Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Informasi memegang peranan penting dalam hidup manusia untuk

mengembangkan wawasannya. Tidak hanya itu, informasi juga dibutuhkan untuk

mengimbangi kemajuan zaman. Dalam setiap informasi yang kita dapat, kita akan

mengetahui suatu hal baru yang belum kita jumpai sebelumnya. Dari situ,

semakin besar jendela pengetahuan dan wawasan kita terbuka. Tentunya, peluang

kita untuk menjadi manusia yang lebih maju semakin besar pula.

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir dalam tubuh

manusia, karena setiap hari bahkan setiap detik kita pasti mendapat atau menerima

informasi. Kemanapun kita pergi, dimanapun kita berada, dan apapun aktivitas

kita, pasti ada informasi yang kita cerna.

Bicara tentang informasi, mesti erat kaitannya dengan teknologi.

Teknologi informasi berkembang sangat pesat seiring dengan penemuan dan

pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi.

Dengan begitu, informasi lebih mudah dan cepat untuk diakses melalui produk

dari perkembangan teknologi seperti handphone dan komputer/laptop yang telah

tersambung internet.

Didukung oleh perkembangan teknologi tersebut, maka munculah

kejahatan dalam dunia teknologi dan informasi atau sering dikenal dengan istilah

cyber crime. Umumnya, hacker seringkali membuat informasi palsu yang bertolak

1|Makalah Bahasa Indonesia


belakang dengan fakta dari suatu peristiwa viral, sehingga memicu

kesalahpahaman netizen atas informasi hoax tersebut.

Informasi juga sering bahkan selalu kita temui di lingkungan sekitar

kita, yakni informasi lisan yang disampaikan oleh orang lain kepada kita.

Misalnya, ketika kita berkumpul dengan teman-teman kemudian saling bercerita

tentang suatu hal baru yang sedang ramai dibicarakan. Begitulah informasi

bergulir dengan mudah.

Informasi dapat kita peroleh pula dari kegiatan membaca teks, seperti

teks prosedur, teks eksposisi, teks eksplanasi, dll. Namun, dalam makalah ini kita

akan membahas bagaimana mengetahui dan mengkonstruksi informasi dari teks

eksplanasi.

Teks eksplanasi penting untuk dibahas dalam makalah ini karena dari

teks eksplanasi kita dapat mengetahui kejadian-kejadian yang lebih aktual, sesuai

dengan fakta dan mengandung unsur pertanyaan seperti “bagaimana” dan

“mengapa” dan juga kita dapat menganalogikan kejadian tersebut dengan

pengetahuan yang kita peroleh yang diambil dari peristiwa-peristiwa tersebut.

Dengan kata lain, banyak pengetahuan yang dijelaskan dalam teks

eksplanasi dan sifatnya berupa proses, tema yang dibuat mengungkapkan suatu

tahapan, rangkaian kegiatan, peristiwa, perkembangan, pertumbuhan, penyebaran,

perubahan, dan sejenisnya.

2|Makalah Bahasa Indonesia


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka rumusan masalah

makalah ini diantaranya:

1. Bagaimana informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi

yang berjudul Lubang Raksasa Siberia Bantu Ungkap Misteri Segitiga

Bermuda?.

2. Bagaimana konstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks

eksplanasi yang berjudul Lubang Raksasa Siberia Bantu Ungkap Misteri

Segitiga Bermuda?.

1.3 Tujuan Makalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka tujuan makalah ini

diantaranya:

1. Untuk mengetahui informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks

eksplanasi yang berjudul Lubang Raksasa Siberia Bantu Ungkap Misteri

Segitiga Bermuda.

2. Untuk mengetahui konstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian)

dalam teks eksplanasi yang berjudul Lubang Raksasa Siberia Bantu Ungkap

Misteri Segitiga Bermuda.

3|Makalah Bahasa Indonesia


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

1. Hakikat Teks Eksplanasi

Kosasih (2017: 40) menjelaskan bahwa eksplanasi diserap dari bahasa

inggris explanation yang berarti ‘penjelasan’ atau ‘paparan’. Sebagai suatu genre

atau ragam bahasa, eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan sutau proses

tentang asal-usul, proses, atau perkembangan suatu fenomena, mungkin berupa

peristiwa alam, sosial, ataupun budaya.

