Anda di halaman 1dari 4

KELAS BALITA

1. Indonesia sebelumnya merupakan contoh negara dengan “tiga beban malnutrisi”, jauh
sebelum pandemi COVID-19. Indonesia menghadapi tantangan yang kompleks akibat tiga beban
tersebut yang kemungkinan akan memburuk karena pandemi COVID-19. Ada 3 (tiga) penyebab
anak dapat mengalami malnutrisi yaitu: (i) praktik menyusui yang tidak memadai dan pola makan
yang buruk, ditambah praktik pengasuhan yang tidak optimal; (ii) nutrisi dan perawatan yang tidak
memadai bagi ibu dan perempuan hamil; serta (iii) tingginya angka penyakit menular utamanya
akibat lingkungan tempat tinggal yang tidak bersih dan tidak memadainya akses ke layanan
kesehatan yang kurang memadai. Faktor-faktor tersebut diperparah dengan kemiskinan yang luas,
angka pengangguran, dan tingkat pendidikan yang rendah.
2. Krisis Pengasuhan dan keamanan Anak
Karantina wilayah dapat memperburuk faktor risiko yang sudah ada terkait kekerasan, pelecehan,
dan penelantaran dalam hal pengasuhan di rumah. Kekhawatiran terkait pendapatan ditambah
dengan meningkatnya tekanan bagi orang tua dan pengasuh untuk mengurus anak dan membantu
mereka belajar menimbulkan tingkat stres yang tidak biasa yang dapat berujung pada terjadinya
kekerasan.
Berdasarkan data dalam website milik Gugus Tugas COVID-19, pertanggal 7 April 2021 diketahui
bahwa dari jumlah orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, sebanyak 2,8% merupakan kelompok
umur balita.
IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) menunjukkan cara  menjaga kesehatan anak balita di masa
pandemi Covid-19 dengan menganjurkan anak berada di rumah, sebelum kontak dengan anak wajib
membersihkan diri, menghimbau orang tua atau keluarga untuk tidak membawa anak-anak
ketempat umum seperti pusat rekreasi, tempat bermain, tempat penitipan anak, kursus, dan
sebagainya, apabila dalam keadaan mendesak terpaksa membawa anak keluar rumah, maka yang
harus diperhatikan adalah anak-anak selalu didampingi orang tua, sosial distancing, mencuci tangan
pakai sabun sesering mungkin, memakai masker dan face shield, menjahui orang sakit, dan
menghindari/tidak menyentuh area wajah.
Dalam masa penyebaran COVID-19, Tenaga Kesehatan yang terkait sasaran balita, memiliki peran
antara lain:
1. Melakukan koordinasi lintas program di puskesmas/ fasilitas Kesehatan dalam menentukan
langkah-langkah menghadapi pandemi COVID-19.
2. Melakukan sosialisasi terintegrasi dengan lintas program lain termasuk kepada masyarakat
yang memiliki balita, tentang pencegahan penyebaran COVID-19 dan informasi RS Darurat dan RS
Rujukan terdekat.

Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko untuk terkena berbagai macam
gangguan kesehatan (kesakitan) dan kematian. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2017, Angka Kematian Balita di Indonesia sebesar 44/10.000 Kelahiran
Hidup. Bila dihitung secara matematis, berarti dalam setiap jam terjadi 22 kematian balita di
Indonesia, suatu jumlah yang tergolong fantastis untuk ukuran di era globalisasi. Oleh karena itu
Kementerian Kesehatan RI telah meluncurkan berbagai program kesehatan untuk menanggulangi
hal ini, antara lain: Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita.

Data di puskesmas kepatihan menunjukkan masih tingginya kunjungan kasus KIA. Mengingat
kasus pandemi Covid-19 masih terus meningkat alangkah baiknya perlu diadakan penyuluhan
agar kesehatan ibu dan anak tetap terjaga dan tidak perlu sampai mengunjungi faskes di masa
pandemi ini. Berdasarkan pertimbangan ini, maka sangat perlu mengajari ibu-ibu tentang isi
buku KIA dan cara menggunakan buku KIA, salah satu solusinya yaitu melalui penyelenggaraan
Kelas Ibu Balita. Kelas ibu Balita ditujukan bagi ibu yang mempunyai anak balita (0-59 bulan)

metode penyuluhan ini berupa penyuluhan dengan menggunakan flipchat. sasara kelas ibu Balita
ditujukan bagi ibu yang mempunyai anak balita (0-59 bulan) sedangkan ‘Kelas ibu Hamil’
ditujukan bagi ibu hamil. kegiatan akan dilaksanakan di balai desa Boboh dengan tetap
mengutamakan protokol kesehatan covid-19

penyuluhan berisi tentang:


- mengajari ibu-ibu tentang isi buku KIA dan cara menggunakan buku KIA
- menjelaskan tentang pertumbuhan anak, dan cara menilainya
- menjelaskan tentang perkembangan anak, dan cara menilainya
- menjelaskan tentang penyakit paling sering pada anak, dan cara mengatasinya

monitoring dapat dilakukan di posyandu oleh kader, dan evaluasi akan dilakukan per bulan
dengan melihat perkembangan ibu dan anak yang tercatat pada buku KIA.

