Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
COACH :
MAHRIFAT, S.E.
NIP. 19700319 200501 2 010
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar Latsar CPNS Golongan II Angkatan I dapat tersusun dengan baik yang
berjudul “Implementasi Nilai-Nilai Dasar ASN Tentang Kebutuhan Dasar Pasien
Pasca Persalinan Di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya”.
1. Suami dan orang tua saya yang senatiasa selalu mendoakan saya
dimanapun saya berada dan telah mendukung saya baik dengan dukungan secara finansial
maupun materil.
2. Bapak H. Sugianto Sabran sebagai Gubernur Kalimantan tengah.
3. Ibu Sri Widanarni, S.IP., M.Si selaku Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan
Tengah.
4. Bapak Mahrifat, S.E. selaku Coach yang telah banyak meluangkan tenaga
dan pikiran serta waktu dalam membimbingdan memberi petunjuk serta saran kepada
penulis.
5. Ibu Dorma Simbolon,S.Kep.,Ns selaku mentor yang sejak awal penyusunan
Rancangan Aktualisasi terus memberi arahan terkait situasi
iii
kerja RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya.
6. Segenap Widyaiswara dan pengasuh yang telah memberikan ilmu berguna
selama menjalani kegiatan Latsar CPNS golongan II angkatan I Tahun 2019.
7. Rekan-rekan seperjuangan kelompok Latsar CPNS golongan II angkatan
I Tahun 2019 terutama kelas A yang saya banggakan.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini penulis berusaha untuk
menyelesaikan rancangan aktualisasi ini dengan sebaik-baiknya. Namun,
penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih belum sempurna,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan rancangan aktualisasi ini. Semoga rancangan
aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca untuk
meningkatkan pengetahuan khususnya bagi ASN dengan profesi
Keperawatan, diiringi dengan doa yang tulus, semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalas semua budi baik Bapak/Ibu.
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Persetujuan.....................................................................................................i
Lembar Pengesahan....................................................................................................ii
Kata Pengantar...............................................................................................................iii
Daftar Isi.............................................................................................................................v
Daftar Tabel......................................................................................................................vii
Daftar Istilah.....................................................................................................................viii
Daftar Singkatan.............................................................................................................ix
Daftar Gambar.................................................................................................................x
Daftar Lampiran..............................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan Aktualisasi.................................................................................................2
C. Ruang Lingkup.......................................................................................................2
v
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................66
B. Saran.........................................................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tabel Arti Logo RSUD dr. Doris Sylvanus...........................................5
Tabel 3.1 Tabel Skala Likert........................................................................................20
Tabel 3.2 Tabel Skoring Pemilihan Isu.....................................................................20
Tabel 3.3 Tabel Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan.................................21
Tabel 3.4 Tabel Rancangan Kegiatan Aktualisasi................................................23
Tabel 4.1 Tabel Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi.............................................31
Tabel 4.2 Catatan Pengendalian Aktualisasi..........................................................58
vii
DAFTAR ISTILAH
viii
DAFTAR SINGKATAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Penulis melakukan serah terima tugas jaga..................................34
Gambar 4.2 Penulis melakukan pemeriksaan fisik pasien pasca
persalinan..................................................................................................37
Gambar 4.3 Penulis melakukan identifikasi gelang identitas pasien
pasca persalinan.....................................................................................43
Gambar 4.4 Penulis memberikan KIE tentang mobilisasi dini pasien
pasca persalinan.....................................................................................46
Gambar 4.5 Penulis memberikan KIE tentang perawatan luka pasien
pasca persalinan.....................................................................................49
Gambar 4.6 Penulis memberikan KIE tentang manajemen menyusui
pasien pasca persalinan......................................................................51
Gambar 4.7 Penulis elakukan dokumentasi tindakan pada rekam
medis pasien............................................................................................53
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persyaratan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) adalah dengan melalui Diklat Prajabatan. Tujuan
dilaksanakannya Diklat Prajabatan ini adalah untuk menanamkan nilai-nilai
yang terkandung di dalam Pancasila. Dalam Undang-undang No.5 Tahun
2014 tentang aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai ASN berfungsi sebagai :
1). Pelaksana kebijakan publik, 2). Pelayan publik, 3). Perekat dan
pemersatu bangsa.
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan di lingkup Provinsi Kalimantan
Tengah dilaksanakan menggunakan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Dengan
demikian peserta Diklat Prajabatan diharapkan akan menjadi dasar CPNS
dalam berperilaku.
Bidan merupakan seorang perempuan yang lulus dari pendidikan
bidan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan (PERMENKES 1464/MENKES/PER/X/2010). Bidan merupakan
salah satu dari jenis tenaga kesehatan yang memiliki kewenangan untuk
menyelenggarakan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan bidang
keahlian yang dimiliki.
Masa nifas (pasca persalinan) dimulai setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil,
berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Prawirohardjo, 2009:237). Masa
nifas mulai setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu,
akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelum ada
kehamilan dalam waktu 3 bulan (Sarwono, 2000). Puerperium adalah masa
dari kelahiran plasenta dan selaput janin hingga kembalinya reproduksi
wanita pada kondisi tidak hamil (Varney, 2007).
Saat melahirkan ibu telah banyak mengeluarkan tenaga untuk
melahirkan anaknya. Setelah melahirkan ibu biasanya kelelahan dan kurang
tenaga. Maka dari itu ibu membutuhkan kebutuhan-kebutuhan dasar dalam
masa nifas seperti kebutuhan nutrisi dan cairan, ambulasi atau mobilisasi
dini, eliminasi, kebersihan diri, istirahat, aktivitas seksual dan manajemen
1
menyusui (Saleha, 2009). Adapun komplikasi yang bisa terjadi di masa nifas
yaitu infeksi yang terjadi pada luka jalan lahir, patologi menyusui dan
perdarahan dalam masa nifas.
B. Tujuan Aktualisasi
Pelaksanaan Diklat Prajabatan dilakukan bertujuan untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yang
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi.
Tujuan dari kegiatan aktualisasi tentang isu Kurangnya
pengetahuan pasien tentang pemenuhan kebutuhan dasar pasien pasca
persalinan di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya adalah untuk
menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yang akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi dalam
memberikan pelayanan kebidanan pada pasien pasca persalinan sehingga
kebutuhan dasar pasien pasca persalinan dapat terpenuhi.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penulisan laporan ini adalah mencakup aspek
tentang pelayanan kebidanan yaitu, pemberian edukasi tentang kebutuhan
dasar pasien pasca persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris
Sylvanus. Yang di dalamnya berisi tentang pemeriksaan fisik pada pasien
pasca persalinan, KIE mobilisasi dini, KIE perawatan luka, dan KIE
manajemen menyusui.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
3
ditingkatkan menjadi kelas B non pendidikan walaupun belum diterapkan
secara operasional karena pejabatnya belum dilantik. Dengan dilantiknya
pejabat pengelola pada 1 Mei 2001, maka kelas B non pendidikan mulai
diberlakukan secara operasional.
Pada tahun 2014 Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus sudah menjadi
Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menteri Kesehatan RI Nomor
HK 02.03/I/0115/2014 Tentang penetapan RSUD dr. Doris Sylavnus
sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Dan pada tahun 2015 Rumah Sakit dr.
Doris Sylvanus sudah memiliki 306 tempat tidur. Sedangkan sampai
dengan bulan Desember 2017 jumlah tempat tidur di RSUD dr. Doris
Sylvanus berjumlah 357 tempat tidur.
Pada Tahun 2011 RSUD dr. Doris Sylavanus terakreditasi 12
pelayanan dan menjadi Badan Layanan Umum Daerah. Saat ini RSUD
dr. Doris Sylvanus menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) wajib melaksanakan pelayanan
berdasarkan Standar Pelayanan Minimal. (PerGub, 2011).
Awal tahun 2016 RSUD dr. Doris Sylvanus sudah meningkatkan
kapasitas pelayanan rawat inap hingga mencapai sebanyak 306 tempat
tidur.RSUD dr. Doris Sylvanus mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan kesehatan dengan mengutamakan tugas penyembuhan
(Kuratif), Pemulihan (Rehabilitatif) yang dilaksanakan secara terpadu
dengan upaya pencegahan (preventif), peningkatan (promotif) serta
upaya rujukan. (PerGub, 2011).Jenis pelayanan untuk RSUD dr. Doris
Sylvanus meliputi :
a. Pelayanan Gawat Darurat
b. Pelayanan Rawat Jalan
c. Pelayanan Rawat Inap
d. Pelayanan Bedah
e. Pelayanan Persalinan dan Perinatologi
f. Pelayanan Intensif
g. Pelayanan Radiologi
h. Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik
i. Pelayanan Rehabilitasi Medik
j. Pelayanan Farmasi
4
k. Pelayanan Pengendalian Infeksi
l. Pelayanan Gizi
m. Pelayanan Transfusi Darah
n. Pelayanan Keluarga Miskin
o. Pelayanan Rekam Medis
p. Pelayanan Limbah
q. Pelayanan administrasi Manajemen
r. Pelayanan Ambulans/ Kereta Jenazah
s. Pelayanan Laundry
t. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit.