Menurut Cahyo dkk. (2017: 26) teks eksplanasi menceritakan

prosedur atau proses terjadinya fenomena sehingga pembaca dapat memperoleh

pemahaman mengenai latar belakang terjadinya fenomena tersebut secara jelas

dan logis. Teks eksplanasi banyak menggunakan fakta dan pernyataan-pernyataan

yang memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas). Namun, sebab-sebab atau

akibat-akibat tersebut berupa sekumpulan fakta yang menurut penulisnya.

Menurut Gerot dan Wignell (1995: 212) teks eksplanasi yang berisi

pembentukan suatu proses atau apa yang dikerjakan dari gejala alam atau sosial

budaya. Dalam bukunya yang berjudul “Teks Types In English”, Anderson (1997:

80-81) mengungkapkan teks eksplanasi adalah suatu jenis teks yang

mengungkapkan bagaimana dan mengapa sesuatu itu terjadi.

Pendapat yang hampir sama juga disampaikan oleh Derewianka

(dalam Josua 2009: 33) maksud dari teks eksplanasi adalah untuk memberi sebuah

penjelasan dari bagaimana sesuatu itu terjadi atau memberi beberapa alasan dari

fenomena yang terjadi.

4|Makalah Bahasa Indonesia


Teks Eksplanasi pada hakikatnya merupakan teks yang menjelaskan

proses. Proses tersebut dapat terjadi secara alamiah, baik yang berkaitan dengan

fenomena (gejala) alam maupun fenomena sosial budaya. Pada umumnya, teks

eksplanasi dibentuk dengan struktur (susunan), yaitu pernyataan umum,

penjelasan, dan penutup atau simpulan (Wahono, dkk. 2013: 107).

Menurut Pardiyono (dalam Gultom 2013: 5), “teks eksplanasi adalah

sebuah teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena alam atau sosial”.

Selanjutnya, Hammoond (dalam Gultom 2013: 5) mengatakan “ Teks eksplanasi

merupakan jenis teks yang mampu menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa

fenomena alam itu terjadi”.

Berdasarkan pendapat dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa teks

eksplanasi adalah teks yang berisi tentang penjelasan atas suatu proses yang

berkaitan dengan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa itu terjadi, baik dari

peristiwa alam maupun dari peristiwa sosial budaya.

2. Isi Teks Eksplanasi

Menurut Kosasih (2017: 51), isi teks ekspalanasi dapat berupa

jawaban dari pertanyaan mengapa mungkin pula berperan dalam rangka

menjawab pertanyaan bagaimana.

a) Teks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan mengapa, uraiannya akan

bersifat kausalitas.

b) Teks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan bagaimana, uraianya akan

bersifat kronologis.

5|Makalah Bahasa Indonesia


Sedangkan, isi teks eksplanasi yang akan kita bahas pada makalah ini

meliputi pengetahuan dan urutan kejadian. Adapun pengertian dari pengetahuan

dan urutan kejadian akan kita jelaskan sebagai berikut.

Menurut Soeprapto (Sobur: 2003), “ilmu” merupakan terjemahan dari

kata inggris science. Kata science berasal dari kata latin scientia yang berarti

”pengetahuan”. Kata scientia berasal dari bentuk kata kerja scire yang artinya

“mempelajari”, “mengetahui”.

Pengetahuan menurut Rebel (2010) dalam makna kolektifnya,

pengetahuan adalah kumpulan informasi yang dimiliki oleh seseorang atau

kelompok, atau budaya tertentu.

Menurut Bloom (Notoadmojo: 2003), pengetahuan adalah merupakan

hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap

suatu objek tertentu.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan adalah kumpulan informasi yang didapat dari pengalaman atau sejak

lahir yang menjadikan seseorang itu tahu akan sesuatu. Proses tahu tersebut

diperoleh dari proses kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai.

Adapun urutan kejadian yang kita maksud disini merupakan bagian

dari struktur teks eksplanasi yaitu deskripsi penjelas. Pengertian tentang deskripsi

penjelas ini akan dibahas pada subbab landasan teori poin ketiga.

6|Makalah Bahasa Indonesia


3. Struktur Teks Eksplanasi

Kosasih (2017: 53) Sesuai dengan karakteristik umum dari isi

tersebut, teks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian berikut.

a. Identifikasi fenomena, yaitu bagian yang mengungkapkan sesuatu yang akan

diterangkan. Hal ini dapat terkait dengan proses kejadian alam, sosial, budaya,

dan peristiwa-peristiwa lainnya.

b. Penggambaran rangkaian kejadian, yaitu bagian yang memerinci proses

berlangsungnya suatu kejadian dengan fenomena yang diterangkan. Bagian ini

merupakan suatu uraian sebagai suatu jawaban atas pertanyaan ‘bagaimana’

atau ‘mengapa’.

c. Ulasan, berupa komentar, penilaian, ataupun simpulan tentang konsekuensi

atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.

