BIDANG KEGIATAN
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan Oleh:
i
PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PKM-PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
ii
Wakil Rektor III
(Bidang Kemahasiswaan),
Pesantren Hilal Bogor merupakan salah satu pesantren yang berada di Kota
Bogor. Sebagai salah satu lembaga pendidikan, pesantren ini memiliki tanggung
jawab cukup besar untuk membentuk karakter para santri. Guna mencapai tujuan
tersebut, pesantren dilengkapi dengan beberapa fasilitas salah satunya
menyediakan makanan bagi para santri. Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
makanan para santri, pihak pengelola pesantren berupaya mengatur pengeluaran
khususnya pada pembelian bahan makanan. Jumlah santri di Pesantren Hilal
Bogor ini mencapai 40 orang. Secara umum dapat dihitung besaran biaya para
santri dikeluarkan per bulan adalah Rp 60.000.000,00 dan hampir setengah biaya
tersebut untuk biaya makan para santri.
Berdasarkan kondisi tersebut, pihak pengelola berharap ada suatu kegiatan
yang bermanfaat guna memenuhi bahan baku pangan untuk santri, terkait
pengeluaran terbesar adalah pada penyediaan bahan makanan santri, dan donasi di
Pesantren Hilal Bogor bersifat tidak tetap. Permasalahan inilah yang ingin segera
dituntaskan oleh pengelola pesantren.
Guna memenuhi kebutuhan pangan khususnya sayur secara mandiri di
pesantren, solusi yang ditawarkan adalah memanfaatkan lahan pekarangan
pesantren untuk ditanam tanaman sayur dengan sistem vertikultur menggunakan
media paralon atau disebut verticulture paralon (veron) melalui metode tepat
guna, mudah dan murah. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara bertahap yaitu
penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kepada para santri.
Hasil kegiatan ini meliputi penyuluhan tentang potensi pemanfaatan lahan
pekarangan dengan teknik vertikultur serta penyuluhan mengenai manajemen
produksi dengan perencanaan pola tanam sayur. Terlaksananya pelatihan
pembuatan vertikultur paralon, keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari para
santri yang mampu mengaplikasikan secara mandiri cara membuat vertikultur
paralon. Serta telah dilakukan pendampingan sebagai upaya berkelanjutan dalam
pengembangan budidaya sayuran sehingga mampu meningkatkan kesediaan
pasokan sayur yang berkualitas dalam upaya kemandirian pangan di Pesantren
Hilal Bogor.
Ketercapaian target luaran kegiatan PKM-M sudah mencapai keberhasilan
rata-rata sebesar 93,5%. Beberapa kegiatan yang belum mencapai nilai 100%,
akan terus dilanjutkan sampai berakhirnya program kegiatan ini. Untuk mencapai
target 100% tersebut, kami telah membuat beberapa strategi agar pencapaian kami
iii
selesai sesuai target yang direncanakan. Adapun Rencana tahapan berikutnya
adalah pertama memberikan pendampingan hingga santri dapat diberdayakan dan
mampu memenuhi kebutuhan serta ketahanan pangan, kedua menyelesaikan
laporan akhir.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
RINGKASAN .......................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1.................................................................................................................
Gambaran Umum Masyarakat Mitra ....................................................1
1.2.................................................................................................................
Identifikasi dan Alternatif Pemecahan Masalah ...................................2
BAB 2. TARGET LUARAN................................................................................4
BAB 3. METODE ................................................................................................5
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI .......................................................................6
4.1. Penyuluhan ...........................................................................................6
4.2. Pelatihan ...............................................................................................6
4.3. Pendampingan dan Monev ...................................................................7
BAB 5. POTENSI HASIL ....................................................................................9
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ..............................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
v
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Pesantren Hilal Bogor merupakan salah satu pesantren yang berada di Kota
Bogor yang beralamat di Jalan Keranji Ujung, No. 91, RT 04, RW 04, Perumahan
Budi Agung, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Bogor. Lokasi
pesantren strategis dan memiliki akses jalan yang cukup baik. Jarak Pesantren
Hilal Bogor dari Universitas Nusa Bangsa kurang lebih 3,3 kilometer.
