Makalah Agama Islam
Makalah Agama Islam
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................1
BAB I....................................................................................................................................................2
DASAR TEORI.....................................................................................................................................2
1.1. Latar Belakang Masalah.......................................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3. Dasar Teori............................................................................................................................5
BAB II.................................................................................................................................................10
PEMBAHASAN.................................................................................................................................10
2.1. Kepercayaan Masyarakat Terhadap Hal-Hal Ghaib.............................................................10
2.2. Pandangan Hukum Islam Terhadap Hal Ghaib....................................................................12
2.3. Faktor-fator mepercayai hal ghaib......................................................................................15
2.4. Cara menyikapi kepercayan kaum muslimin tentang hal ghaib...........................................15
KESIMPULAN...................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................19
1
BAB I
DASAR TEORI
Untuk melakukan hubungan atau interaksi dengan kekuatan ghaib itu, masyarakat
mengadakan upacara-upacara ritual, yang kemudian membentuk sebuah pola kehidupan
mereka, sehingga dalam segala aktivitasnya, misalnya dalam sistem matapencaharian,
kesenian, sistem kemasyarakatan, teknologi, memiliki hubungan yang erat dengan sistem
kepercayaan itu. Sehubungan dengan itu, tidak berlebihan apabila disebut bahwa dengan
adanya kepercayaan masyarakat, sangat mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan masyarakat,
yang membentuk kebudayaan masyarakat itu sendiri.
2
yang mempercayai dan mengamalkan ajaran agama. Agama juga mencoba menjelaskan
hakikat dan asal-usul benda-benda dan makhluk-makhluk sakral tersebut.
Dukun merupakan salah satu contoh kepercayaan yang sampai saat ini masih
diyakini oleh masyarakat. Dukun adalah seseorang yang membantu masyarakat dalam
upaya penyembuhan penyakit melalui tenaga supranatural. dukun di perkotaan lebih pesat
dengan banyak dibutuhkannya dukun oleh masyarakatnya. Hal ini menunjukkan bahwa
peran dukun tidak megalami kemerosotan. Perdukunan adalah suatu bentuk pencarian
suatu hakikat dengan perkara yang tidak ada dasarnya sama sekali yang landasan
utamanya adalah spekulasi.
a) Kahin
Al-Baghawi rahimahullahu mengatakan bahwa Al-Kahin adalah seseorang yang
mengabarkan sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang. Ada pula yang
mengatakan, al-kahin adalah yang mengabarkan apa yang tersembunyi dalam qalbu.
b) ‘Arraf
‘Arraf merupakan bentuk mubalaghah (penyangatan) dari kata ‘arif (yang tahu-
admin).Ada sebagian ulama mengatakan bahwa ‘arraf itu sama dengan kahin (dukun)
yaitu orang yang memberitahukan tentang sesuatu yang akan datang. Sebagian yang
lain mengatakan ‘arraf adalah nama umum dari kata kahin, dukun, munajjim,
rammal, dan selainnya, yaitu orang yang berbicara tentang sesuatu yang ghaib
dengan tanda-tanda yang dia pergunakan.Di antara alat yang dipergunakan untuk
3
mengetahui perkara yang ghaib adalah: pertama, melalui kasyf dan kedua, melalui
setan.
c) Rammal
Ramml dalam bahasa Arab berarti pasir yang lembut. Rammal adalah seorang tukang
ramal yang menggaris-garis di pasir untuk meramal sesuatu. Ilmu ini telah dikenal di
masyarakat Arab dengan sebutan ilmu raml.
d) Munajjim, ahli ilmu nujum
Nujum artinya bintang-bintang. Akhir-akhir ini populer dengan nama astrologi (ilmu
perbintangan) yang dipakai untuk meramal nasib.
e) Sahir, tukang sihir
Ini lebih jahat dari yang sebelumnya, karena dia tidak hanya terkait dengan ramalan
bahkan dengan ilmu sihir yang identik dengan kejahatan.
Kepercayaan masyarakat mengenai "Santet" juga masih diyakini hingga saat ini.
Santet atau guna-guna adalah upaya seseorang untuk mencelakai orang lain dari jarak
jauh dengan menggunakan ilmu hitam. Santet dilakukan dengan menggunakan berbagai
macam media antara lain, rambut, foto, boneka, dupa, rupa-rupa kembang, dan lain-lain.
