Anda di halaman 1dari 4

Praktikum Rangkaian Elektronika II

“CATU DAYA”
Nama : Ilham Maulana
NIT : 20192033
Prodi : TEP-2B
Tanggal Praktikum :

A. Tujuan :

Tujuan praktikum yaitu agar Taruna/I mengetahui bagian utama dan


fungsi dari rangkaian catu daya memiliki kemampuan membuat catu daya
serta memahami fungsi catu daya dan mampu mengaplikasikan rangkaian
tersebut di bidang teknologi elektro perkeretaapian.
B. Dasar teori :

B.1.1. Power supply (catu daya)


Rangkaian catu daya berfungsi untuk menyediakan arus dan tegangan
tertentu sesuai dengan kebutuhan beban dari sumber daya listrik yang ada.
Untuk catu daya DC, akan diperlukan suatu rangkaian yang dapat
mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.

B.1.2. Prinsip Kerja Catudaya


Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah
Direct Current (DC) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik.
Baterai atau accu adalah sumber catudaya DC yang paling baik. Namun
untuk aplikasi yang membutuhkan catudaya lebih besar, sumber dari
baterai tidak cukup. Sumber catudaya yang besar adalah sumber bolak-
balik Alternating Current (AC) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk itu
diperlukan suatu perangkat catudaya yang dapat mengubah arus AC
menjadi DC.

B.2.1 Transformator
Pengertian dari transformator adalah suatu alat listrik yang dapat
mengubah taraf dari suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Hal ini
dimaksudkan adanya penurunan tegangan AC dari 220 VAC ke 12 VAC
atau sebaliknya, menaikkan tegangan dari 110 VAC menuju 220 VAC.
Alat ini bekerja pada suatu prinsip induksi elektromagnet serta hanya
dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak-balik (AC).
B.2.2. Transformator Step Down
Trasformator step down memiliki fungsi untuk menurunkan taraf
level tegangan AC dari  tinggi ke rendah. Trafo jenis ini, rasio mengenai
jumlah lilitan pada kumparan primer lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah lilitan pada kumparan sekunder. Trafo step down seringkali
digunakan untuk mengubah tegangan grid yang lebih tinggi menuju ke
rendah. Hal ini dapat digunakan pada peralatan rumah tangga. Sebagai
contoh, dalam menurunkan taraf tegangan listrik dari PLN yang sebesar
220V menjadi taraf tegangan yang dapat disesuaikan dengan peralatan
elektronik.

B.3.1. Dioda
Dioda merupakan komponen elektronika yang mempunyai dua
elektroda (terminal), dapat berfungsi sebagai penyearah arus listrik.

B.3.2. Dioda Bridge


Pengertian dioda dan jenisnya selanjutnya yakni dioda bridge. Pada
dasarnya, fungsi dari dioda bridge ini tidak jauh berbeda dengan jenis
dioda lainnya. Meskipun demikian, dioda jenis ini mempunyai kelebihan
di dalam kemudahan penggunaannya. Apabila kita ingin membuat
penyearah satu gelombang penuh, maka dibutuhkan 4 buah dioda.
Hanya dengan menggunakan dioda jauh lebih mudah karena
membutuhkan satu buah dioda bridge saja. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan mudah, karena di dalam dioda bridge sudah berisikan empat buah
dioda. Yang mana memiliki fungsi untuk mengubah arus bolak-balik (AC)
menjadi arus yang searah (DC). Cara kerja yang ditunjukkannya pun sama
seperti rangkaian full wave rectifer dengan empat dioda.

B.3.3. Dioda pemancar cahaya (LED)


Dioda LED ini merupakan dioda sambungan semikonduktor P-N
yang ketika dipasang secara forward bias, maka akan mengeluarkan
cahaya tampak. Simbol dari dioda LED ini memiliki bentuk yang hampir
sama dengan simbol dioda normal.
Hanya saja, terdapat dua panah yang berfungsi sebagai simbol
bahwa LED ini mengemisikan cahaya. Apabila dioda LED dipasang
secara reverse bias, maka komponen tersebut tidak akan menghasilkan
cahaya.
B.4.1. Kapasitor
Kompone pasif yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet
dalam hal ini adalah kapasitor atau sering juga dikatakan dengan
kondensator.

B.4.2. Kapasitor elektrolit (Elco)


Kapasitor elektrolit atau Electrolytic Condenser (Elco) adalah
kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki
berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif
sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( – ) adalah
kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 μF (mikroFarad) sampai ribuan
mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.

B.5.1. Voltage Regulator


Regulator voltage berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai
dengan keinginan. Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power
supply maka IC regulator tegangan ini selalu dipakai untuk stabilnya
outputan tegangan.

B.6.1. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin
dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan
resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara
kedua pin, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan arus
yang mengalir.
C. Alat dan bahan :
C.1 Rangkaian dan data
1.
C.1.2 Alat dan bahan
Alat yang digunakan pada praktikum pengujian catu daya adalah
multimeter, pulpen, buku, adaptor, solder dan osiloskop.
Bahan yang digunakan pada praktikum pengujian catu daya adalah,
dioda silikon, elco (2200 dan 500 mikroF), papan PCB, soket penghubung,
timah, kabel tunggal, serta regulator Integrated Circuit (IC) (7805 dan
7905).

Anda mungkin juga menyukai