Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEMAJUAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DENGAN VERTICULTURE
PARALON (VERON) DALAM UPAYA MENCIPTAKAN KEMANDIRIAN
PANGAN DI PESANTREN HILAL BOGOR

BIDANG KEGIATAN
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan Oleh:

Renaldi Prayoga ; 41205420116014 ; Angkatan 2016


Abid Samra Eka Putra ; 41205421116011 ; Angkatan 2016
Afriadin ; 41206120116004 ; Angkatan 2016
Khoerunnisa Pertiwi Anggraeni ; 41205420117004 ; Angkatan 2017
Tania Fatimah ; 41206120117022 ; Angkatan 2017

UNIVERSITAS NUSA BANGSA


KOTA BOGOR
2019

i
PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PKM-PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT

1 Judul Kegiatan : Pemanfaatan Lahan Pekarangan


. dengan Verticulture Paralon
(Veron) dalam Upaya
Menciptakan Kemandirian
Pangan di Pesantren Hilal Bogor
2 Bidang Kegiatan : PKM-M
.
3 Ketua Pelaksana Kegiatan
.
a. Nama Lengkap : Renaldi Prayoga
b. NIM : 41205420116014
c. Jurusan : Agribisnis
d. Perguruan Tinggi : Universitas Nusa Bangsa
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Bantarjati Kaum RT 05/RW 04
No. 10 Kel. Bantarjati, Kota
Bogor. No. HP: 0838-11826-588
f. Email : renald8iprayoga@gmail.com

4 Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang


.
5 Dosen Pendamping
.
a. Nama Lengkap dan Gelar : Anak Agung Eka Suwarnata,
S.P., M. Agb.
b. NIDN : 0407048509
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jln. Raya Jakarta Bogor Km. 49,
Perum. Metro Residence, Blok
O1/33, RT 9/ RW 6, Kel.
Nanggewer, Kec. Cibinong, Kab.
Bogor. No.HP: 0852-37240-748
6 Biaya Kegiatan Total
.
a. Kemristekdikti : Rp 7.920.000,00
b. Sumber lain : -
7 Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
.

Bogor, 19 Juni 2019


Menyetujui,
Dosen Pendamping, Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Anak Agung Eka Suwarnata, S.P., M.Agb.) (Renaldi Prayoga)


NIDN. 0407048509 NIM. 41205420116014

ii
Wakil Rektor III
(Bidang Kemahasiswaan),

(Dr. Ir. Sugiarto Sargo, M.Si.)


NIK. 01119
RINGKASAN

Pesantren Hilal Bogor merupakan salah satu pesantren yang berada di Kota
Bogor. Sebagai salah satu lembaga pendidikan, pesantren ini memiliki tanggung
jawab cukup besar untuk membentuk karakter para santri. Guna mencapai tujuan
tersebut, pesantren dilengkapi dengan beberapa fasilitas salah satunya
menyediakan makanan bagi para santri. Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
makanan para santri, pihak pengelola pesantren berupaya mengatur pengeluaran
khususnya pada pembelian bahan makanan. Jumlah santri di Pesantren Hilal
Bogor ini mencapai 40 orang. Secara umum dapat dihitung besaran biaya para
santri dikeluarkan per bulan adalah Rp 60.000.000,00 dan hampir setengah biaya
tersebut untuk biaya makan para santri.
Berdasarkan kondisi tersebut, pihak pengelola berharap ada suatu kegiatan
yang bermanfaat guna memenuhi bahan baku pangan untuk santri, terkait
pengeluaran terbesar adalah pada penyediaan bahan makanan santri, dan donasi di
Pesantren Hilal Bogor bersifat tidak tetap. Permasalahan inilah yang ingin segera
dituntaskan oleh pengelola pesantren.
Guna memenuhi kebutuhan pangan khususnya sayur secara mandiri di
pesantren, solusi yang ditawarkan adalah memanfaatkan lahan pekarangan
pesantren untuk ditanam tanaman sayur dengan sistem vertikultur menggunakan
media paralon atau disebut verticulture paralon (veron) melalui metode tepat
guna, mudah dan murah. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara bertahap yaitu
penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kepada para santri.
Hasil kegiatan ini meliputi penyuluhan tentang potensi pemanfaatan lahan
pekarangan dengan teknik vertikultur serta penyuluhan mengenai manajemen
produksi dengan perencanaan pola tanam sayur. Terlaksananya pelatihan
pembuatan vertikultur paralon, keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari para
santri yang mampu mengaplikasikan secara mandiri cara membuat vertikultur
paralon. Serta telah dilakukan pendampingan sebagai upaya berkelanjutan dalam
pengembangan budidaya sayuran sehingga mampu meningkatkan kesediaan
pasokan sayur yang berkualitas dalam upaya kemandirian pangan di Pesantren
Hilal Bogor.
Ketercapaian target luaran kegiatan PKM-M sudah mencapai keberhasilan
rata-rata sebesar 93,5%. Beberapa kegiatan yang belum mencapai nilai 100%,
akan terus dilanjutkan sampai berakhirnya program kegiatan ini. Untuk mencapai
target 100% tersebut, kami telah membuat beberapa strategi agar pencapaian kami

