Anda di halaman 1dari 10

ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.3, No.

Analisis Pengaruh Parameter Konduktivitas, Resistivitas dan


TDS Terhadap Salinitas Air Tanah Dangkal pada Kondisi Air
Laut Pasang dan Air Laut Surut di Daerah Pesisir Pantai Kota
Padang.
Khairunnas1*and Mulya Gusman1**
1Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang

*khairunnas.tp@gmail.com

**mgusman1974@gmail.com

Abstract.The geographical boundary of the Padang city bordering the sea has an impact like the potential for
sea water intrusion. Guo and Jiao in Amri (2014) naturally seawater cannot enter far into the land because
ground water has piezometric which suppresses more strongly than sea water, so an interface is formed as the
boundary between groundwater and sea water. This situation is an equilibrium condition between sea water and
ground water. Therefore the potential for sea water to enter land is only around the coast.This research was
carried out at 107 measurement points scattered around the coastal area of Padang City. The data obtained are
primary data obtained based on measurements in the field, namely data on the value of Salinity, Conductivity,
Resistivity and TDS of shallow groundwater in high tide and low tide seawater conditions.Based on the
measurement results obtained 7 measurement points which are considered anomalies, which have values that
are far different from the overall measurement point. Perform Linear Regression Analysis and Correlation using
Microsoft Excel and SPSS. Zoning mapping is obtained from processing data using ArcGis software.

Keywords:Salinity, Conduktivity, Resistivity, TDS, Sea Water Intrusion.

1. Pendahuluan Penduduk yang tinggal di sekitar pantai kota


Kota Padang adalah kota terbesar di pantai barat Pulau Padang memanfaatkan air sumur untuk memenuhi
Sumatera sekaligus ibukota dari provinsi Sumatera kebutuhan sehari-hari mulai dari memasak, mencuci,
Barat. Kota ini merupakan pintu gerbang barat mandi dan kebutuhan lainnya. Berdasarkan survey
Indonesia dari Samudra Hindia. Padang memiliki yang telah dilakukan pada pemukiman yang dekat
wilayah seluas 694,96 km2 dengan kondisi geografi dengan pantai, terdapat keluhan dari masyarakat sekitar
berbatasan dengan laut dan dikelilingi perbukitan pantai yang menyatakan bahwa air yang keluar pada
dengan ketinggian mencapai 1.853 mdpl. mata air di sumur-sumur masyarakat berwarna keruh
Kondisi geografis kota padang yang berbatasan atau kuning dan rasanya agak asin. Rusaknya air tanah
dengan laut, akan menimbulkan dampak positif dan pada daerah pesisir ditandai dengan keadaan air yang
negatif. Salah satu dampak negatif berbatasan dengan tidak bersih dan rasanya asin[3, 4].
laut adalah potensi terjadinya intrusi air laut. Air laut Pencemaran tersebut merupakan indikasi karena
memiliki berat jenis yang lebih besar dari pada air air laut menyusup pada air tanah. Hal ini disebabkan
tawar, akibatnya air laut akan mudah mendesak air karena penggunaan air tanah disekitar pantai oleh
tanah. penduduk yang meyebabkan penurunanan muka air
Secara alamiah air laut tidak dapat masuk jauh ke tanah. Peningkatan jumlah penduduk tentunya
daratan sebab air tanah memiliki piezometric yang menyebabkan semakin bertambahnya penggunaan air
menekan lebih kuat dari pada air laut, sehingga tanah. Laju pertumbuhan penduduk Kota Padang
terbentuklah interface sebagai batas antara air tanah adalah sebesar1,44% tiap tahunnya[5].Serta aktifitas
dengan air laut[1, 2]. Keadaan tersebut merupakan masyarakat, baik dalam tataguna lahan, pembuang
keadaan kesetimbangan antara air laut dan air tanah. sampah rumah tangga, yang membuat keadaan
Karenanya potensi masuknya air laut ke daratan hanya kualitas air semakin memburuk.
di sekitar pantai. Selain itu, kehadiran pasang surut air laut yang
menyebabkan naik turunnya tinnggi muka air laut juga
akan mempengaruhi penyusupan air laut ke air tanah.
1751
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.3, No.4