Seseorang yang terkena santet akan berakibat cacat atau meninggal dunia. Santet sering
dilakukan oeh orang yang memiliki dendam terhadap orang lain. Santet digunakan
dengan menggunakan manter-mantera. Mantera merupakan bunyian yang digunakan
dalam melakukan santet, mantera biasanya berupa doa-doa dalam berbagai bahasa. Salah
satu penyebab dari munculnya fenomena ini adalah kurangnya keimanan seseorang
terhadap Tuhan dan mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang kurang baik.
4
1.3. Dasar Teori
Definisi syirik adalah lawan kata dari tauhid, yaitu sikap menyekutukan Allah
secara dzat, sifat, perbuatan, dan ibadah. Adapun syirik secara dzat adalah dengan
meyakini bahwa dzat Allah seperti dzat makhlukNya. Syirik secara sifat artinya seseorang
meyakini bahwa sifat-sifat makhluk sama dengan sifat-sifat Allah. Sedangkan syirik
secara perbuatan artinya seseorang meyakini bahwa makhluk mengatur alam semesta dan
rezeki manusia seperti yang telah diperbuat Allah selama ini. Sedangkan syirik secara
ibadah artinya seseorang menyembah selain Allah dan mengagungkannya seperti
mengagungkan Allah serta mencintainya seperti mencintai Allah. Syrik-syirik dalam
pengertian tersebut, secara eksplisit maupun implisit, telah ditolak oleh Islam. Karenanya,
seorang muslim harus benar-benar berhati-hati dan menghindar jauh-jauh dari syirik.
Artinya:
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa
yang terhormat di sisi Allah, maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya.
Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan
kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan
jauhilah perkataan-perkataan dusta.[QS. Al Hajj (22): 30]
Artinya:
Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal
Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong (dengan
mengatakan) bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan, tanpa
5
(berdasar) ilmu pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang
mereka berikan. [QS. Al An’aam (6): 100]
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik ashgor.” (HR.
Ahmad)
“Maukah kalian aku beritahukan dengan dosa yang paling terbesar?” kemudian Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
ُ اَإْل ِ ْش َرا
ِك بِاهلل
secara tersirat ada istilah “syirik akbar”. Makanya para ulama membagi syirik
menjadi 2; syirik akbar dengan syirik asghar. Syirik akbar pada rububiyah (kekuasaan
Allah Subhanahu wa Ta’ala). Jadi yang dimaksud dengan syirik rububiyah adalah
meyakini ada yang mengatur, mencipta, berkuasa, menghidupkan, mematikan,
menyembuhkan, memberikan penyakit, memberikan rizki, menahan rizki,
memberikan mudzarat, memberikan manfaat selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Inilah yang disebut dengan syirik rububiyah.
6
khawatir jika melakukan suatu hal atau suatu dosa yang menyebabkan Allah marah
dan murka. Perkara paling penting yang seorang hamba itu wajib merasa takut
dengannya sehingga dia bersemangat untuk menjaga diri darinya dan memaksa
jiwanya untuk menjauhinya adalah kemusyrikan. Memang merasa takut untuk
melakukan kemusyrikan adalah sebuah tujuan agung yang wajib diwujudkan oleh
setiap muslim.
Terdapat banyak dalil dalam al Qur’an dan sunah yang jika direnungkan dan
ditelaah oleh seorang hamba akan menyebabkan timbulnya rasa takut di dalam hati
terhadap kemusyrikan sehingga dia akan mewaspadainya dan menjaga diri jangan
sampai terjerumus ke dalamnya. Renungkanlah firman Allah yang terdapat dalam
dua ayat dalam surat an Nisa:48
Artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.”
Dalam ayat ini terdapat penjelasan yang sangat jelas bahwa orang yang
berjumpa Allah dalam keadaan musyrik maka tidak ada harapan baginya untuk
mendapatkan ampunan Allah karena tempat kembalinya adalah neraka dan dia akan
kekal di dalamnya. Di dalamnya dia tidak akan mati tidak pula ada keringanan siksa
untuknya. Sebagaimana firman Allah,
7
Artinya:
“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. mereka tidak dibinasakan
sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya.
Demikianlah Kami membalas Setiap orang yang sangat kafir. Dan mereka berteriak
di dalam neraka itu: “Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami niscaya Kami akan
mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah Kami kerjakan”. dan
Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir
bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi
peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang
zalim seorang penolongpun.”
