2013 - Ambarwangi - Pend Multikultural Melalui Pendidikan Seni Tradisi
2013 - Ambarwangi - Pend Multikultural Melalui Pendidikan Seni Tradisi
Abstrak
Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak budaya, karakter, etnik yang
tersebar di pelosok negeri. Itulah sebabnya masyarakat Indonesia dianggap
sangat plural. Keragaman budaya dengan berbagai karakter ini juga ternyata
menjadi ancaman perpecahan yang disebabkan kurangnya kesadaran tentang
makna keberagaman ini. Gesekan-gesekan yang berbau sara terus terjadi karena
kurangnya kesadaran budaya masyarakatnya. Pelajaran seni tradisi di sekolah
menengah bisa menjadi wahana pembelajaran multikultural bagi peserta didik.
Pembelajaran multikultural ini penting bagi agar mereka siap dan sadar menjadi
anggota masyarakat yang plural.
78
Sri Ambarwangi, Pendidikan Multikultural di Sekolah Melalui Pendidikan Seni Tradisi 79
mendatang, jika hal ini tidak diperbaiki, keunikan tersendiri yang tidak dimiliki
keadaan akan terbalik. Kita akan mem- mata pelajaran lain sehingga cara pembe-
pelajari seni tradisi kita sendiri di negeri lajarannya pun berbeda dengan yang lain.
orang karena sudah merasa asing dan ti- Hal ini sangat bermanfaat bagi kebutuhan
dak ada lagi generasi yang mendukung perkembangan siswa. Dalam pendidikan
dan mempelajarinya. Keadaan ini nam- seni untuk mencapai kebermaknaan ini di-
paknya sudah terjadi dan berjalan pelan kenal dengan pendekatan “belajar dengan
tapi pasti menuju ke arah itu. seni”, “belajar melalui seni” dan “belajar
tentang seni”. Kegiatan dengan pende-
PERAN PENDIDIKAN SENI DI SEKO- katan ini adalah untuk memberikan pen-
LAH galaman estetik dalam bentuk kegiatan
Dalam Kurikulum Tingkat Satu- berkreasi atau berekspresi, dan berapre-
an Pendidikakan (KTSP), pelajaran seni siasi. “Belajar dengan seni” mengandung
musik masuk dalam cabang mata pela- makna bahwa dalam aktivitas belajar apa
jaran Seni Budaya yang tediri dari seni pun kita bisa melibatkan seni di dalamnya.
rupa, seni musik, seni tari dan seni teater Misalnya, belajar sambil mendengarakan
memiliki tujuan antara lain: (1) memaha- musik. “Belajar melalui seni” bermakna
mi konsep dan pentingnya seni budaya; bahwa seni bisa digunakan sebagai sarana
(2) memahami sikap apresiasi terhadap untuk mempelajari hal-hal atau bidang
seni budaya; (3) menampilkan kreativitas yang lain. Misalnya, dalam mempelajari
melalui seni budaya; dan (4) menampil- lagu, di samping belajar musik kita juga
kan peran serta dalam seni budaya dalam bisa sambil mempelajari sastra, sejarah,
tingkat lokal, regional maupun global. Ma- nasionalisme, sosial, agama dan lain-lain.
sing-masing cabang seni tersebut memiliki Konsep ini menganut pendapat yang dipo-
ruang lingkup sendiri berdasarkan bidang pulerkan oleh H. Read (1970) yang dikenal
dan karakter seni tersebut. Seni musik dengan pendekatan education through art.
memiliki ruang lingkup yang mencakup Dan, “belajar tentang seni” bermakna ba-
kemampuan untuk menguasai olah vo- hwa untuk mencapai tujuan estetis siswa
kal, memainkan alat musik, dan apresiasi bisa langsung belajar pada seni tersebut
karya musik. Dari ruang lingkup inilah yang meliputi segala aspek yang ada da-
kemudian dijabarkan melalui SK dan KD lam seni tersebut. Misalnya, siswa belajar
pada setiap tingkatannya. musik diharapkan siswa mampu mengu-
Walaupun mata pelajaran Seni Bu- asai musik atau tujuan dari pembelajaran
daya, termasuk seni musik, mengandung musik tersebut agar mampu menyanyikan
unsur kata “budaya” namun aspek bu- atau memainkan musik tersebut sesuai
daya ini tidak dibahas secara tersendiri dengan tujuan pembelajarannya.