Saat pasang, muka air laut akan lebih tinggi sehingga terionisasi, semakin tinggi pula nilai DHL.
berpotensi menyebabkan masuknya air laut ke air Konduktivitas dinyatakan dengan satuan
tanah. µmhos/cm, dapat dideteksi dengan menggunakan
Untuk mengetahui seberapa besar potensi intrusi alat EC meter (Elektric Conductance).
air laut tersebut dapat dilihat dari kandungan salinitas Pengukuran daya hantar listrik bertujuan
yang ada pada air tanah. Adapun parameter lainnya mengukur kemampuan ion-ion dalam air untuk
yang berpengaruhterhadap intrusi air laut seperti menghantarkan listrik serta memprediksi
konduktivitas, resistivitas dan TDS (Total Dissolved kandungan mineral dalam air.
Solid). Konduktivitas air dapat dinyatakan dalam
Karena itu,penulis tertarik untuk melihat seberapa satuan mhos/cm atau Siemens/cm. Air tanah
besar kandungan salinitas pada air tanah dangkal dangkal umumnya mempunyai harga 30-2000
disekitar pesisir Kota Padangdan seberapa besar µmhos/cm. Konduktivitas air murni berkisar
pengaruh parameter konduktivitas, resistivitas dan TDS antara 0-200 μS/cm (low conductivity),
terhadap salinitas. Dalam penelitian ini, penulis akan konduktivitas sungai sungai besar/major berkisar
memperhitungkan kehadiran pasang surut air laut. antara 200-1000 μS/cm (mid range conductivity),
Adapun judul penelitian tersebut adalah “Analisis dan air saline adalah 1000-10000 μS/cm (high
Pengaruh Parameter Konduktivitas, Resistivitas dan conductivity). Nilai konduktivitas untuk air layak
TDS Terhadap Salinitas Air Tanah Dangkal pada minum sekitar 42-500 μmhos/cm. Nilai
Kondisi Air Laut Pasang dan Air Laut Surut di Daerah konduktivitas lebih dari 250 mhos/cm tidak
Pesisir Pantai Kota Padang”. dianjurkan karena dapat mengendap dan merusak
batu ginjal[3, 7, 8].
2. Tinjauan Pustaka Resistivitas merupakan kebalikan dari
konduktivitas, dimana resistivitas adalah
2.1 Lokasi Penelitian kesanggupan suatu bahan untuk menghambat
aliran listrik yang mengalir didalamnya, dimana
Lokasi penelitian di sepanjang pesisir Kota Padang. listrik hanya dapat mengalir dalam bahan yang
bersifat konduktif. nilai resistivitas air bawah
tanah antara 40-210 ohm.m[9], dan nilai salinitas
air bawah tanah yang layak konsumsi antara 175-
1400 gr/l[10]. Nilai resistivitas air bersih (fresh
water) adalah antara 10 – 100 Ωm[11]. Sedangkan
nilai resistivitas limbah cair memiliki nilai yang
lebih kecil.

3. TDS (Total Dissolved Solids)


Jumlah garam terlarut dapat ditentukan dengan
pengukuran TDS (Total Dissolved Solids) karena
jumlah konsentrasi garam dalam air sangat tinggi
terutama air laut yang banyak mengandung
senyawa kimia. Deteksi TDS pada air dengan
Gambar 1.Peta Wilayah Administrasi Kota Padang menggunakan alat TDS scan yang berupa stik
yang bekerja secara otomatis dan mampu
2.2 Parameter Intrusi Air Laut menunjukkan jumlah polutan didalam air. Air laut
Parameter-parameter yang berkaitan dengan intrusi air memiliki nilai TDS yang tinggi karena banyak
laut dapat diuraikan sebagai berikut: mengandung senyawa kimia, yang juga
mengakibatkan tingginya nilai salinitas dan daya
1. Rasa
hantar listrik [6].
Rasa pada air ditimbulkan oleh beberapa hal yaitu
Air yang mengandung mineral non-organik
adanya gas terlarut, organisme hidup, dan adanya
tinggi sangat tidak baik untuk kesehatan karena
limbah padat dan limbah cair. Rasa air dapat
mineral tersebut tidak akan hilang walaupun
dideteksi oleh indera pengecap (lidah) dengan
dengan cara direbus. Terdapat lima kategori rasa
cara dimasukkan ke mulut, didiamkan sejenak
air berdasarkan TDS yaitu:
dan kemudian dikeluarkan kembali. Cara tersebut
a. TDS kurang dari 300 ppm: sangat bagus
akan dikenali rasa dari air yang dideteksi. Indera
b. TDS antara 300-600 ppm: bagus
pengecap mudah mengenali rasa asin, manis dan
c. TDS antara 600-900 ppm: sedang
asam serta pahit [6].
d. TDS antara 900-1200 ppm: buruk
2. Konduktivitas e. TDS diatas 1200 ppm: sangat buruk
Konduktivitas (Daya Hantar Listrik/ DHL) adalah Menurut WHO standar air minum sehat
gambaran numerik dari kemampuan air untuk yang layak dikonsumsi harus memiliki kadar TDS
meneruskan aliran listrik. Oleh karena itu, dibawah 1000 ppm [12]. Kriteria penilaian TDS
semakin banyak garam-garam terlarut yang dapat dapat dilihat pada tabel 1[5]:

