Anda di halaman 1dari 30

BEST PRACTICE GURU

DALAM TUGAS PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PENGALAMAN TERBAIK ……………………………………………………


…………………………………………………………………………..
SMP …………… MUARA TEWEH KABUPATEN BARITO UTARA

Oleh :
………………………………………..
NIP…………………………….
Guru Mata Pelajaran Matematika di SMP ………………
Muara Teweh Kabupaten Barito Utara

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

Naskah laporan Pengalaman Terbaik (Best Practice) Guru


Judul : ”Pengalaman Terbaik
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………
SMP ……….. Muara Teweh Kabupaten Barito Utara”
Penulis : ……………………………
Jabatan : Guru Mata Pelajaran Matematika
SMP …………….. Muara Teweh
Kabupaten Barito Utara
Provinsi Kalimantan Tengah

Benar-benar merupakan karya asli saya dan bukan merupakan plagiasi. Jika di
kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiasi, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Menyetujui dan mengesahkan

Muara Teweh, Oktober 2019


Kepala Sekolah Penulis

_____________________ ____________________
NIP. NIP.
BIODATA PENULIS

1. Nama
2. NIP
3. NUPTK
4. Jabatan
5. Pangkat/Gol.
6. Tempat /Tanggal Lahir
7. Jenis Kelamin
8. Pendidikan Terakhir
9. Status Perkawinan
10. Tempat Tugas
11. Alamat Rumah

Muara Teweh, Oktober 2019


Penulis

_______________________
NIP.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga Best Practice ini dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun tujuan disusunnya laporan ini adalah sebagai pemaparan hasil
penyelesaian masalah dengan aksi terbaik pada ………………… di SMP ………………….
Muara Teweh.

Terimakasih kepada PPPPTK Matematika yang telah mewadahi kami


selaku guru untuk menceritakan keberhasilan terbaik sebagai wadah untuk
mengembangkan diri. Terimakasih juga saya ucapkan kepada Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Barito Utara beserta seluruh panitia penyelenggara dan
Guru Inti program PKP berbasis Zonasi Mata Pelajaran Jenjang SMP/MTs yang
telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga kegiatan praktik baik IN
maupun ON dapat terlaksana dengan baik. Terimakasih kepada rekan-rekan guru
sasaran program PKP berbasis Zonasi Mata Pelajaran Jenjang SMP/MTs yang
senantiasa memberikan inspirasi dalam diskusi, nasehat dan saran membangun.
Terimakasih kepada rekan-rekan guru dan staf tata usaha SMP ……………… Muara
Teweh atas support dan kerjasama yang baik selama proses pelaksanaan kegiatan
pemenuhan mutu. Serta kepada semua pihak yang baik secara langsung maupun
tidak langsung turut berkontribusi dalam penyusunan laporan ini, saya ucapkan
terimakasih.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN …………………………...…………………………….. i
BIODATA PENULIS …………………..……………………………………………. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………….………………. iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..…. iv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH …………………………. 1
B. JENIS KEGIATAN …………………….……………………. 0
C. MANFAAT KEGIATAN ……………………………………. 0

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN


A. TUJUAN DAN SASARAN ………………….………………. 0
B. BAHAN/MATERI KEGIATAN ……….……...……………. 0
C. CARA MELAKSANAAN KEGIATAN ……………………. 0
D. MEDIA DAN INSTRUMEN ………………………………... 0
E. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN ……………………. 0

BAB III HASIL KEGIATAN


A. HASIL …………………………………………………….…. 0
B. MASALAH YANG DIHADAPI ………….………………... 0
C. CARA MENGATASI MASALAH …………………………. 0

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI


A. SIMPULAN ……………………………………………….…. 0
B. REKOMENDASI ………….………………………………... 0

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….…….. 0


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran tematik terpadu di SD sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013
merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa muatan pelajaran
dalam satu pembelajaran. Beberapa muatan, misalnya Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS
disatukan dalam tema yang sama kemudian disajikan dalam satu pembelajaran utuh
yang saling berkaitan.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini,
penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut
sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa
kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu,
penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih
mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam
level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah
melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media
pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak
tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa
(a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara
ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan.
Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal
menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran
yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013
adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning/PBL. PBL
merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan
menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang
cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL siswa
dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari
(kontekstual). Dengan kata lain, PBL membelajarkan siswa untuk berpikir secara kritis
dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran tematik terpadui dengan model PBL, penulis
menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan
pembelajaran sebelumnya. Ketika model PBL ini diterapkan pada kelas V yang lain
ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran PBL yang
berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik terbaik)
pembelajaran berorientasi HOTS dengan model PBL.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan
pembelajaran tematik di kelas V untuk pasangan KD Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS.