melainkan terintegrasi dalam seni. Mata Pendidikan Seni Budaya yang memi-
pelajaran Seni Budaya merupakan pendi- liki karakteristik sendiri inilah yang men-
dikan seni yang berbasis budaya. Budaya jadikan pendidikan seni budaya ini memi-
meliputi segala aspek kehidupan mulai liki tujuan khusus dalam mencapai tujuan
dari cara hidup (style of life), keyakinan (be- pendidikan secara umum. Ada tiga sifat
lief), berbahasa, sampai pada berekspresi yang dimiliki pendidikan Seni Budaya
termasuk berkesenian. Berbicara seni tidak yaitu sifat multilingual, multidimensional,
lepas dari budaya yang melingkupinya, dan multikultural. Multilingual artinya
seperti halnya kita belajar bahasa yang tak dalam pengembangannya bisa dilakukan
lepas dari budaya yang melatar belakangi- dengan berbagai cara dan media seperti
nya. Jika kita mempelajari seni suatu dae- seni rupa, bunyi, gerak, peran, dan per-
rah tertentu maka secara otomatis mem- paduan dari media itu. Multi dimensio-
pelajari pula budaya yang mengasilkan nal bermakna pengembangan kompetensi
karya seni tersebut. yang meliputi konsepsi, apresiasi, dan
Seni budaya memiliki kekhasan atau kreasi dengan memadukan secara harmo-
82 HARMONIA, Volume 13, No. 1 / Juni 2013
nis unsur estetika, logika, kinestetika, dan capaian tujuan secara umum. Siswa yang
etika. Dan, multikultural bermakna bahwa sudah mencapai taraf apresiasi dan kreasi
pengembangan kompetensi bisa melalui yang tinggi bisa menjadi anak yang suka
kegiatan yang menimbulkan apresiasi ter- menghargai orang lain, kreatif, berper-
hadap keragaman budaya Nusantara dan asan halus, toleran, berani tampil dimuka
mancanegara. umum, percaya diri, bahkan cerdas. Ciri-
Pendidikan musik yang memiliki ciri manusia yang memiliki sifat tersebut
bidang garap sendiri yang tidak sama bukankah merupakan bagian dari tujuan
dengan bidang lain seperti bidang mate- pendidikan umum yang meliputi berbagai
matika yang menggarap bidang logika. macam jenis pendidkian? Tidak mungkin
Bidang garap seni adalah rasa dan sikap tujuan pendidikan umum hanya bisa dica-
apresiatif yang bisa dicapai melalui kegia- pai melalui jenis pendidikan yang melibat-
tan apresiasi dan kreasi untuk memenuhi kan otak kiri yang meliputi logika, berpikir
kebutuhan pribadi peserta didik yang har- analistik, sistematik, dan lain-lain tetapi
monis. Seni
����������������������������
Budaya merupakan kelom- juga melibatkan otak kanan yang meliputi
pok mata pelajaran estetika yang memi- intuisi, fantasi, inovasi, sintesa (holistis),
liki karakteristik pembelajaran yang khas kreasi dan lain lain yang banyak didapat
dalam pencapaian standar kompetensi melalui kegiatan seni seperti irama, nada,
dan kompetensi dasarnya. warna (Suharto, 1999). Siswa yang aktif
Manusia pada hakekatnya memi- dalam kegiatan paduan suara, misalnya,
liki multi kecerdasan yang tidak hanya akan terbiasa dengan sifat bekerjasama,
berdasarkan kecerdasan dan logika tetapi suka membantu, toleran dan suka meng-
kecerdasan lainnya. Menurut Gardner hargai orang lain, menyukai keharmo-
(1993) manusia memiliki multi kecerda- nisan, memiliki rasa musikal tinggi, ber-
saan (multiple intelligences) antara lain (1) perasan halus, percaya diri dan disiplin.
