Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SCREENING
How to Trade - Screening
Dari sekian banyak metode Screening, yang disarankan bagi pemula adalah
Screening dengan metode Constituent Indexes.
Gampangnya, Constituent Index adalah watchlist “siap pakai” yang disediakan oleh
Bursa Efek Indonesia. Misalnya: LQ45, Kompas100, IDX30, dsb.
Untuk pemula, disarankan menggunakan saham-saham yang terdaftar di dalam
indeks Kompas100. Yaitu 100 saham pilihan dari Harian Kompas, yang dipilih
berdasarkan likuiditas, kapitalisasi pasar dan kinerja fundamental.
How to Trade - Screening
Saham-saham yang terdaftar di Kompas100 tidak terlalu sedikit. Tidak seperti LQ45
atau IDX30, yang pilihannya sangat terbatas. Sehingga saham yang kita pantau juga
lebih beragam dan tersebar merata di seluruh sektor.
Tapi juga tidak terlalu banyak. Sehingga fokus kita tidak terganggu oleh saham-
saham yang tidak aktif, tidak likuid dan tidak layak investasi.
Kompas100 di-update setiap 6 bulan sekali (di bulan Februari dan Agustus). Dan
daftarnya dapat langsung kita lihat disini:
http://www.idx.co.id/id-
id/beranda/informasipasar/daftarefek/indekskonstituen.aspx
How to Trade - Screening
Seiring dengan bertambahnya pengalaman dan kemampuan trading kita,
selanjutnya kita boleh memilih metode Screening lain yang lebih advance.
Kelebihan Kompas100
Untuk pemula, ini adalah watchlist yang relatif aman, stabil. Juga praktis, sudah
tersedia dan siap pakai.
Kekurangan Kompas100
Karena hanya di-update 6 bulan sekali, kalau ada saham yang fundamentalnya tiba-
tiba berubah (jadi jelek), maka akan tetap ada di list tersebut sampai periode
berikutnya. Meskipun hal ini cukup jarang terjadi.
How to Trade - Screening
Untuk membuat watchlist di AmiBroker, agar nantinya bisa kita isi dengan saham-
saham yang terdaftar di Kompas100, ikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Klik Symbol
2. Klik Watch list
3. Klik New Watchlist
4. Ketik Kompas100 pada kolom yang disediakan
5. Klik OK
How to Trade - Screening
Setelah membuat watchlist baru, langkah berikutnya adalah mengisi watchlist
tersebut. Caranya, ikut langkah-langkah berikut ini:
1. Klik Symbol
2. Klik Watch list
3. Klik Type-in symbols
4. Pilih Kompas100
5. Klik OK
How to Trade - Screening
Setelah muncul tampilan berikutnya, silakan mulai mengetik nama-nama saham
yang terdaftar pada indeks Kompas100.
Dalam pengetikan, setiap kode saham dipisahkan oleh tanda koma. Setelah
semuanya selesai, klik OK.
(Jika kita mendapatkan data dari Yahoo, jangan lupa menambahkan .JK di belakang
setiap kode saham. Misalnya: AALI.JK, ACES.JK, ADHI.JK dst)
How to Trade - Screening
Untuk memastikan watchlist kita sudah terisi dengan benar, kita dapat melihat
saham-saham apa saja yang ada di watchlist tersebut. Caranya, ikut langkah-
langkah berikut ini:
1. Klik Windows
2. Klik Symbols
3. Klik Watchlist
4. Pilih Kompas100
How to Trade - Screening
Saat melakukan Exploration di Amibroker, agar saham-saham yang
muncul hanya saham-saham yang ada di watchlist . Pada jendela
Analysis, pastikan berikut ini:
TIMING
How to Trade - Timing
Ada 2 hal yang perlu diketahui tentang strategi Market Timing dengan
menggunakan IDXchart Trading System. Yaitu:
1. Remaining Upside Potential
2. Break High Confirmation
Kedua hal diatas harus kita pahami, supaya dapat membaca sinyal Buy dan Sell
dengan benar.
Mari kita bahas satu per satu...
How to Trade - Timing
1. Remaining Upside Potential
Terkadang kita ragu untuk masuk ke suatu saham, jika harganya sudah naik terlalu
jauh. Padahal sering terjadi juga, sinyal Buy memang baru muncul ketika harga
sudah naik 5-10%.
