Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dilla Adha

NPM : 2017011021

Kelas : B

Klasifikasi Limbah

1. Berdasarkan Sifatnya Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi:

A. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila
mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak
langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan
manusia. • Limbah beracun dibagi menjadi: - Limbah mudah meledak - Limbah beracun - Limbah mudah
terbakar - Limbah yang menyebabkan infeksi - Limbah reaktif - Limbah yang bersifat korosif

B. Limbah radioaktif Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang
berasal dari penggunaan medis atau riset radionucleida.

C. Limbah Infeksius Limbah infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan
isolasi penyakit menular serta limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi
dari poliklinik, ruang perawatan dan ruang isolasi penyakit menular.

D. Limbah umum

2. Berdasarkan Senyawanya

Berdasarkan senyawanya, maka klasifikasi pengumpulan limbah laboratorium adalah sebagai berikut:

A : Pelarut organik bebas halogen dan senyawa organik dalam larutan.

B : Pelarut organik mengandung halogen dan senyawa organik dalam larutan.

C : Residu padatan bahan kimia laboratorium organik.

D : Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian kandungan kemasan pH 6 -8

E : Residu bahan anorganik beracun dan garam logam berat dan larutannya. F : Senyawa beracun mudah
terbakar.

G : Residu air raksa dan garam anorganik raksa.

H : Residu garam logam; tiap logam harus dikumpulkan secara terpisah.

I : Padatan anorganik. J : Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastik.


3. Berdasarkan Wujudnya Berdasarkan wujud limbah yang dihasilkan, dibedakan menjadi:

A. Limbah gas Limbah yang berupa gas umumnya dalam jumlah kecil, sehingga relatif masih aman untuk
dibuang langsung di udara, contohnya limbah yang dihasilkan dari penggunaan generator, sterilisasi
dengan etilen oksida atau dari thermometer yang pecah (uap air raksa).

B. Limbah padat Limbah padat di laboratorium relatif kecil, biasanya berupa endapan atau kertas saring
terpakai, sehingga masih dapat diatasi. Limbah padat dibedakan menjadi: • Limbah padat infeksius •
Limbah padat non infeksius

C. Limbah cair Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP No.82
Thn 2001). Umumnya laboratorium berlokasi di sekitar kawasan hunian, sehingga akumulasi limbah cair
yang meresap ke dalam air tanah dapat membahayakan lingkungan sekitar. Limbah cair terbagi atas: •
Limbah cair infeksius • Limbah cair domestic • Limbah cair kimia

Anda mungkin juga menyukai