1906307435
Agama Islam-28
Di Indonesia sangat banyak sekali aliran islam atau organisasi islam yang tumbuh membesar.
Berikut adalah contoh aliran atau organisasi islam di Indonesia yang besar dan tidak bernilai
sesat.
1. Jam’iyatul Chair
Jam’iyatul Choir adalah salah satu nama aliran islam moderen di Indonesia yang berdiri di tahun
1901 M. Aliran ini adalah hasil dari perluasan pemikiran Muhammad Abduh melalui salah satu
media majalah islam yang masuk di Jakarta dari Mesir.
Aliran ini memiliki anggota yang berasal dari keturunan bangsa Arab yang berdomisili di
Indonesia. Dalam hal ini, Jam’iyatul Chair melakukan proses dakwah yang menekankan pada
pembelajaran Bahasa Arab, Pemahaman Islam, Pendidikan Agama, dan juga persatuan dan
ukhuwah islam.
2. Al Irsyad
Al irsyad adalah salah satu organisasi yang sudah berdiri di Inonesia sejak tahun 1914. Al-Irsyad
adalah pecahan organisasi Jam’iyatul Choir yang akhirnya berdiri sendiri berbentuk organisasi
baru.
Secara umum, garis perkembangan islam di Indonesia berasal dari perkembangan organisasi
yang sama. Namun, karena adanya perbedaan pandangan, pemikiran, atau bahkan fiqih maka
pecahlah mereka dengan didirikannya berbagai organisasi yang baru.
3. Sarikat Islam
Sarikat islam adalah bentukan dari HOS Tjokroaminoto. Pada awalnya Sarikat islam berbentuk
Sarikat Dagang Islam yang menitik beratkan pada program ekonomi para pedagang muslim.
Lama kelamaan HOS Tjokoroaminoto mengembangkan Sarekat Dagang Islam yang menjadi
Sarikat Islam karena sudah masuk kepada ranah politik dan islam.
Pada perkembangannya, sarikat islam menjadi terpecah juga menjadi SI Merah dan SI Putih. SI
Merah memiliki kecondongan pada nilai-nilai islam komunis atau sosialis. SI Putih memegang
teguh pada islam yang lebih puritan.
4. Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah organisasi atau aliran islam besar yang ada di Indonesia. Muhammadiyah
didirikan oleh KH Ahmad Dahlan yang berada di Jogyakarta. Muhammadiyah menitik beratkan
program dan visinya pada masalah pendidikan dan regenerasi muslim yang lebih cerdas dan
mampu mengembangkan islam secara lebih intelektual.
Karya besar Muhammadiyah dapat dilihat bahwa Muhammadiyah memiliki banyak sekali
Sekolah, Kampus, Majelis Taklim dan media pendidikan lainnya yang bisa diikuti oleh umat
islam. Untuk itu, hingga kini Muhammadiyah masih menjadi gerakan islam terbesar di
Indonesia.
5. Nahdatul Ulama
Nahdatul Ulama adalah organisasi yang lama dan juga cukup besar yang ada di Indonesia.
Nahdatul ulama adalah sebagai gerakan dari kebangkitan para ulama dan pemikir islam yang
kemudian bangkit untuk melawan penjajahan.
Nahdatul ulama meniitik beratkan dakwahnya kepada masalah keislaman yang benar-benar
bersumber dari Al-Quran dan Sunnah. NU juga mendirikan berbagai lembaga pendidikan
khususnya pesantren untuk melakukan kaderisasi ulama di dalamnya. Di bidang-bidang lainnya
NU juga berperan cukup banyak seperti di bidang ekonomi mendirikan BMT, dakwah islamiah
di seluruh kalangan, dan lain sebagainya.
6. Hizbut Tahrir
Bentuknya berupa Organisasi Resmi di Indonesia bernama HTI. Pendirinya adalah Syekh
Taqiyuddin An-Nabhahani dan berdiri pada tahun 1953 di Al-Quds, Jerussalem sebagai partai
politik Islam dan pemimpin pertamanya adalah Abdurahman Albagdadi. Lalu, aktif sejak 1982-
1983. Pendapat diantaranya ; Menggagas terbentuknya negara Islam sedunia alias khilafah
Islamiyah, demokrasi itu tidak Islami karena demokrasi adalah kedaulatan itu di tangan rakyat.
Implikasinya hak membuat hukum ada di tangan rakyat, bukan di tangan Allah. Jika demikian.