Isnatun dan Farida (2013: 80) menyatakan bahwa teks eksplanasi

disusun dengan struktur yang terdiri atas pernyataan umum, deretan penjelas, dan

penutup.

1. Pernyataan Umum

Pada bagian ini berisi informasi singkat tentang suatu topik yang

dibicarakan.

2. Deretan Penjelas

Pada bagian ini berisi penjelasan secara detail mengenai proses atau

peristiwa yang terjadi.

3. Penutup

Berisi kesimpulan atau pendapat penulis tentang peristiwa yang

terjadi. Bagian ini boleh ada atau tidak ada (opsional).

7|Makalah Bahasa Indonesia


Dari uraian pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa teks

eksplanasi dibentuk atas tiga struktur, yakni pernyataan umum, deskripsi penjelas,

dan penutup/kesimpulan.

4. Konstruksi informasi

Kosasih (2017: 45) mengemukakan bahwa mengonstruksi informasi

dalam teks eksplanasi dapat dilakukan dengan menceritakan kembali atau

memberi tanggapan terhadap teks tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang

dapat kita lakukan adalah komentar. Dengan memberi komentar, secara tidak

langsung kita telah mengonstruksi (membangun kembali) informasi dalam teks

tersebut karena komentar tentu berlandaskan informasi. Ada beberapa hal yang

perlu diketahui sebelum memberi komentar, yaitu bentuk, isi, dan cara

menyampaikannya. Mari kita bahas satu per satu.

a. Bentuk-Bentuk Komentar

- Dukungan

- Pertanyaan

- Sanggahan

- Kritik

- Saran

b. Isi Komentar

Adapun aspek-aspek yang dikomentari mungkin berkenaan dengan

kebenaran informasi atau data di dalam teks tersebut. Mungkin pula aspeknya

berupa struktur ataupun susunannya. Komentar juga dapat berkaitan dengan

kebenaran kaidah-kaidah kebahasaannya.

8|Makalah Bahasa Indonesia


c. Cara Menyampaikan Komentar

- Fokus

- Jelas

- Lengkap

- Santun

Suherli dkk. (2017: 57-60) menyatakan bahwa mengonstruksi

informasi dalam teks eksplanasi dapat dilakukan dengan menyusun bagian-bagian

pokok teks eksplanasi, kemudian menyajikan hasil teks eksplanasi.

Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa

mengonstruksi informasi dalam teks eksplanasi merupakan kegiatan membangun

kembali informasi melalui berkomentar, menceritakan ulang, atau menyusun dan

menyajikan kembali teks eksplanasi dengan bahasa sendiri.

2.2 Pembahasan

1. Informasi (pengetahuan)

Informasi dapat kita ambil dari isi teks eksplanasi yang merupakan

jawaban dari pertanyaan mengapa dan bagaimana. Jawaban dari pertanyaan

mengapa berkaitan dengan sebab atau alasan terjadinya suatu kejadian dan

uraiannya akan bersifat kausalitas. Sebagaimana kutipan teks eksplanasi berikut.

“Namun, ilmuwan Institut Trofimuk punya kesimpulan lain, mereka

menyatakan bila lubang tersebut terbentuk akibat aktivitas pelepasan gas hidrat

dalam jumlah besar. Gas tersebut dapat keluar akibat keberadaan garis patahan

tanah di sekitarnya. Karena karakteristik tanah atau batuan patahan yang

cenderung lemah plus kondisi iklim di atas tanah yang labil, maka gas tersebut

9|Makalah Bahasa Indonesia


dapat keluar dalam jumlah besar sekaligus, sehingga terlihat seperti sebuah

ledakan dahsyat dan meninggalkan sebuah lubang raksasa.”

Informasi yang merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa dari

paragraf tersebut adalah bahwa lubang raksasa di siberia terbentuk akibat aktivitas

lepasnya gas hidrat dalam jumlah besar yang keluar karena keberadan garis

patahan di sekitarnya.