KELAS IBU HAMIL

Tujuan dari pelaksanaan kelas ibu yaitu, meningkatkan pengetahuan, merubah sikap
dan perilaku ibu tentang kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas serta tumbuh kembang
balita yg optimal, sehingga output yang didapatkan pada akhir sesi yaitu, peserta
mampu melakukan pengelolaan Kelas Ibu, baik Kelas Ibu Hamil maupun Kelas Ibu
Balita dalam upaya meningkatkan pemanfaatan Buku KIA. Konsep yang diberikan
pada  kelas ibu ini adalah, Menggunakan Buku KIA sebagai referensi utama,
Pendekatan belajar orang dewasa, metode partisipatif interaktif disertai praktek melalui
tanya-jawab, peragaan-praktek (posisi menyusui, membuat menu bergizi, stimulasi
perkembangan), curah pendapat, penugasan dan simulasi PHBS, dsb.  

Proses kehamilan bisa jadi momen yang membingungkan bagi sebagian perempuan, apalagi bagi
yang baru pertama kali hamil. Untuk itu, ibu hamil dapat mengikuti kelas ibu hamil sejak
kandungan berusia 4 minggu hingga 36 minggu (jelang persalinan). Kelas ibu hamil adalah
kelompok belajar bagi para calon ibu tentang kesehatan bagi ibu hamil secara keseluruhan.
Tujuan diadakannya kelas ini adalah mengedukasi ibu hamil agar dapat menjalani proses
kehamilan dan persalinan lancar, serta melalui fase awal kehidupan bayi dengan bekal
pengetahuan dasar.

metode penyuluhan ini berupa penyuluhan dengan menggunakan flipchat. sasaran kelas ibu hami
adalah ibu hamil sejak kandungan berusia 4 minggu hingga 36 minggu (jelang persalinan).
kegiatan akan dilaksanakan di balai desa kepatihan dengan tetap mengutamakan protokol
kesehatan covid-19

Dalam kelas ibu hamil, akan diajarkan seputar hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan,
persalinan, dan perawatan bayi antara lain:
- Kehamilan, perubahan tubuh, dan keluhan yang menyertainya
Tidak sedikit wanita yang mengkhawatirkan kenaikan bobot tubuhnya selama kehamilan, ada
juga ibu yang khawatir karena justru mengalami penurunan berat badan saat hamil. Di kelas ibu
hamil, semua ketakutan Anda akan terjawab karena fasilitator akan menerangkan perubahan
tubuh selama kehamilan dilihat dari kacamata medis.Kelas ini juga akan membahas keluhan
umum yang biasanya terjadi pada ibu hamil, misalnya morning sickness, konstipasi, perut
kembung, dan sebagainya. Anda juga akan diberi solusi generik atas keluhan itu, misalnya
diberikan kapsul penambah darah pada ibu hamil yang anemia atau anjuran untuk memperbaiki
asupan gizi tertentu.
- Perawatan kehamilan
Perawatan kehamilan yang akan dibahas dalam kelas ibu hamil biasanya mencakup obat yang
boleh dan tidak boleh dikonsumsi selama masa kehamilan. Selain itu, fasilitator juga akan
memberi tahu tanda bahaya kehamilan dan penanganan pertama yang bisa dilakukan ibu
hamil.Kelas ini juga akan membahas kesiapan psikologis orangtua dalam menghadapi
kehamilan, termasuk tentang hubungan suami-istri selama kehamilan.
- Persalinan
Di kelas ibu hamil, Anda akan diajarkan untuk mengenali tanda-tanda persalinan maupun tanda
bahaya persalinan. Fasilitator juga akan memberikan opsi proses persalinan yang aman karena
tidak semua ibu hamil aman melahirkan lewat persalinan normal (lewat vagina).
- Perawatan pascapersalinan
Pada materi ini, ibu hamil akan diajarkan cara menjaga kesehatan setelah melahirkan, selama
menjalani masa nifas. Tak hanya itu, fasilitator juga akan mengenalkan Anda tentang tanda
bahaya saat nifas maupun cara untuk tetap bisa menyusui secara eksklusif selama masa
nifas.Bagi Anda yang ingin menjalani program keluarga berencana (KB), kelas ibu hamil juga
akan memberi pengetahuan seputar ini. Fasilitator akan menerangkan pilihan alat KB yang bisa
Anda pilih, mulai dari KB suntik, intrauterine (IUD) alias spiral, maupun pil KB dan plus minus
dari setiap metode tersebut.
- Perawatan bayi baru lahir
Perawatan bayi baru lahir bisa mencakup banyak hal, mulai dari perawatan tali pusar hingga
imunisasi yang dapat dilakukan pada bayi tersebut. Bidan atau tenaga kesehatan juga akan
menerangkan tanda bahaya pada bayi baru lahir yang harus diperhatikan oleh ibu.Selain materi-
materi di atas, kelas ibu hamil juga bisa membahas mitos yang beredar seputar kehamilan
maupun pascapersalinan. Selain itu, bidan dan tenaga kesehatan akan memberikan informasi
mengenai penyakit menular (seperti infeksi menular seksual hingga HIV/AIDS) serta cara
membuat akte kelahiran bayi.Kelas ibu hamil pada dasarnya dilakukan untuk memberi skill dasar
pada calon orangtua mengenai kehamilan yang sehat dan cara merawat bayi newborn yang
benar. Oleh karena itu, ada juga kelas ibu hamil yang bisa dihadiri oleh calon ayah.

monitoring dapat dilakukan di Poli KIA oleh bidan dan dokter, dan evaluasi akan dilakukan
setiap masa ANC dengan melihat perkembangan ibu dan janin yang tercatat pada buku KIA.

Anda mungkin juga menyukai