Jaminan Kredit
Kredit dapat diberikan dengan atau tanpa jaminan. Namun, kredit tanpa jaminan
sangat membahayakan posisi bank, mengingat jika nasabah mengalami suatu kemacetan,
maka akan sulit untuk menutupi kerugian terhadap kredit yang disalurkan. Dengan jaminan
kredit relatif lebih aman sehingga setiap kredit macet akan dapat ditutupi dengan jaminan
tersebut. Adapun jaminan yang dapat dijadikan jaminan kredit oleh calon debitur adalah
sebagai berikut.
1. Dengan jaminan
a. Jaminan benda berwujud
Tanah
Bangunan
Kendaraan bermotor
Mesin-mesin/peralatan
Barang dagangan
Tanah/kebun/sawah
b. Jaminan benda tidak berwujud
Sertifikat saham
Sertifikat obligasi
Sertifikat tanah
Sertifikat deposito
Rekening tabungan yang dibekukan
Rekening giro yang dibekukan
Promes
Wesel
c. Jaminan orang
Yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila kredit tersebut
macet, maka penjamin tersebut akan menanggung resikonya.
2. Tanpa jaminan
Biasanya diberikan pada perusahaan yang memang benar-benar dapat dipercaya
dan profesional sehingga kemungkinan kredit macet sangatlah kecil. Dapat pula
kredit tanpa jaminan hanya dengan penilaian terhadap prospek usahanya atau
dengan pertimbangan untuk pengusaha ekonomi lemah.
1. Character
Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan
kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si
nasabah baik itu pekerjaan maupun yang bersifat lebih pribadi seperti cara
hidup,
2. Capacity
Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang
dihubungkan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan
kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah.
3. Capital
Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan
(neraca dan laporan laba rugi) dengan melakukan pengukuran seperti segi
likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya. Capital juga hraus melihat
dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.
4. Colleteral
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik
maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan.
Jaminan juga haus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi sesuatu, amak
jaminan yang dititipkan akan dipergunakan secepat mungkin.
5. Condition
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondidi ekonomi dan politik
sekarang dan di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masign, serta
prospek usahan dari sektor yang dijalankan. Penilaian prospek bidang usaha yang
dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik sehingga
kemungkinan kredit tersbeut bermasalah relatif kecil.
1. Personality
Yaitu menilai nasabah dari segi kperibadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari
maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan
tindakan nasabah dalam menghadapi suatu nasabah.
2. Party
Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu berdasarkan modal,
loyalitas, serta karakternya. Sehingga nasabah yang dapat digolongkan ke golongan
tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank.
3. Perpose
Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis
kredit yang diinginkan, seperti untuk modal kerja atau investasi, konsumtif, atau
produktif, dan lain sebagainya.
4. Prospect
Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang, menguntungkan atau
tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.
5. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah
diambil atau dari sumber mana saja untuk pengembalian kredit.
6. Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba, diukur
dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau semakin meningkat, apalagi
dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.
7. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan
perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan
asuransi.
1. Aspek Yuridis/Hukum
Yang kita nilai dalam aspek ini adalah masalah legalitas badan usaha serta izin izin
yang dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit. Penilaian dimulai dengan akte
pendirian perusahaan sehingga dapat diketahui siap-siapa pemilik dan besar modal
masing-masing pemilik. Kemudian juga diteliti keabsahannya adalah seperti:
Surat Izin Usaha Industri (SIUI) untuk sektor industri
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk sektor perdagangan
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Nomor Pokok Wajib Pajak
Keabsahan surat-surat yang dijaminkan misalnya sertifikat tanah
Serta hal-hal yang dianggap penting lainnya
2. Aspek Pemasaran
Dalam aspek ini yang kita nilai adalah permintaan terhadap produk yang
dihasilkan sekarang ini dan dimasa yang akan datang prospeknya bagaimana. Yang
perlu diteliti dalam aspek ini adalah:
Pemasaran produknya minimal 3 bulan yang lalu atau 3 tahun yang lalu
Rencana penjualan dan produksi minimal 3 bulan atau 3 tahun yang akan
datang
Peta kekuatan pesaing yang ada
Prospek produk secara keseluruhan
3. Aspek Keuangan
Penilaian bank dari segi aspek keuangan biasanya dengan suatu kriteria
kelayakan investasi yang mencakup antara lain:
Rasio-rasio keuangan
Periode Pengembalian
Net Present Value
Profitability Index
Internal Rate of Returns
Break Even Point
4. Aspek Teknis/Operasi
Aspek ini membahas masalah yang berkaitan dengan produksi serta kapasitas mesin
yang digunakan, masalah lokasi lay out ruangan, dan mesin-mesin termasuk jenis
mesin yang digunakan.