iii
selesai sesuai target yang direncanakan. Adapun Rencana tahapan berikutnya
adalah pertama memberikan pendampingan hingga santri dapat diberdayakan dan
mampu memenuhi kebutuhan serta ketahanan pangan, kedua menyelesaikan
laporan akhir.

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
RINGKASAN .......................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1.................................................................................................................
Gambaran Umum Masyarakat Mitra ....................................................1
1.2.................................................................................................................
Identifikasi dan Alternatif Pemecahan Masalah ...................................2
BAB 2. TARGET LUARAN................................................................................4
BAB 3. METODE ................................................................................................5
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI .......................................................................6
4.1. Penyuluhan ...........................................................................................6
4.2. Pelatihan ...............................................................................................6
4.3. Pendampingan dan Monev ...................................................................7
BAB 5. POTENSI HASIL ....................................................................................9
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ..............................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iv
v
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Masyarakat Mitra

Pesantren Hilal Bogor merupakan salah satu pesantren yang berada di Kota
Bogor yang beralamat di Jalan Keranji Ujung, No. 91, RT 04, RW 04, Perumahan
Budi Agung, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Bogor. Lokasi
pesantren strategis dan memiliki akses jalan yang cukup baik. Jarak Pesantren
Hilal Bogor dari Universitas Nusa Bangsa kurang lebih 3,3 kilometer.
Pesantren Hilal Bogor memiliki visi mewujudkan masyarakat Indonesia
yang hidup penuh dengan berkah dan rahmat Allah, sejahtera dan bahagia di dunia
dan Akhirat serta misi strategis yaitu menghasilkan para imam masjid yang
memiliki kemampuan membina dan mengembangkan potensi spiritual, ekonomi
dan sosial masyarakat sekitar masjid. Pesantren Hilal Bogor memiliki santri
sebanyak 40 orang laki-laki dengan usia rata-rata 15-25 tahun. Sumber pendanaan
pesantren sebagian besar berasal dari partisipasi masyarakat.
Luas bangunan pesantren kurang lebih 0,3 hektar. Pesantren Hilal Bogor
yang terletak di Kelurahan Sukaresmi ini merupakan wilayah perbukitan
bergelombang dengan perbedaan ketinggian 200 m di atas permukaan laut.
Sungai, air tanah dan mata air adalah sumber air bagi warga. Wilayah ini diguyur
hujan dengan intensitas berkisar 3.500 mm per tahun, dan curah hujan bulanan
berkisar antara 250–335 mm. Suhu Udara tiap bulan rata-rata mencapai 26 oC.
Tata letak pesantren, intensitas hujan dan suhu udara tersebut cocok untuk
budidaya tanaman sayur dengan sistem vertikultur.