1752
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.3, No.4

Korelasi negatif merupakan korelasi dari dua


variabel, yaitu apabila variabel yang satu (X)
meningkat atau menurun maka variabel lainnya
Tabel 1. Kriteria Penilaian TDS(Total Dissolved (Y) cendrung menurun atau meningkat.
Solids) 3. Tidak Ada Korelasi
No. Nilai TDS Tingkat Salinitas Tidak ada korelasi terjadi apabila kedua variabel
(mg/L) (X dan Y) tidak menunjukkan adanya hubungan.
1 0 – 1.000 Air Tawar 4. Korelasi Sempurna
2 1.001 – 3.000 Agak asin/payau Korelasi sempurna adalah korelasi dari dua
(slightly variabel, yaitu apabila kenaikan ataupun
saline) penurunan variabel yang satu (variabel X)
3 3.001 – 10.000 Sedang/payau berbanding dengan kenaikan atau penurunan
(moderately variable lainnya (variabel Y).
saline)
4 10.001 – 100.000 Asin (saline) 2.3.2 Koefesien korelasi linier sederhana
5 > 100.000 Sangat asin (brine) 1. Pengertian Koefesien Korelasi
Koefesien korelasi merupakan indeks atau
4. Salinitas bilangan yang digunakan untuk mengukur
Salinitas adalah konsentrasi total ion yang keeratan (kuat, lemah, atau tidak ada) hubungan
terdapat di perairan[6]. Salinitas menggambarkan antar variabel. Koefesien korelasi memiliki nilai
padatan total di dalam air, setelah semua karbonat antara -1 dan +1.
dikonversi menjadi oksida, semua bromida dan 2. Koefesien Korelasi Pearson
ionida digantikan klorida, dan semua bahan Koefesien korelasi pearson adalah indeks atau
organik telah dioksidasi. Salinitas dinyatakan angka yang digunakan untuk mengukur keeratan
dalam satuan g/kg atau permil (0/00). Berikut hubungan antara dua variabel yang datanya
kriteria penilian salinitas air sumur dapat dilihat berbentu data interval atau ratio. Disimbolkan
pada tabel 2[13]: dengan “r”. Koefesien korelasi ditentukan dengan
Tabel 2. Kriteria Penilaian Salinitas Air Sumur dua metode[14]:
No. Salinitas (0/00) Tingkat Salinitas a. Metode Least Square
1 < 0,5 Air Tawar Koefesien korelasi linier dengan metode
2 0,5 – 30 Sedang/payau least square dirumuskan:
(moderately 𝑛∑𝑋𝑌 − ∑𝑋∑𝑌
𝑟=
saline) √(𝑛∑𝑋² − (∑𝑋)2 (𝑛∑𝑌 2 − (∑𝑌)2 )
3 30 – 50 Asin (saline) Keterangan:
4 > 50 Sangat asin (brine) r = koefesien korelasi
n = jumlah data
2.3. Analisis Bivarian x = devisiasi rata-rata variabel X
y = devisiasi rata-rata variabel Y
2.3.1 Korelasi dan Regresi Linier Sederhana b. Metode Product Moment
1. Variabel Bebas dan Variabel Terikat Koefesien korelasi (r) dengan metode
Variabel bebas (independent variable) adalah product moment dirumuskan:
variabel yang nilai-nilainya tidak bergantung pada ∑𝑥𝑦
𝑟= 2
.
variabel lainnya, disimbolkan dengan X. Variabel √∑𝑋 .∑𝑦²

terikat (dependent variable) adalah variabel yang Keterangan:


nilai-nilainya bergantung pada variabel lainnya, r = koefesien korelasi
disimbolkan dengan Y. x = devisiasi rata-rata variabel X
2. Analisis Korelasi Sederhana y = devisiasi rata-rata variabel Y
Korelasi merupakan istilah yang digunakan untuk c. Regresi Linier Sederhana
mengukur kekuatan hubungan antar variabel. Regresi linier merupakan suatu alat ukur
Analisis korelasi adalah cara untuk mengetahui yang juga digunakan untuk mengukur ada
ada atau tidaknya hubungan antar variabel atau tidaknya korelasi antar variabel.
misalnya hubungan dua variabel. Regresi linier adalah regresi yang variabel
Korelasi yang terjadi anatara dua variabel dapat bebasnya (variabel X) berpangkat paling
berupa: tinggi satu. Untuk regresi linier sederhana,
1. Korelasi Positif yaitu hanya melibatkan dua variabel
Korelasi positif merupakan korelasi dari dua (variabel X dan Y), persamaan garis
variabel, yaitu apabila variabel yang satu (X) regresinya dapat dituliskan dalam dua
meningkat atau menurun maka variabel (Y) bentuk, serta koefisien determinasinya yaitu
cendrung untuk meningkat atau menurun pula. sebagai berikut ini:
2. Korelasi Negatif
1) Persamaan Regresi Linier dari Y terhadap X

1753
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.3, No.4

Persamaan regresi linier dari Y terhadap X Hasil pengukuran salinitas berdasarkan kondisi
dirumuskan[14]: air laut pasang dan air laut surut dituangkan dalam
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋 bentuk diagram batang yang dapat dilihat pada Gambar
Keterangan: 2.
Y = Variabel terikat
X = Variabel bebas
a =intersep
Salinitas
b = koefesien regresi atau slop 40

Salinitas (ppt)
2) Persamaan Regresi Linier dari X terhadap Y
30
Persamaan regresi linier dari X terhadap Y
dirumuskan[14]: 20
𝑋 = 𝑎 + 𝑏𝑌 Pasang
10
Keterangan: Surut
X = Variabel terikat 0

