TAHUN PELAJARAN
2021/2022
SURAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menyikapi perkembangan zaman pada era globalisasi yang semakin pesat, sangat
dibutuhkan sumber daya manusia yang tangguh dan ulet serta mempunyai keimanan dan
ketaqwaan terhadap Allah Swt. Dalam mempersiapkan hal itu maka sedini mungkin upaya
pembentukan mental-mental yang tangguh perlu dipersiapkan melalui dunia pendidikan.
Pendidikan Al-Qur’an sebagai pondasi penting yang harus diajarkan oleh orangtua kepada
anaknya. Adapun tujuan dari pendidikan Al-Qur’an itu sendiri yaitu untuk melahirkan
manusia-manusia yang berilmu, berpengetahuan, dan berakhlak mulia.
Pendidikan Al-Qur’an diajarkan mulai dari membaca, sebagaimana menurut sabda
Nabi Muhammad dalam ayat pertama surat Al-Alaq. Menurut Solihu (2016: 122)
mengungkapkan bahwa “Di dalam Islam cara dalam melestarikan Al-Qur’an yaitu melalui
penghafalan”.
Menghafal Al-Qur'an terutama pada juz 30 sangatlah tidak mudah, dalam menghafal
harus berhati-hati sebab suatu kesalahan akan berakibat fatal terhadap makna ayat. Menurut
Malikah (2016: 212) menyatakan bahwa “Menghafal adalah suatu kegiatan untuk menyimpan
semua memori yang telah dilihat dan didengar”. Menurut Fajarini (2017: 17) menyatakan
bahwa “Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu aktivitas yang dipenuhi dengan upaya-upaya
yang mengharuskan bagi penghafalnya agar senantiasa konsisten”. Menghafal Al-Qur'an
berawal dari mencintai Al-Qur'an, karena menghafal Al-Qur'an tanpa mencintai akan kurang
bermanfaat atau sia-sia saja, begitupun sebaliknya.
Masalah pendidikan keagamaan anak, yang terjadi di desa Dangdeur secara umum
masih sangat kurang, meskipun mayoritas masyarakat desa Dangdeur Kecamatan Subang
beragama Islam. Setiap anak usia dini memiliki perbedaan dalam kemampuan menghafal dan
mengingat Al Qur’an.
Belajar bukan hanya mengenai ilmu pendidikan, melainkan juga belajar mendalami
ilmu agama dengan mengkaji al-qur’an dan menghafalkannya dari menghafal surat-surat
pendek terlebih dahulu. Namun realitanya saat ini anak-anak lebih senang bermain gedjet dari
pada menghafalkan surat-surat pendek. Hal ini harus ditangani dengan serius untuk
membenahi kekurangan dalam pendidikan, salah satunya melalui pembelajaran hafalan surat-
surat pendek sejak dini.
Berdasarkan uraian diatas, diperlukan suatu kegiatan yang sekiranya mampu untuk
meningkatkan hafalan surat-surat pendek al-Qur’an. Oleh Karena itu, penulis sekaligus guru
mengadakan penelitian tindakan kelas dengan dua kali siklus dengan judul “Penerapan
Metode Struktur Analitik Sintetik untuk Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-Quran
Surat Pendek (An-Nas) Pada Siswa Kelas II SD Negeri Hegarmanah Subang”
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diindentifikasikan masalah penelitian pada
peserta didik kelas II SDN Hegarmanah, sebagai berikut:
a. Masih banyak peserta didik yang kemampuan menghafalnya rendah.
b. Proses pembelajaran yang kurang menarik.
c. Penggunaan Metode pembelajaran yang kurang tepat.
3. Rumusan Masalah
Agar penelitian tindakan kelas ini dapat terarah dan mencapai tujuan sebagaimana
yang diharapkan, penelitian merumuskan permasalahan sebagai berikut:
Apakah dengan penerapan Metode SAS dapat meningkatkan kemampuan menghafal A1-
Quran surat-surat pendek pada siswa kelas II SD Negeri Hegarmanah?
4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dari rumusan masalah di
atas yaitu dengan penerapan metode SAS dalam pembelajaran membaca dapat
meningkatkan kemampua untuk menghafal A1-Quran surat-surat pendek (An-Nas) pada
siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri Hegarmanah Subang.
5. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memiliki maanfaat yaitu sebagai
berikut:
1) Manfaat Teoritis Untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode SAS setelah di
terapkan dalam proses pembelajaran dikelas.
2) Manfaat Praktis
a. Bagi peserta didik Untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan mengatasi
kesulitan belajar menghafal A1-Quran dengan menggunakan metode struktural
analitik sintetik (SAS) pada peserta didik kelas II SDN Hegarmanah.
b. Bagi pendidik
Hasil penelitian ini dapat di gunakan untuk memperbaiki strategi pembelajaran
membaca dan menambah pengetahuan atau wawasan guru mengenai pembelajaran
membaca dan menulis Al-Quran khususnya menghafal surat-surat pendek.
permulaan dengan menggunakan metode Struktural Analitik Sintetik (SAS).
c. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan peneliti mengenai metode yang di gunakan dalam proses
pembelajaran sehingga dapat menambah wawasan bagi peneliti. Secara Praktis.
6. Metode Penelitian
A. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas II Sekolah Dasar
Hegarmanah berjumlah 14 siswa.