Gambar 1. Kondisi Lingkungan di Pesantren Hilal Bogor


2

Gambar 2. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

1.2. Identifikasi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Pesantren Hilal Bogor memiliki misi yaitu menghasilkan para imam masjid
yang memiliki kemampuan membina dan mengembangkan potensi spiritual,
ekonomi dan sosial masyarakat sekitar masjid. Guna pencapaian misi tersebut,
pesantren dilengkapi dengan beberapa fasilitas antara lain ruang belajar,
perpustakaan, asrama, layanan kesehatan, tempat olahraga, termasuk menyediakan
makanan bagi para santri.
Para santri disajikan makanan sehat, memiliki nilai gizi yang optimal dan
lengkap seperti vitamin, mineral, karbohidrat, protein, lemak dan lainnya.
Makanan pun harus murni, bersih dan utuh dalam arti tidak mengandung bahan
pencemar serta harus higienis. Untuk hidup sehat, para santri tidak saja
memerlukan protein dan kalori, tetapi juga vitamin dan mineral yang banyak
terkandung dalam sayur-sayuran dan buah-buahan dalam pola konsumsi gizi
seimbang.
Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan makanan para santri, pihak
pengelola pesantren berupaya mengatur pengeluaran khususnya pada pembelian
bahan makanan. Pada saat diskusi dengan pengelola, para santri memiliki
kebutuhan pengeluaran rata-rata dalam satu bulan adalah Rp 1.500.000,00 per
orang yang terdiri dari biaya makan sehari-hari Rp 900.000,- per bulan, sisanya
untuk uang saku, buku dan operasional lain. Jumlah santri di Pesantren Hilal
Bogor ini mencapai 40 orang. Secara umum dapat dihitung besaran biaya para
santri dikeluarkan per bulan adalah Rp 60.000.000,00 dan hampir setengah biaya
3

tersebut untuk biaya makan para santri. Berdasarkan kondisi tersebut, pihak
pengelola berharap ada suatu kegiatan yang bermanfaat guna memenuhi bahan
baku pangan untuk santri, terkait pengeluaran terbesar adalah pada penyediaan
bahan makanan santri, dan donasi di Pesantren Hilal Bogor bersifat tidak tetap.
Berdasarkan situasi dan diskusi dengan mitra, permasalahan yang dihadapi
mitra saat ini dan segera ingin dituntaskan adalah menghemat biaya untuk
pemenuhan kebutuhan bahan makanan para santri. Guna memenuhi kebutuhan
pangan khususnya sayur, solusi yang ditawarkan adalah memanfaatkan lahan
pekarangan pesantren untuk ditanam tanaman sayur dengan sistem vertikultur
dengan media paralon melalui metode tepat guna, mudah dan murah. Selain itu,
santri diberikan pemahaman mengenai manajemen produksi tanaman sayur agar
produksi sayur berkelanjutan.
4

BAB 2. TARGET LUARAN

Luaran kegiatan yang diharapkan setelah Program Kreativitas Mahasiswa


Pengabdian Kepada Masyarakat ini berjalan yaitu:

1. Mitra dapat melakukan budidaya tanaman sayur dengan sistem vertikultur


menggunakan media paralon.
2. Mitra dapat memproduksi sayur segar dan sehat secara mandiri guna
memenuhi kebutuhan pangan para Santri.
3. Mitra mampu memanajemen produksi sayur segar dan sehat secara
berkelanjutan di Pesantren Hilal Bogor.
5

BAB 3. METODE

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Program


Kreativitas Mahasiswa (PKM) pemanfaatan lahan pekarangan dengan verticulture
paralon (veron) dalam upaya menciptakan kemandirian pangan di Pesantren Hilal
Bogor dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut.

1. Meningkatkan pengetahuan mitra tentang alternatif pemenuhan bahan pangan


melalui penyuluhan tentang potensi pemanfaatan lahan pekarangan dengan
teknik vertikultur sebagai upaya memperoleh pangan segar khususnya sayur
secara mandiri, dan penyuluhan manajemen produksi sayur dengan sistem
vertikultur. Pertemuan penyuluhan dilakukan sebanyak dua kali.
2. Mitra diberikan keterampilan teknis budidaya tanaman dengan sistem
vertikultur melalui metode yang mudah untuk diterapkan serta alat dan bahan
yang murah. Metode yang ditawarkan berupa pelatihan partisipatif melalui
demonstrasi.
3. Pendampingan dilaksanakan seminggu satu sekali selama satu setengah
bulan. Pendampingan dilakukan dalam kegiatan pembuatan vertikultur
paralon, dan budidaya tanaman sayur.
4. Meningkatkan kesediaan pasokan sayur yang berkualitas dalam upaya
kemandirian pangan di pesantren dengan melaksanakan monitoring dan
evaluasi (monev) sesuai jadwal kegiatan pesantren. Monev dilakukan untuk
pengawasan selama pelaksanaan program PKM-M dan melakukan proses
penilaian capaian kinerja dengan mengkomparasikan aspek jumlah dan
kualitas produksi, dan tingkat efisiensi biaya.
6