u. Pelayanan Pemulasaran Jenazah
v. Pelayanan Instalasi Keamanan
5
Warna Dasar Putih Lambang Ketulusan
Sudut Lancip Pada Bingkai Menggambarkan ketegasan dalam
pengambilan keputusan
Sudut Tumpul Pada Bingkai Menggambarkan fleksibilitas dalam
pelayanan
6
2. Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus fisiologis tanpa masalah
3. Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus kegawatdaruratan
kebidanan
4. Melakukan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus fisiologis tanpa
masalah
5. Melakukan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus kegawatdaruratan
kebidanan
6. Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan
pengambilan sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan darah tepi
7. Pemeriksaan laboratorium sederhana dengan melakukan pemeriksaan HB
darah
8. Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus
fisiologis tanpa masalah
9. Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus
kegawatdaruratan kebidanan
10. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus fisiologis
tanpa masalah
11. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus
kegawatdaruratan kebidanan
12. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus fisiologis
tanpa masalah
13. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus
kegawatdaruratan kebidanan
14. Melakukan persiapan pelayanan kebidanan pada klien /pasien dengan
kasus fisiologis tanpa masalah
15. Melakukan persiapan pelayanan kebidanan pada klien /pasien dengan
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
16. Mempersiapkan alat dan obat pada kasus fisiologis tanpa masalah
17. Mempersiapkan alat dan obat pada kasus kegawatdaruratan kebidanan
18. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis tanpa
masalah pada persalinan kala I
7
19. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis tanpa
masalah pada persalinan kala II
20. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis tanpa
masalah pada persalinan kala III
21. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis tanpa
masalah pada persalinan kala IV
22. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
kesehatan reproduksi remaja dan menopause, klimakterium, bayi, anak dan KB AKDR
23. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
bermasalah pada persalinan kala I
24. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
bermasalah pada persalinan kala II
25. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
bermasalah pada persalinan kala III
26. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis
bermasalah pada persalinan kala IV
27. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/kasus fisiologis bermasalah
pada ibu hamil, ibu nifas, bayi baru lahir, KB sederhana, hormonal oral dan suntik
28. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada kasus
kegawatdaruratan kebidanan
29. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat
melaksanakan tugas di kamar bedah kebidanan sebagai instrumentator tindakan
bedah/operasi
30. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat
melaksanakan tugas di kamar bedah kebidanan sebagai asisten tindakan bedah/operasi
31. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat
melaksanakan tugas di kamar bedah kebidanan sebagai on loop tindakan bedah/operasi
32. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat
melaksanakan tugas di kamar bedah kebidanan sebagai asisten dokter dalam tindakan
bedah/operasi
8
33. Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus kegawatdaruratan
kebidanan
34. Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis
35. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
fisiologis tanpa masalah
36. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
kegawatdaruratan kebidanan
37. Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus fisiologis
tanpa masalah
38. Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus
kegawatdaruratan kebidanan
39. Melaksanakan tugas sebagai pengelola di puskesmas sebagai
penanggungjawab tugas sore dan malam
40. Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit
41. Melaksanakan tugas jaga/shif on call
42. Melaksanakan tugas jaga/shif sepi pasien
43. Melaksanakan tugas pada daerah konflik/ rawan/ daerah penyakit menular
44. Melaksanakan asuhan kebidanan pada individu di keluarga
45. Melakukan dan mencatat deteksi dini resiko
9
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
10
2. Nasionalisme
Makna nasionalismme secara politis merupakan manifestasi
kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi
suatu bangsa baik untuk merebut kemerdekaan maupun sebagai
pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat,
bangsa dan negaranya (Modul Nasionalisme Lembaga Administrasi
Negara, 2015).
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila.
Diharapkan dengan jiwa nasionalisme yang kuat, maka setiap
pejabat publik atau PNS memilki orientasi berpikir mementingkan
kepentingan publik, bangsa dan negara. Prinsip nasionalisme bangsa
Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila adalah:
a. Ketuhanan:
1) Religius
2) Toleran
3) Etos kerja
4) Transparan
5) Amanah
6) Percaya diri
b. Kemanusiaan :
1) Humanis
2) Tenggangrasa
3) Persamaan derajat
4) Saling menghormati
5) Tidak diskriminatif
c. Persatuan :
1) Cinta tanah air
2) Rela berkorban
3) Menjaga ketertiban
4) Mengutamakan kepentingan publik
5) Gotong royong
11
d. Kerakyatan :
1) Musyawarah mufakat
2) Kekeluargaan
3) Menghargai pendapat
4) Bijaksana
e. Keadilan :
1) Bersikap adil
2) Tidak serakah
3) Tolong menolong
4) Kerjakeras
5) Sederhana
3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas baik atau buruk, benar atau salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik
atau apa yang seharusnya.
Etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang
menetukan baik atau buruk, benar atau salah prilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab dalam memberikan pelayanan publik
(Modul Etika Publik Lembaga Administrasi Negara, 2015).
Nilai-nilai dasar kode etik dan prilaku PNS sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang ASN No.5 tahun 2014 adalah sebagai
berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan dan
etika pemerintahan
12
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahkan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
4. Komitmen Mutu
Menurut Zulian Yamit (2010), mengutip pendapat sejumlah pakar
tentang pengertian mutu: Menurut Edward Deming “mutu adalah apapun
yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen”. Menurut Crosby
“mutu adalah nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap
persyaratan.
Berdasarkan beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk atau jasa yang diberikan
pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya,
bahkan melampaui harapannya. Jadi komitmen mutu adalah konsistensi
dari tindakan kita sabagai pelayan publik dalam memberikan pelayanan
standar yang sesuai dengan kebutuhan publik atau masyarakat (Modul
Komitmen Mutu Lembaga Administrasi Negara, 2015).
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik di
mana masyarakat akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
baik dari segi waktu maupun hasil. Di mana hal ini harus dilakukan secara
terintegrasi dengan melibatkan seluruh komponen. Perwujudan komitmen
mutu sangat penting bagi seorang PNS dalam melakukan tugas-tugasnya
sehari-hari.
13
Nilai-nilai dasar komitmen mutu yaitu:
a. Efektifitas dan efisiensi (waktu, uang)
b. Inovasi (Terobosan baru)
c. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients
d. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customers/clients tetap setia
e. Menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi, tanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan
f. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients maupun perkembangan teknologi
g. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan
h. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara,
antara lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, dan kolaborasi.
5. Anti korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang berarti
kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan. Korupsi merupakan
penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, dan
sebagainya) untuk kepentingan pribadi atau orang lain.
Menurut Undang-Undang N0.31 tahun 1999 dan Undang-Undang
No.20 tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri
dari:
a. Kerugian keuangan negara
b. Suap-menyuap
c. Pemerasan
d. Perbuatan curang
e. Penggelapan dalam jabatan
f. Benturan kepentingan dalam jabatan
g. Gratifikasi
14
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi
nilai-niilai dasar anti korupsi , dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi
sebagai berikut:
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil.
(Modul Anti Korupsi Lembaga Administrasi Negara, 2015).
15
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik
dapat meningkatkan produktivitasnya, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya
maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
Nilai-nilai dasar manajemen ASN yaitu :
1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pemerintah yang sah
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuhkan pejabat pemerintahan yang
berwenang
4. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Melakukan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran dan tanggung jawab
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan,
dan juga tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar di luar kedinasan
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanaya dapat mengungkapkan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanagan
8. Bersedia di tempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan REpublik
Indonesia
(Modul Manajemen Aparatur Sipil Negara, 2017)
16
b. Kerjasama
c. Sharing
d. Koordinasi
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan,
baik sisi penataan institusi formal maupun informal.
a. Penguatan koordinasi antar lembaga
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
c. Membentuk gugus tugas
d. Koalisi sosial
Tantangan yangakan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran
praktek antara lain adalah :
a. Kapasitas SDM dan Institusi
b. Nilai dan budaya organisai
c. Kepemimpinan
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan
menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis
pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh pendekatan WoG
adalah :
a. Pelayanan yang Bersifat Administratif
b. Pelayanan Jasa
c. Pelayanan Barang
d. Pelayanan Regulatif
(Modul Whole of Government, 2017)
8. Pelayanan Publik
Pelayanan publik berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009 adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pelayanan
sesuai dengan peraturan perudang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip
pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
17
1. Partisipatif.
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
2. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan
publik yang di selenggarakan tersebut.
3. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya.
4. Tidak diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain
atas dasar perbedaan identitas warga negara.
5. Mudah dan murah
Penyelenggara pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan
yang meeka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah, artinya
berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masukakal dan mudah
untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh
seluruh warga negara.
6. Efektif dan efisien.
Penyelenggara pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya (untuk melaksanakan mandat konstitusi
dan mencapai tujuan-tujuan strategis negara dalam jangka panjang)
dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
18
7. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik
(dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang
ditemukan, dan lain-lain) dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang
terkait dengan biaya danpersyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakatkan untuk mendapat layanan tersebut.
8. Akuntabel
Penyelenggara pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan
fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara
melalui pajak yang mereka bayar.
9. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah
memiliki berbagai tujuan. Oleh karena itu penyelenggara pelaynan
publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan
danmampu menghasilkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
(Modul Pelayanan Publik, 2017)
19
Gagasan Pemecahan Isu:
Di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya menghadapi beberapa isu yang
menghambat sasaran kerja pegawai. Untuk mendapatkan isu utama untuk
diangkat menjadi fokus penulisan, penulis menggunakan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG dapat digambarkan sebagai
alat untuk menyusun urutan prioritas dlam menyelesaikan isu. Setiap isu
akan diberikan skor dari paling rendah ke paling tinggi yaitu dengan nilai 1
(satu) sampai 5 (lima). Adapun keterangan pemberian skor dapat dilihat di
tabel. Tabel ini menunjukkan penggunaan metode USG untuk menentukan
isu utama yang akan digunakan oleh penulis.