Sedangkan jawaban dari pertanyaan bagaimana adalah mengenai cara

atau langkah-langkah, perbuatan, dan cerita suatu peristiwa, juga dapat berupa

penjelasan tentang keadaan suatu hal. Sebagaimana kutipan teks eksplanasi

berikut.

“Gas-gas hidrat sejatinya adalah gabungan antara partikel es yang

bersatu dengan gas metan yang juga terkenal dapat meledak saat bercampur

dengan oksigen bebas. Jenis gas ini memang banyak terdapat di bawah tanah

belahan bumi bagian utara dan juga beberapa lapisan bawah tanah lautan dunia.

Perubahan iklim seperti pemanasan global dianggap sebagai pemicu mencairnya

lapisan es tanah yang membuat produksi gas hidrat meningkat drastis.”

Informasi yang merupakan jawaban dari pertanyaan bagaimana pada

paragraf tersebut adalah bahwa gas-gas hidrat terbentuk atas gabungan partikel es

dengan gas metan yang dapat meledak saat bercampur dengan oksigen bebas.

Meningkatnya gas hidrat dipicu oleh pemanasan global yang membuat lapisan es

tanah mencair.

Seseorang dapat memiliki pengetahuan ketika ia telah mengetahui

suatu hal yang dihasilkan dari pengamatan melalui indera-indera pada tubuhnya,

yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan

10 | M a k a l a h B a h a s a I n d o n e s i a
juga bagian dari informasi yang diserap oleh pendengar apabila informasi tersebut

berupa lisan, atau pembaca jika informasi tersebut berupa teks tertulis, seperti

cuplikan teks eksplanasi di bawah ini.

”Ilmuwan Rusia, Igor Yeltsov, yakin bila terdapat 'benih-benih'

ledakan gas hidrat di dasar laut segitiga Bermuda, terutama di sekitar lempeng

tektonik. Saat ledakan gas terjadi, lautan di sekitarnya akan memanas dan

membuat kapal-kapal kurang beruntung di atasnya tenggelam akibat konsentrasi

air yang berubah secara drastis.”

Informasi berupa pengetahuan yang kita dapat dari paragraf tersebut

adalah, bahwa terdapat benih-benih ledakan gas hidrat di sekitar lempeng tektonik

Segitiga Bermuda. Ketika gas meledak, lautan sekelilingnya akan memanas dan

terjadilah kejadian alam di Segitiga Bermuda yang disebabkan oleh konsentrasi

air yang berubah secara drastis di dalam lautan.

2. Informasi (urutan kejadian)

Isi teks eksplanasi berupa urutan kejadian juga mengandung

informasi. Urutan kejadian disebut pula sebagai alur yang terdapat pada struktur

teks eksplanasi itu sendiri. Alur merupakan urutan peristiwa dalam sebuah cerita

atau teks yang sambung menyambung berdasarkan hubungan sebab-akibat. Kita

akan lebih mudah memahami peristiwa dalam suatu teks dengan alur yang runtut.

Sebagaimana kutipan alur atau penggambaran urutan kejadian pada bagian teks

eksplanasi berikut.

“Di awal tahun 2014 ini,beberapa lubang raksasa diketahui

bermunculan di berbagai kawasan di Siberia. Total ada tiga lubang raksasa yang

muncul secara tiba-tiba di daerah semenanjung Yamal dan Taymyr. Tidak sedikit

11 | M a k a l a h B a h a s a I n d o n e s i a
yang berpendapat apabila lubang raksasa dengan kedalaman puluhan sampai

ratusan meter tersebut adalah buatan manusia, dan ditujukan untuk mencari

sensasi saja.

Namun, ilmuwan Institut Trofimuk punya kesimpulan lain, mereka

menyatakan bila lubang tersebut terbentuk akibat aktivitas pelepasan gas hidrat

dalam jumlah besar. Gas tersebut dapat keluar akibat keberadaan garis patahan

tanah di sekitarnya. Karena karakteristik tanah atau batuan patahan yang

cenderung lemah plus kondisi iklim di atas tanah yang labil, maka gas tersebut

dapat keluar dalam jumlah besar sekaligus, sehingga terlihat seperti sebuah

ledakan dahsyat dan meninggalkan sebuah lubang raksasa.

Gas-gas hidrat sejatinya adalah gabungan antara partikel es yang

bersatu dengan gas metan yang juga terkenal dapat meledak saat bercampur

dengan oksigen bebas. Jenis gas ini memang banyak terdapat di bawah tanah

belahan bumi bagian utara dan juga beberapa lapisan bawah tanah lautan dunia.