Apakah naiknya sudah terlalu tinggi? Apakah sudah terlambat untuk masuk?
Ternyata tidak! Karena secara rata-rata, meski sinyal Buy baru muncul setelah harga
naik 5-10%, tapi ternyata masih ada potensi naik hingga 20-30% (dari bottom).
Bahkan terkadang harga masih terus naik hingga 60-80% ke atas!
How to Trade - Timing
Jadi harus dapat dipahami, bahwa tujuan kita bukan Buy di Lowest dan jual di
Highest. Karena itu hampir mustahil dilakukan secara konsisten.
Tujuan kita adalah “ikut menumpang” sebagaian besar pergerakan market. Dari
bawah ke atas. Meskipun kita baru masuk di “tengah perjalanan”, tapi kita masih
bisa dapat profit yang signifikan.
Toh, lebih baik kita sedikit terlambat masuk, tapi kita yakin “kereta”-nya pasti
berangkat naik ke atas. Daripada kita terlalu berspekulasi naik ke kereta yang akan
segera masuk ke jurang.
How to Trade - Timing
2. Break High Confirmation
Tidak semua sinyal Buy yang keluar adalah valid. Masih ada satu hal lagi yang harus
kita pertimbangkan.
Kita harus lihat dulu: Apakah esok harinya harga menembus High hari ini?
Inilah yang disebut Break High Confirmation. Yang bertujuan untuk menghindari
False Signals.
How to Trade - Timing
Pada IDXchart Trading System, sinyal Buy ditandai dengan munculnya Lingkaran
Hijau, yang tampak pada chat.
Kalau hari ini muncul lingkaran tersebut, besoknya kita baru benar-benar Buy jika
harganya terus naik dan menembus High hari ini. Kalau tidak, berarti sinyal itu
dianggap void (batal).
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat ke chart...
Sinyal BUY yang void. Karena besoknya harga
TIDAK NAIK dan TIDAK menembus High hari ini.
Sinyal BUY yang void. Karena besoknya harga
TIDAK NAIK dan TIDAK menembus High hari ini.
Sinyal BUY yang VALID. Karena besoknya harga
masih NAIK dan menembus High hari ini.
Sinyal BUY yang VALID. Karena besoknya harga
masih NAIK dan menembus High hari ini.
Sinyal BUY yang VALID. Karena besoknya harga
masih NAIK dan menembus High hari ini.
How to Trade - Timing
Kenapa harus menunggu konfirmasi besoknya?
Karena IDXchart v.7 (Gina), dirancang untuk para trader/investor yang tidak bisa
memantau market sepanjang hari. Sehingga Trading System ini memanfaatkan
harga hari ini untuk mengambil keputusan trading besoknya.
Dengan begitu, kita tetap bisa melakukan analisis saat market sudah tutup. Atau
besok paginya saat market belum buka.
Pada saat melakukan Exploration di AmiBroker, harga konfirmasi ini akan muncul
pada kolom Entry-if. Sehingga posisi kita relatif aman dari sinyal Buy palsu.
How to Trade - Timing
Kita hanya benar-benar Buy jika saham tersebut naik dan menembus harga Entry-if,
sesuai dengan sinyal yang diberikan.
Di market bearish (trend turun), sering kali harga Entry-if tidak tersentuh sama
sekali. Sehingga meski sinyal Buy muncul, tapi kita tidak jadi masuk ke saham
tersebut.
Tapi jika ternyata harga Entry-if tersentuh dan tembus, maka ada kemungkinan
terjadi pembalik arah (reversal).
How to Trade - Timing
Sinyal berupa munculnya Lingkaran Hijau ini disebut Sinyal Primer (Primary Signal).
Masih ada Sinyal Sekunder (Secondary Signal) yang dapat kita kombinasikan
dengan Sinyal Primer, sehingga menghasilkan kombinasi Trading Plan yang jauh
lebih powerful.
Total ada 8 Sinyal Sekunder (4 Buy + 4 Sell) yang dapat kita gunakan.
Di bagian Part 2 : Read the Market, kita akan bahas semuanya satu per satu.