1 2 3 4 5
C. Jadwal Kegiatan
Untuk melakukan aktualisasi nilai-nilai profesi ASN pada pengoptimalan
pemberian edukasi pada pasien pasca persalinan di ruang cempaka RSUD
dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, maka rencana kegiatan yang akan
diakukan pada klien/pasien selama proses habituasi dari tanggal 21 Juni –
25 Juli 2019 adalah seperti tabel berikut :
21
persalinan
22
Tabel 3.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi Di Ruang Cempaka RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Diklat Organisasi
Organisasi
1. Melakukanserah terima a. Datang tepat waktu Mendapatkan Akuntabilitas : Dengan Nilai organisasi
tugas jaga b. Melakukan informasi tentang - Tanggung jawab atas melakukan operan yang menguat dari
konsultasi dan kondisi masing- semua pekerjaan jaga/pertukaran kegiatan ini adalah
koordinasi dengan yang telah dilakukan
masing pasien, shift yang profesional,
kepala ruangan Nasionalisme :
mengetahui menerapkan nilai- dimana nantinya
c. Membaca buku - Menggunakan
rencana asuhan nilai ANEKA maka dapat
laporan bahasa Indonesia
d. Mendengarkan, yang akan yang baik dan benar misi RSUD dr. meningkatkan
menyimak dan diberikan, - Adil, dengan tidak Doris Sylvanus pelayanan yang
memahami setiap mempermudah mebeda-bedakan akan terwujud bermutu prima
penjelasan kondisi asuhan kebidanan pasien yaitu
masing-masing Etika Publik :
selanjutnya yang meningkatkan
pasien dari shift - Sopan dalam
akan dilakukan sumber daya
sebelumnya menyampaiakan
e. Mencatat hal-hal dengan penuh informasi tentang manusia yang
tentang kondisi tanggung jawab, pasien profesional dan
pasien adil, teliti, cermat, Komitmen Mutu : berkomitmen
f. Menulis rencana sopan dan disiplin. - Teliti dalam tinggi.
tindakan/asuhan melakukan pekerjaan
sesuai dengan Anti Korupsi :
advice yang ada - Disiplin waktu
g. Berdiskusi dengan Manajemen ASN
teman satu shift - Saya akan
mengenai kondisi menerapkan sikap
masing-masing tanggung jawab
pasien dalam melakukan
h. Menyusun laporan operan jaga
mengenai kondisi WoG :
pasien - Sharing, berbagi
informasi
Pelayanan Publik :
- Jujur dalam
23
menyampaikan
informasi
2. Melakukan pemeriksaan fisik a. Mempersiapkan alat Mendapatkan Akuntabilitas : Dengan Nilai organisasi
pada pasien pasca persalinan dan bahan informasi terbaru - Tanggung jawab melakukan yang menguat dari
b. Mempersiapkan tentang kondisi dengan kegiatan pemeriksaan fisik kegiatan ini adalah
pasien kesehatan pasien yang dilakukannya pada ibu pasca profesional,
c. Melakukan dan mempermudah Nasionalisme : persalinan yang dimana nantinya
observasi keadaan untuk menentukan - Menggunakan menerapkan nilai- dapat
umum dan asuhan kebidanan bahasa indonesia nilai ANEKA maka meningkatkan
emosional pasien yang akan yang baik dan benar misi RSUD dr pelayanan yang
d. Melakukan hand diberikan Etika Publik : Doris Sylvanus bermutu prima
- Sopan, dengan selalu
hygiene selanjutnya. akan terwujud
memperhatikan
e. Melakukan yaitu
privasi pasien
pemeriksaan TTV meningkatkan
Komitmen Mutu :
pasien pelayanan yang
- Teliti dalam setiap
f. Melakukan bermutu prima
tindakan yang
pemeriksaan pada dan berbasis Ilmu
dilakukan
payudara pasien ibu Pengetahuan dan
Anti Korupsi :
pasca persalinan Teknologi
- Peduli dengan pasien
g. Melakukan Kedokteran
yang kita tangani
pemeriksaan TFU (IPTEKDOK)
Manajemen ASN
ibu pasca persalinan - Saya akan
h. Melakukan vulva menerapkan sikap
hygiene tanggung jawab
dalam rangka
i. Melakukan
pemeriksaan pada melakukan
pemeriksaan fisik
jalan lahir ibu pasca
WoG
persalinan - Kerjasama, kita
j. Membereskan alat bekerjasama dengan
dan bahan pasien dalam
melakukan kegiatan
k. Membuang bahan
Pelayanan Publik :
habis pakai kedalam
- Responsif,
24
tempat sampah yag memberikan
sesuai respon positif atas
apa yang
l. Melakukan hand
dikeluhkan pasien
hygiene
m. Melakukan dokumentasi kegiatan kedalam rekam medis pasien
3. Melakukan identifikasi gelang 1) Melakukan salam Mendapatkan Akuntabilitas : - Meningkatkan Nilai organisasi
identitas pasien pasca dan sapa informasi yang - Kejelasan, Sumber Daya yang menguat dari
2) Memperkenalkan Manusia yang
persalinan akurat tentang mendapatkan kegiatan ini adalah
diri profesional dan
identitas pasien. informasi yang jelas profesional,
3) Memastikan berkomitmen
tentang identitas dimana nantinya
identiras pasien di tinggi
pasien dapat
dalam rekam medis - Meningkatkan
4) Menanyakan nama Nasionalisme : manajemen meningkatkan
pasien sambil - Adil, tidak membeda- yang efektif pelayanan yang
melihat gelang bedakan pasien dan efisien bermutu prima
identitas pasien Etika Publik :
5) Menanyakan - Sopan dan santun
tanggal lahir sambil
- Ramah, dalam
melihat gelang
bertanya
identitas pasien
Komitmen Mutu :
6) Mengucapkan
- Efektivitas, tepat
salam dan berterima
kasih sasaran
Anti Korupsi :
- Tanggung jawab
dengan tidak salah
pasien
Manajemen ASN
- Saya akan
menerapkan sikap
tanggung jawab
dalam rangka
melakukan identifikasi
gelang identitas
25
pasien
WoG :
- Koordinasi, antara
petugas danpasien
Pelayanan Publik :
- Transparansi, adanya
keterbukaan
informasi
4. Memberikan KIE tentang 1) Memberikan salam Pasien mengerti Akuntabilitas : - Meningkatkan Nilai organisasi
mobilisasi dini pasien pasca dan sapa dan paham tentang - Kejelasan, pelayanan yang menguat dari
2) Memperkenalkan
persalinan pentingnya memberikan yang bermutu kegiatan ini adalah
diri
mobilisasi dini. informasi yang jelas Prima dan profesional,
3) Mengidentifikasi
kepada pasien berbasis ilmu dimana nantinya
pasien
Nasionalisme : pengetahuan dapat
4) Menjelaskan pada
pasien tentang - Menggunakan dan Teknologi meningkatkan
pengertian bahasa Indonesia Kedokteran pelayanan yang
mobilisasi dini yang baik dan benar (IPTEKDOK) bermutu prima
5) Menjelaskan - Menggunakan
tentang tujuan
bahasa yang mudah
mobilisasi dini
dimengerti
6) Menjelaskan
Etika Publik :
tentang jenis-jenis
- Sopan dan santun
dan cara melakukan
mobilisasi dini - Ramah
7) Melakukan evaluasi - Sabar
tentang mobilisasi - Menggunakan
dini
bahasa yang sopan
8) Mengucapkan
salam Komitmen Mutu :
- Efisien, tepat guna
Anti Korupsi :
- Peduli terhadap
kebutuhan pasien
Manajemen ASN
- Saya akan
menerapkan sikap
tanggung jawab
26
dalam rangka
melakukan KIE
mobilisasi dini pada
pasien
WoG :
- Kerjasama dengan
pasien dalam
melakukan KIE
Pelayanan Publik :
- Efektif dan Efisien
yaitu tepat guna dan
tepat sasaran
5. Memberikan KIE tentang 1) Memberikan salam Pasien mengerti Akuntabilitas : - Meningkatkan Nilai organisasi
perawatan luka pasien pasca dan sapa dan paham tentang - Kejelasan, pelayanan yang menguat dari
2) Memperkenalkan
persalinan perawatan luka memberikan yang bermutu kegiatan ini adalah
diri
pasca salin. informasi yang jelas Prima dan profesional,
3) Mengidentifikasi
kepada pasien berbasis ilmu dimana nantinya
pasien
Nasionalisme : pengetahuan dapat
4) Menjelaskan
tentang pengertian - Menggunakan dan Teknologi meningkatkan
perawatan luka bahasa Indonesia Kedokteran pelayanan yang
5) Menjelaskan yang baik dan benar (IPTEKDOK) bermutu prima
tentang tujuan - Menggunakan
perawatan luka
bahasa yang mudah
6) Menjelaskan
dimengerti
tentang kapan
Etika Publik :
melakukan
- Sopan dan santun
perawatan luka
7) Menjelaskan cara - Ramah
melakukan - Sabar
perawatan luka - Menggunakan
8) Mengevaluasi bahasa yang sopan
pasien tentang kie
Komitmen Mutu :
yang telah diberikan
- Efisien, tepat guna
9) Mengucapkan
Anti Korupsi :
salam
- Peduli terhadap
kebutuhan pasien
27
Manajemen ASN
- Saya akan
menerapkan sikap
tanggung jawab
dalam rangka
melakukan KIE
tentang perawatan
luka
WoG :
- Kerjasama dengan
pasien dalam
melakukan KIE
Pelayanan Publik :
- Efektif dan Efisien
yaitu tepat guna dan
tepat sasaran
6. Memberikan KIE tentang 1) Memberikan salam Pasien mengerti Akuntabilitas : - Meningkatkan Nilai organisasi
management menyusui dan sapa dan paham tentang - Kejelasan, pelayanan yang menguat dari
yang bermutu
pasien pasca persalinan 2) Memperkenalkan management memberikan kegiatan ini adalah