s1
s15
s29
s43
s57
s71
s85
s99
Y = Variabel bebas
a = intersep
b = koefesien regresi atau slop Titik Pengukuran
3) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi(R2)adalah bagian dari Gambar 2. Diagram Batang Salinitas Seluruh Titik
keragaman total variabel terikat (Y) yang Pengukuran
dapat diterangkan oleh keragaman variabel
bebas (X). Koefisien ini dihitung dengan Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa
mengkuadratkan koefisien korelasi. Adapun tingkat nilai salinitas keseluruhanya beragam dari nilai
interpretasi dari nilai koefisien determinasi terendah 0,1 ppt hingga nilai tertinggi 33 ppt yaitu pada
dapat dilihat pada Tabel 3[15]. titik pengukuran S53 dan S92. Artinya dari nilai diatas
Tabel 3. Interpretasi Nilai Koefisien terdapat anomali dimana nilai salinitasnya sangat tinggi
Determinasi (R2) dibandingkan titik pengukuran yang lain. tingkat nilai
No. R2 Interpretasi salinitas untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
1 0,00 – 0,25 Tidak ada Gambar 3 dan Gambar 4 dimana terdapat 7 titik
hubungan/ pengukuran yang memiliki nilai anomali.
hubungan lemah
2
3
0,26 – 0,50
0,51 – 0,75
Hubungan sedang
Hubungan kuat
Salinitas
4 0,76 – 1,00 Hubungan sangat 6
Salinitas (ppt)

kuat/sempurna
4

3 Metode Penelitian 2 Pasang


0 Surut
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian
s1
s13

s73
s25
s37
s49
s61

s86
s104

survei, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan


untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa
variabel, unit atau individu. Data yang dikumpulkan Titik Pengukuran
melalui individu atau sampel fisis tertentu yang
bertujuan agar dapat digeneralisasi terhadap apa yang Gambar 3. Diagram Batang SalinitasTitik Pengukuran
diteliti [16]. yang Tidak Mengalami Anomali

4 Hasil dan Pembahasan


Salinitas
4.1 Hasil Pengukuran Salinitas, Konduktivitas,
Resistivitas dan TDS Air Tanah Dangkal 40
Salinitas (ppt)

Kawasan Pesisir Kota Padang 30


4.3.1 Salinitas 20
Pengukuran salinitas air tanah dangkal bertujuan untuk Pasang
10
mengungkap sebaran nilai salinitas yang ada di
kawasan pesisir Kota Padang. Pengukuran ini telah 0 Surut
s84
s92
s93
s94
s95
s96
s103

dilakukan pada 107 titik sampel yang tersebar di


kawasan pesisir Kota Padang. Dimana pengukuran ini
diambil dengan dua kondisi yang berbeda yakni, Titik Pengukuran
kondisi air laut pasang dan air laut surut.
1754
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.3, No.4

Gambar 4. Diagram Batang Salinitas Titik


Pengukuran yang Anomali
Konduktivitas
15000

Cond (µS/cm)
4.3.2 Konduktivitas 10000
Pengukuran konduktivitas air tanah dangkal bertujuan
untuk mengungkap sebaran nilai konduktivitas atau 5000 Pasang
daya hantar listrik yang ada di kawasan pesisir Kota 0
Padang. Pengukuran ini telah dilakukan pada 107 titik Surut

s84
s92
s93
s94
s95
s96
s103
sampel yang tersebar di kawasan pesisir Kota Padang.
Dimana pengukuran ini diambil dengan dua kondisi Titik Pengukuran
yang berbeda yakni, kondisi air laut pasang dan air laut
surut.
Gambar 7. Diagram Batang Konduktivitas Titik
Hasil pengukuran konduktivitas berdasarkan
.Pengukuran yang Anomali
kondisi air laut pasang dan air laut surut dituangkan
dalam bentuk diagram batang yang dapat dilihat pada
Gambar 5. 4.3.3 Resistivitas
Pengukuran resistivitas air tanah dangkal bertujuan
untuk mengungkap sebaran nilai resistivitas yang ada
Konduktivitas di kawasan pesisir Kota Padang. Pengukuran ini telah
dilakukan pada 107 titik sampel yang tersebar di
15000
kawasan pesisir Kota Padang. Dimana pengukuran ini
Cond (µS/cm)

10000 diambil dengan dua kondisi yang berbeda yakni,


kondisi air laut pasang dan air laut surut.
5000 Pasang Hasil pengukuran resistivitas berdasarkan kondisi
air laut pasang dan air laut surut dituangkan dalam
Surut bentuk diagram batang yang dapat dilihat pada Gambar
0
8.
s1
s15
s29
s43
s57
s71
s85
s99

Titik Pengukuran Resistivitas


Gambar 5. Diagram Batang Konduktivitas Seluruh 15000
Resist (Ohm-cm)

..Titik Pengukuran
10000
Berdasarkan Gambar 5 dapat dilihat bahwa
5000 Pasang
tingkat nilai konduktivitas keseluruhanya beragam dari
nilai terendah 96,5 µS/cm hingga nilai tertinggi 0 Surut
13075,5 µS/cm yaitu pada titik pengukuran S53 dan
s1
s17
s33
s49
s65
s81
s97

S92. Artinya dari nilai diatas terdapat anomali dimana


nilai konduktivitasnya sangat tinggi dibandingkan titik Titik Pengukuran
pengukuran yang lain. tingkat nilai konduktivitas untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6 dan Gambar Gambar 8. Diagram Batang Resistivitas Seluruh Titik
7 dimana terdapat 7 titik pengukuran yang memiliki Pengukuran
nilai anomali.
Berdasarkan Gambar 8 dapat dilihat bahwa
Konduktivitas tingkat nilai resistivitas keseluruhanya beragam dari
nilai terendah 76 Ohm-cm hingga nilai tertinggi 10366
1500 Ohm-cm yaitu pada titik pengukuran S53 dan S92.
Cond (µS/cm)

