktu SMA. Klien
juga merasa malu karena sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan. Dan keluarganya
selalu menuntut klien untuk segera bekerja. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD : 120/
80 mmHg, N: 86X/mnt, S:37,4°C, P:20X/mnt, TB:160cm, BB:50kg. Hasil pengkajian juga
didapatkan klien tidak mengeluh terhadap keadaan fisiknya dan pada tubuh klien tidak
menunjukkan adanya kelainan ataupun gangguan fisik lainnya.

Nama : Tn. R
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Alamat : Makassar
Pekerjaan :-
Tanggal masuk RS : 17 Desember 2017
Tanggal pengkajian : 18 Desember 2017

Klien datang diantar oleh keluarganya pada tanggal 17 Desember 2012, dengan keluhan:

- Tidak mau bergaul dengan orang lain


- Tidak banyak bercakap- cakap
- Banyak melamun
- Mengurung diri
- Sering menyendiri
Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya sejak 1 tahun yang lalu dan di rawat di RSJ
yang pertama pada tanggal 12 juni 2014 dikarenakan klien apatis, diam di kamar (mengurung
diri), menolak berhubungan dengan orang lain. Klien tidak minum obat secara teratur sehingga
pengobatan kurang berhasil. Klien tidak pernah mengalami penganiayaan fisik, seksual dan
tindakan kriminal dan klien tidak pernah melakukan penganiayaan. Keluarga klien tidak ada
yang mengalami gangguan jiwa seperti yang dialami oleh klien. Klien mengatakan punya
pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan. Klien mengatakan saya dulu pernah dikucilkan
oleh teman- teman saya waktu SMA. Klien mengatakan malu karena sampai sekarang belum
mendapatkan pekerjaan. Dan keluarganya selalu menuntut klien untuk segera bekerja.

Klien tidak pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan di masa kanak-kanak Klien
mengatakan punya pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan sesuai pernyataan klien
“saya dulu pernah dikucilkan oleh teman- teman saya waktu SMA”. Klien mengatakan “ malu
karena sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan”.

TD : 120/ 80 mmHg
N : 86 X/ mnt
S : 37,4° C
P : 20 X/ mnt
TB : 160 cm
BB : 50 kg
Dari hasil pengkajian didapatkan klien tidak mengeluh terhadap keadaan fisiknya dan pada tubuh
klien tidak menunjukkan adanya kelainan ataupun gangguan fisik lainnya.
Klien belum menikah dan klien tinggal bersama ayah, ibu dan kedua adiknya,serta kakaknya.
pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah, yang dipimpin oleh ayahnya. Pola asuh
klien keras, penuh dengan kedisiplinan, klien selalu di pojokkan dan di tuntut untuk segera
mendapatkan pekerjaan karena sampai sekarang belum mendapatkan pekerjaan.

Klien mengatakan: menyukai seluruh bagian tubuhnya. Tidak ada kecacatan anggota tubuh dan
dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan pernyataan klien: “ saya menyukai seluruh
bagian tubuh saya”. Di rumah klien berperan sebagai seorang anak dan seorang kakak, menuntut
klien merasa puas sebagai laki- laki, karena di keluarga klien di ajarkan untuk bertanggung
jawab dan disiplin, serta di diperlakukan sebagai seorang anak laki- laki. Dengan pernyataan
klien: “saya di perlakukan sebagai seorang kakak laki-laki yg bertanggung jawab”.

Klien berperan sebagai anak dan kakak, yang harus berbakti dan menuntun adik- adik. Klien
belum mendapatkan pekerjaan. Dengan pernyataan klien: “ di rumah saya di tuntut untuk bisa
menuntun adik- adik saya.”

Klien mengatakan ingin segera bekerja untuk membantu kedua orang tuanya, dan ingin membina
rumah tangga, serta ingin cepat sembuh dari penyakitnya. Dengan pernyataan klien: “saya ingin
segera sembuh dan bisa mendapatkan pekerjaan agar bisa membantu kedua orang tua saya.”

Klien mengatakan malu apabila bergaul dengan teman dan orang- orang sekitar, karena belum
bekerja. Dengan pernyataan klien: “saya malu bermain dengan teman- teman.”

Klien mengatakan tidak memiliki orang yang berarti dalam hidup, bila punya masalah,hanya
memendam masalah sendiri.