Prima dan
diri menyusui. informasi yang jelas profesional,
berbasis ilmu
3) Mengidentifikasi kepada pasien dimana nantinya
pengetahuan
pasien Nasionalisme : dapat
dan Teknologi
4) Menjelaskan - Menggunakan Kedokteran meningkatkan
tentang pengertian bahasa Indonesia (IPTEKDOK) pelayanan yang
management yang baik dan benar bermutu prima
menyusui - Menggunakan
5) Menjelaskan bahasa yang mudah
tentang tujuan dimengerti
management Etika Publik :
- Sopan dan santun
menyusui
6) Menjelaskan - Ramah
- Sabar
tentang macam-
- Menggunakan
macam
bahasa yang sopan
manajgement
28
menyusui Komitmen Mutu :
7) Melakukan evaluasi - Efisien,tepat guna
pada pasien Anti Korupsi :
- Peduli terhadap
kebutuhan pasien
Manajemen ASN
- Saya akan
menerapkan sikap
tanggung jawab
dalam rangka
melakukan KIE
tentang manajemen
menyusui
WoG :
- Kerjasama dengan
pasien dalam
melakukan KIE
Pelayanan Publik :
- Efektif dan Efisien
yaitu tepat guna dan
tepat sasaran
7. Melakukan dokumentasi 1) Menyiapkan rekam Adanya bukti Akuntabilitas : Meningkatkan Nilai organisasi
tindakan pada rekam medis medis pasien tentang tindakan - Tanggung jawab Sumber Daya yang menguat dari
pasien 2) Menulis laporan yang telah Manusia yang kegiatan ini adalah
dengan semua
sesuai teknik dilakukan. profesional dan profesional,
kegiatan yang telah
dokumentasi SOAP berkomitmen dimana nantinya
dilakukan
3) Memberikan tanda tinggi dapat
Nasionalisme :
tangan dan nama meningkatkan
terang sebagai bukti - Menggunakan tulisan pelayanan yang
bahwa asuhan telah yang mudah dibaca bermutu prima
diberikan dan dimengerti
Etika Publik :
- Sopan dalam
menuliskan semua
tindakan yang telah
dilakukan
29
Komitmen Mutu :
- Teliti dalam mendokumentasikan
tindakan
Anti Korupsi :
- Jujur, dengan tidak mengada-ada tentang data pasien
30
BAB IV
31
4 Memberikan KIE 21 Juni – 25 Juli Ruang Pasien pasca
tentang mobilisasi 2019 Cempaka persalinan di
dini pasien pasca Ruang
persalinan Cempaka
32
5) Menulis rencana tindakan/asuhan sesuai dengan advice yang
ada
6) Berdiskusi dengan teman satu shift mengenai kondisi masing-
masing pasien
7) Menyusun laporan mengenai kondisi pasien
c) Penjelasan Nilai Dasar ANEKA :
1) Akuntabiltas
Penulis dalam melakukan pengkajian saat serah terima tugas
jaga secara benar dan bertanggung jawab yaitu dengan
membaca, memahami, dan mencatat kondisi masing-masing
pasien .
2) Nasionalisme
Penulis dalam melakukan pengkajian saat serah terima tugas
jaga menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
untuk memberikan asuhan kebidanan selanjutnya. Penulis
juga bersikap adil dalam membaca laporan setiap pasien yaitu
tidak membandingkan pasien seuai kelas namun adil dalam
membaca seluruh laporan yang ada.
3) Etika Publik
Penulis dalam melakukan pengkajian saat serah terima tugas
jaga bersikap sopan dalam mendengarkan dan menyimak
penjelasan tentang setiap kondisi pasien sehingga komunikasi
antar petugas jaga terjalin dengan baik.
4) Komitmen Mutu
Penulis dalam melakukan serah terima tugas jaga datang
tepat waktu dan bersikap teliti dalam melakukan pekerjaan
baik saat menyimak dan mencatat kondisi masing-masing
pasien sehingga mendapatkan informasi yang jelas tentang
kondisi masing-masing pasien dan tidak salah dalam
melakukan asuhan kebidanan selanjutnya.
5) Anti Korupsi
Penulis dalam melakukan pengkajian saat serah terima tugas
jaga bersikap disipin. Disiplin disini dengan datang tepat
waktu seuai dengan jadwal pertukaran serah terima tugas
33
jaga, sehingga serah terima tugas jaga bisa berjalan dengan
baik dan semua informasi dapat tersampaikan.
6) Manajemen ASN
Penulis dalam melakukan pengkajian saat serah terima tugas
jaga bersikap tanggung jawab yaitu dengan membaca,
memahami, dan mencatat kondisi masing-masing pasien .
7) WoG
Penulis dalam melakukan pengkajian saat serah terima tugas
jaga terdapat nilai sharing yaitu terjadi pertukaran informasi
antara petugas jaga sebelumnya dan petugas jaga
selanjutnya dalam penyampaian informasi tentang kondisi
masing-masing pasien dan asuhan kebidanan yang diberikan.
8) Pelayanan Publik
Penulis dalam melakukan pengkajian saat serah terima tugas
jaga bersikap jujur, yaitu menerapkan sikap jujur tentang
informasi masing-masing pasien sehingga dapat melkukan
asuhan kebidanan selanjutnya secara benar dan tepat .
d) Foto Pelaksanaan Kegiatan
Gambar 4.1 Penulis melakukan serah terima tugas jaga
34
35
2. Melakukan pemeriksaan fisik pada pasien pasca persalinan
a. Tanggal Kegiatan : 26 Juni 2019
b. Deskripsi Kegiatan :
1) Mempersiapkan alat dan bahan
2) Mempersiapkan pasien
3) Melakukan observasi keadaan umum dan emosional pasien
4) Melakukan hand hygiene
5) Melakukan pemeriksaan TTV pasien
6) Melakukan pemeriksaan pada payudara pasien ibu pasca
persalinan
7) Melakukan pemeriksaan TFU ibu pasca persalinan
8) Melakukan vulva hygiene
9) Melakukan pemeriksaan pada jalan lahir ibu pasca persalinan
10) Membereskan alat dan bahan
11) Membuang bahan habis pakai kedalam tempat sampah yag
sesuai
12) Melakukan hand hygiene
13) Melakukan dokumentasi kegiatan kedalam rekam medis pasien
c. Penjelasan Nilai Dasar ANEKA :
1) Akuntabiltas
Penulis dalam melakukan pemeriksaan fisik pada pasien
pasca persalinan secara benar dan bertanggung jawab yaitu
melakukan pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan pasien
sehingga pasien merasa nyaman.
2) Nasionalisme
Penulis dalam melakukan pemeriksaan fisik pada pasien
pasca persalinan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar sehingga dalam melakukan pemeriksaan ibu
merasa nyaman dan paham atas apa yang kita lakukan dan
dalam menyampaikan hasil pemeriksaan.
3) Etika Publik
Penulis dalam melakukan pemeriksaan fisik pada pasien
pasca persalinan bersikap sopan dengan selalu
36
memperhatikan privaci pasien, selalu meminta izin setiap
akan melakukan pemeriksaan pada pasien dan menjaga
kerahasiaan informasi pasien.
4) Komitmen Mutu
Penulis dalam melakukan pemeriksaan fisik pada pasien
pasca persalinan bersikap teliti dalam setiap tindakan yang
dilakukan, melakukan pemeriksaan sesuai dengan
kebutuhan pasien dan melakukannya dengan hati-hati
sehingga ibu merasa nyaman serta untuk melakukan evaluasi
tentang pelaksanaan asuhan kebidanan selanjutnya sesuai
dengan keluahan atau kebutuhan pasien saat itu.
5) Anti Korupsi
Penulis dalam melakukan pemeriksaan fisik pada pasien
pasca persalinan bersikap peduli. Peduli disini dengan
memperhatikan setiap kebutuhan yang diperlukan pasien dan
setiap kondisi pasien.
6) Manajemen ASN
Penulis dalam melakukan pemeriksaan fisik pada pasien
pasca persalinan secara benar dan bertanggung jawab yaitu
melakukan pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan pasien
sehingga pasien merasa nyaman.
7) WoG
Penulis dalam melakukan pemeriksaan fisik pada pasien
pasca persalinan terdapat nilai kerjasama, yaitu penulis
melakukan kegiatan dengan bekerjasama bersama pasien
untuk memenuhi kebutuhan pasien sehingga pasien
mendapatkan rasa nyaman dan informasi yang dibutuhkan.
8) Pelayanan Publik
Penulis dalam melakukan pemeriksaan fisik pada pasien
pasca persalinan bersikap responsif, yaitu memperhatikan
tentang keluhan pasien dam memberikan reaksi positif dalam
memberikan asuhan kebidanan terhadap semua yang
dikeluhkan oleh pasien.
37
d. Foto Pelaksanaan Kegiatan
Gambar 4.2 Penulis melakukan pemeriksaan fisik pasien
pasca persalinan
1) Mempersiapkan alat dan bahan
2) Mempersiapkan pasien
3) Melakukan observasi keadaan umum dan emosional pasien
38
4) Melakukan hand hygiene
39
6) Melakukan pemeriksaan pada payudara pasien ibu pasca
persalinan
7) Melakukan pemeriksaan TFU ibu pasca persalinan
40
8) Melakukan vulva hygiene
9) Melakukan pemeriksaan pada jalan lahir ibu pasca persalinan
10) Membereskan alat dan bahan
11) Membuang bahan habis pakai kedalam tempat sampah yag
sesuai
41
12) Melakukan hand hygiene
42
13) Melakukan dokumentasi kegiatan kedalam rekam medis pasien
43
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memberikan asuhan
kebidanan yang akan dilakukan.