kecerdasan linguistik (kemampuan ber- Itu semua akibat langsung yang disebab-
bahasa yang fungsional); (2) kecerdasan kan dalam proses latihan sampai pada
logis-matematis (kemampuan berfikir penampilannya. Dan, itulah yang diharap-
runtut)��������������������������������
;�������������������������������
(3) kecerdasan musikal (kemam- kan dalam tujuan pendidikan umum.
puan menangkap dan menciptakan pola
nada dan irama); (4) kecerdasan spasial PEMBELAJARAN SENI YANG BERA-
(kemampuan membentuk imaji mentalt- KAR PADA SENI TRADISI
entang realitas); (5) kecerdasan kinestetik- Sudah banyak pengakuan dari
ragawi (kemampuan menghasilkan gera- dunia bahwa seni tradisi yang dimiliki
kan motorik yang halus); (6) kecerdasan bangsa Indonesia bernilai estetis sangat
intra-��������������������������������
personal������������������������
(kemampuan untuk menge- tinggi baik musik, tari, rupa, maupun seni
nal diri sendiri dan mengembangkan rasa lain yang tersebar di seluruh pelososok
jati diri); dan (7), kecerdasan interpersonal Nusantara. Gamelan misalnya, sudah ba-
(social). Kemampuan bekerja secara efektif nyak negara yang membuka kajian dan ju-
dengan orang lain, berhubungan dengan rusan yang mempelajari musik ini. Musik
orang lain dan memperlihatkan empati yang juga menganut sistem tangga nada
dan pengertian, memeperhatikan motivasi pentatonik yaitu pelog dan slendro memi-
dan tujuan mereka. kecerdasan antarprib- liki gramatika musik yang tidak kalah ru-
adi (kemampuan memahami orang lain). mitnya dengan gramatika musik diatonik
Guru seni musik bisa memanfaatkan sifat Barat. Kedua jenis musik ini sama-sama
kecerdasan manusia ini untuk mendapat- berasal dari musik tradisi. Musik diatonik
kan konsep seni musik secara utuh de- Barat berasal dari musik rakyat dari Eropa
ngan mengeksplorasi segala potensi yang Barat sementara musik pentatonik bisa be-
ada. Segala efek yang diakibatkan dalam rasal dari musik tradisi Jawa, Sunda, atau
pendidikan seni ini di sekolah memiliki Bali. Mereka mengimpor musik tradisi
tujuan khusus yang mengarah pada pen- kita dan mempe-lajarinya serta menikmati
Sri Ambarwangi, Pendidikan Multikultural di Sekolah Melalui Pendidikan Seni Tradisi 83
musik ini sebagai bagian dari ekspresi se- konsep-konsep apresiasi agar dalam meny-
ninya. Kita bahkan lebih dari itu menjadi- ampaikan materi tidak terbatas pada kon-
kan musik Barat sebagai ‘materi wajib’ di seps (pengetahuan dan pemahaman) saja
sekolah-sekolah walaupun di dalam ku- tetapi lebih dari itu. ���������������������
Pembelajaran apresia-
rikulum KTSP yang berlaku saat ini tidak si tidak cukup dengan konsep yang diberi-
tereksplisit berisi musik-musik Barat di kan secara teoritis tetapi juga memerlukan
dalammya. Namun, pelaksanaanya bany- pengalaman estetis. Pengalaman musik
ak guru yang lebih banyak memberikan adalah utama dalam pembelajaran mu-
musik-musik Barat karena latar belakang sik. Dalam kegiatan mendengarkan lagu,
pendidikan formalnya adalah musik Ba- misalnya, guru bisa mengajak siswa un-
rat. tuk mengidentifikasi unsur-unsur musik,
Kegiatan pembelajaran musik yang jenis alat musik yang digunakan, karakter
menggunakan materi yang bersumber dari lagu atau musik, kesan lagu, sifat lagu,
seni tradisi bisa melibatkan pada bebarapa pesan lagu, tangga nada yang digunakan,
aspek yaitu (1) materi pelajaran, (2) tujuan sampai pada pemberian penilaian tentang
pembelajaran, (3) karakteristik siswa, (4) lagu yang diperdengarkan. P e m i l i h a n
kemampuan guru, dan (5) sarana atau fa- lagu yang bervariasi memang perlu tetapi
silitas yang dimiliki sekolah. Materi yang hal itu bukan tujuan utama. Setiap pembe-
telah ditetapkan tidak bisa serta merta di- rian kegiatan apa pun lagu model yang di-
terapkan. Jika salah satu dari empat aspek gunakan tidak lepas dari dua kegiatan itu.