Sementara itu, mari kita masuk ke pembahasan tentang Exiting. Bagian yang jauh
lebih penting. Karena uang baru benar-benar masuk ke kantor kita hanya kalau
sahamnya sudah kita Jual.
IDXchart Trading System
EXITING
How to Trade - Exiting
IDXchart Trading System menggunakan 2 teknik Exit (sinyal Sell), yaitu:
1. Initial Stop : Harga dimana kita melakukan Cut Loss.
2. Trailing Stop : Harga dimana kita melakukan Take Profit.
Keduanya adalah strategi Exit yang krusial dan harus dimiliki oleh setiap Trading
Plan yang lengkap.
Mari kita bahas lebih detail...
How to Trade - Exiting
1. Initial Stop (Cut Loss)
Sebagai trader, kita seharusnya sudah tahu di harga berapa kita akan Cut Loss,
SEBELUM kita Buy saham tersebut. Inilah yang disebuat manajemen risiko. Hal yang
membedakan trader profesional dengan amatir (yang profitnya nggak konsisten).
Titik dimana kita sudah bersiap-siap Cut Loss, disebut Initial Stop. Yang pada
IDXchart Trading System ditandai dengan garis Fractal Merah.
Seperti yang terlihat pada chart-chart berikut ini...
SELL!
How to Trade - Exiting
Jika warna garisnya terlalu gelap dan sulit dilihat, kita dapat merubahnya dengan
cara:
1. Klik Kanan di bagian mana saja pada chart
2. Klik Parameters...
3. Silakan rubah warna-warna yang ada sesuai selera
4. Perubahan akan langsung terlihat pada chart
5. Jika sudah puas, klik OK
How to Trade - Exiting
Beranilah bereksperimen!
Meskipun kita salah setting, Gina tidak akan rusak karena kita mengutak-atik dan
mengubah ini itu. Termasuk jika kita mengedit kode AFL-nya sekalipun.
Dan andaipun AFL-nya rusak sungguhan, misalnya tiba-tiba terjadi error, tenang
saja... No worries...
Kita tinggal download lagi di Member Area. Dan semuanya akan kembali seperti
semula.
Yang penting, kita sudah berani untuk mulai utak-atik sendiri. Yah, namanya juga
belajar. You will be okay, I promise...
How to Trade - Exiting
Kembali ke pembahasan Initial Stop...
Meski kita sudah menentukan angka dimana kita akan Cut Loss, tapi tenang saja.
Karena sebenarnya sangat jarang sekali kita benar-benar harus Cut Loss.
Apa lagi jika kita hanya menuruti sinyal Buy yang valid, dan kita tidak beli kalau
harga tidak mencapai Entry-if.
Pada saat melakukan Exploration, Initial Stop ini akan tampak pada kolom Exit-at.
How to Trade - Exiting
2. Trailing Stop (Take Profit)
Trailing Stop adalah teknik Exit yang digunakan untuk “menjaga” profit kita.
Misalnya:
• Kita Buy di harga 1000, dengan Stop di 900.
• Saat harga naik ke 1500, maka Trailing Stop naik ke 1400.
• Saat harga turun kembali ke 1450, Trailing Stop kita tetap di 1400 (tidak turun).
• Saat harga naik lagi ke 1700, maka Trailing Stop kita naik lagi ke 1600.
• Saat harga turun ke 1650, Trailing Stop kita tetap di 1600 (tidak turun).
• Saat harga turun lagi ke 1600, maka Trailing Stop kita kena dan kita Sell.
How to Trade - Exiting
Intinya, begini:
• Harga naik, Trailing Stop ikut naik.
• Harga turun, Trailing Stop TIDAK ikut turun.
Dengan begitu, profit kita akan terjaga. Karena kita tidak menjual selama harga
masih bergerak naik dan potensi profit masih ada.
Kita baru jual setelah harga turun lagi dan menyentuh Trailing Stop kita.
How to Trade - Exiting
Pada IDXchart Trading System, Trailing Stop ditandai dengan Lingkaran Merah, yang
tampak pada chart kita. Inilah sinyal Sell kita.
Cara membacanya persis kebalikan dari sinyal Buy.