2) Nasionalisme
Melakukan identifikasi gelang identitas pasien pasca persalinan
bersikap adil dengan tidak membeda-bedakan pasien satu
dengan yang lainnya.
3) Etika Publik
Melakukan identifikasi gelang identitas pasien pasca persalinan
bersikap sopan, santun dan ramah dalam bertanya sehingga
bisa menjalin komunikasi yang baik dengan pasien.
4) Komitmen Mutu
Melakukan identifikasi gelang identitas pasien pasca persalinan
bernilai efektivitas. Bagi pasien di dalam melakukan asuhan
kebidanan yakin benar tanpa adanya kesalahan pasien dan
bagi tenaga kesehatan yaitu tepat sasaran dalam memberikan
asuhan kebidanan.
5) Anti Korupsi
Melakukan identifikasi gelang identitas pasien pasca persalinan
bersikap tanggung jawab dengan tidak salah pasien
sehingga tidak salah dalam memberikan asuhan kebidanan.
6) Manajemen ASN
Melakukan identifikasi gelang identitas pasien pasca persalinan
bersikap tanggung jawab sehingga tidak salah dalam
memberikan asuhan kebidanan.
7) WoG
Melakukan identifikasi gelang identitas pasien pasca persalinan
terdapat nilai koordinasi, yaitu penulis melakukan kegiatan
dengan berkoordinasi bersama pasien untuk mendapatkan
informasi tentang identitas pasien.
8) Pelayanan Publik
Melakukan identifikasi gelang identitas pasien pasca persalinan
bersikap transparansi yaitu dengan adanya keterbukaan
informasi dari pasien tentang nama dan tanggal lahir pasien
sehingga adanya ketepatan informasi maupun asuhan yang
44
diberikan baik oleh penerima maupun pemberi asuhan
kebidanan terutama di tempat melakukan aktualisasi yaitu
Ruang Cempaka RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
yang terdapat 36 tempat tidur.
d. Foto Pelaksanaan Kegiatan
Gambar 4.3 Penulis melakukan identifikasi gelang identitas
pasien pasca persalinan
1) Melakukan salam dan sapa
2) Memperkenalkan diri
3) Memastikan identitas pasien di dalam rekam medis
45
6) Mengucapkan salam dan berterima kasih
46
yaitu tim PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) sehingga
dalam penyampaian informasi kepada pasien merupakan
informasi dari sumber yang jelas dan pasien bisa menerima
informasi yang telah diberikan.
2) Nasionalisme
Memberikan KIE tentang mobilisasi dini pasien pasca
persalinan dengan menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar sehingga pasien mudah memahami informasi
yang disampaikan. Menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh pasien.
3) Etika Publik
Memberikan KIE tentang mobilisasi dini pasien pasca
persalinan bersikap sopan, santun dan ramah dalam
bertanya sehingga bisa menjalin komunikasi yang baik dengan
pasien.
4) Komitmen Mutu
Memberikan KIE tentang mobilisasi dini pasien pasca
persalinan bernilai efisien, yaitu dalam memberikan informasi
tepat guna sesuai dengan kebutuhan pasien seingga pasien
dapat faham dan mengerti tentang informasi yang diberikan dan
dapat mengaplikasikannya didalam perawatan sehari-hari
pasien di rumah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.
5) Anti Korupsi
Memberikan KIE tentang mobilisasi dini pasien pasca
persalinan bersikap peduli dengan memperhatikan informasi
apa yang dibutuhkan oleh pasien serta pertanyaan atau
keluhan pasien.
6) Manajemen ASN
Memberikan KIE tentang mobilisasi dini pasien pasca
persalinan bersikap tanggung jawab sesuai dengan informasi
yang dibutuhkan oleh pasien serta menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti oleh pasien sehingga informasi yang
diberikan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh pasien.
47
7) WoG
Memberikan KIE tentang mobilisasi dini pasien pasca
persalinan terdapat nilai kerjasama, yaitu penulis melakukan
kegiatan dengan bekerjasama dengan pasien untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pasien.
8) Pelayanan Publik
Memberikan KIE tentang mobilisasi dini pasien pasca
persalinan bernilai efektif dan efisien yaitu tepat guna dan
tepat sasaran sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh
pasien, keluarga maupun orang lain sehingga kebutuhan dasar
pasien, keluarga maupun orang lain dapat terpenuhi.
d. Foto Pelaksanaan Kegiatan
Gambar 4.4 Penulis Memberikan KIE tentang mobilisasi dini
pasien pasca persalinan
48
5. Memberikan KIE tentang perawatan luka pasien pasca persalinan
a. Tanggal Kegiatan : 27 Juni 2019
b. Deskripsi Kegiatan :
10) Memberikan salam dan sapa
11) Memperkenalkan diri
12) Mengidentifikasi pasien
13) Menjelaskan tentang pengertian perawatan luka
14) Menjelaskan tentang tujuan perawatan luka
15) Menjelaskan tentang kapan melakukan perawatan luka
16) Menjelaskan cara melakukan perawatan luka
17) Mengevaluasi pasien tentang kie yang telah diberikan
18) Mengucapkan salam
c. Penjelasan Nilai Dasar ANEKA :
1) Akuntabiltas
Memberikan KIE tentang mobilisasi dini pasien pasca
persalinan terdapat nilai kejelasan dengan menggunakan
media leaflet yang pembuatannya sudah melalui tahapan yang
sesuai dengan melakukan konsultasi melalui bidang terkait
49
yaitu tim PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) sehingga
dalam penyampaian informasi kepada pasien merupakan
informasi dari sumber yang jelas dan pasien bisa menerima
informasi yang telah diberikan.
2) Nasionalisme
Memberikan KIE tentang perawatan luka pasien pasca
persalinan dengan menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar sehingga pasien mudah memahami informasi
yang disampaikan. Menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh pasien.
3) Etika Publik
Memberikan KIE tentang perawatan luka pasien pasca
persalinan bersikap sopan, santun dan ramah dalam
bertanya sehingga bisa menjalin komunikasi yang baik dengan
pasien.
4) Komitmen Mutu
Memberikan KIE tentang mobilisasi dini pasien pasca
persalinan bernilai efisien, yaitu dalam memberikan informasi
tepat guna sesuai dengan kebutuhan pasien seingga pasien
dapat faham dan mengerti tentang informasi yang diberikan dan
dapat mengaplikasikannya didalam perawatan sehari-hari
pasien di rumah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.
5) Anti Korupsi
Memberikan KIE tentang perawatan luka pasien pasca
persalinan bersikap peduli dengan memperhatikan informasi
apa yang dibutuhkan oleh pasien serta pertanyaan atau
keluhan pasien.
6) Manajemen ASN
Memberikan KIE tentang mobilisasi dini pasien pasca
persalinan bersikap tanggung jawab sesuai dengan informasi
yang dibutuhkan oleh pasien serta menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti oleh pasien sehingga informasi yang
diberikan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh pasien.
50
7) WoG
Memberikan KIE tentang perawatan luka pasien pasca
persalinan terdapat nilai kerjasama, yaitu penulis melakukan
kegiatan dengan bekerjasama dengan pasien untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pasien.
8) Pelayanan Publik
Memberikan KIE tentang mobilisasi dini pasien pasca
persalinan bernilai efektif dan efisien yaitu tepat guna dan
tepat sasaran sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh
pasien, keluarga maupun orang lain sehingga kebutuhan dasar
pasien, keluarga maupun orang lain dapat terpenuhi.
d. Foto Pelaksanaan Kegiatan
Gambar 4.5 Penulis Memberikan KIE tentang perawatan luka
pasien pasca persalinan
51
6. Memberikan KIE tentang management menyusui pasien pasca
persalinan
a. Tanggal Kegiatan : 27 Juni 2019
b. Deskripsi Kegiatan :
8) Memberikan salam dan sapa
9) Memperkenalkan diri
10) Mengidentifikasi pasien
11) Menjelaskan tentang pengertian management menyusui
12) Menjelaskan tentang tujuan management menyusui
13) Menjelaskan tentang macam-macam manajgement menyusui
14) Melakukan evaluasi pada pasien
c. Penjelasan Nilai Dasar ANEKA :
1) Akuntabiltas
Memberikan KIE tentang mobilisasi dini pasien pasca
persalinan terdapat nilai kejelasan dengan menggunakan
media leaflet yang pembuatannya sudah melalui tahapan yang
sesuai dengan melakukan konsultasi melalui bidang terkait
yaitu tim PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) sehingga
dalam penyampaian informasi kepada pasien merupakan
52
informasi dari sumber yang jelas dan pasien bisa menerima
informasi yang telah diberikan.
2) Nasionalisme
Memberikan KIE tentang management menyusui pasien pasca
persalinan dengan menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar sehingga pasien mudah memahami informasi
yang disampaikan. Menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh pasien.
3) Etika Publik
Memberikan KIE tentang management menyusui pasien pasca
persalinan bersikap sopan, santun dan ramah dalam
bertanya sehingga bisa menjalin komunikasi yang baik dengan
pasien.
4) Komitmen Mutu
Memberikan KIE tentang mobilisasi dini pasien pasca
persalinan bernilai efisien, yaitu dalam memberikan informasi
tepat guna sesuai dengan kebutuhan pasien seingga pasien
dapat faham dan mengerti tentang informasi yang diberikan dan
dapat mengaplikasikannya didalam perawatan sehari-hari
pasien di rumah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.