Artinya dari nilai diatas terdapat anomali dimana nilai


1000 konduktivitasnya sangat tinggi dibandingkan titik
pengukuran yang lain. tingkat nilai konduktivitas untuk
500 Pasang lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 9 dan Gambar
10 dimana terdapat 7 titik pengukuran yang memiliki
Surut
0 nilai anomali.
s1

s27
s14

s40
s53
s66
s79
s98

Titik Pengukuran

Gambar 6. Diagram Batang Konduktivitas Titik


Pengukuran yang Tidak Mengalami
Anomali
1755
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.3, No.4

Berdasarkan Gambar 11 dapat dilihat bahwa


Resistivitas tingkat nilai resistivitas keseluruhanya beragam dari
nilai terendah 58,68 ppmhingga nilai tertinggi 7780,82
15000 ppmyaitu pada titik pengukuran S53 dan S92. Artinya
Resist (Ohm-cm)

dari nilai tersebut terdapat anomali dimana nilai


10000 konduktivitasnya sangat tinggi dibandingkan titik
5000 Pasang pengukuran yang lain. tingkat nilai konduktivitas untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 12 dan
0 Surut Gambar 13 dimana terdapat 7 titik pengukuran yang
s1
s16
s31
s46
s61
s76
s97
memiliki nilai anomali.
Titik Pengukuran
TDS
Gambar 9. Diagram Batang Resistivitas Titik
Pengukuran yang Tidak Mengalami 800
Anomali 600

TDS (ppm)
400
Pasang
Resistivitas 200
Surut
600 0
Resist (Ohm-cm)

s1
s14
s27
s40
s53
s66
s79
s98
400
Titik Pengukuran
200 Pasang
Gambar 12. Diagram Batang TDS Titik Pengukuran
0 Surut yang Tidak Mengalami Anomali
s84
s92
s93
s94
s95
s96
s103

Titik Pengukuran TDS


Gambar 10. Diagram Batang Resistivitas Titik 10000
TDS (ppm)

Pengukuran yang Anomali


5000
4.3.4 TDS Pasang
Pengukuran TDS air tanah dangkal bertujuan untuk 0 Surut
mengungkap sebaran nilai TDS yang ada di kawasan
s84
s92
s93
s94
s95
s96
s103

pesisir Kota Padang. Pengukuran ini telah dilakukan


pada 107 titik sampel yang tersebar di kawasan pesisir Titik Pengukuran
Kota Padang. Dimana pengukuran ini diambil dengan
dua kondisi yang berbeda yakni, kondisi air laut pasang Gambar 13. Diagram Batang TDS Titik Pengukuran
dan air laut surut. yang Anomali.
Hasil pengukuran TDS berdasarkan kondisi air
laut pasang dan air laut surut dituangkan dalam bentuk 4.4 Hasil Analisis Statistik Bivarian
diagram batang yang dapat dilihat pada Gambar 11.
4.4.1 Analisis Konduktivitas Terhadap Salinitas
TDS Konduktivitas merupakan variabel bebas (independent)
dan salinitas merupakan variabel terikatnya
10000 (dependent) yang dianalisis menggunakan analisis
TDS (ppm)

regresi linier sederhana dan korelasi. Analisis regresi


linier sederhana dilakukan untuk mengukur seberapa
5000
Pasang besar pengaruh konduktivitas terhadap salinitas.
Sedangkan analisis korelasi dilakukan untuk mengukur
0 Surut seberapa kuat hubungan antara konduktivitas dengan
salinitas. Analisis statistik dikerjakan menggunakan
s1
s17
s33
s49
s65
s81
s97

Microsoft Excel dan SPSS 23. Perhitungan analisis


Titik Pengukuran dilakukan pada 2 kondisi yang berbeda yakni
berdasarkan kondisi air laut pasang dan air laut surut.
Gambar 11. Diagram Batang TDS Seluruh Titik Hasil analisis statistik konduktivitas terhadap salinitas
Pengukuran ditampilkan dalam bentuk grafik hubungan yang dapat
dilihat pada Gambar 14 dan Gambar 15.
1756
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.3, No.4

Konduktivitas Terhadap Salinitas


40
4.4.2 Analisis Resistivitas Terhadap Salinitas
Resistivitas merupakan variabel bebas (independent)
Salinitas (ppt)

