Anda di halaman 1dari 2

STRATEGI PENDAMPINGAN MURID DI RUMAH

DI LUAR JARINGAN

Belajar jarak jauh ? , hah gimana caranya. Ini seolah menjadi hal luar biasa.
Padahal mah tidak juga. Eits jangan menjas dulu pembelajaran jarak jauh ini menurut
saya sih sesuatu yang mudah tapi tidak semudah membalikan telapak tangan. Namun
jika dikatakan rumit tidak serumit yang dibayangkan.

Pembelajaran jarak jauh bisa dilakukan dengan berbgai cara loh. Emang bisa ?
kan tidak semua punya hp juga. Whats hp atau gawai ? Apakah semua pembelajaran
jarak jauh harus selalu dengan kecanggihan teknologi. Sepertinya tidak juga.

Nah ternyata dizaman yang serba canggih ini ada juga loh yang belum punya
gawai. Namun mereka tetap bisa belajar walau tiada guru disamping. Mereka tetap
belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan. Loh adakah. Gak percaya ? Ini terjadi
dengan siswa saya (SIswa SMP ) dia tidak punya hp sendiri namun tetap mengerjakan
tugasnya dengan cara meminjam hp kakaknya. Ketika ditanya dalam dialog singkat via
chat wa . Ternyata dia tetap semangat mengerjakan tugas dan bagaimana caranya biar
dia dapet tugas tersebut karena dia berpikir dan sempat dengar bahawa sekolahnya
tidak libur dan bukan liburan hanya saja dengan pembelajaran jarak jauh. Maka dia pun
mengirim tugasnya setelah dia dapat pinjaman dari kakaknya. Lain dengan dia ada lagi
teman bercerita bahawa ada yang orang tuanya tidak mengerti tulisan samsek
sementara tugas belajar dari guru dengan cara simak. Maka ia pun bercerita dengan
tetangganya dan tetangganya pun memberikan pinjaman hpnya bahkan ada yang
menawarkan belajar di rumahnya.

Yang jadi pertanyaan ketika diantara mereka tidak punya gawai bagaimana caranya
ternyata ada juga yang menyampaikan pesan dan tugas tersebut kepada siswa melalui
temannya. Nah untuk pengumpulan tugas ada yang diberi dispensasi oleh gurunya
setelah masuk karena sesuai dengan kondisi social orang tua siswa tersebut
Jadi jika kita melihat kenyataan dilapangan bahwa pembelajaran daring tidak
selamanya harus punya kuota dan internet apalagi Hp. Karena ternyata ada juga
beberapa diantara mereka yang empunyai HP tetap saja tak bergeming untuk
mengerjakan tugas pelajaran. Ini lebih kepada :

1. Sebelum pembelajaran online tentu kita pun sudah mengetahui latar belakang
sossial mereka ketika berada di kelas
2. Karakter dalam hal ini harus dibangun terlebih dahulu agar dapat bertanggung
jawab dalam mengerjakan tugas tersebut
3. Kolaborasi .Ini sangat diperlukan hingga memacu orang tua dan siswa lain bahka
tetangga untuk saling membantu dalam pengerjaan tugas belajar tersebut
4. Semangat ..yang tak kalah penting adalah memberikan dorongan agar tidak
gampang menyerah dan harus dikomunikasikan dengan para guru terutama
terkait tugas
5. Bagi guru pun harus ada fleksibelitas terutama bagi siswanya yang dalam tanda
kutip belum atau tidak mempunyai gawai
Sebagai contoh saya memberikan materi lewat wa group dengan terlebih dahulu
dihimbau mereka untuk wudlu, sholat dhuha (Karena pagi hari ) dan baca quran.
Saya pun minta kepada mereka pun saya minta untuk jujur dan setelah selesai
kami pun mulai dengan berdoa. Selesaio berdoa kami lanjut dengan sebuah
pertanyaan apa yang dimaksud dengan amal soleh..mereka pun menjawab (
pengetahuan ) untuk pertanyaan hots saya memberikan pertanyaan
semisal.apakah semua manusia rugi ? mohon jawab dengan alasan. Nah
setelah pemberian materi saya pun memberikan tugas dengan gogle form yang
harus dijawab tanpa ada pembatasan waktu mengingat dari social ekonomi
mereka. Terima kasih. Jadi intinya gak punya gawai tetap belajar di era on line
kenapa tidak ? Banyak jalan menuju Roma. Banyak belajar diera digital bagi
guru merdeka belajar agar murid tercerahkan….oke

Ida KGB Jaktim

Anda mungkin juga menyukai