B. Rancangan Penelitian
Menurut Fatahuddin (1982:10) Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang
dilakukan dilakukan di dalam kelas, yang diteliti adalah proses belajar mengajar dan hasil
pembelajarannya. Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan tiga kali pembelajaran awal
sebelum menggunakan Metode SAS, kemudian dua kali siklus pembelajaran
menggunakan metode SAS pada siklus I ,II dan III.
Adapun setiap siklus pembelajaran terdiri dari tiga tahap yaitu:
a. Tahap perencanaan tindakan
b. Tahap pelaksanaan tindakan
c. Tahap observasi tindakan
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Hegarmanah Kecamatan Subang
Kabupaten Subang pada siswa kelas II. Waktu penelitian dilaksanakan selama dua bulan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga kali siklus, yaitu siklus I, II dan III.
Materi pembelajaran yang diberikan adalah menghafal surat An-Nas kelas II semester I.
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 variabel penelitian yaitu:
a. Variabel bebas adalah “variabel yang mempengaruhi variabel lain atau sering disebut
dengan variabel penyebab.”J
Dalam penelitian ini variabel bebas adalah metode SAS terdiri dari:
Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menghafal
A1- Quran surt-surat pendek yang kurang dari 7 ayat yaitu Surat Al-Fatihah, Al-ikhlas,
Al-Falaq, Al-Kaustar, A-nasr, Al-Lahab, Al-Fill,Al-Kafirun, Al-Asr, Al-Qadr,Al-Quraish,
Al-Maun.
Jadi sesuai judul ada 2 obyek pengamatan dalam penelitian ini yaitu metode SAS dan
menghafal surat pendek yaitu surat Annas.
Data pada pembelajaran awal harus diobservasi dengan detail oleh kolaborator, sebab data
ini nanti akan diperbaiki pada pembelajaran remidial siklus I, II dan III. Sehingga dapat
dibuat kesimpulan dan perbandingan keberhasilan kemampuan menghafal siswa terhadap
surat-surat pendek sebelum dan sesudah menggunakan metode SAS dalam pembelajaran.
Tes tindakan kelas yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu pre tes dan post tes. Pre tes
adalah tes yang dilakukan sebelum pembelajaran dengan metode SAS diberikan. Tujuan
dari tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menghafal surat-surat
pendek. Dan pre tes ini guna peneliti mengetahui kekurangan dan kelemahan siswa
terhadap ketercapaian kompetensi yang seharusnya diraih. Sedangkan post tes
dilaksanakan setelah pembelajaran siklus I, II, dan III yaitu pembelajaran remidial yang
sudah menggunakan metode SAS untuk meningkatkan kemampuan siswa menghafal
surat-surat pendek. Instrumen atau alat ukur tes yang digunakan dalam pre tes dan post
tes adalah sama, yaitu berupa tes lisan dengan aspek penilaian sebagai berikut:
d. Tahap interpretasi
Yaitu tahap pemahaman dan penafsiran terhadap data yang telah dianalisa. Setelah data
dianalisa peneliti membuat penafsiran keberhasilan maupun kegagalan berdasarkan
prosentase data keberhasilan yang telah diperoleh.
e. Tahap evaluasi
Yaitu tahap penilaian dengan mengevaluasi hasil interpretasi. Dari penafsiran atau
interpretasi peneliti, dilakukan evaluasi keberhasilan dan kegagalan pembelajaran berdasarkan
data yang diperoleh. Analisis kuantitatif ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana
yaitu:
1) Untuk menilai ulanga atau tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi
dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif
dapat dirumuskan: Dengan: X = Nilai rata-rata
XX = Jumlah semua nilai siswa
XN = Jumlah siswa
2) Untuk ketuntasan belajar
Adapun langkah-langkah analisis data sebagaimana yang ditawarkan oleh Lexy
Moleong yaitu dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber.
Setelah dibaca, dipelajari, dan ditelaah kemudian mengadakan reduksi yang dilakukan
dengan jalan membuat abstraksi dan selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-
satuan.1
Metode ini digunakan untuk menjelaskan keterangan-keterangan dari pihak guru
dengan selalu memperhatikan sisi mana suatu analisis dikembangkan secara berimbang
dengan melihat kekurangan dan kelebihan dengan melihat obyek penelitian. Untuk
menjaga keabsahan data penelitian dilakukan pengamatan dan pencarian data dengan
tekun dan teliti, yaitu dengan jalan mencermati kejanggalan-kejanggalan dan keterangan
yang kurang jelas kemudian meminta untuk mempeijelas keterangan-keterangan yang
masih janggal.
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal.
Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994),
yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencpai skor 65% atau nilai 65 dan
kelas tersebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdpat 85% yang telah mencapai daya
serap lebih dari sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar
digunakan rumus sebagai berikut:
n _ I siswa yang tuntas beiajar 100%
Y —--------------- ------------------x 100%
E siswa
BAB II
1
Lexy J. Moleong. “Metodologi Penelitian K ualitatif. (Bandung Remaja Rosdakarya, 2002). Him. 190.