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI

4.1. Penyuluhan

Penyuluhan tentang potensi pemanfaatan lahan pekarangan dengan teknik


vertikultur dilaksanakan pada tanggal 29 April 2019. Penyuluhan ini bertujuan
untuk memberikan informasi dan menambah pengetahuan para santri tentang
potensi pemanfaatan lahan pekarangan dengan teknik vertikultur. Kegiatan
penyuluhan selanjutnya pada hari yang sama, mengenai manajemen produksi
dengan perencanaan pola tanam sayur. Tujuan penyuluhan ini adalah para santri
mengetahui cara memproduksi sayur secara mandiri dan berkelanjutan atau tahu
cara menjaga kestabilan persediaan bahan pangan sayur setiap minggunya di
pesantren.
Metode penyuluhan yang digunakan untuk mempermudah penyerapan
informasi adalah dengan mempresentasikan materi dalam bentuk Power Point,
video, ceramah, serta diskusi. Hasil kegiatan penyuluhan ini adalah para santri
memperoleh informasi dan pengetahuan potensi pemanfaatan lahan pekarangan
dengan teknik vertikultur, serta manajemen produksi pola tanam sayur.
Keberhasilan kegiatan ini dapat terlihat dari respon dan antusias para santri dalam
mengikuti kegiatan serta santri mampu menjawab dengan baik beberapa
pertanyaan yang diajukan kepada para santri.

4.2. Pelatihan

Pelatihan pembuatan Verticulture Paralon (Veron) dilakukan pada tanggal


17 Mei 2019. Pelatihan ini merupakan proses implementasi dari materi yang telah
diberikan dalam kegiatan penyuluhan Verticulture Paralon (Veron). Pelatihan ini
juga bermanfaat meningkatkan kemampuan para santri dalam membuat dan
menyusun rancangan alat sistem vertikultur paralon, sehingga santri bisa mandiri
dalam menerapkan teknologi tepat guna khususnya pada pembuatan sistem
vertikultur paralon tersebut. Sebagai bentuk kreativitas dalam membuat
vertikultur paralon, tim memberikan arahan kepada santri untuk membentuk
paralon menjadi huruf “HILAL BOGOR” sehingga vertikultur paralon yang
dibuat mempunyai ciri khas/unik. Hasilnya adalah terciptanya media vertikultur
paralon dengan bentuk huruf “HILAL BOGOR”.
Selain pelatihan pembuatan vertikultur paralon, para santri sudah dilatih
dengan kegiatan penyemaian benih menjadi bibit, dan cara memproduksi sayur
agar ketersediaan sayur di pesantren tetap terjaga. Hasil kegiatan ini adalah santri
mampu membuat bibit sayur dan mampu menerapkan manajemen produksi pola
tanam sayur.
7

Bagi santri yang sudah terampil dalam materi maupun penyusunan dan
perancangan alat vertikultur paralon, maka akan dijadikan sebagai koordinator
pelaksana kegiatan. Hal tersebut sangat berguna untuk menyebarluaskan informasi
dan memperluas jaringan komunikasi. Keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari
para santri yang mampu mengaplikasikan secara mandiri cara membuat
vertikultur paralon.

4.3. Pendampingan dan Monev

Kegiatan pendampingan dilakukan sebagai upaya berkelanjutan dalam


pengembangan budidaya sayuran sehingga mampu meningkatkan kesediaan
pasokan sayur yang berkualitas dalam upaya kemandirian pangan di Pesantren
Hilal Bogor. Selain itu, pendampingan berfungsi sebagai kegiatan monitoring agar
pelaksanaan kegiatan pengabdian tidak berhenti setelah program penyuluhan dan
pelatihan selesai dilaksanakan. Kegiatan pendampingan dilakukan setiap satu
minggu sekali setelah kegiatan pelatihan. Hasil kegiatan pendampingan adalah
santri lebih paham dan jelas terkait dengan pembuatan vertikultur paralon,
budidaya tanaman sayur, dan manajemen produksi sayur.
Kegiatan penyuluhan dan pelatihan program ini dievaluasi berdasarkan
keefektifan program dengan cara melihat reaksi para santri pada saat penyuluhan
dan pelatihan. Reaksi para santri sangat antusias dalam mengikuti kegiatan,
mampu menjawab dengan baik beberapa pertanyaan yang diajukan kepada para
santri, serta para santri mampu mengaplikasikan secara mandiri cara membuat
vertikultur paralon. Upaya mengukur reaksi dari program, tim memberikan
kuesioner kepada peserta, agar peserta dapat memberikan rating atas: isi materi,
penyampaian materi, diskusi, serta pelatihan. Hasil pengukuran dapat dilihat pada
lampiran.
Evaluasi kedua, dengan mengukur apa yang telah dipelajari oleh para santri.
Tim telah memberikan pre-test dan post-test kepada santri. Hasil pre-test dan post-
test program dapat dilihat pada lampiran.
8

