Anda di halaman 1dari 25

Pancasila

Di EraReformasi
Runtuhnya
Orde Baru

2
• Munculnya ego kedaerahan dan primordialisme
sempit, munculnya indikasi tersebut sebagai
salah satu gambaran menurunnya pemahaman
tentang Pancasila sebagai suatu ideologi, dasar
filsafati negara, azas, paham negara.
• Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan
diantara sesama warga bangsa adalah yang
ditandai dengan adanya konflik dibeberapa
daerah, baik konflik horizontal maupun konflik
vertikal, seperti halnya yang masih terjadi di
Papua, Maluku.
• Pancasila secara formal tetap dianggap sebagai
dasar dan ideologi negara, tapi hanya sebatas
pada retorika pernyataan politik.

3
• Adanya ”subversi asing”, yakni kita saling
menghancurkan negara sendiri karena campur
tangan secara halus pihak asing.
• Di dalam pendidikan formal, Pancasila tidak lagi
diajarkan sebagai pelajaran wajib sehingga nilai-
nilai Pancasila pada masyarakat melemah.
• Berkembangnya ideologi pragmatisme yang
kering dengan empati, menipisnya rasa
solidaritas terhadap sesama, elit politik yang
mabuk kuasa, aji mumpung, dan lain-lain sikap
yang manifestasinya adalah menghalalkan segala
cara untuk mewujudkan kepentingan yang
dianggap berguna untuk diri sendiri atau
kelompoknya.

4
Sebab utamanya sudah umum kita ketahui,
karena rejim Orde Lama dan Orde Baru
menempatkan Pancasila sebagai alat
kekuasaan yang otoriter.

5
Era BJ. Habibie i
 Kebebasan pers terancam dimasa Orba
dengan adanya pencabutan SIUPP
berdasarkan Permenpen no 01/1984
tentang Surat Izin Penerbitan Pers
 Jatuhnya rezim Soeharto dan digantikan
oleh BJ. Habibie
 Gerakan reformasi bertujuan memperbaiki
kinerja pemerintahan Presiden Soeharto
dan memperbaiki kehidupan sosial politik
yang telah menyimpang dari nilai-nilai
dasar yang terkandung dalam Pancasila

6
Era BJ. Habibie ii
 Ada 4 persoalan yang perlu dicermati agar tidak
mengalami perubahan:
o Pembukaan UUD 1945
o Negara Kesatuan Republik Indonesia
o Kedaulatan ada ditangan rakyat, dan
o Pasal 29 UUD 1945
 Pada tanggal 13-15 Mei terjadi peristiwa
penembakan mahasiswa yang dikenal dengan
“Tragedi Semanggi” yang diikuti dengan kerusuhan
 Puncak dari semua itu adalah pendudukan gedung
MPR/DPR oleh para mahasiswa
 Soeharto secara resmi mengumumkan pengunduran
dirinya pada tanggal 20 Mei 1998.

7
Era BJ. Habibie iii
 Jabatan presiden dilimpahkan kepada BJ. Habibie
yang disumpah pada tanggal 21 Mei 1998.
 Habibie mengumumkan kabinet reformasi
 Letjen Prabowo Subiyanto dicopot dari jabatan
Panglima Kostrad
 Masa pemerintahan Habibie ditandai dengan
dimulainya kerjasama dengan Dana Moneter
Internasional
 Melonggarkan pengawasan terhadap media massa
dan kebebasan berekspresi
 Keputusannya untuk mengizinkan Timor Timur untuk
mengadakan referendum

8
Era Gus Dur i
• Pemilu 1999 Megawati berhasil mendapatkan suara
terbanyak (35%)
• Abdurrahman Wahid menjadi presiden dipilih MPR
• Megawati menjadi wapres
• 29 Januari 2001, ribuan demonstran berkumpul di
Gedung MPR dan meminta Gus Dur untuk
mengundurkan diri dengan tuduhan korupsi
• Abdurrahman Wahid lalu mengumumkan
pemindahan kekuasaan kepada wakil presiden
Megawati Soekarnoputri.
• Melalui Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2001,
Megawati secara resmi diumumkan menjadi Presiden
Indonesia ke-5.

9
Pancasila di Era Megawati
• Megawati putri presiden pertama
Indonesia, Soekarno.
• Nilai mata tukar rupiah yang lebih
stabil
• Kepopuleran menurun seiring
dengan waktu
• Megawati menyatakan
pemerintahannya berhasil dalam
memulihkan ekonomi Indonesia
• Pemilu 2004 kalah dengan SBY

10
Tujuan Menyempurnakan aturan dasar, seperti
tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM,
pembagian kekuasaan, eksistensi negara
demokrasi dan negara hukum, dan hal-hal
lain yang sesuai perkembangan aspirasi
dan kebutuhan bangsa.

11
• Perubahan UUD 1945 itu, tidak mengubah
Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan
susunan kenegaraan (staat structuur) kesatuan
atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan
mempertegas sistem pemerintahan presidensiil.
• Perubahan yang telah dilakukan sebanyak 4
(empat) kali (sejak tahun 1999-2002) terhadap
UUD 1945, tak bisa disangkal telah mewarnai
kehidupan ketatanegaraan. Dari hasil amandemen
UUD 1945 itu, setidaknya telah membawa
implikasi perubahan yang cukup signifikan
terhadap sistem perpolitikan Indonesia.

