Green Architecture
Oleh
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
1. STUDI BANDING PROYEK SEJENIS
A. Apartemen
Pengertian Mall
Mall merupakan sebuah plaza umum, jalan-jalan umum, atau sekumpulan sistem
dengan belokan-belokan dan dirancang khusus untuk pejalan kaki. (Sumber : Endy
Marlina, Panduan Perancangan Bangunan Komersial).
Mall merupakan penggambaran dari kota yang terbentuk oleh elemen-elemen magnet,
magnet sekunder, pedestrian penghubung, dan pertamanan. Mall mempunyai
kecenderungan berkonfigurasi secara horizontal. (Sumber : Rubenstein, 1987).
Shopping Mall sebagai kelompok kesatuan komersial yang dibangun pada lokasi yang
direncanakan, dkembangkan, dimulai, dan diatur menjadi sebuah unit operasi,
berhubungan dengan lokasi, ukuran, tipe toko, dan area perbelanjaan dari unit
tersebut. Unit ini juga menyediakan parkir yang dibuat berhubungan dengan tipe dan
ukuran total toko-toko. (Sumber : Urban Land Institue, 1977).
Pola Mall
Pada dasarnya mall berprinsip linear. Tatanan mall yang bnayak dijumpai adalah mall
berkoridor tunggal dengan lebar 8-16 m.
Dimensi Mall
Berdasarkan penelitian di Amerika panjang minimal mall adalah 180 m dan panjang
maksimalnya 240 m. Yang perlu diperhatikan adalah mall jangan terlalu anjang
karena akan melelahkan pengunjung.
Penataan Letak Retail di Sepanjang Mall
Dengan penataan sirkulasi mall yang hanya memiliki satu koridor diharapkan semua
retail dapat dilewati pengunjung sehingga semua retail memiliki nilai komersial yang
sama.
Pencahayaan
Untuk menunjang konsep mall yang menerus, bagian atap mall biasanya diselesaikan
dengan skylight.
Elemen-Elemen Arsitektural Pada Mall
Bangku, area bermain, kios, kotak telepon, penunjuk arah.
Sarana Penunjang
Area duduk merupakan sarana penting yang dibutuhkan penunjang
ShopingMmall karena area duduk dapat menjadi area komunikasi dan interaksi
social.
Area bermain pada mal dapat berfungsi ganda yaitu sebagai tempat bermain
anak-anak ketika orang tuanya berbelanja serta sebagai feature pada mal
dengan mengambil bentuk-bentuk yang menarik.
Kios-kios pada jalur mal berfungsi sebagai penarik pengunjung dan memberi
variasi pada suasana mal. Selain itu, kios-kios tersebut mewadahi pedagang
kaki lima untuk barang-barang tertentu yang tidak menimbulkan sampah.
B. Apartemen
Pengertian Apartemen
Bangunan hunian yang dipisahkan secara horizontal dan vertikal agar tersedia
hunian yang berdiri sendiri dan mencakup bangunan bertingkat rendah atau
bangunan tinggi, dilengkapi berbagai fasilitas yang sesuai dengan standar yang
ditentukan (Joseph De Chiara & John Hancock)
Bangunan bertingkat yang terbagi dalam beberapa tempat tinggal Apartemen adalah
suatu ruang atau rangkaian ruang yang dilengkapi dengan fasilitas serta perlengkapan
rumah tangga dan digunakan sebagai tempat tinggal. (Harris; 1975; 20)
Karakteristik Apartemen
Berikut adalah ciri-ciri apartemen yang dirangkum dari beberapa sumber sebagai
kesimpulan :
Memiliki lebih dari dua lantai dan biasanya bangunan berbentuk vertikal.
Dalam satu lantai terdiri dari unit-unit hunian.
Fleksible dalam mencapai pemanfaat ruang secara maksimal.
Efisien, efektif dan ekonomis.
Memiliki fasilitas bersama yang belum tentu dimiliki perumahan.
Biasanya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan apartemen.
Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi hoizontal berupa koridor.
Keamaan, ketenangan dan privasi lebih terjamin.
Akses yang mudah dan cepat untuk menjangkau fasilitas-fasilitas yang ada.
Biasanya terletak di lokasi yang strategis (dekat dengan pusat bisnis, perdagangan,
pendidikan, perbelanjaan, dll.)
Struktur dan bahan bangunan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Klasifikasi Apartemen
Klasifikasi menurut kepemilikannya
1. Apartemen Sewa
Apartemen yang disewakan. Pengelola bertanggung jawab penuh atas
pemeliharaan dan servis.
2. Apartemen Beli
Apartemen yang disewakan kepada masyarakat dengan harga tertentu.
Apartemen seperti ini dapat dimiliki masyarakat secara menetap,
kepemilikannya dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Apartemen Milik Perseorangan (Condominium)
Apartemen ini biasanya apartemen yang mewah. Apartemen yang
dapat dimiliki menjadi milik perseorangan.
b. Apartemen Milik Bersama (Cooperatif)
Apartemen ini biasanya dimiliki oleh semua penghuni yang ada di
dalam apartemen tersebut.
b. Fungsi Pendukung
Fungsi yang menampung penghuni apartemen sendiri dan tidak ditutup
kemungkinan ditujukan untuk masyarakat umum. Beberapa fungsi
pendukung diantaranya:
Layanan olahraga : fitnes center, kolam renang, dll
Layanan kesehatan : poliklinik, apotek
Layanan komersial : minimarket, restauran, salon, dll
Layanan anak : tempat penitipan anak, area bermain, dll
c. Fungsi Pelengkap
Fungsi yang mendukung fungsi utama dan pendukung. Fungsi pelengkap
lebih menonjol kepengelolaan, yang terdapat berbagai aktifitas, seperti :
Administrasi
Pemasaran
Pemeliharaan kebersihan dan bangunan
Pengamanan
Arsitek Schauman & Nordgren, Perencanaan MASU dan Schauman Arkkitehdit diumumkan
sebagai pemenang kompetisi rancangan bangunan exhibition hall,pertokoan dan apartemen.