KAJIAN TEORI
Metode merupakan salah satu teknik tertentu yang di gunakan untuk menyajikan
bahan bahasa secara strategi yang sudah di susun dalam kegiatan nyata dan praktis untuk
kurikulum untuk pembelajaran bahasa Indonesia. Tujuan digunakannya metode ini agar
peserta didik mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Metode SAS merupakan salah satu jenis metode yang bisa digunakan dalam proses
pembelajaran menurut Ridwan abdullah sani metode SAS berpandangan bahwa suatu
pengamatan yang pertama bagi manusia yaitu global atau menyeluruh. Oleh karena itu
dalam sesuatu yang akan diajarkan kepada peserta didik harus dimulai atau diawali
strukturnya.4
Metode SAS juga merupakan salah satu metode yang dapat memperbaiki metode
yang sudah ada saat ini, pada dasarnya para pakar berpandangan bahwa metode yang
digunakan umunya peserta didik belum mengetahui struktur kalimat, tetapi hanya
mengenal lambang bunyi saja yang pada hakikatnya belum berarti. 5 Dari beberapa
pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode struktural analitik sintetik (SAS)
yaitu suatu cara yang dapat di gunakan dalam kegiatan belajar membaca permulaan
dikelas rendah yang mana pada dasarnya memiliki tahapan yaitu tahap awal menampilkan
keseluruhan dan mengenalkan sebuah kalimat utuh, lalu melakukan sebuah penguraian
dan sintetik menggabungkan kembali ke bentuk struktur semula. Untuk tercapainya suatu
2
Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Referensi, 2013), h. 34
3
Siti Anisatun Nafi’ah, Model-Model Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2018), h. 64.
4
Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 278
5
7St. Y. Slamet, Dasar-Dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Di Sekolah Dasar (Surakarta: Uns
Press, 2017), h. 33
proses pembelajaran yang baik dan memudahkan peserta didik untuk menghafal maka
menggunakan kartu huruf, kartu suku kata, kartu kata dan kartu kalimat, pendidik dan
sebagian peserta didik menempel kata-kata yang tersusun sehingga menjadi kalimat yang
berarti.
Metode SAS dikenal juga sebagai metode membaca keseluruhan baru bagian. Yang
dimaksud disini adalah anak dilatih menguraikan kata-kata dari sebuah kalimat, lalu kata,
suku kata, hingga huruf dalam suku kata. Lanjut suku kata menjadi kata dan kata menjadi
kalimat awal. Awalnya anak diminta membaca satu kalimat sederhana. Semakin lama,
bentuk kalimat semakin panjang. Metode ini berdasarkan landasan linguistic sebetulnya
menolong anak menguasai bacaan dengan lancar7
a. Dasar Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang sangatpenting. Suatu struktur atau
kalimat dapat dipahami, bila tersusun atas kata atau lafad yang mengandung
Maha Penyayang lagi Pengasih.”Karena lafad tersebut mengandung arti, maka dapat
dianalisa dan di sintesa sehingga fungsi huruf dan lafad dapat dipahami dan dihayati
6
Imas Kurniasih & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, (Jakarta: Kata Pena, 2016), hlm.
34-35.
7
Rina Oktaviani. Dkk, Anak Islam Gemar Membaca, (Jakarta: Eska Kids, 2014), hlm.18.
b. Dasar Ilmu Jiwa
para ahli ilmu jiwa di Jerman Barat seperti WolfgangKohler, Kurt Lewin, Koffkha
sifat jiwa ingin mengenalatau sifat jiwa melit melalui metode SAS dapat dipenuhi.
c. Dasar Pendidikan
harus berfungsi sebagai subyek. Dulu orang berpendapat bahwa guru atau pendidik
sebagai subyek dan murid atauanak didik sebagai obyek. Pendapat tersebut salah,
karena sekarang pendidik dan anak didik sebagai subyek, kedua-duanya aktif.
berupa cara belajar yang baik, cara memecahkan problema yang dihadapi dan
sebagainya. Pendidik harus memusatkan perhatian dan usaha agar anak didik bekeija
secara aktif dan kreatif melakukan tugas sesuai dengan kesadaran anak didik masing-
masing.
anak didik dapat melakukan cara menganalisa dan mensintesa. Anak didik harus aktif
untuk mencari dan menemukan jawaban atas pertanyaan pendidik mengenai bagaimana
dan mengapa. Dengan demikian anak didik akan aktif sehingga benar-benar merupakan
subyek “Penggunaan metode SAS didasarkan pada tiga hal yaitu dasarbahasa, dasar ilmu
8
Fatahuddin, Membaca dan Menulis Huruf A! Quran, (Jakarta; Serajaya, 1985, him. 11-12)
4. Manfaat atau peranan Metode SAS
Sintetik) yaitu:
2) Dengan langkah yang di atur sedemikian rupa membuat anak mudah mengikuti
landasan linguistic, metode ini akan menolong anak menguasai bacaan dengan lancar.
3) Metode ini menggabungkan tiga indra belajar siswa yakni visual, auditorial dan
untuk dicapai.
4) Metode terasa menyenangkan bagi siswa yang akan dapat memotivasi dalam belajar
membaca permulaan.9
e. Merangkai dan melafalkan kata menjadi kalimat/ayat kemudian ayat menjadi surat
g. Menganalisis sebuah kalimat menjadi kata, suku kata, dan huruf kemudian
9
Imas Kurniasih & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, …hlm. 35
10
http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/08/hakikat-metode-sas.html diakses pada tanggal 25 juli 2021 pukul
10.10 WIB
b. Dengan langkah-langkah yang diatur sedemikian rupa membuat anak mudah
mengikuti prosedur dan akan dapat cepat membaca pada kesempatan berikutnya.
c. Berdasarkan landasan linguistic metode ini akan menolong anak menguasai bacaan
dengan lancar.
a. Metode SAS mempunyai kesan bahwa pengajar haus kreatif dan terampil serta sabar.
b. Tuntutan semacam ini dipandang sangat sukar untuk kondisi pengajar saat ini.
