Anda di halaman 1dari 3

IPAL

IPAL merupakan bagian dari IPLRS, unit IPLRS di Rumah sait memiliki tugas dalam pengelolaan dan
pengendalian limbah yang dihasilkan oleh kegiatan di dalam Rumah sakit. Berikut adalah klasifikasi
limbah berdasarkan Kepmenkes no 1204/Menkes/SK/X/ 2004 jenisnya :
Limbah

padat Cairan

medis Non-Medis

Infeksius Non-iInfeksius Rumah Tangga

Bagian Instalasi Pengelolaan Limbah Rumah Sakit (IPLRS) melakukan proses pengelolaan limbah
padat dan cair , sedangkan untuk pemusnahan limbah padat dilakukan oleh pihak ke3 yaitu
bekerjasama dengan PT.Natta. pengolahan limbah cair dengan menggunakan sistem SBR
(Sequencing Batch Reactor).
Prinsip Sistem SBR yaitu modifikasi proses pengelolaan lumpur aktif konvensional dalam reaksi
tunggal di tangki SBR selama waktu siklus proses yang ditentukaan.
Siklus SBR meliputi :
1. Tahap Filing
2. Tahap Mixing
3. Tahap Aerasi
4. Tahap Sedimentasi
5. Tahap Decanting
6. Tahap Waiting
Manajemen Mutu
Manajemen Mutu dapat dilakukan dengan melakukan analisis risiko dengan cara
identifikasi, evaluasi, sehingga menurunkan risiko terjadinya kecelakaan pada pasien serta
dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanan. organisasi.
Standarmanajemen mutu RSUD dr. Soekardjo mengacu pada pmk 72 tahun 2016, dalam
prosesnya terdapat 4 indikator yang menjadi dasar :
1. Waktu tunggu pelayanan obat jadi dan racukan

2. Kepuasan pelayanan
3. Pelaporan penulisan pelayanan resep formularium dan non formulirum

4. Tidak adanya kesalahan pemberian obat


Pengadaan
Pengadaan perbekalan farmasi yaitu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan yang sudah
direncanakan dan disetujui. Pengadaan dapat dilakukan dengan melakukan pembelian, produksi
atau sumbangan/hibah.
Kegiatan pengadaan perbekalan farmasi di RSUD dr.Soekardjo Tasikmalaya dilakukan
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dan telah diperbaharui menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.

Alur pengadaan

1. Bagian Instalasi Farmasi melaporkan ke PPTK untuk perbekalan farmasi yang


dibutuhkan, setelah disetujui oleh PPTK kemudian diberikan ke pejabat pengadaan
2. Pejabat pengadaan kemudian akan nelakukan pemilihan dari list kebutuhann perbekalan
farmasi yang dibutuhkan Instalasi Farmasi di catalogue, jika pbat tersedia dii e catalog
maka langsung dilakukan pemesanan online (E-Puchasing). Jika barang yang dibutuhkan
tidak tersedia di e-catalog maka dilakukan pembelian langsung ke distributor.
3.
4.
5.
Pasien

Pelayanan Farmasi Rawat Jalan

Telaah Resep
Pembuatan
Entry Obat
etiket

Penyiapan obat

Racikan Non Racikan

Telaah Obat Compounding

PIO Telaah Obat

Pasien

Anda mungkin juga menyukai