Pesantren Hilal Bogor memiliki visi mewujudkan masyarakat Indonesia
yang hidup penuh dengan berkah dan rahmat Allah, sejahtera dan bahagia di dunia
dan Akhirat serta misi strategis yaitu menghasilkan para imam masjid yang
memiliki kemampuan membina dan mengembangkan potensi spiritual, ekonomi
dan sosial masyarakat sekitar masjid. Pesantren Hilal Bogor memiliki santri
sebanyak 40 orang laki-laki dengan usia rata-rata 15-25 tahun. Sumber pendanaan
pesantren sebagian besar berasal dari partisipasi masyarakat.
Luas bangunan pesantren kurang lebih 0,3 hektar. Pesantren Hilal Bogor
yang terletak di Kelurahan Sukaresmi ini merupakan wilayah perbukitan
bergelombang dengan perbedaan ketinggian 200 m di atas permukaan laut.
Sungai, air tanah dan mata air adalah sumber air bagi warga. Wilayah ini diguyur
hujan dengan intensitas berkisar 3.500 mm per tahun, dan curah hujan bulanan
berkisar antara 250–335 mm. Suhu Udara tiap bulan rata-rata mencapai 26 oC.
Tata letak pesantren, intensitas hujan dan suhu udara tersebut cocok untuk
budidaya tanaman sayur dengan sistem vertikultur.
Pesantren Hilal Bogor memiliki misi yaitu menghasilkan para imam masjid
yang memiliki kemampuan membina dan mengembangkan potensi spiritual,
ekonomi dan sosial masyarakat sekitar masjid. Guna pencapaian misi tersebut,
pesantren dilengkapi dengan beberapa fasilitas antara lain ruang belajar,
perpustakaan, asrama, layanan kesehatan, tempat olahraga, termasuk menyediakan
makanan bagi para santri.
Para santri disajikan makanan sehat, memiliki nilai gizi yang optimal dan
lengkap seperti vitamin, mineral, karbohidrat, protein, lemak dan lainnya.
Makanan pun harus murni, bersih dan utuh dalam arti tidak mengandung bahan
pencemar serta harus higienis. Untuk hidup sehat, para santri tidak saja
memerlukan protein dan kalori, tetapi juga vitamin dan mineral yang banyak
terkandung dalam sayur-sayuran dan buah-buahan dalam pola konsumsi gizi
seimbang.
Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan makanan para santri, pihak
pengelola pesantren berupaya mengatur pengeluaran khususnya pada pembelian
bahan makanan. Pada saat diskusi dengan pengelola, para santri memiliki
kebutuhan pengeluaran rata-rata dalam satu bulan adalah Rp 1.500.000,00 per
orang yang terdiri dari biaya makan sehari-hari Rp 900.000,- per bulan, sisanya
untuk uang saku, buku dan operasional lain. Jumlah santri di Pesantren Hilal
Bogor ini mencapai 40 orang. Secara umum dapat dihitung besaran biaya para
santri dikeluarkan per bulan adalah Rp 60.000.000,00 dan hampir setengah biaya
3
tersebut untuk biaya makan para santri. Berdasarkan kondisi tersebut, pihak
pengelola berharap ada suatu kegiatan yang bermanfaat guna memenuhi bahan
baku pangan untuk santri, terkait pengeluaran terbesar adalah pada penyediaan
bahan makanan santri, dan donasi di Pesantren Hilal Bogor bersifat tidak tetap.
Berdasarkan situasi dan diskusi dengan mitra, permasalahan yang dihadapi
mitra saat ini dan segera ingin dituntaskan adalah menghemat biaya untuk
pemenuhan kebutuhan bahan makanan para santri. Guna memenuhi kebutuhan
pangan khususnya sayur, solusi yang ditawarkan adalah memanfaatkan lahan
pekarangan pesantren untuk ditanam tanaman sayur dengan sistem vertikultur
dengan media paralon melalui metode tepat guna, mudah dan murah. Selain itu,
santri diberikan pemahaman mengenai manajemen produksi tanaman sayur agar
produksi sayur berkelanjutan.
4
BAB 3. METODE
4.1. Penyuluhan
4.2. Pelatihan
Bagi santri yang sudah terampil dalam materi maupun penyusunan dan
perancangan alat vertikultur paralon, maka akan dijadikan sebagai koordinator
pelaksana kegiatan. Hal tersebut sangat berguna untuk menyebarluaskan informasi
dan memperluas jaringan komunikasi. Keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari
para santri yang mampu mengaplikasikan secara mandiri cara membuat
vertikultur paralon.
Tabel 2. Potensi Hasil yang Diperoleh dari Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKM-M