Dengan pernyataan klien: “ kalau saya ada masalah saya tidak punya tempat untuk bercerita,
saya hanya memendamnya sendiri.”

Klien mengatakan belum pernah mengikuti kegiatan apapun di masyarakat, selama di RSJ lebih
banyak menyendiri, tiduran dan jarang mengikuti kegiatan kelompok.” Dengan pernyataan klien:
“ saya di rumah hanya diam di kamar, tidak pernah ikut kegiatan apapun.”

Klien mengatakan di rumah klien termasuk orang yang pendiam, malas bicara dengan orang lain,
tidak ada teman dekat dengan klien dan klien tidak nyaman di lingkungan banyak orang dan
ramai. Dengan pernyataan klien: “ saya tidak mempunyai teman dekat, saya juga tidak menyukai
tempat yang ramai dan banyak orang.”

Klien beragama islam dan yakin adanya Allah, klien pasrah dengan keadaannya mungkin sudah
ditakdirkan oleh Allah. Dengan pernyataan klien: “ saya yakin kalau saya bisa senbuh atas
kehendak Allah.” Klien mengatakan selama berada di RSJ tidak pernah menjalankan ibadah
shalat 5 waktu, klien hanya berdoa dan yakin akan kesembuhan. Dengan pernyataan klien: “ saya
tidak pernah sholat, saya hanya berdoa sama Allah supaya saya cepat sembuh.”
Klien tampak tidak rapi, baju tidak rapi, kuku klien tampak panjang, rambut acak- acakan.
Kontak mata kurang selama komunikasi, berbicara seperlunya, klien tampak tidak mampu
memulai pembicaraan,cenderung menolak untuk diajak berkomunikasi.

Klien terlihat lesu, lebih banyak duduk menyendiri dan tiduran daripada beraktivitas, klien mau
beraktivitas apabila dimotivasi.

Klien tampak sedih, karena klien merasa sendiri, tidak ada yang peduli dengan dirinya, klien
merasa putus asa dan tidak berharga dalam hidup ini. Tidak ada perubahan roman muka pada
saat diceritakan cerita lucu yang membuat tertawa, klien tampak biasa saja, hanya bereaksi bila
ada stimulus emosi yang kuat (afek tumpul).

Klien lebih banyak diam, kontak mata pada saat wawancara kurang, klien lebih sering
menunduk, bahkan sampai memutuskan pembicaraan atau pergi saat diajak bercakap- cakap.

Klien mengatakan klien suka mendengar bisikan seperti suara temannya menyuruh pergi,
biasanya bisikan itu datang pada saat klien melamun. Dengan pernyataan pasien: “ saya suka
mendengar bisikan dan bisikannya datang kalau saya sedang melamun.”

Pembicaraan klien secukupnya.

Selama wawancara, klien mengalami depersonalisasi (perasaan klien yang asing terhadap diri
sendiri, orang atau lingkungan), sehingga klien menolak untuk berhubungan dengan orang lain
dan tampak memisahkan diri dari orang lain. Klien sadar sepenuhnya ditandai klien tidak tampak
bingung klien bisa menyebutkan namanya dengan benar, juga bisa membedakan waktu pagi,
siang dan malam serta dapat menyebutkan tempat di mana klien berada. Klien mampu mengingat
dengan baik kejadian jangka panjang, dan jangka pendek dan kejadian saat ini.

- Jangka panjang
Klien mampu mengingat tanggal masuk ke RSJP magelang.
- Jangka pendek
Klien mampu mengingat apa yang terjadi pada minggu ini.
- Memori saat ini
Klien dapat mengingat apa yang dilakukan tadi sebelum melakukan interaksi. Klien
mampu berhitung sederhana, klien mampu menyebutkan angka, klien juga mampu
menjawab 3 dikurangi 1, klien menjawab 2. Klien mampu mengambil keputusan yang
ringan misalnya klien memilih cuci tangan dulu sebelum makan. Klien menyadari bahwa
dirinya berada di RSJ dan menyadari dirinya sakit.

Klien mengatakan jika ia mempunyai masalah, klien senang memendamnya dan tidak mau
menceritakannya kepada orang lain. Klien mengatakan tidak mengenal semua teman dan jarang
berinteraksi dengan lingkungan. Keluarga klien mengerti bahwa klien mengalami gangguan jiwa,
oleh sebab itu keluarga membawanya ke RSJ.

