Anda di halaman 1dari 18

Mall & Apartemen

Green Architecture

LAPORAN TIPOLOGI BANGUNAN MALL & APARTEMEN


RTA 4324 – STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 5
Semester A – 2021/2022

Oleh

Adam Musthofa Kamal Rambe 180406027


May Anggreini Rambe 180406029

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
1. STUDI BANDING PROYEK SEJENIS
A. Apartemen
 Pengertian Mall
 Mall merupakan sebuah plaza umum, jalan-jalan umum, atau sekumpulan sistem
dengan belokan-belokan dan dirancang khusus untuk pejalan kaki. (Sumber : Endy
Marlina, Panduan Perancangan Bangunan Komersial).
 Mall merupakan penggambaran dari kota yang terbentuk oleh elemen-elemen magnet,
magnet sekunder, pedestrian penghubung, dan pertamanan. Mall mempunyai
kecenderungan berkonfigurasi secara horizontal. (Sumber : Rubenstein, 1987).
 Shopping Mall sebagai kelompok kesatuan komersial yang dibangun pada lokasi yang
direncanakan, dkembangkan, dimulai, dan diatur menjadi sebuah unit operasi,
berhubungan dengan lokasi, ukuran, tipe toko, dan area perbelanjaan dari unit
tersebut. Unit ini juga menyediakan parkir yang dibuat berhubungan dengan tipe dan
ukuran total toko-toko. (Sumber : Urban Land Institue, 1977).

Grand Batam Mall, Indonesia


Xuhui ASE Mall Shanghai, China

 Sejarah dan Teori Shopping Mall


Menurut Rubenstein (1978), mall merupakan penggambaran dari kota yang
terbentukoleh elemen-elemen anchor (magnet), secondary anchor (magnet sekunder),
street mall dan landscaping (pertamanan). Unsur-unsur yange menunjang
keberhasilan suatu mall adalah sebagai berikut :
 Bentuk Mall
Menurut Maihland (1987), terdapat 3 bentuk umum mall.
 Open Mall Adalah mall tanpa lingkup.
 Enclosed Mall Adalah mall dengan lingkup.
 Intregated Mall Adalah penggabungan mall terbuka dan tertutup.

 Pola Mall
Pada dasarnya mall berprinsip linear. Tatanan mall yang bnayak dijumpai adalah mall
berkoridor tunggal dengan lebar 8-16 m.
 Dimensi Mall
Berdasarkan penelitian di Amerika panjang minimal mall adalah 180 m dan panjang
maksimalnya 240 m. Yang perlu diperhatikan adalah mall jangan terlalu anjang
karena akan melelahkan pengunjung.
 Penataan Letak Retail di Sepanjang Mall
Dengan penataan sirkulasi mall yang hanya memiliki satu koridor diharapkan semua
retail dapat dilewati pengunjung sehingga semua retail memiliki nilai komersial yang
sama.
 Pencahayaan
Untuk menunjang konsep mall yang menerus, bagian atap mall biasanya diselesaikan
dengan skylight.
 Elemen-Elemen Arsitektural Pada Mall
Bangku, area bermain, kios, kotak telepon, penunjuk arah.

 Sarana Penunjang
 Area duduk merupakan sarana penting yang dibutuhkan penunjang
ShopingMmall karena area duduk dapat menjadi area komunikasi dan interaksi
social.
 Area bermain pada mal dapat berfungsi ganda yaitu sebagai tempat bermain
anak-anak ketika orang tuanya berbelanja serta sebagai feature pada mal
dengan mengambil bentuk-bentuk yang menarik.
 Kios-kios pada jalur mal berfungsi sebagai penarik pengunjung dan memberi
variasi pada suasana mal. Selain itu, kios-kios tersebut mewadahi pedagang
kaki lima untuk barang-barang tertentu yang tidak menimbulkan sampah.