c. Banyak sarana yang harus dipersiapkan untuk pelaksanaan metode ini untuk sekolah
d. Metode SAS hanya untuk konsumen pembelajar di perkotaan dan tidak di pedesaan.
e. Oleh karena agak sukar mengajarkan para pengajar metode SAS maka di sana sini
a. Pengertian menghafal
Menghafal berarti “apa yang didengar, dilihat, atau dibaca sudah masuk dalam
ingatan atau dapat diingat tanpa dilihat dan mampu mengingat diluat kepala Jadi yang
dimaksud dengan upaya meningkatkan kemampuan menghafal yaitu suatu cara yang
dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan mengingat apa yang didengar,
dilihat, atau dibaca di luar kepala tanpa membaca atau melihat kembali
11
Imas Kurniasih & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, …hlm. 35
Artinya :
Lafaznya:
1. Bismillahir rahmaanirrahiim.
2. Qul a’uudzu burabbinnaas.
3. Malikinnas.
4. Ilaahinnaas.
5. Min syarril waswaasil khonnaas.
6. Alladzzi Yuwaswisufii shuduurinnaas.
7. Minal jinnati wannaas.
C. Hipotesis
Yaitu suatu jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian, dimana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam uraian pertanyaan. 12 Dalam penjelasan di
atas yang merupakan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara dari
permasalahan dalam suatu penelitian yang kebenarannya akan di buktikan berdasarkan fakta-
fakta di lapangan.
Diharapkan dengan penelitian ini penulis mengajukan hipotesis tindakan yaitu:
Dengan menggunakan metode struktural analitik sintetik (SAS) dapat meningkatkan
kemampuan menghafal A1 Quran surat-surat pendek siswa kelas II SD Negeri Hegarmanah.”
12
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: CV. A;vabeta, 2016), h. 64.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
NO JABATAN NAMA
1 Pelindung Ketua Korwil Kecamatan
2 Ketua Mohede
3 Sekretaris Sartono
4 Bendahara Andini Putrisari
5 Pembantu Umum Dandi Aldiansyah
Hadi Heryana
(Sumber : Data SDN Hegarmanah 2021)
Adapun keadaan guru dan siswa SDN Hegarmanah adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Daftar Nama Guru SDN Hegarmanah Tahun 2021
NO NAMA JABATAN
1 Entin Supartini Kepala Sekolah
2 Yeni Igan Guru Kelas I
3 Tini Guru Kelas II
4 Novi Guru Kelas III
5 Susi Handayani Guru Kelas IV
6 Hj.Emar Guru Kelas V
7 Yanti Esa Guru Kelas VI
(Sumber : Data SDN Hegarmanah 2021)
Tabel 3. Jumlah Siswa SDN Hegarmanah Tahun 2021)
C. Siklus I :
Pertemuan 1 (Sabtu, 14 Agustus 2021)
1. Perencanaan(Planning)
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materiyang akan
diajarkan sesuai dengan metode dan model pembelajaran yang digunakan. RPP
disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dari kepala sekolah dan guru agama
di sekolah. RPP ini berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan
kegiatanpembelajaran di kelas.
b. Menyusun lembar observasi dan lembar angket untuk siswa.Lembar observasi
digunakan oleh obserber / kolaborator yaitu seseorang yang lebih ahli yang
melakukan pengamatan terhadap pembelajaran guru dan hasil yang diperoleh
siswa. Sedang lembar angket digunakan oleh peneliti untuk siswa sebagai cara
memper mudah peneliti mengetahui respon siswa terhadap kegiatan
pembelajaran termasuk lembar wawancara.
c. Mempersiap kan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
setiap pembelajaran seperti lembar keija siswa atau lembar penelitian.
d. Mempersiapkan soal tes untuk siswa sebagai instrumen penilaian yang akan
diberikan pada akhir pembelajaran atau akhir siklus.Soal tes disusun oleh
peneliti digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran dengan
pertimbangan kepala sekolah dan guru yang lebih senior.
2. Pelaksanaan (Akting) Tindakan
Tindakan ini dilakukan dengan menggunakan panduan perencanaan yang
telah dibuat dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel terbuka terhadap
perubahan-perubahan. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengajar
peserta didik dengan menggunakan RPP yang telah dibuat. Guru sekaligus
peneliti dibantu oleh dua orang pengamat yaitu kepala sekolah dan teman sejawat
yang lebih ahli (guru senior) mengamati partisipasi peserta didik saat proses
pembelajaran dikelas.
3. Observasi / pengumpulan data
Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi dilakukan
untuk melihat secara langsung bagaimana partisipasi siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Setelah itu juga dilakukan wawancara dan
memberikan angket kepada seluruh siswa sebagai subyek penelitian.
4. Refleksi
Dia yang diperoleh pada lembar observasi dianalisis, kemudian dilakukan refleksi
pelaksanaan refleksi berupa diskusi antara peneliti dan observer yaitu kolaborator
yang lebih ahli , dalam penelitian ini adalah guru senior dan kepala sekolah.