C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam
pembelajaran tematik integratif yang berorientasi HOTS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik
penulis dalam meerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas V semester 1 di SD
Negeri ....sebanyak 36 orang.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas
VI untuk tema globalisasi yag merupakan pembelajaran tematik gabungan KD Bahasa
Indonesia, IPA, dan IPS berikut ini.

Bahasa Indoesia
KD 3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau elektronik.
Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau
KD 4.3 elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif secara lisan,
tulis, dan visual
IPS
Menganalisis perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa
KD 3.2
Indonesia.
Menyajikan hasil analisis mengenai perubahan sosial budaya dalam rangka
KD 4.2
modernisasi bangsa Indonesia.
IPA
KD 3.3 Menganalisis cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Menyajikan karya tentang cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, sebagai hasil penelusuran berbagai sumber
KD 4.3
C. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan
pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran problem based learning
(PBL).
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan
penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan
dalam pembelajara tematik. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas V,
peulis memilih tema modernisasi untuk membelajarkan pasangan KD 3.3-4.3
muatan Bahasa Indoesia; KD 3.2 – 4.2 muatan IPS; dan KD 3.3 – 4.3 muatan IPA
di kelas V semester 1.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi

IPK Bahasa Indoesia


 3.3.1  Mengidentifikasi informasi penting dalam teks penjelasan (eksplanasi)
tentang modernisasi dari media cetak atau elektronik. (IPK pendukung)
3.3.2  Membenahi kalimat tidak efektif dalam teks (eksplanasi) dari media
cetak atau elektronik menjadi kalimat efektif. (IPK pendukung)
3.3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak atau
elektronik. (IPK kunci)
4.3.1 Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak
atau elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif secara lisan, tulis, dan visual. (IPK kunci)
KD 4.3 Menyajikan ringkasan teks penjelasan (eksplanasi) dari media cetak
atau elektronik dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif secara lisan, tulis, dan visual
IPS
3.2.1 Mengidentifikasi contoh perubahan sosial dalam rangka modernisasi
bangsa Indonesia. (IPK pendukung)
3.2.2 Mengidentifikasi perubahan budaya dalam rangka modernisasi bangsa
Indonesia. (IPK pendukung)
3.2.3 Menganalisis perubahan sosial dalam rangka modernisasi bangsa
Indonesia. (IPK Kunci)
 3.2.4  Menganalisis perubahan budaya dalam rangka modernisasi bangsa
Indonesia. (IPK Kunci)
4.2.1 Menyajikan hasil analisis mengenai perubahan sosial budaya dalam
rangka modernisasi bangsa Indonesia. (IPK Kunci)
4.2.2 Menmbuat peta pikiran (mind mapping) hasil analisis mengenai
perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia.
(IPK Pengayaan)
IPA
3.3.1 Menguraikan cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungan. (IPK Kunci)
3.3.2 Menganalisis cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungan terhadap kelestarian spesiesnya. (IPK Kunci)
KD 3.3 Menyajikan karya tentang cara makhluk hidup menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, sebagai hasil penelusuran berbagai sumber.
(IPK Kunci)
KD 4.3
Menyajikan karya tentang cara makhluk hidup menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, sebagai hasil penelusuran berbagai sumber