 Prinsip Perancangan Shoping Mall


Control zone adalah bentuk zona yang terkontrol dari ruang internal, yakni ruang-
ruang sewa dalam arti zona tersebut dapat diperhatikan dan membawa dampak positif
timbal balik dengan ruang-ruang sewa disekitarnya. Control zone bertujuan untuk
mencapai kontinuitas arus pengunjung melalui efek pingpong sehingga semua ruang
bernilai strategis sama, tidak terdapat daerah mati, sehingga efektivitas komersial dapat
tercapai.
 Tenant Mix
Tenant mix adalah strategi pencampuran penyewa ruang (pedagang) dari berbagai
jenis barang dagangan. Strategi ini sesuai dengan tuntutan kemudahan konsumen
dalam bentuk one stop shoping yaitu kemudahan mendapatkan semua jenis kebutuhan
dalam satu tempat / mal.
 Design Criteria
Pada penawaran ruang sewa shopping mall, perancangan dari masing-masing unit
sewa telah ditentukan sebelumnya kepada tenant, menyangkut perwujudan fisik
seperti ketentuan mengenai bahan, warna, desain interior dan lain-lain yang
mengutamakan kasatuan bukan keberagaman.

B. Apartemen
 Pengertian Apartemen

 Bangunan hunian yang dipisahkan secara horizontal dan vertikal agar tersedia
hunian yang berdiri sendiri dan mencakup bangunan bertingkat rendah atau
bangunan tinggi, dilengkapi berbagai fasilitas yang sesuai dengan standar yang
ditentukan (Joseph De Chiara & John Hancock)
 Bangunan bertingkat yang terbagi dalam beberapa tempat tinggal Apartemen adalah
suatu ruang atau rangkaian ruang yang dilengkapi dengan fasilitas serta perlengkapan
rumah tangga dan digunakan sebagai tempat tinggal. (Harris; 1975; 20)

Anandamaya Residence, Indonesia The Westmont Apartments, New


York
 Fungsi Apartemen
Merespon terhadap tingginya harga tanah dan Mengatasi masalah jarak hunian dan
bangunan komersil seperti tempat kerja, shoping center, dan lain-Lain.
 Tujuan Apartemen
Diwujudkan untuk mengatasi masalah perumahan akibat kepadatan tingkat hunian
dan keterbatasan lahan dengan harga yang terjangkau di perkotaan.

 Karakteristik Apartemen
Berikut adalah ciri-ciri apartemen yang dirangkum dari beberapa sumber sebagai
kesimpulan :
 Memiliki lebih dari dua lantai dan biasanya bangunan berbentuk vertikal.
 Dalam satu lantai terdiri dari unit-unit hunian.
 Fleksible dalam mencapai pemanfaat ruang secara maksimal.
 Efisien, efektif dan ekonomis.
 Memiliki fasilitas bersama yang belum tentu dimiliki perumahan.
 Biasanya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan apartemen.
 Sirkulasi vertikal berupa tangga atau lift dan sirkulasi hoizontal berupa koridor.
 Keamaan, ketenangan dan privasi lebih terjamin.
 Akses yang mudah dan cepat untuk menjangkau fasilitas-fasilitas yang ada.
 Biasanya terletak di lokasi yang strategis (dekat dengan pusat bisnis, perdagangan,
pendidikan, perbelanjaan, dll.)
 Struktur dan bahan bangunan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.

 Klasifikasi Apartemen
 Klasifikasi menurut kepemilikannya

Kepemilikan apartemen dapat bersifat menetap maupun sementara. Secara umum,


berdasarkan kepimilikannya apartemen dibedakan menjadi :

1. Apartemen Sewa
Apartemen yang disewakan. Pengelola bertanggung jawab penuh atas
pemeliharaan dan servis.
2. Apartemen Beli
Apartemen yang disewakan kepada masyarakat dengan harga tertentu.
Apartemen seperti ini dapat dimiliki masyarakat secara menetap,
kepemilikannya dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Apartemen Milik Perseorangan (Condominium)
Apartemen ini biasanya apartemen yang mewah. Apartemen yang
dapat dimiliki menjadi milik perseorangan.
b. Apartemen Milik Bersama (Cooperatif)
Apartemen ini biasanya dimiliki oleh semua penghuni yang ada di
dalam apartemen tersebut.