Diskusi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah
dilakukan yaitu dengan cara melakukan penelitian terhadap proses yang terjadi,
masalah yang muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang
dilakukan. Setelah itu mencari jalan keluar terhadap masalah-masalah yang
mungkin timbul, agar dapat dibuat rencana perbaikan pada siklus II. Adapun hasil
pada siklus pertama adalah sebagai berikut:
1. Jumlah siswa tuntas 6 orang
2. Jumlah siswa belum tuntas 8 orang
3. Nilai tertinggi 75
4. Nilai terendah 60
5. Nilai rata-rata siswa 68
Dari hasil tersebut menunjukan nilai masih jauh dari kriteria keberhasilan dan
ketuntasan minimal yang ditetapkan, yaitu nilai rata-rata minimal 70. Oleh
karenanya dilanjutkan penelitian pada siklus kedua.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab empat adalah pendiskripsian hasil penelitian dan pembahasan tiap siklus penelitian
pembelajaran meliputi data hasil pengamatan / wawancara refleksi keberhasilan dan kegagalan serta
pembahasannya.
A. Deskripsi Per Siklus Penelitian Pembelajaran
1. Pembelajaran Awal
Pembelajaran awal dilakukan dengan setting kelas berbentuk klasikal biasa, dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang biasa dilakukan, secara lengkap RPP awal dapat
dilihat pada lembar lampiran.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan tiga fase yaitu kegiatan awal terdiri dari
tanya jawab tentang surat An-Nas, mengarahkan peserta didik untuk menyimak penjelasan
tentang lafal surat tersebut serta tajwidnya dan menghafalkannya. Kegiatan inti adalah
menghafal surat An-Nas berulang-ulang secara bersama atau klasikal. Sedangkan kegiatan
akhir memberi tugas dengan praktek mengulang-mengulang surat lengkkap dengan bacaan
yang benar.
Dari pembelajaran awal diperoleh hasil belajar peserta didik sebagai berikut :
3. Penerapan Siklus II
Belum dilakukan penelitian
4. Penerapan Siklus III
Belum dilakukan Penelitian
B. Pembahasan
1. Pembelajaran Awal
Dari hasil perolehan nilai ulangan pada akhir pembelajaran awal sebelum
dilaksanakan dengan metode Struktur Analisis Sintesis didapat hasil yang belum
memuaskan. Pesnguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang mencapai kriteria
ketuntasan minimal 70% atau lebih hanya terdapat 3 orang peserta didik dari keseluruhan
jumlah siswa sebanyak 14 orang peserta didik SDN Hegarmanah Subang.
Menurut pengamatan peneliti sekaligus guru kelas dan kolaborator yaitu guru senior
yang ikut mangamati proses pembelajaran, diketahui bahwa selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung hanya guru dan peserta didik tertentu saja yang aktif dalam
pembelajaran. Demikian pula kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan tugas juga
kurang maksimal tidak semua tugas yang diberikan guru dapat dikerjakan seluruhnya
dengan benar dan tepat waktu.
Berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran terlihat kondisi peserta didik
yang tidak mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran seperti takut, malas, enggan dan
kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran menghafal surat pendek. Kondisi berbeda
sekali dibanding ketika peserta didik mengikuti pembelajaran lapangan misalnya
pelajaran olahraga dan kesehatan. Pada pembelajaran yang memerlukan aktivitas ini
peserta didiik terlihat sangat gembira dan melaksanakan dengan antusias.
Berdasarkan hal tersebut peneliti sebagai guru meminta bantuan teman sejawat yaitu
guru yang lebih senior untuk mengidentifikasi kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan.
Berdasarkan hasil diskusi tersebut terungkap beberapa permasalahan pada
pembelajaran awal antara lain :
a. Tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pembelajaran sangat rendah
b. Peserta didik tidak mampu menghafal surat pendek yang diberikan ddengan benar.
c. Peserta didik tidak dapat menghafal surat pendek secara benar.
d. Peserta didik pasif dalam mengikuti pembelajaran.
Selain dari hasil refleksi pembelajaran awal ini ditemukan pula faktor-faktor
penyebab peserta didik kurang menguasai materi pembelajaran diantaranya :
a) Kurangnya contoh pelafalan guru yang jelas dan benar
b) Sedikitnya latihan pelafalan sehingga keterampilan menghafal peserta didik.
c) Keberanian bertanya dan mencoba sangat kurang.
d) Perhatian guru terhadap kemampuan menghafal Al-Quran secara individual kurang.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka perbaikan pembelajaran yang akan
dilakukan terfokus pada bagaimana meningkatkan kemapuan menghafal surat pendek
dengan penerapan metode SAS pada peserta didik kelas II SDN Hegarmanah dilakukan?
Fajarini, Andiya, Anwar Sutoyo dan Dwi Yuwono Puji Sugiharto. 2017. “Model
Menghafal Pada Penghafal Al-Qur’an Implikasinya Pada Layanan
Penguasaan Konten Dalam Bimbingan Dan Konseling”. Jurnal Bimbingan
Konseling. Vol. 1, No. 6. Diakses pada 21 Maret 2018.
Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 278
St. Y. Slamet, Dasar-Dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Di Sekolah Dasar
(Surakarta: Uns Press, 2017), h. 33
Imas Kurniasih & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, (Jakarta: Kata
Pena, 2016), hlm. 34-35.
Rina Oktaviani. Dkk, Anak Islam Gemar Membaca, (Jakarta: Eska Kids, 2014), hlm.18.
Imas Kurniasih & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, …hlm. 35
JADWAL KEGIATAN
2 Pembuatan Proposal
3 Pengajuan Bab I
4 Pengajuan Bab II
10
11
12
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI-3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (Mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah dan disekolah.