Desain bangunan Tulli Halls diumumkan sebagai pemenang pertama. Desain ini berlokasi di
pusat lama kota Tampare, Finlandia.
Massa bangunan Tulli Halls menggunakan batu bata merah yang merujuk pada warisan
industri daerah tersebutda menara pusat sebagai titik fokus dari kota Tampare. Bentuk massa
ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan antara yang lama dan yang baru, area publik dan
privat serta ruang terbuka untuk kenyamanan para penghuni dan masyarakat umum.
Plaza Tulli membentuk pusat pertemuan,dengan suasana dan alur yang berbeda bergantung
pada jam dan musimnya. Plaza ini difungsikan sebagai alun-alun yang dikelilingi bangunan
dapat menjadi tempat penyelenggaraan acara besar ataupun kecil.
(Area bermain dalam ruangan)
Tulli Halls membentuk konfigurasi ruang sebagai penyeimbang di setiap musim. Di musim
dingin, dimana ruang interior lebih diperlukan, Tulli Halls memiliki exhibition Hall yang bisa
digunakan sebagai area untuk pameran serta mengakomodasi kebutuhan penyewa untuk
beraktifitas. Selain itu ada bagian teras atap yang dilengkapi sauna dengan pemandangan kota
Tampare.
(teras atap)
(potongan bangunan)
Bangunan ini terdiri dari dua lantai basement, exhibition hall di lantai dasar, tiga lantai
pertokoan, dan 11 lantai untuk unit apartemen.
(Bentuk masa untuk unit apartemen)
(konsep sirkulasi)
(denah)
2. STUDI BANDING TEMA SEJENIS
Hadirnya "Cihampelas Walk" ditengahtengah kota Bandung, mall dengan konsep baru,
menawarkan sesuatu yang berbeda dengan mallmall lain yang ada di Indonesia saat ini. Mall
ini didirikan di tengah-tengah areal terbuka (open air), sehingga merupakan perpaduan antara
gedung perbelanjaan modern dengan suasana alam yang asri dan menyegarkan. Cihampelas
Walk didirikan di atas lahan seluas lebih kurang 3.5 hektar, dengan kontur agak bertebing.
Dari areal seluas itu, hanya 1/3 dari keseluruhan area yang digunakan untuk bangunan
pertokoan, sedangkan 2/3 lainnya atau sebagian besar dari area tersebut digunakan untuk
areal parkir dan sisanya dibiarkan ditumbuhi pepohonan, baik yang sudah puluhan tahun
umurnya, maupun beberapa tumbuhan baru yang ditambahkan untuk melengkapi dan
membuat suasana mall seperti berada di dalam kota yang berbeda.
Cihampelas Walk, Bandung Dibangun oleh Fauzan No’eman, Cihampelas Walk (Ci-Walk)
merupakan mall di bandung yang mulai beroperasi tahun 2003 dibangun dengan sentuhan
yang berbeda dengan mall pada umumnya. Mall tersebut melebur bersama lansekap alam
yang ada dengan integrasi yang unik. Pepohonan besar yang tersebar di penjuru tapak justru
menjadi nilai tambah bagi keberadaan mall ini. Cihampelas Walk didirikan di atas lahan 3,5
hektare. Dari areal seluas itu, yang digunakan untuk bangunan hanya 1/3-nya, sedangkan 2/3
lainnya dimanfaatkan untuk area parkir, taman dengan berbagai jenis pohon yang berumur
puluhan tahun. Memasuki Cihampelas Walk, mall diletakkan dengan setback yang mundur
ke belakang amat jauh sehingga posisinya tersembunyi oleh pepohonan raksasa dan taman-
taman lansekap yang ada. Ini merupakan strategi yang jitu karena setelah menelusuri jalan
Cihampelas yang padat merayap seolah pengunjung merasakan oase yang menyegarkan
melihat deretan tata hijau dengan jalan-jalan lebar membentang. Pola penataan counter yang
ada pun disebar pada area terbuka sehingga pengunjung dapat menikmati etalase toko dari
ruang luar. Merujuk pada gambar perspektif tersebut. Pola sirkulasi pun juga menjadi sebuah
petualangan tersendiri karena berada pada tapak yang sengaja dibiarkan mengikuti kontur
sehingga kita bisa melihat sungai Cikapundung dan deretan permukiman penduduk disisi
timur Cihampelas Walk, tanpa terhalangi. Skematik pola penataan counter serta berbaurnya
ruang dalam dan ruang luar pada mall tersebut dijelaskan dalam gambar berikut.
Berdasarkan tipologi pola kawasan, Cihampelas Walk menggunakan tipologi organis, yang
bentuk bangunannya mengikuti bentuk tapak. Ini salah satu poin arsitektur hijau, maka
bentuk bangunan yang akan dibangun nantinya akan mengikuti bentuk tapak yang sudah
disurvey.
Kesimpulan :
Fitur dari studi banding bangunan dengan tema sejenis yang akan diambil yaitu:
Sistem tata udara pasif, yaitu udara dari bawah disalurkan ke tiap-tiap ruangan;
Roster beton sebagai penghalau sinar matahari;
Massa bangunan yang mengikuti tapak (organik).