5) Anti Korupsi
Memberikan KIE tentang management menyusui pasien pasca
persalinan bersikap peduli dengan memperhatikan informasi
apa yang dibutuhkan oleh pasien serta pertanyaan atau
keluhan pasien.
6) Manajemen ASN
Memberikan KIE tentang mobilisasi dini pasien pasca
persalinan bersikap tanggung jawab sesuai dengan informasi
yang dibutuhkan oleh pasien serta menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti oleh pasien sehingga informasi yang
diberikan dapat dipahami dan dilaksanakan oleh pasien.
7) WoG
Memberikan KIE tentang management menyusui pasien pasca
persalinan terdapat nilai kerjasama, yaitu penulis melakukan
53
kegiatan dengan bekerjasama dengan pasien untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pasien.
8) Pelayanan Publik
Memberikan KIE tentang mobilisasi dini pasien pasca
persalinan bernilai efektif dan efisien yaitu tepat guna dan
tepat sasaran sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh
pasien, keluarga maupun orang lain sehingga kebutuhan dasar
pasien, keluarga maupun orang lain dapat terpenuhi.
d. Foto Pelaksanaan Kegiatan
Gambar 4.6 Penulis Memberikan KIE tentang management
menyusui pasien pasca persalinan
a)
b)
c)
d)
e)
54
7. Melakukan dokumentasi tindakan pada rekam medis pasien
a. Tanggal Kegiatan : 25 Juni 2019
b. Deskripsi Kegiatan :
4) Menyiapkan rekam medis pasien
5) Menulis laporan sesuai teknik dokumentasi SOAP
6) Memberikan tanda tangan dan nama terang sebagai bukti bahwa
asuhan telah diberikan
c. Penjelasan Nilai Dasar ANEKA :
1) Akuntabiltas
Melakukan dokumentasi tindakan pada rekam medis pasien
terdapat nilai tanggung jawab yaitu bertanggung jawab atas
semua kegiatan yang telah dilakukan dengan menuliskan
semua asuhan yang telah diberikan di dalam rekam medis
pasien dan ditandatangani.
2) Nasionalisme
Melakukan dokumentasi tindakan pada rekam medis pasien
menggunakan tulisan yang mudah dibaca dan dimengerti
sehingga dapat dibaca oleh teman sejawat yang bertugas
selanjutnya.
55
3) Etika Publik
Melakukan dokumentasi tindakan pada rekam medis pasien
dengan sopan dalam menuliskan informasi yang berkaitan
dengan pasien.
4) Komitmen Mutu
Melakukan dokumentasi tindakan pada rekam medis pasien
bernilai teliti, yaitu dengan menuliskan informasi tentang
pasien dengan jelas dan asuhan kebidanan yang telah
dieberikan secara benar dan tidak dibuat-buat.
5) Anti Korupsi
Melakukan dokumentasi tindakan pada rekam medis pasien
bersikap jujur dengan tidak menuliskan informasi ataupun
asuhan kebidanan yang telah diberikan secara tidak benar dan
dibuat-buat.
6) Manajemen ASN
Melakukan dokumentasi tindakan pada rekam medis pasien
terdapat nilai tanggung jawab yaitu bertanggung jawab atas
semua kegiatan yang telah dilakukan dengan menuliskan
semua asuhan yang telah diberikan di dalam rekam medis
pasien dan ditandatangani.
7) WoG
Melakukan dokumentasi tindakan pada rekam medis pasien
terdapat nilai kolaborasi dengan petugas rekam medis
dalam kelengkapan data sehingga informasi pasien dapat
tersimpan dengan baik.
8) Pelayanan Publik
Melakukan dokumentasi tindakan pada rekam medis pasien
bernilai akuntabel yaitu informasi yang dituliskan di dalam
rekam medis dapat dipertanggungjawabkan dengan
menuliskan semua asuhan kebidanan yang telah diberikan
serta diberikan informasi nama dan tanda tangan pemberi
asuhan kebidanan.
d. Foto Pelaksanaan Kegiatan
56
Gambar 4.7 Melakukan dokumentasi tindakan pada rekam
medis pasien
57
B. Catatan Pengendalian Aktualisasi
Tabel 4.2 Catatan Kegiatan Aktualisasi Di Ruang Cempaka RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
58
menyampaikan
informasi
59
sesuai respon positif atas
y.Melakukan hand apa yang
dikeluhkan pasien
hygiene
z. Melakukan dokumentasi kegiatan kedalam rekam medis pasien
60
WoG :
- Koordinasi, antara
petugas danpasien
Pelayanan Publik :
- Transparansi, adanya
keterbukaan
informasi
4. Memberikan KIE 17) Memberikan salam Pasien mengerti dan Akuntabilitas : - Meningkatkan Nilai
tentang dan sapa paham tentang - Kejelasan, pelayanan organisasi
18) Memperkenalkan
mobilisasi dini pentingnya mobilisasi memberikan yang bermutu yang
diri
pasien pasca dini. informasi yang jelas Prima dan menguat dari
19) Mengidentifikasi
persalinan kepada pasien berbasis ilmu kegiatan ini
pasien
Nasionalisme : pengetahuan adalah
20) Menjelaskan pada
pasien tentang - Menggunakan dan profesional,
pengertian bahasa Indonesia Teknologi dimana
mobilisasi dini yang baik dan benar Kedokteran nantinya
21) Menjelaskan - Menggunakan (IPTEKDOK) dapat
tentang tujuan
bahasa yang mudah meningkatkan
mobilisasi dini
dimengerti pelayanan
22) Menjelaskan
tentang jenis-jenis Etika Publik : yang bermutu
- Sopan dan santun
dan cara melakukan prima
mobilisasi dini - Ramah
23) Melakukan evaluasi - Sabar
tentang mobilisasi - Menggunakan
dini
bahasa yang sopan
24) Mengucapkan
Komitmen Mutu :
salam
- Efektivitas, tepat
sasaran
Anti Korupsi :
- Peduli terhadap
kebutuhan pasien
Manajemen ASN
- Saya akan
menerapkan sikap
tanggung jawab
dalam rangka
61
melakukan KIE
mobilisasi dini pada
pasien
WoG :
- Kerjasama dengan
pasien dalam
melakukan KIE
Pelayanan Publik :
- Efektif dan Efisien
yaitu tepat guna dan
tepat sasaran
5. Memberikan KIE 19) Memberikan salam Pasien mengerti dan Akuntabilitas : - Meningkatkan Nilai
tentang dan sapa paham tentang - Kejelasan, pelayanan organisasi
20) Memperkenalkan
perawatan luka perawatan luka memberikan yang bermutu yang
diri
pasien pasca pasca salin. informasi yang jelas Prima dan menguat dari
21) Mengidentifikasi
persalinan kepada pasien berbasis ilmu kegiatan ini
pasien
Nasionalisme : pengetahuan adalah
22) Menjelaskan
tentang pengertian - Menggunakan dan profesional,
perawatan luka bahasa Indonesia Teknologi dimana
23) Menjelaskan yang baik dan benar Kedokteran nantinya
tentang tujuan - Menggunakan (IPTEKDOK) dapat
perawatan luka
bahasa yang mudah meningkatkan
24) Menjelaskan
dimengerti pelayanan
tentang kapan
melakukan Etika Publik : yang bermutu
- Sopan dan santun
perawatan luka prima
25) Menjelaskan cara - Ramah
melakukan - Sabar
perawatan luka - Menggunakan
26) Mengevaluasi
bahasa yang sopan
pasien tentang kie Komitmen Mutu :
yang telah diberikan
- Efektivitas, tepat
27) Mengucapkan
sasaran
salam
Anti Korupsi :
- Peduli terhadap
kebutuhan pasien
62
Manajemen ASN
- Saya akan
menerapkan sikap
tanggung jawab
dalam rangka
melakukan KIE
tentang perawatan
luka
WoG :
- Kerjasama dengan
pasien dalam
melakukan KIE
Pelayanan Publik :
- Efektif dan Efisien
yaitu tepat guna dan
tepat sasaran
6. Memberikan KIE 15) Memberikan salam Pasien mengerti dan Akuntabilitas : - Meningkatkan Nilai
tentang dan sapa paham tentang - Kejelasan, pelayanan organisasi
yang bermutu
manajemen 16) Memperkenalkan manajemen memberikan yang
Prima dan
menyusui pasien diri menyusui. informasi yang jelas menguat dari
berbasis ilmu
pasca persalinan 17) Mengidentifikasi kepada pasien kegiatan ini
pengetahuan
pasien Nasionalisme : adalah
dan
18) Menjelaskan - Menggunakan Teknologi profesional,
tentang pengertian bahasa Indonesia Kedokteran dimana
manajemen yang baik dan benar (IPTEKDOK) nantinya
menyusui - Menggunakan dapat
19) Menjelaskan bahasa yang mudah meningkatkan
tentang tujuan dimengerti pelayanan
manajemen Etika Publik : yang bermutu
- Sopan dan santun
menyusui prima
- Ramah
20) Menjelaskan - Sabar
tentang macam-
- Menggunakan
macam
bahasa yang sopan
manajgement
Komitmen Mutu :
63
menyusui - Efektivitas, tepat
21) Melakukan evaluasi sasaran
pada pasien Anti Korupsi :
- Peduli terhadap
kebutuhan pasien
Manajemen ASN
- Saya akan
menerapkan sikap
tanggung jawab
dalam rangka
melakukan KIE
tentang manajemen
menyusui
WoG :
- Kerjasama dengan
pasien dalam
melakukan KIE
Pelayanan Publik :
- Efektif dan Efisien
yaitu tepat guna dan
tepat sasaran
64
Komitmen Mutu :
- Teliti dalam mendokumentasikan
tindakan
Anti Korupsi :
- Jujur, dengan tidak
mengada-ada
tentang data pasien
Manajemen ASN
- Saya akan menerapkan sikap tanggung jawab dalam rangka melakukan
pendokumentasian
hasil tindakan
WoG :
- Kolaborasi dengan petugas rekam medis dalam kelengkapan data
65
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan ini dibuat sebagai hasil pelaksanaan kegiatan yang
PNS, Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI untuk menjawab isu yang
dengan baik yaitu dalam memberikan asuhan kebidanan berkualitas dan dilaksanakan
pasien dan rencana asuhan kebidanan yang akan diberikan serta menerapkan nilai-nilai
dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi,
Manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik selama masa habituasi pada
tanggal 21 Juni 2019 – 25 Juli 2019 di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
persalinan dilaksanakan dengan baik tanpa adanya kendala dalam memberikan asuhan
didapatkan informasi tentang kondisi masing-masing pasien dan rencana asuhan yang akan
habituasi pada tanggal 21 Juni 2019 – 25 Juli 2019 di RSUD dr. Doris
persalinan dilaksanakan dengan baik, benar dan berkualitas serta dilaksanakan secara
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memberikan asuhan kebidanan serta menerapkan
nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi, Manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik selama masa
habituasi pada tanggal 21 Juni 2019 – 25 Juli 2019 di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya.
