Perumusan Kebutuhan Dosen
Perumusan Kebutuhan Dosen
Suprayogi
Fakultas Teknologi Industri ITB
Beban kerja untuk pelaksanaan perkuliahan tatap muka dihitung untuk kuliah-kuliah regular yang. Untuk
kuliah-kuliah yang bersifat kerja mandiri oleh mahasiswa seperti Kerja Praktek, Tugas Akhir, Tesis dan
kuliah-kuliah di S3 (Penulisan Proposal, Ujian Kualifikasi, Seminar Kemajuan, Ujian Disertasi), maka
beban kerja untuk pelaksanaan perkuliahan tatap muka tidak diperhitungkan. Rumusan beban kerja
pelaksanaan perkuliahan tatap muka adalah sebagai berikut:
Beban SKS yang digunakan untuk menghitung beban kerja adalah beban SKS untuk kegiatan perkuliahan
tatap muka. Misal, suatu kuliah X memiliki SKS sebesar 3 dengan 2 SKS untuk kegiatan perkuliahan tatap
muka dan 1 SKS untuk kegiatan praktikum. Beban SKS yang digunakan untuk menghitung beban kerja
untuk pelaksanaan kegiatan perkuliahan tatap muka adalah hanya sebesar 2 SKS.
Faktor ekivalensi beban kerja (EBK) untuk setiap kuliah didasarkan pada ukuran kelas (jumlah
mahasiswa per kelas). Faktor ekivalensi beban kerja untuk setiap kuliah pada masing-masing jenjang
Program Studi ditunjukkan pada Tabel 1 dan 2.
Beban kerja untuk pelaksanaan praktikum dihitung untuk kuliah-kuliah yang memiliki kegiatan
praktikum. Untuk kuliah-kuliah yang bersifat kerja mandiri oleh mahasiswa seperti Kerja Praktek, Tugas
Akhir, Tesis dan kuliah-kuliah di S3 (Penulisan Proposal, Ujian Kualifikasi, Seminar Kemajuan, Ujian
Disertasi), maka FTE untuk pelaksanaan praktikum tidak diperhitungkan. Rumusan beban kerja
pelaksanaan perkuliahan tatap muka adalah sebagai berikut:
Beban SKS yang digunakan untuk menghitung beban kerja adalah beban SKS untuk kegiatan praktikum.
Misal, suatu kuliah X memiliki SKS sebesar 3 dengan 2 SKS untuk kegiatan perkuliahan tatap muka dan 1
SKS untuk kegiatan praktikum. Beban SKS yang digunakan untuk menghitung beban kerja untuk
pelaksanaan kegiatan praktikum adalah hanya sebesar 1 SKS.
Faktor ekivalensi beban kerja (EBK) untuk setiap kuliah didasarkan pada ukuran kelas (jumlah
mahasiswa per kelas). Faktor ekivalensi beban kerja untuk setiap kuliah pada masing-masing jenjang
Program Studi ditunjukkan pada Tabel 3 dan 4.
Tabel 3. Faktor ekivalensi beban kerja untuk kegiatan praktikum untuk setiap mata kuliah pada Program
Studi Sarjana
Ukuran kelas (jumlah mahasiswa per kelas) Faktor ekivalensi beban kerja
UK ≤ 5 0,20
5<UK ≤ 15 0,60
15<UK ≤ 25 1,00
25<UK ≤50 2,00
50<UK ≤ 75 3,00
75<UK ≤ 100 4,00
Tabel 4. Faktor ekivalensi beban kerja untuk kegiatan praktikum untuk setiap mata kuliah pada Program
Studi Magister dan Doktor
Ukuran kelas (jumlah mahasiswa per kelas) Faktor ekivalensi beban kerja
UK ≤ 10 1,00
10<UK ≤ 20 1,50
20<UK ≤30 2,00
30<UK ≤ 40 2,50
40< UK ≤ 50 3,00
Beban kerja untuk pembimbingan dihitung untuk pembimbingan tugas akhir (Program Studi Sarjana),
tesis (Program Studi Magister) dan disertasi (Program Studi Doktor). Rumusan beban kerja pelaksanaan
perkuliahan tatap muka adalah sebagai berikut:
Mhs
BK B=
ρ
dengan
BK B beban kerja untuk pembimbingan
Mhs Jumlah mahasiswa yang mengambil tugas akhir (S1)
Jumlah mahasiswa yang mengambil tesis (S1)
Jumlah mahasiswa S3 yang terdaftar (S3)
ρ Faktor ekivalensi beban pembimbingan
Untuk Program Studi Sarjana, jumlah mahasiswa ditentukan berdasarkan jumlah mahasiswa yang
mengambil kuliah Tugas Akhir pada semester bersangkutan (jika perhitungan beban kerja adalah secara
per semester) atau pada tahun bersangkutan (jika perhitungan beban kerja adalah secara per tahun).
Untuk Program Studi Magister, jumlah mahasiswa ditentukan berdasarkan jumlah mahasiswa yang
mengambil kuliah Tesis pada semester bersangkutan (jika perhitungan beban kerja adalah secara per
semester) atau pada tahun bersangkutan (jika perhitungan beban kerja adalah secara per tahun). Untuk
Program Studi Doktor, jumlah mahasiswa ditentukan berdasarkan jumlah mahasiswa yang terdaftar.
Beban kerja untuk pendidikan adalah jumlah dari beban kerja untuk pelaksanaan kegiatan perkuliahan
tatap muka, beban kerja untuk pelaksanaan kegiatan praktikum dan beban kerja untuk pelaksanaan
kegiatan pembimbingan yang dirumuskan berikut:
BK D =BK K + BK P + BK B
dengan
BK D beban kerja untuk pendidikan
BK K beban kerja untuk pelaksanaan kegiatan perkuliahan tatap muka
BK P beban kerja untuk pelaksanaan kegiatan praktikum
BK B beban kerja untuk pelaksanaan kegiatan pembimbingan
Jumlah FTE total mencerminkan jumlah dosen yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas
pendidikan saja Jumlah FTE untuk pendidikan dihitung sebagai berikut:
BK D
FTE D =
EWMP
dengan
FTE D jumlah FTE pendidikan
BK D beban kerja untuk pendidikan
EWMP Ekivalensi waktu mengajar penuh (=12 SKS)
Jumlah FTE total mencerminkan jumlah dosen yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas tridarma.
Jumlah FTE untuk total dihitung sebagai berikut:
FTE D
FTE T =
γ
dengan
FTE T jumlah FTE pendidikan
FT E D jumlah FTE untuk pendidikan
γ Rasio beban pendidikan dan non pendidikan (asumsi = 0,6)
Jika jumlah FTE Total dihitung per semester (semester 1 dan 2), maka jumlah FTE Total adalah
maksimum di antara keduanya.
Referensi
https://www.its.ac.id/files/file/FORMAT_BEBAN_KERJA_DOSEN.xlsx
file-ft.undip.ac.id/download/akademik/Perhitungan_Kebutuhan_Dosen_Undip.pptx