Perubahan iklim seperti pemanasan global dianggap sebagai pemicu mencairnya

lapisan es tanah yang membuat produksi gas hidrat meningkat drastis.

Menurut para ahli, terdapat koneksi antara sumber gas hidrat di daerah

lautan Atlantik bagian utara (sekitar Siberia) dengan laut di sekitar Puerto Rico

yang menjadi salah satu ujung segitiga Bermuda. Bahkan, jurnal sains Siberia

juga menyatakan bila lubang raksasa di Siberia adalah 'kerabat dekat' dari segitiga

Bermuda, Daily Mail (10/10).

Ilmuwan Rusia, Igor Yeltsov, yakin bila terdapat 'benih-benih' ledakan

gas hidrat di dasar laut segitiga Bermuda, terutama di sekitar lempeng tektonik.

Saat ledakan gas terjadi lautan di sekitarnya akan memanas dan membuat kapal-

12 | M a k a l a h B a h a s a I n d o n e s i a
kapal kurang beruntung di atasnya tenggelam akibat konsentrasi air yang berubah

secara drastis.”

Kutipan teks eksplanasi tersebut mengandung informasi yang

menonjol pada bagian alur (paragraf isi). Alur yang dipaparkan terperinci dan

dapat memahamkan pembaca. Diantaranya, dalam teks eksplanasi tersebut

dikemukakan bahwa pada awal tahun 2014, banyak bermunculan lubang raksasa

di Siberia. Kemudian para ahli berpendapat bahwa lubang tersebut terbentuk

akibat pelepasan gas hidrat. Sedangkan gas hidrat sendiri adalah kumpulan

partikel es yang bersatu dengan gas metan yang akan meledak saat bercampur

dengan oksigen bebas. Sumber gas hidrat terdapat di daerah lautan atlantik bagian

utara dan di sekitar Puerto Rico yang merupakan ujung dari segitiga bermuda.

Salah satu ilmuan meyakini bahwa terdapat benih-benih ledakan gas hidrat

didasar segitiga bermuda, yang menyebabkan kapal-kapal tenggelam.

Jadi, antara paragraf yang satu dengan paragraf yang lain memiliki

keterkaitan yang menjadikan peristiwa dalam teks tersebut utuh dan kronologis.

13 | M a k a l a h B a h a s a I n d o n e s i a
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan uraian-uraian pada pembahasan dapat disimpulkan

bahwa informasi dalam teks eksplanasi adalah jawaban dari pertanyaan mengapa

dan bagaimana yang terletak pada struktur teks eksplanasi bagian kedua, yakni

penggambaran urutan kejadian. Adapun informasi dari teks eksplanasi yang

berjudul Lubang Raksasa Siberia Bantu Ungkap Misteri Segitiga Bermuda adalah

bahwa menurut teori yang muncul dari para ilmuwan, peristiwa-peristiwa yang

terjadi di Segitiga Bermuda disebabkan oleh gas metan yang jumlahnya

berlebihan sehingga mengakibatkan lapisan udara tidak stabil.

3.2 Saran

Berdasarkan uraian-uraian hasil penelitian pada pembahasan tersebut,

maka saran dalam makalah ini adalah:

1. Pembahasan makalah ini sudah selesai sesuai dengan permasalahan yang telah

diungkapkan pada bagian sebelumnya. Namun penulis mengharapkan

masukan-masukan yang bersifat konstruktif untuk penyempurnaan pada

kesempatan penelitian berikutnya.

2. Makalah ini hanya membahas seputar informasi dalam teks eksplanasi,

sehingga pada penelitian-penelitian berikutnya dapat dilakukan penelitian

lanjutan mengenai kaidah kebahasaan teks eksplanasi atau topik lainnya.

3. Pembuatan makalah ini dilakukan melalui beberapa tahap dengan bimbingan

guru, tetapi penulis belum sepenuhnya memahami tentang langkah-langkah

14 | M a k a l a h B a h a s a I n d o n e s i a
pembuatan makalah, oleh karena itu penulis mengharapkan bimbingan lebih

lanjut untuk mempelajari kaidah pengetikan dan susunan makalah.

15 | M a k a l a h B a h a s a I n d o n e s i a
DAFTAR PUSTAKA

Cahyo, Adi Nur, dkk. 2017. Belajar Praktis Bahasa Indonesia untuk SMA/MA
Kelas XI Semester I. Klaten: Viva Pakarindo

Indahyani, Fauziyah. 2015. Studi Deskriptif Kuantitatif. Purwokerto: Universitas


Muhammadiyah Purwokerto.