menggunakan bahasa yang baik dan benar serta menggunakan bahasa yang mudah
habituasi pada tanggal 21 Juni 2019 – 25 Juli 2019 di RSUD dr. Doris
67
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien dalam
habituasi pada tanggal 21 Juni 2019 – 25 Juli 2019 di RSUD dr. Doris
persalinan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti oleh pasien dalam memberikan asuhan kebidanan yang berkualitas dan
dimengerti serta menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi, Manajemen ASN, Whole of Government dan
Pelayanan Publik selama masa habituasi pada tanggal 21 Juni 2019 – 25 Juli 2019 di RSUD
pasien dilakukan dengan benar, teliti dan berkualitas dalam memberikan asuhan kebidanan
tentang asuhan kebidanan yang telah diberikan serta menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi, Manajemen ASN,
68
Pelayanan Publik selama masa habituasi pada tanggal 21 Juni 2019 –
penulis berhasil melakukan seluruh kegiatan sesuai dengan tahapan-tahapan kegiatan yang
telah dirancang sebelumnya. Tidak ada kendala berarti yang membuat kegiatan tidak
terlaksana.
BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah yaitu nilai-nilai dasar PNS, kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi,
Manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik menjadi modal bagi penulis
untuk menjadi Aparatur Sipil Negara yang berdaya juang tinggi, professional serta
B. SARAN
a. Badan Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Provinsi
Kalimantan Tengah
Diharapkan lebih meningkatkan dan memantapkan perlaksanaan
Latihan Dasar kepada peserta didik agar terwujudnya ASN yang
profesional yang mampu menggunakan potensinya dengan baik di
inststansi / unit masing-masing.
b. Peserta Pelatihan Dasar golongan II
Diharapkan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA, Managemen
ASN, WoG dan Pelayanan Publik secara berkesinambungan dalam
memberikan pelayanan kebidanan kepada pasien, tidak hanya pada
waktu kegiatan Off Campus saja serta terus meningkatkan kinerjanya
dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat
khususnya pasien pasca persalinan.
69
c. RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Diharapkan kepada semua tenaga medis dan non medis yang
bertugas di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya dapat menerapkan
nilai-nilai dasar ANEKA, Management ASN, WoG, dan Pelayanan Publik
dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada masyarakat sehingga
dapat meningkatkan asuhan kebidanan yang optimal dan bermutu.
Depkes RI (2008) menetapkan indikator penilaian mutu pelayanan
kesehatan sebagai berikut:
a. Keselamatan Pasien
Pasien aman dari kejatuhan, dekubitus, kesalahan pemberian obat dan
cidera akibat restrain.
b. Perawatan Diri
Kebersihan dan perawatan diri merupakan kebutuhan dasar manusia
yang harus terpenuhi agar tidak menimbulkan masalah lain, misalnya
penyakit kulit, rasa tidak nyaman, infeksi saluran kemih, dan lain-lain.
c. Kepuasan Pasien
Tingginya tingkat kepuasan pasien terdapat pelayanan keperawatan
tercapai, jika terpenuhinya kebutuhan pasien atau keluarga terhadap
pelayanan keperawatan yang diharapkan.
d. Kecemasan
Cemas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman seakan-
akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman.
e. Kenyamanan
Rasa nyaman (comfort) adalah bebas dari rasa nyeri atau nyeri
terkontrol.
f. Pengetahuan
Kemampuan pasien mengetahui informasi tentang penyakitnya,
kondisi dan perawatan yang diterimanya (discharge planning).
70
DAFTAR PUSTAKA
Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Salemba Medika: Jakarta
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
PERA an daerah anta
WAT yang diba
AN
kemaluan da
LUKA
JALA
N
LAHI
R
Pemen
uhan
kebutu
han
untuk
PERAWATA
melaku OPERASI
kan
perawat
Luka Tujuan :
operasi
1. Menjaga agar jalan
adalah
lahir selalu bersih dan
luka
kering
yang
2. Mencegah terjadinya
sengaja infeksi
dibuat 3. Memberikan perasaan
67
(SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
D. Materi
Perawatan Luka Pasca Persalinan
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
Leaflet
Satuan Acara Penyuluhan
G. Kegiatan Penyuluhan
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN IBU
1. 1 Pembukaan :
Bertanya dan
menjawab
pertanyaan yang
diajukan
3. 3 Evaluasi :
4. 1 Terminasi :
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
67
a. Ibu siap mengikuti penyuluhan.
b. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan diadakan di Ruang
Cempaka
2. Evaluasi Proses
a. Ibu antusias terhadap materi penyuluhan
b. Ibu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
Ibu mengetahui tentang perawatan luka pasca persalinan
PERAWATAN LUKA OPERASI
A. Pengertian
Perawatan luka adalah luka setelah prosedur pembedahan/operatif yang
dilakukan oleh dokter. Luka operasi adalah luka yang sengaja dibuat untuk
melahirkan janin dan plasenta dengan membuka dinding perut dan dinding
rahim.
Bobak, dkk. 2008. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC diakses
pada tanggal 27Maret 2016 pukul 17.36 WIB
Mellyna, H. 2009. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa
Swara. diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 17.36 WIB
Mochtar, Rustam. 2002. Sinopsis Obstetri Edisi 2 Jilid 1. Jakarta : EGC.
Rosina & Pemila. 2007. Perawatan Luka “Moist Wound Healing”. Tesis. Program
Magister Ilmu Keperawatan. UniversitasIndonesia.
III. Sasaran
Klien pasca persalinan
IV. Materi
Perawatan Luka Pasca Persalinan
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Media
Leaflet
Satuan Acara Penyuluhan
VII. Kegiatan Penyuluhan
1. 1 Pembukaan :
Bertanya dan
menjawab
pertanyaan yang
diajukan
3. 3 Evaluasi :
4. 1 Terminasi :
2. Obat-obatan
a. Steroid : Dapat menyamarkan adanya infeksi dengan menggangu respon
inflamasi normal.
b. Antikoagulan : Dapat menyebabkan hemoragi.
c. Antibiotik spektrum luas / spesifik : Efektif bila diberikan segera sebelum
pembedahanuntuk patolagi spesifik atau kontaminasi bakteri. Jika diberikan setelah luka
ditutup, tidak efektif karena koagulasi intrvaskular.
3. Keturunan Sifat genetic
Seseorang akan mempengaruhi kemampuan dirinya dalam penyembuhan
luka.Salah satu sifat genetik yang mempengaruhi adalah kemampuan dalam
sekresi insulin dapatdihambat, sehingga menyebabkan glukosa darah
meningkat. Dapat terjadi penipisan protein-kalori.
5. Sarana prasarana
Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam
perawatan perineum akansangat mempengaruhi penyembuhan
perineum, misalnya kemampuan ibu dalammenyediakan antiseptik.
M. Gejala Infeksi
Infeksi bisa terjadi karena ibu kurang telaten melakukan
perawatan pasca persalinan. Ibu takut menyentuh luka yang ada di
parenium sehingga memilih tidak membersihkannya. Padahal, dalam
keadaan luka, perineum rentan didatangi kuman dan bakteri sehingga
mudah terinfeksi. Gejala-gejala infeksi yang dapat diamati adalah :
1. Suhu tubuh melebihi
2. Menggigil, pusing dan mual
3. Keputihan
4. Keluar cairan seperti nanah dari vagina
5. Cairan yang keluar disertai bau yang menyengat
6. Keluarnya cairan disertai dengan rasa nyeri
7. Terasa nyeri di perut
8. Perdarahan kembali banyak padahal sebelumnya sudah sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, dkk. 2008. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC diakses
pada tanggal 27Maret 2016 pukul 17.36 WIB
Mellyna, H. 2009. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa
Swara. diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 17.36 WIB
Mochtar, Rustam. 2002. Sinopsis Obstetri Edisi 2 Jilid 1. Jakarta : EGC.