5. Aspek Manajemen
Untuk menilai struktur organisasi perusahaan sumber daya manusia yang dimiliki
serta latar belakang pengalaman sumber daya manusianya. Pengalaman perusahaan
dalam mengelola berbagai proyek yang ada dan pertimbangan lainnya.
6. Aspek Sosial Ekonomi
Menganalisis dampaknya terhadap perekonomian dan masyarkat umum seperti:
Meningkatkan ekspor barang
Mengurangi pengangguran atau lainnya
Meningkatkan pendapatan masyarakat
Tersedianya sarana dan prasarana
Membuka isolasi daerah tertentu
7. Aspek Amdal
Menyangkut analisis terhadap lingkungan baik darat air atau udara jika
proyek atau usaha tersebut dijalankan. Analisis ini dilakukan secara mendalam
apakah apabila kredit tersebut disalurkan maka proyek yang dibiayai akan
mengalami pencemaran lingkungan di sekitarnya. Pencemaran yang sering terjadi
antara lain terhadap:
Tanah/darat menjadi gersang
Air, menjadi limbah berbau busuk, berubah warna atau rasa
Udara mengakibatkan polusi, berdebu, bising, panas
Secara umum akan dijelaskan prosedur pemberian kredit oleh badan hukum
sebagai berikut.
1. Pengajuan berkas-berkas
Dalam hal ini pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang
dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan berkas-berkas
lainnya yang dibutuhkan pengajuan proposal kredit hendaknya yang berisi
antara lain sebagai berikut.
Latar belakang perusahaan seperti riwayat hidup singkat perusahaan
jenis bidang usaha identitas perusahaan nama pengurus berikut
pengetahuan dan pendidikannya perkembangan perusahaan serta
relasinya dengan pihak-pihak pemerintah dan swasta
Maksud dan tujuan
apakah untuk memperbesar omset penjualan atau meningkatkan
kapasitas produksi atau mendirikan pabrik baru (perluasan)
serta tujuan lainnya
Besarnya kredit dan jangka waktu
dalam hal ini pemohon menentukan besar jumlah kredit yang ingin
diperoleh dan jangka waktu kredit nya penilaian kelayakan besarnya
kredit dan jangka waktunya dapat kita lihat dari cash flow serta
laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) 3 tahun terakhir. Jika
dari hasil analisis tidak sesuai dengan permohonan maka pihak bank
tetap berpedoman terhadap terhadap hasil analisis mereka dalam
memutuskan jumlah kredit dan jangka waktu kredit yang layak
diberikan kepada si pemohon
Cara mengembalikan kredit, dijelaskan secara rinci cara-cara nasabah
dalam mengembalikan kreditnya apakah Dari hasil penjualan atau
cara lain
Jaminan kredit. Hal ini merupakan jaminan untuk menutupi segala
resiko terhadap kemungkinan macetnya suatu kredit baik yang ada
unsur kesengajaan atau tidak. Penilaian jaminan kredit haruslah teliti
jangan sampai terjadi sengketa, palsu, dan sebagainya. Biasanya
jaminan diikat dengan suatu asuransi tertentu. Selanjutnya proposal
ini dilampiri dengan berkas-berkas yang telah di persyaratkan seperti:
- Akte Notaris
Dipergunakan untuk perusahaan yang berbentuk PT (Perseroan
Terbatas) atau yayasan
- TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
Merupakan tanda daftar perusahaan yang dikeluarkan oleh
Departemen Perindustrian dan Perdagangan dan biasanya berlaku
5 tahun jika habis dapat diperpanjang
- NPWP
Nomor Pokok Wajib Pajak di mana sekarang ini setiap pemberian
kredit harus dipantau oleh Bank Indonesia adalah NPWP-nya
- Neraca dan laporan laba rugi 3 tahun terakhir
- Bukti diri dari pimpinan perusahaan
- Foto kopi sertifikat jaminan
Penilaian yang dapat kita lakukan untuk sementara adalah dari neraca
dan laporan laba rugi yang ada dengan menggunakan rasio-rasio
sebagai berikut:
- Current ratio
- Acid test ratio
- Inventory turn over
- Sales to receivable ratio
- Profit margin ratio
- Return on net worth
- Working capital
2. Penyelidikan berkas pinjaman
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah
lengkap sesuai persyaratan yang sudah benar. jika menurut pihak perbankan
belum lengkap atau cukup, maka nasabah diminta untuk segera
melengkapinya dan apabila sampai batas tertentu nasabah tidak sanggup
melengkapi kekurangan tersebut maka sebaiknya permohonan kredit
dibatalkan saja.