KI-4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1.2 Terbiasa membaca Al-Quran dengan 1.2 Terbiasa membaca Al-Quran
tartil 2.2 Menunjukan sikap berlindung diri
2.2 Menunjukan sikap berlindung diri kepada Allah SWT.
kepada Allah SWT. dan saling
menasehati sebagai implementasi dari
pemahaman makna QS.an-nas
3.2 Memahami pesan-pesan pokok QS.an- 3.2.1 Menyebutkan arti QS An-nas
nas 3.2.2 Menyebutkan jumlah ayat QS.An-Nas
3.2.3 Menyebutkan tempat turunnya QS.An-
Nas
3.2.4 Menjelaskan isi pokok QS.An-Nas
4.2.2 Melafalkan QS.An-Nas dengan benar 4.2.1 Menunjukan melafalkan QS.An-Nas ayat
dan jelas 1-3
4.2.2 Menunjukan melafalkan QS.An-Nas ayat
4-6
4.2.3 Menunjukan melafalkan QS.An-Nas ayat
1-6
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti pembelajaran lewat video“Surat An Nass” peserta didik dapat
melafalkan surat An-nas dan menghafalnya dengan baik dan benar.
Dengan kegiatan tanya jawab peserta didik dapat menguraikan pesan dari QS.An-Nas
dengan jelas.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Membaca Al-Quran mendapat pahala dari Allah Swt
Surat An-Nas turun dikota Makah. Terdiri dari 6 ayat
Termasuk Surat Makkiyah artinya turun dikota Mekkah
atau sebelum Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah
Membaca Al-Quran. Diantaranya surat An-Nas,
harus hati-hati dan teliti serta harus sesuai makhraj dan tajwidnya.
Sebelum membaca lafal surat An-nas. Mari kita lakukan tepuk An-Nas terlebih dahulu.
D. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran : Tanya Jawab, Cooperative Learning, demonstrasi
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
F. SUMBER PEMBELAJARAN
Al-Quran dan Terjemahannya
Buku Guru Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti Kelas II, kemdikbud, Revisi 2017
Buku Siswa Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti Kelas II, kemdikbud, Revisi 2017
Link youtube : https://youtu.be/r8C_mr2Ysz4
https://youtu.be/J_x8iyRwy3W
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
A. Kegiatan
Pendauluan
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam
(persiapan/orientasi) (Religious)
2. Peserta didik berdoa dengan
dipimpin ketua kelas (Religious)
3. Peserta didik menyanyikan Garuda
20 MENIT
pancasila (Nasionalis)
4. Guru mengecek kehadiran peserta
didik (Integritas)
5. Peserta didik melakukan kegiatan
literasi membaca (Literasi baca tulis)
Apersepsi 6. Guru mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan pengalaman
peserta didik dengan materi
sebelumnya (GLS)
Misalnya :
Siapa yang yang bisa melafalkan surat
An-nas ?
Sebutkan Arti surat An-nas? (Critical
thingking)
7. Guru mengajukan pertanyaan
pendahuluan :
Sudah siapkah kalian mengikuti
pembelajaran hari ini?
Motivasi 8. Peserta didik mendapat informasi
dari guru mengenai tujuan, manfaat
dan metode pembelajaran yang
akan dilakukan, yaitu pembelajaran
Cooperative Learning tentang
Menghafal Surat An-nas
B. Kegiatan Inti (Pembelajaran Berbasis Discovery Learning)
C. Kegiatan Penutup
H. PENILAIAN
Bentuk Instrumen : Tes Perbuatan
Contoh Instrumen :
I. PENGAYAAN
Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah mencapai KKM, diminta untuk
membantu berlatih pelafalan surat An-Nas kepada teman lain yang belum lancar (guru
mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).
J. REMIDIAL
Bagi peserta didik yang belum menguasai materi (mencapai KKM), guru menjelaskan
kembali materi surat An-nas .selanjutnya melakukan penilaian kembali. Pelaksanaan remedial
dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang disesuaikan, misalnya 30 menit setelah jam
pulang.
(Heti karyeti)
Lampiran 2
L. Kompetensi Inti
KI-1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI-3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (Mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah dan disekolah.
KI-4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1.2 Terbiasa membaca Al-Quran dengan 1.2 Terbiasa membaca Al-Quran
tartil 2.2 Menunjukan sikap berlindung diri
2.2 Menunjukan sikap berlindung diri kepada Allah SWT.
kepada Allah SWT. dan saling
menasehati sebagai implementasi dari
pemahaman makna QS.an-nas
3.2 Memahami pesan-pesan pokok QS.an- 3.2.1 Menyebutkan arti QS An-nas
nas 3.2.2 Menyebutkan jumlah ayat QS.An-Nas
3.2.3 Menyebutkan tempat turunnya QS.An-
Nas
3.2.4 Menjelaskan isi pokok QS.An-Nas
4.2.2 Menghafal QS.An-Nas dengan benar 4.2.1 Menunjukan hafalan QS.An-Nas ayat
dan jelas 1-3
4.2.2 Menunjukan hafalan QS.An-Nas ayat
4-6
4.2.3 Menunjukan hafalan QS.An-Nas ayat
1-6
M. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mengikuti pembelajaran lewat video“Surat An Nass” peserta didik dapat
melafalkan surat An-nas dan menghafalnya dengan baik dan benar.
Dengan kegiatan tanya jawab peserta didik dapat menguraikan pesan dari QS.An-Nas
dengan jelas.