Farmakoterapi :

- Clarpramazine(cpz) Dosis yg diberikan 10 mg/hari.


- Haloperidol (HPD) Dosis yang diberikan 3- 5 mg/ hari.
- Trihexypenidil (THP) · Dosis yang diberikan 2 mg/ hari.

I. Pengkajian Keperawatan

Ruang rawat : - Tanggal dirawat : 17 Desember 2017

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. R ( L/P ) Umur : 28 thn No. CM :

II. ALASAN MASUK


Keluhan tidak mau bergaul dengan orang lain, tidak banyak bercakap-cakap, banyak
melamun, mengurung diri dan sering menyendiri.

III.FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?
 Ya
 Tidak
2. Pengobatan sebelumnya
 Berhasil
 Kurang berhasil
 Tidak berhasil
3. Trauma usia pelaku korban saksi
 Aniaya fisik …… ……. ……. …..
 Aniaya seksual …… ……. …… ……
 Penolakan …… …… …… ……
 Kekerasan dalam
keluarga …… …… ……. ..…..

 Tindakan criminal …… ……. …… …...

Jelaskan :-

Masalah keperawatan :-

4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?


 Ada
 Tidak
Kalau ada :

Hubungan keluarga : -

Gejala : -

Riwayat pengobatan :-

Masalah keperawatan: -

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Dulu pernah


dikucilkan oleh teman- temannya waktu SMA

Masalah keperawatan : HDR Situasional

IV. PEMERIKSAAN FISIK

1. TTV : TD : 120/80.mmHg N : 86X/mnt


S : 37,4 °C P :20X/mnt

2. Ukur : BB : 50 kg, TB : 160 cm

3. Keluhan fisik :
-

Masalah keperawatan : -
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

Keterangan:

: Perempuan

: Laki-laki

: Klien Laki-laki

2. Konsep diri

a. Citra tubuh : Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya


b. Identitas : Klien seorang laki-laki berumur 36 tahun, sudah menikah, posisi
dikeluarga adalah anak pertama dari 2 bersaudara
c. Peran : Klien berperan sebagai anak dan kakak, yang harus berbakti
dan menuntun adik- adik. Klien belum mendapatkan pekerjaan.Dengan pernyataan
klien: “ di rumah saya di tuntut untuk bisa menuntun adik- adik saya.”
d. Ideal diri : Klien mengatakan ingin segera bekerja untuk membantu
kedua orang tuanya, dan ingin membina rumah tangga, serta ingin cepat
sembuh dari penyakitnya. Dengan pernyataan klien: “saya ingin segera sembuh dan
bisa mendapatkan pekerjaan agar bisa membantu kedua orang tua saya.”
e. Harga diri : Klien mengatakan malu apabila bergaul dengan teman dan orang-
orang sekitar, karena belum bekerja.Dengan pernyataan klien: “saya malu bermain
dengan teman- teman.”

Masalah keperawatan : Harga diri rendah

3. Hubungan sosial

a. Orang yang berarti : Klien mengatakan tidak memiliki orang yang berarti dalam
hidup, bila punya masalah, hanya memendam masalah sendiri
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Klien mengatakan belum pernah
mengikuti kegiatan apapun di masyarakat, selama di RSJ lebih banyak menyendiri,
tiduran dan jarang mengikuti kegiatan kelompok
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien mengatakan di rumah klien
termasuk orang yang pendiam, malas bicara dengan orang lain, tidak ada teman dekat
dengan klien dan klien tidak nyaman di lingkungan banyak orang dan ramai

Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan : Klien beragama islam dan yakin adanya Allah, klien pasrah
dengan keadaannya mungkin sudah ditakdirkan oleh Allah.
b. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan selama berada di RSJ tidak pernah menjalankan
ibadah shalat 5 waktu, klien hanya berdoa dan yakin akan kesembuhan.
Masalah keperawatan : -

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan
 Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Klien tampak tidak rapi, baju tidak rapi, kuku klien tampak panjang, rambut acak-
acakan. Kontak mata kurang selama komunikasi, berbicara seperlunya, klien tampak
tidak mampu memulai pembicaraan,cenderung menolak untuk diajak berkomunikasi.

Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri .

2. Pembicaraan
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Inkoherensi
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :

Klien lebih banyak diam, kontak mata pada saat wawancara kurang, klien lebih sering
menunduk, bahkan sampai memutuskan pembicaraan atau pergi saat diajak bercakap-
cakap.

Masalah keperawatan : HDR

3. Aktivitas Motorik
 Lesu
 Tegang
 Gelisah
 Agitasi
 Tik
 Grimasem
 Tremor
 Kompulsif
Jelaskan :

Klien terlihat lesu, lebih banyak duduk menyendiri dan tiduran daripada beraktivitas,
klien mau beraktivitas apabila dimotivasi.

Masalah keperawatan : -

4. Alam perasaan
 Sedih
 Ketakutan
 Putus asa
 Khawatir
 Gembira berlebihan
Jelaskan :

Klien tampak sedih, karena klien merasa sendiri, tidak ada yang peduli dengan dirinya,
klien merasa putus asa dan tidak berharga dalam hidup ini.

Masalah keperawatan : Keputusasaan

5. Afek
 Datar
 Tumpul
 Labil
 Tidak sesuai
Jelaskan :

Tidak ada perubahan roman muka pada saat diceritakan cerita lucu yang membuat
tertawa, klien tampak biasa saja, hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat (afek
tumpul).

Masalah keperawatan : -

6. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan
 Tidak kooperatif
 Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang
 Defensif
 Curiga
Jelaskan :

Klien lebih banyak diam, kontak mata pada saat wawancara kurang, klien lebih sering
menunduk, bahkan sampai memutuskan pembicaraan atau pergi saat diajak bercakap-
cakap.

Masalah keperawatan : HDR

7. Persepsi
Halusinasi :

 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penghidu/Penciuman
Jelaskan :

Klien mengatakan klien suka mendengar bisikan seperti suara temannya menyuruh pergi,
biasanya bisikan itu datang pada saat klien melamun. Dengan pernyataan pasien: “ saya
suka mendengar bisikan dan bisikannya datang kalau saya sedang melamun.”

Masalah keperawatan : Halusinasi Pendengaran

8. Isi pikir
 Obsesi
 Phobia
 Hipokondria
 Depersonalisasi
 Ide yang terkait
 Pikiran magis

Waham :

 Agama
 Somatik
 Kebesaran
 Curiga
 Nihilistik
 Sisip pikir
 Siar pikir
 Kontrol pikir
Jelaskan :

Selama wawancara, klien mengalami depersonalisasi (perasaan klien yang asing terhadap
diri sendiri, orang atau lingkungan), sehingga klien menolak untuk berhubungan dengan
orang lain dan tampak memisahkan diri dari orang lain.

Masalah keperawatan : -

9. Arus pikir
 Sirkumstansial
 Tangensial
 Kehilangan asosiasi
 Flight of idea
 Blocking
 Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan : -

Masalah keperawatan : -

10. Tingkat Kesadaran


 Bingung
 Sedasi
 Stupor
 Disorientasi waktu
 Disorientasi orang
 Disorientasi tempat
Jelaskan : -

Masalah keperawatan : -

11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang
 Gangguan daya ingat jangka pendek
 Gangguan daya ingat saat ini
 Konfabulasi
Jelaskan :

Jangka panjang : Klien mampu mengingat tanggal masuk ke RSJP magelang

Jangka pendek : Klien mampu mengingat apa yang terjadi pada minggu ini

Memori saat ini : Klien dapat mengingat apa yang dilakukan tadi sebelum melakukan
interaksi. Klien mampu berhitung sederhana, klien mampu menyebutkan angka, klien
juga mampu menjawab 3 dikurangi 1, klien menjawab 2. Klien mampu mengambil
keputusan yang ringan misalnya klien memilih cuci tangan dulu sebelum makan. Klien
menyadari bahwa dirinya berada di RSJ dan menyadari dirinya sakit.

Masalah keperawatan : -
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : -

Masalah keperawatan :-

13. Kemampuan penilaian


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan : -

Masalah keperawatan : -

14. Daya tilik diri


 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : -

Masalah keperawatan : -

VII. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG

1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan


Ya Tidak

 Makanan ………. ………


 Keamanan ………. ………
 Perawatan kesehatan ……… ………
 Pakaian ……… ………
 Transportasi ……… ………
 Tempat tinggal ……… ……...
 Uang ……… ……..
Jelaskan : …………………………………………………………………………

Masalah keperawatan ……………………………….............................................

