METODE BIOPLATE
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah imunohematologi dan bank darah
Oleh :
2021
I. Judul :
Pemeriksaan Golongan Darah Metode Metode Bioplate
II. Pertemuan ke :
4 (Keempat)
V. Metode :
Bioplate
VI. Prinsip :
Ag (aglutinogen) pada permukaan eritrosit akan bereaksi dengan Ab (agglutinin)
pada antisera yang sesuai sehingga membentuk Aglutinasi.
Golongan darah merupakan sistem pengelompokkan darah yang didasarkan pada jenis
antigen yang dimilikinya. Antigen tersebut dapat berupa karbohidrat dan protein (Nadia et
al, 2010). Sistem penggolongan darah ABO pertama kali ditemukan oleh Karl Landsteiner
pada tahun 1900 dengan mencampur eritrosit dan serum darah para stafnya. Dari percobaan
tersebut, Landsteiner menemukan 3 dari 4 jenis golongan darah dalam sistem ABO, yaitu
A, B, O. Golongan darah yang keempat, yaitu AB ditemukan pada tahun 1901 (Farhud et
al, 2013).
Pemeriksaan golongan darah mempunyai berbagai manfaat dan mempersingkat waktu
dalam identifikasi. Golongan darah penting untuk diketahui dalam hal kepentingan
transfusi, donor yang tepat serta identifikasi pada kasus kedokteran forensik seperti
identifikasi pada beberapa kasus kriminal (Azmielvita, 2009). Pemeriksaan golongan darah
ABO dilakukan untuk menentukan jenis golongan darah pada manusia. Penetuan golongan
darah ABO pada umumnya dengan menggunakan metode slide. Metode slide merupakan
salah satu metode yag sederhana, cepat dan mudah untuk pemeriksaan golongan darah
(Chandra, 2008). Pemeriksaan golongan darah untuk mendeteksi keberadaan antigen di
permukaan membran sel darah merah dengan cara mereaksikan darah manusia dengan anti-
sera A dan antisera B (Yuniar et al, 2014).
ALAT BAHAN
Tabung reaksi Sampel suspense 10% dan 40%
Bioplate Antisera A
Centrifuge Antisera B
Pipet tetes Antisera D
Larutan NaCl 0,85%
Bovine Albumin 6%
Test Sel 10% A,B, dan O
X. Hasil
Berikut merupakan hasil pemeriksaan yang disajikan dalam bentuk table :
Aglutinasi
Sampel - + + - - - + - B+
darah
X
Keterangan :
XI. Pembahasan :
Antigen adalah setiap zat yang dianggap sebagai benda asing yang masuk ke dalam
tubuh dan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk merespon masuknya antigen
tersebut. Antibodi adalah produk dari respon imun dan akan bereaksi dengan antigen,
sehingga terjadi aglutinasi dari reaksi tersebut dengan bantuan reagen antisera.
Pada prinsipnya antigen dan antibosi sejenis akan mengalami aglutinasi jika
direaksikan. Misalya Antigen A akan menggumpal apabila bereaksi dengan antibody A
yang sejenis begitu juga sebaliknya dengan Antigen B dan antibody B. Penggolongan
golongan darah juga didasarkan pada sampel yang digunakan apakah menggunakan sel
(antigen) atau serum (antibody). Pada pemeriksaan golongan AB dilakukan juga dengan
menggunakan reagen antisera AB yang berfungsi sebagai validasi atau untuk memastikan
golongan darah tersebut apakah A, B atau AB.
XII. Simpulan :
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa golongan darah pasien
adalah B+. Pemeriksaan ini didasarkan pada prinip aglutinasi pada antigen dan antibody
sejenis. Metode bioplate merupakan salah satu metode yang sederhana, cepat dan mudah
untuk pemeriksaan golongan darah. Metode ini memiliki reaksi dan hasil serupa dengan
metode slide card test, hanya saja tempat pemeriksaanya yang berbeda.
XIII. Referensi
Kuncara, Rachmat Bayu. 2021. PPT Pembelajaran. Pemeriksaan Golongan Darah dan
Rhesus.Poltekkes Kemenkes Semarang.