N. MATERI PEMBELAJARAN
Membaca Al-Quran mendapat pahala dari Allah Swt
Surat An-Nas turun dikota Makah. Terdiri dari 6 ayat
Termasuk Surat Makkiyah artinya turun dikota Mekkah
atau sebelum Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah
Membaca Al-Quran. Diantaranya surat An-Nas,
harus hati-hati dan teliti serta harus sesuai makhraj dan tajwidnya.
Sebelum membaca lafal surat An-nas. Mari kita lakukan tepuk An-Nas terlebih dahulu.
O. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran : Tanya Jawab, Cooperative Learning, demonstrasi
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
P. MEDIA DAN ALAT/BAHAN PEMBELAJARAN
Laptop dan Infocus
Powerpoint Materi Pembelajaran
Gambar / Foto
Spidol dan White Board
Q. SUMBER PEMBELAJARAN
Al-Quran dan Terjemahannya
Buku Guru Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti Kelas II, kemdikbud, Revisi 2017
Buku Siswa Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti Kelas II, kemdikbud, Revisi 2017
Link youtube : https://youtu.be/r8C_mr2Ysz4
https://youtu.be/J_x8iyRwy3W
TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU
D. Kegiatan
Pendauluan
Pendahuluan 9. Guru mengucapkan salam
(persiapan/orientasi) (Religious)
10. Peserta didik berdoa dengan
dipimpin ketua kelas (Religious)
11. Peserta didik menyanyikan Garuda
20 MENIT
pancasila (Nasionalis)
12. Guru mengecek kehadiran peserta
didik (Integritas)
13. Peserta didik melakukan kegiatan
literasi membaca (Literasi baca tulis)
Apersepsi 14. Guru mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan pengalaman
peserta didik dengan materi
sebelumnya (GLS)
Misalnya :
Siapa yang sudah hafal surat An-nas ?
Coba sebutkan ada berapa ayat?
(Critical thingking)
15. Guru mengajukan pertanyaan
pendahuluan :
Sudah siapkah kalian mengikuti
pembelajaran hari ini?
Motivasi 16. Peserta didik mendapat informasi
dari guru mengenai tujuan, manfaat
dan metode pembelajaran yang
akan dilakukan, yaitu pembelajaran
Cooperative Learning tentang
Menghafal Surat An-nas
E. Kegiatan Inti (Pembelajaran Berbasis Discovery Learning)
F. Kegiatan Penutup
S. PENILAIAN
Bentuk Instrumen : Tes Perbuatan
Contoh Instrumen :
T. PENGAYAAN
Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah mencapai KKM, diminta untuk
membantu berlatih pelafalan surat An-Nas kepada teman lain yang belum lancar (guru
mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).
U. REMIDIAL
Bagi peserta didik yang belum menguasai materi (mencapai KKM), guru menjelaskan
kembali materi surat An-nas .selanjutnya melakukan penilaian kembali. Pelaksanaan remedial
dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang disesuaikan, misalnya 30 menit setelah jam
pulang.
(Heti karyeti)
Lampiran 3
Komponen Siswa
No Hal yang Diamati Skor
Siswa 1 2 3 4
1 Keaktifan Siswa:
a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran √
b. Siswa aktif bertanya √
c. Siswa aktif mengajukan ide √
2 Perhatian Siswa:
a. Diam, tenang √
b. Terfokus pada materi √
c. Antusias √
3 Kedisiplinan:
a. Kehadiran/absensi √
b. Datang tepat waktu √
c. Pulang tepat waktu √
4 Penugasan/Resitasi:
a. Mengerjakan semua tugas √
b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya √
c. Mengerjakan sesuai dengan perintah √
Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Lampiran 4
Komponen Guru
No Hal yang Diamati Skor
Guru 1 2 3 4
1 Penguasaan Materi:
a. Kelancaran menjelaskan materi √
b. Kemampuan menjawab pertanyaan √
c. Keragaman pemberian contoh √
2 Sistematika penyajian:
a. Ketuntasan uraian materi √
b. Uraian materi mengarah pada tujuan √
c. Urutan materi sesuai dengan SKKD √
3 Penerapan Metode:
a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi √
b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode yang √
digunakan √
c.Mudah diikuti siswa
4 Penggunaan Media:
a. Ketepatan pemilihan media dengan materi √
b. Ketrampilan menggunakan media √
c. Media memperjelas terhadap materi √
5 Performance:
a. Kejelasan suara yang diucapkan √
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa √
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa √
6 Pemberian Motivasi:
a. Keantusiasan guru dalam mengajar √
b. Kepedulian guru terhadap siswa √
c. Ketepatan pemberian reward dan punishman √
Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Lampiran 5
