Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

NAMA LENGKAP : Rafael Erlangga Dwilassnovri

NIM : 208114171

HARI PRAKTIKUM : Kamis, 4 Maret 2021

GOLONGAN : D1

KELOMPOK :2

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2021
ACARA III

UJI CEMARAN MIKROBIA:

ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT)

1. TUJUAN:

1) Menghitung jumlah mikroba yang terdapat dalam sampel

2) Menguji bahwa sampel yang diuji tidak boleh mengandung mikroba


melebihi batas yang ditetapkan karena berbahaya bagi kesehatan manusia

2. PERTANYAAN PENUNTUN (disertai sitasi dari sumber yang diambil)

a) Apa yang dimaksud dengan Angka Lempeng Total?

Angka lempeng total adalah indicator keberadaan mikroba heterotropik


termasuk bakteri dan kapang yang sensitive terhadap proses desinfektan
seperti bakteri coliform, mikroba resisten desinfektan seperti pembentuk
spora, dan mikroba yang dapat berkembang cepat pada air olahan tanpa
residu desinfektan (Purliyanto, 2016).

b) Carilah ketentuan BPOM mengenai cemaran mikrobia pada produk farmasi!


Cemaran Mikroba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a meliputi:

1) angka lempeng total;

2) angka kapang dan khamir;

3) Pseudomonas aeruginosa;

4) Staphylococcus aureus; dan

5) Candida albicans.

(BPOM, 2019)

3. SKEMA KERJA:

1) Uji Angka Lempeng Total

Alat dan Bahan :

a. Media Plate Count Agar (PCA)

b. Buffered Pepton Water (BPW)

c. Sampel uji (jamu gendong)

d. Pipet volume

e. Colony Counter (alat hitung koloni)

Cara Kerja :
a. Penyiapan Sampel Uji
Kemasan jamu yang akan dibuka dibersihkan dengan kapas
beralkohol 70% kemudian dibuka secara aseptis di dekat nyala api
spiritus.
b. Persiapan dan Homogenasi Sampel
Secara aseptis diambil sebanyak 10 ml sampel ke dalam labu ukur 100
ml, lalu ditambahkan 90 ml BPW dan dihomogenkan hingga diperoleh
pengenceran 10-1

c. Pembuatan media PCA (Plate Count Agar) (hitung dan lihat cara
pembuatan media pada kemasan)

d. Pengenceran sampel untuk uji ALT


Sebanyak 5 buah labu ukur 10 ml disiapkan, masing-masing telah diisi
dengan 9 ml pengencer BPW. Sebanyak 1 ml pengenceran 10-1 dari
hasil homogenisasi pada penyiapan sampel diambil dan dimasukkan
ke dalam tabung pertama yang telah diisi 9 ml BPW hingga diperoleh
pengenceran 10-2 (homogenisasi dengan vortex). Selanjutnya dibuat
pengenceran hingga 10-5.

e. Uji Angka Lempeng Total (ALT)


Dari tiap pengenceran dipipet 1 ml suspensi ke dalam cawan petri
steril secara duplo. Dalam setiap cawan petri dituangkan sebanyak 15
ml media PCA. Cawan petri digoyang dengan hati-hati agar sampel
tersebar merata. Dilakukan pula uji kontrol untuk mengetahui sterilitas
media dan pengencer. Uji sterilitas media dilakukan dengan cara
menuangkan media PCA dalam cawanpetri dan biarkan memadat. Uji
sterilitas pengencer dilakukan dengan cara menuangkan media PCA
dan 1 ml pengencer BPW lalu dibiarkan memadat. Seluruh cawan
petri diinkubasi terbalik pada suhu 350C selama 24 - 48 jam. Jumlah
koloni yang tumbuh diamati dan dihitung. Perhitungan Angka
Lempeng total dalam 1 ml contoh dengan mengkalikan jumlah rata-
rata koloni pada cawan dengan faktor pengenceran yang digunakan.