Kosasih, Engkos. 2017. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Penerbit Erlangga.

Lagur, Martha Novitasari. 2016. Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Dengan


Menggunakan Media Gambar Seri Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Turi,
Sleman, Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sari, Anggun Mawar. 2016. Pembelajaran Menyusun Teks Eksplanasi Siswa


Kelas VII SMP Negeri 1 Gedong Tataan. Bandar Lampung: Universitas
Lampung.

Suherli, dkk. 2017. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta:


Kemendikbud.

Suwartini, Iis. 2014. Analisis Teks Eksplanasi Pada Media Masa Melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.

Wahyuningtias, Lela Tri. 2015. Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks


Eksplanasi Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan
Media Video Peristiwa Alam Pada Peserta Didik Kelas VII F SMP N 1 Blora.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.

16 | M a k a l a h B a h a s a I n d o n e s i a
LAMPIRAN

Lubang Raksasa Siberia Bantu Ungkap Misteri Segitiga Bermuda

Hilangnya perahu, kapal laut, hingga pesawat terbang yang melewati

segitiga Bermuda menjadi salah satu misteri yang paling sering diperbincangkan

di dunia. Kali ini, ilmuwan Rusia mengklaim bila mereka telah mengetahui kunci

di balik misteri tersebut, yakni lubang raksasa di Siberia.

Di awal tahun 2014 ini,beberapa lubang raksasa diketahui

bermunculan di berbagai kawasan di Siberia. Total ada tiga lubang raksasa yang

muncul secara tiba-tiba di daerah semenanjung Yamal dan Taymyr. Tidak sedikit

yang berpendapat apabila lubang raksasa dengan kedalaman puluhan sampai

ratusan meter tersebut adalah buatan manusia, dan ditujukan untuk mencari

sensasi saja.

Namun, ilmuwan Institut Trofimuk punya kesimpulan lain, mereka

menyatakan bila lubang tersebut terbentuk akibat aktivitas pelepasan gas hidrat

dalam jumlah besar. Gas tersebut dapat keluar akibat keberadaan garis patahan

tanah di sekitarnya. Karena karakteristik tanah atau batuan patahan yang

cenderung lemah plus kondisi iklim di atas tanah yang labil, maka gas tersebut

dapat keluar dalam jumlah besar sekaligus, sehingga terlihat seperti sebuah

ledakan dahsyat dan meninggalkan sebuah lubang raksasa.

Gas-gas hidrat sejatinya adalah gabungan antara partikel es yang

bersatu dengan gas metan yang juga terkenal dapat meledak saat bercampur

dengan oksigen bebas. Jenis gas ini memang banyak terdapat di bawah tanah

belahan bumi bagian utara dan juga beberapa lapisan bawah tanah lautan dunia.

17 | M a k a l a h B a h a s a I n d o n e s i a
Perubahan iklim seperti pemanasan global dianggap sebagai pemicu mencairnya

lapisan es tanah yang membuat produksi gas hidrat meningkat drastis.

Menurut para ahli, terdapat koneksi antara sumber gas hidrat di daerah

lautan Atlantik bagian utara (sekitar Siberia) dengan laut di sekitar Puerto Rico

yang menjadi salah satu ujung segitiga Bermuda. Bahkan, jurnal sains Siberia

juga menyatakan bila lubang raksasa di Siberia adalah 'kerabat dekat' dari segitiga

Bermuda, Daily Mail (10/10).

Ilmuwan Rusia, Igor Yeltsov, yakin bila terdapat 'benih-benih' ledakan

gas hidrat di dasar laut segitiga Bermuda, terutama di sekitar lempeng tektonik.

Saat ledakan gas terjadi lautan di sekitarnya akan memanas dan membuat kapal-

kapal kurang beruntung di atasnya tenggelam akibat konsentrasi air yang berubah

secara drastis.

Bahkan, gas metan dalam jumlah masif yang terlepas di langit segitiga

Bermuda dapat membuat lapisan udara sangat tidak stabil. Sehingga, bukan hal

yang mustahil bila pesawat-pesawat banyak yang jatuh di area itu. Apakah dengan

kemunculan teori ini, misteri segitiga Bermuda akan terungkap untuk selamanya?.

18 | M a k a l a h B a h a s a I n d o n e s i a

Anda mungkin juga menyukai