12
1. MPR dalam melakukan amandemen UUD 45 tak
punya paradigma perubahan dan kerangka kerja
(framework) yang jelas, sehingga menjadikan hasil
amandemen UUD 1945 parsial, tak komprehensif,
memenuhi pesanan kekuasaan, berdasarkan
keadaan dan kebutuhan. Pendek kata, amandemen
hanya sepotong-sepotong atau tidak lebih
tambal sulam.
2. Adanya tarik-menarik dan tawar-menawar
(bargaining politic) elit politik.
3. Aspirasi rakyat yang nyaris tak mendapat wadah,
karena minimnya keikutsertaan rakyat dalam proses
amandemen UUD 1945.
13
Sejak kelahirannya (1 Juni
1945) Pancasila adalah Dasar
Falsafah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, atau lebih
dikenal sebagai Dasar Negara
(Philosofische groundslag).

14
• 1945 – 1968 merupakan tahap
politis dimana orientasi
pengembangan Pancasila diarahkan
kepada Nation and Character Building.
• 1969 – 1994 sebagai tahap
Tahap pembangunan ekonomi yaitu
Perkembanga upaya mengisi kemerdekaan melalui
n Pancasila program-program ekonomi.
sebagai Dasar • 1995 – 2020 merupakan
Negara repositioning Pancasila.

15
Para pemimpin bangsa dan negara tidak
hanya mengucapkan Pancasila dan UUD
45 dalam pidato-pidato, tetapi
mempraktekkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan kenegaraan serta
kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian, kesaktian Pancasila bukan
hanya diwujudkan dalam bentuk
seremonial, melainkan benar-benar bisa
dirasakan langsung oleh masyarakat.

16
Kelihatannya, yang diperlukan dalam
konteks era reformasi adalah
pendekatan-pendekatan yang lebih
konseptual, komprehensif, konsisten,
integratif, sederhana dan relevan
dengan perubahan-perubahan yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara.

17
Pancasila harus Proposional dan kontekstual dapat diartikan,
dimaknai secara Pancasila harus ditempatkan membumi pada
proposional dan realitas masyarakat dalam pendekatan kultural-
kontekstual. doktinal-demokratis, dan bukan ditempatkan
diatas menara gading yang elitis-doktrinal-
otoriter.
Pancasila harus tumbuh mekar
dalam kehidupan bangsa ini Pancasila jangan
justru karena kesadaran dari lagi dijadikan
sebagai alat
semua elemen yang ada baik elit
kooptasi negara
maupun masyarakat, dan bukan untuk kepentingan
karena indoktrinasi yang politik kekuasaan
berlebihan. yang otoriter.

18
Pancasila Maksudnya adalah masyarakat diharapkan
merupakan arena untuk tidak lagi memunculkan ketegangan
ekspresi sosial dan antara kelompok yang membuat Pancasila
budaya masyarakat digunakan untuk memaksakan kehendak,
yang demokratis dan instrumen untuk mendelegitimasi
kekritisan berpikir dari kelompok tertentu.

Masyarakat ekonomi perlu menumbuhkan kesadaran


bahwa Pancasila merupakan landasan etis ekonomi,
sehingga dalam melakukan aktifitas ekonomi dan
bisnisnya masyarakat ekonomi selalu melihat keadilan
sosial sebagai keadilan yang terdistribusi.

19
Dikembangkan beberapa sikap :
civic disposition : pengembangan nilai dan sikap
kewargaan dalam interaksi sosial kemasyarakatan,
kebangsaan dan pergaulan global.
civic knowledge : pengembangan pengetahuan
kewargaan tentang demokrasi, HAM, masyarakat
madani dan tata pemerintahan.
civic skill : pengembangan keterampilan
kewargaan sebagai anggota masyarakat, bangsa dan
masyarakat global dalam interaksi sosial maupun
dalam interaksinya dengan negara atau dunia
internasional.

20
Agar tetap kredibel, Pancasila harus direvitalisasi.
Artinya Pancasila diletakkan dalam keutuhannya
dengan pembukaan dan dieksplorasikan sebagai
paradigma dalam dimensi yang melekat padanya
yaitu realitas, idealitas dan fleksibilitasnya.

Agar tetap membumi, Pancasila dikembalikan pada


jati dirinya yaitu ideologi negara dan mengubah
dari wacana ideologi semata menjadi ilmu, serta
tetap menjadikan Pancasila sebagai kriteria kritik
setiap kebijakan negara.

Menjadikan Pancasila sebagai living reality


(kenyataaan hidup sehari-hari) dengan melihat
perkembangan masyarakat sebagai peningkatan
HAM.
21
• Pancasila sebagai paradigma
ketatanegaraan.
• Pancasila sebagai paradigma
pembangunan nasional bidang
sosial politik
• Pancasila sebagai paradigma
pembangunan nasional bidang
ekonomi

22
• Pancasila sebagai paradigma
pembangunan nasional bidang
kebudayaan
• Pancasila sebagai paradigma
pembangunan nasional bidang
hankam.
• Pancasila sebagai paradigma
ilmu pengetahuan.

23
• Reformasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
• Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil dan
beradab.
• Reformasi yang berdasarkan nilai persatuan.
• Reformasi yang berakar pada asas kerakyatan.
• Reformasi yang bertujuan pada keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

24
25

Anda mungkin juga menyukai