Jika hari ini muncul lingkaran merah, besoknya baru kita jual jika harga turun
menembus Los hari ini. Selama harga tidak menembus Los hari ini, kita tetap tahan.
Untuk lebih jelasnya, silakan lihat chart berikut ini...
Trailing Stop muncul, dan
Trailing Stop muncul, tapi besoknya
besoknya turun. Take profit!
tidak turun. Let your profit run...
Trailing Stop muncul, dan
besoknya turun. Take profit!
Trailing Stop muncul, tapi besoknya
tidak turun. Let your profit run...
Trailing Stop muncul, dan Beberapa
hari kemudian turun. Take profit!
How to Trade - Exiting
Sekali lagi, meski muncul sinyal Sell, tapi bukan berarti kita harus langsung jual saat
itu juga. Sinyal Sell yang muncul, hanya sebagai penanda agar kita waspada dan
bersiap-siap.
Selama harga tidak turun lebih rendah dari harga Exit-at, let your profit run!
Namun jika sinyal Sell ternyata benar-benar kena dan tertembus, sangat
direkomendasikan untuk Take Profit. Dan jangan masuk kembali jika tidak ada sinyal
baru. Protect your equity!
SELL!!!
SELL!!!
How to Trade - Exiting
Sekarang saatnya Moment of Truth...
Apakah sinyal Buy/Sell yang dikeluarkan oleh Gina pasti tepat dan benar? Apakah
memang selalu seampuh itu?
Sayang sekali, ternyata... Tidak!
Ada kalanya Gina gagal memberikan sinyal Buy/Sell dengan tepat. Sehingga
terkadang profit yang kita dapat juga kurang maksimal.
Berikut contohnya...
Tapi sinyal Sell-nya agak telat...
POSITION SIZING
How to Trade - Position Sizing
Position Sizing adalah senjata utama trader professional. Inilah rahasianya untuk
memastikan 2 hal berikut in:
1. If we lose, we lose small
2. If we win, we win BIG!
Karena seorang profesional akan selalu berpikir: Bagaimana caranya supaya kalau
kita (terpaksa) harus Cut Loss, kita rugi sekecil-kecilnya. Sedangkan kalau kita mau
Take Profit, kita profit harus sebesar-besarnya.
Ini lah yang disebut manajemen risiko (risk management).
How to Trade - Position Sizing
Ada banyak cara untuk melakukan manajemen risiko. Tapi disini, kita hanya bahas
cara yang paling mudah dan praktis saja. Terutama untuk trader/investor retail
dengan modal tidak lebih dari Rp.2 Milyar.
Ikuti 3 langkah mudah berikut ini:
1. Tentukan Cut Loss Budget kita
2. Setting Cut Loss Budget tersebut ke AFL IDXchart Trading System
3. Mulai trading sesuai dengan Cut Loss Budget tersebut!
How to Trade - Position Sizing
1. Tentukan Cut Loss Budget kita
Cut Loss Budget adalah sejumlah uang kita anggarkan, kita risikokan, kita ikhlaskan
untuk hilang, setiap kali kita mengambil posisi di suatu saham.
Uang yang kita anggarkan inilah besarnya risiko maksimal yang siap kita tanggung.
Jika nanti terpaksa harus Cut Loss, maka itulah jumlah maksimal yang kita ikhlaskan
untuk rugi.
Seperti halnya orang yang berbisnis, maka Cut Loss dapat kita anggap sebagai
pengeluaran yang perlu (cost of doing business). Tugas kita adalah menjaga agar
pengeluaran ini tidak berlebihan dan jangan sampai “memakan” profit kita.
How to Trade - Position Sizing
Cut Loss Budget disarankan sebesar 1% dari modal trading kita. Dengan risiko awal
yang kecil (hanya 1% dari modal), maka Cut Loss akan terasa lebih ringan. Sehingga
kelak disiplin trading akan terbentuk dengan lebih mudah.
Contoh:
• Total Modal Trading = Rp.100.000.000,-
• Cut Loss Budget = 1% x Rp.100.000.000,- = Rp.1.000.000,-
Artinya, untuk setiap posisi trading, kalau kita terpaksa harus Cut Loss, maka rugi
maksimal yang kita alami adalah maksimal Rp.1.000.000,- saja. Tidak lebih dari itu!