 Klasifikasi menurut daerahnya


Apartemen dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. City Apartemen
Apartement yang berlokasi di daerah perkotaan.
b. Airport Apartemen
Apartemen yang terletak di daerah Bandar udara.
c. Sub Urban Apartemen
Apartemen yang berlokasi di daerah Sub Urban.
d. Semi Residential Apartemen
Apartemen yang berlokasi di daerah pegunungan, pantai, tepi danau dan
sebagainya. Inipun terdiri dari beberapa variasi misalnya: Beach Apartemen,
Mountain Apartemen

 Klasifikasi Apartemen Menurut jumlah kamarnya


a. Type efisien
Memiliki ukuran 18m²-45m² dengan sebuah ruang besar yang merupakan
kombinasi dari aktifitas sehari-hari di tempat tinggal, ruang makan, ruang tidur,
hal ini dapat ditempuh dengan penyediaan sebuah sofa bed, entry foyer sebagai
dinning area, ruang ganti baju. Selain itu ada ruang kecil untuk dapur, dengan
fasilitas minim, dan kamar mandi.
Gambar Type efisien

b. Type satu ruang tidur


Memiliki 36m²-45m² dengan ruangan-ruangan sebagai berikut:
 ruang tidur
 living room dan dining room
 dapur
 kamar mandi
 teras outdoor
 klasifikasi Aparteman menurut jumlah lantai
 Apartemen Simplex Gambar Type satu ruang
Apartemen dengan satu unit hunian terdiri dari satu tidur
lantai.
 Apartemen Duplex
Apartemen dengan satu unit hunian terdiri dari dua lantai.
 Apartemen Triplex
Apartemen dengan satu unit hunian terdiri dari tiga lantai

 Prinsip dan Pertimbangan Perancangan Apartemen

 Kesesuaian Bangunan Dengan Tuntutan Penggunanya


1. Berdasarkan jenjang fungsinya dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Fungsi Utama
Fungsi utama apa adalah pemukiman yang memiliki jenis aktifitas antara
lain :
 Tidur
 MakanMenerima tamu
 Interaksi sosial
 Melakukan hobi
 Kerja

b. Fungsi Pendukung
Fungsi yang menampung penghuni apartemen sendiri dan tidak ditutup
kemungkinan ditujukan untuk masyarakat umum. Beberapa fungsi
pendukung diantaranya:
 Layanan olahraga : fitnes center, kolam renang, dll
 Layanan kesehatan : poliklinik, apotek
 Layanan komersial : minimarket, restauran, salon, dll
 Layanan anak : tempat penitipan anak, area bermain, dll

c. Fungsi Pelengkap
Fungsi yang mendukung fungsi utama dan pendukung. Fungsi pelengkap
lebih menonjol kepengelolaan, yang terdapat berbagai aktifitas, seperti :
 Administrasi
 Pemasaran
 Pemeliharaan kebersihan dan bangunan
 Pengamanan

d. Berdasarkan privatisasinya, ruang-ruang dalam apartemen digolongkan


sebagai berikut :
 Ruang Privat
Misalnya, ruang-ruang hunian.
 Ruang Semi Publik
Misalnya, area administratif pengelola.
 Ruang Publik
Ruang-ruangpendukung, yaitu : minimarket, fitnes center, restauran,
dll. Dan dapat mendukung promosi apartemen bagi pembeli/penyewa.
Studi literatur Arsitektur Fungsi Sejenis

A. Tulli Halls , Tampere, Finland.

Arsitek : Schauman & Nordgren Architects


Lokasi : Tampere,Finland
Status : Design and Build Competition – 1st prize
Project size : Building 9805 m2
Year : 2018

Arsitek Schauman & Nordgren, Perencanaan MASU dan Schauman Arkkitehdit diumumkan
sebagai pemenang kompetisi rancangan bangunan exhibition hall,pertokoan dan apartemen.
Desain bangunan Tulli Halls diumumkan sebagai pemenang pertama. Desain ini berlokasi di
pusat lama kota Tampare, Finlandia.
Massa bangunan Tulli Halls menggunakan batu bata merah yang merujuk pada warisan
industri daerah tersebutda menara pusat sebagai titik fokus dari kota Tampare. Bentuk massa
ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan antara yang lama dan yang baru, area publik dan
privat serta ruang terbuka untuk kenyamanan para penghuni dan masyarakat umum.

Plaza Tulli membentuk pusat pertemuan,dengan suasana dan alur yang berbeda bergantung
pada jam dan musimnya. Plaza ini difungsikan sebagai alun-alun yang dikelilingi bangunan
dapat menjadi tempat penyelenggaraan acara besar ataupun kecil.
(Area bermain dalam ruangan)

Tulli Halls membentuk konfigurasi ruang sebagai penyeimbang di setiap musim. Di musim
dingin, dimana ruang interior lebih diperlukan, Tulli Halls memiliki exhibition Hall yang bisa
digunakan sebagai area untuk pameran serta mengakomodasi kebutuhan penyewa untuk
beraktifitas. Selain itu ada bagian teras atap yang dilengkapi sauna dengan pemandangan kota
Tampare.

