Sejarah Perumusan UUD 1945 berawal dari dibentuknya Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI) pada 29 April 1945. Pada masa itu, Sukarno menyampaikan gagasan dasar pembentukan negara yang disebut Pancasila. Gagasan tersebut disampaikan kepada komite BPUPKI pada sidang pertama, 28 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945.
Selama periode terbentuknya BPUPKI terjadi beberapa kali sidang diantaranya:
Sidang Pertama, 28 Mei – 1 Juni 1945
Pada masa sidang pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei hingga 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan tentang “Dasar Negara” yang diberi nama Pancasila.
Sidang Kedua, 22 Juni 1945
38 anggota BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari 9 (sembilan) orang untuk merancang Piagam Jakarta yang akan menjadi naskah Pembukaan UUD 1945. Piagam Jakarta yang kemudian direncanakan sebagai pembukaan UUD 1945 sempat mengalami perdebatan. Atas saran Muh Hatta, anak kalimat "dengan kewajiban menjalankan syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya" diganti mengingat perlunya menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia yang beraneka ragam suku dan agamanya. Setelah anak kalimat tersebut dihilangkan, maka naskah Piagam Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).