itu diabaikan dan tidak tersedia maka ru- Pengalaman estetis bagi siswa lebih pen-
musan kegiatan pembelajaran yang ideal ting sehingga tujuan musik akan tercapai.
tidak bisa berjalan dengan baik. Memak- Pengalaman estetis yang berupa pengala-
sakan kehendak, misalnya memaksakan man musik pada hakekatnya merupakan
dalam memberikan pembelajaran lagu pengalaman belajar setelah berapresiasi
tradisional Jawa, dengan membaca notasi dan berkreasi seni musik yang melibatkan
pentatonik, padahal guru tidak mengu- proses mental dan fisik melalui berbagai
asai dan tidak mampu menyanyian tangga interaksi.
nada pentatonik Jawa Tengah akan bera- Kurikulum KTSP khusus mata pe-
kibat fatal. Perlu usaha keras guru untuk lajaran Seni Budaya di Sekolah Menen-
mempelajari sebelum memberikan materi gah sebenarnya sudah cukup akomodatif
itu pada siswa. Oleh karena itu tidak ada jika dilihat dari SK/KD yang ada. Namun
cara lain bagi guru musik yang telah ter- demikian ini tidak akan ada artinya jika
lanjur mempelajari musik diatonik Barat pelaksanaanya tidak berjalan denga
untuk juga mempelajari musik tradisi ka- baik. Dibandingkan dengan kurikulum
rena itu sudah tuntutan kurikulum sendi- sebelumnya perhatian akan seni budaya
ri. bangsa Indonesia cukup terakomodasi
Pelajaran Seni Budaya khususnya melalui rumusan-rumusan stadar kompe-
Seni Musik sesuai dengan ruang lingkup- tensi maupun kompetensi dasarnya yang
nya, utamanya adalah kegiatan apresia- ada pada setiap tingkat. Sayangnya pe-
si dan kreasi/ekspresi. Pencapaian dua laksanaannya saat ini masih mengalami
kegiatan itu memang bisa sederhana dan kendala akibat latar belakang guru seni
bisa juga sangat kompleks. Selama guru budaya lebih banyak terlekat baju Barat
bisa memilih dan mengelola materi dan sehingga lebih suka mengajar seni Barat
mengelola kelas dengan baik maka proses terutama bidang seni musik.
pembelajaran tetap menarik siswa. Kini menjelang pelaksanaan kuri-
Kegiatan pembelajarannya dalam kulum 2013 sebaiknya pemerintah lebih
kurikulum KTSP sebenarnya hanya ada memperhatikan pendidikan seni tradisi di
dua kelompok besar yaitu kegiatan apre- sekolah. Isi kurikulum seni budaya harus
siasi dan ekspresi/kreasi. Namun de- terlihat nyata melalui rumusan-rumusan
mikian, guru perlu memahami kembali tujuan maupun dalam silabus yang renca-
84 HARMONIA, Volume 13, No. 1 / Juni 2013
nana akan dibebankan pada pusat, bukan tu hal yang sulit dilakukan oleh guru yang
pada gurunya. Usaha lain bisa melalui pe- terbiasa dan tertanam dengan musik dia-
latihan guru-guru seni budaya terutama tonik kemudian mempelajari musik pen-
tentang keterampilan pembelajaran seni tatonik. Namun ini adalah suatu kenisca-
budaya setempat baik lokal maupun nu- yaan yang harus dilakukan guru. Karena
santara atau negara lain. Diharapkan de- jika tidak pendidikan musik yang berakal
ngan kemampuan akan seni tradisi ini pada budaya sendiri tidak akan pernah di-
guru akan yakin memberikan pembelaja- lakukan. Akibat yang lebih parah adalah
ran seni tradisi. semakin ditinggalkannya pengetahuan
Berbahagialah bagi guru-guru mata dan pengalaman musik tradisi oleh gene-
pelajaran Seni Budaya karena yang sering rasi penerus yang akan berakibat pula hi-
dikuatirkan akan dihilangkan di tingkat langnya seni tradisi di bumi Nusantara ini
satuan pendidikan menengah ternyata di masa-masa mendatang karena generasi
tetap dipertahankan keberadaannya. Bah- penerusnya sudah tidak mengenal dan ti-
kan, mata pelajaran ini diusulkan dalam dak menyukainya lagi.