ASI EKSKLUSIF
8. Mencegah CARA
perdarahan MENYUSUSI
9. KB Alami YANG BENAR
1. Atur posisi
senyaman mungkin
MANFAAT 2. Topang bagian
leher, kepala,
1. Zat gizi yang ideal punggung, pinggul dan
sesuai kebutuhan dan kaki bayi
kemampuan 3. Posisi kepala bayi
pencernaan bayi harus selalu lebih
2. Bayi memperoleh tinggi dari tubuh dan
zat kekebalan tubuh kakinya
D. Materi
1. Pengertian manajemen laktasi
2. ASI Eksklusif
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
Leaflet
Satuan Acara Penyuluhan
G. Kegiatan Penyuluhan
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN IBU
1. 1 Pembukaan :
Bertanya dan
menjawab
pertanyaan yang
diajukan
3. 3 Evaluasi :
4. 1 Terminasi :
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Ibu siap mengikuti penyuluhan.
b. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan diadakan di Ruang
Cempaka
2. Evaluasi Proses
a. Ibu antusias terhadap materi penyuluhan
b. Ibu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
a. Ibu mengetahui tentang manajmen laktasi
b. Ibu mengetahui tentang ASI Eksklusif
MANAJEMEN LAKTASI
A. Pengertian
Manajemen laktasi merupakan segala daya upaya yang dilakukan
untuk membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya.
Usaha ini dilakukan terhadap ibu dalam 3 tahap, yaitu pada masa kehamilan
(antenatal), sewaktu ibu dalam persalinan sampai keluar rumah sakit
(perinatal), dan pada masa menyusui selanjutnya sampai anak berumur 2
tahun (postnatal) (Perinasia, 2007, p.1).
Bobak, dkk. 2008. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC diakses
pada tanggal 27Maret 2016 pukul 17.36 WIB
Mellyna, H. 2009. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa
Swara. diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 17.36 WIB
Perinasia, 2006, Melindungi, Meningkatkan, dan Mendukung Menyusui: Peran
Khusus pada Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil dan Menyusui,
Pernyataan bersama WHO/UNICEF, Perkumpulan Perinatologi
Indonesia, Jakarta.
Saleha, sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medika. diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 19.44 WIB
Saryono dyah pramitasari poischa. (2009). Perawatan payudara. Jogjakarta:
mitra cendikia. diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 19.52 WIB
Suririnah, 2007. ASI menyelamatkan Jiwa Bayi. Online
(SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
D. Materi
1. Pengertian manajemen laktasi
2. Cara menyusui yang benar
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
Leaflet
Satuan Acara Penyuluhan
G. Kegiatan Penyuluhan
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN IBU
1. 1 Pembukaan :
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Ibu siap mengikuti penyuluhan.
Penyelenggaraan pendidikan kesehatan diadakan di Ruang
Cempaka
2. Evaluasi Proses
Ibu antusias terhadap materi penyuluhan
Ibu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
3. Evaluasi Hasil
Ibu mengetahui tentang cara menyusui yang benar
MANAJEMEN LAKTASI
A. Pengertian
Manajemen laktasi merupakan segala daya upaya yang dilakukan
untuk membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya.
Usaha ini dilakukan terhadap ibu dalam 3 tahap, yaitu pada masa kehamilan
(antenatal), sewaktu ibu dalam persalinan sampai keluar rumah sakit
(perinatal), dan pada masa menyusui selanjutnya sampai anak berumur 2
tahun (postnatal) (Perinasia, 2006, p.1).
Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan
Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah
Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Salemba Medika: Jakarta
(SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
D. Materi
1. Pengertian manajemen laktasi
2. Perawatan payudara
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
Leaflet
Satuan Acara Penyuluhan
G. Kegiatan Penyuluhan
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN IBU
1. 1 Pembukaan :
3. 3 Evaluasi :
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Ibu siap mengikuti penyuluhan.
Penyelenggaraan pendidikan kesehatan diadakan di Ruang
Cempaka
2. Evaluasi Proses
Ibu antusias terhadap materi penyuluhan
Ibu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
Ibu mengetahui tentang cara menyusui yang benar
Ibu mempraktikan cara perawatan payudara
MANAJEMEN LAKTASI
A. Pengertian
Manajemen laktasi merupakan segala daya upaya yang dilakukan
untuk membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya.
Usaha ini dilakukan terhadap ibu dalam 3 tahap, yaitu pada masa kehamilan
(antenatal), sewaktu ibu dalam persalinan sampai keluar rumah sakit
(perinatal), dan pada masa menyusui selanjutnya sampai anak berumur 2
tahun (postnatal) (Perinasia, 2007, p.1).
E. Waktu Pelaksanaan
1. Pertama kali dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan
2. Dilakukan minimal 2x dalam sehari
Bobak, dkk. 2008. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC diakses
pada tanggal 27Maret 2016 pukul 17.36 WIB
Mellyna, H. 2009. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa
Swara. diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 17.36 WIB
Perinasia, 2006, Melindungi, Meningkatkan, dan Mendukung Menyusui: Peran
Khusus pada Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil dan Menyusui,
Pernyataan bersama WHO/UNICEF, Perkumpulan Perinatologi
Indonesia, Jakarta.
Saleha, sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medika. diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 19.44 WIB
Saryono dyah pramitasari poischa. (2009). Perawatan payudara. Jogjakarta:
mitra cendikia. diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 19.52 WIB
Suririnah, 2007. ASI menyelamatkan Jiwa Bayi. Online
LAMPIRAN 3
(SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
D. Materi
1. Pengertian mobilisasi
2. Jenis-jenis mobilisasi
3. Tujuan mobilisasi
4. Hal-hal yang harus diperhatikan pada pasien sbelum, saat dan setelah mobilisasi
5. Latihan mobilisasi pada pasien pasca pembedahan
6. Latihan mobilisasi pada pasien serangan stroke
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
Leaflet
Satuan Acara Penyuluhan
G. Kegiatan Penyuluhan
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN IBU
1. 1 Pembukaan :
Memperhatikan
3. 3 Evaluasi :
4. 1 Terminasi :
A. Pengertian Mobilisasi
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah,
teratur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat dan penting untuk
kemandirian.
Sebaliknya keadaan mobilisasi adalah suatu pembatasan gerak atau keterbatasan
fisik dari anggota badan dan tubuh itu sendiri dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini
salah satunya disebabkan oleh berada pada posisi tetap dengan gravitasi berkurang
seperti saat duduk atau berbaring.
B. Jenis-jenis Mobilisasi
Mobilisasi secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Mobilisasi secara pasif yaitu : mobilisasi dimana pasien dalam menggerakkan
tubuhnya dengan cara dibantu dengan orang lain secara total atau keseluruhan.
2. Mobilisasi aktif yaitu : dimana pasien dalam menggerakkan tubuh dilakukan secara
mandiri tanpa bantuan dari orang lain.
C. Tujuan Mobilisasi
1. Mempertahankan fungsi tubuh.
2. Memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat penyembuhan luka.
3. Membantu pernafasan menjadi lebih baik.
4. Mempertahankan Tonus otot.
5. Mencegah kesulitan dalam BAB.
6. Mengembalikan aktivitas tertentu sehingga pasien dapat kembali normal dan atau
dapat memenuhi kebutuhan gerak harian.
7. Memberi kesempatan perawat dan pasien untuk beinteraksi atau berkomunikasi.
8. Mencegah efek samping dari tirah baring yang lama (decubitus, bronkopneumonia,
emboli, dll).
D. Hal-hal yang harus diperhatikan pada pasien sbelum, saat dan setelah mobilisasi
1. Denyut nadi frekuensinya mengalami peningkatan, irama tidak teratur.
2. Tekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan sistol/hipotensi orthostatic
3. Pernafasan terjadi peningkatan frekuensi, pernafasan cepat dangkal.
4. Warna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan.
5. Kecepatan dan posisi tubuh akan mengalami kecepatan aktivitas dan ketidakstabilan
posisi tubuh.
6. Status emosi labil.
E. Latihan mobilisasi pada pasien pasca pembedahan
Latihan Mobilisasi pada pasien pasca pembedahan yaitu proses aktivitas yang
dilakukan pascapembedahan dimulai dari latihan ringan di atas tempat tidur (latihan
pernafasan, latihan batuk efektif, dan menggerakkan tungkai) sampai dengan pasien
bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan keluar kamar.
1. Pada hari pertama 6-10 jam setelah pasien sadar, pasien bisa melakukan latihan
pernafasan kemudian miring kanan-miring kiri sudah dapat dimulai.
2. Pada hari kedua (setelah 24 jam) pasien didudukkan selama 5 menit, disuruh latihan
pernafasan guna melonggarkan pernafasan.
3. Pada hari ke 3-5, pasien dianjurkan untuk belajar berdiri kemudian berjalan di sekitar
kamar, ke kamar mandi dan keluar kamar mandi sendiri.
F. Latihan mobilisasi pada pasien serangan stroke
Perbaikan fungsi pada penderita post stroke dapat dilakukan melalui dua cara yaitu :
1. Latihan gerak atau mobilisasi dini untuk memelihara fungsi otot dan sendi terhadap
sisi anggota yang lesi.
2. Latihan untuk mempengaruhi gerak kompensasi sebagai pengganti daerah yang lesi.
Pada fase penyembuhan ini latihan sangat berpengaruh dalam derajat maupun kecepatan
perbaikan fungsi.
1. Latihan pasif yaitu anggota gerak pasien digerakkan oleh orang lain untuk
merangsang aliran darah dan merangsang kontraksi otot.
2. Latihan aktif yaitu pasien mencoba menggerakkan tubuhnya sendiri. Latihan sedini
mungkin dilakukan serta berulang-ulang akan menjadi gerak yang terkontrol atau terkendali.
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, A. (2017). Upaya peningkatan mobilisasi pada pasien post operasi fraktur
intertrochanter femur. Jurnal Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.