Maka demokrasi itu bertentangan dengan Islam yang mengakui hak membuat hukum itu hanya
milik Allah.
Selain aliran islam yang benar, aliran islam yang keliru atau sesat pun juga ada yang keliru atau
sesat. Untuk itu, disini tidak akan dibahas mengenai alirannya apa saja, melainkan terkait
karakteristik dan juga ciri-ciri alirat sesat tersebut secara umum.
Rukun iman dan rukun islam adalah pondasi dari ajaran agama. Untuk itu, jika ada aliran atau
organisasi yang tidak sesuai dengan rukun iman dan rukun islam tentu saja tidak bisa dibenarkan.
Aliran islam haruslah sesuai dengan rukun iman dan rukun islam.
Aliran yang tidak sesuai dengan rukun iman dan rukun islam dapat dipastikan bahwa aliran
tersebut bukanlah aliran islam yang dibenarkan. Hal ini dikarenakan dasar dari islam adalah
Keimanan dan Aplikasi Islam dalam keseharian. Bukan sekedar dalam pemikiran atau ucapan.
Untuk itu, sangat penting bagi umat islam memahami rukun iman, rukun islam, Iman dalam
Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan
Iman agar tidak terjebak kepada aliran atau kelompok yang bertentangan dengan hal tersebut.
Al-Quran dan Sunnah adalah dasar dari ajaran islam. Tentu saja Al-Quran dan Sunnah ini harus
dipahami dengan benar beserta perangkat ilmu tafsir yang ada di dalam ajaran islam. Melenceng
ini bukan berarti tidak boleh adanya perbedaan konteks, melainkan juga berbeda dengan spirit
atau nilai dasar dalam Al-Quran dan Sunnah.
Nilai-nilai dasar islam tentunya adalah nilai yang universal dan mengarah pada keadilan dan
kesejahteraan manusia di muka bumi. Untuk itu, aliran-aliran sesat tentu akan bertentangan
dengan nilai-nilai dasar islam yang universal.
Biasanya, yang tidak sesuai dengan universal adalah melakukan radikalisme, penjarahan,
merugikan masyarakat, memiliki nabi baru, atau nilai-nilai bentrokan lainnya. Ajaran islam tentu
mengajak manusia kepada keberhasilan, kesuksesan, keadilan di Dunia Menurut Islam, Sukses
Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam
Selain itu, taqlid buta juga bisa merupakan salah satu ciri aliran sesat. Untuk itu, ketaatan kita
manusia bukanlah kepada ulama atau manusianya, melainkan pada aturan Allah yang kelak akan
kita pertanggungjawabkan. Doktrin atau taqlid buta tidak sesuai dengan fitrah manusia yang bisa
berpikir dan mengkritisi.
Mengkafirkan sahabat Nabi yang tidak mendukung Ali (kecuali Syiah Zaidiyah
sekarang).
Kepemimpinan (Imamah) merupakan satu dari beberapa pokok keimanan.
Memandang Imam Itu ma'shum (orang suci)
Wajib adanya Imam yang tersembunyi (Al-Imam Al- Mastur)
Al-Quran yang sekarang mengalami perubahan dan pengurangan, sedangkan yang asli
berada di tangan Al-Imam Al-Mastur (Syi'ah Imamiyah)
Tidak mengamalkan hadits kecuali dari jalur keluarga Nabi Muhammad (Ahli Bait),
(kecuali madzhab Zaidiyyah)
Memperbolehkan taqiyah
Tidak menerima ijma dan qiyas (kecuali madzhab Zaidiyyah-pen)
Wajib sujud di atas tanah atau batu karbala (Syi'ah Imamiyah)
Memperbolehkan nikah mut'ah (Syi'ah Imamiyah)
Tidak melakukan shalat Jumat karena Imam yang asli tidak ada (Syi'ah Imamiyah).
Pendiri : Madigol Nurhasan Ubaidah Lubis bin Abdul bin Thahir bin Irsyad (1915-1982).
Aktif sejak : 1970, Jawa Timur.
Larangan Jaksa Agung RI: 1971
Fatwa MUI : 2005
Pendapat :
Al-Qur’an dan As-Sunnah baru sah diamalkan kalau manqul (keluar dari mulut imam
atau amirnya)
Orang yang tidak masuk golongan mereka dianggap kafir dan najis.
Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan, boleh ditebus dengan uang oleh anggota ini.