How to Trade - Position Sizing
2. Setting Cut Loss Budget ke AFL IDXchart Trading System
Setelah kita mengetahui Cut Loss Budget kita, langkah berikutnya adalah
memasukkan angka tersebut ke AFL IDXchart Trading System.
Supaya setiap kali kita melakukan Exploration, AmiBroker akan langsung otomatis
menghitung rekomendasi jumal lot yang boleh kita beli. Supaya kerugian maksimal
kita tetap terjaga dan sesuai dengan Cut Loss Budget tersebut.
Silakan edit baris ke 95, ubah angkanya dengan angka Cut Los Budget kita sendiri,
lalu klik save!
How to Trade - Position Sizing
3. Mulai Trading dengan Cut Loss Budget yang sudah kita tentukan!
Selanjutnya, setiap kali kita melakukan Exploration, AmiBroker sudah otomatis akan
menghitung jumlah Lot Size yang disesuaikan dengan harga Entry/Exit, tingkat risiko
dan Cut Loss Budget kita.
Angka ini adalah Lot Size yang direkomendasikan. Selama kita membeli saham
sesuai dengan jumlah tersebut, maka kecil sekali kemungkinan untuk kita
mengalami rugi besar. Inilah yang disebut manajemen risiko!
Rekomendasi ini akan terlihat pada kolom Lot Size.
How to Trade - Position Sizing
Ada dua jenis disiplin yang harus kita terapkan dalam melakukan manajemen risiko.
Dan ini lah yang membedakan antara amatir dan profesional. Antara mereka yang
konsisten menghasilkan profit, dengan yang profitnya untung-untungan.
Pertama, disiplin dalam membeli sesuai dengan rekomendasi Lot Size.
Terkadang akan muncul nafsu serakah, sehingga kita ingin untung besar dalam
waktu singkat. Sehingga kita membeli dalam jumlah yang lebih banyak daripada
yang disarankan.
Tapi terkadang juga muncul perasaan takut, sehingga kita tidak berani membeli
sebanyak yang disarankan.
How to Trade - Position Sizing
Yang kedua, adalah disiplin untuk Cut Loss sesuai dengan Trading Plan. Yang ini
bahkan lebih sulit daripada disiplin yang pertama.
Karena trading/investasi sebenarnya adalah soal mental. Trading System secanggih
apa pun tidak akan menghasilkan profit konsisten, kalau kita tidak disiplin dan
sering “bandel” melanggar aturan.
IDXchart Trading System ini hanya menghasilkan profit kalau di-trading-kan sesuai
dengan sinyal Buy/Sell yang muncul. Percuma sinyalnya muncul, tapi kalo sahamnya
nggak dibeli, ya nggak mungkin profit bisa masuk ke kantong kita.
How to Trade - Position Sizing
Masalah disiplin adalah masalah yang nyata. Yang memang dialami oleh semua
trader/investor. Termasuk mereka yang sudah trading bertahun-tahun.
Jadi solusinya gimana?
Ini sebenarnya sudah ada di luar jangkauan IDXchart Trading System. Karena sudah
masuk ke pembahasan psikologi trading.
Tapi untungnya, kita sudah punay solusi untuk masalah ini.
How to Trade - Position Sizing
Dalam Trading Plan STEP by STEP, kita punya modul Self-Reflection.
Dimana kita akan secara khusus membahas tentang psikologi trading, dan
bagaiman memanfaatkannya untuk mendukung (bukan melawan) trading kita.
Karena disiplin yang sejati tidak perlu dipaksa. Kalau selama ini ktia merasa disiplin
itu sulit, mungkin karena sebenarnya kita belum memahami diri sendiri.
Kalau kita sudah dapat memahami diri sendiri, disiplin akan jadi otomatis, mudah
dan alamiah. Trading akan jadi seperti mengalir mengikuti arus, meliuk seiring
dengan gelombang naik turun market.
How to Trade - Position Sizing
Kalau kita memahami diri sendiri, kita juga akan tahu
• Kenapa kita sering nggak disiplin?
• Apa masalahnya sehingga trading jadi terasa sulit?
• Kenapa terkadang kita jadi takut? Kenapa di lain waktu kita jadi serakah?
• Kenapa saat trading kita sering “melawan diri sendiri”?