3. Wawancara I
Merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan
dengan calon peminjam, untuk meyakinkan Apakah berkas-berkas tersebut
sesuai dan lengkap seperti dengan yang diinginkan titik wawancara ini juga
untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya.
Dalam wawancara ini dibuat serileks mungkin sehingga diharapkan hasil
wawancara akan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
4. On the Spot
Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai
objek yang akan digaji dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil on the
spot dicocokkan dengan hasil wawancara satu titik pada saat hendak
melakukan on the spot hendaknya jangan diberitahu kepada nasabah titik
sehingga apa yang kita lihat di lapangan sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya.
5. Wawancara II
Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-
kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan titik catatan
yang ada pada permohonan dan pada saat wawancara I dicocokkan pada saat
on the spot apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran.
6. Keputusan kredit
Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan
diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya,
biasanya keputusan kredit yang akan mencakup:
- Jumlah uang yang diterima
- Jangka waktu kredit
- Dan biaya-biaya yang harus dibayar
J. Kualitas Kredit
Hidup matinya suatu bank sangatlah dipengaruhi oleh jumlah kredit yang
disalurkan dalam suatu periode. Artinya, semakin banyak kredit yang disalurkan,
semakin besar pula perolehan laba dari bidang ini. Bahkan hampir semua bank masih
mengandalkan penghasilan utamanya dari jumlah penyaluran kredit (spread based),
di samping dari penghasilan atas fee based yang berupa biaya-biaya dari jasa-jasa
bank lainnya yang dibebankan ke nasabah.
Oleh karena itu, dalam melepas kreditnya agar berkualitas pihak perbankan
perlu memperhatikan 2 unsur yaitu sebagai berikut.
1. Tingkat perolehan laba (return), artinya jumlah laba yang akan diperoleh
atas penyaluran kredit. Jumlah perolehan laba tersebut harus memenuhi
ketentuan yang berlaku apabila ingin dinilai baik kesehatannya.
2. Tingkat resiko (risk). Artinya tingkat resiko yang akan dihadapi terhadap
kemungkinan melesetnya perolehan laba bank dari kredit yang
disalurkan.
1. Resiko Lingkungan
Resiko lingkungan artinya resiko yang berkaitan dengan lingkungan
perbankan terutama yang berkaitan dengan lingkungan luar perbankan,
contohnya resiko ekonomi, resiko kompetisi, dan resiko peraturan.
2. Resiko Manajemen
Resiko manajemen, artinya rEsiko yang berkaitan dengan resiko dari
dalam perusahaan. Contohnya resiko organisasi, resiko kemampuan, dan
resiko kegagalan.
3. Resiko Penyerahan
Resiko penyerahan juga lebih terpengaruh oleh internal bank seperti
resiko operasional, resiko teknologi, dan resiko strategik.