30 dan salinitas merupakan variabel terikatnya


(dependent) yang dianalisis menggunakan analisis
20 regresi linier sederhana dan korelasi. Analisis regresi
y = 0.0027x + 0.8634 linier sederhana dilakukan untuk mengukur seberapa
10 R² = 0.9591 besar pengaruh resistivitas terhadap salinitas.
0 Sedangkan analisis korelasi dilakukan untuk mengukur
0 5000 10000 15000 seberapa kuat hubungan antara resistivitas dengan
salinitas. Analisis statistik dikerjakan menggunakan
Konduktivitas (μS/cm) Microsoft Excel dan SPSS 23. Perhitungan analisis
dilakukan pada 2 kondisi yang berbeda yakni
Gambar 14. Regresi Linier Sederhana Konduktivitas berdasarkan kondisi air laut pasang dan air laut surut.
Terhadap Salinitas Berdasarkan Kondisi Hasil analisis statistik resistivitas terhadap salinitas
Air Laut Pasang ditampilkan dalam bentuk grafik hubungan yang dapat
dilihat pada Gambar 16 dan Gambar 17 berikut ini.
Dari grafik terlihat bawha konduktivitas terhadap
salinitas memiliki hubungan linier positif, yang artinya
semakin besar nilai konduktivitas maka nilai salinitas Resistivitas Terhadap Salinitas
juga semakin besar. Dengan persamaan regresi yang
60
didapatkan adalah
Salinitas (ppt) 50
y = 0,0027x – 0,8634, 40
dimana: 30 y = 4097.7x-0.995
Y = Salinitas R² = 0.9503
20
X = Konduktivitas
dan Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9591 artinya 10
konduktivitas berpengaruh besar terhadap salinitas. 0
0 5000 10000 15000
Resistivitas (ohm-cm)
Konduktivitas Terhadap Salinitas
40 Gambar 16. Regresi Linier Sederhana Resistivitas
Terhadap Salinitas Berdasarkan
Salinitas (ppt)

30 Kondisi Air Laut Pasang


20
y = 0.0028x + 0.7893 Dari grafik terlihat bawha resistivitas terhadap
10 R² = 0.9605 salinitas memiliki hubungan linier negatif, yang artinya
semakin besar nilai resistivitas maka nilai salinitas
0 akan semakin kecil. Dengan persamaan regresi yang
0 5000 10000 15000 didapatkan adalah
Konduktivitas (μS/cm) y = 4097,9x0,995
dimana:
Gambar 15. Regresi Linier Sederhana Konduktivitas Y = Salinitas
Terhadap Salinitas Berdasarkan Kondisi X = Resistivitas
Air Laut Surut dan Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9503 artinya
resistivitas memiliki pengaruh yang sangat kecil
Dari grafik terlihat bawha konduktivitas terhadap terhadap salinitas.
salinitas memiliki hubungan linier positif, yang artinya
semakin besar nilai konduktivitas maka nilai salinitas
juga semakin besar. Dengan persamaan regresi yang
didapatkan adalah

y = 0,0028x – 0,7893
dimana:
Y = Salinitas
X = Konduktivitas
dan Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9605 artinya
konduktivitas berpengaruh besar terhadap salinitas.

1757
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.3, No.4

Resistivitas Terhadap Salinitas TDS Terhadap Salinitas


60 40 y = 0.0045x + 0.851
50 R² = 0.9611

Salinitas (ppt)
Salinitas (ppt)

30
40
y = 3828.3x-0.986
30 R² = 0.9449 20
20
10
10
0 0
0 5000 10000 15000 0 2000 4000 6000 8000 10000
Resistivitas (ohm-cm) TDS (ppm)

Gambar 17. Regresi Linier Sederhana Resistivitas Gambar 18. Regresi Linier Sederhana TDS Terhadap
Terhadap Salinitas Berdasarkan Salinitas Berdasarkan Kondisi Air Laut
Kondisi Air Laut Surut. Pasang

Dari grafik terlihat bawha resistivitas terhadap Dari grafik terlihat bawha TDS terhadap salinitas
salinitas memiliki hubungan linier negatif, yang artinya memiliki hubungan linier positif, yang artinya semakin
semakin besar nilai resistivitas maka nilai salinitas besar nilai TDS maka nilai salinitas juga semakin
akan semakin kecil. Dengan persamaan regresi yang besar. Dengan persamaan regresi yang didapatkan
didapatkan adalah adalah

y = 3828,3x0,986 y = 0,0045x -0,851


dimana: dimana:
Y = Salinitas Y = Salinitas
X = Resistivitas X = TDS
dan Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9449 artinya dan Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9611 artinya
resistivitas memiliki pengaruh yang sangat kecil resistivitas memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap salinitas. terhadap salinitas.

4.4.3 Analisis TDS Terhadap Salinitas


TDS merupakan variabel bebas (independent) dan TDS Terhadap Salinitas
salinitas merupakan variabel terikatnya (dependent) 40
yang dianalisis menggunakan analisis regresi linier y = 0.0046x + 0.7865
35
sederhana dan korelasi. Analisis regresi linier R² = 0.9619
30
sederhana dilakukan untuk mengukur seberapa besar 25
Salinitas (ppt)

pengaruh TDS terhadap salinitas. Sedangkan analisis 20


korelasi dilakukan untuk mengukur seberapa kuat 15
hubungan antara TDS dengan salinitas. Analisis
10
statistik dikerjakan menggunakan Microsoft Excel dan
5
SPSS 23. Perhitungan analisis dilakukan pada 2
0
kondisi yang berbeda yakni berdasarkan kondisi air
0 2000 4000 6000 8000
laut pasang dan air laut surut. Hasil analisis statistik
resistivitas terhadap salinitas ditampilkan dalam bentuk TDS (ppm)
grafik hubungan yang dapat dilihat pada Gambar 18
dan Gambar 19. Gambar 19. Regresi Linier Sederhana TDS Terhadap
Salinitas Berdasarkan Kondisi Air Laut
Surut