Oktari, A., & Silvia, N. (2016). Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide
dengan Reagen Serum Golongan Darah A, B, O. Jurnal Teknologi
Laboratorium, 5(2), 49 - 54. Retrieved from
https://www.teknolabjournal.com/index.php/Jtl/article/view/78
Maharani, Eva Ayu dan Ganjar Noviar. 2018. Imunohematologi dan Banj Darah. Bahan
Ajar Teknologi Laboratorium Medik. PPSDMK. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
XIV. Lampiran
Minggu, 29 Agustus 2021
Dosen Pengampu, Praktikan,
METODE TABUNG
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah imunohematologi dan bank darah
Oleh :
2021
I. Judul :
Pemeriksaan Golongan Darah Abo Dan Rhesus Metode Tabung
II. Pertemuan ke :
5 (Lima)
V. Metode :
Metode Tabung
VI. Prinsip :
Ag (aglutinogen) pada permukaan eritrosit akan bereaksi dengan Ab (agglutinin)
pada antisera yang sesuai sehingga membentuk Aglutinasi.
Rhesus adalah suatu faktor yang terdapat pada sel darah merah yang ditemukan
pertama kali oleh Landsteiner dan Liner pada tahun 1940 melalui injeksi darah merah kera
Rhesus ke tubuh kelinci. Zat anti yang ditemukan dalam tubuh kelinci itu kemudian
dinamakan anti Rhesus dan ternyata anti Rhesus ini juga dapat mengaglutinasikan sel darah
merah sebagian besar manusia. Seseorang yang darahnya teraglutinasi bila direaksikan
dengan anti Rhesus ini dikatakan antigen Rhesus (Maharani dan Noviar, 2018). Sel darah
manusia yang menimbulkan reaksi aglutinasi terhadap anti D dinamakan Rhesus positif,
dan yang tidak beraglutinasi dinamakan Rhesus negatif. Ini berarti bahwa Rhesus positif
mengandung antigen (D) yang bersamaan dengan antigen Rhesus. Menurut penelitian di
Amerika penduduknya 85% Rhesus positif dan 15% Rhesus negatif (Mbalibulha, 2018).
Pemeriksaan golongan darah ABO dan rhesus dilakukan untuk menentukan jenis
golongan darah pada manusia. Metode yang dapat digunakan antara lain adalah metode
slide, metode blood grouping, metode tabung, dan metode tile. Pada metode Tabung
prinsipnya yaitu untuk menentukan antigen, antibody yang dimiliki seseorang untuk
mengetahui golongan darah pasien.
ALAT BAHAN
Tabung serologi Sampel suspense 5%
Mikroskop Antisera A
Centrifuge Antisera B
Tabung centrifuge Antisera D
Rak tabung Test sel 5% A,B, dan O
Pipet tetes Larutan NaCl 0,85%
Bovine Albumin 6%
X. Hasil
1. Anti-A = Terjadi aglutinasi (3+)
2. Anti-B = Terjadi aglutinasi (-)
3. Sel A = Tidak terjadi aglutinasi (-)
4. Sel B = Tidak terjadi aglutinasi(2+)
5. Sel O = Tidak terjadi aglutinasi (-)
6. Auto Kontrol = Tidak terjadi aglutinasi (-)
7. Anti-D = Terjadi aglutinasi (3+)
8. BA = Tidak terjadi aglutinasi (-)
Goldar = A+
XI. Pembahasan :
Berdasarkan hasil pemeriksaan golongan darah yang telah dilakukan, terjadi
aglutinasi/gumpalan pada sampel pemeriksaan cell grouping yang diberi reagen antiA,
lalu dicentrifuge sedangkan pada pemeriksaan serum grouping pada test cell B terjadi
aglutinasi setelah sampel dicentrifuge. Hal itu berarti sampel yang digunakan
mengandung antigen A serta mengandung antibody B, hal ini berarti probandus memiliki
golongan darah A. Pada pemeriksaan rhesus darisampel darah yang digunakan dan
ditambah dengan reagen anti-D terbentuk aglutinasi, hal ini berarti sampel darah yang
digunakan memiliki antigen Rhesus sehingga rhesus positif. Sehingga hasil dari
pemeriksaan golongan darah dan rhesus, probandus memiliki golongan darah A dengan
rhesus positif atau A+
XII. Simpulan :
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan ini
didasarkan pada prinip aglutinasi pada antigen dan antibody sejenis. Dengan hasil
probandus memiliki golongan darah A Rhesus +
XIII. Referensi
Kuncara, Rachmat Bayu. 2021. PPT Pembelajaran. Pemeriksaan Golongan Darah dan
Rhesus.Poltekkes Kemenkes Semarang.
Modul praktikum Imunohematologi dan Bank Darah Jursan Analis Kesehatan Poltekkes
Kemenkes Semarang
XIV. Lampiran