4. Resiko Keuangan
Resiko keuangan berkaitan erat dengan pengaruh internal dan eksternal
bank seperti resiko kredit, resiko likuiditas, resiko suku bunga, resiko
leverange, dan resiko internasional.
1. Pemasaran kredit
2. Analisis kredit
3. Taksasi jaminan
4. Administrasi kredit
5. Audit kredit
Tujuan pemisahan kredit ini tidak lain adalah agar pengelolaan suatu
permohonan kredit dapat diproses secara benar lengkap, dan teliti sehingga memiliki
risiko rendah dan tidak menimbulkan masalah titik penilaian dimulai dari pertama
sekali permohonan kredit diajukan sampai dengan kredit berjalan dan berakhir.
Banyak cara agar kredit yang diberikan oleh perbankan memiliki kualitas titik
dalam memutuskan suatu permohonan kredit yang akan diberikan kepada nasabah
agar berkualitas, sebaiknya perlu dibentuk komite kredit (loan committies). Komite
ini bertugas memberikan pelayanan hal-hal yang berkaitan dengan kredit yang
disalurkan titik secara umum tugas komite kredit adalah sebagai berikut.
1. Lancar (Pas)
Suatu kredit dapat dikatakan lancar apabila:
a. Pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga tepat waktu
b. Memiliki mutasi rekening yang aktif
c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan anjungan tunai (Cash
Collateral)
2. Dalam Perhatian Khusus (Special Mention)
Dikatakan dalam perhatian khusus apabila memenuhi kriteria antara lain:
a. Tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga yang belum
melampaui 90 hari
b. Kadang-kadang terjadi cerukan
c. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan
d. Mutasi rekening relatif aktif
e. Didukung dengan pinjaman baru
3. Kurang Lancar (Substandard)
Dikatakan kurang lancar apabila memenuhi kriteria di antaranya:
a. terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga
yang telah melampaui 90 hari
b. Sering terjadi cerukan
c. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90
hari
d. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah
e. Terdapat masalah keuangan yang dihadapi debitur
f. Dokumen pinjaman yang lemah
4. Diragukan (Doubtful)
Dikatakan diragukan apabila memenuhi kriteria di antaranya:
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga
yang telah melampaui 180 hari
b. Terdapat cerukan yang bersifat permanen
c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari
d. Terjadi kapitalisasi bunga
e. Dokumen hukum yang lemah, baik untuk perjanjian kredit maupun
pengikatan jaminan.
5. Macet (Loss)
Dikatakan macet apabila memenuhi kriteria antara lain.
a. Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga
yang telah melampaui 270 hari
b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru
c. Dari segi hukum dan kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada
nilai yang wajar
1. Rescheduling
a. Memperpanjang jangka waktu kredit
dalam hal ini diberikan keringanan dalam masalah jangka waktu kredit
misalnya perpanjangan jangka waktu kredit dari 6 bulan menjadi 1 tahun
sehingga si debitur mempunyai waktu yang lama untuk mengembalikannya.
b. Memperpanjang waktu angsuran
Memperpanjang angsuran hampir sama dengan jangka waktu kredit. Dalam
hal ini jangka waktu angsuran kreditnya diperpanjang pembayarannya pun
misalnya dari 36 kali menjadi 48 kali dan hal ini tentu saja jumlah angsuran
pun menjadi mengecil seiring dengan penambahan jumlah angsuran.
2. Reconditiong
Dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti:
a. Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan utang pokok
b. Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu
Dalam hal penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu maksudnya
hanya bunga yang dapat ditunda pembayarannya, sedangkan pokok
pinjaman yang tetap harus dibayar seperti biasa.
c. Penurunan suku bunga
d. Pembebasan bunga
3. Restructuring
a. Dengan menambah jumlah kredit
b. Dengan menambah equity
- Dengan menyetor uang tunai
- Tambahan dari pemilik
4. Kombinasi
Merupakan kombinasi dari ketiga jenis yang di atas
5. Penyitaan Jaminan
Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar-benar
tidak punya etiket baik, ataupun sudah tidak mampu lagi untuk membayar
semua utang utangnya.