Dari grafik terlihat bawha resistivitas terhadap


salinitas memiliki hubungan linier positif, yang artinya
semakin besar nilai resistivitas maka nilai salinitas juga
semakin besar. Dengan persamaan regresi yang
didapatkan adalah

y = 0,0046x – 0,7865,
dimana:
Y = Salinitas
X = TDS

1758
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.3, No.4

dan Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,9619 artinya Tabel 5. Kriteria Penilaian Salinitas Air Sumur
resistivitas berpengaruh besar terhadap salinitas. No. Salinitas (0/00) Tingkat Salinitas
1 < 0,5 Air Tawar
4.4.4 Analisis Korelasi Antara Salinitas, 2 0,5 – 30 Sedang/payau (moderately
Konduktivitas, Resistivitas dan TDS saline)
Adapun analisis korelasi antara salinitas, konduktivitas, 3 30 – 50 Asin (saline)
resistivitas dan TDS pada kondisi air laut pasang yang 4 > 50 Sangat asin (brine)
didapat dengan menggunakan SPSS 23 dapat dilihat Berdasarkan kriteria penilaian diatas, potensi
pada tabel 3. intrusi air laut di daerah pesisir Kota Padang pada
kondisi air laut pasang dan air laut surut sebagai
Tabel 3. Korelasi Antara Salinitas, Konduktivitas, berikut.
Resistivitas dan TDS .pada Kondisi Air
Laut Pasang 4.5.1 Kondisi Air Laut Pasang
Kondukti Resistivi 1. Air tawar (fresh water), terdapat 4 titik
vitas tas TDS pengukuran yaitu di kecamatan Koto Tangah.
Salinitas Pearson ,980*
,979** -,491** *
Correlation 2. Air payau (moderately saline), terdapat 102 titik
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 pengukuran yaitu dikecamatan Padang Utara 23
N 106 107 107 titik pengukuran, di kecamatan padang Selatan 8
titik pengukuran, di kecamatan Padang Barat 18
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai titik pengukuran dan di kecamatan Koto Tangah
Korelasi antara salinitas dengan konduktivitas sebesar 53 titik pengukuran.
0.979 yang artinya korelasi tinggi. Untuk nilai korelasi
antara salinitas dengan resistivitas sebesar 0,491 yang 3. Air asin (saline), terdapat 1 titik pengukuran yaitu
artinya korelasi agak rendah. Dan untuk nilai korelasi dikecamatan Padang Utara.
antara salinitas dengan TDS sebesar 0,98 yang artinya
korelasi tinggi. 4. Air sangat asin (brine), kandungan salinitas air ini
Adapun analisis korelasi antara salinitas, diata 50 ppt, dan tidak ditemukan dalam
konduktivitas, resistivitas dan TDS pada kondisi air penelitian penulis.
laut pasang yang didapat dengan menggunakan SPSS
23 dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Korelasi Antara Salinitas, Konduktivitas, 4.5.2 Kondisi Air Laut Surut
.Resistivitas dan TDS pada Kondisi Air Laut 1. Air tawar (fresh water), terdapat 4 titik
.Surut pengukuran yaitu di kecamatan Koto Tangah.
Kondukti Resistivi
vitas tas TDS 2. Air payau (moderately saline), terdapat 102 titik
Salinitas Pearson pengukuran yaitu dikecamatan Padang Utara 23
,980** -,495** ,981** titik pengukuran, di kecamatan padang Selatan 8
Correlation
Sig. (2- titik pengukuran, di kecamatan Padang Barat 18
,000 ,000 ,000 titik pengukuran dan di kecamatan Koto Tangah
tailed)
N 107 107 107 53 titik pengukuran.

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai 3. Air asin (saline), terdapat 1 titik pengukuran yaitu
Korelasi antara salinitas dengan konduktivitas sebesar dikecamatan Padang Utara.
0.98 yang artinya korelasi tinggi. Untuk nilai korelasi
antara salinitas dengan resistivitas sebesar 0,495 yang 4. Air sangat asin (brine), kandungan salinitas air ini
artinya korelasi agak rendah. Dan untuk nilai korelasi diata 50 ppt, dan tidak ditemukan dalam
antara salinitas dengan TDS sebesar 0,981 yang artinya penelitian penulis.
korelasi tinggi.
5. Kesimpulan dan Saran
4.5 Potensi Intrusi Air Laut Berdasarkan Nilai
5.1 Kesimpulan
Salinitas pada Kondisi Air Laut Pasang
dan Air Laut Surut
1. Hasil pengukuran salinitas, konduktivitas,
Menurut Goetz dalam Fathoni, dkk (2018) kriteria resistivitas dan TDS air tanah dangkal kawasan
penilaian salinitas air sumur atau pengklasifikasian pesisir kota padang yang telah dilakukan pada
salinitas berdasarkan satuan ppt atau permil (0/00) ada 107 titik pengukuran terdapat nilai anomali pada
empat bagian yang dapat dilihat pada tabel 5. masing-masing parameter di 7 titik pengukuran
yaitu salinitas dengan nilai berkisar 8,85 – 33 ppt,
konduktivitas dengan nilai berkisar 1.874,5 –