Infak mutlak wajib 10% dari penghasilan apapun
wajibnya/dilembagakan taqiyah
Nurhasan Ubaidah Lubis Amir (Madigol) itu lebih tinggi derajatnya dan lebih berat
bobotnya dari pada manusia sedunia, maka wajiblah para jama’ah bersyukur kepada sang
amir, sebab dengan adanya sang amir maka jama’ah pasti masuk surga.
2. Negara Islam Indonesia (NII) KW-9 / Az-Zaitun
Pendiri NII : Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo,
Aktif sejak : 7 Agustus 1949 , di Tasikmalaya Jawa Barat
Fatwa sesat MUI: 2003
Pendapat :
Harta orang selain NII boleh dirampas dan dianggap halal sebgai harta fa'i dan ghanimah
Dengan pemahaman teori kondisi perang, maka shalat bisa dirapel, artinya dari mulai
shalat zuhur sampai dengan shalat subuh dilakukan dalam satu waktu, masing-masing
hanya satu rakaat.
Dalam puasa sesudah terbit matahari pun masih boleh sahur, sedang jam 5 sore sudah
boleh berbuka.
Wajib bagi setiap jamaah mencari satu orang tiap harinya untuk dibawa tilawah. Lalu
diarahkan agar hijrah dan berbaiat sebagai anggota NII. Karena dengan baiat maka
seseorang terhapus dari dosa masa lalu, tersucikan diri, dan menjadi ahli surga. Untuk itu
peserta ini harus mengeluarkan shadaqah hijrah yang besarnya tergantung dosa
yangdilakukan.
Menghalalkan segala cara untuk bisa berinfak ke organisasi.
Mengancam anggota yang mundur.
3. Salamullah
Pendapat :
Lia mengaku bertemu Jibril, kemudian sebagai Bunda Maria, dan akhirnya sebagai Jibril
Anaknya Ahmad Mukti sebagai jelmaan roh Nabi Isa as.
Imam besar Salamullah Abdul Rahman, sebagai jelmaan Nabi Muhammad saw.
Mempunyai kitab sendiri yang berjudul Ruhul Kudus.
4. Al-Qiyadah Al-Islamiyah
Pendapat :
Mushaddeq adalah Rasul menggantikan Nabi Muhammad SAW bergelar Al-Masih Al-
Mau'ud.
Menganggap musyrik orang diluar Al-Qiyadah
Tidak menjalankan rukun Islam kecuali shalat sekali dalam satu malam
5. Jemaah Ngaji Lelaku
Pendapatnya :
6. Al-Qur'an Suci
Pendapat :
7. Ingkar Sunnah
Pendapat :
8. Isa Bugis
Pendapat :
9. Ahmadiyah
Pendapat :
Menganggap Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi sebagai Isa al Masih dan Imam Mahdi.
10. Jaringan Islam Liberal
Pendapat :
11. Al-Quran Suci
Pendapat :
12. Mahesa Kurung
13. Wahidiyyah
Pemimpin : Abas
Fatwa Sesat MUI Tasikmalaya
Pendapat :
Ghauts Hadza Zaman punya kewenangan menanamkan dan mencabut iman seseorang.
Sosok Mbah Abdul Majid dianggap sebagai juru selamat bagi umat di zaman sekarang
14. Islam sejati
Pendapat :
15. Ahmad Sayuti (Nabi Palsu)
Pendapat :
menganggap dirinya sebagai nabi yang diutus Allah dan Nabi Muhammad bukan nabi
terakhir
Al-Quran adalah kitab hukum bahasa Arab peninggalan Nabi Muhammad putra Abdullah
yang ditulis oleh para sahabatnya atas perintah Muhammad.
Mengaku kalau Al-Quran turun pada tahun 1993 saat dirinya mendapatkan wahyu
Menganggap tafsir Al-Quran selama ini hanya kebohongan belaka
Kitab hadis Bukhori hanya kitab bohong yang isinya bukan perkataan Nabi Muhammad
Pendapat :
Aurad Muhammadiyah Darul Arqam diterima secara langsung oleh Syekh Suhaemi,
tokoh Darul Arqam,
dari Rasulullah SAW di Ka'bah dalam keadaan terjaga.
REFERENSI
https://sajadalife.com/index.php/sajada-tausiah/143-tausiah/257-kenali-kelompok-aliran-dalam-islam-
di-indonesia