Kti Adiwiyata Bahasa Indonesia
Kti Adiwiyata Bahasa Indonesia
PENDAHULUAN
Maraknya isu tentang pemanasan global, menjadikan banyak orang di seluruh lapisan dunia
bergerak untuk mencegah agar hal tersebut tidak benar – benar terjadi. Menipisnya lapisan ozon
di sebabkan banyaknya rumah – rumah yang menggunakan kaca serta tumbuh - tumbuhan yang
semakin hari, keberadaannya semakin habis. Oleh karenanya banyak orang berusaha untuk
menjaga kelestarian idup. Tak banyak dari mereka mendapat penghargaan Adiwiyata. Adiwiyata
merupakan lingkungan yang berwawasan lingkungan baik fisik maupun kultur manusianya.
Adiwiyata merupakan lingkungan yang bersih dan sehat. Adiwiyata memiliki tujuan yang
benar – benar positf, yakni memberi kesadaran pada siapapun akan pentingnya menjaga
lingkungan hidup. Salah satu tempat yang dapat di gunakan sarana sebagai pembelajaran akan
pentingnya menjaga lingkungan hidup adalah sekolah.
Dengan demikian di lingkungan sekolahpun banyak para guru dan murid bergerak di bidang ini.
Sehingga penanaman seribu pohon salah satunya adalah juga merupakan upaya pencegahannya.
Di lingkungan SMP Negeri 1 Sooko Mojokerto ini pun tidak kalah untuk bertiundak. Banyak
pohon – pohon tumbuh besar dan rindang di sekitarnya. Upaya yang di lakukan oleh SMP Negeri
1 Sooko Mojokerto ternyata tidak sia – sia. Sehingga, sekarang sekolah ini masuk dalam
Nominasi sekolah Adiwiyata yaitu sekolah yang peduli dengan lingkungan.
1.2. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan kita tentang sekolah
adiyata itu sendiri dan imu lainnya baik yang tersurat maupun yang tersirat dalam makalah ini.
1
1.3. Rumusan Masalah
1.4.1. Observasi
1.4.2.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara harfiah Green school berarti sekolah hijau, namun sebenarnya memiliki makna
yang lebih luas dari arti harfiahnya. Green school bukan hanya tampilan fisik sekolah yang
hijau/rindang, tetapi ujud sekolah yang memiliki program dan aktivitas pendidikan mengarah
kepada kesadaran dan kearifan terhadap lingkungan hidup. “Sekolah hijau” yaitu sekolah yang
memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk
menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktifitas sekolah. Tampilan fisik
sekolah ditata secara ekologis sehingga menjadi wahana pembelajaran bagi seluruh warga
sekolah untuk bersikap arif dan berprilaku ramah lingkungan. Program pendidikan dikemas
secara partisipatif penuh, percaya pada kekuatan kelompok, mengaktifkan dan menyeimbangkan
Feeling, Acting, dan Thinking, sehingga tiap individu bisa merasakan nilai keagungan
inisiasinya. Secara konsep kelompok didorong untuk mampu melahirkan visi bersama dengan
memahami apa yang menjadi penting (Definisi), menemukan dan mengapresiasi apa yang telah
ada dan tentunya itu terbaik (Discovery), menemukan apa yang semestinya ada (Dream),
menstrukturkan apa yang ada (Design) dan merawatnya hingga menjadi ada (Destiny), sehingga
hasilnya akan melampaui dari apa yang dinginkan dan sangat sinergi dengan konteks realitas
yang ada dalam kehidupan sekolah. Bahwa sebenarnya memahami makna Green school yang
seharusnya adalah “berbuat untuk menciptakan kualitas lingkungan sekolah yang
kondusif,ekologis, lestari secara nyata dan berkelanjutan, tentunya dengan cara-cara yang
simpatik, kreatif, inovatif dengan menganut nilai-nilai dan kearifan budaya lokal.
3
Program Green School ( Green School Movement ) harus disusun secara holistik dengan
mengkaitkan keseluruhan program yang ada di sekolah serta mempertimbangkan berbagai faktor
yang dapat berpengaruh, baik faktor pendukung atau faktor penghambatnya. Potensi internal
sekolah yang berupa lahan, sumberdaya air, energi dan limbah serta potensi sekitar sekolah
seperti tradisi masyarakat, kondisi bentang alam dan ekosistemnya akan menjadi objek- objek
pengembangan dalam program Green School.
Program Green School versi ”KEHATI” dikembangkan melalui lima kegiatan utama
meliputi :
1. Pengembangan kurikulum berwawasan lingkungan.
2. Pengembangan pendidikan berbasis komunitas.
3. Peningkatan kualitas kawasan sekolah dan lingkungan sekitarnya.
4. Pengembangan sistem pendukung yang ramah lingkungan.
5. Pengembangan manajemen sekolah berwawasan lingkungan
Program Green School merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan program
pengembangan sekolah, oleh sebab itu program Green School akan terintegrasi ke dalam
program pengembangan sekolah. Pengembangan kurikulum berwawasan lingkungan dan
pendidikan berbasis komunitas terwadai dalam program kurikuler dan ektra kurikuler.
Sedangkan pengembangan kawasan sekolah dan pengembangan sistem pendukung yang ramah
lingkungan termasuk dalam program pengelolaan lingkungan fisik/ fasilitas. Selanjutnya
pengembangan lingkungan sosial / lingkungan kerja merupakan bagian dari pengembangan
manajemen sekolah
4
Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna : Tempat yang baik atau ideal yang dapat
diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar
manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita yang
berkelanjutan.
5
Kebijakan berwawasan lingkungan dengan standar kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang memuat upaya Pelestarian Lingkungan Hidup (PPLH) dan alokasi
rencana kegiatan anggaran sekolah yang mendukung upaya tersebut.
Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan dengan standar guru yang mempunyai
kompetensi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup dan
siswa yang telah melakukan kegiatan pembelajaran tentang PPLH.
Kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dengan standar pelaksanaan kegiatan PPLH
yang terencana bagi warga sekolah dan menjalin kemitraan dalam upaya PPLH
dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerintah, swasta, media, sekolah lain).
Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan dengan standar ketersediaan sarana
prasarana pendukung yang ramah lingkungan dan peningkatan kualitas pengelolaan
sarana dan prasarana yang ramah lingkungan di sekolah.
Untuk siswanya sendiri dapat ikut berpartisispasi dalam hal ini dengan melakukan hal-hal
kecil tapi mempunyai manfaat besar seperti kegiatan “Sabtu Bersih”, menjaga kebersihan
sekolah, dan menjaga lingkungan hidup sekolah yang ada sekaligus turut bertanggung jawab
dalam upaya-upaya menyelamatkan alam.
6
Dalam menerapkan sekolah adiwiyata maka perlu dipahami konsep 5 R yang berasal dari 5
kata dalam bahasa Inggris yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle
(Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali).
7
Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali.
Contohna melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di
pekarangan rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akanmenjadi indah dan asri,
membantu pengauran suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah anda sendiri), dan
mengurnagi kontribusi atas pemanasan global.
Kondisi Sekolah
8
Karya Tulis Ilmiah Bahasa Indonesia – Adiwiyata oleh Kelompok 5