1759
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol.3, No.4

13.075,5 µS/cm, resistivitas dengan nilai berkisar Surabaya. Jurnal Rekayasa Teknik Sipil. Vol.3.
76 – 533 Ohm-cm dan TDS dengan nilai berkisar No.3. (2014)
1.135,94 – 7780,82 ppm. 5. Badan Pusat Statistik. Kota Padang Dalam
2. Pengaruh konduktivitas, resistivitas dan TDS Angka. Padang: BPS Kota Padang. (2016)
terhadap salinitas pada kondisi air laut pasang 6. Nurrohim, Ahmad, Tjaturahono, BS. dan Wahyu
berdasarkan analisis statistik bivarian yang Setyaningsih. Kajian Intrusi Air laut di Kawasan
didapatkan adalah: konduktivitas terhadap Pesisir Kecamatan dan Kabupaten Rembang.
salinitas (R2) = 0,9591 dengan korelasi 0,979 Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial,
(korelasi sangat tinggi), resistivitas terhadap Universitas Negeri Semarang. (2012)
salinitas (R2) = 0,2415 dengan korelasi 0,491 7. Gasim, Muhammad Barzani. The Influence of
(korelasi agak rendah) dan TDS terhadap salinitas Tidal Activities on Water Quality Of Paka River
(R2) = 0,9611 dengan korelasi 0,98 (korelasi Terengganu, Malaysia. Malaysian Journal of
sangat tinggi). Pengaruh konduktivitas, Analytical Science. Vol.19. No.5. (2015)
resistivitas dan TDS terhadap salinitas pada 8. Sunandar, Arie.Kualitas Airtanah di Dataran
kondisi air laut surut berdasarkan analisis statistik Rendah Teluk Naga Kabupaten Tangerang.
bivarian yang didapatkan adalah: konduktivitas Skripsi. Universitas Indonesia. (2009)
terhadap salinitas (R2) = 0,9982 dengan korelasi 9. Wulandari, Sri Yuliana, dkk. Kajian Konsentrasi
0,98 (korelasi sangat tinggi), resistivitas terhadap dan Sebaran Parameter Kualitas Air di Perairan
salinitas (R2) = 0,2453 dengan korelasi 0,495 Pantai Genuk, Semarang. Buletin Oseanografi
(korelasi agak rendah) dan TDS terhadap salinitas Marina. Vol. 3. No. 1. (2014)
(R2) = 0,9619 dengan korelasi 0,981 (korelasi 10. Robert J. Kodoatie.Tata Ruang Air Tanah.
sangat tinggi). Yang artinya baik pada kondisi air Yogyakarta: Penerbit ANDI. (2012)
laut pasang maupun air laut surut pengaruh 11. Mia, dkk. analisis geokimia dan metode geolistrik
konduktivitas, resistivitas dan TDS terhadap resistivitas 2d untuk mengetahui aliran lindi di
salinitas tidak terlalu berbeda. tpa babakan ciparay. Chimica et Natura Acta
3. Sebagian besar daerah pesisir Kota Padang Vol.3 No.1 (2016)
mengalami intrusi air laut, terbukti berdasarkan 12. WHO.Total dissolved solids in Drinking-water.
pengukuran nilai salinitas air tanah dangkal Geneva: World Health Organization. (1996)
dimana rata-rata kandungan salinitas berada pada 13. Fatoni, Muhammad, dkk. Studi Agihan Salinitas
kisaran 0,5 ppt – 30 ppt yaitu air agak asin/payau Air Tanah Dangkal di Kecamatan Puring
(moderately saline) baik pada kondisi air laut Kabupaten Kebumen Tahun 2016. Jurnal GeoEco.
pasang maupun kondisi air laut surut. Vol.4. No.1. Januari 2018. ISSN. 2460-0768
(2018)
5.2 Saran 14. Hasan,I. Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta:
1. Pada kawasan yang terindikasi air asin agar air PT. Bumi Aksara. (2001)
sumur dangkal tidak digunakan untuk konsumsi 15. Hastono, S. P.Basic Data Analysis for Health
sehari-hari karena tidak baik untuk kesehatan. Research. Universitas Indonesia (UI): Fakultas
2. Hendaknya pemerintah yang terkait untuk Kesehatan Masyarakat. (2006)
memberikan perhatian guna meminimalisir 16. Suryana. Metodologi Penelitian Model Praktis
dampak yang dialami air tanah dangkal yang Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung :
mengalami intrusi air asin. UPI. (2010)

Daftar Pustaka
1. Amri, Hafizul., Putra, Ardian. Estimasi
Pencemaran Air Sumur yang Disebabkan Oleh
Intrusi Air Laut di Daerah Pantai Tiram,
Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang
Pariaman. Jurnal Fisika Unand. Vol. 3.
No.4.Oktober 2014. ISSN. 2302-8491 (2014)
2. Leidonald, Rusdi. Kajian Intrusi Air Laut pada
Sumur Dangkal di Desa Denai Kuala di
Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli
Serdang.Jurnal Manajemen dan Sumberdaya
Perairan USU. (2015)
3. Afrianita, Reri. dkk. Analisis Intrusi Air Laut
dengan Pengukuran Total Dissolved Solid (TDS)
Air Sumur Gali di Kecamatan Padang Utara.
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND. (2017)
4. Indriastoni, Rendi Novi. Intrusi Air Laut
Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal di Kota

1760

Anda mungkin juga menyukai