2. Kegiatan hidup sehari-hari


a. Perawatan diri BT BM
 Mandi …… …….
 Kebersihan …… …….
 Makan …… …….
 BAB / BAK …… …….
 Ganti pakaian …… …….
Jelaskan : ………………………………….........................................................

…………………………………………….........................................................

Masalah keperawatan ………………………………............................................

b. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda ?
 Ya
 Tidak
Apakah anda memisahkan diri ?
 Ya, jelaskan : ..........................................
 Tidak
Frekuensi makan sehari: ..................X

Frekuensi kudapan sehari : ..............X

Nafsu makan :
 Meningkat
 Menurun
 Berlebihan
 Sedikit – sedikit
Berat Badan :
 Meningkat
 Menurun

BB terendah : ..............kg BB tertinggi : ........kg

Jelaskan :
……………………………………............................................. ..........................
................................................................................................

Masalah keperawatan ………………………………....................................


c. Tidur
1) Apakah ada masalah tidur ?
2) Apakah merasa segar setelah bangun tidur ?
3) Apakah ada kebiasaan tidur siang ?
4) Lama tidur siang :................jam
5) Apa yang menolong tidur ? .............................
6) Tidur malam jam : ........, bangun jam .............
7) Apakah ada gangguan tidur ?
 Sulit untuk tidur
 Bangun terlalu pagi
 Somnambulisme
 Terbangun saat tidur
 Gelisah saat tidur
 Berbicara saat tidur
Jelaskan :..............................................................................................................

.............................................................................................................................

Masalah keperawatan ……………………………….......................................

3. Kemampuan klien dalam :


Mengantisipasi kebutuhan sendiri
 Ya
 Tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri
 Ya
 Tidak
Mengatur penggunaan obat
 Ya
 Tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan
 Ya
 Tidak
Jelaskan : ............................................................................................................

…………………………....................................................................................
Masalah keperawatan ………………………………........................................

Klien memiliki sistem pendukung

Keluarga : Ya :........... Tidak :.......

Terapis : Ya : .........Tidak :.......

Teman sejawat : Ya : .......... Tidak : .......

Kelompok sosial : Ya: .......... Tidak :.........

Jelaskan : .............................................................................................................

..............................................................................................................................

Masalah keperawatan ………………………………..........................................

Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ?


 Ya
 Tidak
Jelaskan : ............................................................................................................

Masalah keperawatan ………………………………........................................

VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif : Maladaptif :

 Bicara dengan orang lain  Minum alkohol


 Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat/ berlebih
 Teknik relokasi  Bekerja berlebihan
Masalah keperawatan ………………………………................................................................................
 Aktivitas konstruktif  Menghindar
 Olahgara  Mencederai diri
 Lainnya ……………  Lainnya…………………

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL & LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan
 Masalah dengan pendidikan, uraikan
 Masalah dengan pekerjaan, uraikan
 Masalah dengan perumahan, uraikan
 Masalah dengan ekonomi, uraikan
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
 Masalah lainnya, uraikan

Masalah keperawatan

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG

 Penyakit jiwa
 Faktor presipitasi
 Koping
 Sistem pendukung
 Penyakit fisik
 Obat-obatan
 Lainnya…………………………………...................................................................

Masalah keperawatan ………………………………....................................................

XI. ASPEK MEDIK

Diagnosis medik : Skizofrenia

Terapi medik :

Farmakoterapi :

- Clarpramazine(cpz) Dosis yg diberikan 10 mg/hari.


- Haloperidol (HPD) Dosis yang diberikan 3- 5 mg/ hari.
- Trihexypenidil (THP) Dosis yang diberikan 2 mg/ hari.
II. Analisa Data