4.4. Persentase Hasil Terhadap Keseluruhan Target Kegiatan

Ketercapaian target kegiatan PKM-M pemanfaatan lahan pekarangan


dengan verticulture paralon (veron) dalam upaya menciptakan kemandirian
pangan di Pesantren Hilal Bogor sudah mencapai 100%. Ketercapaian target
persentase masing-masing kegiatan terhadap keseluruhan target kegiatan PKM-M
dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Persentase hasil terhadap keseluruhan target kegiatan PKM-M

No. Kegiatan Persentase Hasil

Survei lokasi Pondok Pesantren Hilal Bogor,


1 5%
Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor
Sosialisasi dan penyampaian program kegiatan
2 10%
Verticulture Paralon (Veron)
Penyuluhan potensi pemanfaatan lahan pekarangan
3 dengan teknik vertikultur dan manajemen produksi 18%
tanaman sayur
Pelatihan pembuatan Verticulture Paralon (Veron)
4 50%
dan teknik budidaya tanaman sayuran
Kegiatan pendampingan dalam pembuatan
5 Verticulture Paralon (Veron), teknik budidaya 85%
tanaman sayur, dan manajemen produksi sayur
Kemampuan santri dalam membuat Verticulture
8 Paralon (Veron), budidaya tanaman sayur, dan 90%
manajemen produksi
Kebermanfaatan Verticulture Paralon (Veron)
9 dalam ketahanan pangan di Pondok Pesantren Hilal 95%
Bogor
10 Monitoring dan evaluasi program 100%
Ketercapaian target luaran 100%
9

BAB 5. POTENSI HASIL

Program pengabdian yang telah dilaksanakan harus memiliki keberlanjutan


dengan melihat potensi hasil dari pengabdian tersebut. Potensi hasil kegiatan
pengabdian ini adalah menjabarkan kegiatan lanjutan yang dapat dilaksanakan
oleh mitra setelah program PKM-M berakhir. Potensi hasil kegiatan PKM-M ini,
dapat dilihat dari sisi sosial, ekonomi, pendidikan, dan artikel ilmiah. Secara jelas,
potensi hasil PKM-M ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Potensi Hasil yang Diperoleh dari Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKM-M

No. Ruang Lingkup Potensi Hasil

Berpotensi menularkan pengetahuan


tentang vertikultur paralon kepada
masyarakat, sehingga jika ada
1. Sosial
permasalahan yang sama seperti kasus
di pesantren ini, maka masyarakat
dapat menyelesaikannya.

a. Berkurangnya biaya atau


pengeluaran pengelola pesantren
terutama dalam bahan makanan.
b. Jika ada kelebihan produksi sayur,
2. Ekonomi santri dapat menjual hasil produksi
sayur di warung terdekat.
c. Santri berpotensi menjadi
wirausahawan muda khususnya
wirausaha sayur organik.

Transfer ilmu pengetahuan dari


perguruan tinggi kepada masyarakat
sehingga masyarakat mampu dan
3. Pendidikan
memahami teknologi tepat guna dalam
menyelesaikan permasalahan yang
ada.

Program ini layak dibuat artikel ilmiah


4. Artikel ilmiah yang dapat diakses oleh masyarakat
umum.
10

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan PKM-M pemanfaatan lahan


pekarangan dengan verticulture paralon (veron) dalam upaya menciptakan
kemandirian pangan di Pesantren Hilal Bogor, tim PKM-M memiliki rencana
yaitu pertama membuat buku panduan pembuatan vertikultur paralon, budidaya
sayur serta manajemen produksi sayur dengan isi yang mudah dipahami santri dan
cover yang menarik. Rencana ini memiliki tujuan memandu para santri dalam
membuat vertikultur paralon, budidaya sayur serta manajemen produksi sayur,
sehingga keberlanjutan program tetap berlangsung secara mandiri. Rencana kedua
adalah melakukan kerjasama strategis antara Universitas Nusa Bangsa melalui
program-program yang mendukung kegiatan pesantren.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Penggunaan Dana
Lampiran 2. Bukti Penggunaan Dana

Anda mungkin juga menyukai