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah problem based learning (PBL) .
5. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak PBL.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan
model PBL.
Sintak Model Guru Siswa
Pembelajaran
Orientasi Masalah 1) Guru menyampaikan 1) Menyimak penjelasan
ilustrasi bahwa diban- guru dan menjawab
dingkan kehidupan-nya pertanyaan guru.
pada masa kecil, saat ini
dunia sudah
berkembang menjadi
modern.
2) Guru mengajukan
pertanyaan, “Apa yang
kalian ketahui tentang
modern dan
modernisasi?
3) Guru meminta siswa
membaca teks eks-
planasi tentang
pengertian modernisasi.
4) Bertanya jawab untuk
menyimpulkan
pengertian modernisasi
termasuk membuka
kBBI.
5) Guru menyampaikan
tujuan materi pem-
belajaran hari itu adalah
membuat ring-kasan
teks ekspla-nasi;
Menganalisis perubahan
budaya dalam rangka
modern isasi bangsa
Indonesia.
6) Guru menyampaikan
bahwa kegiatan beri
kutnya siswa ditu-gaskan
untuk menyimak tayangan
video tentang perubahan
budaya.
7) Guru menyampaikan tugas
siswa yaitu (a)
menentukan pokok-pokok
informasi terkait yang
terdapat dalam video (teks
audio visual), (b)
mengidenti-fikasi kalimat
tidak efektif yang
digunakan dalam video’
(c) membenahi kalimat
tidak efektif menjadi
kalimat efektif, (d)
mengidentifikasi kosa kata
baru dalam video, (e)
menemukan makna kosa
kata baru dengan
menggunakan Kamus
Besar Bahasa Indo-nesia,
(f) membuat ringkasan isi
video dengan
menggunakan kalimat
efektif, (g) menjawab
pertanyaan yang
disediakan dalam LKS, (g)
mengiden-tifikasi contoh
peru-bahan sosial budaya
dalam rangka modern-
isasi yang terdapat dalam
video.
Mengorganisasi 1) Guru membagi siswa
dalam beberapa
kelompok. Setiap
kelompok. Setiap
kelompok terdiri dari 45
orang.
2) Setiap kelompok
mengerjakan tugas yang
telah dijelaskan oleh guru.
Membimbing 1) Guru membimbing
penyelidikan siswa menyelesaikan
tugasnya.
2) Guru memberi ban-tuan
dan atau menja-wab
pertanyaan dari siswa
bila dibutuhkan.
Mengembangkan Mendampingi siswa dalam 1) Menyusun laporan hasil
dan menyajikan mengembangkan dan kerja kelompok.
laporan hasil karya menyajikan laporan hasil 2) Mempresentasikan
kerja. hasil kerjanya dalam
diskusi kelas.
3) Kelompok lain
memberikan tang-
gapan, mengajukan
pertanyaan, atau usul
terhadap hasil kerja
kelompok lain.
Menganalisis dan 1) Menganalisis dan 1) Menyimak penjelasan
mengevaluasi mengevaluasi hasil kerja guru.
proses pemecahan siswa. 2) Mengajukan
masalah. 2) Memberi penguatan hasil pertanyaan dan atau
belajar siswa. tanggapan bila belum
paham.
Pembelajaran setelah istirahat
Orientasi Masalah 1) Guru menyampai 1) Menyimak penjelasan
kan bahwa agar dapat guru.
hidup sesuai dengan 2) Menjawab pertanyaan
perubahan zaman yang guru.
terjadi (moder nisasi),
seseorang harus mampu
bera-daptasi. Bila tidak,
orang tersebut akan
tergilas zaman. Begitu
pun dengan tumbuhan
dan binatang. Mereka
juga harus mampu
beradaptasi.
2) Guru mengajukan
pertanyaan, “Dapatkah
kalian memberi contoh
cara kita beradaptasi
dengan lingkungan?
Guru menyampaikan tugas
siswa berikutnya adalah
menganalisis cara mahluk
hidup beradaptasi dengan
lingkungannya.
Mengorganisasi Guru meminta siswa 1) Duduk dalam
kembali duduk bersama kelompoknya.
kelompoknya untuk 2) Membagi tugas.
mengerjakan tugas
kelompok.
Membimbing 1) Menyajikan video 1) Menyimak tayangan
penyelidikan tentang cara mahluk video.
hidup beradaptasi 2) Membuat catatan
dengan lingkungannya. penting sesuai dengan
2) Mendampingi siswa tugas yang harus
mengerjakan tugas dikerjakan.
kelompoknya.
Mengembangkan Mendampingi siswa 1) Mendiskusikan hasil
dan menyajikan menyelesaikan kerja simakan.
laporan hasil karya kelompoknya. 2) Mengerjakan tugas
yang disajikan dalam
LKS.
3) Mempresentasikan
hasil kerja kelompok.
4) Menanggapi presentasi
kelompok lain.
Menganalisis dan 1) Menganalisis dan 1) Menyimak penjelasan
mengevaluasi mengevaluasi hasil guru.
proses pemecahan kerja kelompok. 2) Mengajukan pertanyaan
masalah. 2) Memberi penguatan bila belum paham.
hasil belajar siswa.
3) Membimbing siswa
membuat simpulan
hasil belajar hari itu
mulai dari teks
eksplanasi, perubahan
sosial budaya dalam
rangka modernisasi,
dan cara mahluk hidup
beradaptasi dengan
lingkungannya.