Komponen Materi
No Hal yang Diamati Skor
Komponen Materi 1 2 3 4
1 Kesesuaian dengan isi kurikulum:
a. Materi sesuai dengan SK yang tercantum pada √
silabus √
b. Materi sudah sesuai dengan KD yang tercantum √
pada RPP
c. Materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran
3 Urgensi:
a. Sangat dibutuhkan peserta didik √
b. Dapat diaplikasikan dalam kehidupan √
c. Diujikan dalam UAN √
4 Menarik:
a. Materi didukung media yang sesuai √
b. Materi didukung metode yang menyenangkan √
c. Materi dapat direspon secara antusias √
Keterangan;
4 : Sangat Sesuai
3 : Sesuai
2 : Tidak Sesuai
1 : Sangat Tidak Sesuai
Lampiran 6
2 Ruang:
a. Standarisasi ruangan √
b. Kebersihan ruangan √
c. Kenyamanan ruangan √
3 Tempat Duduk:
a. Kerapian tempat duduk √
b. Pengaturan tempat duduk √
c. Pengaturan jarak duduk antar siswa √
4 Siswa:
a. Kemampuan menstimulus untuk bertanya √
b. Kemampuan memotivasi menjawab √
c. Kemampuan menciptakan interaksi √
Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Lampiran 7
Komponen Sarana
No Hal yang Diamati Skor
Komponen Sarana 1 2 3 4
1 Ketersediaan Sarana Pembelajaran :
a. Sesuai dengan kebutuhan √
b. Tersedia untuk semua elemen sekolah √
c. Dapat dimanfaatkan pada saat dibutuhkan √
Keterangan;
4 : Sangat Setuju
3 : Setuju
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju
Lampiran 8
3 Kebersihan
a. bebas dari sampah √
d. baunya harum √
e. adanya tata tertib tentang kebersihan √
4 Keindahan:
a. enak dipandang √
b. kerapian penataan √
c. terawat √
Keterangan;
4 : Sangat Setuju
3 : Setuju
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju
Lampiran 9
Siklus I
No Aspek Observasi Keterangan
Ada Tdk
1 Pelaksanaan pembelajaran sesuai tujuan, √
situasi peserta didik dan situasi
lingkungan
Lembar 10
Aspek Penilaian
N
Nama Nama Hafal Hafal Hafal
O Jumlah
Surat Kata Kalimat Surat
Skor Maksimal 0-20 0-20 0-30 0-30
1 Altamis Jabar Maulana 15 15 20 22 72
2 Dara Putrianti 13 17 22 22 74
Dias Rajabullah
3 14 16 23 22 75
Sugiharto
4 Latenza Natjwa Biliersy 16 12 21 19 68
Morenho Alfatine
5 15 13 20 21 69
Prakasa Soamole
Muhammad Dwi
6 14 13 18 15 60
Nugraha
7 Nabila Apriani 12 12 20 21 65
8 Nafisah Mutiara Aisyah 12 15 15 18 60
Nalendra keanu Putra
9 15 15 20 20 70
Alkewar
10 Raffa Anada Adryansyah 14 16 22 19 71
11 Saskia Putri Priccilia 16 11 17 16 60
12 Satria Arjala Putra 15 15 18 19 67
13 Shalsabila Hanapiah 16 17 20 20 73
14 Syaura Ayatul Husna 15 13 20 20 68
Jumlah 952
Nilai Tertinggi 75
Nilai Terendah 60
Rata-Rata 68
Lampiran 11
LEMBARAN PENILAIAN
Perolehan Nilai
No Nama Peserta Didik Pembelajaran
Awal Siklus I
1 Altamis Jabar Maulana 70 72
2 Dara Putrianti 71 74
3 Dias Rajabullah Sugiharto 70 75
4 Latenza Natjwa Biliersy 65 68
5 Morenho Alfatine Prakasa Soamole 67 69
6 Muhammad Dwi Nugraha 50 60
7 Nabila Apriani 62 65
8 Nafisah Mutiara Aisyah 55 60
9 Nalendra keanu Putra Alkewar 67 70
10 Raffa Anada Adryansyah 69 71
11 Saskia Putri Priccilia 56 60
12 Satria Arjala Putra 65 67
13 Shalsabila Hanapiah 71 73
14 Syaura Ayatul Husna 64 68
Jumlah Nilai 902 952
Nilai Tertinggi 71 75
Nilai Terendah 50 60
Rata –Rata 64,42 68
KISI-KISI INSTRUMEN
KISI-KISI INSTRUMEN
KD : 4.2.2 Menghafal QS.An-Nas Dengan Benar Dan Jelas
Siklus 1
NO INDIKATOR URAIAN
1 Kegiatan Guru
2 Kegiatan Siswa
Tabel 5 Kategori
G<0.3 Rendah
INSTRUMEN TES
PRA SIKLUS
Penskoran:
Skor Maksimum 12
INSTRUMEN TES
SIKLUS I
Indikator
Indikator Soal Butir Soal Kunci jawaban Aspek Kognitif
Pembelajaran
3.2.1 Menyebutkan arti Surat An-Nas A C1
QS. An-Nas artinya......
Menyebutkan arti
a. Manusia
b. Jin
QS.An-Nas
c. Malaikat
3.2.2 Jumlah ayat pada
Menyebutkan surat an-nas
Menyebutkan adalah......
jumlah ayat C C1
jumlah ayat a.4
QS.An-Nas b.5
QS.An-Nas c.6
3.2.3. Surat An-nas
Menyebutkan diturunkan di
Menyebutkan kota....
tempat turunnya C C1
tempat turunnya a. Mekah
QS. An-Nas b. Madinah
QS. An-Nas c. Jedah
Menjelaskan isi Kita harus
pokok QS.An-Nas memohon
3.2.4 Menjelaskan
perlindungan
isi pokok QS.An- kepada..... B C1
a.Malaikat
Nas
b. Allah
c. Manusia
Penilaiannya : Betul 1 = 25
Betul 2 = 50
Betul 3 = 75
Betul 4 =100
INSTRUMEN TES
SIKLUS I
Kompetensi Dasar : 4.2 Melafalkan Surat QS.An-Nas dengan benar dan jelas
Aspek pengukuran Aspek
No Indikator Pembelajaran Skor
Nilai Psikomotor
DOKUMENTASI