(Exhibition hall yang menyatu dengan plaza)


Plaza bangunan terdiri dari area hijau, bangku taman yang dinaungi pohon, parkir sepeda,
zona bermain,air mancur,panggung,seating area, area berkumpul lainnya.

(teras atap)
(potongan bangunan)

Bangunan ini terdiri dari dua lantai basement, exhibition hall di lantai dasar, tiga lantai
pertokoan, dan 11 lantai untuk unit apartemen.
(Bentuk masa untuk unit apartemen)

(konsep sirkulasi)
(denah)
2. STUDI BANDING TEMA SEJENIS

A. Cihampelas Walk, Bandung

Hadirnya "Cihampelas Walk" ditengahtengah kota Bandung, mall dengan konsep baru,
menawarkan sesuatu yang berbeda dengan mallmall lain yang ada di Indonesia saat ini. Mall
ini didirikan di tengah-tengah areal terbuka (open air), sehingga merupakan perpaduan antara
gedung perbelanjaan modern dengan suasana alam yang asri dan menyegarkan. Cihampelas
Walk didirikan di atas lahan seluas lebih kurang 3.5 hektar, dengan kontur agak bertebing.
Dari areal seluas itu, hanya 1/3 dari keseluruhan area yang digunakan untuk bangunan
pertokoan, sedangkan 2/3 lainnya atau sebagian besar dari area tersebut digunakan untuk
areal parkir dan sisanya dibiarkan ditumbuhi pepohonan, baik yang sudah puluhan tahun
umurnya, maupun beberapa tumbuhan baru yang ditambahkan untuk melengkapi dan
membuat suasana mall seperti berada di dalam kota yang berbeda.
Cihampelas Walk, Bandung Dibangun oleh Fauzan No’eman, Cihampelas Walk (Ci-Walk)
merupakan mall di bandung yang mulai beroperasi tahun 2003 dibangun dengan sentuhan
yang berbeda dengan mall pada umumnya. Mall tersebut melebur bersama lansekap alam
yang ada dengan integrasi yang unik. Pepohonan besar yang tersebar di penjuru tapak justru
menjadi nilai tambah bagi keberadaan mall ini. Cihampelas Walk didirikan di atas lahan 3,5
hektare. Dari areal seluas itu, yang digunakan untuk bangunan hanya 1/3-nya, sedangkan 2/3
lainnya dimanfaatkan untuk area parkir, taman dengan berbagai jenis pohon yang berumur
puluhan tahun. Memasuki Cihampelas Walk, mall diletakkan dengan setback yang mundur
ke belakang amat jauh sehingga posisinya tersembunyi oleh pepohonan raksasa dan taman-
taman lansekap yang ada. Ini merupakan strategi yang jitu karena setelah menelusuri jalan
Cihampelas yang padat merayap seolah pengunjung merasakan oase yang menyegarkan
melihat deretan tata hijau dengan jalan-jalan lebar membentang. Pola penataan counter yang
ada pun disebar pada area terbuka sehingga pengunjung dapat menikmati etalase toko dari
ruang luar. Merujuk pada gambar perspektif tersebut. Pola sirkulasi pun juga menjadi sebuah
petualangan tersendiri karena berada pada tapak yang sengaja dibiarkan mengikuti kontur
sehingga kita bisa melihat sungai Cikapundung dan deretan permukiman penduduk disisi
timur Cihampelas Walk, tanpa terhalangi. Skematik pola penataan counter serta berbaurnya
ruang dalam dan ruang luar pada mall tersebut dijelaskan dalam gambar berikut.

Berdasarkan tipologi pola kawasan, Cihampelas Walk menggunakan tipologi organis, yang
bentuk bangunannya mengikuti bentuk tapak. Ini salah satu poin arsitektur hijau, maka
bentuk bangunan yang akan dibangun nantinya akan mengikuti bentuk tapak yang sudah
disurvey.
Kesimpulan :
 Fitur dari studi banding bangunan dengan tema sejenis yang akan diambil yaitu:
 Sistem tata udara pasif, yaitu udara dari bawah disalurkan ke tiap-tiap ruangan;
 Roster beton sebagai penghalau sinar matahari;
 Massa bangunan yang mengikuti tapak (organik).

Anda mungkin juga menyukai