4. HASIL PRAKTIKUM:

1) Hasil dan Pembahasan ALT


Skema kerja serial dilution & pour plate, perhitungan koloni (manual
dan autometic)
 Serial Dilution & Pour Plate
pipet steril di ambil dari wadah dan wadah ditutup

pipet steril dipasangkan pada glass firm lalu dimasukkan ke dalam sponge water
dan diambil masing-masing 1 ml untuk dimasukkan ke cawan petri dan tabung
reaksi 10-1 berisi BPW

Tabung reaksi selanjutnya divortex

pipet dilepas lalu diletakan di tempat yang berisi pemutih

ambil pipet baru dan hasil pencampuran pada tabung reaksi diambil masing-
masing 1 ml, dimasukkan ke cawan petri dan tabung reaksi 10-2. langkah tersebut
diulangi sampai 10-5
setelah semua selesai diencerkan, media PCA ditambahkan ke dalam cawan petri
sampai seluruh dasar cawan tertutupi

pastikan media dan sampel tercampur dengan cara jari diletakan di pinggir cawan
petri dan diputar secara perlahan. langkah tersebut dilakukan untuk semua cawan
petri.

 Perhitungan Koloni
Manual

cawan petri yang berisi koloni bakteri dan sudah dilabeli diambil dan ditaruh ke
alat colony Counter yang sudah menyala.

spidol kemudian diambil untuk membantu perhitungan koloni.

tandai tiap koloni yang tampak pada cawan petri dengan spidol dan sedikit
tekanan

cawan petri berisi koloni disimpan ke outometic cell counter.


cawan petri kemudian di scane dengan 500 display real time view

dalam waktu kurang dari 1 detik hasil akan tersedia

tombol count kemudia diklik untuk menampilkan hasil perhitungan koloni.

hasil yang didapat lalu dicatat

2) Gambar PPT
3) Hasil Perhitungan

Jumlah Koloni (Tiap Seri Konsentrasi)


ALT 10-1= 248 + 2242x 10 =236 x 10 =2360
ALT 10-2= 97+792x 100 =88 x 100 =8800
Jumlah Koloni Total
= 2360 + 88002
= 5580 CFU/mL
=5,6 x 103CFU/Ml

4) Ketentuan BPOM terkait cemaran /ALT pada kosmetik


5. PERTANYAAN DISKUSI

a) Interpretasikan hasil percobaan yang telah Anda lakukan dan simpulkan


apakah sampel makanan yang telah Anda analisis mengandung jumlah
mikroba melebihi batas yang ditetapkan atau tidak! Jelaskan! (berdasarkan
Peraturan Pemerintah/Keputusan Kepala Badan POM RI tentang persyaratan
cemaran mikrobia pada makanan)

Jawab : Pada percobaan yang dilakukan, perhitungan ALT diperoleh 5,6 x


103koloni/g. Menurut ketentuan BPOM no. 32 Tahun 2019 untuk Uji ALT
harus kurang dari atau sama dengan 107koloni/g. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sampel jamu yang diuji aman untuk dikonsumsi karena jumlah
mikroba kurang dari batas yangbtelah di tentukan (BPOM,2019).

b) Bagaimana cara perhitungan koloni untuk mendapatkan nilai ALT dan AKK?

Jawab : Jumlah koloni (tiap seri konsentrasi) = n cawan A + n cawan B2 x


faktor pengenceran

Jumlah Koloni (total) = 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑒𝑟𝑖


𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛g

Catatan : ALT yang dapat dihitung adalah cawan petri yang jumlah koloninya
antara 30-300 koloni.

c) Apa yang dimaksud spreader? Mengapa bisa terjadi spreader?

Jawab : Spreader merupakan rantai koloni yang berasal dari lapisan air antara
agar dan dasar cawan, juga bisa terdapat pada lapisan sisi/pinggir cawan.
Spreader terjadi akibat adanya koloni yang menyambung karena bakteri
berkelompok. Jika cawan ditumbuhi spreader < 25% tidak dilaporkan sebagai
spreader. (Fardiaz, 1989)
6. DAFTAR PUSTAKA:

BPOM., 2019,
https://notifkos.pom.go.id/upload/informasi/20190923110116.pdf,
diakses pada 5 Maret 2021.

Fardiaz, S., 1989. Mikrobiologi Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan
Gizi Institusi Pertanian Bogor, Bogor.

Purliyanto, Nataya, A.I., 2016. Uji Angka Lempeng Total dan IDentifikasi
Escherichia coli pada Jamu Pahitan Brotowali yang Diproduksi oleh
Penjual Jamu Gendong Keliling di Wilayah Tonggalan Klaten Tengah.
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Indonesia.

Yogyakarta, 7 Maret 2021

Asisten praktikum Praktikan

Tanggal ACC: 4 Maret 2021

(Laurensia Kusumaningtyas T.) ( Rafael Erlangga Dwilasnovri)

Anda mungkin juga menyukai