kurikulum baru itu menjadi mata pelaja- Harus ada kemauan keras dari pe-
ran wajib, yang masuk kelompok B, ter- merintah untuk menjalankan politik pen-
masuk Prakarya, dan pendidikan Jasmani, didikan yang lebih jelas dan terarah yang
Olah Raga dan Kesehatan dengan jumlah memihak pada kepentingan keutuhan
2 jam pelajaran perminggunya. Jumlah bangsa dengan menyadari bahwa negeri
jam ini tentu lebih banyak dari pada kuri- ini bersifat plural yang terdiri dari banyak
kulum KTSP terutama di SMK (non-seni) seni budaya. Penyeragaman bukalah po-
yang hanya 128 jam selama tiga tahun. litik yang tepat dalam pelaksanaan pendi-
Pembelajaran multukultural me- dikan seni di Indonesia. Keanekaragaman
lalui pendidikan seni tradisi pada awal- materi pelajaran yang berakhar pada seni
nya mungkin akan mengalami kendala. budaya setempat/tradisi bukanlah suatu
Namun, jiuka ini segera dimulai, maka ancaman. Sebaliknya, keanekaragaman
beberapa tahun kemudian akan terlihat adalah saripati dari keindonesiaan dan ke-
semaraknya anak-anak belajar seni tra- merdekaan.
disinya bangsanya sendiri sendiri baik
daerah setempat maupun daerah lain. Di DAFTAR PUSTAKA
masa mendatang mereka akan mulai sa-
dar akan budayanya, masyarakatnya yang Gardner, H. 1993. Multiple Intelligences:
plural, dan tanggung jawab mereka untuk From Theory to Practice. New York:
menjaga keutuhan bangsanya. Akibatnya, Basic Books
terjalinlah rasa persatuan rasa memiliki, Mack, Dieter. 2005. ”Musik di antara Seni
dan rasa tanggung jawab sebagai warga dan Politik: sebuah Dilema Abadi”.
bangsa untuk memjukannya. Pengantar dalam buku Ismail Mar-
zuki Musik, Tanah Air dan Cinta.
PENUTUP Jakarta:LP3ES
Permendiknas, RI No 22 Tahun 2006. Ten-
Indonesia yang memiliki kekayaan tang Standar Isi untuk Satiuan Pen-
seni budaya yang kaya termasuk seni mu- didikan Dasar dan Menengah. Jakar-
siknya bisa dimanfaatkan untuk media ta: Depdiknas.
pembelajaran musik di sekolah. Isi materi Puskur Depdiknas. 2007. ”Kajian Kebija-
kurikulum KTSP yang ada sebenarnya su- kan Kurikulum Seni Budaya”. Ja-
dah mengakomodasi hal itu. Tetapi, pelak- karta: Pusat Kurikulum Badan Pene-
sanaannya belum dijalankan sebagaimana litian dan Pengembangan.
mestinya yang disebabkan latar belakang Rohman, Arif. 2002. ”Akar Ideologis Prob-
pendidikan guru yang biasanya banyak lem Kebijakan Pendidikan di Indo-
berasal dari pendidikan musik Barat. Sua- nesia. Jurnal Fondasia, Volume II No 2
Sri Ambarwangi, Pendidikan Multikultural di Sekolah Melalui Pendidikan Seni Tradisi 85