(QS Fathir: 36-37)
Di antara faktor penyebab timbulnya rasa takut di dalam hati orang yang
beriman dengan kemusyrikan adalah merenungkan keadaan orang-orang shalih dan
para nabi yang merasa demikian takut terhadap dosa yang sangat besar ini.Cukuplah
dalam kesempatan ini kita renungkan bersama doa pemimpin orang-orang yang
bertauhid, sang kekasih Allah, Ibrahim. Beliau adalah seorang yang telah Allah
angkat sebagai kekasih-Nya. Beliau hancurkan patung-patung berhala dengan
tangannya. Beliau berdakwah mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah dan
telah melakukan hal yang luar biasa untuk itu. Renungkanlah doa beliau
sebagaimana yang terdapat dalam al Qur’an,
8
Artinya:
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini
(Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada
menyembah berhala-berhala. Ya Tuhanku, Sesungguhnya berhala-berhala itu telah
menyesatkan kebanyakan daripada manusia. Maka barangsiapa yang mengikutiku,
maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku. Dan barangsiapa yang
mendurhakai Aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”
9
BAB II
PEMBAHASAN
10
munculnya rasa ketakutan berlebihan, kepercayaan kesaktian benda-benda tertentu,
air yang mujarab, orang sakti, dan sebagainya.
11
2.2. Pandangan Hukum Islam Terhadap Hal Ghaib
12
mereka merumuskan hipotesis gila: Karena peredaran bumi —berikut planet-planet
lain— mengelilingi matahari mirip edaran elektron mengelilingi proton, maka bisa
saja dihipotesiskan bahwa tiba-tiba bumi ini pindah ke orbit yang lain, tanpa melewati
ruang dan waktu. Ketika kita berbicara tentang suatu benda yang tidak terikat ruang
dan waktu itu, berarti kita berbicara tentang yang gaib. Sebab, sesuatu yang hadir,
yang syahid, terikat dengan ruang dan waktu. Kita terikat dengan ruang dan waktu.
Misalnya saya mau pindah dari tempat duduk ini ke tempat duduk yang lain. Saya
harus bergerak lewat ruang, dan memerlukan waktu. Itu terjadi karena saya tidak
termasuk gaib muthlaq, melainkan gaib mudhafi.
Islam mengakui adanya dua jenis makhluk, baik yang gaib maupun yang
syahid. Allah berfirman dalam Al-Quran, surat al-hasyr,59:22
Artinya:
Dialah Allah yang tiada tuhan selain Dia; Maha Mengetahui yang gaib dan
syahid. Dia Maha Pengasih dan Maha Penyayang. (QS Al-Hasyr, 59:22).
Mengenai ayat ini, ada ahli tafsir yang mengatakan bahwa sifat Al-Rahman itu
berhubungan dengan hal-hal yang gaib dan syahadah, sedangkan sifat Al-Rahim
berhubungan dengan kenikmatan yang gaib. Jadi, Al-Rahman adalah kasih sayang
Allah yang meliputi hal yang gaib dan syahid. Sedangkan Al-Rahim adalah kasih
sayang Allah yang khusus berkaitan dengan nikmat-nikmat ghaybiyah, nikmat-nikmat
yang gaib. Sebagian ulama yang lain menafsir-kan bahwa Al-Rahman ialah kasih
sayang Allah kepada orang Islam dan orang kafir, kasih sayang kepada semua
manusia. Adapun Al-Rahim merupakan kasih sayang Allah yang khusus kepada
orang beriman saja.
Ada sebuah buku berjudul Al-Imdâd Al-Ghaybi fi Al-Hayât Al-Basyariyah.
Artinya, Bantuan Gaib dalam Kehidupan Manusia. Maksudnya adalah bahwa dalam
kehidupan ini terdapat bekas-bekas yang gaib. Sebetul-nya kita ini berhubungan
dengan yang gaib. Ada sambungan antara kita dengan yang gaib. Salah satu cara
untuk menghubungkan kita dengan yang gaib itu ialah salat. Pada saat salat,
13
sebetulnya kita sedang berhubungan dengan yang gaib. Al-Quran sebenarnya juga
merupakan bekas-bekas dari yang gaib, yang tampak pada kita.
Ada beberapa jenis berita gaib dalam Al-Quran, yaitu: pengetahuan tentang
Allah Swt, nama-nama-Nya, kitab-kitab-Nya, berita tentang makhluk-makhluk
ruhaniah, seperti malaikat dan jin, berita tentang kehidupan sesudah mati di alam
barzakh, kehidupan ruh sebelum dibangkitkan, surga dan neraka. Itu semua berita-
berita gaib yang disampaikan oleh Al-Quran yang tidak bisa dirasakan oleh panca
indera.