• Kenapa kita sulit mempraktekkan apa yang sudah kita pelajari?
Jawaban atas semua pertanyaan di atas, tidak akan kita temukan di buku, di kelas
atau seminar/workshop. Karena jawabannya hanya kita sendiri yang tahu.
How to Trade - Position Sizing
Yang sekarang kita perlukan adalah panduan, bagaimana menggali dan menemukan
jawaban-jawaban tersebut. Untuk lebih memahami diri kita sendiri. Untuk
mengenali Inner-trader kita!
Modul Self-Reflection akan membimbing kita dengan cara:
1. The Question
15 pertanyaan kunci untuk membantu kita “masuk” ke dalam diri, dan
menyelediki pikiran, perasaan, memori dan pengalaman pribadi kita.
2. Trading Journal
Untuk mencatat penemuan-penemuan kita, dan bagaimana memanfaatkannya
unguk mendukung trading kita sehari-hari.
How to Trade - Position Sizing
Untuk Premium Gold Member, modul Self-Reflection dapat langsung diakses disini:
http://www.idxchart.com/trading-plan-step-by-step/self-reflection/
http://www.idxchart.com/start-here/upgrade-to-gold/
How to Trade - Stock Exploration
Sekarang saatnya kita menggabungkan semua yang sudah kita pelajari dari awal.
Cara trading dengan menggunakan IDXchart Trading System sebenarnya sangat
mudah, cepat dan sederhana.
Kita tidak perlu memantau market sepanjang hari. Cukup sekali sehari, itu pun di
saat market sudah tutup. Bisa sore/malam hari. Atau pagi sebelum market buka.
Karena prinsipnya kita hanya menjalankan fitur Explore dengan menggunakan
AmiBroker, untuk menemukan sinyal Buy/Sell hari itu.
Lalu kita tinggal mengikuti saja arahan dan rekomendasi yang dihasilkan.
Just that simple!
How to Trade - Stock Exploration
Jendela Analysis akan memunculkan 6 kolom berikut ini:
• Ticker : Nama saham yang muncul sinyal Buy/Sell
• Date/Time : Tanggal kemunculan sinyal
• Action : Rekomendasi Buy/Sell
• Entry if : Rekomendasi di harga berapa kita melakukan Buy
• Exit at : Rekomendasi di harga berapa kita Take Profit/Cut Loss
• Lot Size : Rekomendasi jumlah lot yang kita beli (sesuai Cut Loss Budget)
How to Trade - Stock Exploration
Sinyal yang keluar saat kita melakukan Exploration hanyalah sinyal Buy/Sell Primer
(Primary Signals). Masih ada 8 sinyal sekunder yang dapat kita gunakan untuk
meningkatkan akurasi trading.
Apakah trading kita bisa profitable dan konsisten kalau hanya mengandalkan Sinyal
Primer? BISA!
Tapi tingkat akurasi Primary Signals “hanya” sekitar 60-70% (tergantung kondisi
market). Untuk meningkatkan Hit Rate hingga di atas 80%, kita memerlukan
tambahan Secondary Signals.
How to Trade - Stock Exploration
8 Secondary Signals tidak harus kita gunakan semuanya sekaligus. Kita hanya perlu
memilih 1-2 sinyal saja. Pilih yang paling sesuai dengan karakter dan gaya trading
kita sendiri.
Sistem ini sangat fleksibel. Bahkan jika mau, sistem ini bahkan dapat digunakan juga
untuk trading intra-day.
8 Secondary Signals, cara membaca dan cara memilihnya, akan kita bahas pada
bagian kedua dari Manual Book ini.
How to Trade - Stock Exploration
Ingat, tidak ada Trading Plan yang cocok untuk semua orang!
Trading Plan Anda hanya cocok untuk Anda sendiri.
Itulah sebabnya kita perlu cerdas dalam membaca dan memilih Secondary Signals.
Agar disiplin kita tidak “dipaksakan”. Supaya trading kita bisa mengalir mengikuti
arus dan gelomban market.
Are you ready?
IDXchart Trading System
Hanya...
Rp.9.999.000,-
Rp.3.499.000,- (65% OFF)
http://www.idxchart.com/start-here/upgrade-to-gold/