: Peserta memahami
1. Pengertian PMBA
2. Dampak Tidak Memberikan Makanan Sesuai Usia
3. Pemberian Makan Pada Bayi dan Anak sesuai usia
Tujuan 6 – 9 bulan
Penyuluha 9 – 12 bulan
n Khusus 12 – 24 bulan
2 – 5 tahun
Anak Sekolah
4. Pemberian Makan Pada Anak yang sedang sakit
5. Strategi Makan yang Sehat Untuk Bayi dan Balita
6. Yang Harus Diperhatikan dalam Pemberian Makan Pada
Anak
: 1. Pengertian PMBA
2. Dampak Tidak Memberikan Makanan Sesuai Usia
3. Pemberian Makan Pada Bayi dan Anak sesuai usia
6 – 9 bulan
9 – 12 bulan
Pokok
12 – 24 bulan
Bahasan
2 – 5 tahun
Anak Sekolah
4. Pemberian Makan Pada Anak yang sedang sakit
5. Strategi Makan yang Sehat Untuk Bayi dan Balita
JADWAL KEGIATAN
Jam Materi
08.43 – 08.48 Jenis Bahan Makanan yang Boleh dan Tidah Boleh
Dikonsumsi Sesuai Usia
08.48 – 08.53 Variasi Bahan Makanan yang Boleh dan Tidah Boleh
Dikonsumsi Sesuai Usia
Pemberian Makan pada Bayi dan Anak atau sering disingkat dengan
PMBA merupakan salah satu program pemerintah untuk menurunkan angka
kematian anak dan meningkatkan kualitas hidup ibu sesuai dengan SDGs
(Sustainable Developments Goals) yang ketiga. Selain itu, program PMBA
juga bertujuan meningkatkan status gizi dan kesehatan, tumbuh kembang
dan kelangsungan hidup anak di Indonesia.
WHO (World Health Organization) dan UNICEF (United Nations
International Children’s Emergency Fund) merekomendasikan empat hal
penting yang harus dilakukan dalam praktik PMBA yaitu memberikan air susu
ibu (ASI) kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir,
memberikan ASI saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai
bayi berusia 6 bulan, memberikan makanan pendamping air susu ibu
(MPASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan serta meneruskan
pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih.
B. Dampak Tidak Memberikan Makanan Sesuai Usia
Anak perlu perhatian khusus dalam pemberian makanan sesuai usia
karena asupan nutrisi anak berbeda-beda. Salah satu dampak dari tidak
memberikan makanan sesuai usia, yaitu Stunting. Stunting (pendek) adalah
anak dengan tinggi badan tidak sesuai dengan usianya. Stunting terjadi
akibat kekurangan gizi berulang dalam waktu yang lama, pada saat janin
hingga anak usia dua tahun. Gangguan terhadap tumbuh kembang dan
perkembangan anak tidak dapat diperbaiki setelah usia 2 tahun. Stunting
pada anak dapat berakibat fatal bagi kemampuan belajar di sekolah, dan bagi
produktivitas mereka di masa dewasa.
Penelitian membuktikan bahwa kemampuan anak pendek lebih rendah
dibandingkan anak dengan tinggi normal dan pada saat dewasa, kemampuan
bekerja (produktivitas) anak pendek lebih rendah dibandingkan dengan anak
yang normal. Pencegahan anak stunting dilakukan dengan pemberian gizi
yang baik sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun
D. VARIASI MAKANAN
Pemberian variasi makanan pada anak sangat dibutuhkan
karena anak memerlukan asupan nutrisi yang berbeda-beda serta
mendapatkan gizi seimbang. Berikut adalah variasi makanan yang
dianjurkan :
a. Makanan hewani kaya zat besi (daging, ayam, hati), dan sumber
hewan lainnya seperti ikan, telur, susu dan produk-produk susu
b. Makanan pokok (jagung, gandum, nasi, biji-bijian, sorghum), akar
dan umbiumbian (singkong, kentang)
c. Kacang-kacangan (buncis, lentil, kacang polong, kacang tanah),
biji-bijian (sesame)
d. Buah-buahan dan sayuran kaya vitamin A (mangga, pepaya,
alpukat, markisa, sayuran hijau, wortel, ubi jalar, labu), dan buah-
buahan dan sayuran lain (pisang, nenas, semangka, tomat,
alpukat, terung dan kubis)