6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 higga 5 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP
disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan
karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) contoh teks
ekplanasi berjudul “Pengaruh Globalisasi terhadap Masyarakat Indonesia”, (b) video
“Perubahan Sosial Budaya pada masa Modern”diambil dari
https://www.youtube.com/ watch?v=cx0DRUawd-, dan (c) lembar kerja siswa
(LKS) tematik.
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen
untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen
untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan (a) tes tulis pilihan ganda
dan uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal ... sampai ... tahun 2019 bertempat di
kelas V SD Negeri ....
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran PBL berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon
pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun
temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak PBL megharuskan
siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
PBL meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.
Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang
modernisasi, siswa tidak hanya memahami konsep teks eksplanasi (pengetahuan
konseptual) dan bagaimana membuat ringkasan yang benar (pengetahuan
prosedural), tetapi juga memahami konsep modernisasi. Pemahaman ini menjadi
dasar siswa dalam mempelajari materi IPS tentang perubahan sosial budaya dalam
rangka modernisasi. Pemahaman tentang konsep moderisasi membantu siswa
dalam menganalisis prubahan sosial budaya sebagai akibat moderisasi.
Pemahaman siswa tetang perubahan sosial budaya dalam rangka moderisasi pada
dasarnya merupakan bentuk adaptasi masyarakat terhadap modernisasi.
Pemahaman ini dapat menjadi pengantar bagi siswa untuk memahami cara
mahluk hidup beradaptasi dengan lingkungan.
3. Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa untuk
berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi
topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi
HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-
sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru
adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli
pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini
selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang
materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa
cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa
yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS
dengan menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang
konsep teks eksplanasi, perubahan sosial budaya, dan cara mahluk hidup
menyesuaikan diri benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan
diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah (problem solving). PBL yang diterapkan dengan
menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual mampu
mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku
teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja
penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku
teks.
Dengan menerapkan PBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari
video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber
lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan
model PBL. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu
mengguakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi
ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk
membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,. Video
juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan
rumusan KD.
C. Cara Mengatasi Masalah
Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan PBL dapat membantu
mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas
tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS).
Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajkan membuat siswa
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar
bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar
dengan HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan
mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube
maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan
literasi baca = tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.
Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik
baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan
siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan
masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis
dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL yang
dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan
PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran
problem based learning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar
belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat
pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini
akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan
lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan guru
lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan


Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : LKS
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraia
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
Lampiran 7 : Lembar observasi proses pembelajaran (tidak wajib)
Lampiran 8 : Kuesioner motivasi belajar siswa (tidak wajib)
Lampiran 1 : Foto-Foto Kegiatan

Foto 1 kegiatan pendahuluan Foto 2 doa bersama

Foto 3 stimulation Foto 4 diskusi kelompok

Foto 5 guru membimbing Foto 6 penutup


diskusi kelompok
Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : LKS
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraia
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
Lampiran 7 : Lembar observasi proses pembelajaran (tidak wajib)
Lampiran 8 : Kuesioner motivasi belajar siswa (tidak wajib)
R-9 Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:


1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja peserta
sesuai rubrik berikut!

B. Kegiatan Praktik
1. Memuat Lembar Judul
2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan yang ada
dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan,
Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang dihadapi
dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran

Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria
80  nilai  90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
70  nilai  80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai
60  nilai  70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai

Anda mungkin juga menyukai