Artinya:
“Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa
meskipun setipis kulit ari. Jika kamu meminta kepada mereka, mereka tiada
mendengar seruanmu, dan kalau mereka mendengar mereka tidak dapat
memperkenankan permintaanmu. (Q. S. Faathir : 13-14)
Sungguh orang yang syirik adalah mereka yang sudah sangat tersesat dan tak
mendapatkan petunjuk.. syirik akbar adalah menjadikan selain daripada Allah SWT
sebagai tujuannya dalam beribadah, misalnya; memohon dan bernadzar sesuatu
14
kepada selain Allah, takut kepada kuburan, jin, atau setan serta percaya bahwa semua
itu bisa memberi bahaya. Syirik ini menyebabkan seseorang keluar daripada agama
Islam sehingga jika ia meninggal dalam keadaan demikian maka akan kekal di dalam
neraka.
terdapat beberapa cara yang dapat di tempuh dalam menyikapi masalah kepercayaan
kaum muslimin tengtang hal ghaib sehingga cendrung menimbulkan syirik, yang pertama, dengan
mengikuti cara salaf, yaitu menyucikan allah dari adanya keserupaan dengan makhluknya dan
melakukan tafwidh terhadap nas-nas tersebut. Kedua, dengan mengikuti cara khalaf, yaitu
menakwilkannya. dasar-dasar agama islam di buat atas dasar akal. Apabila akal menetapkan
sesuatu, kemudian naqal menetapkan sebaliknya, hukum akal yang harus dipegangi atas dasar
bahwa yang di informasikan oleh naqal itu bukanlah menurut arti lahihrnya, melainkan menurut
arti lain yang sesuai ditetapkan oleh akal. Untuk menghindari hal-hal yang menjeruuskan kita
kedalam kesyirikan yaitu bersyukur atas ketetapan Allah SWT. dan secara tidak langsung kita
sedang meningkatkan keimanan sehingga perbuatan syirik jauh dari perbuatan kita. Dan dengan
selalu mencontoh perilaku Nabi Muhammad SAW. sehingga kita bisa senantias diberi syafaat
nabi Muhammad SAW.
15
16
KESIMPULAN
17
SARAN DAN REKOMENDASI
SARAN
1. Mempertahankan tradisi di era modern ini merupakan sebuah hal yang patut untuk
diapresiasi namun jika tradisi tersebut dianggap bertentangan dengan ajaran agama
khususnya agam islam, sudah sepantasnya tradisi tersebut untuk ditinggalkan atau
tidak lagi dipertahankan, apalagi kita sebagai pengikut ajaran Nabi Muhammad SAW,
yang dengan tegas mengharamkan menyekutukan Allah SWT.
2. Masyarakat hendaknya dapat meningkatkan kesadaran serta meningkatkan keimanan
kepada Allah SWT, guna menjalankan perintah dan menjauhi larangan sehingga kita
tidak terjerumus dalam kesesatan dan kesyirikan yang dapat menggoyakkan iman kita
keoada Allah SWT.
REKOMENDASI
1. Membentengi diri dan memohon perlindungan dari Allah SWT dengan doa
dan zikir yang disyariatkan, seperti zikir pagi dan petang, zikir sebelum tidur,
serta zikir-zikir lainnya yang di sunnahkan.
2. Menjaga pelaksanaan shalat fardhu secara berjamaah dan pada waktunya dan
selalu berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
3. Meneguhkan tawakal dan selalu bersandar terhadap Allah SWT dan semakin
meningkatkan ketaatan dan memurnikan keikhlasan dalam beribadah kepada
Allah SWT.
4. Sungguh-sungguh dalam bertobat atas dosa-dosa yang telah kita lakukan. dan
selalu bersedekah dan berbuat baik kepada orang lain, sehingga memadamkan
api benci dan dengki dalam diri mereka.
5. Memurnikan tauhid kepada Allah SWT, sehingga tidak terjerumus dalam
kesyirikan yang dapat menggoyakkan iman kita kepada Allah SWT.
18
DAFTAR PUSTAKA
Saputra, de, Syahrial. 2010. Kearifan Lokal yang Terkandung dalam Upacara
Tradisional Kepercayaan Masyarakat Sakai-Riau.
Widya Sherliawati. 2014. Kepercayaan Masyarakat terhadap Dukun [Skripsi].
Bengkulu (ID). Universitas Bengkulu.
https://muslim.or.id/1680-bahaya-syirik.html
Ridha rasyid. 2006. Konsep teologirasional dalam tafsir al-manar. erlangga
19