DATA MASALAH KEPERAWATAN


DO : Isolasi Sosial
- Klien tidak mau bergaul dengan orang
lain
- Klien tidak bercakap-cakap
- Kien terlihat banyak melamun,
mengurung diri dan sering menyendiri
- Klien menolak berhubungan dengan
orang lain
- Klien tampak sering tiduran dan
jarang mengikuti kegiatan kelompok
selama di RSJ
DS :
- Klien mengatakan kalau ada masalah
tidak punya tempat untuk bercerita
dan hanya memendam sendiri
- Klien mengatakan hanya berdiam diri
dikamar dan tidak pernah mengikuti
kegiatan apapun
- Klien mengatakan dirumah klien
termasuk orang yang pendiam, malas
bicara dengan orang lain dan tidak
nyaman dilingkungan banyak orang
dan ramai
DO : Harga Diri Rendah
- Pasien sering menunduk, kontak mata
kurang saat berbicara, lebih banyak
diam
DS :
- Klien mengatakan malu karena sampe
sekarang belum mendapat pekerjaan
- Klien dikucilkan oleh teman-temannya
- Klien mengatakan malu apabila
bergaul dengan teman dan orang
sekitar
DO : Gangguan Persepsi Auditori: Halusinasi
-
DS :
- Klien mengatakan klien suka
mendengar bisikan seperti suara
temannya menyuruh pergi, biasanya
bisikan itu datang pada saat klien
melamun.
DO : Defisit Perawatan Diri
- Klien tampak tidak rapi
- Baju klien tidak rapi
- Kuku klien tampak panjang
- Rambut klien acak- acakan
DS :
-

III. Pohon Masalah

Risiko Gangguan sensori persepsi :


Halusinasi

Gangguan Interaksi Sosial : Defisit perawatan diri


Isolasi Sosial

Gangguan konsep diri :


Harga diri rendah

IV. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas


1. Gangguan Interaksi Sosial : Isolasi Sosial
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
3. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
4. Defisit Perawatan Diri

V. Rencana Keperawatan
1. Gangguan Interaksi Sosial : Isolasi Sosial
 Sp1 P
1) Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
2) Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
3) Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.
4) Mengajarkan pasien berkenalan dengan satu orang
5) Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan hariannya.
 Sp2 P
1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Memberi kesempatan pada pasien cara berkenalan dengan satu orang
3) Membantu pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang
lain sebagai salah satu kegiatan harian.
 Sp3 P
1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Memberi kesempatan pada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan dua
orang atau lebih
3) Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
a. Keluarga
 Sp1 K
1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami pasoien
beserta proses terjadinya.
3) Menjelaskan cara-cara merawat pasien isolasi sosial.
 Sp2 K
1) Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan isolasi sosial.
2) Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat langsung kepada pasien isolasi
sosial.
 Sp 3 K
1) Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning).
2) Menjelaskan follow up pasien setelah pulang

2. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Tujuan Umum :
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
Tujuan khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Tindakan :
1) Bina hubungan saling percaya
Salam terapeutik
Perkenalan diri
Tanyakan nama lengkap klien dan panggilan yang disukai.
Jelaskan tujuan pertemuan
Ciptakan lingkungan yang tenang
Buat kontrak yang jelas ( waktu, tempat dan topik pembicaraan ).
2) Beri kesempatan pada klien mengungkapkan perasaannya.
3) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien.
4) Katakan kepada klien bahwa ia adalah seseorang yang berharga dan bertanggung
jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
Tindakan :
1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
2) Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi penilaian negatif
3) Utamakan memberi pujian yang realistis.
c. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
Tindakan :
1) Diskusikan bersama klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama
sakit
2) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah.
d. Klien dapat menetapkan/ merencanakan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki.
Tindakan :
1) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan ( mandiri, bantuan sebagian, bantuan total ).
2) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
3) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.
e. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya
Tindakan :
1) Beri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
2) Beri pujian atas keberhasilan klien.
3) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.
f. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
Tindakan :
1) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan
harga diri rendah.
2) Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.
3) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
4) Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

3. Gangguan Persepsi Auditori : Halusinasi

Tujuan dari tindakan keperawatan yaitu Klien dapat mengenal, dan mengontrol halusinasi
Tujuan itu dapat dirinci sebagai berikut :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya


2. Klien dapat mengenal halusinasinya
3. Klien dapat mengontrol halusinasinya.
4. Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya.
5. Klien dapat memanfaatkan obat untuk mengatasi halusinasinya.
No. Pasien Keluarga
1 SP1P SP1K
a. Identifikasi halusinasi: isi, a. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam
frekuensi , Waktu terjadinya, situasi merawat pasien
pencetus, perasaan saat terjadi b. Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan
halusinasi proses terjadinya halusinasi (gunakan
b. Jelaskan cara mengontrol halusinasi: booklet)
hardik, obat, bercakap-cakap, c. Jelaskan cara merawat halusinasi
melakukan kegiatan d. Latik cara merawat halusinasi: hardik
c. Latih cara mengontrol halusinasi e. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
dengan menghardik dan member pujian
d. Memasukkan kedalam jadwal kegiatan
pasien
2 SP2P SP2K
a. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
pujian merawat/melatih pasien menghardik. Beri
b. Latih cara mengontrol halusinasi pujian
dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis, b. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
guna, dosis, frekuensi, cara kontinuitas c. Latih cara memberikan/membimbing
minum obat) minum obat
c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk d. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
latihan menghardik dan minum obat dan memberi pujian
3 SP3P SP3K
a. Evaluasi kegiatan latihan menghardik a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
& obat. Beri pujian merawat/melatih pasien menghardik dan
b. Latih cara mengontrol halusinasi dg memberikan obat. Beri pujian
bercakap-cakap saat terjadi halusinasi b. Jelaskan cara bercakap-cakap dan
c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk melakukan kegiatan untuk mengontrol
latihan menghardik, minum obat dan halusinasi
bercakap-cakap c. Latih dan sediakan waktu bercakap-cakap
dengan pasien terutama saat halusinasi
d. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
dan memberikan pujian
4 SP4P SP4K
a. Evaluasi kegiatan latihan menghardik a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
& obat & bercakap-cakap. Beri pujian merawat/melatih pasien menghadik,
b. Latih cara mengontrol halusinasi dg memberikan obat & bercakap-cakap. Beri
melakukan kegiatan harian (mulai 2 pujian
kegiatan) b. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda
c. Masukkan pada jadal kegiatan untuk kambuh, rujukan
latihan menghardik, minum obat, c. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
bercakap-cakap dan kegiatan harian dan memberikan pujian
5 a. Evaluasi kegiatan latihan menghardik
& obat & bercakap-cakap & kegiatan a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
harian. Beri pujian merawat/melatih pasien menghardik &
b. Latih kegiatan harian memberikan obat & bercakap-cakap &
c. Nilai kemampuan yang telah mandiri melakukan kegiatan harian dan follow up.
d. Nilai apakah halusinasi terkontrol Beri pujian
b. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
c. Nilai kemampuan keluarga melakukan
kontrol RSJ/PKM
Adapun cara yang efektif dalam memutuskan halusinasi adalah :

1. Menghardik halusinasi.
2. Memanfaatkan obat dengan baik.
3. Berinteraksi dengan orang lain.
4. Beraktivitas secara teratur dengan menyusun kegiatan
harian.
Keluarga perlu diberi penjelasan tentang bagaimana penanganan klien yang
mengalami halusinasi sesuai dengan kemampuan keluarga. Hal ini penting karena keluarga
adalah sebuah system dimana klien berasal dan halusinasi sebagai salah satu gejala psikosis
dapat berlangsung lama (kronis) sehingga keluarga perlu mengetahu cara perawatan klien
halusinasi dirumah.
Dalam mengendalikan halusinasi diberikan psikofarmaka oleh tim medis sehingga perawat juga
perlu memfasilitasi klien untuk dapat menggunakan obat secara tepat. Prinsip lima benar harus
menjadi focus utama dalam pemberian obat.

4. Defisit Perawatan Diri

1. Tindakan keperawatan pada pasien


a. Tujuan keperawatan
1) Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
2) Pasien mampu melakukan berhias secara baik
3) Pasien mampu melakukan makan dengan baik
4) Pasien mampu melakukan eliminasi secara mandiri
b. Tindakan keperawatan
1) Melatih pasien cara perawatan kebersihan diri dengan cara:
a) Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri
b) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
c) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
d) Melatih pasien mempraktikkan cara menjaga kebersihan diri
2) Membantu pasien latihan berhias
Latihan berhias pada pria harus dibedakan dengan wanita. Pada pasien
laki-laki, latihan meliputi latihan berpakaian, menyisir rambut dan
bercukur sedangkan pada pasien perempuan, latihan meliputi latihan
berpakaian, menyisir rambut, dan berhias/berdandan.
3) Melatih pasien makan secara mandiri dengan cara:
a) Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b) Menjelaskan cara makan yang tertib
c) Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan
d) Mempraktikkan cara makan yang baik
4) Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri dengan cara :
a) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK.

Anda mungkin juga menyukai